BAB II TINJUAN UMUM TERHADAP NOVEL HER SUNNY SIDE

advertisement
BAB II
TINJUAN UMUM TERHADAP NOVEL HER SUNNY SIDE,
PSIKOANALISA SIGMUND FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG
2.1
Definisi Novel
Novel diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih
pendek daripada roman, tetapi lebih panjang dari cerita pendek, yang isinya hanya
mengungkapakan sesuatu kejadian penting, menarik dari kehidupan seseorang
( dari suatu episode kehidupan seseorang) secara singkat dan pokok-pokok saja.
Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang berarti “ sebuah kisah,
sepotong berita”. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Novel dalam arti
luas adalah cerita adalah cerita dalam bentuk prosa yang ukurannya luas. Ukuran
luas disini dapat diartikan dengan cerita yang memiliki alur yang kompleks,
karakter yang banyak, tema yang kompleks, dan setting cerita yang beragam pula.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 (dalam Siswanto 2008 :141)
“novel” diartikan sebagai “karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat pelaku. Masalah yang dibahas tidak sekompleks
roman. Biasanya novel menceritkan peristiwa pada masa tertentu. Penggarapan
unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema,plot, latar, gaya bahasa, nilai
tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan aspek tertentu dari unsur
intrinsik tersebut.
12
Pengertian novel menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.
Novel menurut Nurgiyantoro (1995:9) adalah karya fiksi yang
mengungkapkan aspek-aspek kehidupan kemanusiaan yang lebih
mendalam dan disajikan dengan halus.
2.
Novel menurut Wellek dan Waren dalam Nurgiyantoro (1995:3)
bahwa novel sebagai karya fiksi hruslah merupakan cerita menarik,
tetap merupakan bangunan struktur yang koheren dan tetap
mempunyai tujuan estetik.
3.
Menurut Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus Priantoro,S.Pd dalam
Nurgiyantoro (1995:5)menjabarkan bahwa novel adalah karya
sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intriksik dan unsur
ekstrinsik
yang
kedua saling berhubungan karena
sangat
berpengaruh dalam sebuah karya sastra.
4.
Menurut
Sumarjo
(dalam
Santosa
dan
Wahyuningtys,
2010:47)”novel” diartikan “ novel adalah produk masyarakat,
novel berada di masyrakat karena novel dibentuk oleh anggota
masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional
dalam masyarakat”
Di dalam sebuah karya fiksi, novel biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki alur/plot yang kompleks, berbagi peristiwa dalam novel
ditampilkan sling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang
lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam.
13
b. Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema
sampingan, oleh karena itu, pengarang novel dapat membahas hampir
semua segi persoalan.
c. Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak. Dalam novel,
pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masingmasing digambarkan lengkap dan utuh.
d. Novel bersifat relistis yang artiny merupakan tanggapan pengarang
terhadap situasi lingkungannya.
e. Bentuk novel bisanya lebih panjng dan biasanya labih dari 10.000 kata.
Biasanya novel menceritakan peristiwa pada masa tertentu. Penggarapan
unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa,
nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan aspek tertentu dari
unsur intrinsik tersebut. Novel biasanya menceritakan kejadian yang luar biasa
tentang kehidupan manusia. Pada sebuah novel selalu ada kaitan erat dengan
masyarakat dan dapat dikatakan sebagai dokumentasi sosial. Di dalamnya
digambarkan perjuangan dalam kehidupan, pertentangan antara keadilan dengan
penindasan, konflik antar manusia, alam, dan perasaan masyarakat yang
bercampur-campur dengan imajinasi.
Didalam novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik
dalam novel adalah unsur yang langsung membangun novel tersebut dan terdapat
dalam novel tersebut. Unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang berada diluar
14
novel tersebut. Uinsur ekstrinsik tidak berhubungan langsung dalam mebangun
suatu novel.
2.1.1 Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema dalah ide dasar atau gagasan pokok yang mendasari sebuah novel.
tema menurut Aminudin (2000:91) tema adalah ide yang mendasari suatu cerita
sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan
karya fiksi yang diciptakannya. Tema dipahami sebagai gagasan atau ide utama
atau makna utama dalam sebuah tulisan.
Menurut Wiyatmi (2009:43) tema memiliki fungsi untuk menyatukan
unsur-unsur lainnya. Di samping itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau
responsi pengarang terhadap pengarang terhadap pengalaman dan hubungan
totalnya dengan jagat raya.
Dalam analisis ini tema yang di ungkapkan dalam novel Her Sunny Side
adalah tentang kehidupan dua orang yang merupakan sepasang kekasih. Di dalam
novel ini diceritakan tentang kehidupan percintaan mereka, dimana masingmasing dari mereka mempunyai sifat yang berbeda sehingga cerita ini menjadi
menjadi menarik, selain itu juga di ceritakan masalah- masalah yang timbul di
kehidupan mereka. Kondisi seperti itulah yang menjadi fokus utama cerita dalam
novel Her Sunny Side karya Osamu Koshigaya.
15
b. Plot / Alur
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah novel. Menurut
Siswanto Wahyudi (2008) Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku dalam suatu cerita.
Menurut Wiyatmi (2009:36) secara garis besar alur dibagi menjadi tiga
bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal berisi eksposisi yang
mengandung instanbilitas dan konflik. Bagian akhir cerita biasanya mengandung
donoument (penyelesaian atau pemecahan masalah).
Dalam analisis ini, alur awal yang terdapat dalam novel Her Sunny Side
bercerita tentang kehidupan kedua tokoh utama yaitu Mao dan Kosuke semasa
kecil. Dimana mereka merupakan murid di sebuah sekolah yang sama. Pada saat
itu Mao adalah anak yang dijauhi oleh teman-temannya, ia mendapatkn perlakuan
ijime dri teman-teman di sekolahnya, hanya Kosuke lah yang mau berteman
dengan Mao. Hingga mereka harus berpisah karena Kosuke harus pindah sekolah.
Namun setelah sepuluh tahun mereka bertemu kembali karena urusan pekerjaan
mereka.
Pada alur tengah diceritakan tentang kehidupan mereka setelah mereka
bertemu dan kemudian jatuh cinta, lalu merekan menjadi sepasang kekasih.
Disinilah kosuke mulai belajar memahami Mao, ia mualai belajar memahami
perubahan-perubahan sifat Mao. Pada cerita dalam alur ini diperlihatkan lah sifatsifat Mao yang dipengaruhi oleh masa-masa sekolah dulu pada saat ia mengalami
Ijime dari teman-teman sekolahnya, pada saat ini juga mulai muncul sifat-sifat
16
Mao yang aneh, namun Kosuke selalu berusaha untuk memahaminya. Pada alur
terakhir masih diceritakan tentang kehidupan mereka dengan segala sifat Mao,
namun kosuke sudah mulai terbiasa, namun pada akhirnya Mao menghilang tibatib dan meninggalkan Kosuke.
c. Tokoh
Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif,
atau drama , yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang
dilakukan dalam tindakan. Selain itu, menurut Anonim (2003:115) tokoh adalah
orang yang memainkan peran tertentu dalam karya sastra. Tokoh adalah orang
yng sangat penting untuk menjalankan sebuah cerita. Dengan adanya tokoh, cerita
yang ditampilkan akan terasa hidup untuk dibaca. Di dalam karya sastra fiksi
tokoh biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai dengan keterlibatannya
dalam cerita, tokoh dibedakan antara tokoh utama dan tokoh tambahan.
Ketika membaca sebuah novel biasanya kita akan dihadapkan pada
sejumlah tokoh yang dihadirkan di dalamnya, namun dalam kaitanya dalam
keseluruhan cerita peranan masing-masing tokoh tersebut tidak sama dilihat dari
segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang
tergolong penting dan ditampilkan secara terus menerus sehingga terasa
mendominasi sebagian besar cerita dan juga sebaliknya ada juga tokoh yang
hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itupun dalam porsi
penceritaan yang relative pendek. tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama
cerita ( central character, main character )
17
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam sebuah
cerita yang bersangkutan, ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan
baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh
tambahan adalah tokoh yang mendukung jalan cerita dari sebuah karya sastra.
Tokoh utama dalam novel ini adalah Mao dan Kosuke, mereka merupakan
sepasang kekasih yang dimana dahulu mereka adalah teman sejak kecil, setelah
sempat terpisah dan mereka bertemu kembali setelah dewasa dan kemudian
kekasih. Mao memiliki sifat yang unik dan terkadang aneh, sifat nya ini
dipengaruhi oleh perlakuan ijime yang di alaminya ketika masih sekolah dulu.
Sedngkan kosuke adalah seorang laki-laki yang baik dan berusaha selalu mengerti
akan sifat-sifat Mao, ia sangat mencintai Mao oleh karena itu selalu berusaha
memahami Mao.
Tokoh-tokoh tambahan yang digambarkan dalam cerita ini adalah temanteman sekolah Mao dan Kosuke, orang tua Mao dan Kosuke, rekan kerja Mao dan
Kosuke, serta tetangga tempat merek tinggal.
d. Setting/Latar
Menurut Sumardjo (1997:75-76) setting dalam cerita bukan hanya sekedar
Background, artinya bukan hanya menunjukkan tempat kejadian dan kapan
terjadinya tetapi juga terkait dengan karakter, tema dan suasana cerita. Untuk
menghasilkan cerita yang baik, setting harus benar-benar mutlak dalam
menggarap tema dan plot tertentu. Setting menurut Dick Hartono dalam Sudjiman
dkk (1984:46) adalah segala keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana
18
terjadinya lakon dalam karya sastra atau novel secara lengkap, pembaca tentu
harus mampu memahami bagaimana setting dari karya sastra tersebut.
Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks cerita. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu
tempat tertentu, pada suatu masa dan lingkungan masyarakat tertentu. Dalam
sebuah fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam yaitu latar tempat, waktu, dan
sosial. Latar tempat berkaitan dengan geografis. Di lokasi mana peristiwa terjadi,
di desa apa, kota apa dan sebagainya. Latar waktu berkaitan dengan masalah
waktu, hari, jam maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan
manusia.
Latar tempat dalam novel Her Sunny Side diantaranya adalah sekolah,
kantor, stasiun, apartemen, bioskop, kediaman orang tua Mao, dan taman Ichiyo.
Latar waktu dalam novel Her Sunny Side terjadi pada zaman sekarang. Sedangkan
latar sosial dalam novel ini adalah Mao dan Kosuke adalah orang biasa-biasa saja,
mereka merupakan teman dari kecil yang sempat terpisah dn bertemu kembali
setelah dewasa dan menjadi sepasang kekasih, dan hidup bersama, namun pada
akhirnya Mao menghilang meninggalkan Kosuke.
2.1.2 Unsur Ekstrinsik
Tidak ada karya sastra yang tumbuh otonom, akan tetapi selalu
berhubungan secra ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor
kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra,
serta kejiwaan mereka. Unsur ekstrinsik adalah unsur diluar karya sastra, tetapi
19
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya
sastra tersebut. Unsur ekstrinsik karya sastra lebih mengarah pada kondisi sosial
dan budaya dari pengarang sehingga mempengaruhi penciptaan sebuah karya
sastra. Unsur ekstrinsik karya sastra cukup berpengaruh terhadap totalitas
keterpduan cerita yang dihasilkan oleh pengarang.
Di dalam unsur ekstrinsik juga memiliki beberapa unsur diantaranya
keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan
pandangan hidup yang semuanya itu kan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
Unsur ekstrinsik merupakan segala faktor yang melatarbelakangi penciptaan karya
sastra yang merupakan milik subjektifitas pengarang yang berupa kondisi sosial,
motivasi dan tendensi yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan
seseorang.
Unsur-unsur ekstrinsik meliputi tradisi dan nilai-nilai, struktur kehidupan
sosial, keyakinan dan pndangan hidup, suasana politik, lingkungan hidup, agama,
dan lain-lain. Untuk melakukan pendekatan terhadap uinsur ekstrinsik diperlukan
bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lain-lain.
2.2 Setting Novel Her Sunny Side
Novel Her Sunny Side merupakan salah satu hsil karya sastra fiksi. Novel
ini ditulis oleh Osamu Koshigaya pada tahun 2013. Didalam novel Her Sunny
Side memiliki latar tempat, waktu, dan sosial.
20
a. Latar Tempat
Novel Her Sunny Side di dalm cerita terdapat latar tempat terjadinya cerita
yang berbeda-beda seperti yang dibawah ini :
1. Sekolah
Ini terlihat dari kejadian pada saat Mao ditertawakan oleh teman-teman
sekelasnya karena kebodohannya dalam belajar. ( Hal 9)
2. Kantor
Ini terlihat dari kejadian pertama kali mereka bertemu setelah lama
berpisah, mereka bertemu kembali di kantor Lara Aurore tempat Mao bekerja.
( Hal 5)
3. Toko Musik
Ini terlihat pada saat kalimat “ Mao sudah tiba lebih dahulu di lantai lima
toko musik besar tempat kami sepakat untuk bertemu. Dia sedang mendengarkan
musik lewat headphone”. ( Hal 13)
4. Kafe
Ini terlihat pada saat mereka singgah di sebuah kafe setelah mereka
menonton bioskop. Disana mereka banyak berbincang sambil menikmati coffe
latte. ( Hal 30 )
21
5. Kediaman Orang Tua mao
Ini terlihat pada saat mereka mengunjungi orang tua Mao untuk meminta
restu hubungan mereka. ( Hal 63 )
6. Apartemen
Ini terlihat pada saat mereka mulai tinggal bersama di sebuah apartemen,
( Hal 91 )
7. Toko Perhiasan
Ini terlihat pada saat Kosuke pertama kalinya membelikan cincin untuk
Mao. Dan Mao sangat senang sekali. ( Hal 162 )
8. Taman Ichiyo
Ini terlihat pada saat mereka mengunjungi taman Ichiyo setelah lama
sekali tidak kesana, dan mereka teringat akan kenangan-kenangan pada saat
sekolah dulu. ( Hal 172 )
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan dalam sebuah krya fiksi. Masalah “kapan” tersebut
biasanya dihubungkan dengan latar tempat dan latar sosial sebab pada
kenyataannya memang saling berkaitan.
Di dalan novel Her Sunny Side, digambarkan bahwa latar waktu yang
terdapat dalam cerita yang digambarkan pengarang adalah pada zaman modern
seperti sekarang ini.
22
c. Latar Sosial
Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan masyarakat termasuk berbagai masalah dalam lingkup yang
kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap. Di samping itu, latar sosial juga
berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan misalnya atas,
menengah, dan bawah.
Dalam novel Her Sunny Side, Osamu Koshigaya menggambarkan latar
sosial dari tokoh utama Mao dan Kosuke adalah orang yang dari kalangan biasabiasa saja. Mereka merupakan teman sekolah dimana pada saat itu mereka harus
berpisah karena kosuke pindah sekolah. Namun pada saat dewasa mereka
dipertemukan kembali karena pekerjaan, dan akhirnya mereka menjadi sepasang
kekasih dan hidup bersama. Namun pada suatu waktu Mao tiba-tiba menghilang
dan meninggalkan Kosuke dan tidak pernah kembali.
2.3 Psikoanalisa Freud Dalam Kajian Sastra
Menurut Sigmund Freud (http://www.anneahira.com/psikologi-sastra.htm)
psikologi dan sastra memiliki hubungan yang erat. Freud juga mengungkapkan
bahwa hubungan sastrawan dengan gejala psikologis, baik yang terlihat maupun
yang terungkap akan dituangkan dalam karya sastra. Hal ini semua akan dilihat
dari pendekatan psikoanalisis.
Psikologi dan sastra sangat berhubungan erat karena sebagai manusia yang
hidup berdampingan dengan manusia lain dan pengarang banyak melakukan
23
pengamatan
dengan
manusia-manusia
lain
disekitarnya.
Seperti
yang
dikemukakan oleh Freud (http//www.majalahpendidikan.com/2011/pendekatanpsikologi-sastra.html), manusia sebagai sistem yang kompleks memiliki energi
untuk berbagai tujuan seperti bernafas, bergerak, mengamati, dan mengingat.
Mereka mempunyai kepekaan tinggi sehingga mereka mampu menangkap
suasana bathin manusia lain yang paling dalam.
Psikoanalisa dalam karya sastra bergun untuk menganalisis secara
psikologis tokoh-tokoh dalam drama dan novel. terkadang pengarang secara tidak
sadar dapat memasukkan teori psikologi yang dianutnya. Psikoanalisi juga dapat
menganalisis jiwa pengarang lewat karya sastranya.
Prinsip – prinsip psikoanalisis adalah sebagai berikut :
a) Lapisan kejiwaan yang paling dalam (rendah) adalah lapisan bawah
sadar (libido) atau daya hidup, yang berbentuk dorongan seksual dan
perasaan-perasaan lain yang mendorong manusia mencari kesenangan
dan kegairahan.
b) Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dan kanak-kanak banyak
mempengaruhi sikap hidup di masa dewasa.
c) Semua buah pikiran, betapapun kelihatannya tidak berarti masih tetap
penting bila dihubungkan dengan daerah bawah sadar.
d) Konflik emosi pada dasarnya adalah konflik antara perasaan bawah
sadar dengan keinginan-keinginan yang muncul dari luar.
24
e) Emosi itu sendiri bersifat dwirasa. Tidak ada emosi dari satu jenios.
Benci dan sayang saling bercampur.
f) Sebagia konflik dapat diselesaikan atau disembunyikan dengan cara
yang dapat diterima. Apabila dia mampu dapat keluar dari konflik itu
disebut sublimasi, tetapi bila gagal ia akan menyerupai neurosis yaitu
konflik emosi di dasar jiwa.
Dalam
kajian
psikologi
sastra,
akan
berusaha
mengungkapkan
psikoanalisa kepribadian yng di pandang memiliki tiga unsur kejiwaan yaitu Id,
Ego, Super Ego. Ketiga sistem kepribadian ini berkaitan serta membentuk totalitas,
dan berupa tingkah laku manusia yang tidk lain adalah produk interaksi ketiganya.
Dalam psikoanalisis menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil
interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia berupa :
a. Id
Id merupakan sistem kepribadian yang asli. Id berisikan hal-hal
yang dibawa sejak lahir ( unsur-unsur biologis ) termasuk insting. Id
merupakan aspek kepribadian dimana kedua aspek lain yaitu Ego dan
Super Ego tumbuh.
b. Ego
Ego adalah aspek psikologis dari pada kepribadian dan timbul
karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia
nyata (realita). Ego disebut eksekutif kepribadian, karena Ego mengontrol
pintu-pintu kearah tindakan, memilih segi-segi lingkungan dimana dia
25
akan melakukan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang
akan dipuaskan dan bagaimana caranya.
c. Super Ego
Super Ego dalah aspek sosiologi kepribadian, merupakan wakil
dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana
ditafsirkan dan di ajarkan orang tua kepada anak-anaknya yang dimaksud
dalam bentuk larangan atau perintah. Super Ego adalah wewenang moral
dari kepribadian, ia mencerminkan yang ideal bukannya yang real, dan
memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan.
Adapun fungsi utama dari Super Ego adalah :
1. Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls
naluri Id agar impuls-impuls tersebut di salurkan dalam cara
atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
2. Mengarahkan Ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral
daripada dengan kenyataan.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan.
Dari uraian di atas dapat dikethui bahwa hubungannya antara sastra dan
psikoanalisa. Hubungan tersebut menurut Milner dalam Endaswara (2008 : 101)
ada dua hal, yang pertama adalah bahwa ada kesamaan antara hasrat-hasrat yang
tersembunyi pada setiap manusi sehingga menyebabkan kehadiran karya sastra
yang mampu menyentuh perasaan kita. Karena kary sastra memberikan jalan
keluar terhadap hasrat-hasrat rahasia tersebut. Kedua ada kesejajaran antara
26
mimpi dan sastra, dalam hal ini dihubungkan dengan elaborasi karya sastra
dengan proses elaborasi mimpi yang oleh Freud disebut “pekerjaan mimpi”. Bagi
freud mimpi seperti tulisan, yaitu sistem tanda yang menunjuk pada sesuatu yang
berbed dengan tanda-tanda itu sendiri. Keadaan orang yang bermimpi adalah
seperti penulis yang menyembunyikan pikirannnya.
Teori psikoanalisis yang diungkapkan freud dimanfaatkan untuk
mengungkapkan gejala psikologi yang ada didalam karya sastra. Analisis terhadap
gejala psikologi yang ada di dalam bahasa yang diungkapakan pengarang dan juga
digunakan untuk menilai karya sastra sebagai proses kreatif. Selain itu psikonalisa
dalam karya sastra berguna untuk menganalisis secara psikologis tokok-tokoh
dalam novel. karena terkadang pengarang secara tidak sadar maupun sadar
memasukkan teori psikologi yang dianutnya ke dalam intrinsik cerita. Dari situlah
peran pembaca sebagai penganalisis, korektor sekaligus pengkritik terlihat sebagai
pelaku utama dalam mengkaji karya sastra berdasarkan teori psikoanalisis. Jadi
hubungan antara psikoanalisa dan sastra terlihat dari pembaca. Psikoanalasisa
digunakan pembaca untuk menganalisis karya sastra serta melihat keretakan,
ketidakteraturan, perubahan, dan distorsi yang sangat penting dalam suatu karya
sastra.
Pada Id yang berupa keinginan-keinginan yang ada dalam diri Mao dan
Kosuke segera dilakukan tetapi karena masih ketatnya tatakrama sosial dalam
budaya yang ada dilingkungan mereka sehingga mereka melawan peraturan
tersebut tetapi karena masih adanya Super ego yang menjalankan berdasarkan
nilai-nilai moral yang ada pada masyarakat Jepang.
27
2.4 Biografi Pengarang
Osamu Koshigaya dilahirkan di Tokyo pada tahun 1971. Ia memulai
karirnya sebagai penulis di usianya yang ke 20-an. Penulis sempat merasa depresi
ketika debut novelnya tidak terjual selama 5 tahun. Namun beliau tidak pernah
putus asa.
Osamu Koshigaya memulai debutnya sebagai penulis memalalui novel
Bonus Track yang memenangkan penghargaan khusus dalam ajang Japan Fantasy
Award tahun 2004. Karya-karya lainnya adalah Kaidan Tochuu no Big Noise,
Hidamari no Kanojou, Sorairo Memory, Kinyou no Baka, Sekireisou no Tamaru.
28
Download