Dinamika Rantai Pasok Implikasi analisi strategik dalam Manajemen Biaya • Karena adanya perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, peran manajemen biaya juga berubah. Pengenalan teknologi informasi dan teknologi pemanufakturan yang baru, memberi fokus kepada pelanggan, pertumbuhan pasar global dan perubahan-perubahan lain yang mengharuskan perusahaan mengembangkan SI strategik untuk mempertahankan secara efektif keunggulan kompetitif perusahaan didalam industri. Value chain Analysis • Menurut Shank dan Givindarajan, 1992 Value Chain Analysis (VCA) merupakan alat untuk memahami rantai pasok yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, termasuk layanan purna jual. • Menurut Porter (1985) analisis value-chain merupakan alat analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih naik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan dan perusahaan lain dalam industri. • Value chain mengidentifikasi dan menghubungkan berbagai aktivitas strategik diperusahaan. Sifat value chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Value chain Analysis (2) • Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. • Strategi Low Cost menekankan pada harga jual yang lebih rendah dbandingkan kompetitor untuk menarik konsumen. Konsekuensi nya perusahaan harus melakukan kontrol cost yang ketat. • Strategi Kompetitif diferensiasi menekankan pada keunikan produk. Produk tersebut berbeda dibandingkan dengan produk pesaing, sehingga konsumen mau berpaling kepada produk perusahaan. Produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang lebih dimata konsumen. • Analisis Value Chain berfokus pada total value chain dari suatu produk, mulai dari desain produk, sampai dengan pemanufakturan produk bahkan jasa setelah penjualan. • Penentuan dibagian mana perusahaan berada dari seluruh value chain merupakan analisis strategik, berdasarkan pertimbangan terhadap keunggulan bersaing yang ada pada setiap perusahaan yaitu dimana perusahaan dapat memberikan nilai terbaik untuk pelanggan utama dengan biaya serendah mungkin. Value chain Analysis (3) • Contohnya : – Beberapa perusahaan dalam industri pembuatan komputer memfokuskan pada pembuatan chip, sementara perusahaan lainnya terutama memfokuskan pada pembuatan processor (intel) atau harddrive (seagate dan Western digital), atau monitor (Sony). – Beberapa perusahaan mengkombinasikan pembelian dan pemanufakturan komponen untuk pembuatan komputer yang lengkap (IBM, Compaq). – Berikan contoh yg lainnya???? Value Added • Konsep value chain harus dibedakan dengan konsep value added. • Value Added merupakan analisis nilai tambah yang dimulai dari saat pembelian bahan baku sampai dengan produk jadi. Value added menekankan pada penambahan nilai produk selama proses didalam perusahaan. Tingkat Produksi dan Amplifikasi Permintaan • Pengaturan tingkat produksi menjadi suatu masalah sulit karena adanya amplifikasi permintaan dalam rantai pasok. • Amplifikasi ini disebabkan oleh adanya waktu tunda (delay time), baik penundaan untuk operasi penciptaan nilai tambah (value-added) maupun penundaan karena idle Ketidakpastian Pasokan Permintaan dan • SCM sebagai integrasi proses-proses bisnis dari pengguna akhir sampai pemasok-pemasok awal untuk menyediakan produk, jasa dan informasi yang memberikan nilai tambah bagi para pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. • Nila tambah bagi para pelanggan berkaitan dengan permintaan yang terutama berkaitan dengan kebutuhan produk dengan jenis yang tepat, kuantitas yang tepat, tempat yang tepat, waktu yang tepat, kualitas yang tepat dan biaya yang tepat. • SCM bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan tsb dengan melibatkan para pelaku dan pihak-pihak terkait dalam rantai pasok itu. • Pada suatu rantai pasok terdapat ketidapastian(uncertainty) . Ketidakpastian ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dari aspek permintaan (demand) maupun aspek pasokan (supply) Ketidakpastian Permintaan dan Pasokan (2) Ketidakpastian Permintaan 1. Variasi Produk yang dibutuhkan atau diminta oleh pelanggan sangat beragam. Variasi ini antara lain dalam merk, ukuran dll. 2. Variasi kuantitas produk • • Para pelanggan membutuhkan produk dalam kuantitas yang beragam. Untuk suatu produk tertentu, misalnya seorang pelanggan membutuhkan produk dalam jumlah sedikit (dalam satuan unit), sedangkan pelanggan lain membutuhkannya dalam jumlah banyak (dalam satuan karton atau pallet) Perbedaan kuntitas permintaan pelanggan yang tinggi akan menignkatkan ketidakpastian dalam rantai pasok Ketidakpastian Permintaan (2) 3. Perbedaan Ukuran Lot Ukuran lot suatu produk yang dibutuhkan pelanggan berbedabeda. Sebagai contoh untuk suatu produk tertentu, pelanggan membutuhkan produk dalam kemasan yang berisi 12 unit, sedangkan pada waktu yang lain atau pelanggan lain membutuhkan produk tsb dalam kemasan yang berisi 24 unit. Perbedaan ukuran lot ini akan mempengaruhi ketidapastian dalam rantai pasok. Perbedaan ukuran lot yang semakin banyak akan meningkatkan ketidakpastian dalam rantai pasok. 4. Waktu tanggap. • Waktu tanggap permintaan bisa sangat bervariasi. Untuk produk farmasi, misalnya waktu tanggap permitaan dair apotek atau rumah sakit bisa sangat longgar. Namun, waktu tanggap permintaan produk farmasi untuk kondisi darurat (misalnya untuk keperluan operasi) bisa sangat sempit. • Apabila waktu tanggap yang dibutuhkan sempit maka akan mengakibatkan ketidakpastian yang tinggi dalam rantai pasok. Ketidakpastian Permintaan (3) 5. Tingkat pelayanan • • Tingkat pelayanan bervariasi tergantung karakteristik pelanggan dan tingkat kebutuhannya saat itu. Pengiriman suatu suku cadang (sparepart) untuk kondisi darurat di area pengeboran minyak, misalnya harus dilakukan sesegera mungkin, namun, pengiriman suku cadang yang sama untuk keperluan cadangan perawatan, dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Permintaan tingkat pelayanan yang tinggi akan meningkatkan ketidakpastian dalam rantai pasok 6. Kepekaan terhadap harga produk. • • Harga produk yang bisa diterima oleh pelanggan bisa berbeda-beda. Untuk suatu kondisi tertentu, harga produk tidak sensitif bagi pelanggan. Namun pada kondisi yang lain, harga produk akan menjadi sensitif Bagi sebagian besar pelanggan, harga produk disupermarket, misalnya cukup sensitif. Sebagian besar pelangan membeli produk disupermarket dalam jumlah cukup besar sebagai belanja bulanan untuk keperluan sehari-hari Ketidakpastian Pasokan Ketidakpastian Pasokan (2) Ketidakpastian Pasokan (3) Penerapan SCM • Ketidakpastian permintaan bervariasi dari tingkat ketidakpastian yang rendah sampai yang tinggi. Demikian pula pada ketidak pastian pasokan • Penerapan SCM diharapkan dapat mengantisipasi atau mengelola ketidakpastian tsb. Pengelolaan bisa dilakukan dari sisi pasokan maupun permintaan, walaupun pada praktiknya lebih banyak dari sisi pasokan. Penerapan SCM ini dilakukan dengan memilih dan menggunakan strategi yang tepat.