ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R PUTUSAN ng Nomor : 62 / Pid.B / 2013 / PN.Kgn gu DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA A Pengadilan Negeri Kandangan yang mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat pertama yang diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa dalam persidangan Majelis ub lik Nama lengkap : Hj. MARIANI binti H. JASERAN; Tempat lahir : Negara; Umur/tanggal lahir : 1 Juli 1967; Jenis kelamin : perempuan; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Jalan Inpres Rt.01 Rw.I Desa Tumbukan Banyu, Kec. ep ah k am ah Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa : Agama In do ne si R Daha Selatan, Kab. Hulu Sungai Selatan; : Islam; : swasta; A gu ng Pekerjaan Terdakwa tidak didampingi oleh penasihat hukum; Terdakwa tidak ditahan; PENGADILAN NEGERI TERSEBUT; Telah membaca surat penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kandangan tanggal 7 Maret 2013 nomor 62/Pen.Pid/2013/PN.Kgn tentang penunjukan Majelis Hakim Telah membaca surat penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kandangan lik ah untuk menyidangkan perkara terdakwa; ub Telah membacara berkas perkara terdakwa; Telah mendengar keterangan saksi-saksi, ep memperhatikan barang bukti perkara terdakwa; saksi ahli dan terdakwa serta Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum tanggal 8 Mei 2013 nomor sebagai berikut : Menyatakan terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN terbukti secara sah dan ng 1 on In d A gu meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana kesehatan sebagaimana diatur es PDM-033/KANDA/01.2013 yang pada pokoknya agar Majelis Hakim memutuskan R ka m tanggal 7 Maret 2013 nomor 62/Pen.Pid/2013/PN.Kgn tentang hari sidang; ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 1 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id tentang Kesehatan; Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN dengan ng 2 R dan diancam pidana dalam pasal 198 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 pidana denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) subsidair 4 (empat) bulan kurungan; Menetapkan barang bukti berupa 104 (seratus empat) jenis obat daftar G dirampas gu 3 untuk dimusnahkan; Menetapkan terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima A 4 ribu rupiah); ub lik ah Telah mendengar pembelaan terdakwa secara lisan dipersidangan yang pada Menimbang, bahwa terdakwa di dalam persidangan di dakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan surat dakwaan tanggal Januari 2013 nomor PDM-033/KANDA/01.2013 sebagai berikut : DAKWAAN : ep ah k am pokoknya terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi; Bahwa terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN pada hari Jum’at tanggal 23 In do ne si R September 2011 sekira pukul 16.30 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September 2011, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 A gu ng Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS atau setidak-tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 berupa obat keras daftar „G“ sebanyak 104 (seratus empat) macam sebagaimana terlampir dalam penetapan penyitaan Pengadilan Negeri Kandangan, perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut • Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, berawal dari lik ah : pemeriksaan sarana distribusi yang dilakukan oleh saksi Drs. ADI ub m HIDAYAT, Apt dan saksi M. ZAKI IRFANI selaku petugas dari ka Balai Besar Pom di Banjarmasin, pada saat berada ditoko obat ep milik terdakwa ditemukan 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang dilarang ditoko obat yang masuk obat keras daftar G; diletakan diruang belakang ditoko obat milik terdakwa dan ng M terdakwa mendapatkan obat-obatan tersebut dari orang yang on In d A gu menawarkan ke toko obat milik terdakwa namun orang tersebut es Bahwa obat-obatan tersebut ditemukan didalam dus yang R ah • ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tidak begitu terdakwa kenal identitasnya, obat-obatan tersebut terdakwa jual kepada orang yang memerlukan sesuai dengan ng kebutuhannya dan pembeli yang datang ke toko terdakwa tidak menggunakan resep dokter, biasanya mereka datang membawa contoh obat atau menyebutkan nama obat yang akan dibeli; • gu Bahwa setelah menemukan obat-obatan tersebut kemudian petugas Balai Besar POM di Banjarmasin mengamankan sebanyak 104 A (seratus empat) macam obat-obatan tersebut lalu memasukan ub lik membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara ah Penyitaan; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 198 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut, terdakwa mengerti dan tidak mengajukan keberatan; ep am ah k kedalam dos dan diikat, setelah itu melakukan penyitaan serta Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum In do ne si R didalam persidangan telah mengajukan saksi sebelum memberikan keterangan disumpah menurut tata cara agamanya yang dianutnya pada pokoknya memberikan keterangan A gu ng sebagai berikut : 1 Saksi Drs. ADY HIDAYAT, APT. • Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS ditemukan 104 jenis obat daftar G; Bahwa dasar saksi melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah lik ah • berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin ub m mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan ka pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang ah • ep dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita; Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, saksi menemukan R sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras es daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang on In d A gu ng M toko obat tersebut; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa selanjutnya saksi mengamankan sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat keras daftar G, lalu obat-obatan ng tersebut dilakukan penyitaan dengan membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara Penyitaan; Bahwa benar obat daftar G/obat keras hanya boleh diedarkan di Apotik gu • berizin; A • izin untuk menjual obat keras (sesuai izin toko obat); • Bahwa terdakwa tidak ada pengetahuan mengenai obat-obatan, hanya ub lik ah berdasarkan pengalaman saja dan terdakwa tidak pernah sekolah dibidang kefarmasian; • am Bahwa terdakwa tidak ada kewenangan dan keahlian dalam melakukan praktek kefarmasian; • Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini; ep ah k Bahwa terdakwa mempunyai izin toko obat akan tetapi tidak mempunyai Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan Saksi TRI WANDIRO, S.FARM, APT. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 A gu ng • In do ne si 2 R tidak keberatan; Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS ditemukan obat daftar G jumlahnya 104 jenis; • Bahwa saksi melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin, yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin lik pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita; • ub m ah mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, saksi menemukan ep ka sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang Bahwa tindakan saksi dan teman yang lainnya adalah mengamankan M sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat on In d A gu ng keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan es • R ah toko obat tersebut; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Penyitaan; • R dengan membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara ng Bahwa benar obat daftar G / obat keras hanya boleh di edarkan di Apotik berizin; Bahwa terdakwa mempunyai izin toko obat akan tetapi tidak mempunyai gu • izin untuk menjual obat keras (sesuai izin toko obat); • A berdasarkan pengalaman saja dan terdakwa tidak pernah sekolah dibidang kefarmasian; Bahwa terdakwa tidak ada kewenangan dan keahlian dalam melakukan ub lik • ah praktek kefarmasian; • Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi ahli, terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan; 3 ep am ah k Bahwa terdakwa tidak ada pengetahuan mengenai obat-obatan, hanya Saksi BAMBANG HERY PURWANTO, S.FARM, APT. (saksi Ahli). Bahwa obat yang disita petugas Balai Besar POM di R • In do ne si Banjarmasin dari toko obat milik terdakwa adalah obat keras A gu ng daftar G; • Bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak atau kemasan obat bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam dengan dasar merah, disamping itu terdapat tulisan “harus dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat nomor registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat tersebut; Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor lik ah • 1331 / Menkes / SK /X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan ub m bahwa pedagang eceran obat menjual obat-obat bebas dan bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang kewenangan ep ka membuatnya secara eceran, jadi toko obat hanya mempunyai dalam hal memiliki, menyimpan dan ah mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian R toko obat tidak punya kewenangan memiliki, menyimpan dan es on In d A gu ng M mengedarkan obat keras daftar G; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5 Bahwa untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id resep dokter dan dibeli di apotek, karena Apotek dikelola oleh ng seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan keras daftar G kepada pasien / konsumen; • Bahwa toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pelayanan obat keras daftar G kepada pasien A gu pekerjaan kefarmasian terutama dalam hal pelayanan obat karena obat keras daftar G hanya dapat diserahkan ub lik ah berdasarkan resep dokter, sedangkan toko obat tidak boleh menerima/melayani resep dokter sebagaimana tercantum am dalam PERMENKES No. 167/KAB/B.VII/72 Pasal (9); • Bahwa toko obat tidak boleh menerima / melayani resep ep dokter karena penanggung jawab toko obat hanya seorang ah k asisten apoteker yang tidak punya kewenangan untuk itu; • Bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau In do ne si R resep dari dokter akan mengakibatkan terjadinya resistensi A gu ng mikroba, toksisitas dan efek samping lainnya yang dapat membahayakan kesehatan; • Bahwa seseorang yang memiliki keahlian dan berwenang untuk melakukan pekerjaan kefarmasian hanyalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan kefarmasian yaitu apoteker atau asisten apoteker yang mempunyai Surat Izin Kerja dari Departemen Kesehatan RI; Bahwa obat keras daftar G yang menjadi barang bukti tersebut semuanya memiliki izin edar; • lik ah • Bahwa benar sediaan farmasi dalam hal ini obat terdiri dari 5 ub m golongan yaitu : obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras (daftar G), narkotika dan psikotropika; • Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini; ep Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan R tidak keberatan; Menimbang, bahwa didalam persidangan telah didengar keterangan terdakwa yang on In d A gu ng pada pokoknya sebagai berikut : es ka ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 6 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 ng Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS, petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras daftar G di toko milik terdakwa; gu • Bahwa terdakwa membuka toko obat sudah 5 tahun dan baru 2 tahun A menjual obat keras; • Bahwa setelah petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat keras daftar G tersebut kemudian oleh petugas dikumpulkan kemudian ub lik ah didata dan dimasukan kedalam kotak setelah itu dilakukan penyegelan dan disita dengan membuat Berita Acara Penyegelan dan Berita Acara am Penyitaan dan langsung membawanya ke Kantor Balai Besar POM di Banjarmasin; Bahwa sejak awal pengajuan izin toko obat sudah ada penjelasan dari ep • ah k Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat hanya boleh menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas terbatas dan In do ne si R dilarang menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan oleh ahlinya A gu ng yaitu apoteker berdasarkan resep dari dokter; • Bahwa obat keras daftar G yang ditemukan petugas Balai Besar POM Banjarmasin di toko obat milik terdakwa sebanyak 104 (seratus empat) macam antara lain Neuropyron-V, Etamox 500 mg kaplet, Tetracyclin Hcl kapsul, Fergetic kaplet, Pronam kaplet, Fatibact kaplet, Alofar kaplet; • Bahwa terdakwa mendapatkan obat-obatan tersebut dari orang yang lik selanjutnya obat keras daftar G tersebut terdakwa menjual kepada orang yang memerlukan sesuai dengan kebutuhannya; Bahwa terdakwa tidak mengetahui dan tidak menjamin produk yang ub • m ah menawarkan ke toko obat milik terdakwa namun terdakwa tidak kenal, terdakwa jual tersebut aman serta tidak menimbulkan efek samping bukan ahli dibidang itu; ah • ep ka maupun reaksi komplikasi berbahaya bagi kesehatan karena terdakwa Bahwa toko obat milik terdakwa sudah mempunyai izin dan berlaku es on In d A gu ng M R sampai dengan tanggal 2 Juni 2014; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa pembeli yang datang ketoko terdakwa tidak menggunakan resep dokter, biasanya mereka datang membawa contoh obat atau menyebutkan • ng nama obat yang akan dibeli; Bahwa nama asisten apoteker penanggung jawab toko milik terdakwa gu adalah Sdri. KHAIRIAH dan dia mengetahui kalau terdakwa menjual obat keras daftar G dan sering memperingatkan terdakwa untuk tidak menjual obat keras daftar G; Bahwa terdakwa membenarkan barang bukti perkara ini; A • Menimbang, bahwa didalam persidangan telah dihadirkan barang bukti berupa 104 ub lik ah (seratus empat) macam obat keras daftar G telah disita menurut ketentuan yang berlaku Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi di dalam persidangan yang termuat dan terbaca di dalam berita acara persidangan dianggap ikut terbaca dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; ep ah k am sehingga dapat digunakan sebagai barang bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan saksi-saksi, saksi ahli, terdakwa dan barang bukti yang dihubungkan satu sama lainnya, maka dapat diperoleh fakta hukum In do ne si Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 A gu ng • R sebagai berikut : Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS, petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras daftar G di toko milik terdakwa; • Bahwa pada mulanya saksi Ady Hidayat dan Tri Wandiro beserta rekannya melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah lik ah berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin, yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin ub m mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang • Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, para saksi menemukan ep ka dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita; ah sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras R daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang es on In d A gu ng M toko obat tersebut; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8 • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa tindakan para saksi dan teman yang lainnya adalah mengamankan sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat ng keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan dengan membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara Penyitaan; gu • Bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak atau kemasan obat bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam dengan dasar merah, disamping itu terdapat A tulisan “harus dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat nomor registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat tersebut; ub lik Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1331 / Menkes / SK / X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa pedagang eceran obat menjual obat-obat bebas dan bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang membuatnya secara eceran, jadi toko obat hanya mempunyai kewenangan dalam hal memiliki, menyimpan dan mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian toko obat tidak ep ah k am ah • punya kewenangan memiliki, menyimpan dan mengedarkan obat keras daftar G; • Bahwa untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan resep dokter dan dibeli di In do ne si R apotek, karena Apotek dikelola oleh seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab A gu ng yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian terutama dalam hal pelayanan obat keras daftar G kepada pasien / konsumen; • Bahwa toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pelayanan obat keras daftar G kepada pasien karena obat keras daftar G hanya dapat diserahkan berdasarkan resep dokter, sedangkan toko obat tidak boleh menerima/ melayani resep dokter sebagaimana tercantum dalam PERMENKES No. 167/KAB/ B.VII/72 Pasal (9); Bahwa toko obat tidak boleh menerima / melayani resep dokter karena penanggung lik ah • jawab toko obat hanya seorang asisten apoteker yang tidak punya kewenangan untuk ub • Bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau resep dari dokter akan mengakibatkan terjadinya resistensi mikroba, toksisitas dan efek samping lainnya yang dapat membahayakan kesehatan; • ep ka m itu; Bahwa seseorang yang memiliki keahlian dan berwenang untuk melakukan pekerjaan R kefarmasian hanyalah tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan es kefarmasian yaitu apoteker atau asisten apoteker yang mempunyai Surat Izin Kerja on In d A gu ng dari Departemen Kesehatan RI; ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 9 Bahwa terdakwa sejak awal pengajuan izin toko obat sudah ada R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id penjelasan dari Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat ng hanya boleh menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas terbatas dan dilarang menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan oleh ahlinya yaitu apoteker berdasarkan resep dari dokter; gu • Bahwa toko obat milik terdakwa sudah mempunyai izin dan berlaku sampai dengan tanggal 2 Juni 2014; A Menimbang, bahwa terdakwa didakwa Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan 1 Setiap orang; 2 Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud pasal 108; Unsur ke satu : Setiap orang. ep ah k am ah unsurnya sebagai berikut : ub lik tunggal melanggar pasal 198 UU. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang unsur- Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang berarti orang atau siapa saja sebagai subjek hukum yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atas tindak In do ne si R pidana yan dilakukannya, dimana dalam perkara ini adalah Hj. MARIANI binti H. JASERAN identitas mana secara lengkap telah diuraikan dalam pemeriksaan pendahuluan A gu ng dan surat dakwaan yang telah diakui kebenarannya oleh terdakwa dipersidangan sehingga tidak terjadi Error in persona, dan terdakwa adalah manusia dewasa, tidak cacat mental dan mampu mengikuti jalannya persidangan dengan baik sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohaninya oleh karenanya terdakwa dipandang mampu untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya; lik ah Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa unsur ini telah pada diri dan perbuatan terdakwa; ub kefarmasian sebagaimana dimaksud pasal 108. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 108 ayat (l) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menerangkan bahwa praktik kefarmasian yang meliputi ep ka m Unsur kedua : tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan on In d A gu ng oelh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan es R penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 10 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R ketentuan, dan ayat (2) diterangkan bahwa ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (l) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; ng Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha gu Selatan Kab. HSS, petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras daftar G di toko milik terdakwa; A Menimbang, bahwa pada mulanya saksi Ady Hidayat dan Tri Wandiro beserta rekannya melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah berdasarkan Surat ub lik ah Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin, yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung Negara jam 16.00 wita; Menimbang, bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, para saksi beserta temannya menemukan sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat ep ah k am melakukan pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang dilanjutkan ke keras daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang toko obat In do ne si R tersebut, lalu mengamankan sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan dengan A gu ng membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara Penyitaan; Menimbang, bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak atau kemasan obat bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam dengan dasar merah, disamping itu terdapat tulisan “harus dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat nomor registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1331 / ah Menkes / SK /X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa pedagang eceran obat menjual lik obat-obat bebas dan bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang membuatnya ub menyimpan dan mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian toko obat tidak punya kewenangan memiliki, menyimpan dan mengedarkan obat keras daftar G, ep selanajutnya untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan resep dokter dan dibeli di apotek, karena Apotek dikelola oleh seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian R ka m secara eceran, jadi toko obat hanya mempunyai kewenangan dalam hal memiliki, ng toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pelayanan obat on In d A gu keras daftar G kepada pasien karena obat keras daftar G hanya dapat diserahkan es terutama dalam hal pelayanan obat keras daftar G kepada pasien / konsumen, sedangkan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 11 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R berdasarkan resep dokter, demikian juga toko obat tidak boleh menerima/melayani resep dokter sebagaimana tercantum dalam PERMENKES No. 167/KAB/B.VII/72 Pasal (9); ng Menimbang, bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau resep dari dokter akan mengakibatkan terjadinya resistensi mikroba, toksisitas dan efek samping lainnya yang dapat membahayakan kesehatan; gu Menimbang, bahwa ternyata terdakwa mempunyai toko obat sudah mempunyai ijin dan berlaku sampai dengan 2 Juni 2014, dimana terdakwa sejak awal pengajuan izin toko A obat sudah ada penjelasan dari Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat hanya boleh menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas terbatas dan dilarang ub lik ah menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan oleh ahlinya yaitu apoteker berdasarkan Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi pada diri dan perbuatan terdakwa; Menimbang, bahwa semua unsur dalam dakwaan tunggal Jaksa Penuntut Umum terpenuhi atas diri dan perbuatan terdakwa maka dakwaan tersebut telah terbukti secara sah ep ah k am resep dari dokter; dan meyakinkan terdakwa bersalah yang kualifikasinya akan disebutkan di dalam diktum In do ne si R putusan ini; Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di dalam persidangan tidak ditemukan A gu ng adanya hal-hal pada diri dan perbuatan terdakwa yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat meniadakan pemidanaan, maka terdakwa dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya atas tindak pidana yang dilakukannya sehingga terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana denda, apabila pidana denda tidak dibayar maka pidana denda tersebut harus diganti dengan pidana kurungan yang lamanya sebagaimana dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa barang bukti sebagaimana diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum penyitaan maka dirampas untuk dimusnahkan; ub berupa 104 (seratus empat) jenis obat daftar G sebagaimana tercantum dalam berita acara ep Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa, akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan : Hal yang memberatkan : A on Terdakwa mengaku secara terus terang perbuatannya; gu • ng Hal yang meringankan : es Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat; In d • R ka m terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara; lik ah Menimbang, bahwa terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 12 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Terdakwa tidak mempersulit jalannya persidangan; • Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga; • Terdakwa menyesal atas kesalahannya; • Terdakwa masih muda dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya; ng R • gu Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang akan dijatuhkan adalah adil dan setimpal dengan kesalahan yang dilakukan terdakwa ; A Mengingat pasal 198 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan serta pasal-pasal dari Undang-Undang yang bersangkutan dengan perkara ini; 1 Menyatakan ub lik ah MENGADILI terdakwa Hj. MARIANI binti H. am JASERAN tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Tidak ep memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan ah k praktek ke farmasian “ ; 2 Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hj. MARIANI In do ne si R binti H. JASERAN dengan pidana denda sebesar Rp. A gu ng 4.000.000,- (empat juta rupiah) dengan ketentuan diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan; Menetapkan agar barang bukti berupa 104 (seratus empat) jenis obat keras daftar G yang terdiri dari : es on In d A gu ng M R ah ep ka ub m lik ah 3 apabila pidana denda tersebut tidak dibayar, maka ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13