Kegiatan Rutin DOJCC Bali (Untuk Umum) Setiap Minggu I dan III di Aula SMI Pk 11.30 Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30 terbagi menjadi 2 yaitu : Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita di salah satu rumah anggota Acara Bulan Mei 2017 7 Mei 2017 Ziarah Bunda Maria : Cemagi - Tuka 14 Mei 2017 Home Gathering (Untuk Umum) 21 Mei 2017 Gathering di SMI - Tuban (Untuk Umum) 27-28 Mei 2017 Retret Komunitas (Untuk Anggota) Called & Gifted bersama Rm Vincent Widi, MGL di Tegaljaya Bulan Juni 2017 Kegiatan DOJ Libur 1 bulan Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta Sabtu 13 Mei 2017 Pelayanan Tatib di Gereja FX Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi WA : 081 5573 4415 www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Gathering DOJCC Bulan April 2017 Pelayanan Koor di Gereja FX Bulan April 2017 Pelayanan Tatib di Gereja FX Bulan April 2017 Light to The Nations Australia 13-16 April 2017 Celebration Meal @Bu Anita House 22 April 2017 Fredy menjadi “Yesus” Tablo Jalan Salib Acara Kunjungan DOJCC Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rm Wenz MGL, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Christ Br. Martin MGL. Desy, Ratih, Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra, Maurits, Santo, Tina Bone Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 081 5573 4415 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Selamat bertemu kembali para pembaca Fresh Juice yang dikasihi Tuhan Puji syukur pada Tuhan atas segala rahmat dan kasihNya sehingga kita selalu diberi kesehatan, suka dan duka yang kita alami selama ini, tetapi penyertaanNya tak pernah lepas dari hidup kita. Bulan ini kita merayakan Kenaikan Yesus ke Surga. Saat Dia meninggalkan para murid, Yesus berkata kepada mereka: “kamu akan menjadi saksi-Ku sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8). Ini merupakan permintaan yang Yesus sampaikan kepada mereka dan juga merupakan janji-Nya kepada mereka. Kasih yang telah Dia anugerahkan telah mengubah mereka, mengubah jati diri mereka yang mendasar. Umat Kristen mula-mula kemudian mengungkapkannya sebagai sebuah kelahiran baru. Seakan-akan Yesus berkata kepada kita: sekarang engkau harus menyampaikan kasih-Ku hingga ke ujung-ujung bumi; engkau akan meneruskan karya pelayanan-Ku di bumi; kekuatan dari Roh Kudus akan menguatkan kakimu dan akan memberimu keberanian yang kamu butuhkan. Seperti berkat perutusan yang kita terima setiap akhir misa, pergilah, engkau diutus. Dengan kekuatan Roh Kudus kita menjalani tugas ini bersama teman teman seiman sepelayanan kita. Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Bekerja bagi kebahagiaan sejati St. Yusuf Pekerja Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29 Senin 1 Mei 2017 Yoh 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Mencari kehendak Allah tentunya adalah keinginan setiap orang beriman. Keinginan yang diletakkan Allah dalam hati kita ini mengantar kita masuk dalam sebuah dinamika yang indah. Ketika seorang beriman bertekun dalam pencarian, Allah mengirimkan rahmatNya untuk menuntun langkah demi langkah hingga menemukan kebenaran yang dicari, terutama di dalam Sabda Kristus yang berbicara secara pribadi kepadanya. Perikop Injil hari ini menampilkan satu contoh bagi kita. Ada banyak orang sedang bersusah payah mencari Yesus hingga seberang laut. Tetapi melihat antusias orang banyak itu, Yesus malahan memberi satu teguran yang patut kita renungkan. Mereka mencari Yesus sematamata karena telah memakan roti hingga kenyang! Dengan perhatian yang terpusat pada roti, mereka tidak dapat melihat rahasia iman yang dinyatakan pada mereka dalam tanda heran yang Yesus kerjakan, yaitu penggandaan roti dan ikan. Setiap tanda heran yang Yesus kerjakan menyatakan identitasnya sebagai Putra Allah, karena hanya Allah yang dapat melakukan perbuatan yang ajaib. Karena hanya terpaku pada roti yang menghilangkan rasa lapar, bagi orang banyak yang mencari Yesus Ia tidak lebih dari seorang mesias ‘duniawi’ yang dapat membuat mereka tidak lapar lagi, menyembuhkan berbagai mereka dan menyelesaikan persoalan hidup lainnya. Perhatikan bagaimana Yesus kemudian membimbing mereka masuk dalam cara pandang Allah. Ia mengundang mereka untuk bekerja bagi makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Dari roti yang tidak bertahan lama pandangan mereka beralih pada makanan yang mengantar pada hidup kekal. Yesus, Anak Manusia, Dialah satu-satunya yang dapat mengantar manusia pada hidup yang kekal. Dalam perikop selanjutnya Yesus lalu menjelaskan makanan yang akan Ia berikan bagi manusia yaitu ‘Tubuh-Nya’ yang dikurbankan di salib. Mendengar perkataan Yesus hati mereka terbuka untuk bertanya apa yang harus mereka perbuat. Bagi orang Yahudi seluruh isi hukum taurat adalah inti dari kehendak Allah yang harus mereka taati dan amalkan untuk memperoleh keselamatan atau hidup kekal. Yesus dengan bijaksana menjawab pertanyaan mereka dengan satu kebenaran iman: pekerjaan yang berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Dia yang telah diutus oleh Allah. Inilah jawaban bagi setiap orang beriman yang mencari kehendak Allah dan ingin melakukan apa yang berkenan kepada Allah. Iman akan Yesus adalah keputusan radikal dari setiap pengikut-Nya dalam kebebasan penuh untuk mengarahkan setiap perbuatan dan karyanya pada Kristus, bukan karena dari-Nya kita dapat memperoleh berbagai berkat jasmani ataupun rohani, tetapi karena oleh-Nya dan bersama-Nya kita boleh masuk ke dalam sukacita Allah yang abadi. Terima kasih, Ya Bapa, karena Engkau telah menganugerahkan Putra-Mu bagi keselamatan kami. Berilah rahmat iman akan Yesus pada setiap murid-Nya agar dapat mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dengan sepenuh hati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Roti Hidup Selasa 2 Mei 2017 Yoh 6:35: Akulah roti hidup; barang- siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Peringatan Wajib St. Atanasius Kis. 7:51-8:1a; Mzm. 31:3cd-4, 6ab, 7b, 8a, 17, 21ab; Kita semua tahu bahwa Yesus adalah Roti Kehidupan. Saya secara pribadi suka dengan renungan yang saya temukan di artikel “Kenyang Menerima Roti Hidup Bukan Berarti Tidak Ada Penderitaan” (www. kompasiana.com). Di dalam hidup beriman kita, menerima Yesus sebagai Roti dan Hidup berarti menerima hidup dalam keselamatan, hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan alias tidak kelaparan. Dikatakan,”Datang dan percaya Yesus sebagai Roti Hidup sama dengan kenyang dan tak haus lagi. Bukan berarti tidak ada penderitaan, malah akan semakin banyak dan rumit.” Mendengar ini mungkin kita akan berpikir, kalau begitu mengapa kita harus menerima Roti Hidup? Menerima Roti Hidup artinya mengikut sertakan Yesus dalam masalah- masalah kita. Membuat kita jadi kuat, mampu bertahan dan tidak goyah seperti para Rasul. Banyak masalah di dalam dunia ini yang tanpa pegangan iman yang kuat dan bantuan dari Yesus, kita sudah masuk ke dalam jalan yang tidak benar yang dapat menghancurkan hidup kita. Marilah kita sama-sama menguatkan iman kita di dalam Roti Hidup, Yesus Kristus. Amin. God Bless, Vanessa Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Jalan Serta Yesus Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul 1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3, 4-5; Yoh. 14:6-14B Rabu 3 Mei 2017 Yoh 14:6 ”Akulah jalan, kebenaran dan hidup..” Perjalanan dari airport ke rumah saya sekitar 6 jam perjalanan, melewati banyak kota, desa dengan berbagai macam medan. Ada kala lurus, kadang berkelok, naik, turun, berlubang dan tidak jarang juga mulus. Tidak jarang, sering saya bertemu dengan beberapa kecelakaan yang terjadi dijalanan justru di jalan yang lurus. Pengemudi kadang terlena dengan kondisi jalan yang mulus, kurang berhati-hati sehingga menganggap enteng kondisi jalanan tersebut. Merefleksikan pengalaman saya di atas, Yesus hari ini mengatakan bahwa Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Saya tersadar bahwa jalan serta Yesus pada kebenaran dan menuju kehidupan yang kekal, sungguh sangat tidak mudah. Seperti perjalanan menuju rumah saya, selalu saja ada halanganhalangan yang membuat kita berhenti sejenak dan kadang merasa lelah. Tidak jarang juga, karena terlena, kita sering terpeleset dijalan yang mulus. Sekali-kali berhenti karena kelelahan itu wajar karena kita manusia, kepeleset dan terjatuh tapi jangan lupa bangun lagi. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa semakin tinggi pohon maka angin yang bertiup pun semakin kencang. Saya teringat nasihat dari seorang teman saya bahwa semakin kita masuk lebih dalam untuk dekat dengan Dia dan melayaniNya, godaan pasti akan semakin terasa kuatnya. Pastikan saja bahwa setiap jalan yang diambil pastikan kalian berjalan bersamaNya dalam kebenaran dan menuju pada kehidupan yang kekal. Meneladani Santo Filipus dan Yakobus serta murid-murid Yesus yang lain, mari jadikan hidup kita sebagai saksi akan kebaikan dan pengalaman iman kita berjalan bersamaNya. Supaya dari kita orang lain boleh mengenal dan melihat Yesus yang hidup dan bertahta dalam hati kita. Tuhan Yesus memberkati Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Hidup Kekal Kamis 4 Mei 2017 Yoh. 6 : 51 “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selamalamanya..” Yosef Maria Rubio, Peregrinus Laziosi Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51 Ada sebuah pepatah dari cina mengatakan “Give a man a fish and you feed him for a day. Teach a man to fish and you feed him for lifetime” Yang kira-kira artinya jika kita memberikan ikan kepada seseorang, itu akan mengenyangkannya sehari. Tetapi jika kita mengajarkannya untuk memancing, ia akan kenyang seumur hidupnya. Betapa luar biasanya jika di bandingkan dengan apa yang Yesus katakan pada hari ini. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Yoh. 6 : 51. Yesus yang menyatakan diri-Nya adalah Roti Hidup artinya Ia menawarkan dirinya sendiri. Ia tidak menawarkan roti manna seperti ketika Allah Bapa menyelamatkan bangsa Israel, tetapi Ia menyatakan diri-Nya sebagai sumber keselamatan, sumber penghiburan dan kekuatan disaat kita merasa lemah. Ia bagaikan mata air yang memberikan kesejukan dan memuaskan dahaga disaat kita kekeringan dan kehausan. Percaya kepada Yesus berarti menjadikan Dia sebagai pusat kehidupan. Yang terus menyerukan setiap perkara didalam Dia hingga tiba saatnya dimana kita dimampukan untuk mewartakan karya Allah yang luar biasa dalam hidup kita, ketika Ia membebaskan kita dari setiap belenggu dan perkara di dalam hidup kita (Mzm 66 : 16). Dan meyakini bahwa setiap cobaan dan perkara yang kita alami, tak lebih adalah karya-Nya untuk memurnikan iman kita, seperti orang yang memurnikan perak (Mzm 66 : 10) Sambutlah Yesus dengan rendah hati di hati kita masing-masing sehingga boleh kita memperoleh hidup kekal selamanya di dalam Dia. Amin Ratih Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Hidup karena Yesus Vinsen Soler, Angelus. Kis.9:1-20; Mzm.117:1,2; Yoh.6:52-59; Jumat 5 Mei 2017 Yoh.6:56: “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal didalam Aku dan Aku di dalam dia.”. Injil hari ini berbicara tentang makanan dan minuman yang merupakan hal penting untuk kelangsungan hidup . Tampa makanan dan minuman kita akan mati, karena dalam makanan yang sehat terdapat vitamin , enzim dan zat-zat yang dibutuhkan untuk bertumbuh dari seorang bayi menjadi anak , remaja dan seterusnya. Maka sama seperti jasmani kita yang memerlukan makanan dan minuman untuk dapat tetap hidup, demikian juga dengan rohani kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa rohani kita lapar dan haus karena roh itu tidak kelihatan, namum walaupun tidak kelihatan pengaruh roh itu sangat kelihatan dalam kehidupan jasmani kita, seperti ajaran St. Thomas Aquinas yang mengajarkan semboyan, “grace perfects nature” yaitu bahwa rahmat Allah menyempurnakan kodrat manusia. Dalam kutipan diatas Yesus mengatakan :”Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal dalam Aku dan Aku di dalam dia”. Dalam perayaan Ekaristi kita percaya bahwa pada saat Konsekrasi dalam Misa, roti dan anggur di altar sungguh-sungguh menjadi Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an Yesus Kristus. Roti dan anggur sudah tidak ada lagi, meskipun wujudnya dan sifatnya tetap roti dan anggur. Perubahan yang amat penting ini oleh Gereja Katolik dinamakan transsubstansiasi yaitu perubahan seluruh substansi roti ke dalam substansi Tubuh Kristus, dan seluruh substansi anggur ke dalam substansi Darah-Nya. Maka ketika kita menerima Komuni Kudus kita sungguh telah bersatu dengan Yesus, karena Yesus tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalamNya. Jika kita sunggguh menghayati persatuan ini maka damai sejahtera akan menyertai kita, tidak ada yang perlu kita risaukan karena Raja diatas segala raja dan Raja atas segalanya ada beserta kita, jadi yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan perintahNya yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri dengan penuh syukur . Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Amplop kululusan ke surga Sabtu 6 Mei 2017 Yoh 6 : 63 Rohlah yang memberi hidup daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup Dominikus Savio, Ana Rosa Gattorno Kis. 9:31-42; Mzm. 116:12-13,14-15,16-17; Yoh. 6:60-69 Saya bukan seorang pelajar yang bisa disebut teladan saat berada di bangku SMA 7 tahun lalu. Dalam seminggu pasti selalu ada hari dimana saya dihukum karena telat ikut apel pagi yang dilaksanakan setiap jam setengah 7 tepat setiap harinya karena saya telat bangun pagi. Sangat susah bagi saya waktu itu untuk bisa selalu hadir tepat jam setengaah 7 pagi. Rasanya begitu menyiksa karena saat SD, SMP sekloah saya tidak seketat saat SMA yang apel paginya dimulai jam 8 pagi. SMAK Suria Atambua cukup terkenal dengan sekolah terbaik di kota kami. Mulai dari tingkat disiplinnya yang tinggi dengan peraturannya yang super duper ketat hingga sistem pembelajarannya yang dianggap orang sana berkualitas. Terlintas jelas begadang sudah saya kenal sejak di bangku SMA bukan di bangku kuliah karena kami selalu ada test yang dilaksanakan setiap hari dan banyak PR yang menumpuk. Yang paling memberatkan adalah saya harus bisa bangun pagi dan tetap konsisten untuk tidak telat selama 3 tahun sampai saya tamat bangku SMA. Benar- benar begitu berat. Ingat banget saat masuk awal kelas 1 siswanya dari 45 sisa 23 saat naik kelas dua karena banyak yang dikeluarkan dan memilih untuk keluar dengan sendirinya dari SMA saat itu karena banyak yang tidak bertahan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan peraturan itu membuat SMA saya selalu menghasilkan presentasi kelulusan 100% dan menjadi sekolah favorit. Berbicara tentang konsisten bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen yang besar agar bisa tetap konsisten. Injil hari ini menceritakan tentang kurangnya konsisten dari murid2 Yesus saat mengikuti Yesus. Banyak yang berhenti mengikuti Yesus dan meninggalkan Dia karena iman terhadap Yesus yang masih abu-abu. Ajaran-ajaran Yesus adalah sekolah kehidupan kita yang sesungguhnya. Peraturan Yesus dan sistem pembelajaran Yesus memang tidak seketat peraturan yang ada saat SMA saya dulu namun ajaran Yesus adalah surat kelulusan kita untuk bisa masuk ke Kerajaan Bapa di Sorga. Mampukah kita untuk tetap bisa Konsisten menghidari sifat kedagingan kita dan mengikuti Yesus menjadi murid teladannya? Semoga kita semua disini bisa memiliki amplop kelulusan kita meunuju kebahagiaan kekal di Sorga. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Suara Gembala yang Baik Minggu 7 Mei 2017 Hari Minggu Panggilan Yoh. 10:4, “Jika semua dombanya Kis. 2:14a,36-41; telah dibawanya ke luar, ia berjalan di Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; 1Ptr. 2:20b-25; Yoh. 10:1-10 depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.” Di Keuskupan Maumere saya ditugaskan untuk mendampingi kaum pelajar dan mahasiswa. Salah satu sekolah yang sering saya kunjungi adalah SMAK Bhatyarsa. Kepala sekolahnya adalah seorang suster dari kongregasi SSPS. Yang menarik bagi saya ketika saya pergi ke sekolah adalah kedekatan kepala sekolah dengan siswasiswinya. Selain itu juga, Suster kepala sekolah sering menyapa para muridnya dengan sapaan “domba”. “Ayo domba-domba sayang, cepat masuk aula karena acara akan dimulai.”, contohnya seperti itu. yang menarik adalah mereka semua mengikuti apa yang dikatakan oleh suster kepala sekolah yang tentunya secara tidak langsung bertindak sebagai “gembala”. Seorang gembala bukanlah seorang bos atau diktator yang tugasnya memerintah, menyuruh, menginstruksi dengan kekuasaan yang sewenang-wenang. Namun, seorang gembala adalah masalah “pengenalan” dan “kedekatan” dengan domba-domba yang dibimbing, dijaga dan dipelihara. Bacaan hari ini mengisahkan Yesus adalah gembala yang baik. Gembala yang baik berjalan di depan domba-dombanya dan mereka mengikutinya karena mereka mengenal suara sang Gembala. Bagaimana hubungan kita dengan Sang Gembala baik kita yakni Tuhan Yesus Kristus? Apakah kita mengenal suara tuntunanNya setiap hari? Entah itu mengajak kita untuk “berbaring” di rumput yang hijau, ataupun menjauhi godaan setan dalam rupa serigala ganas yang siap menerkam? Kalau kita benar-benar mendengarkan suara Sang Gembala, kita akan selamat. Mari kita mencodongkan telinga dan hati kita akan suaraNya sehingga kita dituntunnya ke rumput yang hijau dan dilepaskan dari serangan dan godaan si jahat. Selain itu suara Gembala bisa jadi mengajak kita untuk lebih dekat lagi dengannya dengan menjawab panggilanNya untuk menjadi imam, biarawan dan biarawati. Apakah Anda yang masih single mau menjawab panggilanNya? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Gembala yang Baik Senin 8 Mei 2017 Aloisius Rabata, Yeremias dari Salakhia baik. Gembala yang baik memberikan Kis. 11:1-18; nyawanya bagi domba-dombanya; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:11-18 Pada bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dialah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyaawa nya bagi domba-domba nya. Ini yang dilakukan Yesus, Yesus dengan penuh cinta menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Tetapi sering kali kita masih merasa bimbang dengan apa yang terjadi dalam hidup kita. Kita merasa kwatir, cemas, dan takut. Padahal, Tuhan dengan kasih-Nya sendiri telah memberikan rasa aman kepada kita. Asalkan kita mau menjalankan segala sesuatu dengan tulus dan segenap iman kita kepada Tuhan Yesus. Yoh 10:11 Akulah gembala yang Kita semua adalah milik Tuhan Yesus. Yesus pun adalah milik kita semua. Yesus mengenal siapa kita, dan untuk itu kita harus membangun relasi dengan Tuhan dalam iman agar semakin mengenal Yesus (Yoh 10:14). Apakah kita mau mengenal Yesus lebih jauh? Yesus berbeda dengan “… seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu” (Yoh 10:12). Yesus benar – benar memberikan rasa aman setiap saat, maka kita jangan ragu untuk menyerahkan seluruh karya hidup kita kepada Yesus di dalam iman. Mengapa kita harus melakukan ini? Tentu saja! Karena Yesus sudah terlebih dahulu melakukannya. Yesus mengenal kita tidak hanya sebatas sebagai pengikut-Nya, tetapi benar – benar mengenal setiap individu. Sebab sebagai Gembala yang baik, Yesus tidak memanggil seluruh domba langsung, tetapi satu per satu agar kita tetap dalam pemeliharaan-Nya. Yesus tidak memandang latar belakang kita. Apakah kita orang kaya atau orang miskin, apakah kita orang timur atau barat, apakah kita pengangguran atau mempunya pekerjaan yang mapan. apakah kita lulusan dari sekolah ternama dan sebagai nya. Tuhan Yesus menginginkan kita mengikuti Dia dengan sepenuh hati, sebab Dia adalah gembala baik yang tidak hanya memberikan kita pengasuhan namun juga didikan. Sehingga kita harus menanggapi kasih-Nya dengan ambil bagian dalam tugas dan karya dalam hidup kita, berjuang selalu tanpa mengenal putus asa dan ragu. Marilah kita bersyukur karena kita memiliki Yesus sebagai gembala yang mengenal pribadi kita, Kita harus bersyukur selalu dalam keadaan apapun. Apakah keadaan itu mengenakaan atau tidak mengenakan bagi kita. Selamat berkarya bersama Yesus dan mengenal Yesus lebih jauh dari yang kita pahami saat ini. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Pengalaman Hidup bersama Kasih Allah Gregorius Preca, Katarina dari Bologna Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30 Kis 11: 23 Selasa 9 Mei 2017 “ Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasehati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan”. Setiap kita tentu pernah memiiki pengalaman hidup bersama dengan Allah. Saya mau mensharingkan pengalaman saya melayani orang orang yang lanjut usia, di Panti Jompo Waipare. Rabu sore saya datang melayani oma dan opa dengan memberikan bimbingan rohani, sore itu situasi diruangan yang biasa kita gunakan untuk berkumpul sedikit berbeda, tidak seperti biasanya. Oma dan Opa tampak memiliki masalah yang cukup besar. Ternyata masalahnya adalah banyak para opa yang tidak datang untuk berdoa tetapi ketika ada kegiatan kunjungan dari luar mereka semua sangat bersemangat karena akan memperoleh makanan atau sumbangan. Para oma sangat kecewa sampai berkata kepada saya “bagaimana bruder dengan kewajiban yang harus mereka buat tetapi mereka menuntut haknya saja. Saya melihat ada kekecewaan yang oma-oma rasakan pada saat itu. Lalu kami berdoa bersama kira-kira apa yang harus kita buat sehingga para opa juga mau ikut berdoa bersama. Lalu seorang oma berkata kepada saya, bagaimana kalau kita datang mengunjungi para opa yang tidak pernah datang di wisma dimana mereka tinggal. Sore itu setelah memberikan bimbingan rohani, kami semua datang mengunjungi wisma para opa yang tidak pernah datang untuk berdoa bersama. Ketika kami masuk ke wisma para opa mereka semua terkejut dengan kehadiran kami. Kami berdoa bersama –sama dan kami semua merasa senang dan percaya bahwa Allah hadir didalam diri para oma dimana membuat para opa tergerak untuk berdoa. Pada hari Rabu berikutnya banyak sekali para opa yang datang berdoa bersama-sama. Para saudara ku yang terkasih kerapkali kehadiran kita bisa menjadikan sebuah pengalaman akan Allah dimana Allah sungguh hadir dan menjamah hati kita dan mengerakkan kita semua untuk menjadi saksi bahwa Allah sungguh menjadi sumber kekuatan dan kasih. Bruder Martin, MGL Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Rabu 10 Mei 2017 Antonius dr Florence, Damianus de Veuster Kis 12:24-13:5a; Mzm 67:2-3.5.6.8; Yoh 12:44-50. Ada Tandingan Cahaya Kristus? Mat 26:23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Yoh 12:46“Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu jangan tinggal dalam kegelapan.” Sunset yang sungguh indah menemani saya saat merenungkan perikop hari ini. Kami dalam perjalanan tujuh jam lebih naik mobil dari kota Kanbera ke Melbourne di Australia. Hari yang bagus sekali dengan langit yang biru dan bersih dan suhu udara yang sejuk di musim gugur dimana daun-daun mulai berubah warna, ada yang merah, orange, kuning atau coklat ke-emasan. Sungguh pemandangan yang indah saat kami melewati banyak padang yang luas dengan ratusan domba di bukit-bukit disekitar jalan. Saat hampir sunset sore itu matahari pun sungguh indah dan hangat, masih bulat penuh tapi lembut berbinar-binar di mata. Sayapun akhirnya sadar bahwa tanpa matahari ini, tidak mungkin saya bisa menikmati perjalanan panjang kami, dengan segala pemandangan, dengan suhu udara yang sejuk (kalau malam hari bisa dingin sampai dibawah 5 derajat Celsius, bahkan minus saat musim dingin). Apalagi tanpa matahari, tidak ada tanaman yang bisa tumbuh karena tidak ada cahaya yang bisa menghidupi mereka. Sungguh cahaya matahari itu sangat penting bagi kehidupan dunia. Apa mungkin dunia bisa hidup tanpa matahari? Santo Padre Pio yang menerima stigmata Kristus selama 50 tahun pernah berkata, “it would be easier for the world to survive without the sun than to do so without the Holy Mass.” Artinya dunia lebih membutuhkan Misa Kudus dari pada matahari. Dalam Misa Kudus kita masuk dalam misteri kehidupan, sengsara dan kebangkitan Kristus (artinya tidak hanya memperingati, tapi turut ikut serta). Dalam Misa Kudus kita menerima kepenuhan dari cahaya Kristus. Cahaya Kristus sudah mengalahkan kegelapan dunia. Dalam cahaya Kristus ada kasih kerahiman Ilahi dan kebahagiaan dalam kehidupan yang kekal yang mengalahkan kegelapan dunia yang penuh dengan kekotoran, kebencian dan kematian. Cahaya Kristus memberikan kehidupan abadi bagi mereka yang mau percaya kepadaNya. Cahaya Kristus tidak bisa dipadamkan karena dia sudah bangkit dari alam maut dan kematian. Maukah kita menjadi cermin yang semakin hari semakin efektif memantulkan cahaya ini kepada orang-orang disekitar kita? Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Turut memanggul salib Kamis 11 Mei 2017 Yoh. 13:17 Jikalau kamu Ignatius dari Laconi, Benincasa Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20 tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Pembaca Fresh Juice yang setia, Perutusan menjadi seorang pengikut Yesus Kristus bukanlah melulu mendapatkan kesuksesan duniawi. Namun kiranya disadari bahwa tujuan akhir adalah memperoleh kemuliaan Ilahi bersama Allah hingga Maranatha. Yang kedua ini, menuju kepada kesempurnaan bersama Allah bukanlah hal mudah... Mau tak mau, jalan onak dan duri serta penderitaan harus ditanggung di dalam Dia. Jadi, paham kesuksesan kita sebagai seorang Katolik kiranya senantiasa disejajarkan dengan paham tentang memanggul salib! Saya teringat kata-kata Rm Mangun, almarhum ~ sambil sedikit menyindir, Beliau berucap, “Orang Katolik itu kadang lucu, lha wong TuhanNya saja memanggul salib, lha koq pengikutnya ndak mau...” Saudaraku, mari bersehati memanggul salib yang menjadi kemenangan kita. Pax in Jesu, semoga Allah menolong kita, amin. Tina B. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Jumat 12 Mei 2017 Akulah jalan, kebenaran dan hidup Yoh 14:6 “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6 Saya terkejut ketika apa yang akan saya dapatkan dalam Injil hari ini adalah judul renungan yang saya buat dan juga biasa menjadi status di Whatsapp saya. Mungkin sedikit kilas balik dari Tuhan buat saya untuk dapat saya sharing kan disini.. Anda pernah mimpi pada saat tidur? Pernah memperhatikan atau mengingat bahwa mimpi anda hitam putih atau berwarna? Seumur hidup saya baru mendapatkan mimpi yang berwarna dan itu menjadi moment yang selalu saya ingat dalam hidup saya. Pada awal mimpi saya diperlihatkan hanya perhelai rambut yang sangat jelas seperti diperbesar oleh mikroskop, kemudian berangsur-angsur menjauh dan terlihat penuh bahwa itu adalah jambang dari seseorang dengan kulit yang berwarna agak sedikit bercampur merah muda sedikit orange…kurang lebih seperti bule lah.. Semakin lama semakin membentuk wajah dan semakin lama membentuk tubuh seseorang yang bisa saya lihat semakin jelas terlihat secara keseluruhan dengan warna rambut pirang berkilau sebahu, wajah yang sangat muda tampan dan tidak asing bagi saya untuk mengenaliNya dengan warna jubah putih berdiri di taman. Dan pada saat itu juga saya tidak perlu bertanya lagi karena sudah ada jawaban” Ini Yesus’’. Demikian Tuhan Yesus mau supaya saya untuk setia,lebih mempercayaiNya lebih dan lebih dalam setiap kehidupan dan pergumulan saya. Seperti yang Yesus katakan sendiri bahwa “Akulah jalan” adalah: Yesus itu Jalan yang benar-benar hidup, “Kebenaran” adalah: Yesus itu Kebenaran yang benar-benar hidup, “Hidup” adalah Yesus yang benar-benar nyata Hidup artinya Hidup kita yang benarbenar hidup didalam Yesus dan Yesus yang benar-benar hidup dan diam didalam kita. Perkataan yang sungguh luar biasa yang tidak dapat diucapkan siapapun selain Dia adalah Yesus Tuhan dan hingga sampai saat ini masih melawat umatNya yang mengembara di dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com MengenalMU Maria Dominika Mazzarello Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14, Sabtu 13 Mei 2017 Yoh 14:9 “Telah sekian lama Aku bersama sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Ada suatu waktu, saat kami berkumpul bersama mengadakan gathering youth di rumah salah satu anggota komunitas kami, ada sebuah lagu yang kembali seolah mengingatkan saya tentang apa yang menggerakan saya beberapa tahun lalu saat pertama kali mengenal komunitas ini. Kira kira begini lagunya. Bila kubuka mataku dan lihat wajahMu kuterkagum, bila kulihat hidupku dan karya tanganMu kutersanjung, karena semua yang baik dalam hidupku, itulah karyaMu, Kau bri kesempatan yang baru. Dan ku ingin mengenalMu Tuhan, lebih dalam dari semua yang kukenal, tiada kasih yang melebihiMu, ku ada untuk menjadi penyembahMu. Judul lagu ini: MengenalMu. Dulu sekitar 7 tahun lalu saat mendengarkan lagu ini di gathering kami, saya terdiam, mengenalMu, seperti apa saya mengenal Tuhan saya, seperti apa gambaran Tuhan saya dalam hidup saya ini, terus menerus banyak hal terlintas di pikiran. Lalu saya berkata dalam hati, saya ingin lebih lagi mengenal Tuhan melalui komunitas ini, karena bila saya berjalan sendiri, pemikiran saya kemampuan saya apalah artinya, saya ingin lebih mendekat pada Tuhan dengan jalan bersama sama teman seiman yang lain. Saya yakin, bila saat usaha saya melemah dalam mengenal Tuhan, ada teman yang lain dalam komunitas yang mungkin tanpa sadar maupun sadar, akan menguatkan saya dalam perjalanan mengenal Tuhan. Dan kini, setelah 7 tahun saya mendengar ulang lagu ini dinyanyikan di gathering kecil kami, saya kembali terdiam. Kata demi kata saya nyanyikan dan membuat saya kembali merenung. Apakah sudah maksimal usaha saya mengenal Tuhan ataukah 7 tahun ini sia sia. Jawabannya : hanya saya dan Tuhan yang tahu hehehehee. Saya sadari mungkin saya hanya diujung dalam mengenal Tuhan, karena Tuhan itu tidak terbatas. Kisah St Agustinus yang berusaha memasukan air dalam sebuah lubang pasir, itu yang mengingatkan saya, bahwa saat saya berusaha mengenal Tuhan, tidak akan pernah cukup. Setiap saat, setiap waktu selalu menemukan hal baru tentangNya. Saat saya merasa takut menjalani hidup yang tanpa ada kata pasti, saya ingatkan kembali dalam hati, sudah seberapakah kamu mengenal Tuhan, sampai hal ini masih kembali menakutkan kamu? Be Brave, karena kamu tidak sendiri, masih ada Tuhan. Tuhan memberkati… Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Minggu 14 Mei 2017 Gagal paham, Gagal fokus, Gagal total Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; 1Ptr. 2:4-9; Yoh. 14:1-12 Yoh. 14:10 Tidakkah engkau percaya, bahwa Aku ada di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Akhir bulan lalu, di sebuah pertemuan nasional Badan Pelayanan Kharismatik, saya bertemu dengan seorang wanita muda, single, mapan, Katolik, (dulunya) kharismatik, sekarang lebih memilih apatis, tidak perduli dengan Tuhan, dan menganggap Yesus tidak lebih sebagai seorang psychopath; memang memiliki pesona dan kharisma, tetapi manipulative. Bagi dia, perayaan Pekan Suci itu seperti merupakan pertunjukan theater besar; hanya bikin orang terharu, sedih dan menangis, mengagumi sosok Yesus, tanpa ada dampak nyata untuk para penonton yang segera akan lupa setelah pertunjukan theater itu usai, karena sibuk mencari tempat makan dan minum kopi. Seperti biasa, saya diam mendengarkan, mulai penasaran dan membiarkan kopi ku dingin. Dalam hati saya berpikir pasti banyak sekali murid-murid Tuhan yang memiliki pemikiran yang sama dengan wanita muda ini. Tanggapan saya waktu itu adalah segera mencari penyebabnya. Apa, siapa, atau peristiwa apa yang menyebabkan si wanita muda ini menjadi pembenci Yesus yang sejati. Yesus, dalam Kisah Injil Yohanes hari ini mungkin sama terkejutnya, atau sama herannya, atau sama penasarannya dengan saya. Mungkin pertanyaan Yesus sama dengan saya: apa, siapa dan peristiwa apa penyebabnya? Kalau di dalam Injil, penyebabnya tentu jelas. Harapan-harapan para murid Yesus berantakan dengan peristiwa kematian tragis Yesus di Kayu Salib. Mungkin itu juga yang ada di dalam benak Tomas dan Filipus. Katanya Messias, koq mesti mati? Katanya aku menyertai kamu sampai akhir zaman, koq malah bilang pergi ke rumah BapaNya? Mendengar ini tentu murid-muridNya makin gagal paham, gagal fokus, gagal total. Sebenarnya mereka sudah cukup senang Yesus bangkit dari kematian tragis. Yesus hidup lagi, dan karena hidup lagi itu, berarti untuk seterusnya dan selamanya bersama-sama mengalahkan para pemuka agama dan mengambil alih Yerusalem, dan bukan tidak mungkin menjadikan Israel baru sebagai penguasa dunia menegakkan Kerajaan Sorga yang lama dijanjikan dalam khotbah-khotbahNya dulu. Padahal bukan itu yang menjadi tujuan kebangkitan. Kematian Yesus di Salib memang dilihat sebagai kegagalan misi Yesus di dunia, tetapi dengan kebangkitan, kegagalan itu menjadi harapan baru yang bahkan membuat lupa para murid, bahwa Yesus pernah mati secara mengenaskan di salib. Mereka terlarut dalam sukacita bahagia Yesus yang hidup kembali, tanpa memperdulikan lagi apa maksud sebenarnya dari kebangkitan Yesus untuk hidup mereka yang tak lain adalah supaya murid-muridNya menjadi percaya, dan kalau sudah percaya maka mereka bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang Yesus buat ketika Ia masih hidup sesuai dengan yang Ia katakan; Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu (Yoh. 14:12). Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Surga Menunggu Senin 15 Mei 2017 Why 17:17 “Marilah Kesini Pakomius Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2,3-4,15-16; Yoh 14:21-26; dan berkumpulah untuk turut dalam perjamuan Allah” Kisah Wahyu ini sebenarnya memang banyak sekali membahas mengenai Surga dan Neraka, menurut saya pribadi agak susah untuk menterjemahkan arti dari surat ini. Karena Surga dan Neraka itu sendiri adalah rahasia Tuhan, dan kalau kita sampai salah menterjemahkannya urusannya sama Tuhan. Dan kebanyakan ayat dari Wahyu ini digunakan untuk menakuti sehingga orang yang bukan Kristen akan bergabung menjadi Kristen. Karena takut Neraka, bukan karena Rindu Surga. Sebagai orang Katolik, marilah kita melakukan segala hal karena kita Rindu Surga, bukan karena Takut Neraka saja, karena jika kita Rindu Surga maka kita akan terus berusaha melakukan yang terbaik, tetapi kalau alasan kita Takut Neraka maka kita hanya menghindari hal yang sekiranya tidak disukai oleh Tuhan. Banyaklah berbuat baik, tanpa pikiran Pamrih. Pernah ga kita merasa bahwa kita memerlukan bantuan tetapi kita tidak tahu harus bagaimana, tetapi tiba tiba ada saja orang datang menolong? Itu biasanya disebut ‘random act of kindness’ jadi kebaikan tiba tiba datang, dan itupun beberapa kali terjadi kepada saya, dan sejak saat itu saya juga berusaha melakukan tanpa ada pikiran apa apa, seperti membantu mendorong motor saat mogok ditengah jalan, membantu menyebrangkan orang tua / orang asing dijalan raya. Membantu orang mencari tempat saat binggung membaca google map yang agak ngawur, dan lain lain. Yuk kita melakukan random act of kindness untuk nabung, karena saya yakin kita semua Rindu Surga bukan hanya Takut Neraka. Tuhan memberkati Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Karna Roh Kudus kita bersatu dengan Kristus Yesus Selasa 16 Mei 2017 Yoh. 14:28 ”Aku pergi,tetapi Aku datang kembali kepadamu “ Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a Bacaan dan Injil hari ini mengajarkan kita beberapa hal, yakni tetap bertahan, resiko mencintai, pengharapan, dan janji. Dari para murid kita bisa belajar arti setia, tetap mencintai walau bahaya maut menghadang. Itulah resiko kita sebagai pengikut Kristus Yesus, yakni di benci. Karna ketika kita semakin mencintai Allah maka dunia akan menentang kita. Dalam Injil juga kita dengar bahwa Yesus sendiri telah berjanji dan meninggalkan damai untuk kita. Yesus pergi untuk kembali, bukan untuk meninggalkan kita. Seberat apapun penderitaan kita didunia ini, yakinlah bahwa damai selalu setia bersama kita. Karena Yesus hadir dalam hati kita lewat Roh Kudus. Roh Kudus yang ada pada kita, sama dengan Roh kudus yang dianugrahkan bagi para Rasul dahulu. Biarlah iman, pengharapan dan kasih Allah tetap tinggal dan menuntun langkah hidup kita. Semangat berjuang teman karena mencintai Allah tidak semudah kita mencintai sesama kita manusia. Taat kepada Allah, maka dunia akan membenci. Ya Allah, semoga roh Kudus-Mu senantiasa hadir dalam hati,pikiran dan perbuatan kami Amin . Rossa Olla DT Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com AKU Pokok Anggur, Kamu Rantingnya Paskalis Baylon Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8 Rabu 17 Mei 2017 Yoh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Makna dari ranting banyak sekali. Ranting memiliki kemiripan yang sempurna dengan pokok, sifat alamiahnya persis sama seperti pokok. Bedanya cuma pokok itu besar kuat dan sumber kekuatan sedangkan ranting itu kecil lemah dan selalu butuh kekuatan dari pokok. Ranting itu ada untuk satu alasan saja yaitu untuk menghasilkan buah. Keberhasilan sebuah ranting dilihat dari apakah ada buah atau tidak di ranting itu. Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri. Ranting bergantung sepenuhnya kepada pokok ia harus menyatu dengan pokok agar bertahan hidup dan menghasilkan buah. Maknanya ini bagi kehidupan orang percaya dan bagi kita? Artinya adalah kita memiliki kemiripan dengan Tuhan Yesus yaitu ketika Ia meyelamatkan kita dan memberikan kepada kita Roh-Nya yang kudus. Kita harus menyadari bahwa kita adalah bagian dari sifat ilahi dan dipanggil untuk hidup seperti Kristus. Kita ada dan diselamatkan hanya untuk satu alasan, yaitu untuk menghasilkan buah tidak ada alasan lain. Jika kita tidak menghasilkan buah, kita tidak berguna. Tuhan Yesus itu kuat dan sumber kekuatan, sementara kita lemah dan selalu butuh kekuatan dari Dia. Kita tidak dapat berbuah dari diri kita sendiri kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa tinggal di dalam Dia. Kita harus menyatu dengan Tuhan Yesus agar buah dapat dihasilkan. Tujuan hidup yang dirancang Tuhan untuk kita adalah menjadi ranting yang menghasilkan buah, tidak lebih dan tidak kurang. Peran yang diminta dari kita hanyalah tetap tinggal di dalam Kristus. Tinggal di dalam Kristus adalah satu-satunya cara agar kita terbebas dari tujuan hidup yang salah dan menghasilkan buah yang banyak. Tuhan Yesus memberikan satu tips ampuh agar kita dapat senatiasa tinggal di dalam Kristus. Coba dengarkan ucapan Yesus ini baik-baik:“Tinggallah di dalam Aku”. Kedengarannya aneh? Ya, itulah tips mujarab dari Tuhan Yesus. tips untuk tinggal didalam Tuhan adalah tinggal di dalam Tuhan? Memang begitulah. Tuhan Yesus sendiri yang mengucapkan hal itu dan ucapan Tuhan Yesus selalu benar. Apabila kita ingin tetap tinggal di dalam rumah, jangan keluar, tetapi tinggal dan bertahanlah di dalam rumah. Pintu rumah tidak akan dikunci, tetapi kita bisa tidak keluar dari rumah kalau kita memang memutuskan untuk tidak keluar. Kita akan tetap tinggal di dalam Kristus jika kita memutuskan tinggal di dalam Kristus. Tinggallah di dalam Aku bermakna putuskanlah untuk tinggal dan bertahan di dalam Kristus. Ijinkan saya menutup tulisan ini dengan sebuah ajakan sederhana: Jadilah ranting! Tinggallah di dalam Kristus! Salam Penuh Kasih, MAURITS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Tujuan Hidup Kamis 18 Mei 2017 Yoh 15 :10 “ Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal didalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah Bapaku dan tinggal didalam kasihNya” Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11 Pernahkah Anda berpikir mengapa kita diciptakan? Apakah kejadian ini faktor kebetulan saja terjadi atau ada suatu tujuan hidup yang perlu kita genapi? Lalu pertanyaan selanjutnya yang muncul...Apa tujuan hidup saya ?? Berbicara tentang tujuan hidup tentunya berhubungan dengan perintah Tuhan bagi hidup kita yang sifatnya general bagi semua umatNya, disini saya perlu mendiscermentkan perintah Tuhan secara khusus kepada saya. Dengan kata lain perintah itu berbicara seperti ini, “Apa yang Tuhan mau saya genapi dalam tujuanNya menciptakan saya didunia ini?” Dimana saya akan menfokuskan arah hidup saya berjalan kesana.. pertanyaan selanjutnya “Bagaimana caranya kita tahu tujuan hidup kita?” Tujuan hidup yang telah Tuhan taruh didalam diri kita terlalu luar biasa untuk bisa digenapi dengan kekuatan sendiri. Tuhan telah mengatur pendukung-pendukung untuk memasukan iman kedalam diri kita. Ia telah menempatkan orang kedalam jalur perjalanan hidup kita untuk menginspirasi, menantang serta menolong kita bertumbuh mencapai potensi yang maksimal. Berhubunglah dengan orang-orang yang memahami tujuan hidup kita. Kita perlu memperhatikan lingkungan dalam kita sendiri. Apakah mereka yang berada dalam lingkungan kita sedang membangun atau meruntuhkan? Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita kembali kepada kasih mula-mula yaitu pribadi Yesus sendiri. Kita lihat kembali saat ini kita berada diposisi dibulan ke 5 tahun 2017, setiap kita pasti memiliki tekad dan semangat yang baru diawal tahun kemarin, tekad mewujudkan impian yang belum menjadi kenyataan, tekad menjalani hidup sebagai manusia baru di dalam Kristus, dan mulai menetapkan prioritas dan sasaran yang hendak dicapai. Marilah kita jalani hari-hari ini dengan penuh iman, artinya kita punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan. Serahkan semua rencana hidup ini kepada Tuhan dan andalkan DIA dalam segala perkara, karena kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok. Tuhanlah yang memegang hari esok atau masa depan kita, karena itu sebagai orang percaya kita harus hidup oleh iman. Jadikan firman Tuhan sebagai kesukaan kita setiap hari dengan membacanya, merenungkannya serta melakukannya, ambil sudut pandang Tuhan, bukan sudut pandang diri sendiri. Bergaul karib dengan Tuhan melalui doa, firman, pengajaran supaya kita dapat bertumbuh mencapai potensi yang maksimal sesuai dengan rencanaNya. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Kasih Jumat 19 Mei 2017 Yoh.15:12:”Inilah perintah- Kis.15:22-31; Mzm.57:8-9, 10-12; Yoh.15:12-17 . Ku, yaitusupaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu”. Apakah Kasih itu ? ”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkandiri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap” . Ini adalah definisi kasih yang tertulis dalam 1Korintus 13:4-8 yang diilhami oleh Roh Kudus . Ini adalah cara Allah menggambarkan Kasih, Allah persis seperti yang digambarkan itu. Dikatakan hari ini dalam Injil Yohanes 15:12:” Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu salingmengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu”. Kehendak Allah yaitu supaya kita dapat mengasihi sesama kita tampa membeda-bedakan seperti Allah telah mengasihi kita semua .Dan kita tahu bagaimana cara Allah mengasihi kita yaitu seperti yang tertera di atas, karena Allah itu adalah Kasih. Ini adalah perintah yang sulit untuk dilaksanakan. Saya percaya bahwa kita semua sangat siap untuk dikasihi oleh sesama seperti Allah mengasihi kita, tetapi untuk dapat mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita, rasanya hanya sebagian kecil dari kita yang telah melaksanakannya. Karena untuk dapat mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita diperlukan banyak pengorbanan mulai dari hal-hal kecil sampai kepada hal yang besar dan sebagaian dari kita belum siap karena kita masih dipenuhi oleh kepentingan diri sendiri. Namum karena Kasih adalah Undang-undang Dasar Kerajaan Allah, kita sebaiknya menjadikan ini sebagai tujuan hidup, dan mohon pertolongan Roh Kudus untuk dapat melaksanakan dalam hidup ini, karena kita berharap bahwa kelak kita semua akan hidup dalam Kerajaan Allah selamanya. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Mengalami Tekanan Sabtu 20 Mei 2017 Yoh 15:18., “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu.” Bernardinus dari Siena Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh. 15:18-21 Terkadang kita masuk dalam pengalaman, di mana begitu sulit untuk dipahami orang-orang lain. Mereka tidak peduli dengan kerja kerasmu, mereka menikmati hasil kerjamu, tetapi apa yang menjadi milikmu, kebebasanmu, tidak bisa mereka terima. Hingga pada satu titik, hanya satu yang mereka inginkan bersama, yakni mengenyahkan dirimu dari hadapan mereka. Maka dengarkanlah hiburan Yesus ini, “Aku telah memilih dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:20a). Saat-saat seperti itu, orang hanya bisa berpasrah pada Perlindungan Tuhan Yang Mahakuat dan kuasa positif Yesus Kristus yang membuat orang itu tetap memandang ke depan dengan senyum optimis. Nasihat Yesus dalam bacaan Injil hari ini, seperti nasihat kepada salah satu pemimpin kita saat ini yang mengalami banyak tekanan, tetapi kita lihat bahwa beliau tetap tegar dan berkarya. Mengapa demikian? Saya pikir, karena ia tentunya rajin membaca Injil dan merenungkan nasihat Yesus. Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari seiman yang hidup dalam tekanan sosial, karena iman mereka kepada Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin. Narita Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Jani Yesus, Roh Kudus Kis. 8:5-8,14-17; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; 1Ptr. 3:15-18; Yoh. 14:15-21 Minggu 21 Mei 2017 Yoh. 14:18, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” Di tempat tinggal saya di Maumere ada beberapa tempat panti asuhan yang dikelola oleh beberapa organisasi ataupun para suster Alma. Setidaknya ada dua panti asuhan yang sudah pernah saya kunjungi dimana saya bisa bertatap muka dengan anak-anak yatim piatu yang entah ditelantarkan oleh orang tuanya ataupun karena memang orang tuanya tidak mampu memelihara anak-anak mereka. Kesan pertama tentunya merasa kasihan karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab para orang tua. Namun, kebanyakan dari mereka bukannya menunjukkan wajah sedih tetapi adanya wajah sukacita. Ada banyak hal yang saya kira membuat mereka bahagia. Tentu saja karena mereka mempunyai orang tua angkat yakni para suster yang membimbing dan mendampingi mereka. Selain itu juga mereka mempunyai saudara-saudari walaupun tidak sedarah dengan mereka. Di dalam Injil hari ini, Yesus bersabda, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” Mungkin beberapa di antara kita memang masih mempunyai ayah dan ibu kandung yang membesarkan kita. Namun di dalam hidup rohani, kita membutuhkan juga seseorang yang terus mendampingi kita yakni Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus. Yesus telah naik ke surga bukan berarti Dia meninggalkan kita sendirian, tetapi akan selalu mendampingi dan membimbing kita dengan RohNya sendiri yakni Roh Kudus, Sang Penolong dan Sang Penghibur. “Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umatMu dan nyalakanlah api cinta kasihMu”, itulah salah satu doa yang sering kita dengarkan. Mari kita minta Roh Kudus untuk mendampingi dan membimbing hidup kita di jalan yang benar yakni di jalan Yesus. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Menjadi Saksi Tuhan Senin 22 Mei 2017 Rita dari Cascia, Yoachina de Vedruna de Mas Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26 - 16:4a 1 Yoh 15: 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Bukankah sering kita mengalami kejadian dimana kita tergerak untuk melakukan suatu kebaikan, tetapi pada akhirnya kita urung melakukannya karena ragu/ malu / takut, dsb. Pada saat membaca ayat ini saya diingatkan, dorongan untuk melakukan kebaikan yang sering kita rasakan adalah berasal dari Roh Kudus ( =Roh Kebenaran ). Hati kita digerakkan untuk melakukan hal yang benar. Dan saat kita menurutinya, secara tidak langsung kita akan memuliakan nama Tuhan. Moment itu juga sebenarnya dapat kita gunakan untuk bersaksi tentang Tuhan kita, Yesus Kristus. Yang jadi masalah apakah kita mampu mengatasi rasa ragu/ takut/ malu, yang mencegah kita untuk menjadi saksi-saksi Tuhan? Sebenarnya hal ini pun sedang menjadi pergumulan saya. Sehingga ayat ini benar- benar memberi saya peneguhan untuk lebih berusaha mengikuti dorongan Roh Kudus. Mungkin memang kita bukan siapa-siapa tapi Roh Kebenaran-lah yang akan memampukan kita & memberi kekuatan untuk berani melangkah & bersaksi. Tuhan tidak perlu orang yang hebat, karena Tuhan kita hebat dan penuh kuasa. Bukan kekuatan, kehebatan, kepandaian, yang Tuhan cari...tetapi Tuhan perlu orang yang taat dan siap sedia untuk diutus. JBUs Lia Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Makna dari Kepergian ohana Antida Thouret Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11 Selasa 23 Mei 2017 Yoh 16:5 “tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?” Bagaimana perasaan Anda ketika ditinggalkan seseorang yang sangat dekat di hati? Sedih dan sepi! Sedih karena tidak bersamanya lagi. Tiada suka cita dan canda ria. Kita merasa sepi karena ditinggalkan dan kehilangan. Perasaan kosong menggelayuti jiwa. Perasaan sedih, sepi dan kosong sedang memenuhi hati para rasul ketika Yesus hendak meninggalkan mereka. Mereka merasa seolah-olah kehilangan seluruh harapan hidup. Bagaimana tidak selama ini pada Yesus mereka menaruh seluruh hidup dan harapan, tetapi ternyata siasia. Dalam situasi sedih, sepi, putus asa, hancur dan kosong itulah, Yesus menjanjikan Roh Penghibur. Ia pergi kerumah Bapa untuk menjamin kedatangan Roh Penghibur, Roh Kebenaran, Roh Kudus. Kehadiran Roh Kudus adalah bukti bahwa ketidakpercayaan itu dosa, keadilan telah terpenuhi dengan kembalinya Yesus kepada Bapa, dan bahwa penguasa kejahatan telah dikalahkan. Yudi Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Roh Kebenaran Rabu 24 Mei 2017 Yoh 16:13 “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” Kis 17:15.22-18:1; Mzm 148:1-2.11-12ab.12c14a.14bcd; Yoh 16:12-15 Kadang kita mau Tuhan untuk memberitahukan kita seluruh rencana kehidupan kita. Tetapi Tuhan itu maha bijak. Dia tidak mau mengecilkan hati kita tentang segala kesulitan hidup atau kekurangan diri kita yang kita tidak siap untuk mendengarkannya. Roh kebenaran yang Tuhan Yesus janjikan tak lain adalah Roh Kudus sendiri, persona ketiga dari Allah Tritunggal Maha Kudus. Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus adalah satu dan tidak bisa terpisahkan. Roh Kudus adalah sehabat setia, seorang penolong yang handal dan tangguh. Roh Kudus bekerja dengan cara yang luar biasa, suara Roh Kudus selalu menuntun kita saat kita minta bantuanNya. Kita butuh Roh Kudus untuk bisa maju lebih dalam, lebih siap, dan lebih tangguh untuk menerima dan menghadapi kebenaran sejati. Roh Kudus itu penuh dengan ‘surprise’, tidak bisa ditebak, tidak selalu terkesan ‘damai’, kadang malah bisa menghentak dan mengagetkan – apalagi kalau kita sedang berjalan dalam kepalsuan. Tetapi Roh Kudus juga bisa lebih lembut daripada angin sepoi-sepoi, terdengar hanya saat keheningan menjamah jiwa kita. Roh Kuduslah yang menguatkan, yang membuka pikiran dan hati kita pada momen yang tepat dimana kita siap untuk mendengarkannya. Kebenaran yang Roh Kudus sampaikan membawa kita untuk menerima ketidaksempurnaan kita, kelemahan kita dan tendensi kita untuk berdosa. Roh Kudus menuntun kita pada kesadaran diri yang memerdekakan. Dengan kesadaran diri ini, kita menemukan kerendahan hati (bukan rendah diri). Kitapun menjadi mau untuk dirubah dan disempurnakan oleh sang Roh kebenaran yang mau menyembuhkan kita dari segala kebohongan yang sudah lama terkubur dalam alam bawah sadar kita. Marilah kita mengenal lebih jauh Roh Kudus ini. Marilah kita undang Roh Kudus untuk bekerja lebih dahsyat lagi dalam diri kita. Marilah kita jalin persehabatan denganNya. Dengan Roh Kudus kita hidup dalam kebenaran sejati. Dengan Roh Kudus kita mampu menerima seluruh kebenaran Ilahi. Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku Kis 1:1-11, Mzm 47:2-3,6-7,8-9; Ef 1:17-23; Mat 28:16-20 Mat 28:19 Kamis 25 Mei 2017 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku Inti dari kenaikan Tuhan adalah perpisahan yang meninggalkan berkat, dan rasa sukacita yang meliputi semua. Tangan yang diangkat, awan yang menutupi itu melambangkan perpisahan yang sekaligus janji kelangsungan berkat penyertaan. Selanjutnya para murid tidak perlu tetap terpaku memandang ke langit; ada waktu kenaikan ke surga, dan akan ada waktu kedatangan kembali dari surga pada akhir zaman. Diantara kedua waktu itu para murid harus melaksanakan pesan Yesus melalui tugas perutusan. Yesus pergi dan para murid akan meneruskan karya-Nya, sesudah menerima kuasa Roh, menyampaikan warta Injil dengan tanda-tanda, kepada semua bangsa sampai ke ujung bumi. Perintah ini berlaku untuk setiap murid, setiap waktu, di sepanjang masa, sesuai situasi, umur, kemajuan, budaya dan tidak ada unsur yang dikecualikan. Jaminannya adalah Kristus sendiri yang akan menyertai, setiap hari, dimana saja, sampai akhir jaman. Perintah ini begitu mutlak karena ini soal keselamatan bagi setiap orang. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mrk. 16:16). Dengan dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus bangsa-bangsa harus diajar melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Yesus, dan tanda-tanda yang akan menyertainya. Tuhan dapat bekerja dengan memberi tanda, mujizat, kesaksian hidup dan karya, hasil dan sukses. Ada tanda besar seperti para martir dan saksi iman, ada tanda kecil seperti doa seorang anak, persembahan si janda miskin. Tuhan bekerja dengan berbagai macam cara, untuk meneguhkan iman dalam perjalanan umat dan Gereja. Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang Yesus harapkan dari kita dengan peristiwa ini? Yesus mau kita juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan para muridnya. Tidak perlu harus keliling dunia, tetapi berani menjadi saksi hidup sebagai seorang yang percaya akan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari, dan jangan takut karena Yesus adalah jaminannya. Semoga. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 PenyediaanNya Sempurna Jumat 26 Mei 2017 Yoh 16:23b Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Peringatan Wajib St. Filipus Neri Kis. 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh. 16:20-23a Di sebuah kotak perkakas tua milik kakek, Ayah saya menemukan bor tangan yang setidaknya telah berumur 60 tahun. Rodanya tidak dapat berputar lagi. Gigi-giginya macet karena kotor. Dan bagian-bagian yang menahan pemotong bor itu agar tetap pada tempatnya pun sudah hilang. Namun, Ayah saya ingin melihat apakah alat itu masih dapat digunakan. Ia mulai membersihkan kotoran dan debu yang menumpuk pada gigi bor, dan melumasinya. Mulanya alat itu berputar dengan berat dan pelan, tetapi Ayah saya terus menjalankannya. Tak lama, gigi-giginya mulai berputar dengan lancar. Ayah saya lalu mengalihkan perhatian ke tutup di atas pegangan bor itu. Setelah membuka sekrupnya, barulah ia mengetahui bagian-bagian mana yang hilang, bagian yang seharusnya menahan alat pemotong agar tetap pada tempatnya. Lalu Ayah saya memasangnya kembali dan memasukkan alat pemotong. Setelah itu, dengan mudah Ayah saya dapat melubangi sepotong kayu. Saya dapatkan kisah diatas di salah satu website. Ketika memperhatikan tentang bor yang macet itu, entah bagaimana, saya teringat pada doa saya, dan proses bagaimana saya “Memahami” permintaan saya yang sebenarnya. Jangan ditanya soal berapa lama doa itu terkabul, tetapi yang saya lihat saat ini adalah, bagaimana IA memproses lingkungan, dan Saya pribadi dahulu, baru, apa yang saya mintakan itu IA berikan. Saya meminta sebuah ministry, dimana saya bisa nyaman. Sebuah permintaan yang awalnya saya pikir tidaklah salah. Tetapi, dalam prosesnya, permintaan itu mulai berubah, menjadi : Sebuah Ministry yang bisa menjadi Rumah yang nyaman serta teduh bagi teman-teman saya. Waktu berlalu, dan permintaan itu bermetamorfosis kembali menjadi : Sebuah ministry yang tidak hanya bagi orang-orang terdekat saya, tetapi bisa berdampak lebih luas, yakni bagi Gereja Allah. Metamorfosis berikut dan berikutnya terus terjadi, sampai akhirnya saya hanya bisa menangis sambil berkata : Ad Maiorem Dei Gloriam. Kenapa menangis? Karena pada akhirnya saya melihat, bagaimana Lingkungan itu berubah, jauh. Dan tidak hanya lingkungan, tetapi juga diri saya pribadi. Di dalam proses itu, saya melewati sakit, ketika terjadi penolakan, sakit, ketika harus tetap menunduk pada otoritas, sakit ketika seakan-akan tidak ada bantuan, Tetapi Lihatlah... Ministry teduh yang akan berdampak luas dimana Kemuliaan Allah itu akan mulai terlihat, mulai dibangun dan direnovasi. Hingga suatu hari nanti, We will Shout It Out !! In The Name of Jesus. Amen. ~Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Nama Yesus Agustinus dari Canterbury Kis. 18:23-28; Mzm. 47:2-3,8-9,10; Yoh. 16:23b-28 Sabtu 27 Mei 2017 Yoh 16:23b :’ Aku berkata kepadamu : sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu ‘ Bacaan pada hari ini dalam Kisah para rasul, menceritakan tentang Apolos, seseorang yg dengan keterbatasan informasi mengenai Yesus, tapi memiliki keinginan kuat untuk mewartakannya kepada orang lain. Tetapi Apolos adalah seorang yang rendah hati sehingga membuka diri dan mau menerima pengajaran dari orang lain. Sehingga dengan begitu, pengajarannya menjadi semakin sempurna. Bacaan injil hari ini mewartakan tentang Yesus yang mengatakan bahwa : jika kamu minta kepada Bapa melalui Aku, Bapa akan memberikannya kepadamu. Ini artinya, semua yang kita mohon kepada Bapa, itu semua dikabulkan karena Yesus. Dalam doa kita juga sering sekali secara ‘otomatis’ menutup doa kita dengan kata-kata : dengan perantaraan Kristus Yesus Tuhan kami. Berarti kita percaya, bahwa Yesus adalah nama yang penuh dengan kuasa, Nama di atas segala nama. Bukan tanpa sebab bahwa Yesus adalah perantara kita kepada Bapa, jika kita berdoa dan bermohon kepada Bapa melalui Yesus, itu berarti bahwa Yesus sendiri yang memohonkan permohonan kita kepada Bapa. Beberapa dari kita mungkin masih belum merasa bahwa doa yang kita hunjukkan kepada Bapa, jika melalui Yesus, besar sekali kuasanya, masih ada beberapa yang merasa bahwa doa nya dikabulkan karena kebaikan yang dilakukan. Ada yang masih belum punya kerendahan hati untuk mengerti bahwa itu semua karena nama Yesus. Itu yang membedakan kita dengan Apolos. Apolos memiliki semangat kerendahan hati untuk menerima karunia untuk pengajaran yang lebih sempurna melalui hati yang terbuka buat orang lain, sedangkan beberapa dari kita belum punya kerendahan hati untuk menerima bahwa kita memerlukan ‘Orang Lain’ yaitu Yesus sebagai perantara kita untuk kesempurnaan doa kita. Mari kita mencontoh Apolos dan belajar menjadi rendah hati. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Potensi Iman Minggu 28 Mei 2017 Yoh. 17:8c Segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Hari Minggu Komunikasi Sedunia Kis. 1:12-14; Mzm. 27:1,4,7-8a; 1Ptr. 4:13-16; Yoh. 17:1-11a Saya mengagumi guru-guru Sekolah Dasar, terutama mereka yang bertugas di daerahdaerah terpencil dengan segala keterbatasan sarana prasarana belajar mengajar dan belum lagi harus menghadapi anak-anak kampung sederhana yang daya tangkap intelektualnya cukup rendah dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang ada di kota-kota besar. Namun pada akhirnya ketika anak-anak kampung ini sudah harus melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, semuanya sudah bisa membaca dan menulis serta berhitung. Sambil menyeruput kopi pagi, saya bergumam, koq bisa ya? Pendidikan adalah proses transfer pengetahuan dari guru kepada muridnya. Namun agar proses transfer itu berhasil si guru harus percaya dengan kemampuan si murid untuk menerima ilmu sesuai porsinya dan si murid percaya akan kemampuan gurunya yang kelihatan seperti mengetahui banyak hal. Kepercayaan antara kedua pihak guru dan murid adalah kunci keberhasilan proses belajar mengajar. Lalu bagaimana dengan pendidikan iman? Dalam Doa WasiatNya Yesus menunjukkan kepercayaan seorang guru kepada anak didikNya. Dia telah memberi semua pengetahuanNya tetang siapa itu Allah Bapa, dan menurut Yesus semua muridnya percaya dan tahu benar-benar. Nah. Benarkah demikian? Mari kita bertanya pada diri sendiri. Benarkah saya tahu benar-benar bahwa Yesus datang karena Bapa yang mengutusNya? Dan kedatanganNya itu untuk membawa orang pada hidup kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus (Yoh. 17:3). Percayakah kita bahwa apa yang dikatakan Yesus itu benar? Ingat bahwa proses transfer pengetahuan itu mempunyai dasar utama yaitu kepercayaan. Yesus tidak menuntut murid-muridNya untuk belajar lebih keras. Yesus hanya minta satu yaitu percaya. Kalau kita sudah percaya akan Yesus sebagai pribadi, maka kita akan menerima pengetahuan lebih banyak dan lebih mendalam tentang Allah sendiri. Kita percaya pada Yesus guru kita yang (kelihatan) tahu banyak hal itu karena dia percaya kepada kita terlebih dahulu. Yesus lebih dahulu melihat potensi iman yang ada dalam diri kita masing-masing, karena itulah kita terdorong untuk percaya kepada apapun yang Ia sampaikan. Kalau kita sudah percaya, pasti kita akan mau belajar dan memperhatikan segala apa pun yang akan keluar dari mulut Tuhan, dan selanjutnya kita kan memperolah kebijaksanaan dan pengetahuan akan Allah yang lengkap dan utuh tanpa diganggu oleh keraguan sedirkit pun. Karena itu marilah kita sama-sama percaya. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Sudahkah kamu menerima Roh Kudus? Maria Ana dari Paredes, Yosef Gerard Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33 Kis 19:6 Sabtu 29 Mei 2017 “ Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus di atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat “ Di dalam umat Katolik yang mengikuti Pembaruan Karismatik Katolik pasti mengenal dan sering mendengar tentang bahasa roh. Namun bagi umat Katolik non karismatik mungkin bahasa roh itu dianggap sebagai sesuatu yang asing dan tidak terbiasa. Bahkan banyak juga yang mempertanyakan apa itu bahasa roh. Dalam Wikipedia secara singkat disebutkan bahwa bahasa roh adalah suatu pengucapan (jarang dalam bentuk tulisan) dari suku kata maupun kata-kata yang tidak dapat dipahami secara langsung dalam bahasa daerah pendengar di lingkungan wilayah tersebut. Yang biasanya merupakan suatu bagian dari kegiatan agamawi dalam penyembahan religius. Kita umat Katolik yang sudah dewasa yang sudah menerima Baptis dan Krisma, kita juga telah menerima Roh Kudus juga, dan kitapun diharapkan untuk dapat berkatakata dalam bahasa roh dan bernubuat. Di sini dimaksudkan lebih nyatanya adalah pembicaraan dan tutur kata kita dijiwai oleh buah-buah Roh Kudus yaitu: ”kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23) Sehingga tutur kata kita membahagiakan dan menyelamatkan orang lain. Tidak membuat orang lain kecewa dan sakit hati. Bernubuat berarti mampu melihat atau meraba-raba apa yang akan terjadi sehingga kita mampu menempatkan diri sedemikian rupa supaya kita selamat dalam bermacammacam situasi. Ketrampilan bernubuat ini mampu kita latih apabila kita rajin melakukan pemeriksaan batin setiap hari. Pemeriksaan batin merupakan bagian dari doa harian kita. Pemeriksaan batin tidak sama dengan melihat dosa-dosa kita, tetapi melihat kecenderungan batin kita. Kita percaya bahwa batin kita cenderung untuk berbuat baik daripada yang jahat. Maka baiklah kecenderungan melakukan apa yang baik kita kuatkan dan perteguh dengan menjadikan nyata dalam setiap perbuatan baik kita. Dengan terbiasa berbuat baik kita berarti “ BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH DAN BERNUBUAT “ TUHAN MEMBERKATI……. Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 Kebebasan Sejati Minggu 30 Mei 2017 Kis 20:22 Tetapi sekarang Marta Wiecka, Baptista Varani, Yakobus Filipus Bertonious sebagai tawanan Roh aku pergi ke Kis. 20:17-27; Yerusalem dan aku tidak tahu apa Mzm. 68:10-11,20-21; yang akan terjadi atas diriku di situ Yoh. 17:1-11a Banyak dari kita merasa bahwa kita ini bebas, merdeka. Tidak punya hutang. Tidak di penjara. Tapi sungguhkan kita bebas? Apakah kita sungguh bebas dari masa lalu dan hidup di saat ini? Ataukah masa lalu yang pahit masih memborgol kita? Atau apakah kita terjebak di manisnya masa lalu dan tidak bisa move on? Mau yang pahit, mau yang manis, tetap saja borgol. Banyak dari kita diam di balik jeruji yang tidak nampak, yang kita ijinkan mengurung kita. Kita tidak bebas menjadi diri kita sendiri. Kita tidak bebas mengejar panggilan hidup kita. “Nanti orang bilang apa?” – lagi lagi kita diborgol oleh apa yang orang bilang, bukannya mencari apa yang Tuhan bilang. Kesimpulannya kita adalah tawanan. Padahal Yesus Tuhan telah wafat menebus kita, memutihkan seluruh kesalahan kita dan menghendaki kita hidup bebas lepas dalam menjadi diri kita yang telah Dia ciptakan baik adanya, mengasihiNya dan memenuhi panggilanNya dalam hidup kita. Rasul Paulus menuliskan tentang bagaimana dia menjadi tawanan Roh. Dan justru sebagai tawanan Roh, dia bebas lepas. Dia pergi ke mana Tuhan memintanya pergi, tanpa mau tahu apa yang akan terjadi, tanpa ketakutan. Beberapa hari lalu saya dan seorang teman sempat saling meneguhkan dengan menyampaikan bahwa kita harus menjadi pengikut Kristus yang militan, yang berani, yang percaya diri. Kalau kita masih terkungkung di ketakutan ini dan itu, takut kuasa gelap, takut dengan kegalauan, takut tidak dapat kerja, takut kesepian dll. Lalu Tuhan yang kita percaya itu di mana? Apalah arti kematianNya di kayu salib? Karena itu berarti kita tidak mengakui kuasaNya yang seharusnya sebagai Anak Allah adalah milik kita juga. Jadi, lebih baik jadi tawanan Roh karena di dalamnya ada kebebasan sejati. Mari kita sama-sama menyerahkan diri untuk “ditangkap”Nya. Yukkk!! Dear Lord, Please steal from me, all that steal me from you ~ Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017 www.DOJCC.com Menanti Berkat Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet Zef. 3:14-18a atau Rm. 12:9-16b; MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6; Luk. 1:39-56 Sabtu 31 Mei 2017 Luk 1 : 42 Lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu . Sebelum memulai renungan ini saya mau berterima kasih atas rahmat Tuhan, karena saya dan istri menerima berkat dari Tuhan yang sangat luar biasa . Kami dianugerahi seorang anak yang akan lahir sebelum akhir tahun ini. Ketika saya membaca Injil pada hari ini, entah mengapa rasa syukur saya kepada Tuhan menjadi lebih meluap. Terutama pada ayat ke 42, jika di dalam perikop itu mengatakan “ Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”, maka untuk sekarang bukan hanya istri saya yang merasa diberkati, tetapi saya pribadi juga sangat merasa diberkati oleh Tuhan. Saya merasa diberkati oleh Tuhan karena untuk rencana saya yang satu ini, Tuhan memberikan kemudahan untuk kami. Tuhan memberikan kami berdua kesempatan dan tanggung jawab untuk anak yang sedang dikandung istri saya. Untuk itu saya hanya bisa memohon kepada Tuhan agar nantinya anak ini selalu bisa menjadi berkat dimanapun dia berada dan selalu menjadi kebaikan untuk keluarga dan orang-orang yang dia temui. Penantian yang besar pastinya akan menghasilkan buah yang besar juga. Selalu mengucap syukur kepada Tuhan akan segala apapun yang Dia berikan untuk kita, bukan hanya hal besar yang menjadi patokan, tetapi iman kita kepada Tuhan yang menjadikan kita selalu siap bersyukur dalam situasi apapun. Di saat kita berdoa dan selalu bertekun di dalam iman pasti Tuhan akan mendengar setiap permohonan kita, sampai kita benar-benar mencerminkan diri Tuhan didalam kehidupan kita. Terima Kasih Tuhan atas berkat ini, Amin. Christ.A Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 89 / 2017