4 BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pemasaran
2.1.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran ( Yoeti, 2003, p19 ) dapat dilihat sebagai alat ( tool ) manajemen yang
diharapkan dapat membantu agar perusahaan mampu tumbuh dan berkembang secara
profesional. Pada dasarnya pemasaran sangat erat kaitannya dengan kegiatan dalam
memindahkan barang dan jasa ( goods and services ), dari produsen yang menghasilkannya
ke tangan konsumen yang membutuhkannya, secara efisien, menguntungkan dalam
persaingan yang wajar.
Definisi pemasaran ( Armstrong, 2001, p7) adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Usaha produsen memindahkan barang dan jasa itu tujuan utamanya adalah untuk
memenuhi kebutuhan ( needs ) dan keinginan ( wants ) konsumen sehingga mereka
memperoleh kepuasan ( satisfactions ) mengkonsumsi apa yang dibelinya. Jadi sebenarnya
tugas produsen tidak lain adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan serta menarik target
pasar ( target market ) untuk melakukan pembelian.
Kepuasan target pasar akan kebutuhan dan keinginan hendaknya dapat dipenuhi
dengan memberikan produk dan jasa yang betul – betul berguna atau bermanfaat bagi
konsumen itu pun hendaknya diperoleh dengan harga yang wajar ( the right price ) dan
diterimanya di tempat yang diinginkan ( the right place ). Konsep ini dalam pemasaran
dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix).
2.1.2 Strategi pemasaran
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (Tjiptono, 2002, p3) konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu (1) dari perspektif apa yang
suatu organisasi lakukan, dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan.
5
Strategi Pemasaran menurut Lamb ( 2001, p54 ) adalah kegiatan menyeleksi dan
penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu
bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.
Strategi pemasaran menurut Tull dan Kalhe ( Tjiptono, 2002, p6 )adalah sebagai alat
fundamental
yang
direncanakan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki
dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Strategi pemasaran dibuat untuk mencari dan menciptakan suatu kondisi ideal untuk
melakukan pemasaran. Strategi pemasaran yang selama ini dikembangkan adalah membagibagi pasar, memilih pasar sasaran yang sesuai, dan penentuan posisi nilai suatu produk
(Segmentation, Targeting dan Positioning). ( Suparjo, 2003)
1. Segmentation
adalah
penentuan
segmen
pasar,
yaitu
menentukan
dan
merencanakan siapa yang paling mungkin menjadi pembeli produk yang akan
dijual. Penentuan segmen pasar sangat penting dalam mengenali calon pembeli
dan memastikan siapa yang potensial menjadi pembeli. Segmentasi ini dapat dibagi
berdasar
lokasi,
usia,
jenis
kelamin,
tingkat penghasilan, kebiasaan
dan
sebagainya. Perusahaan maupun pelaku pasar lain yang memutuskan untuk terjun
dan beroperasi dalam pasar yang terbuka, mereka pasti sadar bahwa tidak
mungkin mampu melayani seluruh konsumen dalam pasar yang luas itu. Mereka
terlalu banyak dan bervariasi kepentingannya. Daripada bersaing dalam segmen
pasar yang luas, akan lebih efektif dan efisien bila membuat segmentasi. Segmen
yang
dibidik
dapat
dioptimalkan
dan
dikembangkan
untuk
mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
2. Targeting adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan
cara apa yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling
besar untuk membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Penentuan targeting
sangat tergantung dari hal-hal seperti karakter produk, karakter segmentasi, dan
tingkat persaingan pada segmen yang sudah dipilih. Targeting ini menentukan
6
kepada siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang,
sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
3. Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak
pelanggan sasarannya. Positioning merupakan pandangan dan pemahaman pasar
terhadap suatu produk. Pandangan dari pasar terhadap suatu produk secara
langsung akan menentukan apakah pasar merasa harus membeli produk atau
tidak.
2.1.3 Pengertian Marketing Mix
Bauran pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan
terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
pasar sasaran. ( Armstrong, 2001, p 71 )
Bauran pemasaran ( Marketing Mix ) untuk pertama kalinya dipelopori oleh Borden pada
tahun 1960-an, sedangkan penerapannya dalam industri pariwisata dilakukan oleh Mac
Carthy sehingga ia dikenal sebagai MacCarthy’s Four Ps. Empat P yang dimaksud adalah :
Product, Price, Place, dan Promotion. ( Yoeti, 2003, p237 ).
1. Product : adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi
kebutuhan ( needs ) dan keinginan ( wants ) konsumen. Dapat berwujud ( tangible ),
atau tidak berwujud ( intangible ) atau kombinasi keduanya dan di dalamnya juga
termasuk pelayanan ( services ).
2. Price : adalah harga yang dijadikan dasar penawaran kepada konsumen, ditetapkan
sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen dan bersaing dengan harga yang
ditetapkan oleh pesaing terhadap produk yang sama.
3. Place : adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi, memperoleh
penjelasan, atau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
4. Promotion : adalah suatu cara menginformasikan atau memberitahukan kepada calon
pembeli tentang produk yang ditawarkan dengan memberitahukan tempat – tempat
7
dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in the right place and
at the right time.
Konsep bauran pemasaran ( marketing mix ) mengatakan bahwa antara 4-P tersebut
harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kalau dikombinasikan secara tepat, maka dapat
dijadikan sebagai suatu strategi dalam pemasaran untuk menarik calon konsumen melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Yang penting dalam marketing mix adalah mencari kombinasi yang tepat secara
terpadu, karena dalam prakteknya unsur – unsur yang membentuk marketing mix tidak dapat
dipisahkan, dengan tujuan agar pemasaran dapat dilakukan secara efektif. Tiap unsur yang
diikutsertakan dalam kombinasi itu memiliki pengaruh sendiri dan kedudukannya saling
menunjang satu dengan yang lain untuk mencapai hasil yang maksimal.
Kombinasi itu bisa dalam bentuk kerjasama ( co-operation ), perubahaan tempat
(replacing each other ), atau sebagai bagian yang dapat saling menggantikan ( substitution ).
Oleh karena itu marketing mix digunakan dalam strategi pemasaran, yaitu suatu cara atau
kiat untuk mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan pembelian.
Konsep marketing mix itu bisa menjadi efektif
karena adanya saling keterkaitan
antara semua unsur dalam pemasaran produk. Khusus marketing mix dalam industri
pariwisata menurut Mac Carthy ( Yoeti, 2003, p238 ) terdiri dari 3 unsur yang dominan, yaitu:
1. The Product – Service Mix
Yaitu kombinasi produk dan servis yang sekaligus dapat ditawarkan kepada calon
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. ( Contoh : tiket
pesawat, transportasi, travel documents, dll).
2. The Presentation Mix
Yaitu semua bentuk cara atau usaha yang dilakukan marketing manajer untuk
mewujudkan perpaduan produk dan servis dalam gambaran atau persepsi calon
konsumen pada tempat dan waktu yang tepat. Tujuan cara ini adalah calon
konsumen melakukan pembelian ( contoh Video Display ) dalam pameran tentang
DTW yang akan dikunjungi ).
3. The Communication Mix
8
Yaitu semua bentuk komunikasi yang dilakukan marketing manajer untuk mencapai
target pasar untuk meningkatkan penjualan product dan servis sesuai dengan
harapan konsumen, ( contoh, menelepon secara pribadi, mengirim faks, aktif dalam
internet atau mengirimkan bermacam – macam brosur, tour program atau tour
itinerary langsung kepada target pasar potensial ).
2.1.4. Perkembangan Marketing Mix
Menurut Neil Wearne ( Yoeti, 2003, p238 )mengatakan sedikitnya unsur marketing itu
terdiri dari 6 unsur, yaitu :
1. People
People tidak lain adalah orang banyak sebagai calon pembeli atau konsumen. Unsur
ini tidak bisa diabaikan. Sebelum kita memproduksi suatu produk, kita harus melakukan riset
terlebih dahulu dengan harapan agar produk diciptakan sesuai dengan harapan atau sesuai
dengan kebutuhan ( needs ) dan keinginan ( wants ) mereka.
Ada 3 kelompok orang banyak yang dapat dijadikan target pasar. Bagi suatu BPW,
dapat memilih salah satu kelompok yang mana yang akan dijadikan target pasar, masing –
masing adalah kelompok :
1. Un – Differntiated Market
Yaitu pasar yang terdiri dari orang banyak tanpa membedakan kelompok – kelompok
yang ada. Penganut ini mengatakan, kita berusaha menarik semua kelompok untuk
bersedia membeli produk yang kita tawarkan.
Tapi ini suatu yang mustahil, seperti pada BPW adalah tidak mungkin semua orang
diharapkan akan membeli paket wisata, padahal kita tahu bahwa daya beli,
kedudukan dan kemampuan orang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Sangat
logis, kalau suatu BPW menawarkan paket wisata kepada orang yang memiliki daya
beli tinggi, daripada tukang becak yang hidupnya sangat bergantung pada
“mengayuh becak“.
2. Differentiated Market
9
Yaitu pasar yang sudah jelas kelompok orang yang akan dijadikan target pasar. Di
sini dipilih beberapa kelompok masyarakat yang mungkin mampu melakukan
perjalanan wisata dilihat dari : kedudukan, daya beli, dan kemampuannya
3. Concentrated Market
Disini kegiatan pemasaran hanya ditujukan untuk satu pasar saja atau kelompok
tertentu saja yang diharapkan mampu membeli paket wisata yang kita tawarkan.
Penawaran ditujukan kepada target pasar khusus seperti para pemain golf saja atau
mereka yang gemar memancing atau adventurer.
2. Product
Produk dan servis dapat diperoleh konsumen dengan jalan membeli produk yang
ditawarkan. Sebelum melakukan pembelian, biasanya calon pembeli ingin mengetahui
terlebih dahulu manfaat atau kelebihan produk atau servis itu dibandingkan dengan produk
lain yang sejenis. Supaya calon pembeli memilih produk yang kita tawarkan, kita hendaknya
menggunakan strategi sebagai berikut :
1. Product Growth Strategies
Produk yang akan ditawarkan harus lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan
produk yang sama dari pesaing. Dengan cara demikian, kita punya kesempatan
untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menarik pelanggan lebih luas lagi.
2. Competitive Product Strategies
Produk yang ditawarkan harus berbeda dengan produk pesaing dan memiliki
kelebihan dengan memberikan added – value sehingga konsumen tahu secara sadar
bahwa produk yang ditawarkan memberikan manfaat lebih dibandingkan produk
pesaing.
3. Price
Harga suatu produk perlu ditetapkan untuk dijadikan dasar penawaran kepada target
pasar tertentu. Dalam persaingan yang ketat, harga yang ditetapkan untuk produk tertentu
harus ada alasan yang rasional mengapa harga produk menjadi besar dan harga harus
bersaing untuk produk yang sama dijual oleh pemasok lain.
4. Place
10
Dengan place diartikan, untuk menawarkan atau menjual produk kepada target
pasar, kita harus terlebih dahulu menetapkan dimana saja tempat – tempat penjualan
produk itu ditetapkan.
Bagi suatu BPW yang bonafid, tidak mungkin kantor atau cabangnya memilih lokasi di gang
yang becek atau dekat dengan pedagang ayam. Menjual produk BPW sama dengan
menjual barang – barang luks untuk kelas menengah ke atas, karena itu lokasinya harus
dipilih :
•
Memiliki akses yang mudah dan nyaman dikunjungi orang
•
Memiliki taman parkir yang cukup dan aman dari macam – macam
gangguan
•
Memiliki ruangan ber-AC dengan interior dan dekorasi sesuai dengan bisnis
Tour and Travel
•
Terletak di lokasi yang banyak dikunjungi orang setiap hari, seperti pada :
Mall, Shopping Center, hotel di jalan – jalan protokol yang bergengsi.
5. Promotion
Promosi tidak lain adalah bagaimana kita mengkomunikasikan produk yang
ditawarkan pada waktu dan media yang tepat, sehingga dapat diketahui, dikenal atau
dibandingkan dengan produk lain. Jadi promosi merupakan suatu cara menginformasikan
keberadaan suatu produk, terutama yang menyangkut :
•
Jenis, macam, kualitas, dan harga produk yang ditawarkan
•
Manfaat atau benefit produk yang ditawarkan
•
Bermacam – macam potongan harga yang dapat diberikan
•
Bentuk – bentuk pelayanan yang dapat diberikan
•
Syarat atau keringanan atau kemudahan bagi calon pelanggan
•
Tempat, toko atau kantor dimana produk dapat dibeli atau memperoleh
informasi tentang produk yang ditawarkan.
6. Positioning
Yang dimaksudkan dengan positioning tidak lain adalah suatu cara atau strategi
memposisikan perusahaan kita sehingga lebih dikenal oleh calon pelanggan.
11
Kalau kita lakukan dengan baik, maka calon pelanggan ingin membeli suatu produk tertentu,
maka yang diingat pertama kali adalah produk atau perusahaan kita.
Bentuk – bentuk P lain yang juga banyak dikombinasikan dalam marketing mix,
diantaranya adalah :
•
•
Physical ( Evidence ) seperti :
-
Environment ( Colour, Layout, atau Furnishing )
-
Facilitating Goods
-
Tangibles Clues
Process, seperti : Policies, Procedures, Mechanisation, Customer Involvement,
Customers Direction.
•
Public Relations, seperti : Press Relations, Product Publicity, Corporate
Communications, Lobbying, Conselling.
2.2 Jasa
2.2.1 Definisi Jasa
Jasa menurut Yoeti ( 2003, p1) adalah suatu produk yang tidak nyata ( intangible )
dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa ( producer ) dan penerima jasa (
Customer ) melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner ( Yoeti, 2003, p1) jasa adalah semua
aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi,
yang biasa dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu memproduksi sambil memberikan
nilai tambah ( seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan).
Ada 5 kategori produk perusahaan yang ditawarkan ke pasar, yaitu :
•
Barang berwujud murni ( Pure tangible goods )
Penawaran hanya terdiri dari suatu barang berwujud seperti sabun, odol atau garam.
Jadi tidak ada jasa yang menyertai produk tersebut.
•
Barang berwujud yang disertai jasa ( Tangible goods with accompanying services )
Penawaran ini terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau beberapa
jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Contohnya, produsen mobil tidak
12
hanya menjual sebuah mobil, tetapi juga memberikan garansi, bantuan, aplikasi,
instalasi dan sebagainya.
•
Campuran ( Hybrid )
Penawaran ini terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Contohnya,
orang mengunjungi restoran untuk makan dan pelayanannya.
•
Jasa utama yang disertai oleh barang dan jasa tambahan ( Major service with
accompanying goods and service ).
Penawaran ini terdiri dari jasa utama yang disertai jasa tambahan dan / atau barang
pendukung. Contohnya pengunjung hotel membeli jasa hotel.
•
Jasa murni ( pure service )
Penawaran disini hanya terdiri dari jasa. Contohnya psikiater, jasa menjaga bayi dan
sebagainya.
2.2.2 Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa, sebenarnya agak berbeda dengan pemasaran barang – barang
manufaktur. Perbedaan itu dikarenakan sifat dan karakter produk jasa seperti yang diuraikan
di atas. Produk jasa memuat bermacam – macam kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
Namun demikian jasa perlu dijual dan dipromosikan. Informasi yang seluas – luasnya
tentang jasa perlu disebarluaskan agar calon pelanggan dapat mengetahui apa dan
bagaimana jasa yang ditawarkan itu. Walau ada perbedaan prinsip – prinsip pemasaran yang
umum tetap menjadi dasar dalam praktek pemasaran jasa. Oleh karena itu apa yang berlaku
pada Marketing of Goods juga berlaku pada Marketing of Services.
Ada beberapa alasan mengapa pemasaran jasa itu perlu (Yoeti, 2003, p7):
a. Setiap jasa berbeda kualitasnya dan tidak ada yang persis sama.
b. Tingkat hidup atau pendapatan masyarakat berbeda – beda.
c.
Penggunaan jasa memiliki disposible income yang berbeda – beda.
d. Adanya faktor hari libur yang sangat mempengaruhi perminataan jasa.
e. Pertumbuhan industri pariwisata yang selalu meningkat terus dari waktu ke waktu.
13
Di bawah ini skema The Service Marketing Triangle menurut Kotler ( Yoeti, 2003, p8).
COMPANY
Management
“Enabling The Promise”.
“Setting The Promise”.
Internal Marketing
External Marketing
CUSTOMERS
EMPLOYEES
Interactive Marketing
“ Delivering The Promise “
Gambar 2.1 The Service Marketing Triangle
Sumber : Kotler ( Yoeti, 2003, p8)
The Service Marketing Triangle ini hendak memperlihatkan tiga pihak yang dapat
membuat suatu perusahaan jasa bisa sukses dalam menjual jasa, yaitu perusahaan
(Company ), karyawan ( Employees ), dan pelanggan ( Customers ) sendiri. Di sebelah kanan
ada Eksternal Marketing yang bertanggung jawab terhadap Customer’s Expectations dan
selalu berusaha menjanjikan yang terbaik pada pelanggan sebelum pelayanan itu
disampaikan. Segala sesuatu dikomunikasikan kepada pelanggan yang diadakan melalui
kegiatan promosi atau pemasangan iklan. Di bagian bawah, tampak segi Interactive
Marketing, atau sering juga disebut dengan Real Time Marketing. Disinilah terjadinya
transaksi antara karyawan ( yang memberikan pelayanan) dan pelanggan ( yang
menghendaki pelayanan ).
Yang terpenting diperhatikan adalah janji yang telah disebarkan oleh External
Marketing harus dapat dipenuhi oleh bagian Interactive Marketing. Pada sisi kiri Internal
Marketing yang berfungsi untuk meningkatkan keterampilan ( skill ) dan memotivasi
karyawan harus memberi pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan.
14
2.3 Produk Biro Perjalanan Wisata
2.3.1 Batasan Pariwisata
Pariwisata sebagai suatu industri sangat luas cakupannya. Banyak sekali sektor –
sektor yang terkait dengan kegiatan pariwisata sebagai suatu industri. Kita harus dapat
membedakan perjalanan yang disebut pariwisata dengan bentuk – bentuk perjalanan lain
yang bukan perjalanan pariwisata. Bila ada pertanyaan : What is Tourism ?, maka
jawabannya yang tepat adalah : Tourism is Travel For Pleasure.
Prinsipnya, kalau perjalanan itu tidak untuk bersenang – senang, ( for pleasure )
maka perjalanan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai perjalanan dalam kategori
pariwisata. Syarat suatu perjalanan disebut sebagai perjalanan pariwisata, apabila :
•
Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain ( from one place to another
place), di luar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal. Perjalanan yang
dilakukan minimal 24 jam atau lebih ( more than 24 hours ).
•
Tujuan perjalanan semata – mata untuk bersenang – senang , dan tidak mencari
nafkah atau bekerja di tempat atau negara yang dikunjunginya.
•
Orang tersebut semata – mata sebagai konsumen di tempat yang dikunjunginya dan
uang yang dibelanjakannya dibawa dari negara asalnya atau tempat tinggalnya
semula dan bukan dicari atau diperoleh di tempat, di kota, atau di negara yang
dikunjunginya.
Pengertian ini dimaksudkan supaya diperoleh kesamaan pengertian dan tidak mencampur
adukkan antara pengertian travel di satu pihak dan tourism di pihak lain.
2.3.2 Pariwisata sebagai suatu industri
Menurut Christiemil (Yoeti, 2003, p49 ) Pariwisata sebagai suatu industri merupakan
suatu gejala yang sukar untuk dijelaskan. Kita bisa salah mengartikan pariwisata sebagai
suatu industri. Ide sebenarnya dari penggunaan instilah ‘industri pariwisata‘ sebenarnya
untuk memberikan satu kesatuan ide tentang pariwisata, sehingga dengan demikian
kesannya dilihat dari suatu sudut pandang politik dan ekonomis akan lebih menarik, terutama
15
untuk menyakinkan orang bahwa pariwisata itu memberikan dampak positif dalam
perekonomian.
Gambaran pariwisata sebagai suatu industri diberikan hanya untuk menggambarkan
apa sebenarnya pariwisata itu, dengan demikian dapat memberikan pengertian yang lebih
jelas. Jadi ide sebenarnya memberikan istilah “ Industri Pariwisata “ lebih banyak bertujuan
untuk memberikan daya tarik politis dan ekonomi. Salah satu kekuatan pariwisata tidak lain
adalah pengaruhnya terhadap ekonomi dan efek multiplier yang ditimbulkannya pada daerah
tempat wisata yang dikunjungi wisatawan.
Kelihatannya semua sangat ideal, hal itu sengaja diciptakan untuk mendapat
dukungan politis tadi, tujuannya untuk pengelolaan dan pemasaran pariwisata. Tetapi
penyebutan pariwisata sebagai suatu industri justru menjadi bumerang menjadi sumber
kelemahan, karena pariwisata terlalu banyak ditangani berbagai pihak dan minim dalam
sistem sehingga menimbulkan masalah.
Sebagai suatu industri pariwisata tidak bisa diukur, karena tidak memiliki standard
nomor klasifikasi. Sebenarnya, dari sudut pandang politis, ide memberi istilah “ Tourism
industry” itu memberi peluang untuk memperlihatkan kepada orang banyak bahwa pariwisata
memberikan dampak positif, karena menjadi katalisator dalam pembangunan. Ini menjadi
tanggung jawab kita semua.
2.3.3 Produk Industri Pariwisata
Dalam proses selanjutnya, produk industri pariwisata merupakan bahan baku ( raw
materials) bagi perusahaan biro perjalanan wisata (BPW) selaku perencana dan
penyelenggara perjalanan wisata ( tour operator ) untuk menyusun paket wisata ( pakage
tours ) yang selanjutnya ditawarkan atau dipasarkan kepada calon wisatawan.
Jadi sebenarnya produk final industri pariwisata tidak lain adalah kumpulan dari
bermacam – macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan – perusahaan yang memberi
pelayanan secara langsung kepada wisatawan bila melakukan perjalanan wisata. Perusahaan
ini seperti travel agent / tour operator, perusahaan penerbangan, angkutan pariwisata,
16
akomodasi hotel, restoran, impresariat, local tour operator, shopping center, money
changers, retail stores.
Disinilah peranan seorang Tour Planner dalam menyusun suatu paket wisata. Ia
memilih dan memilah – milah produk perusahaan kelompok industri pariwisata untuk
dimasukan sebagai unsur yang dapat melengkapi suatu paket wisata yang akan ditawarkan
kepada calon wisatawan.
Seperti kita ketahui, suatu paket wisata minimal terdiri dari dua unsur paling penting
dan mutlak harus tersedia, yaitu transportasi dan akomodasi, sedangkan yang lain dapat
diurus sendiri oleh calon wisatawan. Tapi kebanyakan paket wisata hampir selalu dijual dalam
bentuk All inclusive, di mana di dalamnya termasuk unsur :
•
Transportasi atau angkutan pariwisata lainnya
•
Akomodasi hotel atau sejenisnya
•
Restoran dan rumah makan lainnya
•
Local Tour di daerah tujuan wisata ( DTW ) yang dikunjungi
•
Obyek dan atraksi wisata di DTW yang dikunjungi
Sehingga akhirnya kita mengenal All Inclusive Tour yang berarti wisatawan hanya ikut saja,
semua diurus oleh Tour Operator penyelenggara.
2.3.4 Produk Biro Perjalanan Wisata
Seperti kita ketahui, suatu BPW adalah suatu perusahaan yang memperoleh
pendapatan dan keuntungan dengan menawarkan dan menjual produk – produk serta jasa
pelayanan yang diberikannya kepada pelanggannya.
Produk utama ( Core Product ) suatu BPW adalah paket wisata itu sendiri. Bila tidak
menyusun dan menyelenggarakan sendiri paket wisata, perusahaan itu tidak dapat disebut
sebagai Tour Operator dan lebih tepat disebut sebagai Agen perjalanan ( Travel Agent ). Kita
harus dapat membedakan antara suatu BPW dan agen perjalanan, yang dapat dilihat dari
tabel dibawah ini.
17
Tabel 2.1 Perbedaan Produk Agen Perjalanan dengan
Produk Biro Perjalanan Wisata ( BPW)
Agen Perjalanan
Biro Perjalanan Wisata
1. Pengurusan Dokumen perjalanan
1. Pengurusan dokumen perjalanan.
2. Ticketing ( penjualan tiket pesawat ),
2.
domestik dan internasional.
domestik dan internasional )
3. Hotel Reservation ( dalam dan luar negri )
3. Hotel Reservation ( dalam dan luar negri )
4. Agen penjualan tiket kapal api, kereta api,
4. Agen penjualan kapal pesiar, charter flight,
angkutan wisata, taxi, dll)
kapal laut )
5. informasi dan konsultasi.
5. Merencanakan, menyusun, menjual dan
Ticketing ( penjualan tiket pesawat
menyelenggarakan paket wisata.
6. Escort services
7. Jemput antar tamu dari dan ke bandara.
8. Melayani pertunjukan atraksi kesenian
tradisonal
9. Melayani spesial interrest for special
people.
10. Informasi, konsultasi, dan advis
Sumber Yoeti (2003, p59)
Pada dasarnya, suatu BPW tidak memiliki produknya sendiri, tetapi dia lebih banyak
mengemas produk mitra kerjanya menjadi seakan – akan produknya sendiri, setelah
memberikan nilai tambah ( added value ), sehingga produk mitranya tadi berubah menjadi
produknya sendiri.
2.4 Perancangan
Perancangan menurut pendapat Laudon & Laudon ( 2002, p82) adalah suatu
terhadap dalam daur hidup sistem yang menerjemahkan spesifikasi perancangan untuk solusi
sistem.
18
2.5 WEB
2.5.1 Web is not the internet
World Wide Web ( Amor, 2002, p7 ) adalah salah satu diantara banyak service yang
ditawarkan di internet, dan web tidak spesifik jika tidak tersedia di intranet, ekstranet, atau
internet. Web ini memberikan tampilan yang mudah untuk digunakan dimana memberikan
sedikit pengetahuan kepada orang bagaimana mengakses web service di seluruh internet.
Web servivce ini meliputi content, product, dan services, dimana dapat dilihat dan dipesan
melalui web browser, dan memberikan customer untuk melayani diri sendiri ( do it yourself ).
Sedangkan Internet tidak hanya pada content area, tetapi juga teknologi dan area bisnisnya,
dan kegunaannya beralih dari “ do it yourself” menjadi “ do it for me”.
2.5.2 Web Design
Dalam web design ( Amor, 2002, p178 ) hal yang harus diperhatikan adalah :
1. The Power of the internet.
Website merupakan dasar dari pesan marketing di internet. Dari sana, kita dan
perusahaan dapat memulai serangan marketing. Pastikan bahwa group dari
marketing mengerti benar seluruh potensi dari web. Web menawarkan kemungkinan
yang lebih, tetapi juga berbahaya daripada media yang lain. Marketing di internet
harus segera ditangani dengan baik, hanya karena sedikit kesalahan maka akan
mengakibatkan kehilangan customer. Dari pandangan marketing, website yang kita
punya ini seperti kartu bisnis dari perusahaan kita. Untuk itu sangat penting bagi
setiap orang dalam organisasi untuk memahami betul tentang kekuatan daripada
internet.
2. Content is King.
Hal yang paling penting dalam web page adalah content, jangan pernah membiarkan
user meninggalkan web page tanpa ada informasi yang dapat diberikan. Ini
meningkatkan kemungkinan bagi mereka untuk kembali lagi melihat informasi yang
baru.
Design dalam home page adalah sangat penting, seperti halaman yang pertama yang
dilihat oleh customer kita. Untuk membuatnya menarik, harus mengikuti aturan
19
seperti : grafik dan large button yang bagus, dan membuat content yang bagus
sehingga membuat orang akan kembali lagi. Kehidupan internet adalah dari informasi
yang diberikan kepada user. Dari segala yang diberikan web page, customer
seharusnya mendapatkan ringkasan dari content di judul halaman dan di URL.
Metode ini selalu menggunakan search engine untuk mengklasifikasikan web page
tergantung dari apa yang dicatat.
Jangan menaruh lebih dari 10 links di satu halaman, kecuali untuk link list. Biasanya
cukup dengan 2 atau 3 link untuk ke halaman lain. User menginginkan kemudahan
dan tidak membingungkan dari apa yang ditawarkan. Informasi harusnya instant,
understandble, dan accessible. Ini merupakan karakteristik sukses dalam web page.
Dengan menggunakan tabel dalam web page akan membuat tampilan lebih bagus di
web site.
3. Frequently Asked Question ( FAQ)
Web Page FAQ terdiri dari pertanyaan dan tanggapan yang mungkin sangat menarik
bagi banyak customer. Di large sites, sepantasnya FAQ ini dibuat secara terpisah dari
setiap online product dan services. Sebagai timbal balik ( feed back ) halaman harus
memberikan link ke halaman FAQ atau database, dan itu harus disajikan secara jelas.
Seharusnya menanyakan terlebih dahulu kepada customer untuk berkonsultasi di
FAQ sebelum mengirim email bagi departemen customer care. FAQ harus di update
secara terus menerus, yang meliputi seluruh pertanyaan sekitar produk dan servis.
4. Corporate Design Rules
Setiap perusahaan memerlukan aturan dalam email, newsgroup posting, dan web
design. Bagian ini harus mempunyai persetujuan dengan perusahaan dalam hal web
design. Tampilan yang ditampilkan sebaiknya jelas sehingga orang dapat melakukan
pengiriman email. Setiap email harus ditanggapi dengan cepat, tanpa peduli siapa
yang mengirimnya.
5. Navigational Aids
Website seharusnya jelas dan mudah digunakan interface yang membantu user
dalam menemukan dengan orang yang tepat dan menemukan informasi dan
20
persyaratan yang diperlukan, yang ditawarkan untuk pelayanan customer, semakin
banyak interaksi yang ditawarkan, semakin baik penerimaan terhadap website.
Website suatu perusahaan hendaknya juga terdapat search engine.
Navigasi dan grafik yang dibutuhkan harus mempunyai bentuk dan mencerminkan
keseluruhan website. Buatlah yang sederhana dan jelas mempunyai navigation bar
yang berkaitan dengan link.
Mendesign navigasi yang sederhana yang keseluruhannya konsisten pada web page
untuk memandu customer dan memberikan pengawasan melalui pengalaman atau
percobaan.
Sediakan juga site maps yang membantu pengguna ( user ) untuk mengelilingi
semua website. Pengguna seharusnya bisa kembali lagi ke channel yang sebelumnya
atau ke halaman utama. Jangan membuat seluruh halaman terisi dengan navigation
bar. Integrasikan dengan design kita sendiri, tetapi jelaskan bahwa navigation
merupakan sebagian daripada content.
6. File Size
Tidak menggunakan grafik dengan ukuran yang besar dalam mendesain web page.
Setiap pengguna ( user ) masih terkoneksi internet dengan menggunakan modem.
Apabila tampilan desain web page terlalu lama, maka kebanyakan pengguna ( user )
akan pindah ke web site lain. Jika kita tidak dapat memberikan content, di jalur lain
gunakan grafik dengan ukuran besar atau video. Selalu usahakan untuk memberikan
solusi dengan bandwidth yang kecil. Semua image dalam web seharusnya
memberikan alternative text kepada user, apabila ingin mematikan secara otomatis
pada saat ingin memilih loading image.
7. Feedback and online survey
Setiap web site seharusnya menawarkan suatu opsi untuk mendapatkan timbal balik
(feed back ) dari customer. Feed back form seharusnya terpisah di satu halaman
yang memungkinkan customer untuk memberikan alasan untuk feed back, dan
memberikan nama, alamat email, dan feedbacknya. Feed back yang diberikan ini
secara otomatis akan terhubung langsung ke departemen yang tepat.
21
Pemilihan warna, bentuk dan typografi dalam mendesain web juga harus diperhatikan yang
dikutip dari www.toekangweb.or.id :
•
Warna
Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari
pengunjung. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seorang pengunjung
(terutama warna background), dan Seorang desainer web bisa membuat situs untuk
menampilkan warna dulu sementara content yang lain (text dan image) masih dalam
proses download. Cara ini akan membuat kesan atau mood untuk seluruh situs itu.
Untuk mencapai design warna yang efektif, bisa dimulai dengan memilih warna yang
bisa merepresentasikan tujuan dari situs tersebut. Pallet warna yang dibuat
sebaiknya sesuai dengan pribadi dan tujuan dari situs. Jika misalnya situs tersebut
adalah untuk situs komunitas, maka sebaiknya memilih warna - warna hangat untuk
membuat suasana lebih santai. Jika situs tersebut adalah untuk situs informasi,
dimana content akan mendominasi, maka warna sebaiknya simple dan tidak
mengganggu (misalnya tidak menggunakan background bunga-bunga dengan warna
menyolok).
Berikut tabel dibawah, untuk korelasi secara umum secara psikologis antara warna
dan orang:
Tabel 2.2 Korelasi Secara Umum Secara Psikologis Antara Warna Dan Orang
WARNA
Respon Psikologi
Catatan
Merah
Power, energi, kehangatan,
cinta, nafsu, agresi, bahaya
Warna Merah kadang berubah arti jika
dikombinasikan dengan warna lain.
Merah dikombinasikan dengan Hijau, maka
akan menjadi simbol Natal.
Merah jika dikombinasikan dengan Putih,
akan mempunyai arti 'bahagia' di budaya
Oriental.
Biru
Kepercayaan, Konservatif,
Keamanan, Tehnologi,
Kebersihan, Keteraturan
Banyak digunakan sebagai warna pada logo
Bank di Amerika Serikat untuk memberikan
kesan 'kepercayaan'.
Hijau
Alami, Sehat, Keberuntungan,
Pembaharuan
Warna Hijau tidak terlalu 'sukses' untuk
ukuran Global. Di Cina dan Perancis,
kemasan dengan warna Hijau tidak begitu
mendapat sambutan.
Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat
disukai.
22
Yellow
Optimis, Harapan, Filosofi,
Ketidak jujuran, Pengecut
(untuk budaya Barat),
pengkhianatan.
Kuning adalah warna keramat dalam agama
Hindu.
Ungu/Jingga Spiritual, Misteri,
Kebangsawanan,
Transformasi, Kekasaran,
Keangkuhan
Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam.
Oranye
Energy, Keseimbangan,
Kehangantan
Menekankan sebuah produk yang tidak
mahal.
Coklat
Tanah/Bumi, Reliability,
Comfort, Daya Tahan.
Kemasan makanan di Amerika sering
memakai warna Coklat dan sangat sukses,
tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk
kemasan kurang begitu membawa hasil.
Abu Abu
Intelek, Masa Depan (kayak
warna Milenium),
Kesederhanaan, Kesedihan
Warna Abu abu adalah warna yang paling
gampang/mudah dilihat oleh mata.
Putih
Kesucian, Kebersihan,
Ketepatan, Ketidak
bersalahan, Setril, Kematian
Di Amerika, Putih melambangkan
perkawinan (gaun pengantin berwarna
putih), tapi di banyak budaya Timur
(terutama India dan Cina), warna Putih
melambangkan kematian.
Hitam
Power, Seksualitas,
Kecanggihan, Kematian,
Misteri, Ketakutan, Kesedihan,
Keanggunan
Melambangkan kematian dan kesedihan di
budaya Barat.
Sebagai warna Kemasan, Hitam
melambangakan Keanggunan (Elegance),
Kemakmuran (Wealth) dan Kecanggihan
(Sopiscated)
Sumber : www.toekangweb.or.id
Tidak hanya palet warna yang disesuaikan dengan isi situs, tapi juga harus memilih
warna yang sesuai dengan budaya pengunjung. Beberapa penelitian menujukkan
bahwa respon setiap orang dari budaya yang berbeda akan berbeda. Misalnya warna
oranye, secara universal, akan merepresentasikan produk yang tidak mahal, dan
perayaan Halloween.
Di Amerika, warna biru tua merepresentasikan kepercayaan (TRUST), tapi di Korea,
kepercayaan lebih direpresentasikan oleh warna warna pastel, terutama pink.
•
Bentuk
Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari pengunjung. Penggunaan
Bentuk yang efektif akan secara psikologi mengmotivasi pengunjung, menginspirasi
23
pengunjung dan memberikan tantangan kepada pengunjung, kadang tanpa si
pengunjung menyadari kenapa bisa termotivasi,dsb.
Tabel di bawah menerangkan arti universal (secara psikologis) dari bentuk.
Tabel 2.3 arti universal (secara psikologis) dari bentuk
BENTUK
RESPON PSIKOLOGIS
Lingkaran - Koneksi, Komunitas, Keseluruhan, Ketahanan, Pergerakan, Keamanan.
- Referensi untuk perasaan kewanitaan : Kehangatan, Kenyamanan, Sensualiatas,
dan Cinta
Kotak
- Keteraturan, Logis, Keamangan.
- Kotak juga adalah dasar dari objek 3 dimensi yang berarti Berat, Massa, dan
Kepadatan
Segi Tiga
- Energi, Power, Keseimbangan, Hukum, Ilmu Pasti, Agama.
- Juga sebagai referensi untuk perasaan maskulin : Kekuatan, Agresi, dan
Pergerakan yang dinamik.
Sumber : www.toekangweb.or.id
Bentuk, biasanya bisa digabungkan untuk membuat kesan yang lebih kuat. Misalnya
penggunaan sebuah lingkaran dan sebuah segitiga, akan menghasilkan kesan
energetik, dan dinamik. Atau penggunaan sebuah lingkaran dan sebuah persegi
untuk kehangatan dan perasaan aman.
Kekuatan dari bentuk dan kombinasi bentuk telah ditujukan di berbagai bidang,
seperti automotif, bangungan, kemasan produk, dan logo perusahaan.
Kekuatan dari bentuk yang paling banyak diimplementasikan adalah sewaktu
membuat logo perusahaan. Salah satu contoh dari kekuatan yang dihasilkan dari
penggabungan bentuk adalah logo dari fedex. Jika diperhatikan bentuk yang
terbentuk oleh ruang antar 'E' dan 'x' adalah sebuah tanda panah ke arah kanan.
24
Kebanyakan orang tidak akan menyadari akan adanya tanda panah tersebut, hal
tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Sekarang jika diperhatikan bentuk yang
membentuk tanda panah itu, yaitu sebuah persegi dan sebuah segitiga, yang berarti
keamanan.
•
Typografi
Typografi adalah sebuah seni. Dan adalah sebuah seni yang cukup rumit, apalagi
kerumitannya ditambah dengan medium desain web yang terbatas. Huruf di Web
dapat dibuat sebagai bagian dari grafik ( image ), atau dengan cara HTML, atau
dengan Style Sheets. Dengan cara HTML dan stylesheet, kadang akan didapatkan
hasil yang kurang memuaskan atau kurang bagus karena typeface ( bentuk huruf )
yang digunakan, mungkin tidak akan tersedia di komputer si pengunjung. Jika
komputer si pengunjung tidak mempunyai bentuk huruf yang telah di-set oleh
designer web, maka yang akan digunakan adalah tampilan menggunakan bentuk
huruf alternatif atau bentuk huruf standard ( default ).
Designer dapat menentukan pilihan tentang huruf yang mereka buat secara grafik (
image ), dan juga typeface umum yang dipakai pada isi teks. Terlalu banyaknya
bentuk huruf yang ada di dunia ini menyebabkan susahnya untuk menentukan efek /
pengaruh apa yang bisa ditimbulkan kepada pengunjung.
2.5.3 Menarik konsumen untuk datang ke Web ( Indrajit, 2001, p200)
1. Find Out Who the End Customer Are
Aktivitas pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasikan siapa sebenarnya
konsumen langsung dari produk yang ditawarkan, artinya kumpulan orang – orang yang
mengkonsumsi produk dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini sangat penting karena
bisnis di dunia maya dengan menggunakan internet sangat memungkinkan sebuah
perusahaan untuk dapat mengenal dan bertransaksi secara langsung kepada end- customer
tanpa harus melalui perusahaan lain sebagai perantara ( disintermediation ). Seandainya
perusahaan bekerja sama dengan mitra lain untuk mendistribusikan produknya, umpan balik
25
( feedback ) terbaik untuk menilai kinerja mitra usaha tersebut. Secara teknis, profil end –
customer ini patut dicatat dan disimpan ke dalam sebuah sistem basis data ( data base ).
2. Make Loyal Customers Feel Special
Syarat untuk mengimplementasikan suatu sistem yang memperlihatkan bahwa konsumen
merasa diperlakukan secara khusus adalah dengan mengetahui prilaku konsumen tersebut.
Cara yang paling efisien adalah dengan menanyakannya kepada yang bersangkutan secara
langsung melalui formulir yang harus diisi di situs terkait atau menggunakan jalur
konvensional, seperti telepon dan faksimile. Agar konsumen bersedia mengisinya tentu harus
dipergunakan kiat khusus, misalnya dengan memberikan bonus, menjanjikan pelayanan
khusus, mempermudah pembelian, dan sebagainya. Data inilah yang kelak akan sangat
menunjang perusahaan dalam usaha mengerti sifat dan kebutuhan spesifik konsumen
sehingga pada saatnya nanti yang bersangkutan akan merasa diperlakukan secara khusus.
Contohnya, memberikan potongan diskon pada saat yang bersangkutan ulang tahun atau
memberikan produk gratis di hari perkawinan.
3. Build Community
Setelah konsumen secara berkala mengunjungi situs yang ada, tiba saatnya untuk
membuat sebuah komunitas sederhana. Komunitas yang baik adalah yang terbentuk secara
alami, bukan karena unsur paksaan. Suatu komunitas dikatakan alami jika inisiatif atau
semangat untuk membangun komunitas tersebut berasal dari konsumen itu sendiri,
sementara perusahaan hanya menyediakan sarana melalui fasilitas situs yang dimilikinya. Inti
dari
pembentukan
suatu
komunitas
adalah
menimbulkan
perasaan
“senasib
sepenanggungan” ( sama kepentingan ) di antara koninteraksi antar konsumen dengan
mempergunakan fasilitas semacam e-mail dan chatting yang memudahkan mereka untuk
saling berkomunikasi, berdiskusi, berinteraksi dan berkolaborasi.
4. Build Customer Database
Selain berisi profil konsumen, customer database harus pula dapat merekam prilaku
konsumen, menyangkut hal – hal, seperti saat mereka paling sering melakukan browsing,
durasi surfing di internet, transaksi yang pernah dilakukan, jenis dan jumlah produk yang
dibeli, dan sebagainya. Informasi dari database tersebut harus menjadi knowledge bagi
26
perusahaan untuk dapat mengetahui prilaku konsumen dan kebutuhannya. Database ini juga
harus dapat di-update dengan mudah oleh konsumen yang bersangkutan jika terjadi
perubahan – perubahan informasi yang menyangkut dirinya.
5. Let Customers Place their own orders
Situs yang baik adalah situs yang menyediakan fasilitas yang dapat membuat seorang
konsumen melakukan pemesanan terhadap sebuah barang dengan cepat, mudah,
bersahabat, dan nyaman ( convenience ). Harap diperhatikan bahwa proses pemesanan
barang harus didahului oleh serangkaian aktivitas – aktivitas lain, seperti pemilihan produk,
komparasi produk, penilaian karakteristik produk, penawaran harga dan lain – lain.
Perusahaan harus menerapkan strategi yang sesuai dalam mendesain situsnya agar
konsumen dapat melakukan aktivitas – aktivitas tersebut.
6. Give Customers the Information they need to troubleshoot their own problems
Aspek lain yang penting untuk dipikirkan adalah mekanisme pelayanan purna jual ( service
after sales ) dari perusahaan untuk konsumen. Mengingat bahwa interaksi harus dilakukan
melalui situs, konsumen harus dipastikan dapat mengatasi persoalan mereka masing –
masing melalui informasi dan fasilitas lain yang disediakan secara efektif.
7. Personalize the Customer’s Experience
Sejalan dengan perkembangan perusahaan, konsumen harus selalu dilibatkan dalam
berbagai proses interaksi, walaupun kebanyakan dari mereka belum terlalu sering melakukan
transaksi melalui internet. Contohnya, jika perusahaan memiliki produk – produk baru yang
cocok dengan profil konsumen teretentu, perusahaan lalu memberitahukan informasi tersebut
kepada yang bersangkutan melalui e-mail. Termasuk jika perusahaan memiliki fasilitas –
fasilitas situs baru yang akan menawarkan berbagai pelayanan dan kemudahan baru bagi
para konsumen. Tidak jarang beberapa situs yang “mengejar” konsumen untuk menciptakan
produk – produk baru sesuai dengan informasi yang mereka berikan ( melibatkan konsumen
dalam proses produksi).
8. Segment Customers by profitability
Setelah semua mekanisme di atas berjalan lancar, perusahaan dapat mulai melakukan
analisis terhadap semua data terkait dengan prilaku para konsumen. Di sinilah perusahaan
27
dapat mulai melakukan segmentasi berdasarkan nilai profitabilitas atau penjualan yang telah
dilakukan masing – masing konsumen. Tujuan segmentasi ini tentu saja untuk memudahkan
perusahaan dalam menetukan strategi alokasi dan penggunaan sumber daya yang ada.
Dengan cara demikian, energi perusahaan dapat lebih dihemat karena manajemen dapat
memfokuskan pelayanan pada konsumen tertentu, yang secara langsung telah memberikan
profit cukup besar dan signifikan kepada perusahaan.
2.5.4 Kelebihan Pemasaran di Internet
Pemasaran melalui internet atau dikenal dengan E-commerce, saat ini telah menjadi
populer dikarenakan oleh beberapa kelebihan baik pembeli / penjual.
Beberapa kelebihan bagi pembeli adalah : (Kotler, 2004, p60)
o
Kemudahan
Pelanggan dapat memesan produk kapan saja dan dimana pun mereka berada.
o
Informasi
Pelanggan dapat menemukan banyak sekali informasi pembanding mengenai
perusahaan, produk – produknya serta pesaingnya tanpa harus meninggalkan
kantor / rumah, sehingga mereka dapat menfokuskan kriteria tugas seperti
harga, kualitas, kinerja, dan ketersediaan.
o
Lebih sedikit perdebatan
Pelanggan tak perlu bertatap muka langsung dengan penjual sehingga dapat
menghindari perdebatan dan faktor emosional lainnya.
o
Biaya yang relatif rendah
Penjual dapat menekan biaya / cost yang dikeluarkan seperti biaya pemeliharaan
toko, uang sewa, asuransi dan katalog – katalog yang harus dicetak.
o
Membangun hubungan
Penjual dapat belajar banyak dari pelanggannya dan dapat berbicara online
melalui internet. Penjual juga dapat menyediakan laporan, demo perangkat
lunak, atau info – info untuk didownload oleh pelanggan.
o
Pengukuran pengunjung
28
Penjual dapat mempelajari berapa orang yang mengunjungi situs online mereka
dan beberapa yang berhenti pada tempat – tempat tertentu / berbelanja.
2.5.5 The Power of E-mail
Email dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa yang kita tawarkan.
Pastikan untuk tidak membuat spam. Gunakan metode yang menimbulkan efek yang lebih
baik. Salah satu metodenya adalah menggunakan signature pada setiap email yang dikirim.
Signature biasanya dalam bentuk yang terpisah dari pesan ( mail ) dengan menambahkan
garis ( ie., -- ). Signature seharusnya tidak lebih dari 2 garis. Sertakan nama dan nama
perusahaan dtermasuk alamat website, akan sangat membantu dalam mempromosikan bisnis
kita tanpa mengganggu setiap orang.
Auto responders merupakan aplikasi yang sangat membantu bisnis kita. Sebagai contoh, jika
orang membutuhkan daftar harga untuk beberapa service atau informasi atas produk
tertentu, kemudian mereka mungkin memilih untuk mengunjungi web site kita atau mengirim
email ke alamat tertentu dan menerima informasi melalui via email walaupun ini tidak terlalu
berguna. Terkadang informasi dalam web site dibagi menjadi beberapa bagian yang mungkin
sulit untuk mengambil informasi dan menaruhnya ke dokumen kita. Dengan menawarkan
autoresponders, ini memungkinkan bagi customer untuk meminta informasi dengan format
teks tanpa harus format untuk web dan grafik. Jika customer mengirim pertanyaan dalam
bentuk email ke departemen customer care
secara otomatis. Pesan akan ditanggapi dan
memberitahukan kepada mereka, bahwa ada email yang datang. Dan jangan lupa untuk
menaruh URL di halaman FAQ, yang akan membantu customer menemukan tanggapan dari
pertanyaan sebelum bagian departemen customer care mampu untuk menanggapi balasan
email mereka. ( Amor, 2002, p228 ).
2.6 Definisi Internet
Definisi internet menurut Indrajit ( 2001, p4 ) adalah jaringan komputer yang dapat
menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi,dan
organisasi.
29
Definisi internet menurut Armstrong ( 2001, p31 ) adalah jaringan global yang luas
dan terus berkembang yang menghubungkan para pengguna komputer dari segala jenis di
seluruh dunia.
2.6.1 Intranet
Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua
sumber daya manusia, baik manajemen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga
mereka dapat dengan mudah saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis sehari –
hari. ( Indrajit, 2001, p4).
2.6.2 Ekstranet
Ekstranet
merupakan
sebuah
infrastruktur
jaringan
yang
menghubungkan
perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. ( Indrajit, 2001, p5).
2.7 E-Commerce
Menurut Indrajit ( 2001, p1), e-commerce sebagai mekanisme bisnis secara elektronis.
CommerceNet menambahkan bahwa di dalam e-Commerce terjadi “ proses pembelian dan
penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan
distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan
internet”.
Menurut Turban (2004, p3), pengertian e-Commerce adalah sebuah konsep baru yang
mendeskripsikan proses dari pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan
informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.
Definisi e-Commerce dari sudut pandang yang berbeda – beda yaitu :
1.
Dari sudut pandang komunikasi ; memberikan informasi tentang barang, pelayanan,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau media elektronik lainnya.
2.
Dari sudut pandang perdagangan ( trading ) ; memberikan kemampuan dalam
pembelian dan penjualan produk, pelayanan dan informasi melalui internet dan
pelayanan via online lainnya.
30
3.
Dari sudut pandang proses bisnis ; melakukan bisnis elektronik dengan melengkapi
proses bisnis melalui jaringan elektronik ; sebagai pengganti informasi dari proses
bisnis secara fisik.
4.
Dari sudut pandang pelayanan ; suatu alat memenuhi keinginan dari pemerintah,
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memotong biaya pelayanan ketika
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap customer dan meningkatkan kecepatan
dalam pelayanan pengiriman.
Dari sudut pandang pembelajaran ( learning ) ; memungkinkan dari online training,
5.
pembelajaran ( learning ) di sekolah, universitas dan organisasi lainnya termasuk
bisnis.
Dari sudut pandang kolaborasi ; suatu kerangka kerja ( framework ) kolaborasi dari
6.
inter dan antar organisasi.
7.
Dari sudut pandang komunitas ; memberikan tempat perkumpulan untuk komunitas
anggota untuk belajar, transaksi, dan kolaborasi.
2. 7.1 Klasifikasi E Commerce dilihat dari segi transaksi
Berikut ini adalah tipe transaksi dalam E-commerce :
•
Business to business ( B2B ).
Seluruh peserta dari tipe Ecommerce adalah bisnis atau organisasi lainnya. Pada saat
ini Ecommerce adalah B2B ( Cunningham, 2001 ). Transaksi B2B ini termasuk
transaksi IOS dan transaksi e-market antara dan diantara organisasi.
•
Business to Consumer ( B2C ).
Transaksi ini termasuk transaksi retail dengan pembeli individu. Tipe pembeli di
Amazon.com adalah consumer atau customer. Model bisnis ini sering disebut dengan
e-tailing.
•
Consumer to Consumer ( C2C ).
Pada kategori ini consumer menjual langsung ke consumer lain. Contoh termasuk
orang yang menjual rumah, mobil, dan juga membuat iklan. Iklan dari pelayanan
personal melalui internet dan menjual pengalaman dan pengetahuan secara online
31
merupakan contoh lain dari C2C. Sebagai tambahan beberapa situs pelelangan
mengizinkan individu untuk menaruh berapa yang akan ditawarkan. Pada akhirnya,
kebanyakan individu menggunakan web pages dan portal seperti intranet untuk
mengiklankan atau pelayanan personal.
•
People to People ( P2P).
Tipe transaksi ini adalah tipe special dari C2C dimana orang menukar CDs, video,
software dan lain – lain. Organisasi dari P2P yang terkenal adalah Napster
(Napster.com).
•
Consumer to Business ( C2B ).
Model e-commerce dimana individual menggunakan internet untuk menjual produk
atau jasa kepada organisasi atau individual, melihat penjual untuk menawarkan
produk atau jasa yang mereka butuhkan.
•
Intrabusiness ( organizational ) EC.
Pada
kategori
ini
termasuk
seluruh
kegiatan
internal
organisasi,
biasanya
menggunakan intranet atau corporate portal, yang meliputi pertukaran barang, jasa
atau informasi diantara banyak unit dan individu dalam organisasi.
•
Business to Employees ( B2E ).
Ini termasuk seluruh dari kategori intrabisnis dimana organisasi memberikan
pelayanan, informasi, produk kepada individu karyawan.
•
Exchange to exchange ( E2E ).
Dengan perkembangan dari exchange dan portal, ini masuk akal pertukaran untuk
saling berinteraksi dengan yang lainnya. E2E merupakan sistem yang formal dalam
menghubungkan exchange.
•
Mobile commerce.
Ini dikatakan mobile commerce ( M - commerce), ketika e-commerce menggunakan
lingkungan nirkabel. ( Turban, 2004, p13).
32
2.8 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Sasaran dan tujuan
Mendukung pemasaran dan mendapatkan
pangsa pasar baru di web
Analisis
SWOT
Analisis 4S
marketing mix
( Scope, Site,
Synergy,
System )
Strategi
Pemasaran di web
Perancangan website untuk
mendukung pemasaran
Marketing
Mix
Product
Price
Place
Promotion
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.9 Metodologi Penelitian
2.9.1 Jenis dan Metode Penelelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
yang bertujuan untuk memaparkan hal – hal yang ditanyakan dalam riset, seperti : siapa,
yang mana, dimana ( Umar, 2003, p40 ). Serta menggunakan jenis penelitian studi kasus
yang menghendaki sutau kajuan secara rinci, mendalam, menyeluruh atas objek tertentu
yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungannya. Penelitian
deskriptif menurut Sugiyono ( 2003, p11) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data diolah,
dipresentasikan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai suatu hal.
33
2.9.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan ( Library
research) dan penelitian lapangan ( Field research ).
1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca,
mengumpulkan, mencatat, mempelajari textbook dan buku – buku pelengkap
atau referensi, seperti jurnal, majalah, brosur – brosur dan media cetak lainnya di
perpustakaan atau di tempat lainnya.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan
mendatangi perusahaan, dalam hal ini PT. Bet Obaja Tour, sehingga kebutuhan
akan data pokok penyusunan skripsi dapat dipenuhi. Teknik pengumpulan
datanya adalah dengan cara :
A. Wawancara tidak terstruktur
Peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.
Wawancara diadakan secara langsung dengan pimpinan, manajer dan
staf PT. Bet Obaja Tour .
B. Pengamatan langsung
Peneliti melihat secara langsung kegiatan perusahaan sehari – hari yang
berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.
34
2.9.3 Teknik Analisis Data
2.9.3.1 Lima Keunggulan Bersaing dalam Industri Jasa
Pemain Baru
Ancaman
pendatang baru
Kekuatan
Pemasok
Daya tawar
menawar
pemasok
Persaingan
Industri
Daya tawar
menawar
pembeli
Kekuatan
Pembeli
Persaingan diantara
perusahaan yang
sudah ada
Ancaman produk
atau jasa substitusi
Produk Pengganti
Gambar 2.3 Lima Keunggulan Bersaing menurut Porter
Sumber: Rangkuti (2003,p13)
Menurut Porter terdapat 5 kekuatan kompetitif yang akan menentukan keunggulan bersaing
dalam industri, yaitu :
•
Ancaman pendatang baru ( The threat of new entrants )
Apabila satu perusahaan dapat memasuki suatu industri khusus dengan mudah,
maka intensitas persaingan diantara perusahaan – perusahaan tersebut akan
meningkat. Pendatang baru akan mengurangi potensi – potensi profit pada industri
lama karena biasanya akan membawa kapasitas baru, mencari pangsa pasar baru
dan menurunkan margin.
•
Ancaman produk pengganti ( Threat of substitute products or services )
35
Pada banyak industri, perusahaan – perusahaan berkompetisi secara ketat dengan
para produsen produk pengganti dari industri yang lain. Kehadiran produk pengganti
tersebut merupakan peringatan bagi perusahaan sebelum pelanggan beralih ke
produk pengganti tersebut.
•
Kekuatan tawar menawar pemasok ( Bargaining power of suppliers )
Kekuatan tawar menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam
industri, khususnya apabila terdapat sejumlah besar pemasok, hanya ada beberapa
bahan baku pengganti yang baik, atau apabila biaya pengalihan bahan baku menjadi
sangat mahal. Hal terbaik yang seharusnya dilakukan oleh pemasok serta produsen
adalah saling membantu dengan harga yang sewajarnya, meningkatkan kualitas,
mengembangkan jasa baru, just- in – time delivery dan lain – lain.
•
Kekuatan tawar menawar pembeli ( Bargaining power of buyers / customer )
Kekuatan tawar menawar sangat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu
industri. Perusahaan pesaing mungkin menggunakan pelayanan atau jaminan khusus
untuk mendapatkan loyalitas pelanggan apabila pelanggan tersebut memiliki
kekuatan tawar menawar yang substansial. Kekuatan tawar menawar konsumen juga
tinggi bila produk / jasa yang dijual adalah standar atau tidak terdiferensiasi.
•
Persaingan sesama industri ( Rivalry among existing competitors )
Intensitas persaingan diantara perusahaan yang bersaing cenderung meningkat
apabila terjadi peningkatan jumlah pesaing, para pesaing memiliki kesamaan ukuran
dan kapabilitas usaha, penurunan permintaan produk, atau pemotongan harga.
Apabila persaingan diantara perusahaan pesaing semakin intensif, keuntungan
perusahaan akan menurun, sehingga industri – industri tersebut menjadi tidak
menarik lagi.
2.9.3.2 Analisis SWOT
Analisis
SWOT
adalah
identifikasi
berbagai
faktor
secara
sistematis
untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang ( opportunity ), serta dapat meminimalkan kelemahan (
36
weakness ) dan ancaman ( threat ). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis ( strategic planner ) harus
menganalisis faktor – faktor strategis perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman ) dalam kondisi yang saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi, dengan
menggunakan model analisis SWOT ( Rangkuti, 2001, hal 18-19 ).
-
Opportunity /
peluang
( eksternal )
Weakness /
kelemahan (
internal )
III
Mendukung strategi
turn – around
IV
Mendukung strategi
defensif
I
Mendukung strategi
agresif
II
Mendukung strategi
diversifikasi
Streangth /
kekuatan
(internal )
Threat / ancaman
( eksternal )
Gambar 2.4 Analisis SWOT
Rangkuti (2001, p19)
2.9.3.3 Analisis 4 S web marketing mix ( Scope, Site, Synergy, System )
4S web marketing mix metode dari Constantinides berikut ini (Constantinides, 2002):
1. Scope
Scope mendefinisikan sebagai strategi utama dalam kehadiran online, ini merupakan
subjek untuk pendekatan dan mereview kembali oleh manajemen secara terus menerus.
Isu dalam scope meliputi market dan pesaing, customer profile, pengaruh atas
37
operasional online bagi proses internal yang ada dan mengidentifikasikan aturan – aturan
dalam strategi perusahaan atas kehadiran online.
2. Site
Site mengidentifikasikan aspek operasional dari kehadiran online terhadap karakter,
positioning, dan fokus pasar dalam perusahaan online. Website perusahaan, sebagai
interface utama antara perusahaan dan customer, yang didesain sebaik mungkin sebagai
fasilitas penghubung dengan target group. Website harus mengekspresikan virtual
experience yang mendorong customer berinteraksi sebaik mungkin sebagai customer
retention.
3. Synergy
Synergy menandakan area gabungan antara kehadiran online dengan organisasi atau
jaringan pada dasarnya. Perusahaan online akan memaksimalkan pengaruh pasar mereka
dengan memperbesar sinergi dengan komersial dan proses dari organisasi. Ini terjadi
ketika semua jaringan sudah berjalan dengan baik.
Ini meliputi :
•
Integrasi dengan
Front Office : integrasi dari kegiatan virtual perusahaan dalam
keseluruhan rencana pemasaran perusahaan. Ini sangat penting sebagai pendukung
awal pada kehadiran perusahaan online, dimana dibutuhkan untuk mengembangkan
sebagai komponen yang signifikan dalam keseluruhan program pemasaran.
•
Integrasi dengan Back Office : merupakan integrasi website dengan proses
organisasi, sistem dan database yang legal.
•
Integrasi dengan lingkungan eksternal dan jaringan perusahaan. Ini sangat penting
untuk promosi dan kegiatan logistik seperti cara melakukan outsourcing yang tidak
bisa dilakukan secara internal.
4. System
System memberikan gambaran dari factor teknikal yang utama dalam hal operasional
keamanan, kenyamanan, efisien biaya dan customer friendly dari suatu website
perusahaan.
38
Keguanaan dari aplikasi 4S web marketing mix adalah
•
Untuk mendesain website baru
•
Untuk mengevaluasi / upgrade dari keberadaan website
•
Khususnya sangat berguna untuk lingkungan Clicks and Mortar ( B2C).
Download