Unit Usaha Syariah

advertisement
Wahyu Avianto
1
Sistematikan pembahasan :
1. Sesi-1 : Perkembangan Perbankan Syariah
2. Sesi-2 : Produk & Jasa Perbankan Syariah
3. Sesi-3 : Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah
2
Sejarah Perbankan Syariah di Dunia …
s/d tahun 1960-an
1970-an
1980-an
• Arab Saudi menerap- • Tahun 1970, Bank
• Berdiri sejumlah
kan larangan
dengan prinsip
Bank Islam di Asia
terhadap bunga
“interest free” pertama
Tenggara, al. :
dalam sistem
berdiri di Mesir
- Bank Islam
ekonominya
dengan nama “Nasir
Malaysia
Social” (belum
Berhad (1983)
• Prinsip “interest free”
dikaitkan dengan
- Berdiri Sejumlah
diterapkan dalam
Islam).
BPR Syariah di
banyak transaksi
Indonesia.
seperti : Serikat
• Era “boom” minyak
Dagang Islam di
mulai berhembus di
• Sejumlah Bank
Indonesia
banyak negara Islam.
Islam kecil di
(1920 - 30-an)
dunia barat mulai
• Tahun 1974 berdiri
• Tahun 1967 berdiri
dibuka.
Islamic Development
“Mit Ghamr Bank” di
Bank (IDB) oleh OKI.
Mesir (beroperasi
dgn interest free
• Sejumlah Bank Islam
system, tapi belum
berdiri di Tim-Teng,
menggunakan simbol
al. : Dubai Islamic
Syariah Islam), yang
Bank (1975), Faisal
dianggap sebagai
Islamic Bank Egypt
rintisan lembaga
(1977), Bahrain
keuangan Islam.
Islamic Bank (1979)
1990-an
2000-sekarang
• Bank Muammalat
Indonesia didirikan
pada tahun 1992.
• Isu standardisasi
transaksi keuangan
syariah global.
• Harvad University
mendirikan Pusat
Kajian Keuangan
Islam (HIFP) di
tahun 1996.
• Di Indonesia MUI
mengeluarkan fatwa
yang mengharamkan
transaksi dengan menggunakan bunga atau
interest.
• Bahrain dan
Malaysia mencoba
mengembang-kan
Pasar Uang Islam
Global / regional .
• Didirikan Dow Jones
Islamic Market
• Di Indonesia UU
No.7/1992 dan UU
No. 10/1998
memperboleh-kan
bank konvensional
untuk membuka
layanan syariah.
3
Sejarah Perbankan Syariah di Indonesia …
1990
•
MUI’s
Special
Seminar on
banking
Issue
• Ulama-ulama
yang hadir
sepakat untuk
mendorong
Pemerintah
agar
memberikan
kemudahan
yang luas
dalam
pembukaan
bank syariah.
1992
1998
1999
•
•Dual banking system
introduced
•
Banks with
dual system
allowed
Clear role of BI on
banking &
monetary
regulation based
on sharia
principles
2000
•
Introduction
of Islamic
Money
Market
2001
2004
Sharia
Banking
Bureau
founded
Rapid
growth of
sharia
banking
• UU No.7/1992
• UU No.10/1998
• UU no.23/1999: BI
• Inisiasi Pasar • BI
• Penetrasi
memberikan
memberikan
diberikan kewenangan
modal syariah
memperkuat asset
peluang bagi bank landasan hukum
dalam mengatur dan
yang dimulai
pengelolaan
mencapai
yang beroperasi
yang lebih kuat bagi mengawasi perbankan dengan Jakarta perbankan
1,15% (lebih
dengan prinsip bagi keberadaan
syariah.
Islamic Index.
syariah
tinggi dari
hasil.
perbankan syariah. • Konversi BSB sebagai
dengan
perkiraan.
• Bank Muamalat
• Pola dual banking
Bank Syariah Mandiri.
membentuk • Growth
didirikan.
system bagi
• BNI membuka Cabang
Biro
sekitar 88,6%.
• Gowth perbankan
perbankan
Syariah dan mendiri
Perbankan
• Jumlah Bank
syariah masih
konvensional
Unit Usaha Syariah.
Syariah
Umum
rendah.
diijinkan.
(sekarang
Syariah = 3.
• Growth perbankan
menjadi
• Jumlah Unit
syariah mulai
Direktorat)
Usaha
meningkat menjadi
Syariah = 15.
sekitar 47%.
4
Sejarah Keuangan Islam …
Source : Ijlal Alvi, International Islamic Financial Market (IIFM)
5
MESKIPUN VOLUMENYA MASIH KECIL, NAMUN PERTUMBUHAN
PERBANKAN SYARIAH SELALU LEBIH TINGGI DARI PERBANKAN NASIONAL
CAGR
Feb-09
Detil
Perbankan Syariah
Perbankan
Konvensional
DPK
56.41%
Pembiayaan
53.02%
Total Asset
51.41%
DPK
11.89%
Kredit
20.70%
Total Asset
10.22%
Sumber : Bank Indonesia, Bank Syariah Mandiri
6
INSTITUSI PERBANKAN SYARIAH BERTAMBAH DENGAN CEPAT YANG
MERUBAH LANSEKAP INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
Keterangan
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Bank Umum Syariah (BUS)
2
3
3
3
3
5
Unit Usaha Syariah (UUS)
8
15
19
20
26
27
Sumber : Bank Indonesia
7
PELAKU PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA LEBIH BANYAK YANG
MEMILIH POLA UNIT USAHA SYARIAH
BTPN
BPD
Jateng
BPD DIY
BPD Sulsel
BPD Sumbar
BPD Jatim
BEI
Lippo
Bank Syariah BRI
Bank Syariah Bukopin
BTN, BPD NTB
BPD Kalbar
BPD Sumsel
BPD
Kaltim
26
BPD DKI, BPD Riau, BPD
Kalsel, Niaga, BPD Sumut,
BPD Aceh, Permata
25
20
19
BII
HSBC
IFI
BNI
BPD Jabar
BSMI
15
BRI
DANAMON
BUKOPIN
BMI
BSM
8
6
3
2
2
1999
2000
2
3
2001
5
2
2
3
2002
2003
2004
# Sharia Commercial Banks
3
3
3
2005
2006
2007
2008
# Sharia Banking Units
Sumber: Bank Syariah Mandiri, Statistik Perbankan Indonesia, Statistik Perbankan Syariah
8
Perbandingan Bank Konvensional & Bank Syariah …
Bank Konvensional
Landasan
Operasional
Produk &
Transaksi
Batasan
portofolio
Batasan
nasabah
Bank Syariah
• UU 7/1992, UU 10/1998
• PBI
• Basel Accord
• UU 7/1992, UU 10/1998, UU 21/2008
• Fatwa DSN MUI, PBI
• Basel Accord, AAOIFI
• Tabungan, Giro, Deposito (basis
bunga)
• Kredit (hutang piutang basis bunga)
• Tabungan, Giro, Deposito (basis
investasi & titipan)
• Kredit/pembiayaan (basis bagi
hasil/margin)
• Profitabilitas
• Risiko
• Usaha yang halal
• Profitabilitas
• Risiko
• KYC
• Semua golongan
• KYC
• Semua golongan
9
Pemahaman Mengenai Riba …
Hukum Asal
IBADAH
Semua tidak boleh kecuali
yang telah ada
ketentuannya
MUAMALAT
Semua boleh kecuali
ada larangannya
10
Pemahaman Mengenai Riba …
RIBA
Riba Hutang
Piutang (cash)
Riba Qardh
Kelebihan terhadap pokok
hutang
Riba Jahiliyyah
Tambahan terhadap pokok
hutang karena
perpanjangan waktu
Riba Jual Beli
(komoditas)
Riba Fadhl
Pertukaran barang ribawi
yang sama dalam jumlah
berbeda
Riba Nasi’ah
Pertukaran barang ribawi
dalam jumlah berbeda
karena penyerahan
tunda/perpanjangan waktu
11
Jenis Transaksi Syariah …
JENIS TRANSAKSI SYARIAH
AKAD TIJARAH
MEMILIKI
KEPASTIAN
KEUNTUNGAN
IJARAH
SALAM
ISTISHNA
MURABAHAH
MARGIN
TIDAK MEMILIKI
KEPASTIAN
KEUNTUNGAN
MUSYARAKAH
MUDHARABAH
AKAD TABARRU
QARDH
RAHN
HAWALAH
WAKALAH
WADIAH
KAFALAH
SHARF
BAGI HASIL
12
Pool Fund dan Pool Bagi Hasil Syariah …
pendapatan
Sale based :
- Murabahah
- Salam
-Istishna
SUMBER DANA :
•GIRO WADIAH
•TABUNGAN MUDHARABAH
•DEPOSITO MUDHARABAH
•EQUITY
POOLING
DANA
PORSI NASABAH
Jasa-Jasa:
•Kiriman Uang
•Inkaso
•Garansi Bank
100% pendapatan Bank
Margin
Lease based :
- Ijarah
- IMBT
Ujrah
PLS based :
•Mudharabah
•Musyarakah
B. Bagi
Hasil
Pembiayaan
Aktivitas treasury :
- SWBI, Obligasi, dll
Bagi
Hasil/Bonus
-Alokasi
Pendapatan
Cash
-Profit
Distribution
(A. Bagi Hasil
Dana)
nisbah
PORSI BANK
13
Jenis Transaksi Syariah …
Struktur produk perbankan syariah mencakup hampir seluruh produk yang ada pada
perbankan konvensional, bahkan produk perbankan syariah dapat berkembang dengan
variasi yang lebih banyak tergantung pada kesiapan infrastruktur teknologi dan resources
pada masing-masing bank syariah.
Perbankan konvensional
ASSET
SERVICES
LIABILITIES
SERVICES
LIABILITIES
Perbankan syariah
• Sale based
• Lease based
• dsb
ASSET
• Mudharabah
muqayyaddah
dsb
• Kafalah
• Wakalah
• Hawalah dsb
14
Bank Syariah dengan Pola Dual System Bank (Islamic Window) …
Unit Usaha Syariah
(Dual System Bank)
BankUmum Syariah
(Full Pledge Bank)
• Dual system bank
• Unit Usaha Syariah
• Membuka bisnis baru
• Full pledge bank
• Bank Umum Syariah
• Konversi bank umum
Legalitas
• Ijin BI, bagian dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
• Perusahaan Terbatas
Organisasi
• Dewan Pengawas Syariah
• Pemimpin Divisi Usaha Syariah
• Cabang Syariah
•
•
•
•
• Murabahah, salam, istishna
• Mudharabah, musyarakah
• Ijarah, qardh, hawalah, wakalah, kafalah,
rahn
• Murabahah, salam, istishna
• Mudharabah, musyarakah
• Ijarah, qardh, hawalah, wakalah, kafalah,
rahn
Pola pembentukan
Akad produk
Komisaris Bank Syariah
Dewan Pengawas Syariah
Direktur Bank Syariah
Cabang Syariah
15
Bank Syariah dengan Pola Dual System Bank (Islamic Window) …
Dengan mekanisme dual banking system maka memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk menikmati layanan perbankan syariah dengan jaringan yang luas sehingga dapat
mempercepat perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia.
DUAL SYSTEM BANK
Dengan Otonomi Khusus Unit Syariah
• Efisiensi infrastruktur karena dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada pada
bank induk (teknologi informasi, jaringan distribusi dsb).
• Dapat melakukan aliansi dengan Business Units dalam satu bank induk (share
database, cross selling dsb).
• Sistem manajemen dan operasional bank syariah lebih mudah/cepat dibuat
dengan mengadopsi sistem yang telah ada pada bank konvensional induknya.
• Syariah Compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional bank syariah
(batas maksimum pembiayaan, analisa pembiayaan, nisbah dsb) yang tersendiri
melalui kebijakan otonomi khusus.
Akselerasi perkembangan perbankan syariah di
Indonesia
16
Bank Syariah dengan Pola Dual System Bank (Islamic Window) …
Pemisahan pengelolaan perbankan syariah dengan pola dual system bank dapat diperjelas
dengan mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana yang tidak tercampur.
Pencatatan Laporan Konsolidasi Bank
Bisnis Syariah
Assets
SALE BASED :
• MURABAHAH
• SALAM
• ISTISNA
LEASE BASED :
• IJARAH
• IMBT
PLS BASED :
• MUDARABAH
• MUSYARAKAH
Bisnis Konvensional
Liabilities
• CURRENT
ACCOUNT :
WADIAH
• INVESTMENT
ACCOUNT :
MUDARABAH
Assets
Cadangan
uang syariah
(vostro)
KREDIT
KONSUMTIF :
• KPR
• KMG
• KKB
KREDIT
PRODUKTIF :
• KMK
• KI
Liabilities
• DEPOSITO
• GIRO
• TABUNGAN
Delivery Channel (teller, ATM, Phonebanking dsb) *)
Nasabah
*) Pertukaran fisik uang yang terjadi disini sama dengan
transaksi yang terjadi di pasar, supermarket, sekolah dsb
dimana terjadi pembayaran-pembayaran.
17
Sistematikan pembahasan :
1. Sesi-1 : Perkembangan Perbankan Syariah
2. Sesi-2 : Produk & Jasa Perbankan Syariah
3. Sesi-3 : Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah
18
Peta Produk …
Produk Dasar
Perbankan Syariah
Penghimpunan
Dana –
Produk DPK
Penyaluran Dana Produk
Pembiayaan
Konsumer
Jasa-Jasa
Komersial
19
Peta Produk …
20
Peta Produk …
PRODUK DPK
 iB Giro (Wadiah)
 iB Giro USD (wadiah)
 iB Tabungan (mudharabah) +
Syariah Card
 iB Tabungan Prima (mudharabah)
 iB Tabungan Internasional
(mudharabah)
 iB Haji (mudharabah)
 Tabungan Mahasiswa (wadiah) +
KTM
 iB Deposito (mudharabah)
 iB Deposito USD
 Lain2 : Co-branding Card
PRODUK PEMBIAYAAN
PRODUK KONSUMER
 iB Griya (murabahah) – mortgage
loans
 iB Oto (murabahah) – Auto loans
 iB Multiguna (murabahah & ijarah) –
Multi purpose loans
 iB Cerdas (ijarah)
 iB Sehat (ijarah)
 iB Sakinah (ijarah)
 iB Hasanah Card
 Rahn
PRODUK KOMERSIAL
 Murabahah
 Mudharabah
 Musyarakah
 IMBT
 Bank Guarantee
 Qardhul Hasan
 Trade Finance
Services
Individual services
 Transfer
 Settlement /RTGS
 Bank Note
 Remittance
 Draft
 ATM
 Internet Banking
 SMS Banking
 Phone Banking
Institutional services
 Payroll center
 Cash Management
 Student Payment
Center
21
Bagi Hasil DPK Syariah …
No
Penghimpunan
Dana
Penyaluran
Dana
Pendapatan
Penyaluran
Pendapatan
Yang
Dibagikan
Keterangan
1.
150.000
150.000
325
325
• Semua pendapatan
penyaluran dibagikan
2.
150.000
175.000
350
312
• (150.000 / 175.000) x 350
• Sebesar porsi penghimpunan
dana saja
3.
150.000
125.000
275
275
• Semua pendapatan dibagikan
• Ada dana yang belum
disalurkan
22
Bagi Hasil DPK Syariah …
Nisbah keuntungan harus dinyatakan dalam prosentase antara bagian bank dan
nasabah
Secara konseptual nisbah merupakan hasil kesepakatan kedua belah pihak, bank dan
nasabah.
Besarnya nisbah disesuaikan dengan besarnya pendapatan bank dan target return
nasabah.
Saat ini perbankan syariah di Indonesia menganut revenue sharing dan dapat
diterapkan untuk produk Tabungan dan deposito
Distribusi bagi hasil dapat dilakukan harian maupun bulanan
Saldo sebagai dasar perhitungan bagi hasil dapat berupa saldo akhir hari atau saldo
rata-rata.
Perhitungan bagi hasil akhir nasabah dilakukan dalam 2 tahap sbb. :
1) Metode pembobotan dimana dana diberikan bobot sesuai dengan tingkat
pengendapan masing-masing jenis dana
2) Metode rata-rata tertimbang atau proporsional saldo
23
Bagi Hasil DPK Syariah …
Dana
Saldo
rata-rata (Rp)
Porsi Pendapatan Cash (Rp. 100)
Tabungan
1.000
1000/15000 X 100
6,67
Deposito 1
2.000
2000/15000 X 100
13,33
Deposito 3
3.000
3000/15000 X 100
20,00
Deposito 6
4.000
4000/15000 X 100
26,67
Deposito 12
5.000
5000/15000 X 100
33,33
TOTAL
15.000
100,00
24
Bagi Hasil DPK Syariah …
Misal untuk tabungan
Saldo ratarata (Rp)
Nisbah
Nasabah
Fulan
500
40%
500/1000 X 40% X 6,67 = 1,33
Fulana
100
40%
100/1000 X 40% X 6,67 = 0,27
Fulani
200
40%
200/1000 X 40% X 6,67 = 0,53
Fulanu
200
40%
200/1000 X 40% X 6,67 = 0,53
Nasabah
Pendapatan (Rp)
1000
25
DISTRIBUSI BAGI HASIL
26
Case - Bagi Hasil DPK
PT Merdeka memiliki asset Rp.1,5 miliar yang ditempatkan dalam bentuk
investasi tanah, pabrik dan mesin senilai Rp.1 miliar, sedangkan sisanya dalam
bentuk cash. Perusahaan ingin mengoptimalkan idle cash tersebut dan menjaga
likuiditas kas minimum sebesar Rp.150 juta.
PT Merdeka selama ini telah berhubungan baik dengan Bank Syariah Madani
sehingga menempatkan dananya pada instrumen deposito mudharabah per 1
Desember 2008 dengan nisbah 80%, dengan pertimbangan bahwa equivalent rate
bulan Nopember 2008 adalah 10,7%. Pada tanggal 31 Desember 2008 Bank
Syariah Madani menyampaikan laporan keuangan sbb :
-Total DPK : Rp.2.500 miliar
-Total Pembiayaan : Rp.2.700 miliar
-Total Surat Berharga yang dimiliki : Rp.300 miliar
-Pendapatan cash bulan Desember 2008 : Rp.45 miliar
-Pendapatan fee based bulan Desember 2008 : 20 miliar
Jika pada tanggal 1 Januari 2009 PT Merdeka menerima bagi hasil dari Bank
Syariah Madani, apakah investasi tersebut lebih tinggi daripada equivalent rate
bulan Nopember 2008 ?
27
Case - Bagi Hasil DPK
PT Merdeka
Asset
Investasi fixed asset
Kas minimum
Idle cash
Bank Syariah Madani - Des 08
DPK
Pembiayaan
Placement
Rasio DPK/Asset Prod
Pendapatan cash Des
Pendapatan yg dibagikan
Deposito PT Merdeka
Nisbah
Hak bagi hasil
Equivalent rate
1,500,000,000.00
1,000,000,000.00
150,000,000.00
350,000,000.00
2,500,000,000,000.00
2,700,000,000,000.00
300,000,000,000.00
0.83
45,000,000,000.00
37,500,000,000.00
80.00%
4,200,000.00
14.40%
28
Bagi Hasil Pembiayaan Syariah …
Mudharabah dan musyarakah merupakan bentuk pembiayaan yang memiliki risiko
tinggi bagi bank.
Nisbah bagi hasil kedua produk pembiayaan tersebut berdasarkan kesepakatan,
dan bank memperhitungkan faktor-faktor sbb. :
Cash Flow nasabah sebagai dasar perhitungan nisbah bagi hasil
Dilakukan present value terhadap future cash flow
Hal lain yang diperhitungkan :
Ekspektasi tingkat keuntungan
Premi risiko
Yield dari pencadangan (GWM, Kas)
Over head cost bank
Capital cost per unit asset
29
Bagi Hasil Pembiayaan Syariah …
Perusahaan A mendapatkan kontrak kerja senilai Rp. 3,5 Milyar. Ybs. Mengajukan
permohonan pembiayaan ke Bank Syariah untuk kontrak kerja tersebut senilai Rp.
2,6 Milyar untuk jangka waktu 7 bulan.
Estimasi keuntungan dari proyek tersebut adalah sebesar Rp. 630 juta.
Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh bank syariah, bank bermaksud akan
memberikan pembiayaan dengan skim mudharabah.
Required return yang dikehendaki oleh bank sebesar 20% pa.
Atas dasar data di atas, bank menetapkan bagi hasil sebagai berikut :
Proyeksi keuntungan bank = Rp. 2.6M x 7/12 x 20% = Rp. 303,3 juta
Bagi hasil bank = 303,3 : 630 = 48 %
Bagi hasil nasabah = 100% - 48% = 52%
30
Case - Murabahah
PT Adil Sejahtera bergerak dibidang percetakan memiliki modal sendiri Rp.750 juta.
Saat ini perusahaan telah menerima kontrak pencetakan poster Pilkada dari berbagai
daerah dengan nilai kontrak per tahun Rp.1,5 miliar sampai dengan 3 tahun ke depan.
Untuk memenuhi kontrak tersebut, maka perusahaan bermaksud menambah mesin
cetak senilai Rp.500 juta, dengan skim pembiayaan murabahah dari Bank Syariah
Sudirman (BSS).
Perusahaan menyiapkan cash Rp.150 juta sebagai uang muka untuk pengadaan mesin
cetak tersebut, yang diambilkan dari modal sendiri. Jangka waktu yang dikehendaki
oleh perusahaan adalah 3 tahun, dengan sistem pembayaran angsuran secara bulanan.
Pihak Bank BSS memberikan informasi bahwa margin yang berlaku untuk pembiayaan
investasi 3 tahun adalah 10% flat per tahun. Pembiayaan murabahah tersebut akhirnya
disepakati kedua belah pihak.
Hitung :
a. Berapakah margin keuntungan BSS yang akan dibayar oleh PT Adil Sejahtera?
b. Berapa harga jual mesin cetak tersebut dari BSS kepada PT Adil Sejahtera?
c. Berapa angsuran per bulan yang harus dibayar PT Adil Sejahtera?
31
Harga Pokok
Margin
Harga jual bank
Uang muka
Pembiayaan pokok
Angsuran
Kewajiban pokok
Kewajiban margin
Angsuran / bulan
10.00%
30%
500,000,000
105,000,000
605,000,000
150,000,000
350,000,000
36
350,000,000
105,000,000
455,000,000
12,638,889
32
Kartu Kredit Syariah …
Charge Card
Islamic Card –
Basis Akad Murbahah
+ Ijarah Jasa
Kartu
Kredit
Syariah
Islamic Card –
Basis Akad Tawwaruq
Islamic Card –
Basis Akad KafalahQardh-Ijarah
Hasanah Card
• Pelunasan sekaligus sebelum jatuh tempo (perilaku lebih mirip
debit card)
• Di Indonesia pertama kali diimplementasikan oleh BII Syariah.
• Kurang laku dipasar karena tidak sesuai dengan harapan
pengguna kartu kredit.
• Perilaku seperti angsuran tetap pada Kartu Kredit konvensional
(smart spending, eazy pay).
• Di Indonesia belum ada yang mengimplementasikan konsep ini,
namun telah diimplementasikan AmBank Malaysia dan Bank
Islam Malaysia (dengan akad Bai Al Inah).
• Kurang menarik karena tidak praktis, perubahan pricing tidak
fleksibel, dan adanya permasalahan pajak pada akad
murabahah.
• Perilaku setara kartu kredit konvensional.
• Skim kartu kredit syariah yang digunakan oleh Shamil Bank Bank
dan Al Rubban Mastercard.
• Di Indonesia belum digunakan, akad tawwaruq masih menjadi
perdebatan di kalangan ahli fiqih muamallah.
• Perilaku setara kartu kredit konvensional.
• Skim kartu kredit syariah yang digunakan oleh HSBC Dubai dan
berkembang di UK.
• Di Indonesia pertama kali diimplementasikan oleh Danamon
Syariah.
• Diperkirakan menarik bagi pasar kartu kredit syariah karena
fleksibel.
33
Kartu Kredit Syariah …
Syariah Card adalah kartu yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum
(berdasarkan sistem yang sudah ada) antara para pihak berdasarkan prinsip Syariah
sebagaimana diatur dalam fatwa.
Para Pihak :
1. Penerbit Kartu (mushdir al-bithaqah)  Bank
2. Pemegang Kartu (hamil al-bithaqah)  Nasabah
3. Penerima Kartu (merchant, tajir atau qabil al-bithaqah)
Akad Syariah Card
Kafalah
Penerbit Kartu adalah penjamin (kafil) bagi Pemegang Kartu terhadap Merchant
atas semua kewajiban bayar (dayn) yang timbul dari transaksi antara Pemegang
Kartu dengan Merchant, dan atau penarikan tunai.
Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat menerima annual fee
Qard
Penerbit Kartu adalah pemberi pinjaman (muqridh) kepada Pemegang Kartu
(muqtaridh). Tidak ada pendapatan dari qardh.
Ijarah
Penerbit Kartu adalah penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap
Pemegang Kartu. Atas Ijarah ini, Pemegang Kartu dikenakan monthly membership
fee.
34
Kartu Kredit Syariah …
Ketentuan Fee :
Iuran Keanggotaan
(membership fee)
Iuran keanggotaan, termasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang
kartu, sebagai imbalan atas izin penggunaan fasilitas kartu yang pembayarannya
berdasarkan kesepakatan
Merchant Fee
Fee yang diberikan oleh merchant kepada penerbit kartu yang diambil dari harga
obyek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah) atas perantara
(samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil al-dayn)
Fee penarikan uang
tunai
Fee penarikan uang tunai sebagai fee atas pelayanan dan penggunaan fasilitas yang
besarnya tidak dikaitkan dengan jumlah penarikan
Semua fee diatas harus ditetapkan pada saat akad aplikasi kartu secara jelas dan tetap, kecuali untuk
merchant fee
Ta’widh & Denda
Ta’widh
Penerbit kartu dapat mengenakan ganti rugi thd biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
penerbit kartu akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar
kewajibannya yang telah jatuh tempo
Late charge
Penerbit kartu dapat mengenakan denda keterlambatan pembayaran yang diakui
seluruhnya sebagai dana sosial.
35
Kartu Kredit Syariah …
Batasan Syariah Card :
 Tidak menimbulkan riba
 Tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai dengan syariah
 Tidak mendorong pengeluaran yang berlebihan (israf), dengan cara
antara lain menetapkan pagu maksimal pembelanjaan.
 Pemegang kartu utama harus memiliki kemampuan finansial untuk
melunasi pada waktunya.
 Tidak memberikan fasilitas yang bertentangan dengan syariah.
36
Sistematikan pembahasan :
1. Sesi-1 : Perkembangan Perbankan Syariah
2. Sesi-2 : Produk & Jasa Perbankan Syariah
3. Sesi-3 : Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah
37
Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah Global …
Turkey: USD7.4Bn
Overview of selected key Islamic banking markets by asset size
Pakistan: USD2.8Bn
Total worldwide market: ~ USD300Bn
25.3%
117%
7.4
1.2
0.1
2.4
'00
'02
'05
UK(1) : USD0.5Bn
68%
Bangladesh: USD3Bn
0.50
Not
available
0.04
'00
'05
'00
North Africa: USD6.0Bn
Not
available
'00
'05
3.0
'05
Malaysia: USD45Bn
GCC: USD111Bn
6.0
'05
Iran: USD113Bn
Indonesia: USD4Bn
19.7%
30
31%
12
111
29
'00
'05
1. Islamic mortgage market only
Note: Markets shown not an exhaustive list; GCC excludes Oman
Source: EIU; Central Banks; Press search; BCG analysis
Not
available
'00
113
0.5
'05
'00
66%
2.3
'00
'05
'05
38
Jumlah Penduduk VS Industri Keuangan Syariah …
Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, namun penetrasi
pasar perbankan Syariah masih dikategorikan kecil. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, terutama kurangnya kesadaran
pasar/konsumen akan adanya produk perbankan Syariah serta
belum optimalnya mobilisasi dana, dan dukungan infrastruktur.
Deskripsi tersebut menunjukan bahwa pasar perbankan Syariah
masih dalam tahap pertumbuhan.
PAKISTAN
Populasi Muslim 160 Juta
Aset Perbankan US$2.8 Milliar
INDONESIA
Populasi Muslim 220 Juta
Aset Perbankan Syariah US$4 Milliar
(~2% dari total aset perbankan nasional)
DUBAI
Populasi Muslim 2.5 Juta
Aset Perbankan US$27 Milliar
SAUDI ARABIA
Populasi Muslim 27 Juta
Aset Perbankan Syariah US$35.3 Milliar
(8.3% dari total aset perbankan nasional)
MALAYSIA
Populasi Muslim 14 Juta
Aset Perbankan Syariah US$45 Milliar
(12.3% dari total aset perbankan nasional)
Sources: KPMG, Central Bank, Business Monitor, OneSource, Business Times, Asian Banker Research, Institute of Islamic & education
39
Penetrasi Asset Perbankan Syariah Indonesia …
Asset Penetration = 1.93%
Asset Penetration = 1.6%
1.5
Asset Penetration = 1.15%
Asset Penetration = 1.46%
1.0
Asset
0.6
Asset Penetration = 0.26%
0.5
Asset Penetration = 0.06%
0.4
0.3
Asset Penetration = 0.03%
0.2
Asset Penetration = 0.67%
0.1
0
1992
UU
7/92
1993
1994
1995
Sumber : BI
1996
1997
1998
UU
10/98
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
UU
21/08
40
Survey Persepsi Masyarakat Indonesia …
Pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan sistem perbankan syariah relatif tinggi (Jabar:
88,6%, Jateng&DIY: 71,2%. Meskipun demikian pemahaman mengenai bagaimana keunikan
sistem produk/ jasa bank syariah secara umum masih rendah.
Faktor-faktor yang memotivasi masyakarat untuk menggunakan jasa perbankan syariah :
(1) Faktor kualitas pelayanan dan kedekatan lokasi bank dari pusat kegiatan,
(2) sedangkan faktor pertimbangan ke-agama-an (yaitu masalah halal/haram) bukanlah
menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank
syariah.
Namun demikian sistem bagi hasil
adalah
sistem
yang
dinilai
universal dan dapat diterima (94%)
karena bersifat menguntungkan
baik bagi bank maupun bagi
nasabah.
Sumber : BI
41
Survey Persepsi Masyarakat Indonesia …
Bagi saya, riba adalah haram
Menurut saya, bank berbasiskan bunga (konvensional) adalah termasuk riba
Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) meskipun fasilitas dan jaringan
layanannnya sangat terbatas
Pokoknya syariah
(Apapun kondisinya, pakai
perbankan syariah)
Saya akan menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) kalau sebagian besar teman/ saudara
memakainya
Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika fasilitas & jaringan layanannya sudah
bagus
Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika dapat memberikan keuntungan yang
lebih tinggi dibandingkan bank berbasis bunga (konvensional)
Saya akan menggunakan bank berbasis dan tidak berbasis bunga (syariah)sama banyaknya
Menurut saya bank yang tidak berbasis bunga (syariah) hanyalah alternatif bank berbasis bunga
(konvensional) dan kedua-duanya bisa dipakai
Karena bank berbasis bunga dan tidak berbasis bunga (syariah) memiliki keunikan masing-masing, saya akan
menggunakan sesuai kebutuhan
Ikut arus
(Mau pakai perbankan syariah
kalau sudah banyak yang pakai)
Sesuai Kebutuhan
(Memakai syariah atau
konvensional berdasarkan
keunggulannya)
Saya akan memakai bank yang tidak berbasis bunga (syariah) supaya saya terlihat taat ajaran agama atau
saya terbuka dalam soal keuangan
Saya belum percaya bank tidak berbasis bunga (syariah) mudah dipraktekkan
Saya belum menggunakan bank tidak berbasis bunga (syariah) karena istilah dan sistemnya sulit dipahami
Terpaksa
(memakai jasa perbankan syariah
karena dituntut lingkungan)
Saya akan menggunakan bank yang tidak berbasis bunga (syariah) jika diminta oleh teman/ partner bisnis
saya
Saya akan tetap memakai bank yang berbasis bunga (konvensional) karena dari dulu sudah pakai
Saya akan menggunakan bank berbasis bunga (konvensional) karena sistem, persyaratan, dan istilahnya
sudah saya pahami
Saya akan tetap memakai bank berbasis bunga (konvensional) meski sekarang sudah ada bank tidak berbasis
bunga (syariah) dengan fasilitas dan jaringan layanan yang bagus
Pokoknya konvensional
(Apapun kondisinya pakai
perbankan konvensional)
Sumber: Bank Indonesia & Markplus, Juli 2008
42
Survey Persepsi Masyarakat Indonesia …
1. Perilaku & Kebiasaan dalam menggunakan kartu kredit
- Biaya menjadi point utama
- Kekhawatiran konsumtif menjadi barrier utama (pengguna kartu debit).
2. Harapan-harapan pemegang kartu terhadap fitur-fitur dari kartu syariah
- Menghindari riba
- Benefit – benefit fungsional
- Kemudahan mengkonsumsi
- Biaya ringan
3. Akseptabilitas nasabah terhadap produk kartu kredit syariah
- “Cash Rebate” dipersepsi tidak memiliki perbedaan dengan KK konvensional
- Perhitungan monthly fee dan cash rebate perlu komunikasi interaktif
- Cash Rebate diganti dengan tabel tarif biaya
- Biaya yang relatif rendah dapat menjadi keunggulan Hasanah Card.
- Pola biaya penjaminan yang besarnya fixed berjenjang (tabel tarif biaya)
memudahkan nasabah dalam mengontrol penggunaan kartu kredit
4. Estimasi potensi pasar kartu kredit syariah
Kelompok segmen Floating memiliki potensi pasar terbesar disamping golongan
pokoknya syariah
Sumber : Markplus
43
Kebijakan Akselerasi Perbankan Syariah …
Melihat perkembangan perbankan syariah dalam 5 tahun terakhir, masih terdapat potensi dan
peluang yang besar bagi perbankan untuk tumbuh lebih cepat lagi. Hal ini didukung oleh beberapa
indikasi khususnya :
–
Kontribusi perbankan syariah terhadap perekonomian masih sangat terbatas  share total
aset perbankan syariah terhadap perbankan hanya 1,9% (Des 2007)
–
Jumlah pengguna/nasabah bank syariah yang masih minim  dibandingkan dengan
potensi market yang luas (mayoritas muslim) dukungan tingkat pemahaman agama yang
makin meningkat.
–
Jaringan kantor belum cukup merata dan memadai  dibandingkan dengan luasnya
jaringan bank konvensional dan luasnya wilayah geografis RI yang belum terjangkau.
Indikator
Des07A
Des-05
Des-06
Des-07
Des-08A
Aset (Rp T)
20,88
27,14
36,5
47,94
91,57
PYD (Rp T)
15,23
19,79
27,9
38,39
68,95
DPK (Rp T)
15,58
20,25
28,0
36,10
73,33
Sharenya thd perbankan nasional (%)
1.42%
1.68%
1.93%
2,84
5,25
Sumber : BI, A= Rencana Akselerasi
44
Kebijakan Akselerasi Perbankan Syariah …
Tujuan Akselerasi :
Mencapai pangsa perbankan syariah sebesar 5% pada akhir tahun 2008 dengan
tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip
syariah.
 Sasaran :
– Mendorong pertumbuhan dari sisi supply dan demand secara seimbang
– Memperkuat permodalan, manajemen dan SDM bank syariah
– Mengoptimalkan peranan pemerintah (otoritas fiskal) dan BI (otoritas
perbankan&moneter) sebagai penggerak pertumbuhan.
– Melibatkan seluruh stakeholder perbankan syariah untuk berpartisipasi aktif dalam
program akselerasi sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Enam Pilar Program Akselerasi:
Penguatan Kelembagaan perbankan syariah
Pengembangan Produk dan pelayanan perbankan syariah
Intensifikasi edukasi publik dan aliansi mitra strategis
Peningkatan peranan Pemerintah dan penguatan hukum perbankan syariah
Penguatan SDM perbankan syariah
Penguatan pengawasan perbankan syariah
45
Kualitas SDM …
Kondisi SDM di Lembaga Keuangan Syariah Indonesia
Sumber Daya Manusia
Kondisi
Keterangan
Latar Belakang Pendidikan
Karyawan
18% SMU
21% D3
59% S1
2% S2
Dominasi lulusan sarjana dalam
lembaga keuangan syariah
Indonesia
Karakteristik Keilmuan
Karyawan
Sumber Karyawan
Perbankan Syariah
10% Ilmu Syariah
90% Ilmu Konvensional
20% Fresh Graduate PT
70% Bank Konvensional
5% Bank Syariah Lain
5% Sumber lain
Belum ada lulusan lembaga
pendidikan ekonomi Islam
Kecenderungan konvensional
yang kuat dalam perkembangan
perbankan syariah
Sumber: Kajian Kondisi dan Kebutuhan SDM pada Perbankan Syariah di Indonesia, FE UI 2003
46
ANALISIS MASALAH …
MESKIPUN UUS LEBIH BANYAK DARIPADA UUS NAMUN KONTRIBUSINYA
MINIMAL
2004
2005
2006
2007
2008
BUS
3
3
3
3
5
UUS
15
19
20
26
27
2004
2005
2006
2007
Sept.
2008
BUS
81.48%
79.45%
75.69%
68.46%
71.34%
UUS
18.52%
20.55%
24.31%
31.54%
28.66%
Sumber : BNI Syariah, Bank Indonesia
47
ANALISIS MASALAH …
PBI 11/10/2009 MEMBERIKAN ARAHAN BAHWA UUS PADA AKHIRNYA HARUS
DI SPIN OFF YANG BERSIFAT MANDATORY
Mendirikan BUS baru,
modal minimal Rp. 500 M
tunai atau inbreng
(setoran asset), dalam 10
tahun modal menjadi
Rp.1T.
Share asset
>50% induk
Mandatory
15 tahun sejak
UU 21/2008
Implementasi
Spin
Off
Alasa
n Spin
Off
Voluntary
• CAR >8%
• NPF >5% (lima persen)
dan/atau melampaui
BMPK wajib diselesaikan
dalam waktu 1 (satu)
tahun.
Mengalihkan hak &
kewajiban UUS kepad
BUS milik induk
48
Standardisasi sebagai Tantangan Globalisasi …
Islamic Financial
Services Board (IFSB)
Accounting &
Auditing for IFI
(AAOIFI)
Syiah
Others
Negara TimTeng
(umumya Maliki);
Saudi (Hambali)
Dewan
Syariah
Nasional
Bank Sentral
Al Quran
Hadits/
Sunnah
Sunni:
4 Madzab
Malaysia,
Indonesia,
Bahrain (Syafii)
Indian subcontinent, China,
Mesir (Hanafi)
Lainny
a
Dewan
Syariah
Nasional
Institusi
keuangan
Islam
Dewan
Pengawa
s Syariah
Dewan
Syariah
Nasional
49
Kondisi Makro Ekonomi …
EKONOMI
CORPORATE
PERBANKAN
Biaya Energi
Harga
Minyak
Dunia
Harga:
Cost Plus Inflation
OHC
1.NIM
2.Earning base




Inflasi
Fed Rate
BI Rate
IHSG
Demand Pembiayaan
Suku Bunga
3.BOPO
4.Profitability
Ekspansi dan
pertumbuhan
ekonomi
Beban
Mudharib/Debitur
Kemampuan
membayar
Ekspansi Pembiayaan
NPF
PPA
Sumber : Kajian BNI
50
Membangun Infrastruktur dan Kompetensi Global …
Menangkap peluang
bisnis keuangan syariah
global
Infrastruktur &
kompetensi
keuangan
syariah global
• Fund & wealth
management
Pergeseran Fokus – Memperkuat
koneksi dan implementasi dengan
keuangan syariah global
Pasar
perbankan
syariah yang
besar
Pertumbuhan
ekonomi Asia
yang baik
• Origination, issuance &
trading of Islamic
financial instruments incl
capital market instruments
• International currency
Islamic financial business
Minat investor
asing ke Indonesia
Pasar keuangan syariah
Indonesia yang kuat dengan
berbagai pelaku dan produk
yang beragam
51
SEKIAN
TERIMA KASIH
52
Download