BAB III METODE PENELITIAN

advertisement
59
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di bursa efek Indonesia (BEI), data yang
digunakan
yaitu
laporan
keuangan
dari
(BEI)yangmerupakan
data
sekunder.Dimana perusahaan yang dipilih adalah saham dari emiten yang masuk
dalam indeks Liquid 45 (LQ45) yang mana setiap periode terdiri dari 45 saham
terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
Untuk waktu penelitian yaitu LQ45 periode tahun 2010 – 2014.Pemilihan
periode tersebut yaitu dengan harapan semakin banyaknya sampel yang didapat
akan memberikan variasi data dan hasil penelitian yang semakin baik.
B. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kausal. Penelitian kausal adalah
desain penelitian yang bertujuan untuk menguji hiposesis tentang pengaruh satu
atau beberapa variabel (dependen) terhadap variabel lainnya (independen).
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel di dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas
(Independent Variable), satu variabel penghubung (Interveining Variable), dan
satu variabel terikat (Dependent Variable). Variabel bebas tersebut adalahreturn
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
of equity (ROE) untuk variabel profitabilitas(X1), current ratio (CR) untuk
variabel likuiditas(X2),dividen payout ratio (DPR) untuk variabel kebijakan
dividen(X3), total asset untuk variabel ukuran perusahaan (SIZE)sebagai (X4),
dan Free cash flow (FCF) untuk variabel aliran kas bebas(X5). Variabel
penghubungnya (M) adalah Dept equity ratio (DER) untuk kebijakan hutang, dan
variabel terikatnya adalah price book value (PBV) untuk nilai perusahaan (Y).
D. DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL
Operasi variabel merupakan definisi atau uraian yang menjelaskan tentang
variabel yang akan diteliti dan mencakup indikator-indokator jika diperlukan
untuk memperjelas dan mempertajam pengukuran variabel – variabel tersebut.
Namun jika suatu variabel sudah bisa diukur tidak perlu harus diturunkan menjadi
indikator yang lebih spesifik. Definisi operasional variabel yang akan digunakan
pada penelitian ini, dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Nilai Perusahaan (Y2)
Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan price book value
(PBV).PBV merupakan hasil perbandingan antara harga saham dengan nilai buku
saham.Rumus Price book value (PBV) sebagai berikut :
PBV
Ps
BVS
=
Sumber :ICMD (2014)
Dimana Ps merupakan harga pasar saham dan BVS merupakan nilai buku
per lembar saham (book value per share).BVS digunakan untuk mengukur nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
shareholders’ equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan
membagi total shareholder’ equity dengan jumlah saham yang diterbitkan
(outstanding share).
2) Kebijakan Hutang (Y1)
Dalam penelitian ini variabel kebijakan hutang diproksi dengan membagi
total hutang dengan total aktiva yang menunjukkan seberapa besar aktiva yang
dibiayai dengan hutang perusahaan. Kebijakan hutangdapat dirumuskan seperti di
bawah ini :
DER
=
Total Liabilities
Total Equity
x 100%
Sumber :IDX 2015-2016
3) Profitabilitas (X1)
Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan ROE (return on
equity)
yang
merupakan
tingkat
pengembalian
atas
perusahaan.ROE dapat dihitung denganmenggunakan rumus :
Profit for the period
ROE =
x 100%
Total Equity
Sumber :/ idx 2015 dan 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ekuitas
pemilik
62
4) Dividend Pay Out Ratio(X2)
Dividen payout ratio (DPR)
ini besarnya ditentukan perusahaan atas
kesepakatan bersama dengan para pemegang saham untuk membayar dividen
setiap tahun. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
DPR
=
dividend per share
earning per share
x 100%
Sumber : (Analisa, 2011)/ IDX 2015-2016
5) Likuiditas(X3)
Dalam penelitian ini, likuiditas dihitung dengan current ratio (CR) yang
membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Likuiditas (current ratio/ CR) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Current
Ratio
=
Current Asset
x
Current Liabilities 100%
Sumber : (Mulianti, 2010) / ICMD (2014)
6) Ukuran Perusahaan (X4)
Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan (SIZE)
mengacu pada penelitian Mulianti (2010) yaitu dengan nilai logaritma natural dari
total asset.Ukuran perusahaan (SIZE) dapat dirumuskan seperti dibawah ini :
SIZE = Ln Total aset
Sumber :(Setyadewi dan Purbawangsa, 2014, analisa, 2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Penggunaan logaritma natural karena mengingat besarnya total aset
perusahaan yang berbeda‐beda sehingga agar hasilnya tidak menimbulkan bias.
Selain itu dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih sehingga
data akan menyebar normal serta meminimalkan standar error koefisien regresi
(Theresia dan Tandelilin, 2007)
7) Free cash flow(X5)
Free cash flow sebagai kelebihan kas yang digunakan untuk membiayai
investasi atau kegiatan setelah dikurangi biaya beban dan kewajiban.Dalam
penelitian ini free cash flow (FCF) diukur dengan rumus :
FCF
=
Cash flow from operation - net capital
expenditure – net working capital
Sumber : (Lipolusi : 2013)
Berdasarkan uraian diatas, maka definisi operasional variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan, kebijakan hutang,
profitabilitas, dividen payout ratio, liquiditas, ukuran perusahaan, serta free cash
flow dapat diringkas pada tabel berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional Variabel
No
Variabel
Devinisi
pengukuran
rasio
pasar
yang
digunakan
untuk
mengukur kinerja harga PBV = Ps
pasar saham terhadap
BVS
nilai bukunya
1
Nilai
Perusahaan
(PBV)
2
Kebijkan
Hutang
(DER)
3
Profitabilitas
ROE)
4
Dividen
persentase laba yang
Payout Ratio dibagikan
sebagai
(DPR)
dividen terhadap total
laba bersih
5
Liquiditas
(CR)
kemampuan perusahaan
untuk
melunasi
kewajiban dan bebannya
CR= Current
Asset/Current
Liabilities
6
Ukuran
Perusahaan
(SIZE)
besarnya
kekayaan
perusahaan yang dilihat
dari total aset
SIZE = Ln Total
asset
7
kelebihan
kas
yang
digunakan
untuk
Free
Cash
membiayai
investasi
Flow (FCF)
setelah dikurangi biaya
beban dan kewajiban
keputusan memperoleh
pembiayaan
keuangan
perusahaan yang berasal
dari dana eksternal
DER= Total
Liabilities/ Total
Equity
kemampuan perusahaan ROE = Profit for
untuk menghasilkan laba
the period/
TotalEquity
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DPR = Dps
Eps
Skala
Ratio
Ratio
Ratio
Ratio
Ratio
Ratio
FCF=Cash flow
from operation - net Ratio
capital expenditure
+ changes in
working capital
65
E. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yangsahamnya
masuk dalam jajaran indeks liquid45 (LQ45)di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2010 - 2014yaitu sebanyak 88 perusahaan.
Sampel penelitian diambil dari populasi dengan menggunakan metode
purposive sampling, yaitu metode sampling nonprobabilitas (pemilihan non
random) berdasarkan jumlah kuota, dengan beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
yaitu :
1. Data laporan keuangan yang diperlukan untuk penelitian tersedia
secara lengkap selama periode tahun 2010-2014.
2. Data tidak outlier
Berdasarkan kriteria sampel tersebut, maka jumlah sampel
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2Jumlah Sampel Penelitian
No
Kriteria
Jumlah Sampel
1
Jumlah populasi
2
Perusahaan yang data laporan
keuangannya tidak tersedia secara
lengkap
(71)
3
Data outlier
(1)
Jumlah sampel
Sumber : idx 2015
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
66
Maka pada penelitian ini sampel yang memenuhi syarat adalah sebanyak
16perusahaan,sehingga data penelitian dalam kurun waktu lima tahunyaitu
berjumlah sebesar 80 data.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Secara umum data dalam sebuah penelitian dapat dibedakan menajdi data
primer dan data skunder. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder
dimana data diperoleh dengan teknik pengumpulan data arsip atau dokumentasi.
Pengumpulan dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Indonesia
Excange (IDX) tahun 2010 sampai 2014, jurnal‐jurnal dalam maupun luar negeri
serta referensi pendukung lainnya.
G. UJI NORMALITAS
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen
keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2013).Apabila uji normalitas
ini di langgar makan uji statistik menjadi tidak valid untuk sejumlah sampel kecil.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic (Ghozali, 2013)
yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
1. Analisa grafik
Cara termudah untuk melihat normalitas residual yaitu denganmelihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal.Namun jika hanya melihat histogram dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal yaitu dengan melihat probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Analisis statistic
Uji statistic sederhana dapat dilakukan dengan dengan melihat nilai
kurtosis dengan skewness dari residual. Nilai z dari statistic untuk skewness dapat
dihitung dengan rumus :
Zkurtosis =
Kurtosis
√24/N
Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
Zskewness =
Skewness
√6/N
N = jumlah sampel, Jika Z hitung >Z table maka distribusi tidak normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
H. METODE ANALISIS
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis maka metode analisisnya
menggunakan model analisis jalur (path analysis) yaitu untuk mengetahui
pengaruhlangsung dan tidak langsung antar variabel.Analisis model jalur (path)
digunakan untuk melihat arah dan besarnyapengaruh di antara pasangan-pasangan
variabel independen, variabelpenengah dan variabel dependen.
Pengaruh
langsung
itu
tercermin
dalam
koefisien
jalur
(path
coeficients),yang sesungguhnya adalah koefisien regresi yang telah dibakukan
(beta, β),sedangkan hubungan tak langsung adalah koefisien jalur (p) yang satu
dikalikan dengan koefisien jalur (p) lainnya (Hasan, 1994). Dimana analisis jalur
merupakan penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
Ghozali : 2013.
1. Analisis jalur (Path analysis)
Metode statistik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.
Analisis jalur merupakan merupakan pengembangan dari analisis regresi yang
tidak hanya menguji kelinieran model, tapi juga menunjukan hubungan serta besar
pengaruhnya diantara variabel kausal (Trihendradi : 2013). Suatu variabel disebut
mediator jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel
predikator (independen) dan variabel kriterion (dependen).Untuk menguji
pengaruh intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis).Yang dapat
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengonfirmasi atau menolak
hipotesis kausal imaginer.
Gambar 3.1 Diagram jalur
Profitabillitas
(X1)
c2
α1
Liquiditas
(X2)
Dividen
Payout Ratio
α2
c1
α3
Kebijakan
Hutang
(X3)
(Y1)
b1
Nilai
Perusahaan
(Y2)
α4
Firm Size
(X4)
c5
α5
c4
Free cash Flow
c3
(X5)
Gambar 3.1 Model analisis jalur
Pada gambar diatas merupakan bentuk adanya pengaruh langsung dari X
ke Y1 dan X beserta Y1 ke Y2. Hubungan sederhana antara X dengan Y sering
disebut total effect (Ghozali : 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
2. Persamaan jalur
Berdasarkan gambar 3.1 persamaan regresi ada duayaitu :
Persamaan struktur 1, pengaruh langsung :
Y1 = α + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + a5X5 + e1
Persamaan struktur 2, pengaruh langsung :
Y2 = α + c1X1 + c2X2 + c3X3 + c4X4 + c5X5 + c6Y1 + e2
3. Koefisien jalur dan pengujiannya
Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat disebut
koefisien jalur. Karena koefisien jalur tidak memiliki satuan maka dapat
disimpulkan bahwa semakin besar koefisien jalur akan semakin besar pula
pengaruh yang diberikan oleh variabel tersebut. Syarat yang perlukan adalah :
a. Hubungan antar variabel merupakan hubungan linier
b. Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain
c. Pola hubungan antar variabel adalah rekursif
d. Skala pengukuran baik pada variabel bebas maupun variabel terikat
sekurang-kurangnya adalah interval.
Untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen digunakan uji F dan untuk menguji keberartian koefisien variabel
independen terhadap variabel dependen maka diperlukan uj t.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
3.1 Uji F (Goodness of Fit)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali:2005). Uji F ini digunakan untuk
mengetahui apakah permodelan yang dibangun memenuhi kriteria fit atau tidak.
Nilai F‐hitung dapat dicari dengan rumus:
Fhitung :
R2 / (k - 1)
(1 -R2 ) / (n - k)
Dimana :
R² : koefisien determinasi
1-R² :Residual sum of squares
n : jumlah sampel
k : jumlah variabel
Jika F‐hitung> F‐tabel (a, k‐1, n‐l), maka H0 ditolak; dan
Jika F‐hitung< F‐tabel (a, k‐l, n‐k), maka H0 diterima.
Pada output regresi, uji F juga dapat dilihat dengan membandingkan nilai
probabilitas dengan α yang ditentukan, dengan demikian apabila hasil
perbandingan menunjukkan bahwa nilai probabilitas (0,000) <α (0,05) dapat
dikatakan bahwa permodelan yang dibangun memenuhi kriteria fit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
3.2Uji t-statistik (Parsial)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauhpengaruh satu variabel
independen secara individual dalammenerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali:2005).Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t.Hal ini
digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
independennya.
Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut :H1 : bi ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen Xi
terhadap variabel dependen (Y).
Nilai t‐hitung dapat dicari dengan rumus:
thitung :
Koefisien regresi (bi)
Standar Error bi
Jika t‐hitung> t‐tabel (α, n‐k‐l), maka H0 ditolak; dan
Jika t‐hitung< t‐tabel (α, n‐k‐l), maka H0 diterima.
Pada output regresi, uji parsial juga dapat dilakukan dengan melihat nilai
probabilitasnya, apabila nilai probabilitas (0,000) <α (0,05) maka hipotesis
diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah besarnya pengaruh bersama variabel
bebas terhadap variabel terikatnya (Sugiyono, 2007).Koefisien determinasi ini
juga dapat dihitung dari tabel ANOVA dalam regresi. Menggunakan koefisien
determinasi mempunyai kelemahan, sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali
(2011) berikut: “kelemahan mendasar menggunakan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
Setiap ada tambahan satu variabel independen,maka R2 pasti meningkat tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen”.
4. Pengujian analisis jalur
Langkah – langkah dalam analisis jalur (path analysis) melalui beberapa
tahapan yaitu sebagai berikut:
1) Pengembangan diagram jalur.
Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan
kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan dengan tujuan
untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin diuji. Biasanya hubungan
kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang dibuat sebelum dilakukan
analisis jalur (Suwarno : 2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
2) Konversi diagram jalur kedalam persamaan
Untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel maka disusun
sistem persamaan strukturnya terlebih dahulu sebagaimanayang telah dipaparkan
diatas.
3) Uji Asumsi
Langkah selanjutnya adalah uji asumsi yang melandasi path analysis yang
terdiri dari :
a) Uji linieritas
Dalam path analysis hubungan antar variabel harus linier dan
adiftif.Uji linearitas menggunakan curve fit dan menerapkan prinsip
parsimony yaitu bilamana seluruh model signifikan atau non signifikan
berarti dapat dikatakan model berbentuk linier.
b) Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan dalam path analysis
yaitusystem aliran causal satu arah sedangkan pada model yang
mengandungkausal resiprokal tidak dapat dilakukan anlaisis jalur.
c) Variabel endogen minimal dalam skala ukur interval. Suatu data bisa
dilakukan path analysis jika variabel endogen minimal dalamskala ukur
interval .Pengamatan dilakukan tanpa kesalahan , instrumen yang
digunakan dalam penelitian harus memiliki pengukuran yangvalid dan
reliabel. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas danreliabilitas
walaupun data yang dikumpulkan tidak menggunakan instrument
kuisioner, data
yang diperolehmerupakan data sekunder
yang
dipublikasikanoleh Bursa Efek Indonesia ( BEI) dengan tanggung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
jawab hukum yang jelas, tetapi untuk lebih meyakinkan bahwaalat
ukur dapat mengukur variabel yang akan diukur dan instrument tersebut
menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk
mengukur berulang kali
4) Validitas Model
Terdapat dua indikator validitas model di dalam anlisis jalur yaitu
koefisiendeterminasi total dan theory trimming.
a. Koefisien determinasi total
b. Theory trimming
Uji validasi koefiisen jalur pada setiap jalur untuk pengaruh langsung
adalahsama dengan pada analisis regresi, menggunakan nilai p (p-value) dari uji t
yaitupengujian koefisien regresi variabel yang dibakukan secara parsial.
Berdasarkantheory trimming , maka jalur yang non signifikan dibuang sehingga
diperolehmodel yang didukung oleh data empiris kecuali model tertentu yang
didukungoleh data empiris.
5) Interprestasi Hasil Analisis
Langkah
terakhir
di
dalam
analisis
jalur
adalah
melakukan
interprestasihasil analisis yaitu menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan
danmengidentifikasi
jalur
yang
pengaruhnya
lebih
kuat
yaitu
denganmembandingkan besarya koefisien jalur yang terstandar. Dalam analisis
jalur disamping ada pengaruh langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung
danpengaruh
total.
Koefisien
beta
dinamakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
koefisien
jalur
yang
76
merupakanpengaruh langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan
denganmengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui. Pengaruh total
dihitungdengan menjumlahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.
6) Uji Tambahan (Analisis Regresi Ganda)
a) Persamaan Regresi
Model Analisis yang digunakan akan menimbulkan persamaan regresi.
Sehingga banyaknya persamaan regresi tergantung dari jumlah variabel dan model
analisisnya.
b) Menguji Kecocokan Model Regresi
Pengujian model regresi dimaksudkan untuk menetapkan seberapa
cocokmodelregresi yang dihasilkan dengan kenyataan, sehingga bermakna
apabilapersamaan regresi yang digunakan untuk membuat prediksi. Karena itu
untukmengetahui cocok/ tidaknya model regresi yang dihasilkan pada masingmasingblok analisis, maka perlu dilakukan uji kecococokan model regresi
tersebut.Pengujian kecocokan model regresi (goodness of fit) dilakukan melalui
uji F (Sugiyono,2007). Kesimpulan yang akan diambil adalah jika F hitung (Fh)
lebih besar dari F tabel (Ft) berarti signifikan.
c) Menghitung Koefisien Determinasi (R2)
Ghozali (2013)menganjurkan untuk menggunakan nilai “adjusted R2”
pada saat mengevaluasimana model regresi yang terbaik. Karena nilai adjusted R2
dapat naik atau turunapabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download