PENDAHULUAN Sistem irnunitas rnukasal rnerupakan pertahanan di daerah mukosa cerhadap invasi patagen. lmunaglabulin A sekretari (sXgA) merupakm antibodi sistern pertahanan yang spesifik di daerah permukaan mukosa terhadap invasi bakteri, virus, dm patogcn yang lain. Bekrapa peneiitian rnenyatakan bahwa IgA dapat rnencegah perlekataxl bakteri ke sel epitel, marnpu menginaktivasi enzirn bztkteri dan toksin, rnenetralisir virus dan rneningkatkan kernampurn fagasitosis sel-sel fagositasit. Peranan ini berjalan bersama-sama dengan faktor pert indungan nanimunologik di daerah mukosa, misalnya bakteri flora normal yang rnenghambat perturnbuhan rnikroba patogen, aktivitas rnotorik mukosal (perisla1tik dan siliari), subscansi mukosa (asam lambung dan garam ernpedu), sekresi mukus, dm substansi lain seperti laktoferin, laktoperoksidase, dan lisozim. IgA sekretori dapat juga bekerja secara sinergis dengan substansi per1indungan nonimunolog i k yang ada di daerah rnukosa. Anti bodi tersebut dapat menstabilkan aktivitas antirnikrokial dan enzirnatik laktoperoksidase, juga rneningkatkan aktivitas bakteriastatik dari laktoferin. Perleksltan sTgA dengan bakteri rnenyebabkan baktcri tersebut rnenjadi sangat mukofilik sehingga memudahkan untuk dikeluarkan dari mukosa saat mukus luruh. Musin merupakan glikoprotein yang diproduksi oleh sel goblet dari Xapisan epitel intestinurn, berfungsi untuk. rnelindungi daerah rnukasa secara fisik dari lingkungan luminal sal uran intestinum. Karbohidrat yang menyusun musin mampu menjcrat bakteri sehingga tidak rnampu melekat ice Iqism sel intestinum. Mukasa usus dilindungi oleh tapisan musin yang k p r m sebagai pnghalang fisik dm prangkap bagi balderi agar tidak rnencapai rnembran mukosa. Hmcurnya lapisan mukus rnerupakan awd proses patogenitas. Namun dernikian, banyak Itakteri patogen ymg mengkoloni permukw rnukasa dapat mentsak sistern pxhhanan yang ada di daerah rnukusa, Beberap bakteri patagerr menghasilkan IgA protease ymg rnampu rnendegadasi IgA. Beberapa bakteri patogen yang me nghasiIkan IgA protease antara lain: Neisseria gonnorrheae, yang j uga mampu memeah LAMP1 (lysosame-associatad membrane protein 1) (Hopper el ai. 20001, Strepfococcus przeumoniae, S. sanpis, Haemophr'lus influenza, ff a e ~ p f i c u s (Kilian 1979) dan beberapa bakteri oral penyebab penyakit periodontal (Kilian et ui. 1981). I - I a i I penelitim yang $elah ditapurkan menyatakan b h w a protease XgA bakteri-balcteri tersebut berkontribusi dalam mekmisme virulensinya. Disarnping itu, Vibrio cholera juga rnensekresikan protease yang tergantung pa& seng dm kalsium, disebut juga musinase. Enzim ini mempunyai kmampuan rnendegradasi sejjurnlah protein yang krbeda termasuk fibronektin dm iaktaferin (Salyers d m Whitt 1994). Jika bakteri-bakteri tersebut kehilangan kemampuan memproduksi protease, &an rnenyebabkan kehiiangan sifat virulcnsinya, Esckrichia coli enteropatogenik (EPEC) rnerupakan bakteri penyebab diare utama p d a bayi dm an&-an& di negara-negm berkernbang (Levine dm Melman 19841, termasuk di Indonesia. dm menyebabkw ratusan ribu mak meninggd dunia tiap tahunnya. Menunrt menteri kesehatnn RI, Dr. Achmad Suyudi, angka kematian pnduduk Indonesia karma penyakit d i m mencapai 54 per seratus ribu pnduduk (Depkes R.I. 2000). Hd senada diungkapkm aIeh Budiarti (1 997) bahwa 55% dari an&-an& dm bayi penderita diare di lndonesia terinfeksi oleh EPEC. lnfeksi EPEC biasanya terjadi melaiui rnakman dm minuman yang tercemar kuman tersebut. Di daiam usus hang EPEC &an berhadapan dengan sistern imunitns inmg. Salah satu faktor ymg dapat melewati sistem pertahman ini adalah aktivitas protwlitik (Strober dan James 1994). Klapprutfr et ul. (1995) menyatakan bahwa kberapa strain EPEC rnengekspresikan satu atau beberap protein yang secara sciekti f rnenghambat aictivitas Iimfosit dan produksi Iirnfokia. EPEC telafi terbukti secwa in vilro mampu rnelisis sel darah rnerah (Warawa et a/. 1999). Kusumayanti (1 998) menyatakan bahwa lreberapa galur EPEC rnemproduksi protease ekstmseluler yang rnerniIiki spesifitas yang tinggi pada substrat rnusin. Selanjutnya: dalam sistem pertahanan mukosa, EPEC telah terbukti mampu mendegradasi rnusin rnenjadi molekul y m g berukuran Iebih kecil (Waturangi 1999). Sampai saat ini belum ada informasi mengenai aktivitas EPEC terhadap imunoglobulin A sekrclori pada manusia. Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan tlntuk rnengetahui aktivitas enzirn protease + ekstraseluter dan interaksi bakteri EPEC K 1 . I terhadap substrat irnunoglobulin A sekretori (sIgA) manusia .