makalah islam - SIMBI

advertisement
Mam
MAKALAH ISLAM
Bagaimana Biokimia Unsur Babi
Pengaruhi Tubuh Manusia
23 Desember 2014
Makalah Islam
Bagaimana Biokimia Unsur Babi Pengaruhi Tubuh
Manusia
Lady Yulia
(Pelaksana pada Direktorat Urais dan Binsyar, Subdit
Produk Halal)
Ada satu pertanyaan yang menggelitik buat umat
Islam, apa alasan yang bisa dicerna oleh akal terhadap
pengharaman daging babi dan unsur-unsurnya? Selama
ini, analisis yang sering dikemukakan adalah karena di
dalam unsur babi terdapat potensi cacing pita yang dapat
membahayakan tubuh manusia. Konon, bibit cacing pita
tersebut akan tetap hidup meski dipanaskan dalam derajat
tertentu.
Kemudian, tesis tersebut seakan dibantah oleh ahli
teknologi pangan yang lain bahwa dengan teknologi
tertentu, potensi cacing pita akan hilang. Pertanyaan di
atas hanya bisa dijawab, bahwa pengaharam unsur babi
terkait dengan nilai keimanan umat Islam atas perintah
Allah. Sifat dari pengharaman tersebut adalah “ta’abbudi”
atau menjadi ketentuan yang harus ditaati oleh manusia.
Tanpa memperdebatkan lebih dalam dari kedua
pandangan tersebut, dalam artikel ini akan mencoba
menelusuri
bagaimana
biokimia
unsur
babi
mempengaruhi terhadap tubuh manusia agar kita semakin
yakin atas ketentuan Allah.
Makanan yang mengandung unsur babi, merupakan
salah satu jenis makanan yang dilarang dalam
Islamsebagaimana disebut dalam al-Qur’an surat AlBaqarah: 173
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi dan haiwan yang
disembelih disebut nama selain Allah. Tetapi
barang
siapa
dalam
keadaan
terpaksa
memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak pula melampau, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (Al-Baqarah 173).
Mengonsumsi makanan, akan mempengaruhi pada
perilaku; makanan halal akan membentuk akhlak yang
baik dan makanan tidak halal akan membentuk perilaku
yang buruk bagi orang yang mengonsumsinya.
Bagaimana ilmu biokimia menjelaskan pengaruh DNA
babi mempengaruhi tubuh manusia? Berikut sedikit
ulasannya.
Sistem biokimia babi hanya mengeluarkan 2%
kandungan uric acid (C5H4N4O3) , sisanya 98%
bersarang di tubuhnya dimana ini adalah zat beracun.
Artinya pada ekskresi babi hanya 2% zat buangan yang
dikeluarkan tetapi 98% akan masuk kembali kedalam
metabolisme tubuh. Sedangkan pada manusia, 98%
dikeluarkan lewat urine, sisanya disimpan/dipecah lewat
sistem metabolisme tubuh (Nicholson: 2011). Sehingga
menurut ilmu biologi modern babi merupakan inang
tempat berkembang biak beragam parasit dan penyakit
berbahaya (Danar: 2006).
Menurut seorang peneliti dari Jerman: Dr. Murad
Hoffman, bahwa virus-virus berbahaya dapat berkembang
sangat cepat dengan media yang berasal dari DNA babi,
bahkan sangat memungkinkan terjadinya mutasi genetik.
Seperti yang terjadi pada virus Avian Influenza (AI) yang
bisa menjadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan
H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia.
Virus AI mati dengan pemanasan 60 ºC, tetapi dalam
tubuh babi, virus AI dapat melakukan mutasi dan tingkat
virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1. Virus AI
Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini
pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh
700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong) (Danar:
2006).
Fakta lain yang cukup mencengangkan,
berdasarkan kajian genetik, bahwa DNA babi hampir
sama dengan DNA manusia, hanya berbeda sekitar 3%.
Ketika ada unsur babi didalam tubuh manusia,
metabolisme tubuh dan sistem syaraf akan dipengaruhi
dengan kuat oleh DNA babi, akibatnya DNA babi dapat
mempengaruhi
DNA
manusia
(Nicholson:
2011).Demikianlah sedikit ulasan singkat tentang
pengaruh DNA babi tehadap tubuh manusia. Semoga
bermanfaat.
Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini
Download