I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan di sektor ekonomi yang mengalami peningkatan akhirakhir ini membawa pengaruh terhadap kegiatan transaksi yang ada, baik perdagangan dan investasi usaha. Sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari strategi pemasaran yang digunakan agar dapat bersaing di pasar global. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah menyediakan dan mensuplai produk yang cukup di pasar. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersaing dan menjadi produsen yang efisien. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis perencanaan dalam memprediksi seberapa besar volume penjualan yang harus dicapai agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan produksi dan proses pendistribusian produk dapat berjalan lancar. Saat ini banyak teknik analisis data yang dapat digunakan untuk peramalan, guna mengantisipasi penyimpangan. Umumnya pola dan siklus penjualan cenderung tetap. Berdasarkan siklus runtut waktu (time series), biasanya penjualan produk cenderung membentuk pola penjualan yang tepat. Dengan demikian, ramalan dapat dikatakan sebagai perhitungan yang memiliki dasar kuat dan lebih pasti, sehingga hasilnya diharapkan lebih objektif dibandingkan dengan hanya sekedar melakukan prediksi (menebak). Dengan mencatat penjualan di waktu yang lampau, maka dapat lebih tepat dalam menentukan penjualan di waktu yang akan datang (Hamzacebi, 2008). Peramalan penjualan dengan penjualan aktual yang terjadi terdapat perbedaan yang disebut penyimpangan (kesalahan peramalan). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses penjualan diantaranya promosi, new product launching, diversifikasi produk, dan kualitas produk (Hamzacebi, 2008). Untuk itu maka diperlukan adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa metode peramalan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Beberapa metode peramalan yang selama ini digunakan dalam melakukan peramalan antara lain metode ARIMA 1 (Autoregregressive Integrated Moving Average), Bayesian, Autocorrelation, Karman Filter, Multivariate, Smoothing dan Regression. Metode peramalan yang selama ini digunakan memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan permasalahan peramalan yang tidak terstruktur, sulit dimodelkan, kompleks dan sulit didefinisikan. Dalam memecahkan permasalahan sebuah sistem yang menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dilatih terlebih dahulu untuk mengenali pola-pola data yang ada pada permasalahan kemudian sistem menghasilkan bobot-bobot dan dapat menentukan hasil prediksi pola data periode selanjutnya. Jaringan syaraf propagasi balik (Suci, 2009) dapat digunakan untuk melakukan prediksi penjualan produk yang akan datang berdasarkan pola data sebelumnya. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah menyusun model kuantitatif peramalan berbasis jaringan syaraf propagasi balik (JSPB) untuk meramalkan penjualan produk susu. Penggunaan metode peramalan berbasis jaringan syaraf propagasi balik (JSPB) karena mampu menyelesaikan permasalahan yang sulit dimodelkan dan didefinisikan jika menggunakan metode peramalan regresi linier, ARIMA dan lain-lain. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data perkembangan susu di KPBS Pangalengan, Bandung Jawa Barat. Data yang digunakan untuk meramalkan penjualan produk susu meliputi data hitoris penjualan produk susu dan kualitas susu. Hasil peramalan ini nantinya dapat digunakan oleh pihak perusahaan agroindustri susu dalam melakukan persediaan bahan baku berdasarkan data hitoris penjualan produk susu dan kualitas susu masa lalu. Selain ruang lingkup geografis, penelitian ini juga dibatasi bahwa hasil peramalan penjualan merupakan total volume penjualan dari tiga produk susu, yaitu volume penjualan produk susu cup strawberry, volume penjualan produk susu cup coklat dan volume penjualan produk susu prepack, besarnya harga diabaikan. Hasil dari penyusunan model kuantitatif peramalan ini digunakan sebagai dasar untuk meramalkan penjualan total volume penjualan dari tiga produk susu satu bulan berikutnya. 2 C. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menyusun model kuantitatif peramalan berbasis jaringan syaraf propagasi balik (JSPB) untuk meramalkan penjualan produk susu. 2. Mengidentifikasi kinerja jaringan syaraf tiruan yang telah dilengkapi dengan data pelatihan yang lebih besar. 3