Budidaya Kacang Tanah di Lahan Kering

advertisement
Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi
Budidaya Kacang Tanah di Lahan Kering
Rekome ndasi budidaya
• Syarat benih: daya tumbuh di atas
80%, bernas, bebas hama/penyakit,
tidak keriput, murni dari varietas lain.
• Kebutuhan benih: 120 kg polong
kering/ha, 80 kg bentuk biji/ha.
• Penyiapan
lahan:
tanah
diolah
sempurna, dibuat bedengan lebar 2 m,
tinggi minimal 20 cm, panjang sesuai
kondisi lahan.
• Penanaman: tanah ditugal sedalam 5
cm, tanam 1 biji/lubang tanam, jarak
tanam 40 x 15 cm.
Pemupukan
• Takaran: 50 kg urea + 100 kg SP36 +
100 kg KCl, kapur 400 kg/ha.
• Waktu
- Pupuk dasar 25 kg urea + 100 kg
SP36 + 100 kg KCl, satu hari
sebelum/saat tanam.
- Pupuk susulan: 25 kg urea/ha,
diberikan 30 hari setelah tanam.
- Kapur diberikan 2 kali, 7 hari
sebelum tanam dan umur 20 hari
setelah tanam dengan takaran
masing-masing 200 kg/ha. Pemberian kapur dengan takaran 400
kg/ha,
sebagai
pupuk
yang
mensuplai
unsur
Ca
sangat
diperlukan untuk polong dan
pengisian biji kacang tanah.
• Cara
- Pupuk dasar diberikan di samping
barisan tanaman dengan jarak 5
cm dari lubang tanaman.
- Pupuk susulan jaraknya diperlebar
7-10 cm dari barisan tanam.
Pemberian kapur susulan dengan
cara dilarik 10 cm di samping
baris tanam.
Pemeliharaan
• Penyiangan dilakukan 2 kali, umur
sekitar 3 minggu dan 6 minggu
setelah tanam.
• Jangan melakukan penyiangan saat
berbunga,menyebabkan bunga mudah
rontok.
• Pengairan penting terutama saat
berbunga, pembentukan polong dan
pengisian biji. Bila curah hujan tidak
cukup dilakukan penyiraman secukupnya. Umur 80 hari setelah tanam,
tanaman perlu kondisi kering untuk
pemasakan.
• Pengendalian hama penting seperti
ulat digunakan insektisida antara lain
Decis, Dursban dan lain-lain. Untuk
preventif penyakit bakteri dengan
Agrept, sedangkan untuk jamur
digunakan Dithane, Antracol dan lainlain.
Panen
• Panen dilakukan dengan ditandai
daun mulai kuning, polong keras dan
mulai berwarna kehitaman.
• Cara panen: dicabut, akan lebih
mudah apabila tanah dalam kondisi
lembab,
sehingga
polong
tidak
tertinggal dalam tanah.
Sumber: BPTP Jambi
Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BP2TP)
34
Download