Case Report

advertisement
PRESENTASI KASUS
Munawar
Pembimbing :
dr. Noer Faisal Darmi, SpB(K)ONK
Identitas Pasien
• Nama
• Alamat
:
:
:
:
:
:
Aceh Besar
• MR
• HP
: 105 45 89
: 081269651450
• Umur
• Jenis kelamin
• Status
• Pekerjaan
Nurjannah
50 tahun
Perempuan
Menikah
Petani/pekebun
Ds. Keutapang Seubun, Lhong,
Keluhan Utama
Borok di hidung
Anamnesis
Pasien Rujukan dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDZA
dengan keluhan utama terdapat borok di hidung sebelah
kanan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya terdapat benjolan kecil
berwarna hitam (tahi lalat) sebesar kacang hijau dan menjadi
sebesar tutup botol fanta dalam 6 bulan (180 hari). Benjolan
berubah menjadi luka 3 bulan lalu, terasa gatal, tidak nyeri,
sering berdarah, tidak berbau dan benjolan berdungkuldungkul. Pasien mengaku banyak memiliki tahi lalat dibagian
tubuhnya yang lain, akan tetapi tidak ada yang menjadi borok
seperti ini, dan tidak ada benjolan di daerah leher.
Riwayat terpapar sinar matahari hampir setiap hari
karena pasien adalah petani penggarap sawah dan
kebun yang sehari-hari bekerja mulai pukul 9 pagi
hingga pukul 2 siang dan jarang menggunakan
pelindung terhadap sinar matahari. Riwayat batuk
lama (-), riwayat sakit pinggang (-), riwayat keluarga
dengan penyakit yang sama (-), Pola makan dan
defekasi seperti kebiasaan umum. Pasien mengaku
tidak ada riwayat penyakit lainnya dan tidak ada
anggota keluarganya yang menderita sakit seperti ini.
Status Generalisata
•
Keadaan umum
•
Kesadaran
•
Tekanan Darah
•
Nadi
•
Pernafasan
: Baik
: compos mentis
: 130/70 mmHg
: 84 x/menit
: 20 x/menit
Pemeriksaan fisik
Status Lokalis ar Nasal :
I
: Tampak benjolan berukuran 3 x 2 cm, berdarah,
dan terdapat juga jaringan necrotik, dengan tepi
permukaan tidak rata dan berdungkul-dungkul,
tepi reguler dan berwarna kehitaman berbeda
dengan jaringan sehat disekitarnya.
P
: Benjolan teraba sebesar tutup botol fanta,
dengan batas tegas, terfiksir, konsistensi kenyal
padat, dan tidak disertai nyeri tekan.
Resume
Pasien perempuan, umur 50 tahun, pekerjaan
petani/pekebun, dengan keluhan terdapat borok
di hidung sebelah kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Awalnya terdapat benjolan kecil berwarna hitam
(tahi lalat) sebesar kacang hijau dan menjadi
sebesar tutup botol fanta dalam 6 bulan (180
hari). Benjolan berubah menjadi luka 3 bulan lalu,
terasa gatal, sering berdarah, dan benjolan
berdungkul-dungkul. Pasien mengaku banyak
memiliki tahi lalat dibagian tubuhnya yang lain.
Riwayat terpapar sinar matahari hampir setiap hari
karena pasien adalah petani penggarap sawah dan
kebun yang sehari-hari bekerja mulai pukul 9 pagi
hingga pukul 2 siang dan jarang menggunakan
pelindung terhadap sinar matahari. Benjolan berukuran
3 x 2 cm, berdarah, dan terdapat juga jaringan
necrotik, dengan tepi permukaan tidak rata dan
berdungkul-dungkul, tepi reguler dan berwarna
kehitaman
berbeda
dengan
jaringan
sehat
disekitarnya. Benjolan berbatas tegas, terfiksir,dan
konsistensi kenyal padat.
Diagnosa Banding
Tumor kulit susp. ganas
DD/
1. Melanoma Maligna
2. Basalioma
3. Squamous Sel Carsinoma
Diagnosa Kerja
• Melanoma Maligna
Pemeriksaan Penunjang
FNAB (5 Juni 2015 dari Bagian Kulit dan
Kelamin)
• Malignant smear Basal Cell Carcinoma
Rencana Talaksana
• Eksisi biopsi
• Rekontruksi
Permasalahan
Sesuaikah hasil dari pemeriksaan
FNAB dengan diagnosa kerja yang
kita simpulkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik diawal
pemeriksaan?
Melanoma
Maligna &
Basalioma
Tumor Ganas Kulit
1. Melanoma Malignum
2. Basalioma/ Karsinoma sel
Basal (KSB)
3. Karsinoma Sel Skuamosa
(KSS)
Etiologi
Sampai saat ini masih belum diketahui
penyebab pasti tapi sinar matahari merupakan
faktor etiologi utama yang menyebabkan tumur
ganas kulit
Basalioma
• Tumor kulit yang pertumbuhannya lambat dan jarang
bermetastase berasal dari sel sel basal epidermis
• Basalioma atau Karsinoma Sel Basal  Ulcus Rodent,
Ulcus Jacobi, Basal Cell Epithelioma, Komprecher
Tumor,
Rodent
Carcinoma
dan
Epithelioma
Basocellulare.
• Sering ditemukan, sekitar 80% dari basalioma terjadi
pada daerah terbuka yang biasanya terpapar sinar
matahari seperti : wajah, kepala, dan leher,
umumnya di jumpai di daerah wajah.
Melanoma Maligna
• Tumor ganas kulit yang berasal dari system
melanositik kulit dengan gambaran berupa lesi
kehitaman pada kulit
• Menyerang
semua tempat ditubuh namun
lebih sering pada extremitas bawah dan pada
wanita
Faktor Predisposisi
1. Faktor internal
Umur, ras, genetik dan jenis kelamin
2. Faktor eksternal
Radiasi ultra violet, obat-obatan.
Faktor Resiko Melanoma
Maligna
• Tipe kulit  kulit putih/kulit terang
• Riwayat melanoma sebelumnya
• Nevus kongenital > 50 buah
Faktor Resiko Basalioma
• Radiasi ionisasi,
• Riwayat paparan bahan-bahan karsinogenik
(arsen, inorganic, zat-zat kimia, hidrokarbon
polisiklik).
• Trauma mekanis kulit (bekas vaksin, bekas
luka bakar, ulkus, iritasi kronis, dll),
Gambaran Klinis
Melanoma Maligna
• Tahi lalat yang membesar, tumbuh progresif,
gatal, berdarah disertai borok
• Kulit berwarna coklat muda sampai hitam,
bentuk nodule, plak disertai luka
• 3 Gejala mayor dan 4 gejala minor
• Lesi pigmentasi dengan 1 gejala mayor/ 3
gejala minor  Melanoma Maligna
No
1
2
3
4
Mayor
Perubahan ukuran
Tepi ireguler
Warna tidak
merata
Minor
Ukuran lesi ≥ 7 mm
Inflamasi
Sering berdarah
Perubahan sensasi
dari kulit sekitar
Symptom of Melanoma
• A: Asymetry
• B: Border irregularity
(tepi tak teratur)
• C: Colour that is uneven
• D: Diameter >6 mm
• E : Evolving (perkembang cepat dalam hitungan minggu atau
bulan )
Gambaran Klinis Basalioma
• Tumor  di daerah berambut, bersifat invasive,
jarang bermetastase.
• Dapat merusak jaringan sekitarnya, malah
cepat sampai ke tulang, serta sering cenderung
residif lebih-lebih pengobatan tidak adekuat.
• Penderita biasanya datang dengan luka yang
tidak sembuh.
• Predilleksi pada daerah muka, telinga, kulit
kepala, leher dan tubuh bagian atas.
Pada tipe Noduler-Ulceratif (ulkus rodens)
• Nodul kecil 1-4mm, traslusen, warna pucat
sepertililin (waxy-nodulo)
 pembuluh
melebar (telangiektasi)
• inspeksi
darah
superficial
• palpasi  indurasi disekitar lesi  ukuran
lebih dari 1cm, batas tegas, tidak sakit , tidak
gatal
Klasifikasi Morfologi
Melanoma Maligna
1. Nodular
Melanoma ( NM )
2. Superfisial
Spreading Melanoma
( SSM )
3. Lentigo Maligna
Melanoma
4. Acral Lentigo
Melanoma
Klasifikasi Morfologi
Basalioma
1. Noduler-Ulceratif
2. Kistik
3. Pigmented
4. Morfea
5. Superficial
Clark & Breslow Scale
Clark
Keteranga
Breslo
Keterangan
Level
n
Epidermis
w
Tis
Permukaan
1
Level
Papilari
T1
kulit
< 1 mm
2
Level
dermis
Papilari
T2
1 mm-2mm
3
-Retikuler
Level
dermis
Retikuler
T3
2mm-4mm
4
dermis
Level
terbawah
Subkutis
T4
>4 mm
5
Klasifikasi menurut sistem TNM
edisi 7 dari AJCC
T
Classification
Thickness
( mm )
Ulceration Status
T1
< 1.0
T2
1.01-2.0
a : w/o ulceration
b : with ulceration
T3
2.01-4.0
a : w/o ulceration
b : with ulceration
T4
>4
a : w/o ulceration
b : with ulceration
a : w/o ulceration and mitosis < 1/mm
b : with ulceration or mitoses > 1/mm
N0
N1
No regional metastases detected
Regional metastases of metastatic nodes and
presence or absence of intralymphatic
metastases ( in transit or satellite matastases )
M0
M1
No detectable evidence of distant metastases
Metastases to skin, subcutaneous, or distant lymph
nodes
Metastases to lung
Metastases to all other visceral sites or distant
metastases to any site combined with elevated serum
LDH
M2
M3
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
• Biopsi insisi
Penatalaksanaan
• Eksisi luas
• MD. Anderson Cancer Center, Batas sayatan
didasarkan pada ketebalan tumor
Ketebalan Tumor
Batas Eksisi
< 1 mm
1 cm
1-2 mm
1-2 cm
3-4 mm
2 cm
> 4 mm
2 cm
• Therapi adjuvan pada stadium III dapat berupa
imunotherapi, radiotherapi dan khemotherapi
• Penanganan Melanoma Maligna rekurren 
reevaluasi dan staging. Jika operable eksisi luas
ulang, non operable radiasi externa
• Diseksi KBG (belum)  Diseksi dan adjuvant
• Diseksi KGB (pernah)  Radiasi
• Metastase jauh  terapi paliatif, sistemik
(khemoterapi, hormonal terapi dan imunotherapi)
Prognosis
• Tumor kulit yang ditangani secara inkomplit
dapat rekuren, sehingga semua penanganan
harus di ikuti dengan follow-up, menginggat
20% dari kekambuhan yang ada biasanya
antara 6-10 tahun pasca operasi.
• Rekurensi setelah di follow-up adalah 18%
untuk eksisi, 10% untuk radiasi, 40% untuk
elektrodesikasi dan kuretasi, dan 12% untuk
krioterapi (dengan follow-up < 5tahun).
Kesimpulan
Terima Kasih
Mastectomy Incision
Total/Simple Mastectomy
• Tissues removed 
Tumour, entire breast,
areola, nipple, skin over
breast, Axillary tail of
Spence, Pectoral fascia
• Tissues retained  NO
Axillary Dissection
SR_Ca_Breast_Rx
42
Total Mastectomy With
Axillary Clearance
• Common procedure
• Tissues removed  TM +
Axillary fat, Axillary fascia, Level
I and II Axillary LN
43
Modified Radical
Mastectomy
1. Patey’s Operation
Tissues removed  TM + Clearance of Level
I, II & III Axillary LN + Pectoralis minor
2. Scanlon’s Operation
Pectoralis minor incised, Level III LN removed
3. Auchincloss’ Operation
Pectoralis minor left intact, Level III LN not
removed
SR_Ca_Breast_Rx
44
Incision
Terima Kasih
Download