BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produktivitas dan efisiensi merupakan satu di antara beberapa indikator kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja suatu organisasi. Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau tingkat hasil yang diperoleh organisasi. Sedangkan efisiensi merupakan perbandingan antara input dan output yang dipergunakan (Hasibuan, 1984). Selain itu, struktur kepemilikan perusahaan juga termasuk sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan (Cornett et al, 2005). Dalam beberapa penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan perbankan menunjukkan bahwa perbedaan struktur kepemilikan mengakibatkan perbedaan dalam hal tata kelola, tujuan, dan kinerja perusahaan. Berangkat dari perbedaan kepemilikan tersebut timbul kompetisi antar bank. Kompetisi dalam dunia perbankan sangatlah penting, karena segala bentuk kegagalan pasar atau perilaku anti kompetisi sangat berpengaruh terhadap efisiensi produksi, kesejahteraan konsumen, dan pertumbuhan ekonomi (Berger et al., 2010). Di Indonesia, perbankan memegang peranan yang sangat penting bagi perekonomian, yang mana hal ini ditunjukkan oleh Levine (2002) dalam Hadad dkk. (2014) bahwa Indonesia dikategorikan sebagai bank-based country karena aset perbankan yang mencapai 78,60 persen, sedangkan sisanya terdiri dari BPR, Asuransi, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan Penjaminan, dan Pegadaian. 1 2 Kompetisi perbankan di Indonesia (domestik dan asing) berawal dari kebijakan yang memperbolehkan bank asing untuk membuka cabang di dalam negeri pada tahun 1970-an; mendirikan bank baru melalui joint venture dengan bank lokal pada tahun 1988; pembelian atas saham bank lokal yang terdaftar di pasar modal pada tahun 1992; membeli bank yang di-bail-out pemerintah pada tahun 2003; hingga penerbitan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada tahun 2004 untuk menata kembali sistem peraturan perbankan di Indonesia secara menyeluruh (Mulyaningsih et al., 2015). Sudah menjadi pandangan umum dari banyak literatur yang meneliti produktivitas perbankan ditinjau dari kepemilikannya (asing dan domestik) bahwa bank yang berasal dari negara maju menunjukkan produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga keuangan yang berada di negara berkembang dengan kondisi pasar keuangan yang unsophisticated. Akan tetapi, tidak sedikit literatur yang secara empiris tidak mendukung pandangan tersebut. Banyak penelitian yang menganalisa tentang kinerja perbankan di Indonesia ditinjau dari tingkat efisiensi dengan menggunakan metode data envelopment analysis, namun ruang lingkup penelitian yang dilakukan sangat terbatas berdasarkan unit sistem operasional bank dan sampel objek penelitian sangat sedikit berdasarkan rangking (Paryati, 2010; Biwara, 2011; Krisviyandari, 2011; Isnaeni, 2012; Nurlitasari, 2012), sedangkan perbandingan berdasarkan dual banking system terbatas pada tahun penelitian (Prasetyaningrum, 2010; Arianto, 2011), selanjutnya berdasarkan kepemilikannya terbatas pada bank pemerintah daerah (Wijatmoko, 2012). 3 Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengisi ruang literatur tersebut. Pertama, penelitian ini melibatkan kepemilikan asing terhadap produktivitas bank yang ada di Indonesia. Kedua, perbandingan analisis bersifat kompleks berdasarkan tiga kelas kategori, yaitu atas negara, pemilik pengendali, dan status. Ketiga, berdasarkan klasifikasi jenis kepemilikan tersebut akan diketahui tingkat kompetisi dan bagaimana setiap perbedaan struktur kepemilikan mempengaruhi produktivitas bank. Terakhir, tahun penelitian observasi yang dilakukan lebih lama diharapkan mampu menggambarkan situasi yang sebenarnya. Kondisi kompetisi pasar perbankan di Indonesia beserta dampaknya terhadap produktivitas dan bagaimana struktur kepemilikan berperan dalam menciptakan produktivitas suatu bank dalam merespons kompetisi pasar sangat menarik untuk diteliti mengingat masih sedikit literatur yang membahas mengenai hal ini khususnya di Indonesia. Banyak penelitian yang menganalisis tentang kinerja bank ditinjau dari beberapa point of view menggunakan metode data envelopment analysis (DEA), namun dalam hal ini analisis produktivitas tampaknya diabaikan (Avkiran, 2006), padahal pengukuran produktivitas merupakan topik penting dalam penelitian DEA (Wang & Lan, 2011). Oleh sebab itu, berdasarkan uraian sebelumnya penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan tentang “Pengaruh Kepemilikan dan Kompetisi terhadap Produktivitas Bank Umum Konvensional di Indonesia Tahun 2012 – 2014”. 4 B. Rumusan Masalah 1. Apakah bank dengan kepemilikan mayoritas asing memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi daripada bank domestik? 2. Apakah bank yang dikendalikan pemerintah memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi daripada bank swasta? 3. Apakah bank yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi daripada bank yang tidak terdaftar? 4. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas bank? 5. Apakah tingkat kompetisi berpengaruh terhadap tingkat produktivitas bank? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui produktivitas bank asing dan bank domestik. 2. Untuk mengetahui produktivitas bank yang dikendalikan oleh pemerintah dengan bank milik swasta. 3. Untuk mengetahui produktivitas bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan yang tidak. 4. Untuk mengetahui dampak struktur kepemilikan terhadap tingkat produktivitas bank. 5. Untuk mengetahui pengaruh kompetisi terhadap tingkat produktivitas bank. 5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti dan Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan khususnya di bidang ekonomi mengenai Pengaruh Kepemilikan dan Kompetisi terhadap Produktivitas Bank Umum Konvensional di Indonesia, dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi Literatur Penelitian ini dimaksudkan untuk mengisi ruang literatur tentang dampak kepemilikan perusahaan dan kompetisi pasar terhadap produktivitas bank di Indonesia. Pertama, penelitian ini juga memberikan gambaran tentang tingkat produktivitas bank umum konvensional di Indonesia ditinjau dari sisi kepemilikannya. Selanjutnya, penelitian ini memberikan gambaran tentang bagaimana bank umum konvensional di Indonesia merespons kompetisi pasar perbankan yang ditinjau dari kepemilikan bank. 3. Bagi Lembaga Perbankan Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran tentang situasi kompetisi industri bank umum konvensional di Indonesia berdasarkan kekuatan pasar. Penelitian ini memberikan gambaran posisi masing-masing bank berdasarkan status dan kepemilikannya dibandingkan dengan kompetitor masing-masing, dengan begitu diharapkan bank dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk bertindak dalam menghadapi kompetisi pasar perbankan yang semakin ketat.