BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Marketing

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran
Marketing dan Komunikasi adalah hal terpenting dalam suatu perusahaan
karena dengan adanya komunikasi yang baik, maka semua prosedur pekerjaan akan
terselesaikan dengan baik termasuk proses Marketing dalam perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah pengertian Marketing Communications menurut para ahli.
Marketing10 atau yang dalam Bahasa Indonesia adalah Pemasaran merupakan
bagian yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah perusahaan. Menurut salah satu
pakar terkemuka dunia dalam bidang Pemasaran, Philip Kotler dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Pemasaran Edisi Millenium mengemukakan pengertian
Pemasaran yang dibedakan menjadi dua yaitu pengertian secara sosial dan secara
manajerial :
1. Pemasaran secara sosial adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
10
Ibid1
10
bernilai dengan pihak lain. Untuk pengertian secara manajerial, pemasaran
sering digambarkan sebagai seni menjual produk.
2. Pemasaran secara manajerial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi saran-saran individu dan
organisasi.
Dari kedua pengertian di atas terlihat bahwa Pemasaran adalah suatu proses
pelaksanaan perencanaan yang diinginkan oleh individu atau perusahaan untuk
mempertukarkan produknya baik dalam bentuk barang maupun jasa agar tercipta
saling menguntungkan antara pihak satu dan pihak yang lainnya11.
Komunikasi pemasaran
12
(marketing communication) adalah sarana di mana
perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta
merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun
hubungan dengan konsumen. adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran”.
Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran
dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan
individu13.
11
Ibid 8
Shimp, Terence A. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. 2003 hal 4
13
Ibid10
12
11
Tujuan yang ingin dicapai dengan Komunikasi Pemasaran adalah untuk
memengaruhi masyarakat dengan elemen promosinya sampai ke tingkat kognisi,
affeksi, dan konasi. Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard
sell. Soft sell berupa advertising, public relation, CSR, interactive marketing yang
bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan affeksi. Sedangkan,
hard sell berupa personal selling, direct marketing, sales promotion untuk
memengaruhi konsumen ke tingkat konasi.14
Sebelum membahas mengenai event berikut ini adalah beberapa teori
mengenai Komunikasi Pemasaran Terpadu atau dikenal dengan IMC (Integrated
Marketing Communication)
Komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication
(IMC)
15
adalah
sebuah
proses
perencanaan
marketing
komunikasi
yang
memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan
strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation,
advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk
memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum.
Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah
proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya
untuk menggerakkan brand value.
14
15
Shimp, Terence A. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. 2003 hal 160
Duncan, Tom. Principles of Advertising and IMC. First Edition. McGraw-Hill, Inc. 2005 hal 341
12
Sedangkan definisi IMC menurut American Association of Advertising
Agencies adalah sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang
memberikan nilai tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara
melakukan evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi
dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek
komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan – pesan yang terpisah.
Dari definisi umum tersebut, kita bisa lihat sejumlah manfaat IMC bagi
organisasi atau perusahaan, di antaranya:
1. Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan
memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
2. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas
perusahaan melalui semua bantuk komunikasi pemasaran.
3. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya)
dengan para konsumennya.
IMC adalah koordinasi dan penggunaan keseluruhan perangkat, kesempatan,
fungsi dan sumber daya dari komunikasi permasaran dalam sebuah perusahaan ke
dalam satu program yang memaksimalkan dampak pada konsumen dengan biaya
minim. Pernyataan Thompson di atas menggambarkan kerja IMC yaitu untuk
memberikan hasil yang maksimal dan terbaik dalam memasarkan suatu produk atau
13
jasa. IMC menjadi sebuah solusi bagi agensi periklanan dalam menjangkau berbagai
segmentasi pelanggan yang mengkonsumsi beragam media.
IMC juga merupakan pendekatan berbasis data yang fokus ada identifikasi
pandangan konsumen dan mengembangkan strategi dengan saluran yang tepat untuk
membentuk hubungan konsumen dan brang yang kuat. Agensi perikalanan dapat
menggunakan hanya beberapa komponen dari IMC. Penggunaan didasarkan pada
pendekatan yang diinginkan oleh klien. Biasanya disesuaikan dengan segmentasi
pelanggan produk klien. Oleh karena itu, penting bagi agensi periklanan untuk
mengetahui sisi mana dari konsumen yang harus dimasuki serta bagaimana dan
dimana konsumen menggunakan berbagai tipe media.
Menggunakan IMC berarti memberikan konsistensi pesan yang disampaikan
pada konsumen meskipun menggunakan media yang berbeda. Konsistensi tersebut
secara tidak langsung akan menjadi retensi (pengulangan) ketika konsumen melihat
iklan yang sama pada media yang berbeda, kemudian pesan akan melekat dalam
benak konsumen. Berbagai keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan IMC
adalah:
1. Corporate cohesion. IMC dapat digunakan oleh klien sebagai alat strategis
dalam mengkomunikasikan citra dan keuntungan dari produk atau jasa.
14
2. Client relationship. IMC menyediakan kesempatan bagi agensi periklanan
untuk memainkan peran penting yang signifikan dalam pengembangan proses
komunikasi, dan menjadi partner yang efektif dalam hubungan dengan klien.
3. Interaction. IMC memastikan komunikasi antara agensi dan menciptakan
ikatan yang lebih kuat antara mereka dank lien. Dengan menyediakan arus
informasi yang lebih terbuka, IMC memungkinkan partisipan komunikasi
untuk berkonsentrasi dalam kunci dari pengembangan strategis, ketimbang
mengejar tujuan individu.
4. Motivation. IMC menawarkan kesempatan untuk memotivasi agensi
periklanan. Pemikiran yang tergabung dari keseluruhan tim lebih baik dari
pemikiran yang berasal dari individu saja. Hal ini juga memotivasi setiap
anggota dalam tim agensi periklanan untuk menemukan potensi kreativitas
mereka.
5. Measurability.
Kemungkinan
keuntungan
yang
terpenting
adalah
penyampaian kemampuan mengukur respon dan akuntabilitas proses
komunikasi.
Berikut ini adalah penjabaran dari pengembangan konsep dasar IMC 16 yang
dapat diimplementasikan oleh perusahaan (Soft Sell dan Hard Sell) :
16
Idai12
15
1. Direct Marketing (Hard Sell)
Di saat perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa
melalui retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti:
close-loop,
interactive,
database-driven
messaging
system
yang
menggunakan banyak jenis media untuk menciptakan respon behavioral.
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari frontend dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari
konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata
maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer
yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll),
the database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu
untuk penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang
baik terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan
customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen
dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi
yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).
2. Sales Promotion (Soft Sell)
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang
dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
Contoh
dari nilai
tambah itu sendiri
adalah “kesempatan untuk
memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off,
dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30% lebih banyak”), sample gratis
dan premium (misalnya beli rinso dapat piring cantik)
Pada konsepnya, sales promotion digunakan untuk memotivasi customer
agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya
penawaran produk dalam jangka waktu terbatas.
16
3. Public Relations (Soft Sell)
PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam,
tidak hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas memanage corporate brand dan menjaga reputasinya.
Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media
tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi
calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih fokus kepada
customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain
dengan 4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2)
menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis,
psikografis, etnik atau khalayak secara regional; (3) mempengaruhi opinion
leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) melibatkan customer dan
stakeholder lainnya pada event spesial.
4. Personal Selling (Hard Sell)
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual
menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam
Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan
kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada pemecahan masalah dan
penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi
dari partnership ini adalah, seorang salesperson harus memahami customernya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun
perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang
dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
17
5. Advertising (Soft Sell)
Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan
promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan
dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari
iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor
(khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah
customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand.
6. Publicity (Soft Sell)
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public
Relations Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk
membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap
perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi
saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama
merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat
sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR
menawarkan kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity,
namun advertsing dapat menawarkan awareness dan kontrol yang lebih
besar.
Lalu
untuk
beberapa
alasan,
maka
sejumlah
perusahaan
menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
7. Event/ Sponsorship (Soft Sell)
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional
yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan
customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi nonprofit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan
sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas,
18
gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang
sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk
menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.
Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau
aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan.
Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek.
Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam
memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat
diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.
8. Interactive Marketing (Soft Sell)
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan
mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu
memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk.
Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management.
2.2. Event
Event menurut Any Noor 17 definisi dari event adalah suatu kegiatan yang
dselenggarakan untuk memperingati hal – hal penting sepanjang hidup manusia baik
secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama
yang
diselenggarakan
untuk
tujuan
tertentuserta
melibatkan
lingkungan
masyarakatyang diselenggarakan pada waktu tertentu.
17
Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 7
19
Setiap event selalu mempunyai tujuan utama untuk apa diselenggarakan.
Salah satu tujuan utama dari event ada pada target sasarannya atau target pengunjung
yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Menurut Any Noor dalam
bukunya Event Management, kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui
manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event18.
Event yang diadakan memang bertujuan untuk mendatangkan jumlah
pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang diharapkan dan
ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah
satu kesuksesan sebuah event19.
Seperti kutipan diatas, yaitu event yang sukses dikatakan mendapatkan banyak
respon dan perhatian dari pengunjung, namun efektif kah event yang sukses tersebut?
Hal ini dapat dijawab dengan melakukan evaluasi event.
Manfaat Event yaitu dapat menciptakan keunggulan kompetitif, meningkatkan
penjualan dan keuntungan,menghemat uang dan waktu. Event mengikat komunikasi
seluruh pelanggan dan membantu mereka bergerak melalui berbagai tahap proses
pembelian. Organisasi secara simultan mengkonsolidasikan citra, mengembangkan
dialog
dan
memelihara
hubungan
dengan
pelanggan.
Kemampuan
untuk
mempertahankan pelanggan untuk hidup adalah keunggulan kompetitif yang kuat.
Event juga meningkatkan keuntungan melalui peningkatan efektivitas. Jadi, Event
18
19
Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 179
Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 182
20
dapat meningkatkan penjualan dengan peregangan pesan di beberapa alat komunikasi
untuk menciptakan jalan lebih bagi pelanggan untuk menjadi sadar, tertarik dan
akhirnya melakukan pembelian20.
Konsep kesadaran, kemudian tertarik dan melakukan pembelian dapat
dituangkan kepada konsep AIDA yang menjadi acuan untuk evaluasi keberhasilan
event21 :
1. Menarik perhatian audience/calon konsumen ( Attention )
2. Menciptakan ketertarikan pada diri audience/calon konsumen ( Interest )
3. Mendorong pembuatan keputusan ( Decission )
4. Menetapkan dan memutuskan tindakan untuk memuaskan hasrat dan
merealisasikan keputusan yang sudah dibuat ( Action )
20
21
Noor, Any. Manajemen Event. Jakarta : Alfabeta. 2009 hal 179
Pudjiastuti, W. Special Event. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2010 hal 73
21
2.3. AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dikenal sebagaimana seorang
pemasar merancang pesan yang disampaikan dengan kata yang tepat, sehingga
terjadinya pengambilan keputusan akan pembelian produk. Tetapi tidak semua
pemasar dapat menyampaikan pesannya dengan baik sehingga terjadinya keraguan
pembeli dalam memilih kebutuhan dan keinginannya.
Rancangan pesan tersebut dijelaskan oleh beberapa para ahli dalam
mengklarifikasikan teori AIDA, sebgai berikut :
Menurut Kotler 22 “Teori AIDA (Attention, Interest, Desire and Action)
merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan,
menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari
pesan yang baik”,
Sedangkan menurut Tjetjep Djatnika23 menjelaskan “Teori AIDA merupakan
pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh
konsumen atau pembeli, prosesnya diawali dengan tahap menaruh perhatian
(Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan
melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang
keistimewaan produk atau jasa tersebut dengan intensitas ketertarikan yang tinggi.
22
23
Kotler, P. & Keller, K.L. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta : PT Indeks. 2007 hal 179
Djatika, Tjetjep. Manajemen Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007 :52
22
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa AIDA merupakan alat
penyampaian suatu pesan yang ideal kepada konsumen dimana melalui suatu tahapan
yang terdiri dari perhatian (attention), ketertarikan (interest), minat (desire) dan
mengambil tindakan (action). Dimana seorang pemasar harus menyadari bahwa
pesan yang disajikan terdapat tentang AIDA, yaitu :
1) Attention (Perhatian)
Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat
menimbulkan perhatian, baik dalam bentuk dan media yang disampaikan.
Dimana perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon
konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut
dapat dikemukakan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas,
perkataan menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik
tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi
perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal , diketahui, dan diingat oleh
konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness/kesadaran
akan adanya produk yang disampaikan ke konsumen.
2) Interest (Ketertarikan)
Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin tahu,
ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama. Hal
23
tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian konsumen akan
pesan yang ditunjukkan.
3) Desire (keinginan)
Pemikiran terjadi dan adanya keinginan. Hal ini berkaitan dengan motif dan
motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian dibedakan
menjadi 2, yaitu motif rasional dan emosional. Dimana motif rasional
mempertimbangkan keuntungan konsumen dan kerugian yang didapatkan.
Sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk.
4) Action (Tindakan)
Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Efektivitas ini dapat diukur dengan nilai rata – rata. Dikatakan efektif jika
minat beli terhadap event ini adalah ≥ 4. Koefisien 4 didapat dari nilai
pernyataan yang menyatakan minat beli.
2.4. Susu Formula
Menurut WHO24 ( World Health Organization ),Susu Formula adalah susu yang
sesuai dan bisa diterima sistem tubuh bayi. Susu formula yang baik tidak
24
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi
24
menimbulkan gangguan saluran cerna seperti diare, muntah atau kesulitan buang air
besar. Gangguan lainnya seperti batuk, sesak, dan gangguan kulit.
Susu Formula Bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang
diberikan pada bayi. Susu formula berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula
memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali digunakan
sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Oleh karena itu komposisi susu formula
yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati. Oleh FDA (Food and Drugs
Association/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) mensaratkan produk ini
harus memenuhi standard ketat tertentu.
Susu formula adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah
komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu
sapi sebagai bahan dasar mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh
peternak 25
Susu formula kebanyakan tersedia dalam bentuk bubuk. Perlu dipahami susu cair
steril sedangkan susu formula tidak steril. Pemberian susu formula diindikasikan
untuk bayi yang karena sesuatu hal tidak mendapatkan ASI atau sebagai tambahan
jika produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Penggunaan susu formula ini
sebaiknya meminta nasehat kepada petugas kesehatan agar penggunaannya tepat26
25
26
Pudjiadi, Solokin. Ilmu Gizi Pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2002 hal 74
Nasar, I Made dkk. Buku Ajar Patologi II. Jakarta : Agung Seto. 2010 hal 17
25
Walaupun memiliki susunan nutrisi yang baik, tetapi susu sapi sangat baik
hanya untuk anak sapi, bukan untuk bayi. Oleh karena itu, sebelum dipergunakan
untuk makanan bayi, susunan nutrisi susu formula harus diubah hingga cocok untuk
bayi. Sebab, ASI merupakan makanan bayi yang ideal sehingga perubahan yang
dilakukan pada komposisi nutrisi susu sapi harus sedemikian rupa hingga mendekati
susunan nutrisi ASI27.
27
Khasanah, Nur. ASI atau Susu Formula. Jakarta : Flashbook. 2011 hal 3
26
Download