20 Majalah Farmasi Airlangga, Vol.8 No.2,Oktober 2010 Marcellino Rudyanto, et al Metode Baru Pembuatan Metil 4-Iodobutirat Marcellino Rudyanto Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Unair Methyl 4-iodobutyrate is an important reagent for the syntheses of biologically active natural products, e.g. in the conversion of cassiarin A to cassiarin B. This paper describes a new method for the preparation of methyl 4-iodobutyrate from -butyrolactone, employing Samuelsson reaction. In the first step -butyrolactone was treated with sodium methoxide to give methyl 4hydroxybutyrate which was then treated with triphenylphosphine, imidazole, and iodine in the second step to give methyl 4-iodobutyrate. The obtained compounds were analyzed by IR, 1HNMR, 13C-NMR and mass spectroscopies. Methyl 4-iodobutyrate was prepared in two steps from -butyrolactone in 55% overall yield. Keywords: methyl 4-iodobutyrate, -butyrolactone, Samuelsson Reaction. PENDAHULUAN Sebagai hasil kerjasama penelitian Universitas Airlangga dan Universitas Hoshi, telah ditemukan senyawa-senyawa alkaloid baru, cassiarin A dan cassiarin B (Gambar 1), yang memiliki aktivitas antiplasmodial yang kuat (Morita dkk, 2007). Baru-baru ini telah diselesaikan sintesis total cassiarin A (Rudyanto dkk, 2008). Secara teoritis cassiarin B dapat dibuat dari cassiarin A melalui reaksi substitusi nukleofilik dengan suatu alkil halida, misalnya metil 4-iodobutirat. HO Me O Me N O N CO2Me O Me Cassiarin A Me Cassiarin B Gambar 1. Struktur Cassiarin Metil 4-iodobutirat merupakan senyawa yang tidak stabil dan mengalami peruraian meskipun disimpan pada suhu –20 C di bawah atmosfir argon (Xu dkk, 1992). Oleh karena itu, meskipun dapat diperoleh di perdagangan, harga senyawa ini sangat mahal, sehingga membuat sendiri pereaksi ini sesaat sebelum digunakan merupakan pilihan. Kolb dan Barth (1981) mengubah -Butirolakton menjadi metil 4-iodobutirat melalui satu tahap reaksi dengan metanol dan terimetilsilil iodida. Hasil yang didapat adalah campuran metil 4iodobutirat, asam 4-iodobutirat dan -butirolakton dengan perbandingan 4:2:1. Narayana dkk (1991) mengubah lakton menjadi ester -iodokarboksilat dengan menggunakan pereaksi kompleks boron triiodida–N,Ndietilanilina dan alkohol. Reaksi ini memerlukan kompleks BI3–N,N-dietilanilina yang baru dibuat dan benzena kering sebagai pelarut. Olah dkk (1982) membuat metil 4-iodobutirat dengan cara terlebih dahulu mereaksikan butirolakton dengan boron tribromida dan natrium iodida, kemudian pada tahap work up digunakan metanol untuk membentuk ester. Metode ini menghasilkan metil 4-iodobutirat dengan rendemen 62%. Xu dkk (1993) membuat metil 4-iodobutirat melalui tiga tahap reaksi. Pertama -butirolakton direaksikan dengan tionil klorida dan zink klorida, kemudian 4-klorobutiril klorida yang terjadi direaksikan dengan metanol, selanjutnya metil 4klorobutirat yang terjadi direfluks dengan natrium iodida sehingga didapat metil 4-iodobutirat. -Butirolakton dapat diubah menjadi metil 4hidroksibutirat melalui reaksi metanolisis, baik dalam suasana asam (H+) maupun suasana basa (trietilamina) (Ganett dkk, 1988; Deslongchamps dkk, 1985). Kelompok Samuelsson melaporkan suatu metode untuk mengkonversi secara langsung gugus hidroksi menjadi iodida dengan menggunakan trifenilfosfin, iodin dan imidasol atau trifenilfosfin dan 2,4,5-triiodo-imidazol (Garegg dan Samuelsson, 1979; Classon dkk, 1988). Berdasarkan informasi tersebut di atas, bahwa butirolakton dapat diubah menjadi metil 4hidroksibutirat, dan bahwa gugus hidroksi dapat diubah menjadi iodoalkana dengan reaksi Samuelsson, maka secara teoritis metil 4iodobutirat dapat dibuat dari -butirolakton melalui prosedur tersebut (Gambar 2). Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pembuatan -butirolakton. BAHAN DAN METODE Pereaksi kimia yang diperoleh dari pemasok digunakan secara langsung tanpa pemurnian 21 Metode Baru Majalah Farmasi Airlangga, Vol.8 No.2, Oktober 2010 terlebih dahulu. -Butirolakton, natrium metoksida, trifenilfosfin, imidazol dan iodin dibeli dari Merck. Natrium bisulfit dan natrium sulfat dibeli dari Wako. Metanol anhidrat, asetonitril anhidrat, tetrahidrofuran anhidrat, heksana dan etil asetat dibeli dari Kanto. anhidrat, kemudian disaring dan diuapkan. Residu dimurnikan dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak heksana – etil asetat (19:1). O metanolisis O -butirolakton O HO OCH3 metil 4-hidroksibutirat Samuelsson O I OCH3 metil 4-iodobutirat Gambar 2. Strategi pembuatan metil 4-iodobutirat Reaksi dilakukan menggunakan alat-alat gelas pada kondisi kering di bawah atmosfer argon. Proses reaksi dipantau dengan KLT menggunakan fasa diam silika gel 60 GF254 (Merck) dengan penampak noda uap iodin. Pemurnian produk reaksi dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel 60 (230-400 mesh) (Merck). Produk reaksi yang telah dimurnikan dianalisis dengan spektroskopi. Spektra IR direkam dengan spektrofotometer Jasco FT/IR 4100, Spektra 1H dan 13C NMR direkam dengan spektrometer Bruker AV400 dengan CDCl3 sebagai pelarut dan TMS sebagai standar internal. Spektra massa direkam dengan spektrometer JEOL JMS600. Metil 4-hidroksibutirat. Ke dalam labu alas bulat 200 mL dimasukkan berturut-turut metanol (80 mL), natrium metoksida (10,10 g, 0,19 mol) dan -Butirolakton (13,1 mL, 0,17 mol). Campuran yang terjadi diaduk pada suhu 50 C selama 1 jam. Campuran diencerkan dengan dietil eter kemudian disaring dua kali dengan silika dan satu kali dengan kertas saring. Setelah pelarut diuapkan dengan rotavapor, residu dimurnikan dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak kloroform-metanol (19:1). Metil 4-iodobutirat. Di dalam labu alas bulat 100 mL dilarutkan metil 4-hidroksibutirat (4,12 g, 0,35 mol) dalam campuran tetrahidrofuran (30 mL) dan asetonitril (10 mL). Setelah didinginkan pada suhu 0 C, ke dalam larutan tersebut ditambahkan berturut-turut trifenilfosfin (13,74 g, 0,53 mol), imidazol (3.57 g, 0,53 mol) dan iodin (10,63 g, 0,42 mol). Campuran yang terjadi diaduk pada suhu ruangan selama 3 jam. Ke dalam campuran ditambahkan larutan jenuh natrium bisulfit, kemudian diekstraksi tiga kali dengan 20 mL dietil eter. Ekstrak dikeringkan dengan natrium sulfat HASIL DAN PEMBAHASAN Reaksi antara -butirolakton dengan natrium metoksida menghasilkan 15,51 g (77%) metil 4hidroksibutirat dalam bentuk cairan tak berwarna. Struktur senyawa produk reaksi dikonfirmasi dengan metode spektroskopi. Pada spektroskopi inframerah didapat pita serapan kuat dan lebar pada bilangan gelombang 3422 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus hidroksi, serapan kuat pada 1735 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus karbonil dan serapan pada 1169 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus ester. Spektroskopi massa dengan teknik ionisasi kimiawi memberikan puncak pada m/z 119 yang sesuai untuk C5H11O3 (M++H). Analisis dengan spektroskopi resonansi magnetik inti lebih memperkuat konfirmasi struktur metil 4hidroksibutirat. Data 1H dan 13C-NMR disajikan pada Tabel I dan Tabel II. Tabel 1. Data Spektrum 1H-NMR senyawa metil 4hidroksibutirat O HO Geseran Kimia (ppm) 3,69 3,69 2,46 1,93-1,86 OCH3 Multiplisitas Jumlah H Posisi H s t, J = 5.5 Hz t, J = 7.1 Hz m 3 2 2 2 OCH3 Tabel 2. Data Spektrum 4-hidroksibutirat 13 C-NMR senyawa metil O HO Geseran Kimia (ppm) 174,36 61,61 51,55 30,57 27,54 OCH3 Posisi C C=O OCH3 Reaksi Samuelsson terhadap metil 4hidroksibutirat menghasilkan 5,65 g (71%) metil 4iodobutirat dalam bentuk cairan tak berwarna 22 Majalah Farmasi Airlangga, Vol.8 No.2,Oktober 2010 Tabel 3. Data Spektrum 1H-NMR senyawa metil 4iodobutirat O I Geseran Kimia (ppm) 3,69 3,24 2,46 OCH3 Multiplisitas s t, J = 6,8 Hz t, J = 7,2 Hz dd, J = 6,8; 7,2 Hz 2,14 Jumlah H Posisi H 3 2 2 OCH3 2 Tabel 4. Data Spektrum 1H-NMR senyawa metil 4iodobutirat O I Geseran Kimia (ppm) 173,50 51,71 34,51 28,40 5,50 OCH3 Posisi C C=O OCH3 Struktur senyawa produk reaksi dikonfirmasi dengan metode spektroskopi dengan hasil sebagai berikut. Spektroskopi inframerah memberikan pita serapan kuat pada bilangan gelombang 1736 cm -1 yang menunjukkan adanya gugus karbonil, serapan pada 1202 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus ester dan serapan pada 772 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan karbon - halogen. Spektroskopi massa resolusi tinggi dengan teknik ionisasi kimiawi memberikan puncak pada m/z 228.9724 (terhitung 228.9726 yang sesuai dengan rumus kimia C5H10O2I (M++H). Dari analisis spektroskopi resonansi magnetik inti (1H dan 13C-NMR), yang datanya disajikan pada Tabel III dan Tabel IV, dipastikan bahwa senyawa yang diperoleh ialah metil 4-iodobutirat. Dengan demikian, transformasi -butirolakton menjadi metil 4-iodobutirat telah berhasil dilakukan melalui dua tahap reaksi dengan rendemen 55%. Kesimpulan. Reaksi metanolisis terhadap butirolakton dilanjutkan dengan reaksi Samuelsson terhadap metil 4-hidroksibenzoat yang dihasilkan merupakan metode yang baik untuk membuat metil 4-iodobutirat. DAFTAR PUSTAKA Classon, B dan Liu, Z. 1988. New Halogenation Reagent System Useful for the Mild One-Step Marcellino Rudyanto, et al Conversion of Alcohols into Iodides or Bromides. J. Org. Chem., 53, 6126 – 6130. Deslongchamps, P., Lessard, J dan Nadeau, Y. 1985. The roducts of hydrolysis of cyclic orthoesters as a function of pH and the theory of stereoelectronic control. Can. J. Chem., 63, 2485 – 2491. Ganett, P.M., Nagel, D.L., Reilly, P.J., Lawson, T., Sharpe, J dan Toth, B. 1988. The Capsaicinoids: Their Separation, Synthesis and Mutagenicity. J. Org. Chem., 53, 1064 – 1071. Garegg, P.J dan Samuelsson, B. 1979. Novel Reagent System for Converting a Hydroxy-group into an Iodo-group in Carbohydrates with Inversion of Configuration, J.C.S. Chem. Comm., 978 – 980. Kolb, M dan Barth, J. 1981. A Convenient Preparation of Iodoalkyl Esters from Lactones. Synth. Comm., 11, 763 – 767. Morita, H., Oshimi, S., Hirasawa, Y., Koyama, K., Honda, T., Ekasari, W., Indrayanto, G dan Zaini, N.C. 2007. Cassiarins A and B, Novel Antiplasmodial Alkaloids from Cassia siamea. Org. Lett., 9, 3691 – 3693. Narayana, C., Reddy, N.K dan Kabalka, G.W. 1991. An Efficient Cleavage of Lactones with Boron Triiodide-N,N-Diethylaniline Complex. Tetrahedron Lett., 32, 6855 – 6856. Olah, G.A., Karpeles, R dan Narang S.C. 1982. Synthetic Methods and Reactions; 107. Preparation of -Haloalkylcarboxylic Acids and Esters or Reated Compounds from Lactones and Boron Trihalides. Synthesis, 963 – 965. Rudyanto, M., Tomizawa, Y., Morita, H dan Honda, T. 2008. First Total Synthesis of Cassiarin A, a Naturally Occuring Potent Antiplasmodal Alkaloid. Org. Lett., 10, 1921 – 1922. Xu, Y.-C., Roughton, A.L., Plante, R., Goldstein, S dan Deslongchamps, P. 1993. Stereocontrolled construction of 1,7-dimethyl A.B.C.[6.6.6]tricycles. Part I. Transanular Diels – Alder reactions of 14-membered macrocycles containing trans-dienophiles. Can. J. Chem., 71, 1152 – 1168.