6. bab V mutmainah

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dalam bab pertama sampai keempat, maka dapat
diambil kesimpulan:
1. Konsep Achmad Mubarok, Menurut Achmad Mubarok, peradaban
modern yang terus melaju tanpa dapat dihentikan itu, menyebabkan
sebagian besar "manusia modern" terperangkap dalam situasi yang
menurut istilah Psikolog Humanis terkenal, Rollo May sebagai "Manusia
dalam Kerangkeng", satu istilah yang menggambarkan ialah satu derita
manusia modern. Selanjutnya Mubarok menegaskan, sebagai akibat dari
sikap hipokrit yang berkepanjangan, maka manusia modern mengidap
gangguan kejiwaan antara lain berupa: (a) Kecemasan, (b) Kesepian, (c)
Kebosanan, (d) Perilaku menyimpang (e) Psikosomatis. Achmad Mubarok
menawarkan solusi terhadap krisis keruhanian manusia modern yaitu (a)
pendidikan tasawuf; (b) melakukan zikir. Sedangkan pada masyarakat
Islam, karena mereka (kaum muslimin) pada awal sejarahnya tidak
mengalami problem psikologis seperti yang dialami oleh masyarakat
Barat, maka solusi yang ditawarkan lebih bersifat religius-spiritual, yakni
tasawuf atau akhlak. Menurut Mubarok, manusia kini secara naluriah
merasakan pentingnya zikir, namun sayang hanya sedikit agama yang
secara disiplin menjalankan syari'atnya yang otentik sebagai satu-satunya
jalan yang mendatangkan kegembiraan dan ketenangan, yaitu melalui
zikir.
2. Konsep pemikiran Achmad Mubarok tentang solusi krisis keruhanian
manusia modern dan implikasinya dalam pendidikan Islam yaitu bahwa
pemikiran Achmad Mubarok yang memberi solusi dengan tasawuf dan
zikir dapat meningkatkan arti penting peran pendidikan Islam, khususnya
tujuan pendidikan Islam. Apabila pendidikan Islam menjadikan konsep
91
Achmad Mubarok sebagai bagian dalam proses pembelajaran maka dapat
membangun keruhanian peserta didik yang sehat. Dengan terciptanya
peserta didik yang sehat ruhani maka pendidikan Islam menjadi salah satu
alternatif dalam memberi solusi terhadap krisis keruhanian manusia
modern. Implikasi pemikiran Achmad Mubarok tentang solusi krisis
kerohanian manusia modem dengan tujuan pendidikan Islam sebagai
berikut: krisis rohaniah masyarakat modern sudah demikian tampak dalam
kehidupan. Banyak orang yang mengalami sakit rohani meskipun terlihat
fisiknya sehat. Karena itu perlu pendidikan Islam untuk menanggulangi
krisis tersebut. Pentingnya pendidikan Islam adalah karena pendidikan
Islam dapat mewujudkan keseimbangan jasmani dan rohani manusia
dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana tampak dalam tujuan
pendidikan Islam. Salah satu penyebab krisis keruhanian adalah sikap
manusia yang menjauhkan diri dari tuntunan Islam, karena itu pendidikan
Islam bertujuan mendekatkan peserta didik kepada Allah Swt dengan
harapan agar peserta didik sehat rohaninya di samping jasmani yang sehat.
B. Saran-saran
Meskipun pemikiran
Achmad
Mubarok tentang solusi
krisis
keruhanian manusia modern kurang memuaskan atau mungkin masih
dianggap kurang memadai dalam menjawab masalah yang berkembang saat
ini, namun setidaknya dapat dijadikan masukan bagi masyarakat terutama
urang lua dan para pendidik. Konsep tokoh ini dapat dijadikan studi banding
oleh peneliti lainnya dalam mewujudkan manusia yang sehat rohaninya
terhindar dari krisis ruhani.
C. Penutup
Seiring dengan karunia dan limpahan rahmat yang diberikan kepada
segenap makhluk manusia, maka tiada puji dan puja yang patut
dipersembahkan melainkan hanya kepada Allah SWT. Dengan hidayahnya
pula tulisan sederhana ini dapat diangkat dalam skripsi yang merupakan usaha
92
maksimal dalam mengintegrasikan antara ilmu, visi dan penelitian penulis.
Meskipun tulisan ini telah diupayakan secermat mungkin namun mungkin saja
ada kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Menyadari akan hal itu,
bukan suatu kepura-puraan bila penulis mengharap kritik dan saran menuju
kesempurnaan tulisan ini. Harapan yang tidak terlampau jauh adalah manakala
tulisan ini memiliki nilai manfaat dan nilai tambah dalam memperluas nuansa
berpikir para pembaca budiman. Semoga Allah SWT meridhainya.
93
Download