BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Era pemerintahan presiden baru Joko Widodo telah dimulai, pemerintahan
sekarang banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan mengenai penghematan anggaran
belanja negara. Anggaran negara yang terus mengalami defisit menjadi hal yang
melatarbelakangi berbagai kebijakan penghematan yang dicetus oleh presiden. Presiden
banyak sekali memangkas berbagai anggaran yang dianggap tidak memberikan nilai
tambah bagi pemerintah. Salah satu kebijakan tersebut adalah diterbitkannya surat
edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 11/2014
tentang Larangan dan Pembatasan Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor.
Melalui surat ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Yudi Krisnandi mendorong seluruh pegawai pemerintahan pusat ataupun
daerah untuk memanfaatkan fasilitas kantor dalam melakukan setiap kegiatan tugasnya.
Pembatasan Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor ini melarang pegawai negeri
untuk melakukan kegiatan di hotel. Menurut artikel dari Kompas Larangan ini dianggap
dapat menghemat anggaran belanja negara sebesar Rp. 24 triliun atau sekitar 1,9 miliar
dollar AS pada tahun 2015. Meskipun larangan rapat di hotel ini dapat menyelamatkan
banyak uang negara, namun secara langsung kebijakan ini berdampak signifikan
terhadap bisnis perhotelan dan pariwisata. Kebijakan ini nantinya akan menurunkan
tingkat permintaan dari industri perhotelan, karena selama ini segmen dari kalangan
1
pegawai pemerintahan merupakan salah satu segmen yang signifikan bagi industri
perhotelan.
Menurut artikel dari Kompas Kebijakan Menteri PANRB tentu akan mendapat
banyak penolakan dari pegawai negeri dan para pengusaha hotel. Terbukti setelah
Larangan Kegiatan/ Pertemuan Rapat di Luar Kantor itu terbit, Menteri Pariwisata Arief
Yahya membawa aspirasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang
resah akibat larangan rapat dihotel. Menteri Pariwisata khawatir dampak larangan rapat
dihotel ini akan memberikan kerugian yang signifikan terhadap bisnis perhotelan. Bukan
hanya bisnis perhotelan, tapi juga akan berdampak terhadap bisnis lainnya, seperti
restoran, transportasi, dan perusahaan travel.
Pernyataan itu didukung oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
yang menyatakan bahwa terdapat penurunan pendapatan pada awal penerapan larangan
rapat di hotel bagi pegawai pemerintah. Penurunan pendapatan itu diakibatkan hilangnya
pendapatan dari segmen meeting and convention yang biasa digunakan oleh pegawai
kementrian. Ia juga menambahkan bahwa akan ada penurunan pendapatan pada
perusahaan – perusahaan perhotelan di tahun 2015 sebagai akibat dari larangan kegiatan/
rapat didalam hotel.
Dengan adanya informasi dari para pengusaha hotel dan para pakar dibidang
perhotelan tentang adanya penurunan pendapatan maka investor yang rasional tentunya
akan memberi respon negatif terhadap pergerakan harga saham perusahaan perhotelan
yang terdaftar di BEI. Menurut Kritzman (1994) setiap kejadian seperti guncangan
kondisi ekonomi, perubahan regulasi, dsb. dapat mempengaruhi pergerakan harga
2
saham. Selain itu, Menurut Hartono (2013) Pengumuman – pengumuman peramalan
oleh para pejabat perusahaan (Forecast Announcements by Company Officials) dapat
mempengaruhi harga dari sekuritas seperti peramalan laba, penjualan, dan estimasi
pendapatan. Maka Larangan dan Pembatasan Kegiatan / Rapat di Luar Kantor dianggap
sebagai sebuah regulasi baru yang memberikan dampak terhadap kinerja keuangan
perusahaan perhotelan.
Pengumuman peramalan mengenai turunnya pendapatan bagi industri perhotelan
serta protes dari para pengusaha hotel terhadap larangan rapat dihotel ini dianggap
sebagai bad news oleh para investor. Informasi tersebut dianggap bad news karena
investor beranggapan bahwa apabila pendapatan perusahaan berkurang maka secara
ceteris paribus laba perusahaan juga akan berkurang. Apabila laba perusahaan berkurang
maka deviden/ aliran kas yang akan investor terima dimasa yang akan datang juga akan
berkurang, sehingga harga saham perusahaan perhotelan di lantai bursa akan menurun.
Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan rata-rata harga saham
dari perusahaan perhotelan sebelum dan sesudah diterapkannya Larangan dan
Pembatasan Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor. Penelitian ini menggunakan
data sekunder secara harian dan nantinya akan dianalisis apakah terdapat penurunan
rata-rata harga saham perusahaan perhotelan di Bursa Efek Indonesia sebelum dan
sesudah larangan tersebut ditetapkan. Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Analisis
Studi Peristiwa: Dampak Larangan dan Pembatasan Kegiatan /Rapat di Luar
Kantor Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Perhotelan di Bursa Efek
Indonesia”.
3
II.
Rumusan Masalah
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan rumusan masalah:
1. Apakah terdapat abnormal return yang diperoleh investor pada saat dimulainya
larangan dan pembatasan kegiatan/ rapat di luar kantor?
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham perusahaan
perhotelan yang signifikan antara sebelum dan setelah larangan dan pembatasan
kegiatan/ rapat di luar kantor?
III. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin didapat dari penelitian ini:
1. Untuk mengumpulkan bukti bahwa terdapat penurunan harga saham perusahaan
perhotelan yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkannya Larangan
dan Pembatasan Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor.
2. Untuk menjawab dugaan yang menjadi pokok permasalahan penelitian, apakah
harga saham perusahaan perhotelan bereaksi negatif terhadap Larangan dan
Pembatasan Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor.
4
IV.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Pelaku Pasar Modal, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan investasi seperti strategi dan alokasi dana. Hal
yang wajib diketahui para investor adalah berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi pasar modal saat ini seperti munculnya peraturanperaturan baru.
2. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang berbagai hal
yang mempengaruhi pasar modal di Indonesia, selain itu juga dapat digunakan
sebagai pengembangan riset tentang keuangan pada topik yang sama.
3. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat melatih untuk berpikir kritis mengenai hal-hal
yang telah diperoleh selama menempuh studi akuntansi.
V.
Sistematika Penulisan
Gambaran umum tentang penulisan penelitian ini:
1. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi berbagai hal yang melatarbalakangi penelitian
seperti latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, serta sistematika
penulisan skripsi.
2. Bab II. Landasan Teori
5
Bab ini menguraikan berbagai teori yang melandasi penelitian, penelitianpenelitian yang pernah dilakukan dan perumusan hipotesis penelitian.
3. Bab III. Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode penentuan data dan sampel penelitian, definisi
operasional, hipotesis operasional, metode analisis data, dan pengujian hipotesis.
4. Bab IV. Hasil dan Pembahasan
Bab empat membahas tentang analisis dan pembahasan dari hasil penelitian.
Kebenaran atas hipotesis juga dibahas dalam bab ini.
5. Bab V. Penutup
Bab lima pada penelitian ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, serta berisi saran-saran yang sesuai dengan
permasalahan yang telah diteliti.
6
Download