business plan

advertisement
BUSINESS PLAN
Ppang! Dora
빵!ドラ
(baca: Ppang! Dora)
Snack Khas Jepang-Korea
Oleh
Lolita Banni Rachmadian
Universitas Bakrie
2011
BAGIAN 1: PROFIL “PPANG! DORA”
Nama usaha
: Ppang! Dora (빵!ドラ), Snack Khas Jepang-Korea
Skala usaha
: kecil-menengah
Bentuk usaha
: menetap dengan gerobak modern (booth)
Produk
: 1. Bungeoppang
2. Dorayaki
3. Ddeokbokki
: “Sekarang, nggak jaman lagi cuma bisa liat di TV..!”
Tagline
Keterangan Usaha
“Ppang! Dora” adalah suatu usaha di bidang kuliner yang memiliki misi untuk
membawa jajanan khas dari negara Jepang dan Korea yang dulunya hanya bisa dilihat dan
diidamkan di layar kaca, ke dunia nyata, yakni pasar dan lidah masyarakat Indonesia.
Adapun jajanan khas dua negara itu yakni bungeoppang (wafel Korea berbentuk ikan
berisi pasta kacang merah, bernama taiyaki di Jepang) dan dorayaki (Jepang, biasa
dikenal sebagai makanan favorit tokoh kartun Doraemon berupa sejenis pancake yang
berisi pasta kacang merah). Tetapi pada pada pelaksanaanya, “Ppang! Dora” juga akan
berusaha menyesuaikan diri dengan lidah konsumen lokal dengan menawarkan isian lain
bagi produknya seperti coklat, keju, maupun selai stroberi.
bungeoppang/taiyaki
dorayaki
Selain dua produk utama tersebut, “Ppang! Dora” juga akan menjual jajanan khas
Korea lain sebagai bentuk variasi produk berupa ddeokbokki (olahan kue beras dengan
rasa pedas-manis) yang kini juga sedang digemari berkat tayangan drama Korea yang
sering menampilkan jajanan lezat ini.
Nama “Ppang! Dora” sendiri diambil dari dua sajian utamanya, yakni bungeoppang
dan dorayaki, disajikan dalam dua tulisan yang berbeda dari dua negara tersebut, dengan
kata “Ppang ( 빵 )” menggunakan Hangeul (tulisan Korea) yang berarti “roti”, dan “Dora
(ドラ)” menggunakan Katakana (salah satu tipe tulisan Jepang). Kata “Ppang! Dora” juga
merupakan plesetan dari kata Pandora, kisah sebuah kotak yang dititipkan dewa pada
seorang wanita bernama Pandora. Di dalam kotak tersebut terdapat hal yang mengejutkan,
yang juga merupakan filosofi produk ini:
“Makanlah, dan temukan kejutan (kelezatan) dalam setiap isiannya.”
Pasar yang Menjadi Sasaran
Target pasar dari “Ppang! Dora” adalah para pecinta hal-hal berbau Korea dan
Jepang (yang memang sangat banyak) dari segala usia dan gender, juga para penggemar
kuliner maupun jajanan unik di Jakarta.
Tren yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pasar “Ppang! Dora”
 Korea-Japan Wave
Sebagaimana diketahui, saat ini serbuan industri hiburan Negeri Sakura dan Negeri
Ginseng (Korea-Japan Wave) sedang marak-maraknya dan digandrungi oleh masyarakat
Indonesia dari berbagai usia dan gender. Kegandrungan itu pun akhirnya merambah pula
sampai ke kuliner khasnya (karena hampir semua tayangan Jepang dan Korea
menyertakan scene makan makanan khas itu), terutama jajanan-jajanan populer seperti
bungeoppang, dorayaki, dan ddeokbokki. Disenanginya segala hal berbau Korea dan
Jepang ini diperkirakan akan terus berkembang dan belum akan redup dalam waktu-waktu
dekat ini, yang tentunya akan turut mempengaruhi pula pada terus meningkatnya
pertumbuhan “Ppang! Dora”.
Penampilan ddeokbokki di salah satu TV show populer Korea
 Penayangan Doraemon yang konstan dan berkelanjutan
Nyaris semua orang mengenal Doraemon. (Maksud saya, siapa yang tidak?) „Tokoh
sejuta umat‟ yang selalu tampil di layar kaca tiap hari Minggu ini sukses membuat semua
orang (apalagi anak-anak), penasaran dengan seenak apa sih dorayaki, makanan
favoritnya itu? Dan seiring dengan terus berlanjutnya penayangan Doraemon, anak-anak
terus lahir dan tumbuh bersama robot kesayangan Nobita itu, yang semakin memperbesar
pasar produk dorayaki “Ppang! Dora” ini.
 Kesadaran orang-orang yang mulai tumbuh akan pentingnya jajanan sehat
Kacang merah sebagai isian bungeoppang dan dorayaki sangat bagus bagi tubuh dan
memiliki rasa yang enak, ddeokbokki juga mengenyangkan dan bisa menghangatkan
tubuh, ditambah bahan dan produk “Ppang! Dora” yang selalu fresh, dibuat ketika ada
pembeli, mau tak mau pasti mengusik banyak orang untuk mengubah pola jajan mereka
mengikuti tren hidup sehat. Dan diperkirakan, kesadaran seperti ini akan terus meningkat
di tahun-tahun ke depan.
 Banyaknya populasi anak di Indonesia
Banyaknya populasi anak di Indonesia merupakan keuntungan bagi bisnis “Ppang!
Dora”. Mengapa? Karena bentuk ikan lucu bungeoppang pastinya akan menarik anakanak untuk mencoba jajanan satu ini. Dan seperti poin kedua, anak-anak pasti mengenal
Doraemon dan dorayaki-nya, sehingga akhirnya tertarik dan membeli. Diperkirakan,
populasi anak akan terus bertambah di Indonesia yang juga akan makin membuat bisnis
ini lebih profitable.
 Rasa penasaran orang-orang akan hal baru.
Seperti yang disebutkan di atas, target pasar “Ppang! Dora” salah satunya adalah
pecinta kuliner unik. Tak perlu pecinta, semua orang pun sebagian besar selalu penasaran
dengan hal baru, bukan? Dan orang-orang yang seperti itu akan terus ada dan berkembang
jumlahnya sebagai target dari “Ppang! Dora”.
Kekuatan Harga
Kekuatan produk-produk “Ppang! Dora” terletak pada keunikannya, yaitu belum
pernah ada penjaja snack khas Korea dan Jepang di Indonesia yang berformat
street vendor alias merakyat, persis seperti di negara asalnya seperti ini. Selama ini
produk-produk tersebut, contohnya ddeokbokki, hanya mampu ditemukan di resto-resto
Korea saja, tentunya dengan harga yang mahal. Ada lagi seperti dorayaki yang biasanya
dijual dalam kemasan jadi yang terbilang kurang fresh, beda dengan “Ppang! Dora” yang
selalu membuat produknya fresh on the spot setiap ada konsumen. Sehingga disini,
dengan kualitas sebanding pun konsumen dapat merasakan kelezatan jajanan tersebut
dengan harga yang masuk akal.
Daftar key competitors penjual produk serupa:
Bungeoppang
Dorayaki
Ddeokbokki
Nama Usaha
Ppang! Dora
Samwon House
Cosmo
Harga
Kualitas*
Harga
Kualitas*
Harga
Kualitas*
Rp 4.000
4
Rp 4.000
5
Rp 12.000
4
-
-
-
-
Rp 55.000
5
Rp 6.500
4.5
-
-
-
-
-
-
Rp 6.500
2
-
-
Supermarket
Eaton Bakery
*termasuk rasa dan kualitas bahan, range 1-5 dengan 5 adalah terbaik
Dari tabel di atas, dapat dilihat pula kalau “Ppang! Dora”-lah satu-satunya brand
yang menjual jajanan-jajanan Jepang dan Korea pada satu tempat, karena biasanya
makanan-makanan tersebut dijual di tempat yang spesifik seperti dorayaki di toko kue,
atau ddeokbokki di stand makanan Korea saja. Dengan dijualnya jajanan-jajanan khas
beda asal tersebut dalam satu tempat, maka diharapkan sales akan tinggi karena
tercakupnya dua target pasar (penyuka Korea dan penyuka Jepang) sekaligus.
BAGIAN 2: VISI DAN WIRAUSAHAWAN
Visi “Ppang! Dora” adalah menjadi pionir franchise usaha jajanan luar negeri
dengan konsep street vendor seperti di negara asalnya, di Indonesia. Hal ini dicapai
dengan pertama-tama mengetengahkan segmen Korea dan Jepang terlebih dulu demi
memenuhi demand para pecinta Korea dan Jepang yang memang sangat banyak terdapat
di Indonesia.
Dan karena saya pun memang termasuk di antara pecinta Korea dan Jepang yang
mengidam-idamkan ini sudah sejak lama, maka setelah melalui penelitian dan
pematangan ide yang dalam saya pun dengan yakin mengatakan bahwa saya amat serius
dan akan berkomitmen untuk terjun dalam bisnis ini, dan juga yakin dapat membawa
bisnis ini pada kesuksesan.
WIRAUSAHAWAN
Riwayat Hidup Pribadi dan Pendidikan
Nama lengkap
: Lolita Banni Rachmadian
Nama panggilan
: Lola
Tempat, tanggal lahir
: Jakarta, 9 Maret 1992
Alamat
: Jalan P. Komarudin 1 RT 005/05 No. 16
Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur 13940
Nomor telepon
: (021)4806422 / 08568901597
E-mail
: [email protected]
Pendidikan terakhir
: Jurusan Akuntansi Universitas Bakrie (2009-sekarang)
Pengalaman Kerja yang Terkait dengan Bisnis yang Akan Dijalani
Pengalaman Kewirausahaan:
1. Pemilik toko online aksesoris handmade (Lolita‟s Little Shop), 2009-2010
2. Pengusaha pulsa elektrik, 2008-sekarang
Kualifikasi Lain yang Mendukung Bisnis Ini:
1. Jiwa wirausaha
2. Pemahaman dan kecintaan akan bahasa dan budaya Korea dan Jepang
3. Kemampuan berkomunikasi yang baik
4. Paham pembukuan dan akuntansi baik konvensional maupun komputerisasi
BAGIAN 3: LOKASI USAHA
Kriteria Lokasi
Secara garis besar, kriteria lokasi bisnis yang akan sangat cocok untuk booth
“Ppang! Dora” ini adalah:
1. Kawasan yang ramai pengunjung (pusat perbelanjaan atau lokasi di pusat kota)
2. Tempat berkumpulnya para pecinta Korea ataupun Jepang (daerah Kelapa
Gading di Jakarta Utara, Senayan di Jakarta Selatan, atau tiap ada festival
kebudayaan Korea/Jepang)
3. Lingkungan domisili ekspatriat Jepang atau Korea (daerah Dharmawangsa,
Jakarta Selatan)
4. Menyediakan space sebesar 1 x 2 meter untuk gerobak (booth), aman dan
nyaman dengan sewa murah (di depan minimarket)
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, pilihan lokasi usaha pun menyempit sampai
pada lokasi menyewa space di depan minimarket terkenal yang ada di pusat kota Jakarta.
BAGIAN 4: AKUNTANSI DAN ARUS KAS
Akuntansi
(neraca awal dan proyeksi laporan laba rugi untuk tiga tahun pertama terlampir)
Rencana Arus Kas
(rencana arus kas terlampir)
Analisis Ekonomi
1. Modal Usaha
Untuk memulai bisnis “Ppang! Dora” dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk
modal awal adalah sebagai berikut :
 Pembuatan gerobak (booth) dan perlengkapannya
= Rp 3.000.000
 Kompor listrik (2 x Rp 250.000)
= Rp
500.000
 Peralatan (cetakan bungeoppang, dorayaki, magic jar)
= Rp
500.000
 Sewa tempat per setengah tahun (6 x Rp 500.000)
= Rp 3.000.000 +
Total
= Rp 7.000.000
Sedangkan untuk modal harian [hari-hari pertama, sedang seterusnya akan dilihat
dari demand pelanggan, (yang diramalkan akan naik)] dibutuhkan sekitar Rp 320.000,
dengan perincian sbb:
BUNGEOPPANG DAN DORAYAKI (u/ 60 buah)
Harga /
Kebutuhan
Jumlah
Tepung terigu
5 kg
Baking powder
½ botol
Susu cair
satuan
Total
10.000
50.000
6.000
3.000
5 liter
13.000
65.000
Telur
½ kg
14.000
7.000
Margarin
½ kg
14.000
7.000
Gula
½ kg
12.000
6.000
Isian (pasta kacang merah, selai
coklat, selai stroberi, keju)
50.000
Kantong kertas (u/ kemasan)
½ bks
20.000
TOTAL
10.000
198.000
≈ 200.000
DDEOKBOKKI (u/ 20 porsi)
Harga /
Kebutuhan
Jumlah
satuan
Total
Ddeok (Korean rice cakes)
1 ½ kg
35.000
52.500
Korean fish cakes
½ bks
14.000
7.000
Gochujang (Korean sauce)
½ botol
38.000
19.000
Kol, daun bawang
5.000
Bawang putih
1.000
Gula
0,1 kg
12.000
1.200
Bubuk cabe
½ botol
10.000
5.000
Minyak sayur, penyedap
1.000
Air
1 liter
2.000
2.000
Kotak styrofoam kecil
20 pcs
1.000
20.000
TOTAL
113.700
≈ 120.000
2. Analisis Harga
Harga per buah dorayaki atau bungeoppang adalah Rp 4.000, dengan perincian
sebagai berikut:
 Adonan per buah (Rp 200.000/60) ≈ Rp 3.400
 Laba per buah
Total
= Rp
600 +
= Rp 4.000,-
Sedangkan harga ddeokbokki per porsi adalah Rp 12.000, dengan perincian sbb:
 Biaya per porsi (Rp 120.000/20) ≈ Rp 6.000
 Laba per porsi
= Rp 6.000 +
Total
= Rp 12.000,-
3. Analisis Keuntungan (asumsi terjual habis):
 Pendapatan kotor per hari (Rp 4.000 x 60 + Rp 12.000 x 20) Rp 480.000
 Modal per hari
Rp 320.000 –
 Laba kotor per hari
Rp 160.000
 Upah pegawai per hari (6 jam)
Rp 30.000 –
 Laba Bersih per hari
Rp 130.000
•
Persentase Laba : Laba bersih / modal x 100%
: 130.000 / 320.000 x 100% ≈ 41% (profitable)
BAGIAN 5: PEMBIAYAAN
Strategi Pembiayaan
Untuk awalnya, investor yang berminat untuk bekerja sama dapat menanamkan
modalnya pada bisnis “Ppang! Dora” demi membiayai modal awal usaha sebesar Rp
7.000.000 seperti yang dirincikan di atas dengan cara berikut:
1. Meminjamkan dana dengan pembagian keuntungan yang dirundingkan
kemudian
2. Memberikan dana dengan perolehan bagian keuntungan yang tentu lebih besar,
tapi juga menanggung risiko usaha bersama dengan wirausahawan.
BAGIAN 6: PEMASARAN
Rencana Pemasaran
Pemasaran akan dilakukan dengan membuat gerobak/counter/booth yang menetap di
depan minimarket. Dengan ini diharapkan dapat menarik minimalnya pengunjung dari
minimarket yang cukup banyak tiap harinya.
Rencana Iklan dan Promosi
1. Artikel Majalah
Karena target pasar utama dari bisnis ini adalah pecinta Korea dan Jepang yang
sebagian besar adalah anak muda, maka untuk iklan rencananya akan dilakukan melalui
pembuatan artikel yang dikirim ke berbagai majalah remaja. Selain tidak memerlukan
biaya, sekarang ini nyaris semua remaja membaca majalah dan sebagian besar bahkan
mencari rekomendasi tempat jajan ataupun belanja melalui majalah tersebut sehingga
diharapkan tujuan iklan akan mencapai target pasarnya secara langsung.
2. Brosur
Penyebaran brosur terhitung murah dan jika dihitung-hitung, hanya diperlukan
sekitar Rp 5.000/hari untuk 100 lembar brosur yang bisa diletakkan di dalam
minimarket tempat kita menyewa maupun dibagikan di tempat-tempat umum.
Download