PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pendidikan di Indonesia dirasakan tidak merata, hal ini berimbas kepada mutu pendidikan yang tidak merata. Pembangunan saranaprasarana pendidikan lebih terkonsentrasi di provinsi tertentu. Untuk menentukan arah kebijakan yang baik dalam bidang pendidikan maka diperlukan suatu upaya pemetaan di bidang pendidikan, hal ini dilakukan antara lain untuk menjawab apakah benar mutu pendidikan (dilihat dari prestasi) hanya terkonsentrasi di provinsi-provinsi tertentu. Pemetaan selalu melibatkan banyak data, dalam hal ini data yang digunakan dapat berupa data agregat dan data disagregat. Data agregat merupakan hasil dari manipulasi mikrodata (elemen data) melalui penjumlahan elemen data yang memiliki kriteria khusus (Thomas, 2001). Agregat menurut kamus Inggris Indonesia memiliki makna penjumlahan. Dari kedua pengertian tersebut kita dapat memberikan gambaran tentang pengertian data agregat, yaitu rata-rata dari penjumlahan sejumlah data (elemen data) yang memiliki kriteria yang sama. Dalam setiap penelitian terkadang kita selalu berhadapan dengan sejumlah data yang cukup besar dan beragam, untuk memudahkan penelitian, kita membuat sejumlah data tersebut menjadi lebih sederhana dengan cara menggabungkan atau menjumlahkan data tersebut (data agregat). Akan tetapi hal ini tidak selalu harus dilakukan dalam setiap penelitian, bisa saja peneliti menggunakan data tanpa harus menggabungkan atau menjumlahkan terlebih dahulu data-data yang memiliki kriteria yang sama (data disagregat). Penggunaan data disagregat dan agregat dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Hasil analisis yang sama untuk data disagregat dan agregat dapat berbeda, perbedaan ini antara lain disebabkan data agregat menghilangkan sebagian keragaman. Data agregat yang relatif berdimensi lebih rendah untuk analisis yang sama tentunya memerlukan waktu yang lebih singkat. Untuk sekarang cepat atau lambatnya analisis tidak masalah seiring kemajuan di bidang komputasi. Penelitian di berbagai bidang, baik pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya umumnya berkaitan dengan data yang berukuran besar serta peubah yang banyak, hal ini tentu sulit untuk diinterpretasikan secara langsung, sehingga perlu dilakukan tahap pereduksian dimensi data terlebih dahulu. Dalam statistika dikenal suatu analisis data yang menggunakan peubah amatan lebih dari satu dan dianalisis secara serempak, yaitu Analisis Peubah Ganda (APG). Salah satu teknik yang digunakan dalam APG adalah pereduksian dimensi data peubah ganda. Topik dalam pereduksian data peubah ganda mencakup antara lain Analisis Komponen Utama (AKU), Analisis Biplot, Analisis Faktor, Analisis Gerombol (Cluster), dan Analisis Korespondensi. Analisis Biplot merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan secara grafis tentang kedekatan antar objek, keragaman dan korelasi peubah serta keterkaitan antara objek-objek dengan peubah-peubah yang dapat digunakan untuk pemetaan provinsi. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah membandingkan pemetaan provinsi dengan menggunakan analisis biplot data disagregat dan agregat berdasarkan prestasi mahasiswa IPB (studi kasus mahasiswa TPB-IPB tahun akademik 2007-2008). Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait mengenai pemetaan provinsi yang didasarkan pada prestasi yang dicapai mahasiswa pada tahun pertama, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam pengelolaan kependidikan.