BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy
Information Administration (EIA) dalam laporannya pada International Energy
Outlook 2013 (IEO2013) menyebutkan bahwa konsumsi energi dunia
diperkirakan naik 56% pada tahun 2040 yang disebabkan oleh pertumbuhan
ekonomi negara-negara berkembang. Salah satu faktor yang mendorong
pertumbuhan permintaan energi dunia hingga tahun 2040 adalah meningkatnya
pertumbuhan ekonomi di kawasan non-the Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD), yaitu Asia, terutama China dan India
(Kesicki, 2010 dan Breitenfellner et al., 2009).
Berdasarkan data dari EIA pada tahun 2012, dari 219 negara yang tercatat
ada enam negara Asia yang masuk peringkat 15 besar negara importir minyak
mentah, yaitu China, Jepang, India, Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia.
Gambaran peringkat produksi, konsumsi, ekspor dan cadangan minyak mentah
dari keenam negara tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1. Berdasarkan Table 1.1
terlihat bahwa Jepang, India dan China memiliki kontribusi besar dalam
konsumsi energi dunia.
1
Tabel 1.1: Peringkat Produksi, Konsumsi, Ekspor dan Cadangan Minyak
Mentah Enam Negara Asia Tahun 2012
Negara
Produksi Konsumsi
Net Ekspor
China
5
3
Jepang
79
4
India
26
5
Korea
Selatan
95
11
Singapura
95
20
Indonesia
25
15
Sumber: Energy Information Administration.
Importers (http://www.eia.gov/)
Cadangan
Minyak
216
215
214
15
73
23
213
90
209
91
203
28
2012. Top World Oil Net
Gambaran lebih jelas untuk Data net ekspor, konsumsi dan produksi
minyak mentah dari keenam negara selama tahun 1980 sampai dengan tahun
2013 dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1: Net Ekspor, Konsumsi dan Produksi Minyak Mentah India,
China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan dan Singapura (1980-2013)
India
China
2
Indonesia
Jepang
Korea Selatan
Singapura
Sumber: Energy Information Administration. 2012. Top World Oil Net Importers
(http://www.eia.gov/)
Berdasarkan Gambar 1.1 selama tahun 1980 sampai dengan 2013
pergerakan konsumsi dan ekspor dari keenam negara yang tidak mengalami
lonjakan besar adalah Jepang. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Jepang
memiliki startegi energi yang sangat baik, yaitu mendorong perusahaanperusahaan Jepang untuk meningkatkan proyek-proyek eksplorasi energi dan
3
pembangunan di seluruh dunia untuk mengamankan stabilitas pasokan minyak
dan gas alam di Jepang.
Harga minyak mentah (crude oil) terus meningkat dan mencapai titik
tertinggi pada Juni 2008 di $133,88/bbl. Pada Juli 2008 mulai terjadi penurunan
ketika itu berada di $94,45 dan mencapai titik terendah pada bulan November
2009 di $61,06/bbl setelah itu trennya kembali naik pada awal tahun 2010 dan
mencapai rekor tertinggi $122,77/bbl pada 23 Maret 2012. Harga minyak mentah
sulit untuk diprediksi, tetapi pada periode tahun 2008 - 2013 kenaikan harga
minyak terutama dipicu oleh meningkatnya permintaan di Asia Timur, terutama
China. Jika dilihat dari aspek-aspek positif, kenaikan harga minyak mentah akan
membuka lapangan kerja baru bagi negara-negara penghasil minyak. Apabila tren
kenaikan harga harga minyak terus berlanjut, standar hidup negara-negara
penghasil minyak akan meningkat secara signifikan. Namun, ketergantungan
pada ekspor minyak mentah juga merupakan salah satu risiko bagi negara-negara
pengekspor minyak.
Penelitian oleh Nizar (2012) menunjukkan dampak fluktuasi harga minyak
di pasar dunia terhadap perekonomian Indonesia periode tahun 2000–2011 yang
berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, mendorong laju inflasi
domestik, meningkatkan jumlah uang beredar di dalam negeri, berdampak negatif
terhadap nilai tukar riil rupiah dan menyebabkan naiknya suku bunga di dalam
negeri. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari fluktuasi harga minyak
pemerintah mulai melakukan langkah-langkah yang dapat mengalihkan kebiasaan
4
masyarakat yang boros BBM menjadi hemat BBM dan kebijakan yang
mendorong pengembangan energi alternatif.
Tren kenaikan harga minyak merupakan
tantangan besar bagi negara-
negara pengimpor minyak bersih, terutama di negara-negara berkembang dan
negara-negara Afrika, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dampak dari tren kenaikan harga minyak mentah sangat berbahaya bagi negaranegara pengimpor minyak bersih karena mereka bergantung pada minyak
sehingga dapat menyebabkan beban hutang yang sangat tinggi.
Kenaikan harga minyak menyebabkan terjadinya resesi ekonomi, inflasi
yang tinggi, penurunan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Barsky dan Kilian (2004) meninjau argumen yang mendukung pandangan
tersebut, salah satunya adalah mengamati beberapa kesulitan konseptual dalam
menentukan peran pemerintah terhadap guncangan harga minyak dalam
menjelaskan fluktuasi ekonomi makro.
Dalam literatur ekonomi keuangan, pasar saham dikenal sebagai barometer
kondisi ekonomi suatu negara. Dalam hal ini, perilaku harga saham dibentuk
berdasarkan kinerja ekonomi dan lingkungan politik. Pasar saham memainkan
peran penting dalam pertumbuhan sektor-sektor kunci ekonomi dan pada
akhirnya akan mempengaruhi perekonomian negara. Selain itu pasar saham juga
memainkan peran penting bagi industri dan investor untuk mendapatkan hasil
maksimal atas investasinya (Aurangzeb, 2012). Kenaikan indeks atau
pertumbuhan yang konsisten dalam indeks merupakan indikasi adanya
pertumbuhan ekonomi dan jika harga indeks dan saham turun atau berfluktuasi
5
memberikan indikasi ketidakstabilan dalam perekonomian di suatu negara.
Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh
berbagai variabel seperti Gross Domestic Product (GDP), Foreign Direct
Investment (FDI), inflasi, suku bunga, jumlah uang beredar, nilai tukar dan
banyak lagi yang lainnya. Mutasi harga saham dipengaruhi oleh perubahan
faktor-faktor fundamental ekonomi dan harapan tentang prospek masa depan dari
fundamental tersebut. Indeks pasar saham adalah merupakan cara untuk
mengukur kinerja pasar dari waktu ke waktu. Indeks-indeks ini digunakan
sebagai dasar untuk investor atau fund manager dalam membandingkan hasil
investasi mereka dengan return pasar.
Banyak penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, Inggris dan Jepang
untuk mengetahui hubungan antara variabel ekonomi makro dan fluktuasi harga
saham. Temuan dari studi tersebut menunjukkan bahwa variabel makroekonomi
memiliki dampak signifikan terhadap harga saham. Hasil ini membantu investor
untuk membuat prediksi yang lebih baik tentang pergerakan harga saham setiap
kali terjadi perubahan posisi pada variable ekonomi makro.
Janor et al., (2013) menyatakan harga minyak selain mempengaruhi
indikator-indikator makro ekonomi secara langsung juga dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan melalui pengaruh pada biaya operasional dan pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu kenaikan harga minyak tidak hanya berpengaruh
pada sektor pertambangan tetapi juga sektor komoditi lainnya, hal tersebut dapat
terlihat dari Indeks Harga Saham (IHS) setiap komoditi yang terkoreksi akibat
6
fluktuasi harga minyak dunia. Gambaran pergerakan IHS seluruh komoditi dapat
terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berdasarkan uraian diatas, dirasakan perlu untuk menganalisis seberapa
besar pengaruh harga minyak dunia terhadap composite stock index di negaranegara Asia yang menjadi net importir minyak mentah. Penelitian-penelitian
sebelumnya mengambil data sampai dengan tahun 2011, sedangkan pada
penelitian ini data yang diambil sampai dengan tahun 2013. Negara yang diambil
dalam penelitian ini adalah enam negara Asia yang termasuk dalam 15 (lima
belas) besar importir minyak mentah menurut Energy Information Administration
(EIA) pada tahun 2012, yaitu Indonesia, Jepang, India, Singapura, China, Korea
Selatan. Penelitian ini juga untuk menguji kembali hasil penelitian sebelumnya
apakah masih relevan sampai dengan tahun 2013 di negara Asia yang dipilih.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah
penelitian yang dikaji dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh harga
minyak terhadap composite stock index negara net importir minyak mentah?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh fluktuasi harga
minyak mentah terhadap pergerakan composite stock index pada negara net
importir minyak mentah di Asia.
7
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengaruh harga minyak
mentah terhadap composite stock index pada negara net importir minyak mentah
antara lain adalah:
1.
Memberikan gambaran yang lebih jelas kepada investor akan pengaruh
harga minyak terhadap composite stock index sehingga dapat mengambil
tindakan yang tepat untuk memaksimalkan tingkat pengembalian atas
saham yang dimilikinya dan meminimalkan risiko kesalahan keputusan
investasi.
2.
Memperkirakan pergerakan indeks dan menganalisis hal yang sama untuk
composite stock index di negara importir lainnya.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada sampel dan data sebagai berikut:
1.
Enam negara di Asia yang termasuk dalam 15 besar negara net importir
minyak mentah menurut EIA pada tahun 2012.
2.
Data yang digunakan adalah data bulanan tahun 2008 sampai dengan tahun
2013.
8
1.6. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan yang akan diteliti
dan dianalisa, perumusan masalah, hipotesis penelitian serta tujuan dan manfaat
penelitian.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Pada bab ini memuat penjelasan mengenai penelitian sebelumnya dan teori-teori
yang berkaitan serta mendukung dalam pembahasan permasalahan dan analisis
data.
Bab III. Metode Penelitian
Pada bab ini dibahas mengenai populasi dan sampel, pengumpulan data, definisi
variabel penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV. Analisis Data
Pada bab ini memuat hasil penelitian yang terdiri dari penentuan model estimasi,
penentuan metode estimasi, hasil pengujian asumsi klasik dan kesesuaian model
serta interpretasi model.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisi penulisan terakhir tesis yang isinya mengenai kesimpulan,
keterbatasan penelitian dan saran dari hasil analisis yang telah dilakukan.
9
Download