BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Marketing dan Komunikasi adalah hal terpenting dalam suatu perusahaan karena dengan adanya komunikasi yang baik, maka semua prosedur pekerjaan akan terselesaikan dengan baik termasuk proses Marketing dalam perusahaan tersebut. Berikut ini adalah pengertian Marketing Communications menurut para ahli. Marketing10 atau yang dalam Bahasa Indonesia adalah Pemasaran merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah perusahaan. Menurut salah satu pakar terkemuka dunia dalam bidang Pemasaran, Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Edisi Millenium mengemukakan pengertian Pemasaran yang dibedakan menjadi dua yaitu pengertian secara sosial dan secara manajerial : 1. Pemasaran secara sosial adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang 10 Ibid1 10 bernilai dengan pihak lain. Untuk pengertian secara manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. 2. Pemasaran secara manajerial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi saran-saran individu dan organisasi. Dari kedua pengertian di atas terlihat bahwa Pemasaran adalah suatu proses pelaksanaan perencanaan yang diinginkan oleh individu atau perusahaan untuk mempertukarkan produknya baik dalam bentuk barang maupun jasa agar tercipta saling menguntungkan antara pihak satu dan pihak yang lainnya11. Komunikasi pemasaran 12 (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu13. 11 Ibid 8 Shimp, Terence A. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. 2003 hal 4 13 Ibid10 12 11 Tujuan yang ingin dicapai dengan Komunikasi Pemasaran adalah untuk memengaruhi masyarakat dengan elemen promosinya sampai ke tingkat kognisi, affeksi, dan konasi. Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard sell. Soft sell berupa advertising, public relation, CSR, interactive marketing yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan affeksi. Sedangkan, hard sell berupa personal selling, direct marketing, sales promotion untuk memengaruhi konsumen ke tingkat konasi.14 Sebelum membahas mengenai event berikut ini adalah beberapa teori mengenai Komunikasi Pemasaran Terpadu atau dikenal dengan IMC (Integrated Marketing Communication) Komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) 15 adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. 14 15 Shimp, Terence A. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. 2003 hal 160 Duncan, Tom. Principles of Advertising and IMC. First Edition. McGraw-Hill, Inc. 2005 hal 341 12 Sedangkan definisi IMC menurut American Association of Advertising Agencies adalah sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan – pesan yang terpisah. Dari definisi umum tersebut, kita bisa lihat sejumlah manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, di antaranya: 1. Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan. 2. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bantuk komunikasi pemasaran. 3. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya. IMC adalah koordinasi dan penggunaan keseluruhan perangkat, kesempatan, fungsi dan sumber daya dari komunikasi permasaran dalam sebuah perusahaan ke dalam satu program yang memaksimalkan dampak pada konsumen dengan biaya minim. Pernyataan Thompson di atas menggambarkan kerja IMC yaitu untuk memberikan hasil yang maksimal dan terbaik dalam memasarkan suatu produk atau 13 jasa. IMC menjadi sebuah solusi bagi agensi periklanan dalam menjangkau berbagai segmentasi pelanggan yang mengkonsumsi beragam media. IMC juga merupakan pendekatan berbasis data yang fokus ada identifikasi pandangan konsumen dan mengembangkan strategi dengan saluran yang tepat untuk membentuk hubungan konsumen dan brang yang kuat. Agensi perikalanan dapat menggunakan hanya beberapa komponen dari IMC. Penggunaan didasarkan pada pendekatan yang diinginkan oleh klien. Biasanya disesuaikan dengan segmentasi pelanggan produk klien. Oleh karena itu, penting bagi agensi periklanan untuk mengetahui sisi mana dari konsumen yang harus dimasuki serta bagaimana dan dimana konsumen menggunakan berbagai tipe media. Menggunakan IMC berarti memberikan konsistensi pesan yang disampaikan pada konsumen meskipun menggunakan media yang berbeda. Konsistensi tersebut secara tidak langsung akan menjadi retensi (pengulangan) ketika konsumen melihat iklan yang sama pada media yang berbeda, kemudian pesan akan melekat dalam benak konsumen. Berbagai keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan IMC adalah: 1. Corporate cohesion. IMC dapat digunakan oleh klien sebagai alat strategis dalam mengkomunikasikan citra dan keuntungan dari produk atau jasa. 14 2. Client relationship. IMC menyediakan kesempatan bagi agensi periklanan untuk memainkan peran penting yang signifikan dalam pengembangan proses komunikasi, dan menjadi partner yang efektif dalam hubungan dengan klien. 3. Interaction. IMC memastikan komunikasi antara agensi dan menciptakan ikatan yang lebih kuat antara mereka dank lien. Dengan menyediakan arus informasi yang lebih terbuka, IMC memungkinkan partisipan komunikasi untuk berkonsentrasi dalam kunci dari pengembangan strategis, ketimbang mengejar tujuan individu. 4. Motivation. IMC menawarkan kesempatan untuk memotivasi agensi periklanan. Pemikiran yang tergabung dari keseluruhan tim lebih baik dari pemikiran yang berasal dari individu saja. Hal ini juga memotivasi setiap anggota dalam tim agensi periklanan untuk menemukan potensi kreativitas mereka. 5. Measurability. Kemungkinan keuntungan yang terpenting adalah penyampaian kemampuan mengukur respon dan akuntabilitas proses komunikasi. Berikut ini adalah penjabaran dari pengembangan konsep dasar IMC 16 yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan (Soft Sell dan Hard Sell) : 16 Idai12 15 1. Direct Marketing (Hard Sell) Di saat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive, database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral. Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari frontend dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu). 2. Sales Promotion (Soft Sell) Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premium (misalnya beli rinso dapat piring cantik) Pada konsepnya, sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas. 16 3. Public Relations (Soft Sell) PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas memanage corporate brand dan menjaga reputasinya. Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2) menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional; (3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial. 4. Personal Selling (Hard Sell) Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang salesperson harus memahami customernya dengan baik. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer. 17 5. Advertising (Soft Sell) Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand. 6. Publicity (Soft Sell) Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertsing dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising. 7. Event/ Sponsorship (Soft Sell) Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi nonprofit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, 18 gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya. 8. Interactive Marketing (Soft Sell) Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer relationship management. 2.2. Event Event menurut Any Noor 17 definisi dari event adalah suatu kegiatan yang dselenggarakan untuk memperingati hal – hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentuserta melibatkan lingkungan masyarakatyang diselenggarakan pada waktu tertentu. 17 Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 7 19 Setiap event selalu mempunyai tujuan utama untuk apa diselenggarakan. Salah satu tujuan utama dari event ada pada target sasarannya atau target pengunjung yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Menurut Any Noor dalam bukunya Event Management, kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event18. Event yang diadakan memang bertujuan untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang diharapkan dan ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event19. Seperti kutipan diatas, yaitu event yang sukses dikatakan mendapatkan banyak respon dan perhatian dari pengunjung, namun efektif kah event yang sukses tersebut? Hal ini dapat dijawab dengan melakukan evaluasi event. Manfaat Event yaitu dapat menciptakan keunggulan kompetitif, meningkatkan penjualan dan keuntungan,menghemat uang dan waktu. Event mengikat komunikasi seluruh pelanggan dan membantu mereka bergerak melalui berbagai tahap proses pembelian. Organisasi secara simultan mengkonsolidasikan citra, mengembangkan dialog dan memelihara hubungan dengan pelanggan. Kemampuan untuk mempertahankan pelanggan untuk hidup adalah keunggulan kompetitif yang kuat. Event juga meningkatkan keuntungan melalui peningkatan efektivitas. Jadi, Event 18 19 Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 179 Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 182 20 dapat meningkatkan penjualan dengan peregangan pesan di beberapa alat komunikasi untuk menciptakan jalan lebih bagi pelanggan untuk menjadi sadar, tertarik dan akhirnya melakukan pembelian20. Konsep kesadaran, kemudian tertarik dan melakukan pembelian dapat dituangkan kepada konsep AIDA yang menjadi acuan untuk evaluasi keberhasilan event21 : 1. Menarik perhatian audience/calon konsumen ( Attention ) 2. Menciptakan ketertarikan pada diri audience/calon konsumen ( Interest ) 3. Mendorong pembuatan keputusan ( Decission ) 4. Menetapkan dan memutuskan tindakan untuk memuaskan hasrat dan merealisasikan keputusan yang sudah dibuat ( Action ) 20 21 Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 179 Pudjiastuti, W. Special Event. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010 hal 73 21 2.3. AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dikenal sebagaimana seorang pemasar merancang pesan yang disampaikan dengan kata yang tepat, sehingga terjadinya pengambilan keputusan akan pembelian produk. Tetapi tidak semua pemasar dapat menyampaikan pesannya dengan baik sehingga terjadinya keraguan pembeli dalam memilih kebutuhan dan keinginannya. Rancangan pesan tersebut dijelaskan oleh beberapa para ahli dalam mengklarifikasikan teori AIDA, sebgai berikut : Menurut Kotler 22 “Teori AIDA (Attention, Interest, Desire and Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik”, Sedangkan menurut Tjetjep Djatnika23 menjelaskan “Teori AIDA merupakan pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut dengan intensitas ketertarikan yang tinggi. 22 23 Kotler, P. & Keller, K.L. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta : PT Indeks. 2007 hal 179 Djatika, Tjetjep. Manajemen Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007 :52 22 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa AIDA merupakan alat penyampaian suatu pesan yang ideal kepada konsumen dimana melalui suatu tahapan yang terdiri dari perhatian (attention), ketertarikan (interest), minat (desire) dan mengambil tindakan (action). Dimana seorang pemasar harus menyadari bahwa pesan yang disajikan terdapat tentang AIDA, yaitu : 1) Attention (Perhatian) Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan perhatian, baik dalam bentuk dan media yang disampaikan. Dimana perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat dikemukakan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal , diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness/kesadaran akan adanya produk yang disampaikan ke konsumen. 2) Interest (Ketertarikan) Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama. Hal 23 tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukkan. 3) Desire (keinginan) Pemikiran terjadi dan adanya keinginan. Hal ini berkaitan dengan motif dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian dibedakan menjadi 2, yaitu motif rasional dan emosional. Dimana motif rasional mempertimbangkan keuntungan konsumen dan kerugian yang didapatkan. Sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk. 4) Action (Tindakan) Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Efektivitas ini dapat diukur dengan nilai rata – rata. Dikatakan efektif jika minat beli terhadap event ini adalah ≥ 4. Koefisien 4 didapat dari nilai pernyataan yang menyatakan minat beli. 2.4. Susu Formula Menurut WHO24 ( World Health Organization ),Susu Formula adalah susu yang sesuai dan bisa diterima sistem tubuh bayi. Susu formula yang baik tidak 24 http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi 24 menimbulkan gangguan saluran cerna seperti diare, muntah atau kesulitan buang air besar. Gangguan lainnya seperti batuk, sesak, dan gangguan kulit. Susu Formula Bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi. Susu formula berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Oleh karena itu komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati. Oleh FDA (Food and Drugs Association/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) mensaratkan produk ini harus memenuhi standard ketat tertentu. Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak 25 Susu formula kebanyakan tersedia dalam bentuk bubuk. Perlu dipahami susu cair steril sedangkan susu formula tidak steril. Pemberian susu formula diindikasikan untuk bayi yang karena sesuatu hal tidak mendapatkan ASI atau sebagai tambahan jika produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Penggunaan susu formula ini sebaiknya meminta nasehat kepada petugas kesehatan agar penggunaannya tepat26 25 26 Pudjiadi, Solokin. Ilmu Gizi Pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2002 hal 74 Nasar, I Made dkk. Buku Ajar Patologi II. Jakarta : Agung Seto. 2010 hal 17 25 Walaupun memiliki susunan nutrisi yang baik, tetapi susu sapi sangat baik hanya untuk anak sapi, bukan untuk bayi. Oleh karena itu, sebelum dipergunakan untuk makanan bayi, susunan nutrisi susu formula harus diubah hingga cocok untuk bayi. Sebab, ASI merupakan makanan bayi yang ideal sehingga perubahan yang dilakukan pada komposisi nutrisi susu sapi harus sedemikian rupa hingga mendekati susunan nutrisi ASI27. 27 Khasanah, Nur. ASI atau Susu Formula. Jakarta : Flashbook. 2011 hal 3 26