Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik

advertisement
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
PUTUSAN
ng
Nomor : 62 / Pid.B / 2013 / PN.Kgn
gu
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
A
Pengadilan Negeri Kandangan yang mengadili perkara-perkara pidana pada
tingkat pertama yang diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa dalam persidangan Majelis
ub
lik
Nama lengkap
: Hj. MARIANI binti H. JASERAN;
Tempat lahir
: Negara;
Umur/tanggal lahir
: 1 Juli 1967;
Jenis kelamin
: perempuan;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Jalan Inpres Rt.01 Rw.I Desa Tumbukan Banyu, Kec.
ep
ah
k
am
ah
Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa :
Agama
In
do
ne
si
R
Daha Selatan, Kab. Hulu Sungai Selatan;
: Islam;
: swasta;
A
gu
ng
Pekerjaan
Terdakwa tidak didampingi oleh penasihat hukum;
Terdakwa tidak ditahan;
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;
Telah membaca surat penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kandangan
tanggal 7 Maret 2013 nomor 62/Pen.Pid/2013/PN.Kgn tentang penunjukan Majelis Hakim
Telah membaca surat penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kandangan
lik
ah
untuk menyidangkan perkara terdakwa;
ub
Telah membacara berkas perkara terdakwa;
Telah mendengar keterangan saksi-saksi,
ep
memperhatikan barang bukti perkara terdakwa;
saksi ahli dan terdakwa serta
Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum tanggal 8 Mei 2013 nomor
sebagai berikut :
Menyatakan terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN terbukti secara sah dan
ng
1
on
In
d
A
gu
meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana kesehatan sebagaimana diatur
es
PDM-033/KANDA/01.2013 yang pada pokoknya agar Majelis Hakim memutuskan
R
ka
m
tanggal 7 Maret 2013 nomor 62/Pen.Pid/2013/PN.Kgn tentang hari sidang;
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 1
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
tentang Kesehatan;
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN dengan
ng
2
R
dan diancam pidana dalam pasal 198 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009
pidana denda sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) subsidair 4 (empat) bulan
kurungan;
Menetapkan barang bukti berupa 104 (seratus empat) jenis obat daftar G dirampas
gu
3
untuk dimusnahkan;
Menetapkan terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima
A
4
ribu rupiah);
ub
lik
ah
Telah mendengar pembelaan terdakwa secara lisan dipersidangan yang pada
Menimbang, bahwa terdakwa di dalam persidangan di dakwa oleh Jaksa Penuntut
Umum dengan surat dakwaan tanggal Januari 2013 nomor PDM-033/KANDA/01.2013
sebagai berikut :
DAKWAAN :
ep
ah
k
am
pokoknya terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi;
Bahwa terdakwa Hj. MARIANI binti H. JASERAN pada hari Jum’at tanggal 23
In
do
ne
si
R
September 2011 sekira pukul 16.30 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan September 2011, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2
A
gu
ng
Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS atau setidak-tidaknya di suatu
tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan yang berwenang memeriksa
dan mengadili, dengan sengaja tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan
praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 berupa obat keras daftar „G“
sebanyak 104 (seratus empat) macam sebagaimana terlampir dalam penetapan penyitaan
Pengadilan Negeri Kandangan, perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut
•
Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, berawal dari
lik
ah
:
pemeriksaan sarana distribusi yang dilakukan oleh saksi Drs. ADI
ub
m
HIDAYAT, Apt dan saksi M. ZAKI IRFANI selaku petugas dari
ka
Balai Besar Pom di Banjarmasin, pada saat berada ditoko obat
ep
milik terdakwa ditemukan 104 (seratus empat) macam obat-obatan
yang dilarang ditoko obat yang masuk obat keras daftar G;
diletakan diruang belakang ditoko obat milik terdakwa dan
ng
M
terdakwa mendapatkan obat-obatan tersebut dari orang yang
on
In
d
A
gu
menawarkan ke toko obat milik terdakwa namun orang tersebut
es
Bahwa obat-obatan tersebut ditemukan didalam dus yang
R
ah
•
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tidak begitu terdakwa kenal identitasnya, obat-obatan tersebut
terdakwa jual kepada orang yang memerlukan sesuai dengan
ng
kebutuhannya dan pembeli yang datang ke toko terdakwa tidak
menggunakan resep dokter, biasanya mereka datang membawa
contoh obat atau menyebutkan nama obat yang akan dibeli;
•
gu
Bahwa setelah menemukan obat-obatan tersebut kemudian petugas
Balai Besar POM di Banjarmasin mengamankan sebanyak 104
A
(seratus empat) macam obat-obatan tersebut lalu memasukan
ub
lik
membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara
ah
Penyitaan;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 198
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut, terdakwa mengerti dan tidak
mengajukan keberatan;
ep
am
ah
k
kedalam dos dan diikat, setelah itu melakukan penyitaan serta
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum
In
do
ne
si
R
didalam persidangan telah mengajukan saksi sebelum memberikan keterangan disumpah
menurut tata cara agamanya yang dianutnya pada pokoknya memberikan keterangan
A
gu
ng
sebagai berikut :
1
Saksi Drs. ADY HIDAYAT, APT.
•
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30
Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2
Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS ditemukan
104 jenis obat daftar G;
Bahwa dasar saksi melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah
lik
ah
•
berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di
Banjarmasin yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin
ub
m
mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan
ka
pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang
ah
•
ep
dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita;
Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, saksi menemukan
R
sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras
es
daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang
on
In
d
A
gu
ng
M
toko obat tersebut;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa selanjutnya saksi mengamankan sebanyak 104 (seratus empat)
macam obat-obatan yang termasuk obat keras daftar G, lalu obat-obatan
ng
tersebut dilakukan penyitaan dengan membuat Surat Tanda Penerimaan
Barang dan Berita Acara Penyitaan;
Bahwa benar obat daftar G/obat keras hanya boleh diedarkan di Apotik
gu
•
berizin;
A
•
izin untuk menjual obat keras (sesuai izin toko obat);
•
Bahwa terdakwa tidak ada pengetahuan mengenai obat-obatan, hanya
ub
lik
ah
berdasarkan pengalaman saja dan terdakwa tidak pernah sekolah
dibidang kefarmasian;
•
am
Bahwa terdakwa tidak ada kewenangan dan keahlian dalam melakukan
praktek kefarmasian;
•
Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini;
ep
ah
k
Bahwa terdakwa mempunyai izin toko obat akan tetapi tidak mempunyai
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan
Saksi TRI WANDIRO, S.FARM, APT.
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30
A
gu
ng
•
In
do
ne
si
2
R
tidak keberatan;
Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2
Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS ditemukan
obat daftar G jumlahnya 104 jenis;
•
Bahwa saksi melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah
berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di
Banjarmasin, yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin
lik
pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang
dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita;
•
ub
m
ah
mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan
Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, saksi menemukan
ep
ka
sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras
daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang
Bahwa tindakan saksi dan teman yang lainnya adalah mengamankan
M
sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat
on
In
d
A
gu
ng
keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan
es
•
R
ah
toko obat tersebut;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Penyitaan;
•
R
dengan membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara
ng
Bahwa benar obat daftar G / obat keras hanya boleh di edarkan di Apotik
berizin;
Bahwa terdakwa mempunyai izin toko obat akan tetapi tidak mempunyai
gu
•
izin untuk menjual obat keras (sesuai izin toko obat);
•
A
berdasarkan pengalaman saja dan terdakwa tidak pernah sekolah dibidang
kefarmasian;
Bahwa terdakwa tidak ada kewenangan dan keahlian dalam melakukan
ub
lik
•
ah
praktek kefarmasian;
•
Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi ahli, terdakwa menyatakan benar dan
tidak keberatan;
3
ep
am
ah
k
Bahwa terdakwa tidak ada pengetahuan mengenai obat-obatan, hanya
Saksi BAMBANG HERY PURWANTO, S.FARM, APT. (saksi Ahli).
Bahwa obat yang disita petugas Balai Besar POM di
R
•
In
do
ne
si
Banjarmasin dari toko obat milik terdakwa adalah obat keras
A
gu
ng
daftar G;
•
Bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak
atau kemasan obat bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam
dengan dasar merah, disamping itu terdapat tulisan “harus
dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat
nomor registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat
tersebut;
Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
lik
ah
•
1331 / Menkes / SK /X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan
ub
m
bahwa pedagang eceran obat menjual obat-obat bebas dan
bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang
kewenangan
ep
ka
membuatnya secara eceran, jadi toko obat hanya mempunyai
dalam
hal
memiliki,
menyimpan
dan
ah
mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian
R
toko obat tidak punya kewenangan memiliki, menyimpan dan
es
on
In
d
A
gu
ng
M
mengedarkan obat keras daftar G;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
Bahwa untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
resep dokter dan dibeli di apotek, karena Apotek dikelola oleh
ng
seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan
keras daftar G kepada pasien / konsumen;
•
Bahwa toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk melakukan pelayanan obat keras daftar G kepada pasien
A
gu
pekerjaan kefarmasian terutama dalam hal pelayanan obat
karena obat keras daftar G hanya dapat diserahkan
ub
lik
ah
berdasarkan resep dokter, sedangkan toko obat tidak boleh
menerima/melayani resep dokter sebagaimana tercantum
am
dalam PERMENKES No. 167/KAB/B.VII/72 Pasal (9);
•
Bahwa toko obat tidak boleh menerima / melayani resep
ep
dokter karena penanggung jawab toko obat hanya seorang
ah
k
asisten apoteker yang tidak punya kewenangan untuk itu;
•
Bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau
In
do
ne
si
R
resep dari dokter akan mengakibatkan terjadinya resistensi
A
gu
ng
mikroba, toksisitas dan efek samping lainnya yang dapat
membahayakan kesehatan;
•
Bahwa seseorang yang memiliki keahlian dan berwenang
untuk melakukan pekerjaan kefarmasian hanyalah tenaga
kesehatan yang memiliki
latar belakang pendidikan
kefarmasian yaitu apoteker atau asisten apoteker yang
mempunyai Surat Izin Kerja dari Departemen Kesehatan RI;
Bahwa obat keras daftar G yang menjadi barang bukti tersebut
semuanya memiliki izin edar;
•
lik
ah
•
Bahwa benar sediaan farmasi dalam hal ini obat terdiri dari 5
ub
m
golongan yaitu : obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras
(daftar G), narkotika dan psikotropika;
•
Bahwa saksi membenarkan barang bukti perkara ini;
ep
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan
R
tidak keberatan;
Menimbang, bahwa didalam persidangan telah didengar keterangan terdakwa yang
on
In
d
A
gu
ng
pada pokoknya sebagai berikut :
es
ka
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30
Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2
ng
Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS, petugas Balai
Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras daftar G di toko
milik terdakwa;
gu
•
Bahwa terdakwa membuka toko obat sudah 5 tahun dan baru 2 tahun
A
menjual obat keras;
•
Bahwa setelah petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat
keras daftar G tersebut kemudian oleh petugas dikumpulkan kemudian
ub
lik
ah
didata dan dimasukan kedalam kotak setelah itu dilakukan penyegelan
dan disita dengan membuat Berita Acara Penyegelan dan Berita Acara
am
Penyitaan dan langsung membawanya ke Kantor Balai Besar POM di
Banjarmasin;
Bahwa sejak awal pengajuan izin toko obat sudah ada penjelasan dari
ep
•
ah
k
Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat hanya boleh
menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas terbatas dan
In
do
ne
si
R
dilarang menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan oleh ahlinya
A
gu
ng
yaitu apoteker berdasarkan resep dari dokter;
•
Bahwa obat keras daftar G yang ditemukan petugas Balai Besar POM
Banjarmasin di toko obat milik terdakwa sebanyak 104 (seratus empat)
macam antara lain Neuropyron-V, Etamox 500 mg kaplet, Tetracyclin Hcl
kapsul, Fergetic kaplet, Pronam kaplet, Fatibact kaplet, Alofar kaplet;
•
Bahwa terdakwa mendapatkan obat-obatan tersebut dari orang yang
lik
selanjutnya obat keras daftar G tersebut terdakwa menjual kepada orang
yang memerlukan sesuai dengan kebutuhannya;
Bahwa terdakwa tidak mengetahui dan tidak menjamin produk yang
ub
•
m
ah
menawarkan ke toko obat milik terdakwa namun terdakwa tidak kenal,
terdakwa jual tersebut aman serta tidak menimbulkan efek samping
bukan ahli dibidang itu;
ah
•
ep
ka
maupun reaksi komplikasi berbahaya bagi kesehatan karena terdakwa
Bahwa toko obat milik terdakwa sudah mempunyai izin dan berlaku
es
on
In
d
A
gu
ng
M
R
sampai dengan tanggal 2 Juni 2014;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa pembeli yang datang ketoko terdakwa tidak menggunakan resep
dokter, biasanya mereka datang membawa contoh obat atau menyebutkan
•
ng
nama obat yang akan dibeli;
Bahwa nama asisten apoteker penanggung jawab toko milik terdakwa
gu
adalah Sdri. KHAIRIAH dan dia mengetahui kalau terdakwa menjual obat
keras daftar G dan sering memperingatkan terdakwa untuk tidak menjual
obat keras daftar G;
Bahwa terdakwa membenarkan barang bukti perkara ini;
A
•
Menimbang, bahwa didalam persidangan telah dihadirkan barang bukti berupa 104
ub
lik
ah
(seratus empat) macam obat keras daftar G telah disita menurut ketentuan yang berlaku
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini maka segala sesuatu yang
terjadi di dalam persidangan yang termuat dan terbaca di dalam berita acara persidangan
dianggap ikut terbaca dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
ep
ah
k
am
sehingga dapat digunakan sebagai barang bukti dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan saksi-saksi, saksi ahli, terdakwa
dan barang bukti yang dihubungkan satu sama lainnya, maka dapat diperoleh fakta hukum
In
do
ne
si
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30
A
gu
ng
•
R
sebagai berikut :
Wita, bertempat di Toko Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2
Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha Selatan Kab. HSS, petugas Balai
Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras daftar G di toko
milik terdakwa;
•
Bahwa pada mulanya saksi Ady Hidayat dan Tri Wandiro beserta
rekannya melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah
lik
ah
berdasarkan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di
Banjarmasin, yang mana awalnya Balai Besar POM di Banjarmasin
ub
m
mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung melakukan
pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang
•
Bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, para saksi menemukan
ep
ka
dilanjutkan ke Negara jam 16.00 wita;
ah
sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat keras
R
daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang
es
on
In
d
A
gu
ng
M
toko obat tersebut;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa tindakan para saksi dan teman yang lainnya adalah mengamankan
sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang termasuk obat
ng
keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan
dengan membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara
Penyitaan;
gu
•
Bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak atau kemasan obat
bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam dengan dasar merah, disamping itu terdapat
A
tulisan “harus dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat nomor
registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat tersebut;
ub
lik
Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1331 / Menkes / SK /
X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa pedagang eceran obat menjual obat-obat
bebas dan bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang membuatnya secara
eceran, jadi toko obat hanya mempunyai kewenangan dalam hal memiliki, menyimpan
dan mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian toko obat tidak
ep
ah
k
am
ah
•
punya kewenangan memiliki, menyimpan dan mengedarkan obat keras daftar G;
•
Bahwa untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan resep dokter dan dibeli di
In
do
ne
si
R
apotek, karena Apotek dikelola oleh seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab
A
gu
ng
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
terutama dalam hal pelayanan obat keras daftar G kepada pasien / konsumen;
•
Bahwa toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan
pelayanan obat keras daftar G kepada pasien karena obat keras daftar G hanya dapat
diserahkan berdasarkan resep dokter, sedangkan toko obat tidak boleh menerima/
melayani resep dokter sebagaimana tercantum dalam PERMENKES No. 167/KAB/
B.VII/72 Pasal (9);
Bahwa toko obat tidak boleh menerima / melayani resep dokter karena penanggung
lik
ah
•
jawab toko obat hanya seorang asisten apoteker yang tidak punya kewenangan untuk
ub
•
Bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau resep dari dokter akan
mengakibatkan terjadinya resistensi mikroba, toksisitas dan efek samping lainnya yang
dapat membahayakan kesehatan;
•
ep
ka
m
itu;
Bahwa seseorang yang memiliki keahlian dan berwenang untuk melakukan pekerjaan
R
kefarmasian hanyalah tenaga kesehatan yang memiliki
latar belakang pendidikan
es
kefarmasian yaitu apoteker atau asisten apoteker yang mempunyai Surat Izin Kerja
on
In
d
A
gu
ng
dari Departemen Kesehatan RI;
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 9
Bahwa terdakwa sejak awal pengajuan izin toko obat sudah ada
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
penjelasan dari Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat
ng
hanya boleh menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas
terbatas dan dilarang menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan
oleh ahlinya yaitu apoteker berdasarkan resep dari dokter;
gu
•
Bahwa toko obat milik terdakwa sudah mempunyai izin dan berlaku
sampai dengan tanggal 2 Juni 2014;
A
Menimbang, bahwa terdakwa didakwa Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan
1
Setiap orang;
2
Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian
sebagaimana dimaksud pasal 108;
Unsur ke satu : Setiap orang.
ep
ah
k
am
ah
unsurnya sebagai berikut :
ub
lik
tunggal melanggar pasal 198 UU. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang unsur-
Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang berarti orang atau siapa saja
sebagai subjek hukum yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atas tindak
In
do
ne
si
R
pidana yan dilakukannya, dimana dalam perkara ini adalah Hj. MARIANI binti H.
JASERAN identitas mana secara lengkap telah diuraikan dalam pemeriksaan pendahuluan
A
gu
ng
dan surat dakwaan yang telah diakui kebenarannya oleh terdakwa dipersidangan sehingga
tidak terjadi Error in persona, dan terdakwa adalah manusia dewasa, tidak cacat mental
dan mampu mengikuti jalannya persidangan dengan baik sehingga Majelis Hakim
berpendapat bahwa terdakwa dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohaninya oleh
karenanya terdakwa dipandang mampu untuk mempertanggung jawabkan segala
perbuatannya;
lik
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa
unsur ini telah pada diri dan perbuatan terdakwa;
ub
kefarmasian sebagaimana dimaksud pasal 108.
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 108 ayat (l) Undang-Undang No. 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan menerangkan bahwa praktik kefarmasian yang meliputi
ep
ka
m
Unsur kedua : tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan
on
In
d
A
gu
ng
oelh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan
es
R
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 10
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
ketentuan, dan ayat (2) diterangkan bahwa ketentuan mengenai pelaksanaan praktik
kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (l) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa
pada hari Jum’at tanggal 23 September 2011 sekira pukul 16.30 Wita, bertempat di Toko
Obat RAHMA milik terdakwa di Jl. Setia Rt.2 Rk.1 Desa Tumbukan Banyu Kec. Daha
gu
Selatan Kab. HSS, petugas Balai Besar POM Banjarmasin menemukan obat-obatan keras
daftar G di toko milik terdakwa;
A
Menimbang, bahwa pada mulanya saksi Ady Hidayat dan Tri Wandiro beserta
rekannya melakukan pemeriksaan ke toko obat terdakwa adalah berdasarkan Surat
ub
lik
ah
Perintah Tugas dari Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin, yang mana awalnya Balai
Besar POM di Banjarmasin mendapat info dari layanan konsumen, setelah itu langsung
Negara jam 16.00 wita;
Menimbang, bahwa pada saat memeriksa toko obat terdakwa, para saksi beserta
temannya menemukan sejumlah obat-obatan yang dilarang dijual di toko obat yaitu obat
ep
ah
k
am
melakukan pengecekan atas informasi tersebut menuju ke Kandangan yang dilanjutkan ke
keras daftar G yang ditemukan didalam dos yang diletakan diruang belakang toko obat
In
do
ne
si
R
tersebut, lalu mengamankan sebanyak 104 (seratus empat) macam obat-obatan yang
termasuk obat keras daftar G, kemudian obat-obatan tersebut dilakukan penyitaan dengan
A
gu
ng
membuat Surat Tanda Penerimaan Barang dan Berita Acara Penyitaan;
Menimbang, bahwa ciri-ciri umum obat keras daftar G adalah pada kotak atau
kemasan obat bertuliskan huruf K dalam lingkaran hitam dengan dasar merah, disamping
itu terdapat tulisan “harus dengan resep dokter”, dapat juga ditentukan dengan melihat
nomor registrasinya atau dengan melihat komposisi dari obat tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1331 /
ah
Menkes / SK /X/2002 pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa pedagang eceran obat menjual
lik
obat-obat bebas dan bebas terbatas dalam kemasan asli dari pabrik yang membuatnya
ub
menyimpan dan mengedarkan obat bebas dan bebas terbatas, dengan demikian toko obat
tidak punya kewenangan memiliki, menyimpan dan mengedarkan obat keras daftar G,
ep
selanajutnya untuk mendapatkan obat keras daftar G harus dengan resep dokter dan dibeli
di apotek, karena Apotek dikelola oleh seorang apoteker yang menjadi penanggung jawab
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
R
ka
m
secara eceran, jadi toko obat hanya mempunyai kewenangan dalam hal memiliki,
ng
toko obat tidak mempunyai keahlian dan kewenangan untuk melakukan pelayanan obat
on
In
d
A
gu
keras daftar G kepada pasien karena obat keras daftar G hanya dapat diserahkan
es
terutama dalam hal pelayanan obat keras daftar G kepada pasien / konsumen, sedangkan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 11
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
berdasarkan resep dokter, demikian juga toko obat tidak boleh menerima/melayani resep
dokter sebagaimana tercantum dalam PERMENKES No. 167/KAB/B.VII/72 Pasal (9);
ng
Menimbang, bahwa penggunaan obat keras daftar G tanpa petunjuk atau resep dari
dokter akan mengakibatkan terjadinya resistensi mikroba, toksisitas dan efek samping
lainnya yang dapat membahayakan kesehatan;
gu
Menimbang, bahwa ternyata terdakwa mempunyai toko obat sudah mempunyai ijin
dan berlaku sampai dengan 2 Juni 2014, dimana terdakwa sejak awal pengajuan izin toko
A
obat sudah ada penjelasan dari Instansi Dinas Kesehatan Kab. HSS, bahwa toko obat hanya
boleh menyediakan dan mendistribusikan obat bebas, obat bebas terbatas dan dilarang
ub
lik
ah
menjual obat keras daftar G yang harus dikerjakan oleh ahlinya yaitu apoteker berdasarkan
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa
unsur ini telah terpenuhi pada diri dan perbuatan terdakwa;
Menimbang, bahwa semua unsur dalam dakwaan tunggal Jaksa Penuntut Umum
terpenuhi atas diri dan perbuatan terdakwa maka dakwaan tersebut telah terbukti secara sah
ep
ah
k
am
resep dari dokter;
dan meyakinkan terdakwa bersalah yang kualifikasinya akan disebutkan di dalam diktum
In
do
ne
si
R
putusan ini;
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di dalam persidangan tidak ditemukan
A
gu
ng
adanya hal-hal pada diri dan perbuatan terdakwa yang dapat dijadikan sebagai alasan
pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat meniadakan pemidanaan, maka terdakwa
dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya atas tindak pidana yang dilakukannya sehingga
terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana denda, apabila pidana denda tidak
dibayar maka pidana denda tersebut harus diganti dengan pidana kurungan yang lamanya
sebagaimana dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa barang bukti sebagaimana diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum
penyitaan maka dirampas untuk dimusnahkan;
ub
berupa 104 (seratus empat) jenis obat daftar G sebagaimana tercantum dalam berita acara
ep
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa, akan
dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan :
Hal yang memberatkan :
A
on
Terdakwa mengaku secara terus terang perbuatannya;
gu
•
ng
Hal yang meringankan :
es
Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat;
In
d
•
R
ka
m
terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
lik
ah
Menimbang, bahwa terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 12
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa tidak mempersulit jalannya persidangan;
•
Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;
•
Terdakwa menyesal atas kesalahannya;
•
Terdakwa masih muda dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya;
ng
R
•
gu
Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana
yang akan dijatuhkan adalah adil dan setimpal dengan kesalahan yang dilakukan
terdakwa ;
A
Mengingat pasal 198 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
serta pasal-pasal dari Undang-Undang yang bersangkutan dengan perkara ini;
1
Menyatakan
ub
lik
ah
MENGADILI
terdakwa
Hj.
MARIANI
binti
H.
am
JASERAN tersebut di atas telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Tidak
ep
memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan
ah
k
praktek ke farmasian “ ;
2
Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hj. MARIANI
In
do
ne
si
R
binti H. JASERAN dengan pidana denda sebesar Rp.
A
gu
ng
4.000.000,- (empat juta rupiah) dengan ketentuan
diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan;
Menetapkan agar barang bukti berupa 104 (seratus
empat) jenis obat keras daftar G yang terdiri dari :
es
on
In
d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
3
apabila pidana denda tersebut tidak dibayar, maka
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
Download