BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Saham
Pasar modal merupakan sarana berinvestasi bagi para investor yang
mempunyai kelebihan dana untuk melakukan investasi dalam bentuk surat
berharga yang di tawarkan oleh emiten. Sebaliknya, di pasar modal pula
perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan
cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai
emiten, transaksi yang terjadi di pasar modal biasanya berbentuk sebuah
perdagangan saham. Saham merupakan kepemilikan atas suatu perseroan
yang diwakili dengan saham, yang merupakan tagihan atas penghasilan dan
aktiva perusahaan (Syahrul dkk 2000:1261).
Definisi lain saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai
nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang
dijelaskan kepada setiap pemegangnya (Fahmi 2013:81), saham sendiri
dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
1. Saham biasa ( common stock)
Common stock (saham biasa) adalah surat berharga yang dijual oleh
suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemegangnya
diberi hak untuk mengikuti RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham) dan
RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) serta berhak untuk
10
Universitas Sumatera Utara
menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak, yang
selanjutnya diakhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk
dividend.
2. Saham preferen ( preffered stock )
Pemegang saham preferen mendapat dividen yang tetap pada setiap
periode, dan pemegang saham ini mempunyai hak khusus yaitu memiliki
hak lebih diatas saham biasa apabila terjadi likuidasi perusahaan, tetapi
pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam manajemen.
3. Saham treasuri ( treasury stock )
Pada saat saham suatu perusahaan diperoleh kembali dan dipegang
atas nama perusahaan penerbit, maka saham tersebut disebut saham yang
diperoleh kembali atau saham treasuri.
Peranan pasar modal sendiri mempunyai peranan penting yaitu :
1.
Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk
menentukan
harga
saham
atau
surat
berharga
yang
diperjualbelikan.
2.
Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk
memperoleh hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan
mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para
investor untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Jadi, pasar modal
menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan
para investor untuk melalui kebijakan dividen dan stabilitas harga
sekuritas yang relatif normal.
3.
Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan
beroperasinya pasar modal para investor dapat melikuidasi surat
berharga yang dimiliki tersebut setiap saat.
11
Universitas Sumatera Utara
4.
Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif
cara penggunaan uang mereka.
Selain menabung, mereka dapat
melakukan investasi melalui pasar modal dengan membeli sebagian
saham kecil pada perusahaan public.
5.
Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada
tersedianya informasi yang akurat dan dapat terpercaya, dengan
adanya pasar modal biaya memperoleh informasi ditanggung oleh
seluruh pelaku pasar bursa, dengan demikian biayanya akan lebih
murah.
Kunci pokok yang sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan
dalam seluruh aktivitas dibidang jual-beli saham dibursa efek adalah adanya
informasi yang lengkap, yang dimaksud dengan informasi antara lain
profilperusahaan, informasi keuangan perusahaan dan sebagainya sangat
mempengaruhi jumlah transaksi saham dan sensitive terhadap terjadinya
fluktuasi yang membuat para investor mampu mengantisipasikeadaan.
2.1.2 Volume Perdagangan Saham
Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan pada
umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli, dengan adanya
perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume
perdagangan saham.
Volume perdagangan saham dapat menyebabkan
jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual-belikan dapat
berubah sewaktu-waktu.
12
Universitas Sumatera Utara
Volume perdagangan saham merupakan sebuah indikator dalam
menentukan ada tidaknya reaksi pasar terhadap suatu kejadian tertentu yang
berkaitan dengan transaksi saham. Volume perdagangan saham itu sendiri
merupakan
besarnya
jumlah
perbandingan
antara
saham
yang
diperdagangkan dengan jumlah lembar saham yang beredar pada waktu
tertentu akibat dari transaksi di pasar modal.Tinggi rendahnya suatu volume
perdagangan saham dipengaruhi oleh banyak faktor, Seperti kinerja
perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi,
kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan
permintaan dan kemampuan analisa efek harga sahamitu sendiri juga
merupakan
sebagian
hal-hal
yang
berpengaruh
terhadap
volume
perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.
Dalam mengukur besarnya aktivitas volume perdagangan saham maka
dapat diukur menggunakan Trading Volume Activity (TVA).
TVA
merupakan suatu persamaan yang menunjukkan nilai perbandingan antara
jumlah saham yang diperdagangkan dalam waktu tertentu dengan jumlah
saham yang beredar pada waktu tertentu, sehingga semakin sering suatu
saham diperdagangkan maka volume perdagangan saham perusahaan
tersebut juga semakin besar.
Penelitian ini hanya menekankan pada analisa pengaruh volume
perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi
perusahaan, jadi bukan pada faktor-faktor makro dalam artian pengaruh
internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan
13
Universitas Sumatera Utara
manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi Negara, politik
atau kebijakan pemerintah.
2.1.3 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh
para pengguna untuk mengambil keputusan dalam bidang ekonomi secara
rasional. Laporan keuangan menurut Syahyunan (2013) merupakan produk
dari manajemen dalam rangka mempertanggung-jawabkan(stewardship)
penggunanaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya.
Secara umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi
keuangan pada saat tertentu, dan sebagai sumber informasi maka laporan
keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan
dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya atau perusahaan sejenis.
Tujuan dari laporan keuangan dikemukakan oleh para Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK 2007) yaitu tujuan dari
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan terbagi menjadi 5 laporan utama yaitu laporan
posisi keuangan (balance sheet), laporan laba rugi perusahaan (income
statement), laporan perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s
equity), laporan arus kas (cash flow statement), dan catatan atas laporan
keuangan (notes of financial statement).
14
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Laporan Arus Kas
Didalam melakukan kegiatan usaha, kas merupakan hal yang yang
penting dalam menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan,
sehingga kas menjadi hal yang penting bagi pengambilan keputusan
perusahaan, didalam perusahaan terdapat laporan arus kas dimana, laporan
arus kas merupakan dasar laporan keuangan yang melaporkan kas yang
diterima, kas yang dibayarkan selama periode tertentu. Laporan arus kas
dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan. Informasi tentang arus kas juga tidak hanya berguna
bagi perusahaan tetapi juga sangat berguna bagi para pemakai laporan
keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, disisi lain perusahaan juga membutuhkan
kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan
dividen kepada para investor.
Berdasarkan pernyataan diatas maka
perusahaan wajib untuk membuat laporan arus kas karena laporan arus kas
merupakan jiwa bagi suatu perusahaan untuk menunjukkan bagaimana
perusahaan tersebut dapat membayar semua kewajibannya serta untuk
menunjukkan keeksistensian perusahaan tersebut.
Rosdiana (2008) mengatakan bahwa didalam laporan arus kas harus
memberikan informasi historis mengenai ikhtisar arus masuk dan arus
keluar kas selama suatu periode usaha perusahaan, transaksi investasi dan
transaksi pendanaannya sehingga dapat membantu investor, kreditor dan
pihak lainnya untuk:
15
Universitas Sumatera Utara
a. Menetapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih
yang positif di masa depan. Dalam beberapa kasus, sumber dan penggunaan
kas tidak berubah secara drastis dari tahun ke tahun. Penerimaan dan
pembayaran kas yang lalu adalah alat peramal yang baik untuk penerimaan
dan pembayaran kas masa depan.
b. Menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya ,
seperti membayar dividen dan kebutuhan pembelanjaan ekstern. Para
pemegang saham tertarik dalam penerimaan dividen atas investasi mereka
dalam perusahaan. Kreditor ingin menerima bunga dan pokok pinjaman tepat
waktunya. Laporan arus kas membantu investor dan kreditor meramalkan
apakah perusahaan dapat melakukan pembayarn ini.
c.
Menetapkan
alasan
perbedaan
antara
laba
bersih
dan
penerimaan/pembayaran kas. Biasanya kas dan laba bersih berjalan bersama,
namun adakalanya saldo kas perusahaan dapat menurun ketika laba bersih
meningkat dan kas dapat meningkat pada saaat laba bersih menurun.
d. Menentukan pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan, baik transaksi
kas maupun transaksi investasi non kas dan transaksi pendaaan selama
periode tertentu.
e. Untuk mengevaluasi keputusan manajemen. Jika manajer membuat
keputusan investasi yang bijaksana maka bisnis mereka akan menjadi
makmur, brgitu juga sebaliknya jika manajer membuat keputusan yang tidak
bijaksana maka bisnis mereka akan mengalami kegoncangan.
Kegunaan informasi arus kas di kemukakan secara jelas didalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK 2007) oleh Ikatan Akuntan Indonesia
sebagai berikut ;
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi
arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
Kegunaan informasi arus kas lainnya yaitu dapat membantu kreditor
untuk memeriksa laporan arus kas dalam menilai kemampuan perusahaan
untuk melunasi pinjaman. Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
16
Universitas Sumatera Utara
operasi tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari aktivitas operasi
untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam sumber pendanaan
dari luar (Kieso,dkk 2008:216).
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas
menjadi 3 bagian utama yaitu :
2.1.4.1 Arus Kas Aktivitas Operasi
Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan salah satu
indikator yang menjadi penentu
apakah dari aktivitas operasinya
perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar deviden dan melakukaninvestasi baru tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar. Sehingga arus kas aktivitasoperasi dapat
menjadi sinyal bagi investor mengenai kondisi perusahaan. Arus kas
operasi umumnya diperoleh dari aktivitas penghasil utama perusahaan
dan berasal dari transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau
rugi bersih seperti, penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
penerimaan kas dari royalti dan pendapatan lain, pembayaran kas
kepada pemasok barang dan jasa serta pembayaran kas kepada
karyawan.
2.1.4.2 Arus Kas Aktivitas Investasi
Menurut SAK 2007, arus kas investasi meliputi perolehan
dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
17
Universitas Sumatera Utara
termasuk setara kas.
Arus kas dari aktivitas investasi merupakan
cerminan dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan. Pada umumnya transaksi arus kas investasi mencakup
transaksi yang tidak untuk dijual kembali serta pengumpulan hutanghutang yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi Ikatan Akuntan
Indonesia dalam SAK (2007) :
1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud,
dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan,
serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.
3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
4. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
Pada
saat
yang
normal,
perusahaan
kebanyakan
menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka
panjangnya, sehingga kas dari aktivitas investasi biasanya negatif.
Perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti
menjual aktiva jangka panjangnya lebih cepat dari pada menukarnya
dengan yang baru.
2.1.4.3 Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan arus kas masuk
dan arus kas keluar dan setara kas dari aktivitas yang mengakibatkan
18
Universitas Sumatera Utara
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan, serta pengembalian atas investasi yang ditanamkan
penggunaan dan perolehan kas yangdiperuntukkan untuk pembayaran
dividen tunai, penerbitan saham biasa, penarikanobligasi, penerbitan
utang /obligasi. Menurut SAK (2007) penggunaan terpisah arus kas
yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna
untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan.
Arus kas pendanaan pada perusahaan dapat bernilai positif
(surplus) ataupun negatif (defisit). Jika perusahaan memiliki arus kas
pendanaan yang positif
berarti
arus kas masuk dari aktivitas
pendanaan lebih besar daripada arus kas keluarnya. Sebaliknya, suatu
perusahaan yang memiliki arus kas negatif terjadi jika arus kas masuk
dari aktivitas pendanaan lebih kecil daripada arus kas keluarnya.
2.1.5Economic Value Added (EVA)
Salah satu metode dalam menilai kinerja suatu perusahaan yang
mencerminkan nilai perusahaan adalah Economic Value Added (EVA),
dimana EVA pertama kali diperkenalkan oleh Stewart (dalam A.Sakir,
2009:151) yang mendefenisikan EVA sebagai berikut: EVA adalah
mengukur income residual dikurangi biaya modal dari hasil laba operasi
dalam bisnis. Menurut Tunggal (2001: 1), metode Economic Value Added
(EVA) di Indonesia dikenal dengan metode Nilai Tambah Ekonomi
(NITAMI) merupakan suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur
19
Universitas Sumatera Utara
laba ekonomi dalam suatu perusahaan
yang menyatakan, bahwa
kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi
semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital).
Menurut Young (2001: 17), EVA adalah pengukuran kinerja yang
didasarkan pada keuntungan ekonomis (juga dikenal sebagai penghasilan
sisa/ residual income) yang menyatakan, bahwa kekayaan hanya diciptakan
ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasi dan biaya modal.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat simpulkan bahwa EVA
merupakan sebuah alat ukur kinerja perusahan dalam mengukur laba
ekonomi suatu perusahaan yang didasarkan pada perhitungan laba operasi
setelah pajak dikurangi biaya modal, laba operasi setelah pajak
menggambarkan hasil penciptaan value di perusahaan, sedangkan biaya
modal itu sendiri dapat diartikan sebagai sebuah pengorbanan yang
dikeluarkan dalam penciptaan value tersebut.
Hubungan antara EVA dan nilai perusahaan dapat digunakan sebagai
alat untuk menilai perusahaan apabila perhitungan EVA tidak hanya pada
periode masa kini, tetapi juga mencakup periode yang akan datang. Hal ini
disebabkan karena EVA pada suatu tahun tertentu menunjukkan besarnya
penciptaan nilai sekarang dari total penciptaan nilai selama umur
perusahaan tersebut (Young, 2001: 32):
Nilai sekarang = Total modal yang diinvestasikan + EVA
Persamaan di atas jelas menunjukkan bahwa EVA yang bernilai positif
akan meningkatkan nilai perusahaan dimana penciptaan nilai tersebut akan
20
Universitas Sumatera Utara
tercemin pada harga saham yang lebih tinggi sebaliknya apabila total EVA
yang dihasilkan itu bernilai negatif maka mungkin saja nilai perusahaan
tersebut lebih rendah dari total modal yang diinvestasikan. Unsur – unsur EVA
antara lain adalah NOPAT dan cost of capital sehingga EVA dapat dihitung
dengan rumus
EVA = NOPAT – CAPITAL CHARGES
NOPAT atau yang biasa disebut dengan laba operasi sesudah pajak
merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan
tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial, perhitungan
NOPAT dapat dirumuskan :
EBIT – (1- tarif pajak), dimana EBIT
=Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization. Didalam
perhitungan NOPAT faktor non operasional serta laba/rugi lain-lain yang
sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan operasional rutin
perusahaan dan tidak ada keterangan yang jelas dalam catatan atas laporan
keuangan, tidak diikutsertakan dalam penghitungan NOPAT.
Unsur dalam perhitungan EVA lainnya yaitu adalah capital charges
atau yang biasa disebut dengan biaya modal.
Young (2001:39)
mendefinisikan bahwa biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan
perusahaan (juga disebut modal atau modal yang dipakai) dikalikan rata-rata
tertimbang (weighted average) dari biaya modal (WACC). WACC sama
dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal – utang jangka pendek,
utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan
proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar.
Capital charges dapat dirumuskan sebagai berikut : capital charges =
21
Universitas Sumatera Utara
WACC*Invested Capital.
Perhitungan EVA secara keseluruhan di
rumuskan secara lebih detail oleh Tunggal (2001) :
1. Net Operating Profit After Tax ( NOPAT) = Laba(Rugi) Usaha - Pajak
2. Invested Capital = Total Hutang &Ekuitas – Hutang Jangka Pendek
3. WACC ( Weighted Average Cost of Capital ) = {(D x rd) (1 – Tax) +
(E x re)} , dimana :
- D = Tingkat Modal dari Hutang
- E = Tingkat Modal dari Ekuitas
- rd= Cost of Debt
- re= Cost of Ekuity
4. Capital Charges = WACC * Invested Capital
5. Economic Value Added = EVA = NOPAT – Capital Charges
EVA hanyalah sebuah indikator sehingga EVA tidak dapat
meningkatkan kinerja perusahaan karena EVA bukanlah sebuah sistem.
Kinerja hanya ditentukan oleh sistem dan praktik manajemen dari
perusahaan, sedangkan EVA hanya menunjukkan sebuah nilai tambah
murni dari sejumlah dana yang ditanamkan oleh perusahaan. EVA banyak
dipakai oleh perusahaan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan
khususnya untuk mengukur penciptaan nilai karena penggunaan EVA akan
membuat kepentingan Manajer semakin sesuai dengan kepentingan pemilik
modal. Sebagai alat ukur kinerja EVA memiliki beberapa kelemahan yaitu,
EVA hanya mengukur hasil akhir (result) konsep ini tidak mengukur
aktivitas-aktivitas penentu, EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa
investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan
22
Universitas Sumatera Utara
mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu padahal
faktor-faktor lain terkadang justru lebih dominan (Mirza, 1997).
2.1.6Dividend Payout Ratio
Dividen Payout Ratioadalah jumlah dividenper lembar sahamdibagi
jumlah
pendapatan
per
lembar
saham
per
tahun.
Dividen
PayoutRatiomemberikan gambaran seberapa besar kontribusi perusahaan
terhadappembayaran dividen.Semakin besar rasio dividenmaka semakin
besar
pulalokasi
keuntungan
perusahaan
untuk
pemegang
saham
(Rodoni,2005;83).
Persentase dari pendapatan yang dibayarkan kepada para pemegang
saham
sebagai
“cash
dividend”
disebut
dividend
payout
ratio,
DPRdigunakan untuk mengukur berapa rupiah yang diberikan kepada para
pemegang sahambiasa dari keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah
dikurangi pajak.
Dividen yang mengalami peningkatan dan penurunan
secara drastis akan berpengaruh langsung terhadap DPR yang dihasilkan,
sehingga investor atau pemegang saham dapat melihat bahwa perusahaan
sukar untuk diprediksi. Secara teori, pembagian dividen memberikan sinyal
positif kepada para investor akan prospek saham karena mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan keuntungan. Selain itu,
investor akan bereaksi terhadap perubahan DPR.
Penurunan payout
ratioakan ditanggapi negatif karena menggambarkan penurunan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan sebaliknya peningkatan payout
ratioakan ditanggapi positif oleh investor.
23
Universitas Sumatera Utara
Dividend PayoutRatio merupakan sebuah ratio pembayaran dividen
yang digunakan untuk mengukur kebijakan dividen, Menurut Ridwan S.
Sundjaja dan Inge Barlian (2003:391) Dividend Payout Ratio diperoleh
dengan cara;
Dividend Payout Ratio =Dividend Per share
X 100%
Earning per share
Dividend per share adalahjumlah dividen per saham,
sedangkanEarning per share adalah jumlah laba per saham.
2.1.7 Teori Sinyal (Signalling Theory)
Investor memerlukan informasi yang lengkap, relevan, dan akurat
sebagai
alat
analisis
untuk
mengambil
keputusan
investasi
jika
pengumuman bernilai positif, diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Perubahan volume perdagangan
saham pada waktu informasi diumumkan menunjukkan bahwa adanya
reaksi
pasar,
akan
tetapi
pelaku
pasar
sudah
terlebih
dahulu
menginterpretasikan dan menganalisis apakah signal tersebut baik atau
buruk, jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal yang baik bagi
investor maka terjadi perubahan dalam harga saham, dimana harga saham
akan meningkat.
Perusahaan yang memberikan pengumuman informasi akuntansi akan
memberikan sinyal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang
baik dimasa yang akan datang, sehingga investor tertarik untuk melakukan
24
Universitas Sumatera Utara
perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin
melalui perubahan dalam volume perdagangan saham.
Teori
sinyal
mengemukakan
tentang
bagaimana
seharusnya
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal
yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi
seperti laporan keuangan, yang didalamnya termasuk kebijakan dividen
perusahaan dan laporan arus kas yang akan berguna dalam pengambilan
keputusan. Dilaksanakannya analisis terhadap kebijakan dividen perusahaan
dan laporan arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil
keputusan yang berkaitan dengan investasinya.
2.2Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh arus kas, EVA, dan dividend payout ratio
terhadap Volume Perdagangan Saham telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa
peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam-macam dengan
berbagai variabel seperti berikut :
Fitra (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Informasi Arus
Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia”.
Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh arus kas
terhadap volume perdagangan saham dengan menggunakan metode penelitian
analisis regresi berganda, uji hipotesis yaitu uji t, uji F, dan koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus
kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel volume
perdagangan saham sedangkan arus kas operasi dan investasi tidak berpengaruh
25
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham, dan secara simultan arus
kas berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Roza Thohiri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Informasi
Arus Kas dan Laba Bersih Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” ”. Penelitian ini menganalisis
bagaimana pengaruh arus kas dan laba bersih terhadap volume perdagangan
saham dengan menggunakan metode penelitian analisis regresi berganda, uji
hipotesis yaitu uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham, sedangkan laba bersih
berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan
arus kas dan laba bersih berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat diakibatkan oleh
berbedanya jenis perusahaan yang diteliti dan kriteria tahun penelitian.
Trisnawati Ita (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh EVA,
Arus Kas Operasi, Residual Income, Earnings, Operating leverage dan Market
Value Added Terhadap Return Saham” penelitian ini menggunakan metode
penelitian analisis regresi berganda, uji hipotesis yaitu uji t, uji F, dan koefisien
determinasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan
hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan maka dapat di simpulkan bahwa
Economic value added. Arus kas operasi , Residual Income , Earnings , Operating
Leverage , dan Market Value Added tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
26
Universitas Sumatera Utara
Citra (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Informasi Arus
Kas dan Dividend Payout Ratio Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia” Penelitian ini menganalisis
bagaimana pengaruh arus kas dan dividend payout ratio terhadap volume
perdagangan saham dengan menggunakan metode penelitian analisis regresi
berganda, uji hipotesis yaitu uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Berdasarkan
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dividend payout ratio, arus
kas pendanaan, arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
volume perdagangan saham, sedangkan arus kas operasi berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan arus kas dan dividend
payout ratio berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Sri Zuliarni (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada perusahaan Mining and Mining Service di
Bursa Efek Indonesia(BEI).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
analisis regresi berganda, uji hipotesis yaitu uji t, uji F, dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
ROA dan PER terhadap Harga saham, tetapi DPR tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Harga saham
27
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
1
Peneliti
Variabel Penelitian
Fitra (2007)
Variabel
Independen:
Informasi arus kas
Variabel Dependen :
Volume
Perdagangan Saham
2
3
Hasil Penelitian
Roza Thohiri
dan Imelda
Sirahar
(2013)
Trisnawati Ita
(2009)
Variabel
Independen:
Arus Kas, Laba
Bersih
Variabel Dependen :
Volume
Perdagangan Saham
variabel arus kas pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel volume
perdagangan saham
arus kas operasi dan investasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
variabel volume perdagangan saham
Hasil penelitian tersebut yaitu secara
simultan informasi arus kas dan laba
bersih berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan
saham, secara parsial informasi arus
kas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap volume
perdagangan saham, sedangkan
informasi laba bersih berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap
volume perdagangan saham
Variabel Independen
:
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
sudah dilakukan maka dapat di
1. Economic Value
simpulkan bahwa Economic value
added
added. Arus kas operasi , Residual
2. Arus Kas Operasi
Income , Earnings , Operating
3. Residual Income
Leverage , dan Market Value Added
4.Earnings
tidak mempunyai pengaruh yang
5. Operating Leverage signifikan terhadap return saham
6. Market Value
Added
Variabel Dependen :
Return Saham
4.
Citra (2009)
Variabel Independen
: Dividend Payout
dividend payout ratio arus kas aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan tidak
28
Universitas Sumatera Utara
Ratio
Informasi Arus Kas
Variabel Dependen :
Volume
Perdagangan saham
5.
Sri Zuliarni (
2012)
Variabel Independen
:
Return On Asset
Price Earning Ratio
Dividend payout
ratio
Variabel dependen:
Harga Saham
Sumber : hasil olahan peneliti
berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham .
Arus kas aktivitas operasi berpengaruh
signifikan terhadap volume
perdagangan saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan
antara ROA dan PER terhadap Harga
saham, tetapi DPR tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
Harga saham
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori
dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterikatan antara variabel yang
diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan keterkaitan antara variabel
yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian
sertamerumuskan hipotesis. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka,
penulis dapat membuat kerangka konseptual sebagai berikut
29
Universitas Sumatera Utara
Arus kas operasi
H1
(X1)
Arus kas investasi
H2
(X2)
H3
Arus kas pendanaan
Volume Perdagangan Saham
(X3)
Y
Economic Value
Added
H4
(X4)
Dividend Payout
Ratio
H5
(X5)
H6
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.3.1 Hubungan arus kas dengan volume perdagangan saham
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang memuat informasi
tentang arus kas pengeluaran maupun penerimaan sebuah perusahaan baik
dari aktivitas operasi, pendanaan, ataupun investasi. Informasi arus kas
dapat berguna bagi investor untuk melihat bagaimana penerimaan ataupun
pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar beban atau
biaya.
30
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas operasi adalah siklus kegiatan jangka pendek yang
merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Semakin
tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan, diharapkan
dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber luar, sehingga hal ini akan membuat volume perdagangan saham
meningkat.
Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas investasi pada suatu
perusahaan dapat bernilai positif (surplus) ataupun negatif (defisit). Arus
kas investasi yang positif (surplus) menunjukkan bahwa perusahaan
memperoleh kas dengan melakukan pelepasan aktiva jangka panjangnya
dan menjual surat berharganya sedangkan arus kas investasi yang negatif
(defisit) menunjukkan adanya peningkatan investasi seperti membeli
aktiva jangka panjang atau surat-surat berharga. Peningkatan investasi
memberikan pengaruh positif kepada investor, dikarenakan investor
beranggapan bahwa peningkatan investasi akan memberikan arus kas yang
lebih besar di masa yang akan datang, sehingga perusahaan dapat
memberikan return yang tinggi yang selanjutnya akan mempengaruhi
keputusan investor untuk melakukan perdagangan saham perusahaan
tersebut sehingga akan mempengaruhi volume perdagangan saham.
31
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas pendanaan merupakan representasi dari pembayaran
kewajiban serta penarikan kembali saham yang beredar. Arus kas
pendanaan positif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menjual
saham dan surat – surat berharga di pasar modal sedangkan arus kas
pendanaan yang defisit (negatif) menggambarkan bahwa perusahaan
cenderung mengembalikan hutang jangka panjangnya atau menarik
kembali saham yang beredar. Perusahaan dengan arus kas pendanaan
yang positif ditanggapi secara negatif oleh investor. Investor beranggapan
bahwa perusahaan dengan arus kas pendanaan positif lebih banyak
menerbitkan hutang (obligasi atau wesel) sehingga akan mengurangi arus
kas operasi di masa mendatang dan akan mengurangi penghasilan
perusahaan, Sedangkan perusahaan dengan arus kas pendanaan yang
negatif ditanggapi secara positif oleh investor. Arus kas pendanaan yang
negatif memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu membayar
hutang jangka panjang dan membayar dividen yang lebih besar kepada
investor sehingga investor akan tertarik untuk melakukan perdagangan
saham karena akan memberikan keuntungan bagi investor.
Pelaporan kenaikan dan penurunan kas bersih menjadi berguna bagi
investor , kreditor dan pihak lainnya yang ingin mengetahui apa yang
sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling liquid yaitu kas,
sehingga akan lebih mudah bagi investor dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan investasinya.Keputusan investor dapat mempengaruhi
jumlah saham yang dibeli. Jumlah saham yang beredar dapat tercermin dari
32
Universitas Sumatera Utara
pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal. Sehingga dapat
dikataka bahwa arus kas operasi, investasi, maupun pendanaan mempunyai
hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap volume
perdagangan saham.
2.3.2Hubungan EVA terhadap volume perdagangan saham
EVA merupakan alat ukur untuk menilai kinerja perusahaan yang
mencerminkan nilai perusahaan, EVA merupakan suatu indikator yang
mampu menciptakan nilai bagi perusahaan sehingga EVA memiliki
pengaruh terhadap perubahan harga saham. Economic Value Added(EVA)
dalam penggunaan sebagai alat pengukuran memiliki fungsi untuk
mempertimbangkan kemampuan manajer perusahaan dalam menciptakan
nilai tambah bagi pemegang saham.
EVA yang positif menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu
menciptakan nilai bagi pemegang saham, nilai bagi pemegang saham adalah
keuntungan yang diperoleh dari investasi saham tersebut.
Kemampuan
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham akan berdampak
kepada permintaan saham sehigga akan mempengaruhi harga saham yang
berarti akan menciptakan return bagi pemegang saham.
Kemampuan
perusahaan menciptakan nilai akan menarik perhatian pemegang saham
yang berharap adanya pembagian dividen, oleh karena itu para pemegang
saham akan melakukan penanaman saham dengan membeli saham-saham
yang ada yang mempunyai alat ukur kinerja EVA yang positif sehingga hal
ini akan mempengaruhi besar kecilnya transaksi dalam volume perdagangan
33
Universitas Sumatera Utara
saham, sehingga dapat disimpulkan bahwa Economic Value Added ( EVA)
berpengaruh secara signifikan dan berhubungan secara positif terhadap
volume perdagangan saham.
2.3.4Hubungan Dividend Payout Ratio terhadap volume perdagangan
saham
Informasi dividend sangat berguna bagi para investor untuk melihat
bagaimana feedback yang didapatkan dari investasi yang ditanamkannya,
dividend payout ratio merupakan salah satu indikator yang paling banyak
dilihat oleh sebagian besar investor dalam menentukan keputusannya
apakah akan menginvestasikan dananya atau tidak. DPR yang tinggi akan
mempengaruhi harga saham
menjadi meningkat, sebaliknya jika DPR
rendah maka harga saham akan menurun. Harga saham yang meningkat
mengindikasikan bahwa investor banyak menginvestasikan dananya pada
saham perusahaan tersebut yang tergambar dalam volume perdagangan
saham sehingga akan mempengaruhi volume perdagangan saham, sehingga
dapat dikatakan bahwa Dividend Payout Ratio bepengaruh terhadap Volume
Perdagangan Saham.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan maka hipotesis penelitian ini adalah ; Arus kas operasi, Arus kas
investasi, Arus kas pendanaan, EVA, Dividend Payout Ratio berpengaruh secara
simultan maupun parsial terhadap volume perdagangan saham.
34
Universitas Sumatera Utara
Download