BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Provinsi Bali. Sebagai Ibu Kota Provinsi, Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan, baik kegiatan sosial budaya, kegiatan pemerintahan, kegiatan perdagangan, kegiatan pendidikan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan banyak warga desa atau kabupaten lain yang pindah bahkan menetap di kota untuk bekerja dan sekolah. Diketahui jumlah penduduk di Kota Denpasar kini mencapai 863.600 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,01% dan kepadatan penduduk sebesar 6622 jiwa per km2 (BPS, 2014) jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah penduduk di kota Denpasar berdampak pada meningkatnya berbagai kebutuhan salah satunya kebutuhan akan pendidikan. Perkembangan pesat pun terjadi di dunia pendidikan di Kota Denpasar dan seiring dengan hal tersebut permintaan penyediaan tempat-tempat pendidikan seperti sekolah-sekolah dan juga tempat-tempat pendidikan informal lainnya pun turut meningkat. Aktifitas sekolah terutama pada jam operasional sekolah secara langsung akan mempengaruhi kelancaran lalu lintas di jalan sekitar sekolah tersebut. Terganggunya kelancaran lalu lintas ini disebabkan oleh aktifitas keluar masuknya kendaraan dari atau menuju sekolah dan hambatan samping yang menyebabkan berkurangnya lebar efektif badan jalan, turunnya kinerja ruas jalan, konflik lalu lintas dan meningkatnya hambatan atau delay. Indikasi tersebut terlihat di beberapa sekolah di Kota Denpasar salah satunya SDN 5 Pedungan yang terletak di Jalan Diponegoro. Berdasarkan Perda Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011 pasal 18 ayat (5) huruf a, Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan antar kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota. Hal ini dapat 1 dilihat dari Jalan Diponegoro yang menjadi salah satu penghubung antara Kota Denpasar dengan daerah selatan Bali selain Jalan Imam Bonjol. Sebagai jalan yang memiliki peran vital dalam lalu lintas di Kota Denpasar kondisi di lapangan sangatlah berbeda. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan tersebut sering mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui jumlah bangkitan perjalanan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan bila tanpa SDN 5 Pedungan. Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. 1.2 Rumusan Masalah Dari Latar Belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Berapakah besar bangkitan perjalanan yang terjadi dengan beroperasinya SDN 5 Pedungan? 2. Bagaimanakah kinerja ruas jalan akibat bangkitan saat SDN 5 Pedungan beroperasi bila dibandingkan tanpa SDN 5 Pedungan? 3. Bagaimana kinerja ruas Jalan Diponegoro 10 tahun yang akan datang? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui jumlah bangkitan perjalanan akibat beroperasinya SDN 5 Pedungan. 2. Menganalisis perbandingan kinerja ruas jalan saat beroperasi dan saat tidak beroperasi. 2 3. Menganalisis kinerja ruas Jalan Diponegoro 10 tahun yang akan datang. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di bidang transportasi. 2. Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam hal kinerja ruas jalan sehingga dapat berguna untuk diterapkan di dunia kerja nanti. 3. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kinerja ruas jalan. 4. Diharapkan dari penulisan ini dapat berguna untuk mengoptimalkan kinerja ruas jalan sehingga mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Jalan Diponegoro Denpasar. 1.5 Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian Agar Pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu luas, tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan mencapai kesimpulan yang tepat, maka pembahasan tidak diutamakan pada masing-masing permasalahan lalu lintas melainkan dititik beratkan mengenai: 1. Lokasi penelitian dilakukan pada Jalan Diponegoro pada segmen yang tidak dipengaruhi oleh simpang. 2. Kinerja ruas jalan yang ditinjau meliputi derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan. 3. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan panduan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997). 4. Penelitian hanya dilakukan dalam satu hari selama 16 jam yaitu pada pukul 06.00-22.00 WITA. 5. Pada analisis kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 Pedungan hanya dilakukan analisis kinerja ruas Jalan Diponegoro. Tidak dilakukan analisis lebih lanjut dengan asumsi pemindahan sekolah kesuatu lokasi maupun pelebaran badan jalan. 3