PENYUSUNAN DAN PENERBITAN BUKU “JOKOWI (BUKAN) UNTUK PRESIDEN” SECARA SEPIHAK KARYA ANNISA F. RANGKUTI OLEH PENERBIT ELEXMEDIA KOMPUTINDO BERDASARKAN UNDANGUNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DEBORA TYAS WRADININGSIH ABSTRAK Karya tulis merupakan salah satu karya yang dilindungi hak cipta berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (UUHC). Dalam hal ada pihak lain selain Pencipta atau Pemegang Hak Cipta akan menggunakan suatu Karya Cipta, maka diperlukan izin atau lisensi dari pihak yang bersangkutan. Penelitian ini membahas bagaimanakah penyusunan dan penerbitan buku “Jokowi (bukan) Untuk Presiden” karya Annisa F. Rangkuti yang dilakukan oleh Penerbit Elexmedia Komputindo tanpa melalui lisensi berupa Surat Perjanjian Penerbitan Buku dan tindakan hukum apakah yang dapat dilakukan oleh Annisa F. Rangkuti terhadap Penerbit Elexmedia Komputindo. Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis normatif, yaitu dititikberatkan pada studi kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa dokumen-dokumen hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis guna memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai aturan hukum yang dapat diterapkan dalam menganalisis pelanggaran hak eksklusif milik Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Berdasarkan dokumen-dokumen hukum yang diperiksa dalam memorandum hukum ini, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Penerbit Elexmedia Komputindo yaitu menerbitkan buku “Jokowi (bukan) Untuk Presiden” karya Annisa F. Rangkuti tanpa melalui Surat Perjanjian Penerbitan Buku termasuk dalam kualifikasi perbuatan melawan hukum Pasal 1365 KUH Perdata dan merupakan pelanggaran hak eksklusif pencipta sesuai ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUHC. Adapun tindakan hukum yang dapat dilakukan Annisa F. Rangkuti berdasarkan Pasal 65 UUHC adalah negosiasi dengan pihak penerbit sebagai alternatif penyelesaian sengketa. Apabila negosiasi tidak mencapai kesepakatan, maka Annisa F. Rangkuti dapat melakukan gugatan ganti rugi ke Pengadilan Niaga berdasarkan Pasal 70 UUHC maupun tuntutan pidana berdasarkan Pasal 72 UUHC. FORMING AND PUBLICATION OF THE BOOK "JOKOWI (IS NOT) FOR PRESIDENT" WHICH MADE BY ANNISA F. RANGKUTI UNILATERALLY BY PUBLISHER ELEXMEDIA KOMPUTINDO BASED ON ACT NO. 19 OF 2002 ABOUT COPYRIGHT AND THE BOOK OF CIVIL LAW DEBORA TYAS WRADININGSIH ABSTRACT The paper is one of the works that are copyright protected by Act No. 19 of 2002 on copyright (UUHC). In case there are other parties besides the Creator or copyright holder will use copyright, a work permit or license is required from the parties concerned. This research discusses how the preparation and publication of the book "Jokowi is (not) for President" by Annisa F. Rangkuti conducted by Publisher Elexmedia Komputindo licensed without going through in the form of a letter book publishing Agreements and legal action if that can be done by Annisa F. Rangkuti against Publisher Elexmedia Komputindo. Authors use research methods with normative juridical approach, which stressed the study of librarianship to study secondary data collected in the form of legal documents related to the issues examined. This research is a descriptive analysis to obtain a comprehensive and systematic overview of the rule of law that can be applied in analyzing the infringement of exclusive rights belong to the creator or copyright holder. Based on legal documents are examined in a memorandum of law, it can be concluded that the act committed by the Publisher Elexmedia Komputindo that publishes the book "Jokowi is (not) for President" by Annisa F. Rangkuti without going through book publishing Agreements including Letters in qualifying in tort Article 1365 civil law and is a violation of exclusive rights of creators in accordance with article 2 paragraph (1) UUHC. As for legal actions that can be performed Annisa F. Rangkuti under article 65 UUHC is negotiating with publishers as alternative dispute resolution. If the negotiations do not reach an agreement, then the Annisa F. Rangkuti can redress to the courts of Commerce under article 70 UUHC and criminal charges under article 72 UUHC.