Karna Roh Kudus kita bersatu dengan Kristus Yesus

advertisement
Kegiatan Rutin DOJCC Bali
(Untuk Umum)
Setiap Minggu I dan III di Aula SMI Pk 11.30
Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30
terbagi menjadi 2 yaitu :
Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ
Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita
di salah satu rumah anggota
Acara Bulan Mei 2017
7 Mei 2017 Ziarah Bunda Maria : Cemagi - Tuka
14 Mei 2017 Home Gathering (Untuk Umum)
21 Mei 2017 Gathering di SMI - Tuban (Untuk Umum)
27-28 Mei 2017 Retret Komunitas (Untuk Anggota)
Called & Gifted bersama Rm Vincent Widi, MGL
di Tegaljaya
Bulan Juni 2017 Kegiatan DOJ Libur 1 bulan
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Sabtu 13 Mei 2017 Pelayanan Tatib di Gereja FX
Minggu 21 Mei 2017 Tugas Koor Bhs Inggris
Minggu Pentakosta 4 Juni ‘17 Pk. 18.00 Koor Inggris
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi WA : 081 5573 4415
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering DOJCC
Bulan April 2017
Pelayanan Koor di Gereja FX
Bulan April 2017
Pelayanan Tatib di Gereja FX
Bulan April 2017
Light to The Nations
Australia 13-16 April 2017
Celebration Meal
@Bu Anita House 22 April 2017
Fredy menjadi “Yesus”
Tablo Jalan Salib
Acara Kunjungan
DOJCC
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rm Wenz MGL,
Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty,
Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman, Christ
Br. Martin MGL. Desy, Ratih,
Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda,
Birendra, Maurits, Santo,
Tina Bone
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
081 5573 4415 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Selamat bertemu kembali para pembaca
Fresh Juice yang dikasihi Tuhan
Puji syukur pada Tuhan atas segala rahmat
dan kasihNya sehingga kita selalu diberi
kesehatan, suka dan duka yang kita
alami selama ini, tetapi penyertaanNya
tak pernah lepas dari hidup kita.
Bulan ini kita merayakan Kenaikan Yesus
ke Surga. Saat Dia meninggalkan para
murid, Yesus berkata kepada mereka:
“kamu akan menjadi saksi-Ku sampai
ke ujung bumi.” (Kis. 1:8). Ini merupakan
permintaan yang Yesus sampaikan
kepada mereka dan juga merupakan
janji-Nya kepada mereka. Kasih yang
telah Dia anugerahkan telah mengubah
mereka, mengubah jati diri mereka
yang mendasar. Umat Kristen mula-mula
kemudian mengungkapkannya sebagai
sebuah kelahiran baru.
Seakan-akan Yesus berkata kepada kita:
sekarang engkau harus menyampaikan
kasih-Ku hingga ke ujung-ujung bumi;
engkau
akan
meneruskan
karya
pelayanan-Ku di bumi; kekuatan dari
Roh Kudus akan menguatkan kakimu
dan akan memberimu keberanian yang
kamu butuhkan.
Seperti berkat perutusan yang kita terima
setiap akhir misa, pergilah, engkau
diutus. Dengan kekuatan Roh Kudus
kita menjalani tugas ini bersama teman
teman seiman sepelayanan kita.
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Bekerja bagi kebahagiaan sejati
St. Yusuf Pekerja
Kis. 6:8-15;
Mzm. 119:23-24,26-27,29-30;
Yoh. 6:22-29
Senin 1 Mei 2017
Yoh 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu.”
Mencari kehendak Allah tentunya adalah keinginan setiap orang beriman. Keinginan yang
diletakkan Allah dalam hati kita ini mengantar kita masuk dalam sebuah dinamika yang
indah. Ketika seorang beriman bertekun dalam pencarian, Allah mengirimkan rahmatNya untuk menuntun langkah demi langkah hingga menemukan kebenaran yang dicari,
terutama di dalam Sabda Kristus yang berbicara secara pribadi kepadanya. Perikop Injil
hari ini menampilkan satu contoh bagi kita. Ada banyak orang sedang bersusah payah
mencari Yesus hingga seberang laut. Tetapi melihat antusias orang banyak itu, Yesus
malahan memberi satu teguran yang patut kita renungkan. Mereka mencari Yesus sematamata karena telah memakan roti hingga kenyang! Dengan perhatian yang terpusat pada
roti, mereka tidak dapat melihat rahasia iman yang dinyatakan pada mereka dalam tanda
heran yang Yesus kerjakan, yaitu penggandaan roti dan ikan. Setiap tanda heran yang Yesus
kerjakan menyatakan identitasnya sebagai Putra Allah, karena hanya Allah yang dapat
melakukan perbuatan yang ajaib. Karena hanya terpaku pada roti yang menghilangkan
rasa lapar, bagi orang banyak yang mencari Yesus Ia tidak lebih dari seorang mesias
‘duniawi’ yang dapat membuat mereka tidak lapar lagi, menyembuhkan berbagai mereka
dan menyelesaikan persoalan hidup lainnya.
Perhatikan bagaimana Yesus kemudian membimbing mereka masuk dalam cara pandang
Allah. Ia mengundang mereka untuk bekerja bagi makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal. Dari roti yang tidak bertahan lama pandangan mereka beralih pada
makanan yang mengantar pada hidup kekal. Yesus, Anak Manusia, Dialah satu-satunya
yang dapat mengantar manusia pada hidup yang kekal. Dalam perikop selanjutnya Yesus
lalu menjelaskan makanan yang akan Ia berikan bagi manusia yaitu ‘Tubuh-Nya’ yang
dikurbankan di salib. Mendengar perkataan Yesus hati mereka terbuka untuk bertanya
apa yang harus mereka perbuat. Bagi orang Yahudi seluruh isi hukum taurat adalah inti
dari kehendak Allah yang harus mereka taati dan amalkan untuk memperoleh keselamatan
atau hidup kekal. Yesus dengan bijaksana menjawab pertanyaan mereka dengan satu
kebenaran iman: pekerjaan yang berkenan kepada Allah adalah percaya kepada Dia yang
telah diutus oleh Allah. Inilah jawaban bagi setiap orang beriman yang mencari kehendak
Allah dan ingin melakukan apa yang berkenan kepada Allah. Iman akan Yesus adalah
keputusan radikal dari setiap pengikut-Nya dalam kebebasan penuh untuk mengarahkan
setiap perbuatan dan karyanya pada Kristus, bukan karena dari-Nya kita dapat memperoleh
berbagai berkat jasmani ataupun rohani, tetapi karena oleh-Nya dan bersama-Nya kita
boleh masuk ke dalam sukacita Allah yang abadi.
Terima kasih, Ya Bapa, karena Engkau telah menganugerahkan Putra-Mu bagi keselamatan
kami. Berilah rahmat iman akan Yesus pada setiap murid-Nya agar dapat mendengarkan
dan melaksanakan Sabda-Nya dengan sepenuh hati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Roti Hidup
Selasa 2 Mei 2017
Yoh 6:35: Akulah roti hidup; barang-
siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan
lapar lagi dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Peringatan Wajib St. Atanasius
Kis. 7:51-8:1a;
Mzm. 31:3cd-4, 6ab, 7b, 8a, 17,
21ab;
Kita semua tahu bahwa Yesus adalah Roti Kehidupan. Saya secara
pribadi suka dengan renungan yang saya temukan di artikel “Kenyang
Menerima Roti Hidup Bukan Berarti Tidak Ada Penderitaan” (www.
kompasiana.com). Di dalam hidup beriman kita, menerima Yesus
sebagai Roti dan Hidup berarti menerima hidup dalam keselamatan,
hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan alias tidak
kelaparan. Dikatakan,”Datang dan percaya Yesus sebagai Roti Hidup
sama dengan kenyang dan tak haus lagi. Bukan berarti tidak ada
penderitaan, malah akan semakin banyak dan rumit.”
Mendengar ini mungkin kita akan berpikir, kalau begitu mengapa kita
harus menerima Roti Hidup? Menerima Roti Hidup artinya mengikut
sertakan Yesus dalam masalah- masalah kita. Membuat kita jadi kuat,
mampu bertahan dan tidak goyah seperti para Rasul. Banyak masalah
di dalam dunia ini yang tanpa pegangan iman yang kuat dan bantuan
dari Yesus, kita sudah masuk ke dalam jalan yang tidak benar yang
dapat menghancurkan hidup kita.
Marilah kita sama-sama menguatkan iman kita di dalam Roti Hidup,
Yesus Kristus. Amin.
God Bless,
Vanessa
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Jalan Serta Yesus
Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul
1Kor. 15:1-8;
Mzm. 19:2-3, 4-5;
Yoh. 14:6-14B
Rabu 3 Mei 2017
Yoh 14:6 ”Akulah jalan,
kebenaran dan hidup..”
Perjalanan dari airport ke rumah saya sekitar 6 jam perjalanan, melewati
banyak kota, desa dengan berbagai macam medan. Ada kala lurus, kadang
berkelok, naik, turun, berlubang dan tidak jarang juga mulus. Tidak jarang,
sering saya bertemu dengan beberapa kecelakaan yang terjadi dijalanan
justru di jalan yang lurus. Pengemudi kadang terlena dengan kondisi jalan yang
mulus, kurang berhati-hati sehingga menganggap enteng kondisi jalanan
tersebut.
Merefleksikan pengalaman saya di atas, Yesus hari ini mengatakan bahwa
Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Saya tersadar bahwa jalan serta Yesus
pada kebenaran dan menuju kehidupan yang kekal, sungguh sangat tidak
mudah. Seperti perjalanan menuju rumah saya, selalu saja ada halanganhalangan yang membuat kita berhenti sejenak dan kadang merasa lelah.
Tidak jarang juga, karena terlena, kita sering terpeleset dijalan yang mulus.
Sekali-kali berhenti karena kelelahan itu wajar karena kita manusia, kepeleset
dan terjatuh tapi jangan lupa bangun lagi.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa semakin tinggi pohon maka angin
yang bertiup pun semakin kencang. Saya teringat nasihat dari seorang teman
saya bahwa semakin kita masuk lebih dalam untuk dekat dengan Dia dan
melayaniNya, godaan pasti akan semakin terasa kuatnya. Pastikan saja
bahwa setiap jalan yang diambil pastikan kalian berjalan bersamaNya dalam
kebenaran dan menuju pada kehidupan yang kekal. Meneladani Santo Filipus
dan Yakobus serta murid-murid Yesus yang lain, mari jadikan hidup kita sebagai
saksi akan kebaikan dan pengalaman iman kita berjalan bersamaNya.
Supaya dari kita orang lain boleh mengenal dan melihat Yesus yang hidup
dan bertahta dalam hati kita.
Tuhan Yesus memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Hidup Kekal
Kamis 4 Mei 2017
Yoh. 6 : 51 “Akulah roti hidup yang
telah turun dari sorga. Jikalau seorang
makan dari roti ini, ia akan hidup selamalamanya..”
Yosef Maria Rubio,
Peregrinus Laziosi
Kis. 8:26-40;
Mzm. 66:8-9,16-17,20;
Yoh. 6:44-51
Ada sebuah pepatah dari cina mengatakan
“Give a man a fish and you feed him for a day. Teach a man to fish and you feed him
for lifetime”
Yang kira-kira artinya jika kita memberikan ikan kepada seseorang, itu akan
mengenyangkannya sehari. Tetapi jika kita mengajarkannya untuk memancing, ia
akan kenyang seumur hidupnya. Betapa luar biasanya jika di bandingkan dengan apa
yang Yesus katakan pada hari ini. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau
seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu
ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Yoh. 6 : 51.
Yesus yang menyatakan diri-Nya adalah Roti Hidup artinya Ia menawarkan dirinya
sendiri. Ia tidak menawarkan roti manna seperti ketika Allah Bapa menyelamatkan
bangsa Israel, tetapi Ia menyatakan diri-Nya sebagai sumber keselamatan, sumber
penghiburan dan kekuatan disaat kita merasa lemah. Ia bagaikan mata air yang
memberikan kesejukan dan memuaskan dahaga disaat kita kekeringan dan kehausan.
Percaya kepada Yesus berarti menjadikan Dia sebagai pusat kehidupan. Yang terus
menyerukan setiap perkara didalam Dia hingga tiba saatnya dimana kita dimampukan
untuk mewartakan karya Allah yang luar biasa dalam hidup kita, ketika Ia membebaskan
kita dari setiap belenggu dan perkara di dalam hidup kita (Mzm 66 : 16).
Dan meyakini bahwa setiap cobaan dan perkara yang kita alami, tak lebih adalah
karya-Nya untuk memurnikan iman kita, seperti orang yang memurnikan perak (Mzm
66 : 10)
Sambutlah Yesus dengan rendah hati di hati kita masing-masing sehingga boleh kita
memperoleh hidup kekal selamanya di dalam Dia.
Amin
Ratih
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Hidup karena Yesus
Vinsen Soler, Angelus.
Kis.9:1-20;
Mzm.117:1,2;
Yoh.6:52-59;
Jumat 5 Mei 2017
Yoh.6:56: “Barangsiapa makan
daging-Ku dan minum darah-Ku, ia
tinggal didalam Aku dan Aku di dalam
dia.”.
Injil hari ini berbicara tentang makanan dan minuman yang merupakan hal penting
untuk kelangsungan hidup . Tampa makanan dan minuman kita akan mati, karena
dalam makanan yang sehat terdapat vitamin , enzim dan zat-zat yang dibutuhkan
untuk bertumbuh dari seorang bayi menjadi anak , remaja dan seterusnya.
Maka sama seperti jasmani kita yang memerlukan makanan dan minuman untuk
dapat tetap hidup, demikian juga dengan rohani kita. Seringkali kita tidak menyadari
bahwa rohani kita lapar dan haus karena roh itu tidak kelihatan, namum walaupun
tidak kelihatan pengaruh roh itu sangat kelihatan dalam kehidupan jasmani kita, seperti
ajaran St. Thomas Aquinas yang mengajarkan semboyan, “grace perfects nature” yaitu
bahwa rahmat Allah menyempurnakan kodrat manusia.
Dalam kutipan diatas Yesus mengatakan :”Sebab daging-Ku adalah benar-benar
makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia tinggal dalam Aku dan Aku di dalam dia”.
Dalam perayaan Ekaristi kita percaya bahwa pada saat Konsekrasi dalam Misa, roti
dan anggur di altar sungguh-sungguh menjadi Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an
Yesus Kristus. Roti dan anggur sudah tidak ada lagi, meskipun wujudnya dan sifatnya
tetap roti dan anggur. Perubahan yang amat penting ini oleh Gereja Katolik dinamakan
transsubstansiasi yaitu perubahan seluruh substansi roti ke dalam substansi Tubuh Kristus,
dan seluruh substansi anggur ke dalam substansi Darah-Nya.
Maka ketika kita menerima Komuni Kudus kita sungguh telah bersatu dengan Yesus,
karena Yesus tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalamNya. Jika kita sunggguh
menghayati persatuan ini maka damai sejahtera akan menyertai kita, tidak ada yang
perlu kita risaukan karena Raja diatas segala raja dan Raja atas segalanya ada beserta
kita, jadi yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan perintahNya yaitu mengasihi
Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap
akal budi dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri dengan penuh syukur .
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Amplop kululusan ke surga
Sabtu 6 Mei 2017
Yoh 6 : 63 Rohlah yang memberi
hidup daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan
kepadamu adalah roh dan hidup
Dominikus Savio,
Ana Rosa Gattorno
Kis. 9:31-42;
Mzm. 116:12-13,14-15,16-17;
Yoh. 6:60-69
Saya bukan seorang pelajar yang bisa disebut teladan saat berada di bangku SMA 7
tahun lalu. Dalam seminggu pasti selalu ada hari dimana saya dihukum karena telat ikut
apel pagi yang dilaksanakan setiap jam setengah 7 tepat setiap harinya karena saya
telat bangun pagi. Sangat susah bagi saya waktu itu untuk bisa selalu hadir tepat jam
setengaah 7 pagi. Rasanya begitu menyiksa karena saat SD, SMP sekloah saya tidak
seketat saat SMA yang apel paginya dimulai jam 8 pagi. SMAK Suria Atambua cukup
terkenal dengan sekolah terbaik di kota kami. Mulai dari tingkat disiplinnya yang tinggi
dengan peraturannya yang super duper ketat hingga sistem pembelajarannya yang
dianggap orang sana berkualitas. Terlintas jelas begadang sudah saya kenal sejak di
bangku SMA bukan di bangku kuliah karena kami selalu ada test yang dilaksanakan
setiap hari dan banyak PR yang menumpuk. Yang paling memberatkan adalah saya
harus bisa bangun pagi dan tetap konsisten untuk tidak telat selama 3 tahun sampai saya
tamat bangku SMA. Benar- benar begitu berat. Ingat banget saat masuk awal kelas 1
siswanya dari 45 sisa 23 saat naik kelas dua karena banyak yang dikeluarkan dan memilih
untuk keluar dengan sendirinya dari SMA saat itu karena banyak yang tidak bertahan.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan peraturan itu membuat SMA saya selalu
menghasilkan presentasi kelulusan 100% dan menjadi sekolah favorit.
Berbicara tentang konsisten bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen yang besar
agar bisa tetap konsisten. Injil hari ini menceritakan tentang kurangnya konsisten dari murid2
Yesus saat mengikuti Yesus. Banyak yang berhenti mengikuti Yesus dan meninggalkan Dia
karena iman terhadap Yesus yang masih abu-abu. Ajaran-ajaran Yesus adalah sekolah
kehidupan kita yang sesungguhnya. Peraturan Yesus dan sistem pembelajaran Yesus
memang tidak seketat peraturan yang ada saat SMA saya dulu namun ajaran Yesus
adalah surat kelulusan kita untuk bisa masuk ke Kerajaan Bapa di Sorga. Mampukah kita
untuk tetap bisa Konsisten menghidari sifat kedagingan kita dan mengikuti Yesus menjadi
murid teladannya? Semoga kita semua disini bisa memiliki amplop kelulusan kita meunuju
kebahagiaan kekal di Sorga.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Suara Gembala yang Baik
Minggu 7 Mei 2017
Hari Minggu Panggilan
Yoh.
10:4, “Jika semua dombanya
Kis. 2:14a,36-41;
telah dibawanya ke luar, ia berjalan di
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
1Ptr. 2:20b-25;
Yoh. 10:1-10
depan mereka dan domba-domba itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya.”
Di Keuskupan Maumere saya ditugaskan untuk mendampingi kaum pelajar dan
mahasiswa. Salah satu sekolah yang sering saya kunjungi adalah SMAK Bhatyarsa.
Kepala sekolahnya adalah seorang suster dari kongregasi SSPS. Yang menarik bagi
saya ketika saya pergi ke sekolah adalah kedekatan kepala sekolah dengan siswasiswinya. Selain itu juga, Suster kepala sekolah sering menyapa para muridnya dengan
sapaan “domba”. “Ayo domba-domba sayang, cepat masuk aula karena acara
akan dimulai.”, contohnya seperti itu. yang menarik adalah mereka semua mengikuti
apa yang dikatakan oleh suster kepala sekolah yang tentunya secara tidak langsung
bertindak sebagai “gembala”.
Seorang gembala bukanlah seorang bos atau diktator yang tugasnya memerintah,
menyuruh, menginstruksi dengan kekuasaan yang sewenang-wenang. Namun, seorang
gembala adalah masalah “pengenalan” dan “kedekatan” dengan domba-domba
yang dibimbing, dijaga dan dipelihara.
Bacaan hari ini mengisahkan Yesus adalah gembala yang baik. Gembala yang baik
berjalan di depan domba-dombanya dan mereka mengikutinya karena mereka
mengenal suara sang Gembala.
Bagaimana hubungan kita dengan Sang Gembala baik kita yakni Tuhan Yesus Kristus?
Apakah kita mengenal suara tuntunanNya setiap hari? Entah itu mengajak kita untuk
“berbaring” di rumput yang hijau, ataupun menjauhi godaan setan dalam rupa serigala
ganas yang siap menerkam?
Kalau kita benar-benar mendengarkan suara Sang Gembala, kita akan selamat. Mari
kita mencodongkan telinga dan hati kita akan suaraNya sehingga kita dituntunnya ke
rumput yang hijau dan dilepaskan dari serangan dan godaan si jahat.
Selain itu suara Gembala bisa jadi mengajak kita untuk lebih dekat lagi dengannya
dengan menjawab panggilanNya untuk menjadi imam, biarawan dan biarawati.
Apakah Anda yang masih single mau menjawab panggilanNya?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Gembala yang Baik
Senin 8 Mei 2017
Aloisius Rabata,
Yeremias dari Salakhia
baik. Gembala yang baik memberikan
Kis. 11:1-18;
nyawanya bagi domba-dombanya;
Mzm. 42:2-3; 43:3,4;
Yoh. 10:11-18
Pada bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dialah gembala yang baik.
Gembala yang baik memberikan nyaawa nya bagi domba-domba nya. Ini yang dilakukan
Yesus, Yesus dengan penuh cinta menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Tetapi sering kali kita
masih merasa bimbang dengan apa yang terjadi dalam hidup kita. Kita merasa kwatir,
cemas, dan takut. Padahal, Tuhan dengan kasih-Nya sendiri telah memberikan rasa aman
kepada kita. Asalkan kita mau menjalankan segala sesuatu dengan tulus dan segenap
iman kita kepada Tuhan Yesus.
Yoh 10:11 Akulah gembala yang
Kita semua adalah milik Tuhan Yesus. Yesus pun adalah milik kita semua. Yesus mengenal
siapa kita, dan untuk itu kita harus membangun relasi dengan Tuhan dalam iman agar
semakin mengenal Yesus (Yoh 10:14). Apakah kita mau mengenal Yesus lebih jauh? Yesus
berbeda dengan “… seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik
domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba
itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu”
(Yoh 10:12). Yesus benar – benar memberikan rasa aman setiap saat, maka kita jangan
ragu untuk menyerahkan seluruh karya hidup kita kepada Yesus di dalam iman.
Mengapa kita harus melakukan ini? Tentu saja! Karena Yesus sudah terlebih dahulu
melakukannya. Yesus mengenal kita tidak hanya sebatas sebagai pengikut-Nya, tetapi
benar – benar mengenal setiap individu. Sebab sebagai Gembala yang baik, Yesus
tidak memanggil seluruh domba langsung, tetapi satu per satu agar kita tetap dalam
pemeliharaan-Nya. Yesus tidak memandang latar belakang kita. Apakah kita orang
kaya atau orang miskin, apakah kita orang timur atau barat, apakah kita pengangguran
atau mempunya pekerjaan yang mapan. apakah kita lulusan dari sekolah ternama dan
sebagai nya.
Tuhan Yesus menginginkan kita mengikuti Dia dengan sepenuh hati, sebab Dia adalah
gembala baik yang tidak hanya memberikan kita pengasuhan namun juga didikan.
Sehingga kita harus menanggapi kasih-Nya dengan ambil bagian dalam tugas dan
karya dalam hidup kita, berjuang selalu tanpa mengenal putus asa dan ragu. Marilah kita
bersyukur karena kita memiliki Yesus sebagai gembala yang mengenal pribadi kita, Kita
harus bersyukur selalu dalam keadaan apapun. Apakah keadaan itu mengenakaan atau
tidak mengenakan bagi kita. Selamat berkarya bersama Yesus dan mengenal Yesus lebih
jauh dari yang kita pahami saat ini.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Pengalaman Hidup bersama Kasih Allah
Gregorius Preca,
Katarina dari Bologna
Kis. 11:19-26;
Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;
Yoh. 10:22-30
Kis 11: 23
Selasa 9 Mei 2017
“ Setelah Barnabas
datang dan melihat kasih karunia
Allah, bersukacitalah ia. Ia menasehati
mereka, supaya mereka semua tetap
setia kepada Tuhan”.
Setiap kita tentu pernah memiiki pengalaman hidup bersama dengan Allah. Saya mau
mensharingkan pengalaman saya melayani orang orang yang lanjut usia, di Panti
Jompo Waipare. Rabu sore saya datang melayani oma dan opa dengan memberikan
bimbingan rohani, sore itu situasi diruangan yang biasa kita gunakan untuk berkumpul
sedikit berbeda, tidak seperti biasanya. Oma dan Opa tampak memiliki masalah
yang cukup besar. Ternyata masalahnya adalah banyak para opa yang tidak datang
untuk berdoa tetapi ketika ada kegiatan kunjungan dari luar mereka semua sangat
bersemangat karena akan memperoleh makanan atau sumbangan. Para oma sangat
kecewa sampai berkata kepada saya “bagaimana bruder dengan kewajiban yang
harus mereka buat tetapi mereka menuntut haknya saja. Saya melihat ada kekecewaan
yang oma-oma rasakan pada saat itu. Lalu kami berdoa bersama kira-kira apa yang
harus kita buat sehingga para opa juga mau ikut berdoa bersama. Lalu seorang oma
berkata kepada saya, bagaimana kalau kita datang mengunjungi para opa yang
tidak pernah datang di wisma dimana mereka tinggal.
Sore itu setelah memberikan bimbingan rohani, kami semua datang mengunjungi
wisma para opa yang tidak pernah datang untuk berdoa bersama. Ketika kami masuk
ke wisma para opa mereka semua terkejut dengan kehadiran kami. Kami berdoa
bersama –sama dan kami semua merasa senang dan percaya bahwa Allah hadir
didalam diri para oma dimana membuat para opa tergerak untuk berdoa. Pada hari
Rabu berikutnya banyak sekali para opa yang datang berdoa bersama-sama.
Para saudara ku yang terkasih kerapkali kehadiran kita bisa menjadikan sebuah
pengalaman akan Allah dimana Allah sungguh hadir dan menjamah hati kita dan
mengerakkan kita semua untuk menjadi saksi bahwa Allah sungguh menjadi sumber
kekuatan dan kasih.
Bruder Martin, MGL
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Rabu 10 Mei 2017
Antonius dr Florence,
Damianus de Veuster
Kis 12:24-13:5a;
Mzm 67:2-3.5.6.8;
Yoh 12:44-50.
Ada Tandingan Cahaya Kristus?
Mat 26:23
Ia menjawab: “Dia yang
bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang
akan menyerahkan Aku.
Yoh 12:46“Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang
percaya kepadaKu jangan tinggal dalam kegelapan.”
Sunset yang sungguh indah menemani saya saat merenungkan perikop hari ini. Kami
dalam perjalanan tujuh jam lebih naik mobil dari kota Kanbera ke Melbourne di Australia.
Hari yang bagus sekali dengan langit yang biru dan bersih dan suhu udara yang sejuk di
musim gugur dimana daun-daun mulai berubah warna, ada yang merah, orange, kuning
atau coklat ke-emasan. Sungguh pemandangan yang indah saat kami melewati banyak
padang yang luas dengan ratusan domba di bukit-bukit disekitar jalan.
Saat hampir sunset sore itu matahari pun sungguh indah dan hangat, masih bulat penuh tapi
lembut berbinar-binar di mata. Sayapun akhirnya sadar bahwa tanpa matahari ini, tidak
mungkin saya bisa menikmati perjalanan panjang kami, dengan segala pemandangan,
dengan suhu udara yang sejuk (kalau malam hari bisa dingin sampai dibawah 5 derajat
Celsius, bahkan minus saat musim dingin). Apalagi tanpa matahari, tidak ada tanaman
yang bisa tumbuh karena tidak ada cahaya yang bisa menghidupi mereka. Sungguh
cahaya matahari itu sangat penting bagi kehidupan dunia. Apa mungkin dunia bisa hidup
tanpa matahari?
Santo Padre Pio yang menerima stigmata Kristus selama 50 tahun pernah berkata, “it
would be easier for the world to survive without the sun than to do so without the Holy Mass.”
Artinya dunia lebih membutuhkan Misa Kudus dari pada matahari. Dalam Misa Kudus kita
masuk dalam misteri kehidupan, sengsara dan kebangkitan Kristus (artinya tidak hanya
memperingati, tapi turut ikut serta). Dalam Misa Kudus kita menerima kepenuhan dari cahaya
Kristus. Cahaya Kristus sudah mengalahkan kegelapan dunia. Dalam cahaya Kristus ada
kasih kerahiman Ilahi dan kebahagiaan dalam kehidupan yang kekal yang mengalahkan
kegelapan dunia yang penuh dengan kekotoran, kebencian dan kematian. Cahaya Kristus
memberikan kehidupan abadi bagi mereka yang mau percaya kepadaNya. Cahaya
Kristus tidak bisa dipadamkan karena dia sudah bangkit dari alam maut dan kematian.
Maukah kita menjadi cermin yang semakin hari semakin efektif memantulkan cahaya ini
kepada orang-orang disekitar kita?
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Turut memanggul salib
Kamis 11 Mei 2017
Yoh. 13:17 Jikalau kamu
Ignatius dari Laconi, Benincasa
Kis. 13:13-25;
Mzm. 89:2-3,21-22,25,27;
Yoh. 13:16-20
tahu semua ini, maka
berbahagialah kamu, jika
kamu melakukannya.
Pembaca Fresh Juice yang setia,
Perutusan menjadi seorang pengikut Yesus Kristus bukanlah melulu
mendapatkan kesuksesan duniawi. Namun kiranya disadari bahwa
tujuan akhir adalah memperoleh kemuliaan Ilahi bersama Allah hingga
Maranatha.
Yang kedua ini, menuju kepada kesempurnaan bersama Allah bukanlah
hal mudah... Mau tak mau, jalan onak dan duri serta penderitaan
harus ditanggung di dalam Dia. Jadi, paham kesuksesan kita sebagai
seorang Katolik kiranya senantiasa disejajarkan dengan paham tentang
memanggul salib!
Saya teringat kata-kata Rm Mangun, almarhum ~ sambil sedikit
menyindir, Beliau berucap, “Orang Katolik itu kadang lucu, lha wong
TuhanNya saja memanggul salib, lha koq pengikutnya ndak mau...”
Saudaraku, mari bersehati memanggul salib yang menjadi kemenangan
kita.
Pax in Jesu, semoga Allah menolong kita, amin.
Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Jumat 12 Mei 2017
Akulah jalan, kebenaran dan hidup
Yoh 14:6 “Akulah jalan, kebenaran
dan hidup. Tidak seorangpun dapat
datang kepada Bapa kalau tidak
melalui Aku.”
Kis. 13:26-33;
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;
Yoh. 14:1-6
Saya terkejut ketika apa yang akan saya dapatkan dalam Injil hari ini adalah judul
renungan yang saya buat dan juga biasa menjadi status di Whatsapp saya.
Mungkin sedikit kilas balik dari Tuhan buat saya untuk dapat saya sharing kan disini..
Anda pernah mimpi pada saat tidur? Pernah memperhatikan atau mengingat bahwa
mimpi anda hitam putih atau berwarna? Seumur hidup saya baru mendapatkan mimpi
yang berwarna dan itu menjadi moment yang selalu saya ingat dalam hidup saya.
Pada awal mimpi saya diperlihatkan hanya perhelai rambut yang sangat jelas seperti
diperbesar oleh mikroskop, kemudian berangsur-angsur menjauh dan terlihat penuh
bahwa itu adalah jambang dari seseorang dengan kulit yang berwarna agak sedikit
bercampur merah muda sedikit orange…kurang lebih seperti bule lah..
Semakin lama semakin membentuk wajah dan semakin lama membentuk tubuh
seseorang yang bisa saya lihat semakin jelas terlihat secara keseluruhan dengan warna
rambut pirang berkilau sebahu, wajah yang sangat muda tampan dan tidak asing bagi
saya untuk mengenaliNya dengan warna jubah putih berdiri di taman. Dan pada saat itu
juga saya tidak perlu bertanya lagi karena sudah ada jawaban” Ini Yesus’’.
Demikian Tuhan Yesus mau supaya saya untuk setia,lebih mempercayaiNya lebih dan
lebih dalam setiap kehidupan dan pergumulan saya.
Seperti yang Yesus katakan sendiri bahwa “Akulah jalan” adalah: Yesus itu Jalan yang
benar-benar hidup, “Kebenaran” adalah: Yesus itu Kebenaran yang benar-benar hidup,
“Hidup” adalah Yesus yang benar-benar nyata Hidup artinya Hidup kita yang benarbenar hidup didalam Yesus dan Yesus yang benar-benar hidup dan diam didalam kita.
Perkataan yang sungguh luar biasa yang tidak dapat diucapkan siapapun selain
Dia adalah Yesus Tuhan dan hingga sampai saat ini masih melawat umatNya yang
mengembara di dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
MengenalMU
Maria Dominika Mazzarello
Kis. 13:44-52;
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Yoh. 14:7-14,
Sabtu 13 Mei 2017
Yoh 14:9 “Telah sekian lama Aku
bersama sama kamu, Filipus, namun engkau
tidak mengenal Aku?”
Ada suatu waktu, saat kami berkumpul bersama mengadakan gathering youth di rumah salah
satu anggota komunitas kami, ada sebuah lagu yang kembali seolah mengingatkan saya
tentang apa yang menggerakan saya beberapa tahun lalu saat pertama kali mengenal
komunitas ini. Kira kira begini lagunya.
Bila kubuka mataku dan lihat wajahMu kuterkagum,
bila kulihat hidupku dan karya tanganMu kutersanjung,
karena semua yang baik dalam hidupku, itulah karyaMu,
Kau bri kesempatan yang baru.
Dan ku ingin mengenalMu Tuhan, lebih dalam dari semua yang kukenal,
tiada kasih yang melebihiMu, ku ada untuk menjadi penyembahMu.
Judul lagu ini: MengenalMu. Dulu sekitar 7 tahun lalu saat mendengarkan lagu ini di gathering
kami, saya terdiam, mengenalMu, seperti apa saya mengenal Tuhan saya, seperti apa
gambaran Tuhan saya dalam hidup saya ini, terus menerus banyak hal terlintas di pikiran.
Lalu saya berkata dalam hati, saya ingin lebih lagi mengenal Tuhan melalui komunitas ini,
karena bila saya berjalan sendiri, pemikiran saya kemampuan saya apalah artinya, saya
ingin lebih mendekat pada Tuhan dengan jalan bersama sama teman seiman yang lain.
Saya yakin, bila saat usaha saya melemah dalam mengenal Tuhan, ada teman yang lain
dalam komunitas yang mungkin tanpa sadar maupun sadar, akan menguatkan saya dalam
perjalanan mengenal Tuhan.
Dan kini, setelah 7 tahun saya mendengar ulang lagu ini dinyanyikan di gathering kecil
kami, saya kembali terdiam. Kata demi kata saya nyanyikan dan membuat saya kembali
merenung. Apakah sudah maksimal usaha saya mengenal Tuhan ataukah 7 tahun ini sia
sia. Jawabannya : hanya saya dan Tuhan yang tahu hehehehee. Saya sadari mungkin saya
hanya diujung dalam mengenal Tuhan, karena Tuhan itu tidak terbatas. Kisah St Agustinus
yang berusaha memasukan air dalam sebuah lubang pasir, itu yang mengingatkan saya,
bahwa saat saya berusaha mengenal Tuhan, tidak akan pernah cukup. Setiap saat, setiap
waktu selalu menemukan hal baru tentangNya. Saat saya merasa takut menjalani hidup
yang tanpa ada kata pasti, saya ingatkan kembali dalam hati, sudah seberapakah kamu
mengenal Tuhan, sampai hal ini masih kembali menakutkan kamu? Be Brave, karena kamu
tidak sendiri, masih ada Tuhan.
Tuhan memberkati…
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Minggu 14 Mei 2017
Gagal paham, Gagal fokus, Gagal total
Mzm. 33:1-2,4-5,18-19;
1Ptr. 2:4-9;
Yoh. 14:1-12
Yoh. 14:10 Tidakkah engkau
percaya, bahwa Aku ada di dalam
Bapa dan Bapa di dalam Aku?
Akhir bulan lalu, di sebuah pertemuan nasional Badan Pelayanan Kharismatik, saya bertemu
dengan seorang wanita muda, single, mapan, Katolik, (dulunya) kharismatik, sekarang lebih
memilih apatis, tidak perduli dengan Tuhan, dan menganggap Yesus tidak lebih sebagai
seorang psychopath; memang memiliki pesona dan kharisma, tetapi manipulative. Bagi
dia, perayaan Pekan Suci itu seperti merupakan pertunjukan theater besar; hanya bikin
orang terharu, sedih dan menangis, mengagumi sosok Yesus, tanpa ada dampak nyata
untuk para penonton yang segera akan lupa setelah pertunjukan theater itu usai, karena
sibuk mencari tempat makan dan minum kopi. Seperti biasa, saya diam mendengarkan,
mulai penasaran dan membiarkan kopi ku dingin. Dalam hati saya berpikir pasti banyak
sekali murid-murid Tuhan yang memiliki pemikiran yang sama dengan wanita muda ini.
Tanggapan saya waktu itu adalah segera mencari penyebabnya. Apa, siapa, atau
peristiwa apa yang menyebabkan si wanita muda ini menjadi pembenci Yesus yang sejati.
Yesus, dalam Kisah Injil Yohanes hari ini mungkin sama terkejutnya, atau sama herannya,
atau sama penasarannya dengan saya. Mungkin pertanyaan Yesus sama dengan saya:
apa, siapa dan peristiwa apa penyebabnya? Kalau di dalam Injil, penyebabnya tentu
jelas. Harapan-harapan para murid Yesus berantakan dengan peristiwa kematian tragis
Yesus di Kayu Salib. Mungkin itu juga yang ada di dalam benak Tomas dan Filipus. Katanya
Messias, koq mesti mati? Katanya aku menyertai kamu sampai akhir zaman, koq malah
bilang pergi ke rumah BapaNya?
Mendengar ini tentu murid-muridNya makin gagal paham, gagal fokus, gagal total.
Sebenarnya mereka sudah cukup senang Yesus bangkit dari kematian tragis. Yesus hidup
lagi, dan karena hidup lagi itu, berarti untuk seterusnya dan selamanya bersama-sama
mengalahkan para pemuka agama dan mengambil alih Yerusalem, dan bukan tidak
mungkin menjadikan Israel baru sebagai penguasa dunia menegakkan Kerajaan Sorga
yang lama dijanjikan dalam khotbah-khotbahNya dulu. Padahal bukan itu yang menjadi
tujuan kebangkitan. Kematian Yesus di Salib memang dilihat sebagai kegagalan misi Yesus
di dunia, tetapi dengan kebangkitan, kegagalan itu menjadi harapan baru yang bahkan
membuat lupa para murid, bahwa Yesus pernah mati secara mengenaskan di salib.
Mereka terlarut dalam sukacita bahagia Yesus yang hidup kembali, tanpa memperdulikan
lagi apa maksud sebenarnya dari kebangkitan Yesus untuk hidup mereka yang tak lain
adalah supaya murid-muridNya menjadi percaya, dan kalau sudah percaya maka
mereka bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang Yesus buat ketika
Ia masih hidup sesuai dengan yang Ia katakan; Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar dari pada itu (Yoh. 14:12).
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Surga Menunggu
Senin 15 Mei 2017
Why 17:17 “Marilah Kesini
Pakomius
Kis 14:5-18;
Mzm 115:1-2,3-4,15-16;
Yoh 14:21-26;
dan berkumpulah untuk turut
dalam perjamuan Allah”
Kisah Wahyu ini sebenarnya memang banyak sekali membahas mengenai
Surga dan Neraka, menurut saya pribadi agak susah untuk menterjemahkan
arti dari surat ini. Karena Surga dan Neraka itu sendiri adalah rahasia Tuhan,
dan kalau kita sampai salah menterjemahkannya urusannya sama Tuhan.
Dan kebanyakan ayat dari Wahyu ini digunakan untuk menakuti sehingga
orang yang bukan Kristen akan bergabung menjadi Kristen. Karena takut
Neraka, bukan karena Rindu Surga.
Sebagai orang Katolik, marilah kita melakukan segala hal karena kita Rindu
Surga, bukan karena Takut Neraka saja, karena jika kita Rindu Surga maka kita
akan terus berusaha melakukan yang terbaik, tetapi kalau alasan kita Takut
Neraka maka kita hanya menghindari hal yang sekiranya tidak disukai oleh
Tuhan.
Banyaklah berbuat baik, tanpa pikiran Pamrih.
Pernah ga kita merasa bahwa kita memerlukan bantuan tetapi kita tidak
tahu harus bagaimana, tetapi tiba tiba ada saja orang datang menolong?
Itu biasanya disebut ‘random act of kindness’ jadi kebaikan tiba tiba datang,
dan itupun beberapa kali terjadi kepada saya, dan sejak saat itu saya
juga berusaha melakukan tanpa ada pikiran apa apa, seperti membantu
mendorong motor saat mogok ditengah jalan, membantu menyebrangkan
orang tua / orang asing dijalan raya. Membantu orang mencari tempat saat
binggung membaca google map yang agak ngawur, dan lain lain.
Yuk kita melakukan random act of kindness untuk nabung, karena saya yakin
kita semua Rindu Surga bukan hanya Takut Neraka.
Tuhan memberkati
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Karna Roh Kudus kita bersatu dengan Kristus Yesus
Selasa 16 Mei 2017
Yoh. 14:28 ”Aku pergi,tetapi
Aku datang kembali kepadamu “
Kis. 14:19-28;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,21;
Yoh. 14:27-31a
Bacaan dan Injil hari ini mengajarkan kita beberapa hal, yakni tetap bertahan,
resiko mencintai, pengharapan, dan janji.
Dari para murid kita bisa belajar arti setia, tetap mencintai walau bahaya maut
menghadang. Itulah resiko kita sebagai pengikut Kristus Yesus, yakni di benci.
Karna ketika kita semakin mencintai Allah maka dunia akan menentang kita.
Dalam Injil juga kita dengar bahwa Yesus sendiri telah berjanji dan meninggalkan
damai untuk kita. Yesus pergi untuk kembali, bukan untuk meninggalkan kita.
Seberat apapun penderitaan kita didunia ini, yakinlah bahwa damai selalu
setia bersama kita. Karena Yesus hadir dalam hati kita lewat Roh Kudus. Roh
Kudus yang ada pada kita, sama dengan Roh kudus yang dianugrahkan bagi
para Rasul dahulu.
Biarlah iman, pengharapan dan kasih Allah tetap tinggal dan menuntun
langkah hidup kita.
Semangat berjuang teman karena mencintai Allah tidak semudah kita mencintai
sesama kita manusia. Taat kepada Allah, maka dunia akan membenci.
Ya Allah, semoga roh Kudus-Mu senantiasa hadir dalam hati,pikiran dan
perbuatan kami Amin .
Rossa Olla DT
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
AKU Pokok Anggur, Kamu Rantingnya
Paskalis Baylon
Kis. 15:1-6;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Yoh. 15:1-8
Rabu 17 Mei 2017
Yoh 15:5 Akulah pokok anggur dan
kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia,
ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.
Makna dari ranting banyak sekali. Ranting memiliki kemiripan yang sempurna dengan
pokok, sifat alamiahnya persis sama seperti pokok. Bedanya cuma pokok itu besar kuat
dan sumber kekuatan sedangkan ranting itu kecil lemah dan selalu butuh kekuatan
dari pokok. Ranting itu ada untuk satu alasan saja yaitu untuk menghasilkan buah.
Keberhasilan sebuah ranting dilihat dari apakah ada buah atau tidak di ranting itu.
Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri. Ranting bergantung sepenuhnya
kepada pokok ia harus menyatu dengan pokok agar bertahan hidup dan menghasilkan
buah. Maknanya ini bagi kehidupan orang percaya dan bagi kita? Artinya adalah
kita memiliki kemiripan dengan Tuhan Yesus yaitu ketika Ia meyelamatkan kita dan
memberikan kepada kita Roh-Nya yang kudus. Kita harus menyadari bahwa kita adalah
bagian dari sifat ilahi dan dipanggil untuk hidup seperti Kristus. Kita ada dan diselamatkan
hanya untuk satu alasan, yaitu untuk menghasilkan buah tidak ada alasan lain. Jika kita
tidak menghasilkan buah, kita tidak berguna. Tuhan Yesus itu kuat dan sumber kekuatan,
sementara kita lemah dan selalu butuh kekuatan dari Dia. Kita tidak dapat berbuah dari
diri kita sendiri kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa tinggal di dalam Dia. Kita harus
menyatu dengan Tuhan Yesus agar buah dapat dihasilkan.
Tujuan hidup yang dirancang Tuhan untuk kita adalah menjadi ranting yang menghasilkan
buah, tidak lebih dan tidak kurang. Peran yang diminta dari kita hanyalah tetap tinggal
di dalam Kristus.
Tinggal di dalam Kristus adalah satu-satunya cara agar kita terbebas dari tujuan hidup
yang salah dan menghasilkan buah yang banyak. Tuhan Yesus memberikan satu tips
ampuh agar kita dapat senatiasa tinggal di dalam Kristus. Coba dengarkan ucapan
Yesus ini baik-baik:“Tinggallah di dalam Aku”. Kedengarannya aneh? Ya, itulah tips
mujarab dari Tuhan Yesus. tips untuk tinggal didalam Tuhan adalah tinggal di dalam
Tuhan? Memang begitulah. Tuhan Yesus sendiri yang mengucapkan hal itu dan ucapan
Tuhan Yesus selalu benar. Apabila kita ingin tetap tinggal di dalam rumah, jangan keluar,
tetapi tinggal dan bertahanlah di dalam rumah. Pintu rumah tidak akan dikunci, tetapi
kita bisa tidak keluar dari rumah kalau kita memang memutuskan untuk tidak keluar.
Kita akan tetap tinggal di dalam Kristus jika kita memutuskan tinggal di dalam Kristus.
Tinggallah di dalam Aku bermakna putuskanlah untuk tinggal dan bertahan di dalam
Kristus. Ijinkan saya menutup tulisan ini dengan sebuah ajakan sederhana: Jadilah
ranting! Tinggallah di dalam Kristus!
Salam Penuh Kasih,
MAURITS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Tujuan Hidup
Kamis 18 Mei 2017
Yoh 15 :10 “ Jikalau kamu menuruti
perintahKu, kamu akan tinggal didalam
kasihKu, seperti Aku menuruti perintah
Bapaku dan tinggal didalam kasihNya”
Kis. 15:7-21;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10;
Yoh. 15:9-11
Pernahkah Anda berpikir mengapa kita diciptakan? Apakah kejadian ini faktor kebetulan
saja terjadi atau ada suatu tujuan hidup yang perlu kita genapi? Lalu pertanyaan
selanjutnya yang muncul...Apa tujuan hidup saya ??
Berbicara tentang tujuan hidup tentunya berhubungan dengan perintah Tuhan bagi hidup
kita yang sifatnya general bagi semua umatNya, disini saya perlu mendiscermentkan
perintah Tuhan secara khusus kepada saya. Dengan kata lain perintah itu berbicara
seperti ini, “Apa yang Tuhan mau saya genapi dalam tujuanNya menciptakan saya
didunia ini?” Dimana saya akan menfokuskan arah hidup saya berjalan kesana..
pertanyaan selanjutnya “Bagaimana caranya kita tahu tujuan hidup kita?”
Tujuan hidup yang telah Tuhan taruh didalam diri kita terlalu luar biasa untuk bisa
digenapi dengan kekuatan sendiri. Tuhan telah mengatur pendukung-pendukung
untuk memasukan iman kedalam diri kita. Ia telah menempatkan orang kedalam jalur
perjalanan hidup kita untuk menginspirasi, menantang serta menolong kita bertumbuh
mencapai potensi yang maksimal. Berhubunglah dengan orang-orang yang memahami
tujuan hidup kita. Kita perlu memperhatikan lingkungan dalam kita sendiri. Apakah
mereka yang berada dalam lingkungan kita sedang membangun atau meruntuhkan?
Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita kembali kepada kasih mula-mula yaitu
pribadi Yesus sendiri. Kita lihat kembali saat ini kita berada diposisi dibulan ke 5 tahun
2017, setiap kita pasti memiliki tekad dan semangat yang baru diawal tahun kemarin,
tekad mewujudkan impian yang belum menjadi kenyataan, tekad menjalani hidup
sebagai manusia baru di dalam Kristus, dan mulai menetapkan prioritas dan sasaran
yang hendak dicapai.
Marilah kita jalani hari-hari ini dengan penuh iman, artinya kita punya penyerahan diri
penuh kepada Tuhan. Serahkan semua rencana hidup ini kepada Tuhan dan andalkan
DIA dalam segala perkara, karena kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok. Tuhanlah
yang memegang hari esok atau masa depan kita, karena itu sebagai orang percaya
kita harus hidup oleh iman. Jadikan firman Tuhan sebagai kesukaan kita setiap hari
dengan membacanya, merenungkannya serta melakukannya, ambil sudut pandang
Tuhan, bukan sudut pandang diri sendiri. Bergaul karib dengan Tuhan melalui doa,
firman, pengajaran supaya kita dapat bertumbuh mencapai potensi yang maksimal
sesuai dengan rencanaNya.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Kasih
Jumat 19 Mei 2017
Yoh.15:12:”Inilah perintah-
Kis.15:22-31;
Mzm.57:8-9, 10-12;
Yoh.15:12-17 .
Ku, yaitusupaya kamu saling
mengasihi, seperti Aku telah
mengasihi kamu”.
Apakah Kasih itu ? ”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkandiri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak
berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan
akan lenyap” . Ini adalah definisi kasih yang tertulis dalam 1Korintus 13:4-8
yang diilhami oleh Roh Kudus . Ini adalah cara Allah menggambarkan Kasih,
Allah persis seperti yang digambarkan itu.
Dikatakan hari ini dalam Injil Yohanes 15:12:” Inilah perintah-Ku, yaitu supaya
kamu salingmengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu”. Kehendak Allah
yaitu supaya kita dapat mengasihi sesama kita tampa membeda-bedakan
seperti Allah telah mengasihi kita semua .Dan kita tahu bagaimana cara Allah
mengasihi kita yaitu seperti yang tertera di atas, karena Allah itu adalah Kasih.
Ini adalah perintah yang sulit untuk dilaksanakan. Saya percaya bahwa kita
semua sangat siap untuk dikasihi oleh sesama seperti Allah mengasihi kita,
tetapi untuk dapat mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita, rasanya
hanya sebagian kecil dari kita yang telah melaksanakannya. Karena untuk
dapat mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita diperlukan banyak
pengorbanan mulai dari hal-hal kecil sampai kepada hal yang besar dan
sebagaian dari kita belum siap karena kita masih dipenuhi oleh kepentingan
diri sendiri.
Namum karena Kasih adalah Undang-undang Dasar Kerajaan Allah, kita
sebaiknya menjadikan ini sebagai tujuan hidup, dan mohon pertolongan Roh
Kudus untuk dapat melaksanakan dalam hidup ini, karena kita berharap
bahwa kelak kita semua akan hidup dalam Kerajaan Allah selamanya.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Mengalami Tekanan
Sabtu 20 Mei 2017
Yoh 15:18., “Jikalau dunia membenci
kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih
dahulu membenci Aku daripada
kamu.”
Bernardinus dari Siena
Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh.
15:18-21
Terkadang kita masuk dalam pengalaman, di mana begitu sulit untuk
dipahami orang-orang lain. Mereka tidak peduli dengan kerja kerasmu,
mereka menikmati hasil kerjamu, tetapi apa yang menjadi milikmu,
kebebasanmu, tidak bisa mereka terima. Hingga pada satu titik, hanya
satu yang mereka inginkan bersama, yakni mengenyahkan dirimu dari
hadapan mereka. Maka dengarkanlah hiburan Yesus ini, “Aku telah
memilih dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes
15:20a).
Saat-saat seperti itu, orang hanya bisa berpasrah pada Perlindungan
Tuhan Yang Mahakuat dan kuasa positif Yesus Kristus yang membuat
orang itu tetap memandang ke depan dengan senyum optimis.
Nasihat Yesus dalam bacaan Injil hari ini, seperti nasihat kepada salah
satu pemimpin kita saat ini yang mengalami banyak tekanan, tetapi
kita lihat bahwa beliau tetap tegar dan berkarya.
Mengapa demikian? Saya pikir, karena ia tentunya rajin membaca Injil
dan merenungkan nasihat Yesus.
Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari seiman yang hidup dalam
tekanan sosial, karena iman mereka kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.
Amin.
Narita
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Jani Yesus, Roh Kudus
Kis. 8:5-8,14-17;
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20;
1Ptr. 3:15-18;
Yoh. 14:15-21
Minggu 21 Mei 2017
Yoh. 14:18, “Aku tidak akan
meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.
Aku datang kembali kepadamu.”
Di tempat tinggal saya di Maumere ada beberapa tempat panti asuhan yang dikelola
oleh beberapa organisasi ataupun para suster Alma. Setidaknya ada dua panti asuhan
yang sudah pernah saya kunjungi dimana saya bisa bertatap muka dengan anak-anak
yatim piatu yang entah ditelantarkan oleh orang tuanya ataupun karena memang
orang tuanya tidak mampu memelihara anak-anak mereka.
Kesan pertama tentunya merasa kasihan karena mereka tidak mendapatkan kasih
sayang dari orang tua mereka yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab para
orang tua. Namun, kebanyakan dari mereka bukannya menunjukkan wajah sedih
tetapi adanya wajah sukacita. Ada banyak hal yang saya kira membuat mereka
bahagia. Tentu saja karena mereka mempunyai orang tua angkat yakni para suster
yang membimbing dan mendampingi mereka. Selain itu juga mereka mempunyai
saudara-saudari walaupun tidak sedarah dengan mereka.
Di dalam Injil hari ini, Yesus bersabda, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai
yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” Mungkin beberapa di antara kita
memang masih mempunyai ayah dan ibu kandung yang membesarkan kita. Namun di
dalam hidup rohani, kita membutuhkan juga seseorang yang terus mendampingi kita
yakni Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus. Yesus telah naik ke surga bukan berarti Dia
meninggalkan kita sendirian, tetapi akan selalu mendampingi dan membimbing kita
dengan RohNya sendiri yakni Roh Kudus, Sang Penolong dan Sang Penghibur.
“Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umatMu dan nyalakanlah api cinta kasihMu”,
itulah salah satu doa yang sering kita dengarkan. Mari kita minta Roh Kudus untuk
mendampingi dan membimbing hidup kita di jalan yang benar yakni di jalan Yesus.
Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Menjadi Saksi Tuhan
Senin 22 Mei 2017
Rita dari Cascia,
Yoachina de Vedruna de Mas
Kis. 16:11-15;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b;
Yoh. 15:26 - 16:4a 1
Yoh 15: 27 Tetapi kamu juga harus
bersaksi, karena kamu dari semula
bersama-sama dengan Aku.
Bukankah sering kita mengalami kejadian dimana kita tergerak untuk
melakukan suatu kebaikan, tetapi pada akhirnya kita urung melakukannya
karena ragu/ malu / takut, dsb.
Pada saat membaca ayat ini saya diingatkan, dorongan untuk melakukan
kebaikan yang sering kita rasakan adalah berasal dari Roh Kudus ( =Roh
Kebenaran ).
Hati kita digerakkan untuk melakukan hal yang benar. Dan saat kita
menurutinya, secara tidak langsung kita akan memuliakan nama
Tuhan. Moment itu juga sebenarnya dapat kita gunakan untuk bersaksi
tentang Tuhan kita, Yesus Kristus. Yang jadi masalah apakah kita mampu
mengatasi rasa ragu/ takut/ malu, yang mencegah kita untuk menjadi
saksi-saksi Tuhan? Sebenarnya hal ini pun sedang menjadi pergumulan
saya. Sehingga ayat ini benar- benar memberi saya peneguhan untuk
lebih berusaha mengikuti dorongan Roh Kudus.
Mungkin memang kita bukan siapa-siapa tapi Roh Kebenaran-lah yang
akan memampukan kita & memberi kekuatan untuk berani melangkah
& bersaksi. Tuhan tidak perlu orang yang hebat, karena Tuhan kita hebat
dan penuh kuasa. Bukan kekuatan, kehebatan, kepandaian, yang Tuhan
cari...tetapi Tuhan perlu orang yang taat dan siap sedia untuk diutus.
JBUs
Lia
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Makna dari Kepergian
ohana Antida Thouret
Kis. 16:22-34;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8;
Yoh. 16:5-11
Selasa 23 Mei 2017
Yoh 16:5 “tetapi sekarang Aku pergi
kepada Dia yang telah mengutus Aku,
dan tiada seorangpun di antara kamu
yang bertanya kepada-Ku: Ke mana
Engkau pergi?”
Bagaimana perasaan Anda ketika ditinggalkan seseorang yang sangat
dekat di hati? Sedih dan sepi! Sedih karena tidak bersamanya lagi.
Tiada suka cita dan canda ria. Kita merasa sepi karena ditinggalkan
dan kehilangan. Perasaan kosong menggelayuti jiwa.
Perasaan sedih, sepi dan kosong sedang memenuhi hati para rasul
ketika Yesus hendak meninggalkan mereka. Mereka merasa seolah-olah
kehilangan seluruh harapan hidup. Bagaimana tidak selama ini pada
Yesus mereka menaruh seluruh hidup dan harapan, tetapi ternyata siasia.
Dalam situasi sedih, sepi, putus asa, hancur dan kosong itulah, Yesus
menjanjikan Roh Penghibur. Ia pergi kerumah Bapa untuk menjamin
kedatangan Roh Penghibur, Roh Kebenaran, Roh Kudus. Kehadiran
Roh Kudus adalah bukti bahwa ketidakpercayaan itu dosa, keadilan
telah terpenuhi dengan kembalinya Yesus kepada Bapa, dan bahwa
penguasa kejahatan telah dikalahkan.
Yudi
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Roh Kebenaran
Rabu 24 Mei 2017
Yoh 16:13 “Tetapi apabila Ia
datang, yaitu Roh kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran.”
Kis 17:15.22-18:1;
Mzm 148:1-2.11-12ab.12c14a.14bcd;
Yoh 16:12-15
Kadang kita mau Tuhan untuk memberitahukan kita seluruh rencana kehidupan kita. Tetapi
Tuhan itu maha bijak. Dia tidak mau mengecilkan hati kita tentang segala kesulitan hidup
atau kekurangan diri kita yang kita tidak siap untuk mendengarkannya.
Roh kebenaran yang Tuhan Yesus janjikan tak lain adalah Roh Kudus sendiri, persona ketiga
dari Allah Tritunggal Maha Kudus. Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus adalah satu dan
tidak bisa terpisahkan.
Roh Kudus adalah sehabat setia, seorang penolong yang handal dan tangguh. Roh Kudus
bekerja dengan cara yang luar biasa, suara Roh Kudus selalu menuntun kita saat kita
minta bantuanNya. Kita butuh Roh Kudus untuk bisa maju lebih dalam, lebih siap, dan lebih
tangguh untuk menerima dan menghadapi kebenaran sejati.
Roh Kudus itu penuh dengan ‘surprise’, tidak bisa ditebak, tidak selalu terkesan ‘damai’,
kadang malah bisa menghentak dan mengagetkan – apalagi kalau kita sedang berjalan
dalam kepalsuan. Tetapi Roh Kudus juga bisa lebih lembut daripada angin sepoi-sepoi,
terdengar hanya saat keheningan menjamah jiwa kita.
Roh Kuduslah yang menguatkan, yang membuka pikiran dan hati kita pada momen yang
tepat dimana kita siap untuk mendengarkannya. Kebenaran yang Roh Kudus sampaikan
membawa kita untuk menerima ketidaksempurnaan kita, kelemahan kita dan tendensi
kita untuk berdosa. Roh Kudus menuntun kita pada kesadaran diri yang memerdekakan.
Dengan kesadaran diri ini, kita menemukan kerendahan hati (bukan rendah diri). Kitapun
menjadi mau untuk dirubah dan disempurnakan oleh sang Roh kebenaran yang mau
menyembuhkan kita dari segala kebohongan yang sudah lama terkubur dalam alam
bawah sadar kita.
Marilah kita mengenal lebih jauh Roh Kudus ini. Marilah kita undang Roh Kudus untuk bekerja
lebih dahsyat lagi dalam diri kita. Marilah kita jalin persehabatan denganNya. Dengan Roh
Kudus kita hidup dalam kebenaran sejati. Dengan Roh Kudus kita mampu menerima seluruh
kebenaran Ilahi.
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
Kis 1:1-11,
Mzm 47:2-3,6-7,8-9;
Ef 1:17-23;
Mat 28:16-20
Mat 28:19
Kamis 25 Mei 2017
Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku
Inti dari kenaikan Tuhan adalah perpisahan yang meninggalkan berkat, dan rasa
sukacita yang meliputi semua. Tangan yang diangkat, awan yang menutupi itu
melambangkan perpisahan yang sekaligus janji kelangsungan berkat penyertaan.
Selanjutnya para murid tidak perlu tetap terpaku memandang ke langit; ada waktu
kenaikan ke surga, dan akan ada waktu kedatangan kembali dari surga pada akhir
zaman. Diantara kedua waktu itu para murid harus melaksanakan pesan Yesus melalui
tugas perutusan. Yesus pergi dan para murid akan meneruskan karya-Nya, sesudah
menerima kuasa Roh, menyampaikan warta Injil dengan tanda-tanda, kepada semua
bangsa sampai ke ujung bumi.
Perintah ini berlaku untuk setiap murid, setiap waktu, di sepanjang masa, sesuai situasi,
umur, kemajuan, budaya dan tidak ada unsur yang dikecualikan. Jaminannya adalah
Kristus sendiri yang akan menyertai, setiap hari, dimana saja, sampai akhir jaman.
Perintah ini begitu mutlak karena ini soal keselamatan bagi setiap orang. “Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum” (Mrk. 16:16). Dengan dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
bangsa-bangsa harus diajar melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh
Yesus, dan tanda-tanda yang akan menyertainya.
Tuhan dapat bekerja dengan memberi tanda, mujizat, kesaksian hidup dan karya, hasil
dan sukses. Ada tanda besar seperti para martir dan saksi iman, ada tanda kecil seperti
doa seorang anak, persembahan si janda miskin. Tuhan bekerja dengan berbagai
macam cara, untuk meneguhkan iman dalam perjalanan umat dan Gereja.
Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang Yesus harapkan dari kita dengan peristiwa ini?
Yesus mau kita juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan para muridnya.
Tidak perlu harus keliling dunia, tetapi berani menjadi saksi hidup sebagai seorang yang
percaya akan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari, dan jangan takut karena Yesus
adalah jaminannya. Semoga.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
PenyediaanNya Sempurna
Jumat 26 Mei 2017
Yoh 16:23b Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu minta kepada Bapa,
akan diberikan-Nya kepadamu dalam
nama-Ku.
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
Kis. 18:9-18;
Mzm. 47:2-3,4-5,6-7;
Yoh. 16:20-23a
Di sebuah kotak perkakas tua milik kakek, Ayah saya menemukan bor tangan yang
setidaknya telah berumur 60 tahun. Rodanya tidak dapat berputar lagi.
Gigi-giginya macet karena kotor. Dan bagian-bagian yang menahan pemotong bor itu
agar tetap pada tempatnya pun sudah hilang. Namun, Ayah saya ingin melihat apakah
alat itu masih dapat digunakan. Ia mulai membersihkan kotoran dan debu yang menumpuk
pada gigi bor, dan melumasinya.
Mulanya alat itu berputar dengan berat dan pelan, tetapi Ayah saya terus menjalankannya.
Tak lama, gigi-giginya mulai berputar dengan lancar.
Ayah saya lalu mengalihkan perhatian ke tutup di atas pegangan bor itu. Setelah
membuka sekrupnya, barulah ia mengetahui bagian-bagian mana yang hilang, bagian
yang seharusnya menahan alat pemotong agar tetap pada tempatnya. Lalu Ayah saya
memasangnya kembali dan memasukkan alat pemotong.
Setelah itu, dengan mudah Ayah saya dapat melubangi sepotong kayu.
Saya dapatkan kisah diatas di salah satu website. Ketika memperhatikan tentang bor yang
macet itu, entah bagaimana, saya teringat pada doa saya, dan proses bagaimana saya
“Memahami” permintaan saya yang sebenarnya. Jangan ditanya soal berapa lama doa
itu terkabul, tetapi yang saya lihat saat ini adalah, bagaimana IA memproses lingkungan,
dan Saya pribadi dahulu, baru, apa yang saya mintakan itu IA berikan.
Saya meminta sebuah ministry, dimana saya bisa nyaman. Sebuah permintaan yang
awalnya saya pikir tidaklah salah. Tetapi, dalam prosesnya, permintaan itu mulai berubah,
menjadi : Sebuah Ministry yang bisa menjadi Rumah yang nyaman serta teduh bagi
teman-teman saya.
Waktu berlalu, dan permintaan itu bermetamorfosis kembali menjadi : Sebuah ministry
yang tidak hanya bagi orang-orang terdekat saya, tetapi bisa berdampak lebih luas,
yakni bagi Gereja Allah. Metamorfosis berikut dan berikutnya terus terjadi, sampai akhirnya
saya hanya bisa menangis sambil berkata : Ad Maiorem Dei Gloriam.
Kenapa menangis? Karena pada akhirnya saya melihat, bagaimana Lingkungan itu
berubah, jauh. Dan tidak hanya lingkungan, tetapi juga diri saya pribadi.
Di dalam proses itu, saya melewati sakit, ketika terjadi penolakan, sakit, ketika harus tetap
menunduk pada otoritas, sakit ketika seakan-akan tidak ada bantuan, Tetapi Lihatlah...
Ministry teduh yang akan berdampak luas dimana Kemuliaan Allah itu akan mulai terlihat,
mulai dibangun dan direnovasi. Hingga suatu hari nanti, We will Shout It Out !!
In The Name of Jesus. Amen.
~Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Nama Yesus
Agustinus dari Canterbury
Kis. 18:23-28;
Mzm. 47:2-3,8-9,10;
Yoh. 16:23b-28
Sabtu 27 Mei 2017
Yoh 16:23b :’ Aku berkata kepadamu :
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta
kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu
dalam namaKu ‘
Bacaan pada hari ini dalam Kisah para rasul, menceritakan tentang Apolos,
seseorang yg dengan keterbatasan informasi mengenai Yesus, tapi memiliki
keinginan kuat untuk mewartakannya kepada orang lain. Tetapi Apolos
adalah seorang yang rendah hati sehingga membuka diri dan mau menerima
pengajaran dari orang lain. Sehingga dengan begitu, pengajarannya menjadi
semakin sempurna.
Bacaan injil hari ini mewartakan tentang Yesus yang mengatakan bahwa : jika
kamu minta kepada Bapa melalui Aku, Bapa akan memberikannya kepadamu.
Ini artinya, semua yang kita mohon kepada Bapa, itu semua dikabulkan karena
Yesus. Dalam doa kita juga sering sekali secara ‘otomatis’ menutup doa kita
dengan kata-kata : dengan perantaraan Kristus Yesus Tuhan kami.
Berarti kita percaya, bahwa Yesus adalah nama yang penuh dengan kuasa,
Nama di atas segala nama.
Bukan tanpa sebab bahwa Yesus adalah perantara kita kepada Bapa, jika kita
berdoa dan bermohon kepada Bapa melalui Yesus, itu berarti bahwa Yesus
sendiri yang memohonkan permohonan kita kepada Bapa.
Beberapa dari kita mungkin masih belum merasa bahwa doa yang kita
hunjukkan kepada Bapa, jika melalui Yesus, besar sekali kuasanya, masih ada
beberapa yang merasa bahwa doa nya dikabulkan karena kebaikan yang
dilakukan.
Ada yang masih belum punya kerendahan hati untuk mengerti bahwa itu
semua karena nama Yesus.
Itu yang membedakan kita dengan Apolos.
Apolos memiliki semangat kerendahan hati untuk menerima karunia untuk
pengajaran yang lebih sempurna melalui hati yang terbuka buat orang lain,
sedangkan beberapa dari kita belum punya kerendahan hati untuk menerima
bahwa kita memerlukan ‘Orang Lain’ yaitu Yesus sebagai perantara kita untuk
kesempurnaan doa kita.
Mari kita mencontoh Apolos dan belajar menjadi rendah hati.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Potensi Iman
Minggu 28 Mei 2017
Yoh. 17:8c
Segala firman yang
Engkau sampaikan kepadaKu telah
Kusampaikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya.
Hari Minggu
Komunikasi Sedunia
Kis. 1:12-14; Mzm. 27:1,4,7-8a;
1Ptr. 4:13-16;
Yoh. 17:1-11a
Saya mengagumi guru-guru Sekolah Dasar, terutama mereka yang bertugas di daerahdaerah terpencil dengan segala keterbatasan sarana prasarana belajar mengajar dan
belum lagi harus menghadapi anak-anak kampung sederhana yang daya tangkap
intelektualnya cukup rendah dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang ada
di kota-kota besar. Namun pada akhirnya ketika anak-anak kampung ini sudah harus
melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, semuanya sudah bisa
membaca dan menulis serta berhitung. Sambil menyeruput kopi pagi, saya bergumam,
koq bisa ya?
Pendidikan adalah proses transfer pengetahuan dari guru kepada muridnya. Namun
agar proses transfer itu berhasil si guru harus percaya dengan kemampuan si murid untuk
menerima ilmu sesuai porsinya dan si murid percaya akan kemampuan gurunya yang
kelihatan seperti mengetahui banyak hal. Kepercayaan antara kedua pihak guru dan
murid adalah kunci keberhasilan proses belajar mengajar. Lalu bagaimana dengan
pendidikan iman?
Dalam Doa WasiatNya Yesus menunjukkan kepercayaan seorang guru kepada anak
didikNya. Dia telah memberi semua pengetahuanNya tetang siapa itu Allah Bapa, dan
menurut Yesus semua muridnya percaya dan tahu benar-benar. Nah. Benarkah demikian?
Mari kita bertanya pada diri sendiri. Benarkah saya tahu benar-benar bahwa Yesus
datang karena Bapa yang mengutusNya? Dan kedatanganNya itu untuk membawa
orang pada hidup kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus (Yoh. 17:3). Percayakah kita bahwa
apa yang dikatakan Yesus itu benar? Ingat bahwa proses transfer pengetahuan itu
mempunyai dasar utama yaitu kepercayaan. Yesus tidak menuntut murid-muridNya untuk
belajar lebih keras. Yesus hanya minta satu yaitu percaya. Kalau kita sudah percaya akan
Yesus sebagai pribadi, maka kita akan menerima pengetahuan lebih banyak dan lebih
mendalam tentang Allah sendiri. Kita percaya pada Yesus guru kita yang (kelihatan) tahu
banyak hal itu karena dia percaya kepada kita terlebih dahulu.
Yesus lebih dahulu melihat potensi iman yang ada dalam diri kita masing-masing, karena
itulah kita terdorong untuk percaya kepada apapun yang Ia sampaikan. Kalau kita
sudah percaya, pasti kita akan mau belajar dan memperhatikan segala apa pun yang
akan keluar dari mulut Tuhan, dan selanjutnya kita kan memperolah kebijaksanaan dan
pengetahuan akan Allah yang lengkap dan utuh tanpa diganggu oleh keraguan sedirkit
pun. Karena itu marilah kita sama-sama percaya.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Sudahkah kamu menerima Roh Kudus?
Maria Ana dari Paredes,
Yosef Gerard
Kis. 19:1-8;
Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab;
Yoh. 16:29-33
Kis 19:6
Sabtu 29 Mei 2017
“ Dan ketika Paulus
menumpangkan tangan di atas mereka,
turunlah Roh Kudus di atas mereka, dan
mulailah mereka berkata-kata dalam
bahasa roh dan bernubuat “
Di dalam umat Katolik yang mengikuti Pembaruan Karismatik Katolik pasti mengenal
dan sering mendengar tentang bahasa roh. Namun bagi umat Katolik non karismatik
mungkin bahasa roh itu dianggap sebagai sesuatu yang asing dan tidak terbiasa.
Bahkan banyak juga yang mempertanyakan apa itu bahasa roh.
Dalam Wikipedia secara singkat disebutkan bahwa bahasa roh adalah suatu
pengucapan (jarang dalam bentuk tulisan) dari suku kata maupun kata-kata yang tidak
dapat dipahami secara langsung dalam bahasa daerah pendengar di lingkungan
wilayah tersebut. Yang biasanya merupakan suatu bagian dari kegiatan agamawi
dalam penyembahan religius.
Kita umat Katolik yang sudah dewasa yang sudah menerima Baptis dan Krisma, kita
juga telah menerima Roh Kudus juga, dan kitapun diharapkan untuk dapat berkatakata dalam bahasa roh dan bernubuat. Di sini dimaksudkan lebih nyatanya adalah
pembicaraan dan tutur kata kita dijiwai oleh buah-buah Roh Kudus yaitu: ”kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23)
Sehingga tutur kata kita membahagiakan dan menyelamatkan orang lain. Tidak
membuat orang lain kecewa dan sakit hati.
Bernubuat berarti mampu melihat atau meraba-raba apa yang akan terjadi sehingga
kita mampu menempatkan diri sedemikian rupa supaya kita selamat dalam bermacammacam situasi.
Ketrampilan bernubuat ini mampu kita latih apabila kita rajin melakukan pemeriksaan
batin setiap hari. Pemeriksaan batin merupakan bagian dari doa harian kita. Pemeriksaan
batin tidak sama dengan melihat dosa-dosa kita, tetapi melihat kecenderungan batin
kita. Kita percaya bahwa batin kita cenderung untuk berbuat baik daripada yang jahat.
Maka baiklah kecenderungan melakukan apa yang baik kita kuatkan dan perteguh
dengan menjadikan nyata dalam setiap perbuatan baik kita. Dengan terbiasa berbuat
baik kita berarti “ BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH DAN BERNUBUAT “
TUHAN MEMBERKATI…….
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Kebebasan Sejati
Minggu 30 Mei 2017
Kis 20:22 Tetapi sekarang
Marta Wiecka, Baptista Varani,
Yakobus Filipus Bertonious
sebagai tawanan Roh aku pergi ke
Kis. 20:17-27;
Yerusalem dan aku tidak tahu apa
Mzm. 68:10-11,20-21;
yang akan terjadi atas diriku di situ
Yoh. 17:1-11a
Banyak dari kita merasa bahwa kita ini bebas, merdeka. Tidak punya hutang.
Tidak di penjara.
Tapi sungguhkan kita bebas?
Apakah kita sungguh bebas dari masa lalu dan hidup di saat ini? Ataukah masa
lalu yang pahit masih memborgol kita? Atau apakah kita terjebak di manisnya
masa lalu dan tidak bisa move on? Mau yang pahit, mau yang manis, tetap
saja borgol.
Banyak dari kita diam di balik jeruji yang tidak nampak, yang kita ijinkan
mengurung kita. Kita tidak bebas menjadi diri kita sendiri. Kita tidak bebas
mengejar panggilan hidup kita.
“Nanti orang bilang apa?” – lagi lagi kita diborgol oleh apa yang orang bilang,
bukannya mencari apa yang Tuhan bilang.
Kesimpulannya kita adalah tawanan.
Padahal Yesus Tuhan telah wafat menebus kita, memutihkan seluruh kesalahan
kita dan menghendaki kita hidup bebas lepas dalam menjadi diri kita yang
telah Dia ciptakan baik adanya, mengasihiNya dan memenuhi panggilanNya
dalam hidup kita.
Rasul Paulus menuliskan tentang bagaimana dia menjadi tawanan Roh.
Dan justru sebagai tawanan Roh, dia bebas lepas. Dia pergi ke mana Tuhan
memintanya pergi, tanpa mau tahu apa yang akan terjadi, tanpa ketakutan.
Beberapa hari lalu saya dan seorang teman sempat saling meneguhkan
dengan menyampaikan bahwa kita harus menjadi pengikut Kristus yang
militan, yang berani, yang percaya diri. Kalau kita masih terkungkung di
ketakutan ini dan itu, takut kuasa gelap, takut dengan kegalauan, takut tidak
dapat kerja, takut kesepian dll. Lalu Tuhan yang kita percaya itu di mana?
Apalah arti kematianNya di kayu salib? Karena itu berarti kita tidak mengakui
kuasaNya yang seharusnya sebagai Anak Allah adalah milik kita juga.
Jadi, lebih baik jadi tawanan Roh karena di dalamnya ada kebebasan sejati.
Mari kita sama-sama menyerahkan diri untuk “ditangkap”Nya. Yukkk!!
Dear Lord, Please steal from me, all that steal me from you ~
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
www.DOJCC.com
Menanti Berkat
Pesta Santa Perawan Maria
Mengunjungi Elisabet
Zef. 3:14-18a atau Rm. 12:9-16b;
MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6;
Luk. 1:39-56
Sabtu 31 Mei 2017
Luk 1 : 42 Lalu berseru dengan
suara nyaring: “Diberkatilah engkau
di antara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu .
Sebelum memulai renungan ini saya mau berterima kasih atas rahmat
Tuhan, karena saya dan istri menerima berkat dari Tuhan yang sangat
luar biasa . Kami dianugerahi seorang anak yang akan lahir sebelum
akhir tahun ini.
Ketika saya membaca Injil pada hari ini, entah mengapa rasa syukur
saya kepada Tuhan menjadi lebih meluap. Terutama pada ayat ke 42,
jika di dalam perikop itu mengatakan “ Diberkatilah engkau di antara
semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”, maka untuk
sekarang bukan hanya istri saya yang merasa diberkati, tetapi saya
pribadi juga sangat merasa diberkati oleh Tuhan. Saya merasa diberkati
oleh Tuhan karena untuk rencana saya yang satu ini, Tuhan memberikan
kemudahan untuk kami. Tuhan memberikan kami berdua kesempatan
dan tanggung jawab untuk anak yang sedang dikandung istri saya.
Untuk itu saya hanya bisa memohon kepada Tuhan agar nantinya anak
ini selalu bisa menjadi berkat dimanapun dia berada dan selalu menjadi
kebaikan untuk keluarga dan orang-orang yang dia temui. Penantian
yang besar pastinya akan menghasilkan buah yang besar juga.
Selalu mengucap syukur kepada Tuhan akan segala apapun yang Dia
berikan untuk kita, bukan hanya hal besar yang menjadi patokan, tetapi
iman kita kepada Tuhan yang menjadikan kita selalu siap bersyukur
dalam situasi apapun. Di saat kita berdoa dan selalu bertekun di dalam
iman pasti Tuhan akan mendengar setiap permohonan kita, sampai kita
benar-benar mencerminkan diri Tuhan didalam kehidupan kita.
Terima Kasih Tuhan atas berkat ini, Amin.
Christ.A
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 89 / 2017
Download