Mega Rutin Kuliahi Jokowi

advertisement
PolMark Indonesia-Political Consulting
Mega Rutin Kuliahi Jokowi
30 Desember 2013 - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soe-karnoputri akhir-akhir ini
sering meluangkan waktu khusus untuk memberikan "kuliah" kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkaitan
dengan sejumlah hal. "Minimal sepekan sekali Megawati memanggil Jokowi (sapaan Joko Widodo) ke kediamannya di
Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat," kata sumber Tempo, kemarin.
Jokowi, tutur sumber ini, mendapat pemahaman mengenai politik luar negeri, pertahanan negara, kedaulatan pangan,
hing-ga kedaulatan perairan Indonesia. Tak lupa, Mega-wati memberikan wejangan perihal Undang-Undang Dasar
1945 kepada Jokowi. Megawati juga beberapa kali mengajak Joko-wi berkunjung ke daerah.
"Dalam kunjungan itu, Jokowi diajari bagaimana cara berbicara soal permasalahan nasional di depan kader dan
masyarakat," kata sang sumber. "Terakhir, ya, kunjungan Megawati dan Jokowi ke Yogyakarta hari ini." Keduanya hadir
dalam seminar di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Keduanya berbicara mengenai problem kebangsaan.
Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, dalam pengkaderan, Megawati memang
menaruh perhatian pada tiga hal, yakni kelembagaan, organisasi, dan kemampuan manajemen. Para kader itu, kata
Maruarar, harus berani unjuk gigi di depan publik. "Biar publik yang memberikan penilaian secara adil," kata Maruarar
kepada Tempo, semalam.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai cara Megawati sering
muncul di depan publik bersama Jokowi merupakan upaya partai menguji respons publik jika dua sosok itu
disandingkan dalam pemilihan presiden 2014. "Kehadiran mereka dalam satu panggung memang untuk memancing
reaksi publik," katanya saat dihubungi kemarin.
Menurut Gun, Megawati masih ingin maju sebagai calon presiden, namun PDIP tak ingin mengulang kesalahan pada
Pemilu 1999 silam. Saat itu PDIP memenangi pemilihan legislatif, tapi Mega dikalahkan oleh Abdurrahman Wahid
dalam pemilihan presiden di DPR. Karena itu, PDIP mencoba memasangkan Megawati dengan Jokowi, sosok yang
tengah diinginkan publik.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, kata Gun, akan menelaah reaksi publik setelah mereka tampil. Partai itu akan
mengamati respons dari masyarakat, elite politik, dan para pengamat politik yang diberitakan oleh media. "Apakah akan
membahayakan posisi PDIP atau tidak," ujarnya.
Meski demikian, Gun mem-peringatkan PDIP untuk tak memanfaatkan Jokowi. Menurut dia, publik menjadi berharap
Jokowi akan maju sebagai calon presiden. Apabila PDIP justru mencalonkan tokoh lain, publik akan kecewa. "Para
pemilih bisa berpaling dari partai itu."
Megawati dan Jokowi makin sering terlihat beraktivitas bersama. Mulai dari menanam pohon di Ciliwung dan Waduk
Pluit hingga menjadi pembicara di kampus Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan
Universitas Sanata Dharma hari ini. (Sumber: Tempo)
http://www.polmarkindonesia.com
Powered by Joomla!
Generated: 2 November, 2017, 15:01
Download