BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian dalam bab pertama sampai keempat, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Konsep Achmad Mubarok, Menurut Achmad Mubarok, peradaban modern yang terus melaju tanpa dapat dihentikan itu, menyebabkan sebagian besar "manusia modern" terperangkap dalam situasi yang menurut istilah Psikolog Humanis terkenal, Rollo May sebagai "Manusia dalam Kerangkeng", satu istilah yang menggambarkan ialah satu derita manusia modern. Selanjutnya Mubarok menegaskan, sebagai akibat dari sikap hipokrit yang berkepanjangan, maka manusia modern mengidap gangguan kejiwaan antara lain berupa: (a) Kecemasan, (b) Kesepian, (c) Kebosanan, (d) Perilaku menyimpang (e) Psikosomatis. Achmad Mubarok menawarkan solusi terhadap krisis keruhanian manusia modern yaitu (a) pendidikan tasawuf; (b) melakukan zikir. Sedangkan pada masyarakat Islam, karena mereka (kaum muslimin) pada awal sejarahnya tidak mengalami problem psikologis seperti yang dialami oleh masyarakat Barat, maka solusi yang ditawarkan lebih bersifat religius-spiritual, yakni tasawuf atau akhlak. Menurut Mubarok, manusia kini secara naluriah merasakan pentingnya zikir, namun sayang hanya sedikit agama yang secara disiplin menjalankan syari'atnya yang otentik sebagai satu-satunya jalan yang mendatangkan kegembiraan dan ketenangan, yaitu melalui zikir. 2. Konsep pemikiran Achmad Mubarok tentang solusi krisis keruhanian manusia modern dan implikasinya dalam pendidikan Islam yaitu bahwa pemikiran Achmad Mubarok yang memberi solusi dengan tasawuf dan zikir dapat meningkatkan arti penting peran pendidikan Islam, khususnya tujuan pendidikan Islam. Apabila pendidikan Islam menjadikan konsep 91 Achmad Mubarok sebagai bagian dalam proses pembelajaran maka dapat membangun keruhanian peserta didik yang sehat. Dengan terciptanya peserta didik yang sehat ruhani maka pendidikan Islam menjadi salah satu alternatif dalam memberi solusi terhadap krisis keruhanian manusia modern. Implikasi pemikiran Achmad Mubarok tentang solusi krisis kerohanian manusia modem dengan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut: krisis rohaniah masyarakat modern sudah demikian tampak dalam kehidupan. Banyak orang yang mengalami sakit rohani meskipun terlihat fisiknya sehat. Karena itu perlu pendidikan Islam untuk menanggulangi krisis tersebut. Pentingnya pendidikan Islam adalah karena pendidikan Islam dapat mewujudkan keseimbangan jasmani dan rohani manusia dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana tampak dalam tujuan pendidikan Islam. Salah satu penyebab krisis keruhanian adalah sikap manusia yang menjauhkan diri dari tuntunan Islam, karena itu pendidikan Islam bertujuan mendekatkan peserta didik kepada Allah Swt dengan harapan agar peserta didik sehat rohaninya di samping jasmani yang sehat. B. Saran-saran Meskipun pemikiran Achmad Mubarok tentang solusi krisis keruhanian manusia modern kurang memuaskan atau mungkin masih dianggap kurang memadai dalam menjawab masalah yang berkembang saat ini, namun setidaknya dapat dijadikan masukan bagi masyarakat terutama urang lua dan para pendidik. Konsep tokoh ini dapat dijadikan studi banding oleh peneliti lainnya dalam mewujudkan manusia yang sehat rohaninya terhindar dari krisis ruhani. C. Penutup Seiring dengan karunia dan limpahan rahmat yang diberikan kepada segenap makhluk manusia, maka tiada puji dan puja yang patut dipersembahkan melainkan hanya kepada Allah SWT. Dengan hidayahnya pula tulisan sederhana ini dapat diangkat dalam skripsi yang merupakan usaha 92 maksimal dalam mengintegrasikan antara ilmu, visi dan penelitian penulis. Meskipun tulisan ini telah diupayakan secermat mungkin namun mungkin saja ada kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Menyadari akan hal itu, bukan suatu kepura-puraan bila penulis mengharap kritik dan saran menuju kesempurnaan tulisan ini. Harapan yang tidak terlampau jauh adalah manakala tulisan ini memiliki nilai manfaat dan nilai tambah dalam memperluas nuansa berpikir para pembaca budiman. Semoga Allah SWT meridhainya. 93