JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 PENGARUH CURRENT RATIO, INVENTORY TURNOVER, TIME INTEREST EARNED DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012 Indra Setiyawan Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Pardiman Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, dan Return on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012, baik secara parsial maupun secara simultan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,676, nilai thitung (2,469) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Inventory Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,584, nilai thitung (-1,365) < ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,178 > 0,05. Time Interest Earned berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,176, nilai thitung (2,568) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799, nilai thitung (3,881) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai Fhitung (8,332) > Ftabel (2,56 ) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kata Kunci: current ratio, inventory turnover, time interest earned, return on equity, harga saham. Abstract: The Influences of Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, and Return on Equity on the Stock Prices of Consumer Goods in Manufacturer Listed in IDX Period 2009-2012. The Purposes of this research are to find out the influences of Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity on the Stock Prices of consumer goods sector in manufacturer listed in IDX period 2009-2012, both partially and simultaneuosly. Data analysis techniques used in this research are classical assumption test, simple linear regression and mutiple regression. The results show that Current Ratio has positive and significant influence on the Stock Prices proven by coefficient regression value 1,676, the value of tcount (2,469) > ttablel (1,675) and significant value 0,017 < 0,05. Inventory Turnover has negative and insignificant influence on the Stock Prices evidenced by 35 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 coefficient regression value -0,584, value of tcount (-1,365) < ttable (1,675) and significant value 0,178 > 0,05. Time Interest Earned has positive and significant influence on the Stock Prices verified by coefficient regression value 1,176, value of tcount(2,568) > ttable (1,675) and significant value 0,000 < 0,05. Return On Equity has positive and significant influence on the Stock Prices evidenced by coefficient regression value 0,799, value of tcount (3,881) > ttable (1,675) and significant 0,000 < 0,05. Simultaneous Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity affects the Stock Prices singnificanly evidenced by the value of Fcount (8,332) > Ftable (2,56 ) and significant value 0,000 < 0,05. Keywords: Stock Price,Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, Return On Equity saham juga mempunyai risiko yang tidak PENDAHULUAN Pasar modal adalah tempat bertemunya bisa diabaikan. Semakin tinggi imbal hasil antara pihak yang memiliki kelebihan dana yang diharapkan semakin tinggi pula risiko dengan pihak yang membutuhkan dana yang dengan cara memperjualbelikan sekuritas Berdasarkan hal tersebut, investor harus jeli (Tandelilin, 2007:13). Menurut Mohamad dan memperhitungkan baik-baik sebelum Samsul (2006: 43), “pasar modal merupakan berinvestasi dalam saham. tempat bertemunya permintaan akan dihadapi seorang investor. dan Salah satu hal yang harus menjadi fokus penawaran instrumen keuangan jangka pertimbangan seorang investor adalah Harga panjang”. Instrumen keuangan jangka Saham. Harga Saham yang diharapkan oleh panjang yang bisa digunakan investor investor adalah Harga Saham yang stabil sebagai pilihan berinvestasi diantaranya dan mempunyai pola pergerakan yang yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen cenderung naik dari waktu ke waktu, akan derivatif Diantara tetapi kenyataanya Harga Saham cenderung instrumen pasar modal diatas yang paling berfluktuasi. Berfluktuasinya Harga Saham populer adalah saham. menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh (opsi dan futures). Saham adalah surat bukti kepemilikan karena itu investor harus memahami hal apa atas suatu perusahaan (Tandelilin, 2007: saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi 18). Saham lebih populer dan mampu Harga Saham. menarik perhatian investor dikarenakan Fluktuasi Harga secara oleh kinerja saham menjanjikan imbal hasil yang lebih fundamental tinggi dibanding instrumen lainya. Imbal perusahaan dan kemungkinan risiko yang hasil atas kepemilikan suatu saham bisa dihadapi perusahaan (Mohamad samsul, berupa dividen dan capital gain. Disamping 2006: 200). Kinerja perusahaan dapat terdapat imbal hasil yang tinggi, disisi lain tercermin dari laba operasional, laba bersih 36 dipengaruhi Saham JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 per saham dan rasio-rasio keuangan yang bergerak keluar dari perusahaan”. ITO akan menggambarkan kemampuan manajemen memberi informasi kepada investor tentang dalam seberapa baik perusahaan mengelola aset mengelola perusahaan. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk perusahaan berupa persediaan. mengukur kinerja perusahaan diantaranya Time Interest Earned (TIE) adalah rasio yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen utang asset, rasio leverage dan rasio profitabilitas. kemampuan perusahaan membayar bunga Menurut Brigham (2012:150), apabila nilai atas hutangnnya selama setahun dengan laba keempat rasio tersebut diatas terlihat baik yang dihasilkan. Menurut Brigham (2012: dan berjalan terus menerus secara stabil 144) “TIE merupakan rasio yang mengukur maka Harga Saham kemungkinan akan sampai sejauh apa laba operasi dapat tinggi. Masing-masing contoh dari keempat mengalami penurunan sebelum perusahaan rasio diatas adalah Current Ratio, Inventory tidakmampu Turnover, Time Interest Earned dan Return tahunanya”. TIE akan memberi informasi On Equity. kepada investor tentang seberapa baik Current Ratio (CR) adalah salah satu (leverage) perusahaan yang memenuhi menunjukan biaya membayar beban bunga bunga rasio yang mengukur tingkat likuiditas tahunanya. TIE yang rendah menunjukan perusahaan dengan cara membandingkan kemampuan aset lancar dengan hutang lancar. Menurut dalam melunasi beban bunga. Apabila TIE (Brigham, 2012: 134) CR merupakan semakin turun secara terus menerus maka sebuah rasio likuiditas yang menunjukan akan menyebabkan masalah dan berujung sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi pada kegagalan membayar bunga. yang jelek dari perusahaan oleh aset yang diharapkan akan dikonversi Return On Equity (ROE) didefinisikan menjadi kas dalam waktu dekat. Invesor Tandelilin (2007: 240) sebagai sebuah rasio dapat profitabilitas menggunakan rasio ini untuk yang menggambarkan mengukur kemampuan perusahaan dalam sejauhmana kemampuan perusahaan menutup hutang lancarnya dengan aset menghasilkan laba yang bisa diperoleh lancar yang dimiliki. pemegang saham. Menurut Brigham (2006: 109) “ROE merupakan suatu rasio akuntansi Inventory Turnover (ITO) adalah rasio manajemen aset atau rasio aktivitas yang yang menunjukan tingkat perputaran persediaan Pendapat ini didasarkan atas pemahaman perusahaan selama satu tahun. Menurut bahwa Wild (2005: 200) “ITO adalah rasio yang mendapatkan mengukur kecepatan rata-rata persediaan mereka, dan rasio ROE menggambarkan 37 paling penting investor bagi investor”. berinvestasi penegembalian atas untuk uang JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 seberapa baik perusahaan telah melakukan yang besar dan mempunyai prospek bisnis hal tersebut. yang bagus. Analisis kinerja perusahaan dengan rasio keuangan seperti yang Perumbuhan industri barang konsumsi telah di indonesia menunjukan nilai yang dikemukan diatas memang akan membantu menggembirakan dalam beberapa tahun investor untuk memilih perusahaan yang terakhir. mempunyai prospek baik dan mendatangkan menunjukan keuntungan, akan tetapi tidak semua jenis konsumsi terus perusahaan dapat dibandingkan dengan diminati. Hal analisis rasio tersebut. Analisis rasio hanya pertumbuhan akan memberikan hasil yang berarti jika konsumsi yang tumbuh secara signifikan dibandingkan antar perusahaan (industri) dibanding sektor lainya. Sebelum tahun sejenis. Hal ini dikarenakan baik buruknya 2009 menunjukan angka pertumbuhan yang nilai dari rasio tersebut sangat bergantung cenderung menurun, namun mulai tahun dari jenis industrinya. 2009-2012 pertumbuhan indeks sektoral Salah satu jenis industri yang ada di BEI adalah BAPEPAM-LK bahwa industri tumbuh itu dapat indeks dan (2012) barang semakin terlihat sektoral dari barang barang konsumsi cenderung naik drastis. manufaktursektor Selain pertumbuhan yang cukup bagus, barang konsumsi. Sektor industri barang industri barang konsumsi di Indonesia juga konsumsi yang merupakan salah satu penyumbang terbesar memproduksi berbagai jenis kebutuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari konsumsi industri industri nonmigas. Pada tri wulan II/2012 barang konsumsi terdiri dari beberapa bahkan produk barang konsumsi harian subsektor yaitu, subsektor makanan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan Indonesia menjadi yang terbesar kedua di keperluan rumah tangga, dan peralatan dunia. Walaupun pertumbuhan industri rumah tangga. Produk yang dihasilkan sektor barang konsumsi bagus dan manjadi sektor industri ini merupakan kebutuhan salah satu penyumbang PDB terbesar, sektor sehari-hari barang konsumsi juga tidak terlepas dari sebagai industri Data merupakan masyarakat. manusia sektor menghadapi Sektor sehingga yang krisis. industri tangguh Selain itu dianggap dalam berbagai jumlah diselesaikan penduduk indonesia yang besar,dimana permasalahan agar tidak yang harus menghambat pertumbuhannya. mencapai 200 juta lebih membuat industri Berdasarkan uraian diatas maka akan barang konsumsi mempunyai pangsa pasar dilakukan penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan yang digambarkan dengan 38 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 rasio CR, ITO, TIE dan ROE terhadap Variabel independen dalam penelitian Harga Saham industri barang konsumsi ini adalah current ratio, inventory turnover, tahun 2009-2012. Tahun 2009-2012 dipilih time interest earned, return on equity. sebagai periode penelitian dikarenakan pada Current Ratio adalah rasio likuiditas yang tahun tersebut indeks harga saham sektoral mengukur kemampuan perusahaan dalam barang konsumsi, menunjukan pertumbuhan menutup kewajiban lancarnya menggunakan yang signifikan dibanding sektor lainya. aset lancar yang dimiliki. Menurut Brigham (2012: 134) Cara untuk mengukur rasio ini yaitu sebagai berikut : METODE PENELITIAN Jenis Penelitian urrent atio Penelitian ini merupakan penelitian kausal-komparatif. adalah Kausal penelitian set ancar ewajiban ancar komparatif yang berusaha Inventory Turnover adalah rasio menguraikan peristiwa yang telah terjadi manajemen aset yang mengukur seberapa dengan sering persedian yang dimiliki perusahaan menelisik mengetahui kebelakang untuk faktor-faktor yang mampu menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. dikonversi menjadi penjualan. Menurut Wild (2005: 200) cara untuk mengukur ITO yaitu sebagai berikut : Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini arga pokok penjualan ata-rata persediaan adalah Harga Saham. Harga Saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan Time Interest Earned atau sering juga oleh mekanisme pasar berupa permintaan disebut interest coverage ratio adalah salah dan penawaran saham tersebut (Jogiyanto, satu rasio leverage yang mengukur sampai 2010: 130). Harga Saham yang digunakan sejauh mana laba operasi mampu menutupi dalam penelitian ini adalalah Harga Saham biaya bunga tahunanya. Menurut Brigham penutupan (2012: 144) cara untuk mengukur rasio ini (Closing price) yang di indekskan atau lebh sering disebut Index yaitu dengan rumus berikut: E IT eban bunga Harga Saham Individual (IHSI). IHSI dapat diukur dengan rumus sebagai berikut : I SI arga pasar per unit ilai dasar per unit 100 Return On Equity (ROE) adalah rasio (Mohamad Samsul, 2006: 180) profitabilitas yang mengukur tingkat laba 39 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 dibandingkan dengan ekuitas saham biasa. terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dan data Semakin tinggi ROE yang dihasilkan oleh terkait yang berfungsi untung menghitung suatu perusahaan maka akan meningkatkan variabel dependen maupun independen. kemakmuran para pemegang saham perusahaan. Menurut Brigham (2006: 109) Uji Asumsi Klasik cara untuk mengukur ROE adalah sebagai Uji asumsi klasik dalam penelitian ini berikut : terdiri OE aba bersih Ekuitas biasa atas penelitian ini adalah untuk dan digunakan untuk variabel dalam perusahaan sektor independen berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak (Husein, 2001: 181). Pengujian normalitas data dilakukan dengan terdiri dari 37 perusahaan. Berdasarkan uji kriteria-kriteria yang telah ditatapkan dari 37 perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Kolmogorov Smirnov. Kolmogorov Smirnov berdistribusi normal data Dalam Uji dikatakan apabila nilai signifikansi pada hasil uji Kolmogorov 2009 -2012 terdapat 17 perusahaan yang Smirnov > 5% (Imam Ghozali, 2011: 164). layak dijadikan sampel, sehingga dalam 4 Uji linearitas adalah pengujian yang tahun terdapat 68 data pengamatan. Dari 68 bertujuan data penelitian tersebut kemudian dikurangi untuk mengetahui atau memastikan apakah data yang digunakan dengan nilai yang terlalu ekstrim, sehingga untuk analisis regresi sesuai dengan garis akhirnya hanya 14 perusahaan atau 54 data digunakan apakah penelitian, baik itu dependen maupun tahun 2009-2012. Populasi penelitian ini yang autokorelasi, normalitas mengetahui digunakan barang konsumsi yang terdaftar di BEI pengamatan linearitas, heteroskedastisitas. Uji yang normalitas, multikolinearitas, Populasi dan Sampel Populasi uji linear atau tidak. Perhitungan statistik yang sebagai digunakan untuk menguji linearitas dalam sampel. penelitian ini yaitu menggunakan uji lagrange multiplier. Teknik Pengumpulan Data Uji multikolinieritas bertujuan untuk Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa menguji metode laporan keuangan dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu berupa apakah bebas (Husein, 2001: 177). Mendeteksi perusahaan adanya multikolinieritas dapat digunakan manufaktur sektor barang konsumsi yang 40 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 nilai tolerance dan varian inflation factor perusahaan (VIF) sebagai tolak ukur. barang konsumsi yang terdaftar di Autokorelasi adalah korelasi antara (Husein, mengetahui 2001: adanya 143). H3 : Time Interest Earned berpengaruh Untuk autokorelasi sektor BEI periode 2009-2012. sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu manufaktur positif terhadap Harga Saham pada akan perusahaan dilakukan Uji Durbin-Watson. manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk BEI periode 2009-2012 . mengetahui apakah pada model regresi H4 : Return On Equity berpengaruh positif terjadi ketidaksamaan varian dari residual terhadap suatu pengamatan ke pengamatan lain perusahaan (Husein, barang konsumsi yang terdaftar di 2001: 179). Cara untuk memastikan bahwa model regresi tidak Harga Saham manufaktur pada sektor BEI periode 2009-2012. terjadi heteroskedastisitas adalah dengan Analisis Regresi linear berganda adalah menggunakan uji Glejser. analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen yang berjumlah dua atau lebih Uji Hipotesis Analisis digunakan regresi untuk linear mengetahui sederhana terhadap satu variabel dependen. Analisis pengaruh ini digunakan untuk menguji hipotesis varaiabel independen secara parsial terhadap kelima, yaitu : variabel Sugiyono H5 : Current Ratio, Inventory Turnover, (2007:261) Regresi sederhana alat statistik Time Interest Earned dan Return On yang didasarkan pada hubungan fungsional Equity secara simultan berpengaruh ataupun kausal variabel independen dengan terhadap satu variabel dependen. Uji ini digunakan perusahaan manufaktur sektor barang untuk menguji hipoesis pertama sampai konsumsi keempat, yaitu: periode 2009-2012. dependen. Menurut Harga Saham yang terdaftar di pada BEI H1 : Current Ratio berpengaruh positif terhadap perusahaan Harga Saham manufaktur pada HASIL sektor Hasil Uji Asumsi Klasik BEI periode 2009-2012. Hasil uji normalitas diperlihatkan pada H2 : Inventory Turnover berpengaruh positif Harga Saham DAN PEMBAHASAN barang konsumsi yang terdaftar di terhadap PENELITIAN tabel 1. pada 41 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 3.Hasil Uji Linearitas Mo R R Adjus del Squ ted R are Squar e 1 ,636 ,405 ,356 Tabel 1. Uji Normalitas Data N Harga Saham CR ITO TIE ROE 54 Kolmogorov- Asymp. Smirnov Z Sig. (2tailed) 2,055 0,000 54 54 54 54 0,8310 1,120 2,122 0,917 Std. Error of the Estimate 1,26485 a a. Predictors: (Constant), ROE, CR, ITO, TIE 0,495 0,163 0,000 0,370 Berdasarkan tabel di atas diperoleh Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat nilai R2 sebesar 0,405, maka besarnya C2 variabel yang tidak berdistribusi normal yaitu = n x R2 = 54 x 0,405 = 21,87. Dengan (Harga Saham dan TIE) karena nilai demikian C2 hitung (21,87) < C2 tabel signifikasinya lebih kecil dari 0,005. Oleh (72.153) sehingga dapat disimpulkan bahwa karena itu semuan variabel ditransformasi model regresi tersebut linear Hasil uji multikolinearitas disajikan kedalam logaritma natural. pada tabel 4 berikut. Tabel 2.Uji Normalitas Setelah Data Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas ditransformasi N Harga Saham CR ITO TIE ROE 54 54 54 54 54 Kolmogorov- Asymp. Smirnov Z Sig. (2tailed) 0,698 0,715 0,544 1,023 0,938 0,895 Collinearity Statistics 0,929 0,246 0,343 0,399 CR Tolerance 0,824 VIF 1,213 ITO 0,771 1,297 TIE 0,378 2,642 ROE 0,387 2,582 Dari tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa semua variabel telah berdistribusi normal karena nilai signifikansi semua variabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa lebih besar dari 0,05. nilai VIF semua variabel kurang dari 10 Uji selanjutnya yaitu uji linearitas dapat sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak dilihat hasilnya pada tabel 3. terjadi masalah multikolinearitas. Uji autokorelasi ditunjukkan hasilnya dari tabel 5. 42 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Hipotesis Hasil Std. R Adjust- Error of Squar ed R the DurbinModel R e Square Estimate Watson 1 .636a .405 .356 1.26485 .775 a. Predictors: (Constant), CR, ITO,TIE,ROE kriteria Danang autokorelasi jika nilai Sederhana. Ketera- CR ITO TIE ngan Konsta -3,791 5,831 2,933 nta Koefisi 1,676 -0,584 1,176 en regresi r 0,324 0,186 0,590 r2 0,105 0,035 0,348 thitung 2,469 -1,365 5,268 ttabel 1,675 1,675 1,675 sig 0,017 0,178 0,000 Variabel dependen: Harga Saham sunyoto Durbin- Watson terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤ DW ≤ +2). arena nilai durbin watson sebesar pada tabel diatas sebesar 0,755 terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤0,775 ≤ +2), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Hasil Uji asumsi klasik yang terakhir adalah uji heteroskedastisitas yang regresi linear ROE 3,211 0,799 0,467 0,218 3,811 1,675 0,000 berganda diperlihatkan pada tabel 8. hasilnya ditunjukkan pada tabel 6 di bawah ini. Tabel 8. Ringkasan Hasil Regresi Linear Berganda. Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Std. B Error Beta Consta 2.281 1.956 nt CR -.390 .378 -.150 ITO .192 .238 .122 TIE -.174 .215 -.174 ROE .310 .182 .361 sederhana Tabel 7. Ringkasan Hasil Regresi Linear (2007: 105), sebuah model regresi tidak terjadi linear selengkapnya diperlihatkan pada tabel 7. b. Dependent Variable: Harga Saham Menurut regresi Keterangan CR,ITO, TIE dan ROE Konstanta 1,008 Koefisien CR= 0,54; ITO = -0,713; regresi TIE = 0,683; ROE = 0,463 R 0,636 2 R 0,405 Fhitung 8,332 Ftabel 2,56 sig 0,000 Variabel Dependen : Harga Saham 1.166 .249 -1.030 .810 -.809 1.698 .308 .422 .423 .096 Hasil perhitungan sumbangan prediktor Hasil uji glejser diatas menunjukan (sumbangan relatif dan sumangan efektif) bahwa model regresi tidak terjadi gejala menunjukan nilai sebagai berikut heteroskedastisitas. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. 43 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 tahun. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh Tabel 9. Perhitungan Sumbangan Prediktor cara Keter X1 X2 X3 angan (%) (%) (%) SR 46,62 17,70 19,19 SE 18,88 7,17 7,77 Pembahasan Hasil Penelitian berbeda, X4 (%) 16,49 6,67 perhitungan dimana menggunakan Individual Harga Saham yang dalam penelitian ini Indeks Harga Saham sedangkan pelitian Violeta menggunakan Closing Price. Current ratio berpengaruh positif dan Penelitian ini sejalan dengan teori yang signifikan terhadap Harga Saham. Hal dikemukakan Brigham (2012: 150) bahwa tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien Harga Saham kemungkinan akan tinggi regresi sebesar 1,676, nilai thitung yang lebih sesuai yang diperkirakan jika nilai dari rasio besar tingkat likuiditas, manajemen aset, manajemen signifikansi 0,05 (2,469 > 1,675) dan nilai utang dan rasio profitabilitas terlihat baik signifikansi 0,017 menunjukan nilai yang dan kondisi tersebut berjalan terus secara lebih kecil dari nilai signifikansi yang stabil. Current Ratio merupakan rasio ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal likuditas yang membandingkan aset lancar tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dengan utang lancar. Jika Current Ratio pertama diterima. baik maka kemampuan perusahaan akan dibanding ttabel pada Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan semakin baik dalam mencukupi hutang hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia jangka Violeta Ketaren (2011) yang berjudul masalah likuiditas. Hal itulah yang akhirnya “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity membuat investor tertarik dan berakibat Ratio, Total Assets Turn Over, Return On pada naiknya Harga Saham. pendeknya dan terhindar dari Equity, dan Earning Per Share terhadap Variabel Inventory Turnover (ITO) Harga Saham pada Perusahaan Barang berpengaruh negatif dan tidak signifikan Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek terhadap Saham. Hal tersebut dibuktikan Indonesia”. dengan nilai koefisien regresi -0,584, nilai asil penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh thitung yang lebih kecil dari ttabel yang Ratio tingkat signifikansi 5%, dimana thitung terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365 penelitian ini bisa dikarenakan oleh jangka < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi waktu penelitian yang tidak sama dimana sebesar 0,178 menunjukan nilai yang lebih dalam penelitian ini mengambil 4 tahun besar dari nilai signifikansi yang ditentukan, sedangkan penelitian yang dilakukan Adelia yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat Violeta Ketaren hanya dalam waktu tiga disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak. signifikan antara Current 44 dengan JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Hasil penelitian ini kurang sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dady Suhadi “Pengaruh (2009), Rasio yang apabila persediaan terlalu sering berputar oleh juga bisa menyebabkan masalah likuiditas, berjudul bisa juga mengakibatkan ketidakmampuan Aktivitas, Rasio perusahaan mencapai target Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio karena Penilaian terhadap Harga Saham Perusahaan perusahaan Food perputaran persediaan yang tinggi tidak and tersebut everage”. Pada menunjukan penelitian bahwa ITO Saham. baik, Oleh pada karena terkadang itu justru mengakibatkan masalah. hasil dari Variabel Time Interest Earned (TIE) penelitian yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Suhadi bisa Saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai disebabkan oleh perbedaan luas sektor. Pada koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai penelitian ini sektor yang dipilih adalah thitung yang lebih besar dari ttabel sektor sedangkan tingkat signifikansi 5%, dimana thitung penelitian Dady Suhady hanya menggunkan sebesar 2,568 dan ttabel sebesar1,675 (1,365 subsektor makanan dan minuman, dimana < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi subsektor tersebut hanya sebagian kecil dari sebesar 0,000 menunjukan nilai yang lebih perusahaan sektor barang konsumsi yang kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan, terdaftar di BEI. yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat penelitian dilakukan ini Perbedaan persediaan tersebut. selamanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga minimnya penjualan dengan oleh barang Dady konsumsi, Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan disimpulkan oleh bahwa dengan hipotesis ketiga diterima. Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham Hasil Penelitian ini Sejalan dengan kemungkinan akan tinggi sesuai yang penelitian yang dilakukan oleh Moh Fahmi diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, izka (2012), yang berjudul “Pengaruh manajemen aset, manajemen utang dan rasio Struktur Modal terhadap Harga Saham pada profitabilitas terlihat baik dan kondisi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di tersebut berjalan Inventory terus Turnover secara merupakan stabil. ursa Efek Indonesia”. Pada penelitian rasio tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh manajemen asset yang menghitung seberapa positif sering persediaan mampu berputar dalam Saham. Hasil Penelitian ini juga sejalan satu tahun. Jika Inventory Turnover semakin dengan tinggi yang Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham dihasilkan akan tinggi pula. Disisi lain, kemungkinan akan tinggi sesuai yang maka kemungkinan laba 45 dan teori signifikan yang terhadap dikemukakan Harga oleh JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, Equity dan Net Profit Margin terhadap manajemen aset, manajemen utang dan rasio Harga profitabilitas terlihat baik dan kondisi Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek tersebut berjalan terus secara stabil. Rasio Indonesia Periode 2006-2010”. TIE merupakan leverage (manajemen utang) penelitian tersebut menunjukan yang mengukur kemampuan perusahaan variabel Return On Equity berpengaruh membayar hutang- positif dan signifikan. Disisi lain,penelitian hutangnya. TIE yang tinggi menandakan ini tidak sejalan dengan penelitian yang bahwa perusahaan semakin mampu untuk dilakukan Adelia Violeta Kataren (2011) membayar beban bunganya. Kemampuan yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, perusahaan tersebut membuat perusahaan Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn semakin terhindar dari resiko gagal bayar, Over, Return On Equity, dan Earning Per yang bisa berujung pada kebangkrutan. Hal Share ini lah yang membuat investor lebih tertarik Perusahaan Barang pada saham perusahaan dengan TIE tinggi Terdaftar di ursa Efek Indonesia” Pada dan akhirnya berujung pada naiknya harga penelitian tersebut menunjukan bahwa ROE saham perusahaan tersebut. tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga beban bunga atas Variabel Return On Equity (ROE) Saham terhadap Perusahaan Harga Industri asil bahwa Saham pada Konsumsi yang Saham. berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan yang dikemukakan Mohammad Samsul dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799 (2006) yang mengatakan bahwa faktor dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel mikroekonomi berupa ROE berpengaruh dengan tingkat signifikansi 5%, dimana terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini thitung sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 juga sejalan dengan teori yang dikemukakan (3,811 < 1,675). Selain itu, nilai probabilitas Brigham (2012) bahwa ROE merupakan signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai rasio akuntansi yang paling penting dan jika yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang nilainya baik dan berjalan terus secara stabil ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal akan membuat Harga Saham tinggi. Rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ROE menunjukan tingkat pengembalian keempat diterima. ekuitas. Ketika seorang investor berinvestasi Hasil penelitian ini sejalan dengan tentu mengharapkan pengembalian atas apa penelitian yang dilakukan oleh Rescyana yang Putri berjudul menggambarkan seberapa baik perusahaan “Pengaruh Devident Per Share, Return On mampu mengembalikan apa yang telah Hutami (2012) yang 46 telah diinvestasikan. Rasio ini JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 diinvestasikan Oleh sejalan dengan hasil penelitian. Jika secara karena itu semakin tinggi ROE akan parsial tidak semua variabel berpengaruh semakin menarik investor dan berujung terhadap Harga Saham, namun secara pada kenaikan Harga Saham. Hal tersebut simultan semua juga telah terbukti sesuai dengan hasil diajukan berpengaruh penelitian ini. Saham Variabel investor Current tersebut. Ratio, Inventory variabel Perusahaan bebas yang terhadap Harga manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI Turnover, Time Interest Earned dan Return periode 2009-2012 On Equity secara simultan berpengaruh diterima). (hipotesis kelima signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dibuktikan dibuktikan dengan nilai Fhitung SIMPULAN DAN SARAN yang lebih besar dari Ftabel pada tingkat Simpulan signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar 8,332 Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, nilai dan signifikan terhadap Harga Saham pada probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga perusahaan menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012. yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 < Hal 0,05). koefisien regresi sebesar 1,676 dan nilai Sumbangan relatif dan efektif setiap variabel nilainya bervariasi. tersebut manufaktur dibuktikan sektor barang dengan thitung yang lebih besar dari ttabel nilai dengan Variabel tingkat signifikansi 5%, dimana thitung Current Ratio memiliki nilai sumbangan sebesar 2,469 dan ttabel sebesar 1,675 (2,496 relatif sebesar 46,62% dan sumbangan > 1,675). Selain itu, nilai probailitas efektif sebesar 18,88%. Variabel Inventory signifikansi sebesar 0,017 menunjukan nilai Turnover memiliki nilai sumbangan relatif yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang sebesar 17,70% dan sumbangan efektif ditentukan, yaitu 0,05. sebesar 7,17%. Variabel Time Interest Inventory Turnover (ITO) berpengaruh Earned memiliki nilai sumbangan relatif negatif dan tidak signifikan terhadap Harga sebesar 19,19% dan sumbangan efektif Saham pada perusahaan manufaktur sektor sebesar 7,77%. Variabel Return On Equity barang konsumsi yang terdaftar di BEI memiliki nilai sumbangan relatif sebesar 2009-2012. Hal tersebut dibuktikan dengan 16,49% dan sumbangan efektif sebesar nilai koefisien regresi sebesar -0,584 dan 6,68%. nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel dengan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat tingkat signifikansi 5%, dimana thitung disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365 47 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 < 1,675). Selain itu, nilai probailitas perusahaan manufaktur sektor barang signifikansi sebesar 0,178 menunjukan nilai konsumsi yang terdaftar di BEI periode yang lebih besar dari nilai signifikansi yang 2009-2012. ditentukan, yaitu 0,05. dibuktikan dengan nilai Fhitung yang Hal ini dibuktikan Time Interest Earned (TIE) berpengaruh lebih besar dari Ftabel pada tingkat positif dan signifikan terhadap Harga Saham signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar pada perusahaan manufaktur sektor barang 8,332 dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012. nilai probabilitas signifikansi sebesar Hal nilai 0,000 juga menunjukan nilai yang lebih koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai kecil dari nilai yang telah ditentukan thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu 0,05 (0,000 < 0,05). tersebut dibuktikan dengan dengan tingkat signifikansi 5%, dimana thitung sebesar 2,568 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365 Saran < 1,675). Selain itu, nilai probailitas Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai diatas, yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang berikut: ditentukan, yaitu 0,05. 1. Return On Equity (ROE) berpengaruh maka diberikan saran sebagai Bagi Investor Investor hendaknya lebih positif dan signifikan terhadap Harga Saham memperhatikan nilai Current Ratio pada perusahaan manufaktur sektor barang (CR), Time Interest Earned (TIE) dan konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012. Return On Equity (ROE) sebagai alat Hal pertimbangan tersebut dibuktikan dengan nilai dalam memilih koefisien regresi sebesar 0,799 dan nilai perusahaan sebelum berinvestasi. Hal thitung yang lebih besar dari ttabel dengan itu penting karena rasio-rasio tersebut tingkat signifikansi 5%, dimana thitung terbukti berpegaruh terhadap Harga sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 (3,811 Saham < 1,675). Selain itu, nilai probailitas penlitian ini. signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai 2. yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang sesuai dengan hasil dari Bagi Perusahaan Perusahaan hendaknya ditentukan, yaitu 0,05. memperhatikan Current Ratio (CR), a. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned (TIE) dan Return Time Interest Earned dan Return On On Equity (ROE) agar semua rasio Equity secara simultan berpengaruh tersebut memiliki nilai yang baik. Hal signifikan terhadap Harga Saham pada itu penting karena telah terbukti apabila 48 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 nilai-nilai rasio itu baik maka akan Equity, dan Earning Per Share terhadap berpengaruh terhadap Harga Saham dan Harga Saham pada Perusahaan Barang akan Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek menarik minat Investor. Peningkatan ketiga variabel tersebut Indonesia”. dapat dilakukan dengan cara seperti Sumatera Utara. selalu memperhatikan posisi aset lancar Universitas BAPEPAM-LK. (2012) Factbook tahun dan hutang lancar sehingga likuiditas 2011. perusahaan yang diukur dengan Current http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/ Ratio selalu dalam keadaan yang baik, publikasi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/ mengatur proporsi hutang sehingga Factbook-Bapepam-LK-2011.pdf, pada beban 10 februari 2014 bunganya memberatkan, 3. Skripsi. tidak melakukan terlalu Diambil dari: kegiatan Brigham, Houston (2006). Dasar-dasar operasi dengan cara memanfaatkan Manajemen Keuangan, edisi kesepuluh. ekuitas yang ada seefisien mungkin Jakarta: Salemba Empat. sehingga selalu menghasilkan laba yang ________(2012). Dasar-dasar Manajemen tinggi sehingga nilai rasio ROE juga Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta: akan baik. Salemba Empat. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Burhan,N.,Gunawan c. Marzuki.(2002) Menambah jumlah sampel atau Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu- populasi yang diteliti, tidak hanya Ilmu Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada terbatas University Press. pada sektor barang konsumsi. b. & Dady Suhadi (2009), yang berjudul Menambah rasio-rasio lain, baik itu “Pengaruh rasio likuiditas, manajemen aset, Profitabilitas, leverage ataupun profitabilitas. Rasio Penilaian terhadap Harga Saham Menambah penelitian referensi maupun baik teori Rasio Rasio Aktivitas, Laverage, Rasio dan itu Perusahaan Food and Beverage”. Jurnal agar Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan penelitian selanjutnya lebih baik. Keuangan Publik (Vol.4, No. I Januari 2009). Hal. 17-35. Eduardus Tandelin, M. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. DAFTAR PUSTAKA delia Violeta etaren (2011). “Pengaruh Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On 49 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Husein Umar.(2001). Metode Penelitian instrumen untuk Skripsi dan Tesis bisnis. Jakarta: Nur Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis modal. Indriantoro dan Bambang Supomo.(2002) Metodologi penelitian Multivariate dengan Program SPSS. bisnis. Yogyakarta: BPFE yogyakarta. escya Putri Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. utami (2012). “Pengaruh Devidend Per Share, Return On Equity Hartono, portofolio pasar Yogyakarta: Graha Ilmu. Rajawali pers. Jogiyanto keuangan M. dan (2010). analisis Teori dan Net Profit Margin Terhadap Harga investasi. Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yogyakarta: BPFE. yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Keown, Arthur J. et al. (2011). Manajemen Periode 2006-2010”. Keuangan: prinsip dan penerapan. Edisi diterbitkan.Universitas 10, jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Yogyakarta Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen Skripsi Negeri Suad Husnan.(2001). Dasar-dasar Teori Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Prtofolio dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Pengambilan Keputusan. Jakarta: Sugiyono. Rajawali Pers. (2008). Analisis Sekuritas. Statistika Untuk Sutrisno Hadi.(1994). Analisis Regresi. Portofolio,Jakarta: Yogyakarta: Andi Offset. Erlangga. Tjiptono Darmaji & H.M Fakhrudin. (2000). Mohd. Fahmi Rizka (2012), yang berjudul Pasar Modal Indonesia Pendekatan “Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga dan Penelitian. Bandung: Alfabeta. Mohammad Samsul.(2006). Pasar Modal & Manajemen tidak Saham pada Tanya Jawab. Jakarta:Salemba Empat. Perusahaan Walsh,Ciaran. (2004). Key Management Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Ratios: rasio-rasio manajemen penting Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas penggerak Sumatera Utara. Jakarta: Erlangga. dan pengendali bisnis. Mudrajad Kuncoro.(2003). Metodologi riset Wild, Jhon J., Subramanyam, K.R.& Halsey untuk bisnis & ekonomi, Bagaimana R.F.(2005). Analisis laporan keuangan. meneliti dan menulis tesis?. Jakarta Jakarta: Salemba Empat. :Erlangga. www.gapmmi.or.id Nor Hadi. (2013). Pasar Modal:Acuan teoritis dan praktis investasi diakses 10 februari 2014. di www.idx.co.id diakses tanggal 12 januari 2014 50 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 www.investor.co.id diakses 10 februari 2014. www.tempo.co.id diakses 10 februari 2014 51