1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang wilayahnya membentang diantara
benua Asia dan Australia serta diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Selain itu Indonesia merupakan.Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki
lebih dari 3.700 buah pulau dengan garis pantai sepanjang 80.000 km
(Triatmodjo, 1999). Wilayah Indonesia termasuk rawan terjadi aktifitas tektonik
karena diapit oleh tiga lempeng besar dunia yakni Eurasia, Indoaustralia, dan
pasifik. Tingginya aktifitas tektonik berhubungan erat dengan terjadinya tsunami
karena merupakan salah satu penyebab terjadinya tsunami.
Daerah Maluku utara merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang terletak di
pinggiran lempeng aktif. Hal ini ditunjukan dengan tingginya aktifitas tektonik
yang terjadi di wilayah ini. Aktifitas tektonik yang tinggi menyebabkan dan
daerah aktif gempa yang ada di laut menyebabkan banyak gempa yang
mempunyai epicenter di laut yang menjadi salah satu penyebab terjadinya
tsunami.
Lempeng tektonik yang mengalami sesar akan menyebabkan rekahan vertikal
pada kulit bumi, gerahan vertikal menyebabkan dasar laut bergerak naik dan turun
secara tiba-tiba. Gerakan vertikal lempeng tersebut membangkitkan energi yang
kemudian digunakan untuk membuat gelombang besar yang selanjutnya disebut
tsunami. Laut Maluku berkontribusi sebesar 31 persen dari total tsunami yang
pernah terjadi di Indonesia. Jika dirata-ratakan sepanjang 1600-2005 maka
interval waktu kejadian tsunami di Laut Maluku berkisar selama 10 tahun
(Diposaptono, 2005).
1
2
Gempa besar yang terjadi di Aceh pada tanggal 24 desember 2004 dengan
magnitude 9 SR mengakibatkan tsunami besar yang menerjang pesisir barat Aceh.
Tsunami ini menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa serta menghancurkan
berbagai fasilitas dan infrastruktur.
Tabel 1.1. Kejadian Tsunami di Indonesia
No
Tahun
Tempat
Magnitude
(SR)
Korban
1
1883
Sumbar, Bengkulu,
Lampung
8,8
Tidaktercatat
2
1883
G. Krakatu
-
36000
3
1938
Kep. Kai Banda
8,5
Tidaktercatat
4
1967
Tinambung
-
58
5
1968
Tambu,Sulteng
6
200
6
1977
Sumbawa
6,1
161
7
1992
Flores
6,8
2080
8
1994
Banyuwangi
7,2
377
9
1996
Toli-toli
7
9
10
1996
Biak
8,2
166
11
2000
Banggai
7,3
50
12
2004
Nangroe Aceh
Darussalam
9
250000
13
2006
Pangandaran
7,7
262
Sumber : DVMBG, 2006
Mitigasi bencana tsunami perlu terus menerus dilakukan guna meminimalisir
korban jiwa dan juga kerugian ekonomi. Sasarannya tentu terutama penduduk
kawasan pantai yang berhadapan langsung dengan ancaman tsunami.
Selain upaya edukatif dan sosialisasi masyarakat, salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat simulasi dengan mengacu data-data kejadian
tsunami yang pernah terjadi di masa lalu. Diharapkan hasil simulasi ini dapat
digunakan untuk mengetahui ancaman dan potensi tsunami yang dapat terjadi di
3
suatu wilayah sehingga dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian ekonomi
serta meningkatkan kewaspadaan warga.
1.2
Rumusan Masalah
Kawasan Indonesia Timur khususnya Provinsi Maluku Utara merupakan salah
satu kawasan di Indonesia yang terletak di pinggiran lempeng aktif. Daerah
Maluku Utara memiliki keadaan tektonik yang kompleks yang merupakan hasil
dari interaksi antara lempeng Eurasia di sebelah barat, lempeng Pasifik di timur,
lempeng samudera Filipina di utara dan lempeng Indo-Australia di selatan.
Tingginya aktifitas tektonik yang terjadi di wilayah laut maluku tergambar dari
adanya lempeng – lempeng tektonik mikro yang saling sejajar polanya. Laut
Maluku sendiri berkontribusi sekitar 31 persen dari total tsunami yang terjadi di
Indonesia. Faktor tingginya frekuensi serta kekuatan gempa yang terjadi di
wilayah Maluku Utara menjadi alasan yang melatarbelakangi dilakukannya
kajian mengenai ancaman tsunami yang mungkin terjadi wilayah Maluku Utara
dalam hal ini khususnya wilayah Pulau Morotai. Penelitian ini diperlukan untuk
mengetahui tingkat bahaya tsunami secara relatif di sepanjang garis pantai Pulau
Morotai sehingga dapat memberikan informasi kepada warga mengenai tingkat
bahaya kawasan tersebut.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ancaman tsunami relatif
di sepanjang garis pantai daerah tinjauan melalui pemodelan dengan
menggunakan software SMS. Selain untuk mengetahui potensi ancaman tsunami
relatif yang dapat terjadi, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mempelajari
potensi arah penjalaran gelombang tsunami pada daerah tinjauan
4
1.4
Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalahsebagai berikut :
1. Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi
Maluku Utara dan wilayah perairan di sekitarnya yang berpengaruh terhadap
pembangkitan dan penjalaran gelombang tsunami
2. Pemodelan tsunami menggunakan software SMS versi 11.1 modul RMA 2
3. Tidak memperhitungkan pengaruh gelombang pasang surut dan gelombang
pantai
4. Data bathymetri yang digunakan diperoleh dari Universitas San Diego
California, US. sumber: http://topex.ucsd.edu.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu saran dan pertimbangan dalam
mitigasi
bencana
tsunami.
Kedepannya
bisa
menghasilkan
peta
yang
menginformasikan daerah tertentu memiliki kerawanan terhadap bencana tsunami
dibanding daerah lainya.
1.6
KeaslianPenelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dengan melakukan pemodelan dari
daerah tinjauan sesuai dengan kondisi topografi yang ada dengan perangkat lunak
(software) Surface-Water Modelling System dan modul RMA2.
Sumber
gelombang kemudian dimasukkan ke dalam pemodelan dengan mengacu pada
data-data sejarah kegempaan yang ada.
Penelitian dengan menggunakan software SMS sebelumnya pernah dilakukan
oleh Achmad Sariful (2011) yang melakukan analisis pola aliran di sekitar
bangunan krib.
Simulasi penjalaran gelombang tsunami dengan menggunakan software SMS juga
pernah dilakukan oleh Aldian Winata (2015) yang melakukanpemodelan
5
mengenai penjalaran gelombang tsunami di kawasan Raja Ampat, Papua Barat.
Husni Pradana Musti (2015) juga pernah melakukan pemodelan potensi ancaman
tsunami
dengan
software
SMS
di
wilayah
Flores,
Nusa
Tenggara
Timur.Sedangkan untuk penelitian mengenai tsunami untuk daerah tinjauan Pulau
Morotai dengan menggunakan software SMS sepanjang pengetahuan penulis
belum pernah dilakukan sebelumnya.
Download