siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
Pusat HUMAS Departemen Perdagangan
Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp. 021-23528400 Fax. 021-23528456
www.depdag.go.id
Tahun 2009 Adalah Tahun Indonesia Kreatif
Jakarta, 22 Desember 2008 – Hari ini pemerintah mencanangkan tahun 2009 sebagai
Tahun Indonesia Kreatif (TIK) yang sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Ibu
yang ke-80 dan Satu Abad Kebangkitan Perempuan Indonesia. Acara pencanangan
dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pemukulan gong 3 dimensi
dan peluncuran film animasi Kabayan 3 dimensi di Jakarta Convention Center.
Pencanangan TIK ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk mengembangkan
ekonomi gelombang keempat yang mempunyai prospek yang cerah terutama di tengah
krisis global sekaligus mendorong agar kaum perempuan mengambil peran yang lebih
besar dalam mengembangkan industri kreatif di tanah air.
“Salah satu peluang yang sangat potensial untuk kaum pengusaha perempuan adalah
sektor industri kreatif. Jenis industri ini memberikan fleksibilitas kerja yang lebih tinggi
dibanding cara-cara kerja konvensional karena pelakunya tidak lagi harus terpaku bekerja
di kantor atau pabrik-pabrik, tapi dapat melakukan pekerjaan mereka di mana pun,
termasuk di rumah. Model bekerja seperti ini dapat dimanfaatkan ibu-ibu yang memilih
basis kerja di rumah,” kata Menteri Perdagangan Mari Pangestu.
Dari data yang ada, tercatat bahwa sebagian besar industri kreatif yang berkembang di
Indonesia masuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) dan menurut data statistik 60
persen dari 85,4 juta tenaga kerja di sektor UKM adalah perempuan. Jadi keterlibatan
kaum perempuan dalam dunia usaha, khususnya UKM, cukup signifikan.
Peran perempuan dalam sektor ekonomi sangat luas dimensinya karena tidak hanya
terbatas pada keterlibatan fisik sebagai pelaku usaha, tetapi juga meliputi sisi penting
seperti dalam proses pendidikan dan pembentukan insan kreatif di mana para ibulah yang
banyak mengarahkan masa depan putra putri mereka. Jumlah putra-putri kita yang
dibawah 14 tahun sejumlah 66 juta atau 30 persen dari penduduk Indonesia. Kaum
perempuan juga merupakan penentu pilihan barang yang akan konsumsi dalam rumah
tangga.
“Disamping itu, sikap cinta produk dalam negeri ditumbuhkan dalam keluarga melalui
pilihan-pilihan konsumsi yang sebagian besar ditentukan oleh para Ibu. Oleh karena itu
perlu ditekankan kepada kaum Ibu agar mengajarkan anak-anak mereka untuk gemar
menggunakan produk dalam negeri, mulai dari makanan, pakaian dan keperluan lainnya.
Dengan demikian, akan mendorong permintaan terhadap produk-produk dalam negeri,
termasuk produk-produk industri kreatif dalam negeri, yang pada akhirnya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia,” lanjut Mari Pangestu.
Sektor ekonomi kreatif menjadi semakin penting karena
krisis ekonomi global
mengharuskan setiap negara di dunia termasuk Indonesia untuk dapat bersaing dan
melakukan diversifikasi produk untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Mendag
menambahkan, ”Kondisi tersebut harus dipecahkan dengan mendorong suatu bentuk
perekonomian yang lebih berdaya saing, bersumber daya yang terbarukan dan
berkesinambungan berbasis kreativitas yang dikenal sebagai ekonomi kreatif dimana ide
atau gagasan dapat memberikan kesejahteraan secara ekonomi maupun sosial dan
dapat menjadi solusi potensial.”
Maka tidak mengherankan jika pemerintah sejak tiga tahun terakhir selalu mencari
peluang untuk mensosialisasikan ekonomi kreatif ini kepada masyarakat sehingga
mendorong perkembangan sektor ekonomi yang memiliki potensi yang luar biasa besar
ini. Kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2002-2006 kontribusi ekonomi kreatif,
adalah 6,3% dari total nilai PDB nasional. Dari segi penyerapan tenaga kerja jumlah
orang yang bekerja pada sektof ekonomi kreatif sebanyak 5,4 juta dari total jumlah tenaga
kerja Indonesia 93,3 juta, atau 5,8% dari total tenaga kerja.
Pada masa yang akan datang diharapkan masyarakat akan lebih memahami industri
kreatif sehingga mereka akan membangkitkan minat mereka khususnya generasi muda
untuk terjun ke industri kreatif sehingga tercipta industri basis ekonomi kreatif yang lebih
kokoh yang mampu menciptakan barang dan jasa inovatif yang berbasis kreativitas.
Tujuan lain dari program ini adalah terbukanya wawasan seluruh pemangku kepentingan
akan kontribusi industri kreatif terhadap ekonomi Indonesia dan terciptanya citra bangsa
yang positif.
Mari Pangestu juga menekankan pentingnya pengembangan jejaring antar para
pemangku kepentingan ekonomi kreatif dengan lebih mengaktifkan Jaringan Ekonomi
Kreatif Indonesia/JEKI (Indonesian Creative Economy Network) yang sudah ada. “Melalui
jejaring ini diharapkan dapat terjadi pertukaran informasi, pengalaman, sehingga akan
meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif. Selain itu juga dapat meningkatkan
akses pasar dan tentunya juga meningkatkan sinergi berbagai pihak pemangku
kepentingan yang terkait khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif,’ jelas
Mendag.
SEKILAS MENGENAI KEGIATAN TIK 2009
Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif 2009 salah satu tindak lanjut penting dalam
mengimplementasi Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia sepanjang
tahun 2009. Pada tahun 2009 secara lebih luas Pemerintah juga sudah masuk pada
tahap implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif, dimulai dengan program aksi yang
terkoordinasi dari masing-masing instansi pemerintah terkait seusai arahan Presiden.
Beberapa kegiatan TIK 2009 yang berlangsung dari bulan Januari sampai dengan
Desember 2009 tersebut telah dibukukan dalam Calender of Event TIK 2009, yang
merupakan kegiatan yang termasuk dalam 14 sub sektor ekonomi kreatif, yaitu arsitektur;
periklanan; desain; fesyen; video, film dan fotografi; pasar seni dan barang antik;
penerbitan dan percetakan, layanan computer dan piranti lunak; permainan interaktif;
kerajinan; musik; televisi dan radio; seni pertunjukan; penelitian dan pengembangan.
Hingga saat ini telah tercatat 72 rangkaian kegiatan, namun dalam perjalanannya nanti
akan bersifat dinamis dan kalender akan diperbaharui secara reguler. Diantara kegiatan
yang tercatat, antara lain, festival film, fesyen dan musik, seminar/konvensi, penghargaan
terhadap insan-insan penggerak ekonomi kreatif, karnaval, serta seni pertunjukan (art
performance) tentang ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh triple helix, yaitu
pemerintah, intelektual, dan pelaku bisnis maupun komunitas.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Jakarta dan beberapa daerah seperti
Bengkulu, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan
Tengah, Bali, NTB, Sulawesi Utara dan di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Beberapa
diantaranya adalah Festival Tabot, Kampung Pecinan, dan Pameran Poster Internasional
di bulan Januari; Pagelaran drama musikal Miss Kadaluarsa, dan Festival Komik, Animasi
2
& Games, Pameran Industri Film 2009 & The 2nd International Cultural Festival di bulan
Februari; Pameran Dekranas, Java Jazz Festival dan Cannes Lions International
Advertising Festival di bulan Maret; Creative Entrepreneur Forum, Solo Batik Carnival,
dan Seni Kriya Wastra, serta Inacraft 2009 di bulan April, Jakarta Fashion and Food
Festival (JFF Festival) dan Pameran Produksi Indonesia di bulan Mei, Pameran Pekan
Produk Budaya Indonesia, dan Borobudur International Festival di bulan Juni, Indonesia
Information Communication Technology (ICT) Award di bulan Juli, Cita Tenun Indonesia,
Helar Festival dan Pinasthika Award di bulan Agustus, Bengawan Solo Festival di bulan
September, Trade Expo Indonesia ke-24 di bulan Oktober, Jazz Goes to Campus dan
Solo International Etnic Music di bulan November, sedangkan di bulan Desember akan
diselenggarakan kegiatan Pameran Mutumanikam dan Jakarta International Film Festival.
Penyelenggaraan TIK 2009 diharapkan menjadi ajang promosi bersama kegiatan yang
terkait dengan ekonomi kreatif sekaligus juga dalam mendukung Visit Indonesia Year
2009. Hal ini karena kegitan TIK akan memperkaya atraksi wisata di berbagai daerah di
Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kunjungan para wisatawan, yang ada akhirnya
berdampak positif bagi perkembangan ekonomi, baik perekonomian daerah, maupun
perekonomian nasional.
-- selesai -Informasi lebih lanjut, hubungi:
Pusat Humas Departemen Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528400/021-23528456
Email: [email protected]
3
Download