PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan.
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali sudah dikenal oleh masyarakat dunia akan keberagaman
masyarakat dan kebudayaannya sejak dahulu kala. Keberagaman budaya yang khas
membuat pulau Bali selalu ingin dikujungi oleh para wisatawan. Selain untuk
berlibur dan menikmati keindahan alam serta budayanya, ada juga wisatawan yang
datang ke Bali untuk melakukan bisnis. Tujuan dari kegiatan bisnis tersebut antara
lain adalah untuk dapat mengembangkan jasa pelayanan, meningkatkan mutu
penjualan, memajukan manajemen perusahaan, dan mencari peluang bisnis baru
dengan cara mengadakan / berpartisipasi dalam berbagai jenis kegiatan pertemuan
(meeting), konferensi, seminar, pameran, workshop dan peluncuran produk baru.
Kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada ruangan yang mampu menampung
“ City Hotel di Denpasar“
1
banyak orang dan mempunyai fasilitas – fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut. Salah satu alternatif untuk permasalahan tersebut adalah dengan adanya city
hotel.
City hotel / hotel kota merupakan hotel yang terletak di tengah kota besar.
Kebanyakan dari tamu yang ada di city hotel bertujuan untuk melakukan bisnis,
pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara perusahaan. Ciri – ciri city hotel
adalah banyak menyediakan sarana bisnis, bentuk fisiknya bertingkat dengan lahan
yang terbatas (Soenarno, 2006:13). Selain itu, City hotel juga dapat diartikan sebuah
hotel yang berlokasi di tengah perkotaan dan biasanya diperuntukan bagi masyarakat
yang ingin tinggal dalam jangka waktu pendek yang biasanya dihuni oleh para
pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas bisnis yang disediakan.
Jumlah wisatawan yang datang ke Bali dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Ini dibuktikan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali
pada tahun 2013 sebanyak 3.278.598 orang (Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2013).
Ini didukung dengan peningkatan jumlah akomodasi di Bali pada tahun 2013
mencapai 2.572 dengan jumlah kamar mencapai 44.361 kamar, meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu 2.212 dengan jumlah kamar mencapai 46.025 (Dinas Periwisata
Provinsi Bali, Direktori 2014). Wisatawan – wisatawan yang datang tersebut selain
datang untuk berlibur dan mengunjungi objek wisata juga ada yang datang untuk
tujuan dinas dan bisnis.
Kota Denpasar sebagai salah satu kota besar serta merupakan pusat
pemerintahan, perdagangan dan bisnis di Bali. Selain itu, Kota Denpasar merupakan
Kota yang berada di tengah – tengah pulau Bali, sehingga merupakan akses central
untuk Kabupaten – kabupaten lainnya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya
wisatawan yang menginap di Kota Denpasar, yang mencapai 480.124 orang pada
tahun 2013 (Dinas Pariwisata Kota Denpasar). Hotel berbintang lebih digemari
karena fasilitasnya yang lebih banyak, dapat dilihat dari Tingkat Hunian Kamar
(TPK) hotel berbintang tahun 2013 sebanyak 55,72% (Dinas Pariwisata Kota
Denpasar, 2013). Tahun 2013 jumlah City Hotel berbintang di Kota Denpasar (tidak
termasuk Sanur) berjumlah 5 buah hotel dengan jumlah kamar mencapai 772 kamar,
dan sisanya berada di Sanur (BPS Kota Denpasar, Direktori 2014). Ditambah dengan
adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015, menyebabkan pebisnis akan
semakin banyak datang ke Kota Denpasar. MEA 2015 merupakan pasar bebas,
bebas bagi siapa saja yang ingin masuk dan bekerja di negara ASEAN, termasuk
“ City Hotel di Denpasar“
2
Kota Denpasar. Sehingga dibutuhkan akomodasi yang dapat memberikan fasilitas
binsis bagi para pebisnis dan pekerja asing yang akan bekerja di Bali pada MEA
2015.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pengadaan city
hotel di daerah Denpasar maupun sekitarnya untuk dapat menjawab semua
kebutuhan kalangan pebisnis dan pekerja dalam rangka MEA 2015. Sehingga
diharapkan City Hotel di Denpasar ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi para
wisatawan, tidak hanya yang ingin berlibur ke pulau Bali, tetapi juga untuk kegiatan
bisnis khususnya di daerah Kota Denpasar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang muncul, antara lain :
a. Bagaimana spesifikasi umum dan spesifikasi khusus sebuah City Hotel di
Denpasar?
b. Dimana lokasi yang tepat untuk pengadaan City Hotel di Denpasar?
c. Apa tema yang relevan untuk sebuah City Hotel di Denpasar?
d. Bagaimana pemrograman sebuah City Hotel di Denpasar?
e. Bagaimanakah landasan konsep perancangan City Hotel di Denpasar?
1.3 Tujuan
Tujuan dari perencanaan dan perancangan City Hotel di Denpasar adalah :
a. Menentukan spesifikasi umum dan khusus untuk sebuah City Hotel di Denpasar
b. Menentukan lokasi yang tepat untuk sebuah City Hotel di Denpasar
c. Menentukan tema yang relevan untuk City Hotel di Denpasar
d. Menentukan pemrograman sebuah City Hotel di Denpasar, baik program
fungsional, program arsitektural dan program performansi
e. Menentukan landasan konsep perancangan sebuah City Hotel di Denpasar
1.4 Metode Perancangan Jones
Metode perancangan merupakan prosedur yang digunakan untuk merancang
sebuah karya arsitektur. Di dalam metode perancangan dilakukan proses – proses
dalam perancangan. Menurut Jones, pada dasarnya proses perancangan terdiri dari
lima langkah, yaitu: permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan tindakan
(Snyder, 1984:225).
“ City Hotel di Denpasar“
3
a. Permulaan
Pada tahap permulaan dilakukan pengenalan dan pembatasan masalah yang
hendak dipecahkan. Pengenalan dan pemecahan permasalahan tersebut dilakukan
dengan cara interview atau wawancara. Selain itu terdapat aspek lain dari tahap
permulaan yaitu peranan imajinasi dan aspirasi. Hal – hal yang dilakukan dalam
tahap permulaan antara lain:
-
Wawancara atau Interview dengan narasumber tertentu untuk mendapatkan
data – data yang diperlukan dalam perancangan
-
Observasi, dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan terkait data
yang bersifat pasti
b. Persiapan
Pada langkah persiapan dilakukan pengumpulan dan analisis informasi mengenai
permasalahan yang hendak dipecahkan. Lebih spesifik persiapan meliputi
pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi tentang suatu proyek
tertentu, atau biasa disebut dengan “Pemrograman”. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan meliputi:
-
Memahami permasalahan – permasalahan yang hendak dipecahkan dengan
sumber – sumber dan literatur
-
Melakukan studi banding terhadap proyek yang terkait dengan proyek
rancangan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam
perancangan.
c. Pengajuan Usul
Proses pengajuan usul rancangan yang sesungguhnya sering disebut “Sintesis”.
Sistesis dapat diartikan usul – usul rancangan yang mengandung berbagai
pertimbangan, seperti aspek sosial, ekonomi, program, tapak, teknologi, estetika
dan lain sebagainya. Usul – usul tersebut biasanya dibuat dalam bentuk gambar
atau catatan – catatan digunakan dalam penyelidikan yang memusat pada suatu
pemecahan. Pada proses pengajuan usul akan menghasilkan produk – produk
berupa konsep rancangan yang berupa gambar – gambar yang akan dijadikan
sebagai asumsi permulaan untuk memecahkan masalah.
d. Evaluasi
Pada tahap evaluasi berpusat pada evaluasi atas usul – usul alternative yang telah
diajukan sebelumnya. Evaluasi terhadap usul tersebut merupakan pembandingan
pemecahan perancangan yang diusulkan dengan tujuan kriteria dan tujuan yang
“ City Hotel di Denpasar“
4
telah dikembangkan dalam tahap pemrograman. Dapat dibayangkan tahapan
“Persispan – Perancangan – Evaluasi” sebagai suatu proses tiga – bagian yang
saling berhubungan. Proses tersebut terdiri dari penentuan tujuan dan kriteria
rancangan, pembuatan rancangan potensial, dan pemecahan masalah terhadap
kriteria program. Evaluasi atas usul – usul dilakukan dengan membandingkan
permasalahan dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan pada tahap
pemograman
e. Tindakan
Merupakan tahap perancangan yang meliputi kegiatan – kegiatan yang
dipertautkan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek, seperti
menyiapkan dokumen konstruksi, dan perancang juga dapat bertindak sebagai
perantara antara pemilik dan kontraktor. Dokumen – dokumen konstruksi yang
dibuat termasuk gambar kerja lengkap dengan spesifikasi – spesifikasi untuk
bangunan.
Dari kelima langkah perancangan di atas, proses yang akan digunakan pada
penyusunan laporan Seminar Tugas Akhir ini adalah langkah nomor satu sampai
nomor tiga. Sedangkan langkah nomor empat dan lima tidak dilakukan pada proses
perkuliahan.
“ City Hotel di Denpasar“
5
Download