13 urutan alfabet kimiawi yang dimiliki pada keturunannya. Ketika suatu sel bersiap membelah untuk membentuk dua sel anak, sel tersebut menggandakan DNA. Dalam persiapannya, kedua untai dari masing-masing molekul DNA akan memisah dan masingmasing untai itu berfungsi sebagai cetakan untuk mengurutkan nukleotida-nukleotida ke dalam suatu untai komplementer yang baru. Suatu sistem mekanik menggerakkan kromosom kemudian mendistribusikan salinan identik molekul DNA hasil penggandaan DNA tersebut secara seimbang kepada kedua sel anak. Penyajian terakhir sebagai jumlah langsung kuasa-kuasa ℤ 64 dan ℤ125 dari barisan genomik DNA secara umum yaitu: S = (ℤ 53 ) N1 ⊕ (ℤ 26 ) M1 ⊕ (ℤ 53 ) N 2 ⊕ (ℤ 26 ) M 2 ⊕ ⋯ ⊕(ℤ 53 ) Np ⊕ (ℤ 26 ) Mp dengan N1 dan M p lebih dari atau sama dengan nol, dan Ni dan M i positif. Ekspresi diatas untuk mengidentifikasi struktur blok genom melalui tata bahasa reguler genom. Menurut Sanchez (2005), tata bahasa reguler mempunyai aplikasi penting pada bioinformatik dalam meneliti barisan DNA. Informasi yang diperoleh dengan mengkaji barisan DNA dan gen individu sangat menarik dan berharga, para ahli genetika telah mendapatkan suatu pendekatan yang lebih luas dalam memetakan seluruh genom secara sistematik. Pemetaan ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang tepat dari seluruh gen organisme dan segmen DNA bukan pengkode di sepanjang molekul DNA dari genomnya. Kajian tentang genom dan gen yang didasarkan pada pengurutan DNA menghasilkan wawasan baru mengenai organisasi genom, pengontrolan ekspresi gen, evolusi molekuler genom dan keragaman spesies. Aplikasi yang berguna dari pengurutan DNA adalah aplikasi pada masalah-masalah kedokteran, produk-produk farmasi, keperluan forensik, lingkungan dan pertanian (Campbell, 2002). IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Untuk menandakan adanya mutasi dalam barisan DNA himpunan terurut {A, C, G, U} dari basa nukleotida DNA diperluas menjadi {O, A, C, G, U} sebagai sumber kode genetik dalam menentukan kodon. Himpunan kodon terurut yang diperoleh sebanyak 125 disebut grup kodon diperluas (Ce ) isomorfik dengan himpunan bilangan bulat modulo 125. Operasi aljabar pada himpunan kodon diperluas yang mengikuti algoritma penjumlahan triplet bersifat komutatif karena grup Ce , + isomorfik dengan grup siklik ℤ125 . Dengan analisis dari berbagai untaian DNA ditemukan daerah bagian yang dipengaruhi mutasi membentuk suatu blok gen bukan pengkode yang dapat direpresentasikan oleh grup siklik ℤ125 . Dalam untai DNA, daerah bukan pengkode berselang-seling dengan daerah pengkode yang direpresentasikan dengan grup siklik ℤ 64 . Barisan genomik DNA terdiri atas sederetan triplet pada blok ekson dan intron yang berselang-seling sepanjang untai DNA. Grup abelian berhingga dari barisan genomik DNA adalah grup yang dibentuk dari himpunan seluruh pasangan terurut triplet ekson dan intron untai DNA yang mempunyai panjang K kodon berhingga. Grup abelian hingga ini direpresentasikan ke dalam jumlah langsung 2-grup dan 5-grup homosiklik: S = (ℤ 53 ) N1 ⊕ (ℤ 26 ) M1 ⊕ (ℤ 53 ) N 2 ⊕ (ℤ 26 ) M 2 ⊕ ⋯ ⊕(ℤ 53 ) Np ⊕ (ℤ 26 ) Mp Representasi seperti ini untuk menandai lintasan mutasi pada untai DNA dan mengidentifikasi struktur blok genom melalui tata bahasa reguler genom. 4.2 Saran Pada karya ilmiah ini hanya membahas grup kodon diperluas dan barisan genomik DNA yang direpresentasikan sebagai grup abelian berhingga. Oleh karena itu, untuk yang berminat melanjutkan dapat menganalisis lintasan mutasi pada grup tersebut dan meneliti pengidentifikasian tata bahasa reguler genom dari representasi grup abelian berhingga dari barisan genomik DNA.