11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations Istilah Public

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Public Relations
Istilah Public Relations berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu Public, yang
artinya publik, rakyat atau masyarakat dan Relations yang berarti hubungan. Secara
harfiah Public Relations (PR) diartikan sebagai hubungan kepada masyarakat.
Menurut pendapat Cutlip, Center dan Bloom (2007: 6), definisi Public Relations
adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.
Menurut The British Institute of Public Relations, yang diterjemahkan oleh
Rosady Ruslan (2010: 15), “Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan
dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara
organisasi dan publiknya”.
Menurut Baskin et al, yang dikutip oleh Oliver dalam bukunya (2006: 11),
definisi Public Relations adalah fungsi manajemen yang membantu mencapai tujuan
organisasi, mendefinisikan filosofi, dan memfasilitasi perubahan organisasional. Para
praktisi Public Relations melakukan komunikasi dengan semua publik internal dan
eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan positif dan untuk menciptakan
konsistensi antara tujuan organisasional dengan harapan rakyat.
11
12
Berdasarkan pengertian – pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Public
Relations adalah sebuah proses manajemen secara kontinu untuk merencanakan dan
membangun relasi yang baik antara organisasi dengan publiknya demi tercapainya
tujuan organisasi tersebut.
2.1.1 Fungsi Public Relations
Berdasarkan pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield,
yang diterjemahkan oleh Rosady Ruslan (2010: 19) menyebutkan bahwa fungsi Public
Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi
melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
2.
Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3.
Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau
sebaliknya.
4.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan
manajemen demi tujuan dan manfaat bersama
5.
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
13
2.1.2 Aktivitas Public Relations
Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam buku mereka Effective Public
Relations (2007: 11) aktivitas Public Relations Meliputi;
1.
Hubungan Internal (Internal Public Relations)
Bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dari saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat
organisasi menggantungkan kesuksesan.
2.
Publisitas
Informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena
informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan ini adalah metode yang
tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran
kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
3.
Advertising
Informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi
tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
4.
Press Agentry
Penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian
media massa dan mendapatkan perhatian publik.
14
5.
Public Affairs
Bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan
hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi
kebijakan publik.
6.
Lobbying
Bagian khusus dari Public Relations yang berfungsi untuk menjalin dan
memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi
penyusunan undang-undang dan regulasi.
7.
Manajemen Isu
Proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
merespons isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi
dengan publik mereka.
8.
Hubungan Investor
Bagian dari Public Relations dalam perusahaan korporat yang membangun dan
menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan
shareholder
dan pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka
memaksimalkan nilai pasar.
15
9.
Pengembangan
Bagian khusus dari Public Relations dalam organisasi nirlaba yang bertugas
membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan
mendapatkan dana dan dukungan sukarela.
Beberapa organisasi membagi aktivitas –aktivitas tersebut berdasarkan
publik internal dan publik eksternal. Hubungan internal adalah hubungan publik
yang terlibat atau berkaitan dengan pekerjaan internal dalam organisasi, seperti
karyawan, keluarga karyawan, dan relawan internal. Hubungan dengan publik di
luar organisasi – lingkungan sekitar, konsumen, aktivitas lingkungan, investor,
dan sebagainya adalah tanggung jawab dari hubungan eksternal (Cutlip, et al,
2007: 27).
2.2
Internal Public Relations
Menurut Cutlip et al (2007: 254) definisi dari Internal Public Relations adalah
membangun dan menjaga hubungan dengan semua publik di dalam organisasi, antara
lain pekerja lini produksi, manajer dan penyelia, staf administrasi, pendukung fasilitas
dan pemeliharaan, dan sebagainya.
2.2.1 Fungsi Internal Public Relations
Menurut Laksamana (2010: 15) fungsi Internal Public Relations adalah
menyediakan, membina dan membangun antara organisasi dan karyawan-karyawatinya
melalui Communication Channels. “Dengan reputasi perusahaan ataupun organisasi
16
Anda yang positif, hubungan ini akan semakin dinamis sehingga hingga tercipta
simbiosis mutualisme ataupun indutrial peace dalam organisasi Anda, yaitu antara
bottom line, good reputation, dan profit”, demikian ditambahkan oleh laksamana.
Fungsi Internal Public Relations dalam perusahaan adalah :
1.
Mengembangkan isi pesan komunikasi yang mempengaruhi sikap (influence
behaviours) publik internal perusahaan dengan fokus kepada area seperti
kualitas, produktivitas, dan moral.
2.
Menyebarluaskan pesan kepada target publik sasaran melalui media komunikasi
yang tepat.
2.2.2 Aktivitas Internal Public Relations
Sesuai dengan fungsi Internal Public Relations menurut Laksamana
dapat dilihat aktivitas Internal Public Relations adalah menyediakan, membina dan
membangun antara organisasi dan karyawan-karyawatinya melalui Communication
Channels. Media dan channel adalah alat-alat utama untuk mencapai sukses program
Internal Public Relations (Laksamana, 2010: 48)
Menurut Muhammad (2011: 18) saluran (channel) adalah jalan yang
dilalui pesan dari si pengirim. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan.
Menurut Watson Wyatt yang dikutip oleh Hayase dalam jurnalnya yang
berjudul Internal Communication In Organizations and Employee engagement (2009:
23),menyatakan “organizations who were rated as highly effective in communication
had employees who used the Web to communicate, collaborate, and share resources. In
17
addition these organizations continually use the technology to provide empolyees with
important information about the business and their benefits”. Oleh karena itu
pemanfaatan media komunikasi dengan teknologi tinggi turut membantu aktivitas
Internal Public Relations di perusahaan.
2.2.3 Internal Public Relations Tool
Menurut Laksamana (2010: 50) terdapat lima media yang bisa tepat
untuk aktivitas Internal Public Relations, yaitu:
1.
Media Verbal
Dalam media verbal ada beberapa contoh media verbal :
2.
•
Team briefing
•
Weekly Briefing
•
Staff Meeting
•
Conferences
•
Walking the job
•
Telephone line
•
Individual meeting
Printed Media Channels
Dalam printed media channels ada beberapa contoh printed media channels :
•
Majalah Internal
•
Staff Annual Report
18
3.
•
Direct Mail
•
Bulletin Board
•
Pamflet
•
Poster
•
Suggestion Scheme
•
Staff Journal
Audio Visual
Dalam audio visual terdapat beberapa contoh audio visual :
4.
•
Video
•
In House TV
•
Telephone
•
Radio
•
Teleconference & Video Conference
E – Media
Dalam E-media terdapat beberapa contoh E-media :
•
Internet
•
E – Mail
•
Messenger
•
SMS & BBM Services
19
5.
Mixed Media
Dalam mixed media terdapat beberapa contoh mixed media :
•
Exhibitions
•
Launching Event
•
Family atau Staff Event
•
Social Events
2.3 Produktivitas Kerja
Menurut Greenberg yang dikutip oleh Sedarmayanti (2011: 196) adalah
produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu
dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Menurut Muchdarsyah produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun fisik (barang) atau jasa dengan masukan yang sebenarnya (Sedarmayanti,
2011: 98).
Menurut Theo dalam jurnal Productivity and Employee Satisfaction In Flexible
Workplaces (2003), “productivity is defined as the relationship between output and
input; between results and proceeds and sacrifices”. Jadi produktivitas adalah
perbandingan dari apa yang didapatkan perusahaan dengan apa yang dikeluarkan oleh
perusahaan tersebut.
20
2.3.1 Manfaat Produktivitas Kerja
Menurut Sedarmayanti (2009: 61), secara skematis, manfaat peningkatan
produktivitas pada tingkat individu bisa digambarkan seperti ini :
Peningkatan Produktivitas
Nasional
Perusahaan
Individu
Bertambahnya
pendapatan
nasional untuk
inventasi
Meningkatnya
keuntungan
untuk ekspansi
Meningkatnya
keuntungan
untuk ekspansi
Perluasan kesempatan kerja
Gambar 2.1 Manfaat peningkatan Produktivitas Pada Tingkat Individu
Tingkat produktivitas yang dicapai merupakan indikator terhadap
efisiensi dan terhadap kemajuan ekonomi, baik untuk ukuran suatu bangsa maupun
ukuran suatu industri dan pendidikan.
2.3.2 Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Gilmore yang dikutip oleh Sedarmayanti (2009: 79), terdapat
indikator produktivitas tentang individu yang produktif, yaitu:
21
1.
Tindakannya Konstruktif
2.
Percaya pada diri sendiri
3.
Bertanggung jawab
4.
Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan
5.
mempunyai pandangan ke depan
6.
mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang berubah-ubah
7.
Mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya (kreatif, imaginatif, dan
inovatif)
8.
Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya.
2.4 Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Produktivitas Kerja
Menurut Ruslan (2010: 272) bahwa pelaksanaan program Employee Relations
(Internal Public Relations) yang tepat dalam suatu organisasi merupakan sarana teknis
atau suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki kekuatan mengelola sumber daya
manusia dan lain sebagainya demi pencapaian tujuan organisasi. Kemudian, pada
akhirnya hal tersebut bermuara kepada peningkatan produktivitas perusahaan baik
dilihat secara kuantitas maupun kualitas, bentuk produk – produk barang atau pemberian
jasa yang ditawarkan kepada publik sasarannya (konsumen dan customer).
22
Menurut Argenti (2010: 213) sistem komunikasi internal (Internal Public
Relations) yang kuat akan mendorong loyalitas dan produktivitas tenaga kerja yang
meningkat – akan terus memainkan sebuah peran penting di dalam mempertahankan
karyawan sebuah perusahaan dan keberhasilan yang menyeluruh.
Menurut Wasesa (2010: 110) Public Relations membantu kerja sumber daya
manusia (SDM) menyiapkan strategi bagaimana memunculkan rasa memiliki, justru
jauh hari pada saat karyawan masih berstatus calon karyawan. Hal ini masuk dalam
skema Employee Relations (Internal Public Relations)
karena dalam hubungan
karyawan dan perusahaan, peran komunikasi pesan dan citra turut mempengaruhi kinerja
dan produktivitas perusahaan.
Menurut Taylor yang dikutip oleh Cato dan Gordon dalam jurnalnya yang
berjudul Relationship Of the Strategic Vision Alignment To Employee Productivity and
Student Enrollment (2012: 2), menyatakan “ employee must be encouraged to increase
their productivity. Managers should manage based upon methodical management
principles and should be supportive of their employees. Support from managers will
boost employees’ morale and lead them to autonomy through the implementation of an
effective communication channel and engagement of the employees in decision-making
process. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik bahwa produktivitas bisa didukung oleh
saluran komunikasi yang efektif yang ada di perusahaan.
23
2.5 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang ada, maka dapat disusun kerangka pemikiran
bahwa terdapat satu (1) buah variabel independent (X) dan satu (1) buah variabel
dependent (Y).
Setiap variabel tersebut memiliki sejumlah pernyataan – pernyataan yang akan
tercantum dalam kuesioner yang diisi oleh responden. Variabel X adalah Internal Public
Relations yang terdiri dari Internal Public Relations tools yang ada di PT Lamuda
Tenka: media verbal, printed media channel, audio visual, E-media, dan mixed media.
Variabel Y adalah produktivitas kerja yang terdiri atas pernyataan: tindakannya
konstruktif, percaya pada diri sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap
pekerjaan,
memiliki
pandangan
kedepan,
mampu
mengatasi
persoalan
dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah – ubah, mempunyai kontribusi yang
positif bagi lingkungannya (kreatif, imaginatif dan inovatif), dan memiliki kekuatan
untuk mewujudkan potensinya. Bagan kerangka pemikiran yang akan mempermudah
pemahaman kita bersama tentang hubungan dari setiap variabel Y dan X akan
ditampilkan sebagai berikut:
24
Pengaruh Internal Public Relations terhadap produktivitas kerja
Internal Public
Relations (X)
•
•
•
•
•
Produktivitas
kerja (Y)
•
•
•
•
•
Media verbal
Printed Media Channel
Audio visual
E-media
Mixed media
•
•
•
Konstruktif
Percaya diri
Bertanggung jawab
Cinta pekerjaan
Mempunyai pandangan
ke depan
Mampu mengatasi
persoalan dan
beradaptasi
Kontribusi positif
Mampu mewujudkan
potensi
Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh Internal Public Internal yang signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan PT Lamuda Tenka
Ha: Ada pengaruh Internal Public Internal yang signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan PT Lamuda Tenka
Outcome Analysis
Simpulan dan saran
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Download