Juli 2016 NAB/Unit : AUM : Fund Fact Sheet Rp1,515.06 Rp11,759,480,437.00 Reksa Dana Pasar Uang Profil Manajer Investasi Tujuan Investasi PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12 April 1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI Asset Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari Bapepam-LK (No. KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management mengelola 93 (sembilan puluh tiga) produk Reksa Dana. BNI-AM KEMILAU PASAR UANG bertujuan untuk memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang menarik dengan risiko minimal sekaligus memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu singkat. Profil Risiko Investasi Kebijakan Investasi - Tingkat Risiko : Rendah - Potensi Imbal Hasil : Rendah - 100% pada instrumen Pasar Uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh korporasi dan/atau Pemerintah Republik Indonesia dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau deposito; sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia BNI-AM Pasar Uang Kemilau 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Kinerja Bulanan Reksadana Periode Tabel Kinerja Bulanan Reksadana Benchmark Kinerja Bulanan Benchmark* Kinerja Reksadana Kinerja Benchmark* Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal Alokasi Dana Investasi Periode Jul-15 28.68% 0.47% 1 Bulan 0.48% 0.42% Aug-15 1.93% 0.53% 3 Bulan 1.43% 1.16% Sep-15 2.93% 0.50% 6 Bulan 3.25% 2.47% Oct-15 0.18% 0.57% 1 Tahun 10.60% 5.79% Nov-15 0.60% 0.59% Since Inception 51.51% 8.02% Dec-15 0.58% 0.49% YTD 3.99% 3.00% Jan-16 0.72% 0.51% Feb-16 0.61% 0.45% Mar-16 0.61% 0.47% Apr-16 0.56% 0.37% May-16 0.56% 0.40% Jun-16 0.39% 0.34% Jul-16 0.48% 0.42% 66% 9% 29/07/2016 Reksadana* Benchmark Top 5 Efek Dalam Portofolio 26% Pasar Uang Kas DEPOSITO BANK QNB KESAWAN DEPOSITO BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK DEPOSITO BJB SYARIAH OBLIGASI OBL BEKL I ASTRA SEDAYA FINANCE THP I TH 2012 SR C OBLIGASI OBL BKLJT I BANK BRI TAHAP III TAHUN 2016 SERI A Laporan Manajer Investasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Juli 2016 ditutup pada level 5,216 atau menguat sebesar 3.97% (MoM). Sepanjang bulan Juli, investor asing mencatatkan total beli bersih sebesar Rp 11.86 triliun di pasar saham. Di sisi lain, pasar obligasi yang dicerminkan ol eh Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ditutup di level 213 atau menguat sebesar 3.36% (MoM). Hingga akhir Juli, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp 658 triliun atau naik Rp 14 triliun dari posisi akhir Juni sebesar Rp 644 triliun. Tingkat imbal hasil pemerintah bertenor 10 tahun di bulan Juli ditutup di level 6.91% atau menurun dari posisi Juni pada level 7.42%. Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap USD terapre siasi sebesar 0.74% ke level 13,112 per Dollar AS. Dari domestik, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6.50% dikarenakan BI memandang level BI Rate saat ini masih memadai untuk memacu perekonomian serta mendorong penurunan suku bunga perbankan. Inflasi bulan Juli tercatat sebesar 0.69% (MoM) dan 3.21% (YoY). Dari luar negeri, pertumbuhan ekonomi China di 2Q’16 tercatat sebesar 6.7% atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 6.6%. Sementara itu, untuk mendorong perekonomiannya pemerintah Jepang meluncurkan stimulus sebesar 28 triliun Yen atau setara USD 265 miliar yang diantaranya aka n dikucurkan melalui program belanja pemerintah pusat dan daerah serta program kredit. Ke depan, Kami memandang kondisi pada semester II-2016 akan relatif lebih baik dengan katalis sbb: (1) Belanja pemerintah yang lebih agresif khususnya sektor infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan ( pro-growth) seperti paket stimulus ekonomi 1 sd 12, (3) tren penurunan suku bunga seiring terjaganya stabilitas makroekonomi. Hingga akhir tahun 2016, Kami memprediksi BI Rate akan berada di level 6.50%, yield obligasi 10 tahun 7.00%, dan level Rupiah/dolar di Rp 13,200-Rp 13,500,-. Risiko yang patut dicermati tahun 2016 adalah berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini, berlanjutnya perlambatan ekonomi China, meningkatnya ketidakpastian ekonomi global pasca Brexit , dan penurunan harga komoditas dunia. Biaya Investasi Rekening Pembelian - Pembelian : Nihil - Penjualan kembali : Nihil - Bank DBS Indonesia a/c : 3320029351 a/n : BNI-AM KEMILAU PASAR UANG Biaya Pengelolaan Bank Kustodi - Manajer Investasi : Maksimum 1% per Tahun - Bank Kustodian : Maksimum 0,15% per Tahun - BANK DBS INDONESIA PT BNI Asset Management Chase Plaza Lantai 6 Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920 Telp : (021) 2996 9646 Fax : (021) 2996 9647 Email : [email protected] www.bni-am.co.id Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan. Sumber Data : Bloomberg & BNI Asset Management