PENDAHULUAN Latar Belakang Para investor jarang sekali dipuji karena nalurinya yang baik. Tetapi selama dua dekade terakhir sejumlah perusahaan yang mengalami pertumbuhan mendasarkan keputusan mereka pada model yang berasumsi bahwa manusia bertindak rasional secara sempurna. Jika mereka tidak rasional, apakah pelaku bisnis akan membuat keputusan yang salah? Model yang biasa disebut dengan model penetapan harga aset modal atau Capital Assets Pricing Model (CAPM) telah mendominasi keuangan modern. Hampir setiap manajer yang akan membuat keputusan tentang suatu proyek harus mendapatkan pembenaran keputusan tersebut sebagian berdasarkan CAPM. Alasannya adalah bahwa model tersebut menjelaskan kepada perusahaan bagaimana menghitung tingkat imbal hasil yang diinginkan investor. Jika pemegang saham hendak diuntungkan, imbal hasil suatu proyek harus lebih tinggi dibandingkan tingkat batasnya. Model Penetapan Harga Aset Modal merupakan pusat dari ilmu ekonomi keuangan modern. Model ini memberikan prediksi tentang hubungan antara risiko dan imbal hasil yang diharapkan. Hubungan ini mempunyai fungsi penting. Salah satunya menyediakan tolok ukur tingkat imbal hasil untuk mengevaluasi alternatif investasi yang mungkin. Sebagai contoh, jika kita menganalisis beberapa sekuritas, kita mungkin tertarik pada apakah harapan imbal hasil yang diprediksi atas suatu saham adalah lebih tinggi atau lebih rendah daripada imbal hasil ‘wajar’nya dengan risiko tertentu. Beta dari suatu sekuritas merupakan ukuran risiko yang tepat karena beta adalah proporsional terhadap risiko yang disumbangkan sekuritas tersebut ke dalam portofolio aset yang berisiko yang optimal. Meskipun suatu investasi menghadapi berbagai risiko, investor yang terdiversifikasi seharusnya hanya memperhatikan risiko yang terkait dengan pasar. Beta bukan hanya menjelaskan bagaimana mengukur risiko tersebut, tetapi juga memungkinkan manajer untuk langsung menerjemahkannya ke dalam tingkat batas (hurdle rate). Jika laba di masa yang akan datang dari suatu proyek tidak lebih tinggi dari pada tingkat batas tersebut, maka proyek tersebut tidak akan meningkatkan nilai uang investor. Dengan memasukkan variabel target ke dalam pilihan investor, diperoleh suatu bestbeta CAPM (BCAPM) yang membahas perbandingan teori CAPM dan analisis sederhana dalam meningkatkan akurasi penetapan harga. Dengan penyesuaian data histori Amerika Serikat ke dalam model tersebut ditemukan bahwa BCAPM meningkatkan akurasi penetapan harga dari CAPM sebesar 20% sampai 30% per tahun. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk memperoleh suatu variasi sederhana dari CAPM dengan akurasi penetapan harga yang lebih baik, yang disebut BCAPM. Metode Metode penulisan karya ilmiah ini adalah studi literatur dan karya ilmiah ini diambil dari jurnal yang berjudul “The best-beta CAPM“ oleh Liang Zou pada tahun 2006. Bahan-bahan yang menunjang penulisan karya ilmiah ini diperoleh dari buku-buku dan jurnal yang terkait dengan tulisan. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini terdiri atas empat bagian. Pada bagian pertama dijelaskan latar belakang masalah, sasaran dan metode yang digunakan. Bagian kedua menyajikan landasan teori berupa definisi, lema dan teorema dari istilah matematis yang digunakan dalam pembahasan sebagai alat analisis masalah. Bagian ketiga membahas mengenai isi dari karya ilmiah ini, yaitu tentang pembentukan harga aset modal (CAP), penurunan rumus CAPM, penurunan rumus BCAPM, perbedaan antara CAPM dengan BCAPM dan tentang pemilihan portofolio. Bagian terakhir dari karya ilmiah ini memuat kesimpulan.