BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah suatu kondisi di mana terjadi kerusakan permanen pada katup jantung yang disebabkan oleh demam rematik. Rusaknya katup jantung diakibatkan oleh respon imun abnormal terhadap katup yang biasanya didahului oleh infeksi Streptokokus, dan akhirnya menyebabkan demam rematik (Marijon, E.et.al., 2012). Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2004 melaporkan bahwa baik di negara berkembang maupun negara maju, faringitis dan infeksi kulit (impetigo) adalah infeksi yang paling umum disebabkan oleh Streptokokus β-hemolitikus grup A. 15-20% faringitis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptokokus grup A, dengan insidensi puncak pada anak usia 5-15 tahun, sedangkan 80% lainnya disebabkan oleh virus. Insiden ini dapat bervariasi antarnegara, bergantung pada musim, kelompok usia, kondisi sosioekonomi, faktor lingkungan, dan kualitas dari pelayanan kesehatan (WHO, 2004). Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 15,6 juta orang di dunia dengan PJR dan 1,9 juta lainnya dengan riwayat demam rematik akut tanpa karditis. Terdapat sekitar 470,000 kasus baru demam rematik akut setiap tahun dan lebih dari 230.000 kematian pertahun akibat PJR. Hampir semua kasus dan kematian terjadi di negara berkembang. Hal inilah yang menyebabkan PJR merupakan penyakit jantung anak yang paling sering dijumpai di seluruh dunia. Di banyak negara, PJR adalah penyakit yang paling sering menyebabkan kematian akibat penyakit jantung pada anak dan dewasa usia kurang dari 40 tahun (Carapetis J.et.al., 2012). Di Asia Tenggara, sampai tahun 2000 didapati angka mortalitas PJR per 100.000 populasi adalah 7,6 dengan angka disabilitas pertahun (DisabilityAdjusted Life Years (DALYs)) 173,4 per 100 000 populasi. Tentu saja hal ini akan menurunkan kualitas hidup anak dan pertumbuhan ekonomi negara (WHO, 2004). Universitas Sumatera Utara Pada PJR akut, gambaran elekrokardiogram (EKG) tidak sangat berarti dalam diagnosis. Untuk menegakkan diagnosis PJR perlu dicari kelainan konduksi, tanda keterlibatan miokardium dan perikardium juga tanda-tanda adanya hipertrofi atrium atau ventrikel. Cacat pada katup merupakan kelainan tersering yang disebabkan oleh PJR. Cacat katup yang terlalu lama dapat mengakibatkan perubahan anatomi jantung. Perubahan anatomi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan elektrokardiogram (Wahab, 1993). Menurut Rivenes et al. (2003) dalam Rijnbeek et al. (2008), sensitifitas elektrokardiogram untuk mendiagnosa hipertrofi ventrikel kiri < 20% dan spesifisitasnya 88%-90%. Sedangkan menurut Fogel et al. (1995) dalam Rijnbeek et al. (2008), untuk mendiagnosa stenosis aorta, elektrokardiogram mempunyai sensitifitas yang lebih baik, yakni 67% dan spesifisitas 95%. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana gambaran elektrokardiogram pada anak dengan penyakit jantung rematik di RSUP Haji Adam Malik Medan?” 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran elektrokardiogram pada anak dengan penyakit jantung rematik di RSUP Haji Adam Malik. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui gambaran irama jantung anak dengan penyakit jantung rematik. b. Mengetahui gambaran frekuensi jantung anak dengan penyakit jantung rematik. Universitas Sumatera Utara c. Mengetahui gambaran komponen interval PR, QRS dan QT pada elektrokardiogram anak dengan penyakit jantung rematik. d. Mengetahui gambaran morfologi gelombang P pada elektrokardiogram anak dengan penyakit jantung rematik. e. Mengetahui gambaran kompleks QRS dan aksis jantung pada elektrokardiogram anak dengan penyakit jantung rematik. f. Mengetahui gambaran morfologi segmen ST dan gelombang T pada elektrokardiogram anak penyakit jantung rematik. h. Mengetahui gambaran kadar laju endap darah (LED), C reaktif protein dan jumlah leukosit pada anak dengan penyakit jantung rematik. i. Mengetahui gambaran kadar ASTO (Anti Streptolisin O) pada anak dengan penyakit jantung rematik. j. Mengetahui manifestasi mayor dan manifestai minor yang muncul pada anak dengan penyakit jantung rematik. 1.4. Manfaat penelitian Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, yakni: a. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai penyakit jantung rematik. b. Bagi peneliti, menambah wawasan dalam melakukan penelitian juga meningkatkan pengetahuan peneliti tentang elektrokardiogram dan penyakit jantung rematik serta sebagai syarat kelulusan dari Fakultas Kedokteran USU. c. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak lain yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara