jurnal nominal / volume iii nomor 1 / tahun 2014

advertisement
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
PENGARUH CURRENT RATIO, INVENTORY TURNOVER,
TIME INTEREST EARNED DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012
Indra Setiyawan
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Pardiman
Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak: Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, dan Return
on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dari Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan
Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012, baik secara parsial maupun secara
simultan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi linear
sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi sebesar 1,676, nilai thitung (2,469) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,017
< 0,05. Inventory Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham
yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,584, nilai thitung (-1,365) < ttabel
(1,675) dan nilai signifikansi 0,178 > 0,05. Time Interest Earned berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar
1,176, nilai thitung (2,568) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Return On Equity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,799, nilai thitung (3,881) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000
< 0,05. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
Fhitung (8,332) > Ftabel (2,56 ) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Kata Kunci: current ratio, inventory turnover, time interest earned, return on equity, harga
saham.
Abstract: The Influences of Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, and
Return on Equity on the Stock Prices of Consumer Goods in Manufacturer Listed in IDX
Period 2009-2012. The Purposes of this research are to find out the influences of Current
Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity on the Stock Prices of
consumer goods sector in manufacturer listed in IDX period 2009-2012, both partially and
simultaneuosly. Data analysis techniques used in this research are classical assumption test,
simple linear regression and mutiple regression. The results show that Current Ratio has
positive and significant influence on the Stock Prices proven by coefficient regression value
1,676, the value of tcount (2,469) > ttablel (1,675) and significant value 0,017 < 0,05. Inventory
Turnover has negative and insignificant influence on the Stock Prices evidenced by
35
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
coefficient regression value -0,584, value of tcount (-1,365) < ttable (1,675) and significant
value 0,178 > 0,05. Time Interest Earned has positive and significant influence on the Stock
Prices verified by coefficient regression value 1,176, value of tcount(2,568) > ttable (1,675) and
significant value 0,000 < 0,05. Return On Equity has positive and significant influence on the
Stock Prices evidenced by coefficient regression value 0,799, value of tcount (3,881) > ttable
(1,675) and significant 0,000 < 0,05. Simultaneous Current Ratio, Inventory Turnover, Time
Interest Earned and Return On Equity affects the Stock Prices singnificanly evidenced by the
value of Fcount (8,332) > Ftable (2,56 ) and significant value 0,000 < 0,05.
Keywords: Stock Price,Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, Return On
Equity
saham juga mempunyai risiko yang tidak
PENDAHULUAN
Pasar modal adalah tempat bertemunya
bisa diabaikan. Semakin tinggi imbal hasil
antara pihak yang memiliki kelebihan dana
yang diharapkan semakin tinggi pula risiko
dengan pihak yang membutuhkan dana
yang
dengan cara memperjualbelikan sekuritas
Berdasarkan hal tersebut, investor harus jeli
(Tandelilin, 2007:13). Menurut Mohamad
dan memperhitungkan baik-baik sebelum
Samsul (2006: 43), “pasar modal merupakan
berinvestasi dalam saham.
tempat
bertemunya
permintaan
akan
dihadapi
seorang investor.
dan
Salah satu hal yang harus menjadi fokus
penawaran
instrumen
keuangan
jangka
pertimbangan seorang investor adalah Harga
panjang”.
Instrumen
keuangan
jangka
Saham. Harga Saham yang diharapkan oleh
panjang yang bisa digunakan investor
investor adalah Harga Saham yang stabil
sebagai pilihan berinvestasi diantaranya
dan mempunyai pola pergerakan yang
yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen
cenderung naik dari waktu ke waktu, akan
derivatif
Diantara
tetapi kenyataanya Harga Saham cenderung
instrumen pasar modal diatas yang paling
berfluktuasi. Berfluktuasinya Harga Saham
populer adalah saham.
menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh
(opsi
dan
futures).
Saham adalah surat bukti kepemilikan
karena itu investor harus memahami hal apa
atas suatu perusahaan (Tandelilin, 2007:
saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi
18). Saham lebih populer dan mampu
Harga Saham.
menarik perhatian investor dikarenakan
Fluktuasi
Harga
secara
oleh
kinerja
saham menjanjikan imbal hasil yang lebih
fundamental
tinggi dibanding instrumen lainya. Imbal
perusahaan dan kemungkinan risiko yang
hasil atas kepemilikan suatu saham bisa
dihadapi perusahaan (Mohamad samsul,
berupa dividen dan capital gain. Disamping
2006: 200). Kinerja perusahaan dapat
terdapat imbal hasil yang tinggi, disisi lain
tercermin dari laba operasional, laba bersih
36
dipengaruhi
Saham
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
per saham dan rasio-rasio keuangan yang
bergerak keluar dari perusahaan”. ITO akan
menggambarkan kemampuan manajemen
memberi informasi kepada investor tentang
dalam
seberapa baik perusahaan mengelola aset
mengelola
perusahaan.
Rasio
keuangan yang dapat digunakan untuk
perusahaan berupa persediaan.
mengukur kinerja perusahaan diantaranya
Time Interest Earned (TIE) adalah rasio
yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen
utang
asset, rasio leverage dan rasio profitabilitas.
kemampuan perusahaan membayar bunga
Menurut Brigham (2012:150), apabila nilai
atas hutangnnya selama setahun dengan laba
keempat rasio tersebut diatas terlihat baik
yang dihasilkan. Menurut Brigham (2012:
dan berjalan terus menerus secara stabil
144) “TIE merupakan rasio yang mengukur
maka Harga Saham kemungkinan akan
sampai sejauh apa laba operasi dapat
tinggi. Masing-masing contoh dari keempat
mengalami penurunan sebelum perusahaan
rasio diatas adalah Current Ratio, Inventory
tidakmampu
Turnover, Time Interest Earned dan Return
tahunanya”. TIE akan memberi informasi
On Equity.
kepada investor tentang seberapa baik
Current Ratio (CR) adalah salah satu
(leverage)
perusahaan
yang
memenuhi
menunjukan
biaya
membayar
beban
bunga
bunga
rasio yang mengukur tingkat likuiditas
tahunanya. TIE yang rendah menunjukan
perusahaan dengan cara membandingkan
kemampuan
aset lancar dengan hutang lancar. Menurut
dalam melunasi beban bunga. Apabila TIE
(Brigham, 2012: 134) CR merupakan
semakin turun secara terus menerus maka
sebuah rasio likuiditas yang menunjukan
akan menyebabkan masalah dan berujung
sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi
pada kegagalan membayar bunga.
yang jelek dari perusahaan
oleh aset yang diharapkan akan dikonversi
Return On Equity (ROE) didefinisikan
menjadi kas dalam waktu dekat. Invesor
Tandelilin (2007: 240) sebagai sebuah rasio
dapat
profitabilitas
menggunakan
rasio
ini
untuk
yang
menggambarkan
mengukur kemampuan perusahaan dalam
sejauhmana
kemampuan
perusahaan
menutup hutang lancarnya dengan aset
menghasilkan laba yang bisa diperoleh
lancar yang dimiliki.
pemegang saham. Menurut Brigham (2006:
109) “ROE merupakan suatu rasio akuntansi
Inventory Turnover (ITO) adalah rasio
manajemen aset atau rasio aktivitas yang
yang
menunjukan tingkat perputaran persediaan
Pendapat ini didasarkan atas pemahaman
perusahaan selama satu tahun. Menurut
bahwa
Wild (2005: 200) “ITO adalah rasio yang
mendapatkan
mengukur kecepatan rata-rata persediaan
mereka, dan rasio ROE menggambarkan
37
paling
penting
investor
bagi
investor”.
berinvestasi
penegembalian
atas
untuk
uang
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
seberapa baik perusahaan telah melakukan
yang besar dan mempunyai prospek bisnis
hal tersebut.
yang bagus.
Analisis kinerja perusahaan dengan
rasio
keuangan
seperti
yang
Perumbuhan industri barang konsumsi
telah
di
indonesia
menunjukan
nilai
yang
dikemukan diatas memang akan membantu
menggembirakan dalam beberapa tahun
investor untuk memilih perusahaan yang
terakhir.
mempunyai prospek baik dan mendatangkan
menunjukan
keuntungan, akan tetapi tidak semua jenis
konsumsi
terus
perusahaan dapat dibandingkan dengan
diminati.
Hal
analisis rasio tersebut. Analisis rasio hanya
pertumbuhan
akan memberikan hasil yang berarti jika
konsumsi yang tumbuh secara signifikan
dibandingkan antar perusahaan (industri)
dibanding sektor lainya. Sebelum tahun
sejenis. Hal ini dikarenakan baik buruknya
2009 menunjukan angka pertumbuhan yang
nilai dari rasio tersebut sangat bergantung
cenderung menurun, namun mulai tahun
dari jenis industrinya.
2009-2012 pertumbuhan indeks sektoral
Salah satu jenis industri yang ada di
BEI
adalah
BAPEPAM-LK
bahwa
industri
tumbuh
itu
dapat
indeks
dan
(2012)
barang
semakin
terlihat
sektoral
dari
barang
barang konsumsi cenderung naik drastis.
manufaktursektor
Selain pertumbuhan yang cukup bagus,
barang konsumsi. Sektor industri barang
industri barang konsumsi di Indonesia juga
konsumsi
yang
merupakan salah satu penyumbang terbesar
memproduksi berbagai jenis kebutuhan
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari
konsumsi
industri
industri nonmigas. Pada tri wulan II/2012
barang konsumsi terdiri dari beberapa
bahkan produk barang konsumsi harian
subsektor yaitu, subsektor makanan dan
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan
Indonesia menjadi yang terbesar kedua di
keperluan rumah tangga, dan peralatan
dunia. Walaupun pertumbuhan industri
rumah tangga. Produk yang dihasilkan
sektor barang konsumsi bagus dan manjadi
sektor industri ini merupakan kebutuhan
salah satu penyumbang PDB terbesar, sektor
sehari-hari
barang konsumsi juga tidak terlepas dari
sebagai
industri
Data
merupakan
masyarakat.
manusia
sektor
menghadapi
Sektor
sehingga
yang
krisis.
industri
tangguh
Selain
itu
dianggap
dalam
berbagai
jumlah
diselesaikan
penduduk indonesia yang besar,dimana
permasalahan
agar
tidak
yang
harus
menghambat
pertumbuhannya.
mencapai 200 juta lebih membuat industri
Berdasarkan uraian diatas maka akan
barang konsumsi mempunyai pangsa pasar
dilakukan penelitian mengenai pengaruh
rasio keuangan yang digambarkan dengan
38
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
rasio CR, ITO, TIE dan ROE terhadap
Variabel independen dalam penelitian
Harga Saham industri barang konsumsi
ini adalah current ratio, inventory turnover,
tahun 2009-2012. Tahun 2009-2012 dipilih
time interest earned, return on equity.
sebagai periode penelitian dikarenakan pada
Current Ratio adalah rasio likuiditas yang
tahun tersebut indeks harga saham sektoral
mengukur kemampuan perusahaan dalam
barang konsumsi, menunjukan pertumbuhan
menutup kewajiban lancarnya menggunakan
yang signifikan dibanding sektor lainya.
aset lancar yang dimiliki. Menurut Brigham
(2012: 134) Cara untuk mengukur rasio ini
yaitu sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
urrent atio
Penelitian ini merupakan penelitian
kausal-komparatif.
adalah
Kausal
penelitian
set ancar
ewajiban ancar
komparatif
yang
berusaha
Inventory
Turnover
adalah
rasio
menguraikan peristiwa yang telah terjadi
manajemen aset yang mengukur seberapa
dengan
sering persedian yang dimiliki perusahaan
menelisik
mengetahui
kebelakang
untuk
faktor-faktor
yang
mampu
menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
dikonversi
menjadi
penjualan.
Menurut Wild (2005: 200) cara untuk
mengukur ITO yaitu sebagai berikut :
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini
arga pokok penjualan
ata-rata persediaan
adalah Harga Saham. Harga Saham adalah
harga suatu saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan
Time Interest Earned atau sering juga
oleh mekanisme pasar berupa permintaan
disebut interest coverage ratio adalah salah
dan penawaran saham tersebut (Jogiyanto,
satu rasio leverage yang mengukur sampai
2010: 130). Harga Saham yang digunakan
sejauh mana laba operasi mampu menutupi
dalam penelitian ini adalalah Harga Saham
biaya bunga tahunanya. Menurut Brigham
penutupan
(2012: 144) cara untuk mengukur rasio ini
(Closing
price)
yang
di
indekskan atau lebh sering disebut Index
yaitu dengan rumus berikut:
E IT
eban bunga
Harga Saham Individual (IHSI). IHSI dapat
diukur dengan rumus sebagai berikut :
I SI
arga pasar per unit
ilai dasar per unit
100
Return On Equity (ROE) adalah rasio
(Mohamad Samsul, 2006: 180)
profitabilitas yang mengukur tingkat laba
39
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
dibandingkan dengan ekuitas saham biasa.
terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dan data
Semakin tinggi ROE yang dihasilkan oleh
terkait yang berfungsi untung menghitung
suatu perusahaan maka akan meningkatkan
variabel dependen maupun independen.
kemakmuran
para
pemegang
saham
perusahaan. Menurut Brigham (2006: 109)
Uji Asumsi Klasik
cara untuk mengukur ROE adalah sebagai
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
berikut :
terdiri
OE
aba bersih
Ekuitas biasa
atas
penelitian ini adalah
untuk
dan
digunakan
untuk
variabel
dalam
perusahaan sektor
independen berdistribusi normal, mendekati
normal atau tidak (Husein, 2001: 181).
Pengujian normalitas data dilakukan dengan
terdiri dari 37 perusahaan. Berdasarkan
uji
kriteria-kriteria yang telah ditatapkan dari
37 perusahaan sektor barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Kolmogorov
Smirnov.
Kolmogorov
Smirnov
berdistribusi
normal
data
Dalam
Uji
dikatakan
apabila
nilai
signifikansi pada hasil uji Kolmogorov
2009 -2012 terdapat 17 perusahaan yang
Smirnov > 5% (Imam Ghozali, 2011: 164).
layak dijadikan sampel, sehingga dalam 4
Uji linearitas adalah pengujian yang
tahun terdapat 68 data pengamatan. Dari 68
bertujuan
data penelitian tersebut kemudian dikurangi
untuk
mengetahui
atau
memastikan apakah data yang digunakan
dengan nilai yang terlalu ekstrim, sehingga
untuk analisis regresi sesuai dengan garis
akhirnya hanya 14 perusahaan atau 54 data
digunakan
apakah
penelitian, baik itu dependen maupun
tahun 2009-2012. Populasi penelitian ini
yang
autokorelasi,
normalitas
mengetahui
digunakan
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
pengamatan
linearitas,
heteroskedastisitas.
Uji
yang
normalitas,
multikolinearitas,
Populasi dan Sampel
Populasi
uji
linear atau tidak. Perhitungan statistik yang
sebagai
digunakan untuk menguji linearitas dalam
sampel.
penelitian
ini
yaitu
menggunakan
uji
lagrange multiplier.
Teknik Pengumpulan Data
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan
data
berupa
menguji
metode
laporan
keuangan
dalam
model
regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu
berupa
apakah
bebas (Husein, 2001: 177). Mendeteksi
perusahaan
adanya multikolinieritas dapat digunakan
manufaktur sektor barang konsumsi yang
40
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
nilai tolerance dan varian inflation factor
perusahaan
(VIF) sebagai tolak ukur.
barang konsumsi yang terdaftar di
Autokorelasi adalah korelasi antara
(Husein,
mengetahui
2001:
adanya
143).
H3 : Time Interest Earned berpengaruh
Untuk
autokorelasi
sektor
BEI periode 2009-2012.
sesama urutan pengamatan dari waktu ke
waktu
manufaktur
positif terhadap Harga Saham pada
akan
perusahaan
dilakukan Uji Durbin-Watson.
manufaktur
sektor
barang konsumsi yang terdaftar di
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
BEI periode 2009-2012 .
mengetahui apakah pada model regresi
H4 : Return On Equity berpengaruh positif
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
terhadap
suatu pengamatan ke pengamatan lain
perusahaan
(Husein,
barang konsumsi yang terdaftar di
2001:
179).
Cara
untuk
memastikan bahwa model regresi tidak
Harga
Saham
manufaktur
pada
sektor
BEI periode 2009-2012.
terjadi heteroskedastisitas adalah dengan
Analisis Regresi linear berganda adalah
menggunakan uji Glejser.
analisis yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara bersama-sama variabel
independen yang berjumlah dua atau lebih
Uji Hipotesis
Analisis
digunakan
regresi
untuk
linear
mengetahui
sederhana
terhadap satu variabel dependen. Analisis
pengaruh
ini digunakan untuk menguji hipotesis
varaiabel independen secara parsial terhadap
kelima, yaitu :
variabel
Sugiyono
H5 : Current Ratio, Inventory Turnover,
(2007:261) Regresi sederhana alat statistik
Time Interest Earned dan Return On
yang didasarkan pada hubungan fungsional
Equity secara simultan berpengaruh
ataupun kausal variabel independen dengan
terhadap
satu variabel dependen. Uji ini digunakan
perusahaan manufaktur sektor barang
untuk menguji hipoesis pertama sampai
konsumsi
keempat, yaitu:
periode 2009-2012.
dependen.
Menurut
Harga
Saham
yang terdaftar di
pada
BEI
H1 : Current Ratio berpengaruh positif
terhadap
perusahaan
Harga
Saham
manufaktur
pada
HASIL
sektor
Hasil Uji Asumsi Klasik
BEI periode 2009-2012.
Hasil uji normalitas diperlihatkan pada
H2 : Inventory Turnover berpengaruh positif
Harga
Saham
DAN
PEMBAHASAN
barang konsumsi yang terdaftar di
terhadap
PENELITIAN
tabel 1.
pada
41
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
Tabel 3.Hasil Uji Linearitas
Mo
R
R
Adjus
del
Squ ted R
are Squar
e
1
,636 ,405
,356
Tabel 1. Uji Normalitas Data
N
Harga
Saham
CR
ITO
TIE
ROE
54
Kolmogorov- Asymp.
Smirnov Z
Sig. (2tailed)
2,055
0,000
54
54
54
54
0,8310
1,120
2,122
0,917
Std. Error
of the
Estimate
1,26485
a
a. Predictors: (Constant), ROE, CR,
ITO, TIE
0,495
0,163
0,000
0,370
Berdasarkan tabel di atas
diperoleh
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat
nilai R2 sebesar 0,405, maka besarnya C2
variabel yang tidak berdistribusi normal
yaitu = n x R2 = 54 x 0,405 = 21,87. Dengan
(Harga Saham dan TIE)
karena nilai
demikian C2 hitung (21,87) < C2 tabel
signifikasinya lebih kecil dari 0,005. Oleh
(72.153) sehingga dapat disimpulkan bahwa
karena itu semuan variabel ditransformasi
model regresi tersebut linear
Hasil uji multikolinearitas disajikan
kedalam logaritma natural.
pada tabel 4 berikut.
Tabel
2.Uji
Normalitas
Setelah
Data
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
ditransformasi
N
Harga
Saham
CR
ITO
TIE
ROE
54
54
54
54
54
Kolmogorov- Asymp.
Smirnov Z
Sig. (2tailed)
0,698
0,715
0,544
1,023
0,938
0,895
Collinearity Statistics
0,929
0,246
0,343
0,399
CR
Tolerance
0,824
VIF
1,213
ITO
0,771
1,297
TIE
0,378
2,642
ROE
0,387
2,582
Dari tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa
semua variabel telah berdistribusi normal
karena nilai signifikansi semua variabel
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
lebih besar dari 0,05.
nilai VIF semua variabel kurang dari 10
Uji selanjutnya yaitu uji linearitas dapat
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dilihat hasilnya pada tabel 3.
terjadi masalah multikolinearitas.
Uji autokorelasi ditunjukkan hasilnya
dari tabel 5.
42
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Hipotesis
Hasil
Std.
R Adjust- Error of
Squar ed R
the
DurbinModel R
e
Square Estimate Watson
1
.636a .405
.356 1.26485
.775
a. Predictors: (Constant), CR, ITO,TIE,ROE
kriteria
Danang
autokorelasi
jika
nilai
Sederhana.
Ketera- CR
ITO
TIE
ngan
Konsta -3,791 5,831
2,933
nta
Koefisi 1,676 -0,584 1,176
en
regresi
r
0,324 0,186
0,590
r2
0,105 0,035
0,348
thitung
2,469 -1,365 5,268
ttabel
1,675 1,675
1,675
sig
0,017 0,178
0,000
Variabel dependen: Harga Saham
sunyoto
Durbin-
Watson terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤
DW ≤ +2).
arena nilai durbin watson
sebesar pada tabel diatas sebesar 0,755
terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤0,775 ≤ +2),
maka dapat
disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokorelasi.
Hasil
Uji asumsi klasik yang terakhir adalah
uji
heteroskedastisitas
yang
regresi
linear
ROE
3,211
0,799
0,467
0,218
3,811
1,675
0,000
berganda
diperlihatkan pada tabel 8.
hasilnya
ditunjukkan pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 8. Ringkasan Hasil Regresi Linear
Berganda.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Std.
B
Error Beta
Consta 2.281 1.956
nt
CR
-.390
.378 -.150
ITO
.192
.238 .122
TIE
-.174
.215 -.174
ROE
.310
.182 .361
sederhana
Tabel 7. Ringkasan Hasil Regresi Linear
(2007: 105), sebuah model regresi tidak
terjadi
linear
selengkapnya diperlihatkan pada tabel 7.
b. Dependent Variable: Harga Saham
Menurut
regresi
Keterangan CR,ITO, TIE dan ROE
Konstanta 1,008
Koefisien
CR= 0,54; ITO = -0,713;
regresi
TIE = 0,683; ROE = 0,463
R
0,636
2
R
0,405
Fhitung
8,332
Ftabel
2,56
sig
0,000
Variabel Dependen : Harga Saham
1.166 .249
-1.030
.810
-.809
1.698
.308
.422
.423
.096
Hasil perhitungan sumbangan prediktor
Hasil uji glejser diatas menunjukan
(sumbangan relatif dan sumangan efektif)
bahwa model regresi tidak terjadi gejala
menunjukan nilai sebagai berikut
heteroskedastisitas. Hal tersebut dibuktikan
dengan nilai signifikansi masing-masing
variabel lebih besar dari 0,05.
43
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
tahun. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh
Tabel 9. Perhitungan Sumbangan Prediktor
cara
Keter X1
X2
X3
angan (%)
(%)
(%)
SR
46,62 17,70 19,19
SE
18,88 7,17
7,77
Pembahasan Hasil Penelitian
berbeda,
X4
(%)
16,49
6,67
perhitungan
dimana
menggunakan
Individual
Harga
Saham
yang
dalam
penelitian
ini
Indeks
Harga
Saham
sedangkan
pelitian
Violeta
menggunakan Closing Price.
Current ratio berpengaruh positif dan
Penelitian ini sejalan dengan teori yang
signifikan terhadap Harga Saham. Hal
dikemukakan Brigham (2012: 150) bahwa
tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien
Harga Saham kemungkinan akan tinggi
regresi sebesar 1,676, nilai thitung yang lebih
sesuai yang diperkirakan jika nilai dari rasio
besar
tingkat
likuiditas, manajemen aset, manajemen
signifikansi 0,05 (2,469 > 1,675) dan nilai
utang dan rasio profitabilitas terlihat baik
signifikansi 0,017 menunjukan nilai yang
dan kondisi tersebut berjalan terus secara
lebih kecil dari nilai signifikansi yang
stabil. Current Ratio merupakan rasio
ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal
likuditas yang membandingkan aset lancar
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dengan utang lancar. Jika Current Ratio
pertama diterima.
baik maka kemampuan perusahaan akan
dibanding
ttabel
pada
Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan
semakin baik dalam mencukupi hutang
hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia
jangka
Violeta Ketaren (2011) yang berjudul
masalah likuiditas. Hal itulah yang akhirnya
“Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
membuat investor tertarik dan berakibat
Ratio, Total Assets Turn Over, Return On
pada naiknya Harga Saham.
pendeknya
dan
terhindar
dari
Equity, dan Earning Per Share terhadap
Variabel Inventory Turnover (ITO)
Harga Saham pada Perusahaan Barang
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
terhadap Saham. Hal tersebut dibuktikan
Indonesia”.
dengan nilai koefisien regresi -0,584, nilai
asil
penelitian
tersebut
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
thitung yang lebih kecil dari ttabel
yang
Ratio
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil
sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365
penelitian ini bisa dikarenakan oleh jangka
< 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
waktu penelitian yang tidak sama dimana
sebesar 0,178 menunjukan nilai yang lebih
dalam penelitian ini mengambil 4 tahun
besar dari nilai signifikansi yang ditentukan,
sedangkan penelitian yang dilakukan Adelia
yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
Violeta Ketaren hanya dalam waktu tiga
disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
signifikan
antara
Current
44
dengan
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
Hasil penelitian ini kurang sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
Dady
Suhadi
“Pengaruh
(2009),
Rasio
yang
apabila persediaan terlalu sering berputar
oleh
juga bisa menyebabkan masalah likuiditas,
berjudul
bisa juga mengakibatkan ketidakmampuan
Aktivitas,
Rasio
perusahaan
mencapai
target
Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio
karena
Penilaian terhadap Harga Saham Perusahaan
perusahaan
Food
perputaran persediaan yang tinggi tidak
and
tersebut
everage”.
Pada
menunjukan
penelitian
bahwa
ITO
Saham.
baik,
Oleh
pada
karena
terkadang
itu
justru
mengakibatkan masalah.
hasil
dari
Variabel Time Interest Earned (TIE)
penelitian
yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Suhadi
bisa
Saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
disebabkan oleh perbedaan luas sektor. Pada
koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai
penelitian ini sektor yang dipilih adalah
thitung yang lebih besar dari ttabel
sektor
sedangkan
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
penelitian Dady Suhady hanya menggunkan
sebesar 2,568 dan ttabel sebesar1,675 (1,365
subsektor makanan dan minuman, dimana
< 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
subsektor tersebut hanya sebagian kecil dari
sebesar 0,000 menunjukan nilai yang lebih
perusahaan sektor barang konsumsi yang
kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan,
terdaftar di BEI.
yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
penelitian
dilakukan
ini
Perbedaan
persediaan
tersebut.
selamanya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Harga
minimnya
penjualan
dengan
oleh
barang
Dady
konsumsi,
Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan
dengan
teori
yang
dikemukakan
disimpulkan
oleh
bahwa
dengan
hipotesis
ketiga
diterima.
Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham
Hasil Penelitian ini Sejalan dengan
kemungkinan akan tinggi sesuai yang
penelitian yang dilakukan oleh Moh Fahmi
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas,
izka (2012), yang berjudul “Pengaruh
manajemen aset, manajemen utang dan rasio
Struktur Modal terhadap Harga Saham pada
profitabilitas terlihat baik dan kondisi
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
tersebut
berjalan
Inventory
terus
Turnover
secara
merupakan
stabil.
ursa Efek Indonesia”. Pada penelitian
rasio
tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh
manajemen asset yang menghitung seberapa
positif
sering persediaan mampu berputar dalam
Saham. Hasil Penelitian ini juga sejalan
satu tahun. Jika Inventory Turnover semakin
dengan
tinggi
yang
Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham
dihasilkan akan tinggi pula. Disisi lain,
kemungkinan akan tinggi sesuai yang
maka
kemungkinan
laba
45
dan
teori
signifikan
yang
terhadap
dikemukakan
Harga
oleh
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas,
Equity dan Net Profit Margin terhadap
manajemen aset, manajemen utang dan rasio
Harga
profitabilitas terlihat baik dan kondisi
Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
tersebut berjalan terus secara stabil. Rasio
Indonesia
Periode
2006-2010”.
TIE merupakan leverage (manajemen utang)
penelitian
tersebut
menunjukan
yang mengukur kemampuan perusahaan
variabel Return On Equity berpengaruh
membayar
hutang-
positif dan signifikan. Disisi lain,penelitian
hutangnya. TIE yang tinggi menandakan
ini tidak sejalan dengan penelitian yang
bahwa perusahaan semakin mampu untuk
dilakukan Adelia Violeta Kataren (2011)
membayar beban bunganya. Kemampuan
yang berjudul “Pengaruh Current Ratio,
perusahaan tersebut membuat perusahaan
Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn
semakin terhindar dari resiko gagal bayar,
Over, Return On Equity, dan Earning Per
yang bisa berujung pada kebangkrutan. Hal
Share
ini lah yang membuat investor lebih tertarik
Perusahaan
Barang
pada saham perusahaan dengan TIE tinggi
Terdaftar di
ursa Efek Indonesia” Pada
dan akhirnya berujung pada naiknya harga
penelitian tersebut menunjukan bahwa ROE
saham perusahaan tersebut.
tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga
beban
bunga
atas
Variabel Return On Equity (ROE)
Saham
terhadap
Perusahaan
Harga
Industri
asil
bahwa
Saham
pada
Konsumsi
yang
Saham.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan
yang dikemukakan Mohammad Samsul
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799
(2006) yang mengatakan bahwa faktor
dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel
mikroekonomi berupa ROE berpengaruh
dengan tingkat signifikansi 5%, dimana
terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini
thitung sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675
juga sejalan dengan teori yang dikemukakan
(3,811 < 1,675). Selain itu, nilai probabilitas
Brigham (2012) bahwa ROE merupakan
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai
rasio akuntansi yang paling penting dan jika
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
nilainya baik dan berjalan terus secara stabil
ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal
akan membuat Harga Saham tinggi. Rasio
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
ROE menunjukan tingkat pengembalian
keempat diterima.
ekuitas. Ketika seorang investor berinvestasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tentu mengharapkan pengembalian atas apa
penelitian yang dilakukan oleh Rescyana
yang
Putri
berjudul
menggambarkan seberapa baik perusahaan
“Pengaruh Devident Per Share, Return On
mampu mengembalikan apa yang telah
Hutami
(2012)
yang
46
telah
diinvestasikan.
Rasio
ini
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
diinvestasikan
Oleh
sejalan dengan hasil penelitian. Jika secara
karena itu semakin tinggi ROE akan
parsial tidak semua variabel berpengaruh
semakin menarik investor dan berujung
terhadap Harga Saham, namun secara
pada kenaikan Harga Saham. Hal tersebut
simultan
semua
juga telah terbukti sesuai dengan hasil
diajukan
berpengaruh
penelitian ini.
Saham
Variabel
investor
Current
tersebut.
Ratio,
Inventory
variabel
Perusahaan
bebas
yang
terhadap
Harga
manufaktur
sektor
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
Turnover, Time Interest Earned dan Return
periode 2009-2012
On Equity secara simultan berpengaruh
diterima).
(hipotesis kelima
signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini
dibuktikan dibuktikan dengan nilai Fhitung
SIMPULAN DAN SARAN
yang lebih besar dari Ftabel pada tingkat
Simpulan
signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar 8,332
Current Ratio (CR) berpengaruh positif
dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, nilai
dan signifikan terhadap Harga Saham pada
probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga
perusahaan
menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai
konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012.
yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 <
Hal
0,05).
koefisien regresi sebesar 1,676 dan nilai
Sumbangan relatif dan efektif setiap
variabel
nilainya
bervariasi.
tersebut
manufaktur
dibuktikan
sektor
barang
dengan
thitung yang lebih besar dari ttabel
nilai
dengan
Variabel
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
Current Ratio memiliki nilai sumbangan
sebesar 2,469 dan ttabel sebesar 1,675 (2,496
relatif sebesar 46,62% dan sumbangan
> 1,675). Selain itu, nilai probailitas
efektif sebesar 18,88%. Variabel Inventory
signifikansi sebesar 0,017 menunjukan nilai
Turnover memiliki nilai sumbangan relatif
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
sebesar 17,70% dan sumbangan efektif
ditentukan, yaitu 0,05.
sebesar 7,17%. Variabel Time Interest
Inventory Turnover (ITO) berpengaruh
Earned memiliki nilai sumbangan relatif
negatif dan tidak signifikan terhadap Harga
sebesar 19,19% dan sumbangan efektif
Saham pada perusahaan manufaktur sektor
sebesar 7,77%. Variabel Return On Equity
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
memiliki nilai sumbangan relatif sebesar
2009-2012. Hal tersebut dibuktikan dengan
16,49% dan sumbangan efektif sebesar
nilai koefisien regresi sebesar -0,584 dan
6,68%.
nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan
sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365
47
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
< 1,675). Selain itu, nilai probailitas
perusahaan manufaktur sektor barang
signifikansi sebesar 0,178 menunjukan nilai
konsumsi yang terdaftar di BEI periode
yang lebih besar dari nilai signifikansi yang
2009-2012.
ditentukan, yaitu 0,05.
dibuktikan dengan nilai Fhitung yang
Hal
ini
dibuktikan
Time Interest Earned (TIE) berpengaruh
lebih besar dari Ftabel pada tingkat
positif dan signifikan terhadap Harga Saham
signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar
pada perusahaan manufaktur sektor barang
8,332 dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu,
konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012.
nilai probabilitas signifikansi sebesar
Hal
nilai
0,000 juga menunjukan nilai yang lebih
koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai
kecil dari nilai yang telah ditentukan
thitung yang lebih besar dari ttabel
yaitu 0,05 (0,000 < 0,05).
tersebut
dibuktikan
dengan
dengan
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
sebesar 2,568 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365
Saran
< 1,675). Selain itu, nilai probailitas
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai
diatas,
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
berikut:
ditentukan, yaitu 0,05.
1.
Return On Equity (ROE) berpengaruh
maka
diberikan
saran
sebagai
Bagi Investor
Investor
hendaknya
lebih
positif dan signifikan terhadap Harga Saham
memperhatikan nilai Current Ratio
pada perusahaan manufaktur sektor barang
(CR), Time Interest Earned (TIE) dan
konsumsi yang terdaftar di BEI 2009-2012.
Return On Equity (ROE) sebagai alat
Hal
pertimbangan
tersebut
dibuktikan
dengan
nilai
dalam
memilih
koefisien regresi sebesar 0,799 dan nilai
perusahaan sebelum berinvestasi. Hal
thitung yang lebih besar dari ttabel
dengan
itu penting karena rasio-rasio tersebut
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
terbukti berpegaruh terhadap Harga
sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 (3,811
Saham
< 1,675). Selain itu, nilai probailitas
penlitian ini.
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai
2.
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
sesuai
dengan
hasil
dari
Bagi Perusahaan
Perusahaan
hendaknya
ditentukan, yaitu 0,05.
memperhatikan Current Ratio (CR),
a.
Current Ratio, Inventory Turnover,
Time Interest Earned (TIE) dan Return
Time Interest Earned dan Return On
On Equity (ROE) agar semua rasio
Equity secara simultan berpengaruh
tersebut memiliki nilai yang baik. Hal
signifikan terhadap Harga Saham pada
itu penting karena telah terbukti apabila
48
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
nilai-nilai rasio itu baik maka akan
Equity, dan Earning Per Share terhadap
berpengaruh terhadap Harga Saham dan
Harga Saham pada Perusahaan Barang
akan
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
menarik
minat
Investor.
Peningkatan ketiga variabel tersebut
Indonesia”.
dapat dilakukan dengan cara seperti
Sumatera Utara.
selalu memperhatikan posisi aset lancar
Universitas
BAPEPAM-LK. (2012) Factbook tahun
dan hutang lancar sehingga likuiditas
2011.
perusahaan yang diukur dengan Current
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/
Ratio selalu dalam keadaan yang baik,
publikasi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/
mengatur proporsi hutang sehingga
Factbook-Bapepam-LK-2011.pdf, pada
beban
10 februari 2014
bunganya
memberatkan,
3.
Skripsi.
tidak
melakukan
terlalu
Diambil
dari:
kegiatan
Brigham, Houston (2006). Dasar-dasar
operasi dengan cara memanfaatkan
Manajemen Keuangan, edisi kesepuluh.
ekuitas yang ada seefisien mungkin
Jakarta: Salemba Empat.
sehingga selalu menghasilkan laba yang
________(2012). Dasar-dasar Manajemen
tinggi sehingga nilai rasio ROE juga
Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta:
akan baik.
Salemba Empat.
Bagi Peneliti Selanjutnya
a.
Burhan,N.,Gunawan
c.
Marzuki.(2002)
Menambah jumlah sampel atau
Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-
populasi yang diteliti, tidak hanya
Ilmu Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada
terbatas
University Press.
pada
sektor
barang
konsumsi.
b.
&
Dady
Suhadi
(2009),
yang
berjudul
Menambah rasio-rasio lain, baik itu
“Pengaruh
rasio likuiditas, manajemen aset,
Profitabilitas,
leverage ataupun profitabilitas.
Rasio Penilaian terhadap Harga Saham
Menambah
penelitian
referensi
maupun
baik
teori
Rasio
Rasio
Aktivitas,
Laverage,
Rasio
dan
itu
Perusahaan Food and Beverage”. Jurnal
agar
Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan
penelitian selanjutnya lebih baik.
Keuangan Publik (Vol.4, No. I Januari
2009). Hal. 17-35.
Eduardus Tandelin, M. (2007). Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio.
DAFTAR PUSTAKA
delia Violeta
etaren (2011). “Pengaruh
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Total Assets Turn Over, Return On
49
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
Husein Umar.(2001). Metode Penelitian
instrumen
untuk Skripsi dan Tesis bisnis. Jakarta:
Nur
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
modal.
Indriantoro
dan
Bambang
Supomo.(2002) Metodologi penelitian
Multivariate dengan Program SPSS.
bisnis. Yogyakarta: BPFE yogyakarta.
escya Putri
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
utami (2012). “Pengaruh
Devidend Per Share, Return On Equity
Hartono,
portofolio
pasar
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rajawali pers.
Jogiyanto
keuangan
M.
dan
(2010).
analisis
Teori
dan Net Profit Margin Terhadap Harga
investasi.
Saham Perusahaan Industri Manufaktur
Yogyakarta: BPFE.
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Keown, Arthur J. et al. (2011). Manajemen
Periode
2006-2010”.
Keuangan: prinsip dan penerapan. Edisi
diterbitkan.Universitas
10, jilid 1. Jakarta: PT Indeks.
Yogyakarta
Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen
Skripsi
Negeri
Suad Husnan.(2001). Dasar-dasar Teori
Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi
Prtofolio
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Pengambilan
Keputusan.
Jakarta:
Sugiyono.
Rajawali Pers.
(2008).
Analisis
Sekuritas.
Statistika
Untuk
Sutrisno Hadi.(1994). Analisis Regresi.
Portofolio,Jakarta:
Yogyakarta: Andi Offset.
Erlangga.
Tjiptono Darmaji & H.M Fakhrudin. (2000).
Mohd. Fahmi Rizka (2012), yang berjudul
Pasar Modal Indonesia Pendekatan
“Pengaruh Struktur Modal terhadap
Harga
dan
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mohammad Samsul.(2006). Pasar Modal &
Manajemen
tidak
Saham
pada
Tanya Jawab. Jakarta:Salemba Empat.
Perusahaan
Walsh,Ciaran. (2004). Key Management
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Ratios: rasio-rasio manajemen penting
Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas
penggerak
Sumatera Utara.
Jakarta: Erlangga.
dan
pengendali
bisnis.
Mudrajad Kuncoro.(2003). Metodologi riset
Wild, Jhon J., Subramanyam, K.R.& Halsey
untuk bisnis & ekonomi, Bagaimana
R.F.(2005). Analisis laporan keuangan.
meneliti dan menulis tesis?. Jakarta
Jakarta: Salemba Empat.
:Erlangga.
www.gapmmi.or.id
Nor Hadi. (2013). Pasar Modal:Acuan
teoritis
dan
praktis
investasi
diakses
10 februari
2014.
di
www.idx.co.id diakses tanggal 12 januari
2014
50
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
www.investor.co.id diakses 10 februari
2014.
www.tempo.co.id diakses 10 februari 2014
51
Download