Fixed drug eruption (FDE)

advertisement
Fixed drug eruption (FDE)
Dasar diagnosis erupsi obat alergi adalah:
1. Anamnesis yang teliti mengenai:
a. Obat-obatan yang dipakai
b. Kelainan kulit yang timbul akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya obat
c. Rasa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebris.
2. Kelainan kulit yang ditemukan:
a. Distribusi : menyeluruh dan simetris
b. Bentuk kelainan yang timbul
Penegakkan diagnosis harus dimulai dari pendeskripsian yang akurat dari jenis lesi dan
distribusinya serta tanda ataupun gejala lain yang menyertainya. Data mengenai semua jenis obat
yang pernah dimakan pasien, dosisnya, data kronologis mengenai cara pemberian obat serta
jangka waktu antara pemakaian obat dengan onset timbulnya erupsi harus ikut dikumpulkan.
Fixed drug eruption (FDE) merupakan salah satu bentuk erupsi kulit karena obat yang unik,.
FDE ditandai oleh makula hiperpigmentasi dan kadang-kadang bula diatasnya , yang dapat
muncul kembali ditempat yang sama bila minum obat yang sama. FDE adalah erupsi alergi obat
yang melulu dicetuskan oleh obat atau bahan kimia. Tidak ada faktor etiologi lain yang dapat
mengelisitasi.
Fixed Drug Eruption (FDE). Lesi baru akan timbul satu minggu sampai dua minggu setelah
paparan pertama kali dan akan diikuti timbul lesi berikutnya dalam jangka waktu 24 jam. FDE
ini akan terlihat sebagai makula yang soliter, eritematosa dan berwarna merah terang dan dapat
berakhir menjadi suatu plak edematosa. Lesi biasanya akan muncul di daerah bibir, wajah,
tangan, kaki dan genitalia.
Patogenesis FDE sampai saat ini belum diketahui pasti, diduga karena karena reaksi imunologi.
Berdasarkan mekanisme imunologik yang terjadi pada reaksi obat dapat berupa IgE mediated
drug eruption, immunecomplex dependent drug reaction, cytotoxic drug induced reacti
on dan cell mediated reaction.
GAMBARAN KLINIS
FDE dapat timbul dalam waktu 30 menit sampai 8 jam setelah ingesti obat secara oral. Lesi
berupa makula oval atau bulat, berawarna merah atau keunguan, berbatas tegas, seiring dengan
waktu lesi bisa menjadi bula, mengalami deskuamasi atau menjadi krusta.. Ukuran lesi bervariasi
mulai darilentikuler sampai plakat. Lesiawal biasanya soliter, tapi jika penderita meminum obat
yang sama maka lesi yang lama akan timbul kembali disertai dengan lesi yangbaru. Namun
jumlah lesi biasanya sedikit. Timbulnya kembali lesi ditempat yang sama menjelaskan arti kata
“fixed” pada nama penyakit tersebut.
Lesi dapat dijumpai dikulit dan membran mukosa yaitu di bibir, badan, tungkai, tangan dan
genital. Tempat paling sering adalah bibir dan genital. Lesi FDE pada penis sering disangka
sebagai penyakit kelamin.Gejala lokal meliputi gatal dan rasa terbakar , jarang dijumpai gejala
sistemik.Tidak dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regional. Lesi pada FDE jika
menyembuh akan meninggalkan bercak hiperpigmentasi post inflamasi yang menetap
dalam jangka waktu lama.
HISTOPATOLOGI
Gambaran histologi FDE menyerupai eritema multiforme (EM). Seperti pada EM reaksi dapat
terjadi di dermis atau epidermis atau keduanya. Yang paling sering adalah yang melibatkan
dermis dan epidermis.
Pada tahap awal pemeriksaan histopatologi menggambarkan adanya bula
subepidermal dengan degenerasi hidropik sel basal epidermis. Dapat juga dijumpai diskeratosis
keratinosit dengan sitoplasma eosinofilik dan inti yang piknotik di epidermis.
Pada tahap lanjut dapat dilihat melanin dan makrofag pada dermis bagian atas dan terdapat
peningkatan jumlah melanin pada lapisan basal epidermis.
PRURIGO SIMPLEKS
Dasar diagnosa Prurigo
Predileksi
Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian ekstensor ekstremitas, terbanyak pada tungkai
dan bokong. Muka dan bagian kepala yang berambut juga dapat terkena tersendiri atau bersama-sama
dengan tempat lainnya.
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis dapat bervariasi. Lesi biasanya muncul dalam kelompok-kelompok, sehingga papulpapul, vesikel-vesikel dan jaringan-jaringan parut sebagai tingkat perkembangan penyakit terakhir dapat
terlihat pada saat yang bersamaan. Tampak terdistribusi simetris, kecil, gatal yang terus menerus, dan
terlihat sebagai papul beratap seperti kubah dan kadang terdapat lepuh. Gatal yang parah dapat membuat
pasien terus menggaruk sehingga memberikan gambaran papul yang ekskoriasi disertai likenifikasi atau
penebalan pada kulit. Dapat menyebabkan stres karena rasa sangat gatal hingga sering membuat sulit tidur
Beberapa variasi prurigo pemah dilaporkan. Prurigo melanotik Pierini dan Borda terjadi pada wanita usia
pertengahan berupa pruritus bersamaan dengan sirosis biliaris primer. Lesi berupa hiperpigmentasi
retikular, sangat gatal, terutama mengenai badan. Prurigo kulit kepala yang berambut dapat terjadi secara
sendiri atau bersama-sama dengan lesi prurigo di tempat lain.
DERMATOSIS PRURIGINOSA
Pada kelompok penyakit ini prurigo papul terdapat bersama-sama dengan urtika, infeksi piogenik,
tanda-tanda bekas garukan, likenifikasi dan eksematisasi. Termasuk dalam kelompok penyakit ini
antara lain, ialah : strofulus, prurigo kronik multiformis Lutz, dan prurigo Hebra.1,3,4,5
a. Strofulus
Penyakit ini juga dikenal sebagai urtikaria papular, liken urtikatus dan strofulus pruri-ginosis, sering
dijumpai pada bayi dan anak-anak. Papul-papul kecil yang gatal tersebar di lengan dan tungkai,
terutama mengenai bagian ekstensor. Lesi muia-mula berupa urticated papules yang kecil, akibat
garukan menjadi ekskoriasi dan mengalami infeksi sekunder atau likenifikasi Lesi-lesi muncul
kembali dalam kelompok, biasanya pada malam hari. Tetapi lesi dapat bertahan sampai 12 hari.
Semua tingkatan perkembangan dan regresi papul-papul dapat dilihat pada saat yang bersamaan.
Serangan dapat berlangsung bulanan sampai tahunan. Biasanya tidak disertai pembesaran kelenjar
getah bening maupun gejala konstitusi.
Urtikaria papular merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap gigitan fleas *), gnats **),
nyamuk, kutu dan yang tersering ialah kepinding.
Gambaran histopatologiknya menyerupai reaksi gigitan artropod. Terdapat sebukan infiltrat
perivaskular yang superfisial dan dalam, yang terdiri atas limfosit, histiosit dan eosinofil.
Pengobatan mencakup pemberantasan serangga yang mungkin dapat mengenai anak, terutama
fleas (cat & dog fleas, dan kuman fleas), serta kutu busuk. Tempat-tempat tidur binatang
peliharaan harus disemprot dengan insektisida. Juga lemari-lemari, sela-sela rumah, permadani
dan perkakas rumah tangga disemprot dengan semprotan insektisida dua kali seminggu. Secara
topikal penderita diberikan losio antipruritus. Krim kortikosteroid dapat dipakai. Antihistamin per oral
dapat menghilangkan rasa gatal.
b. Prurigo kronik multiformis Lute
Kelainan kulitnya berupa papul prurigo, disertai likenifikasi dan eksematisasi. Di samping itu
penderita juga mengalami pembesaran kelenjar getah bening (limfadenitis dermatopatik) dan
eosinofilia. Pengobatan bersifat simtomatik.
PRURIGO HEBRA
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Penyebabnya yang pasti belum diketahui. Umumnya ada saudara yang juga menderita penyakit ini,
karena itu ada yang menganggap penyakit ini herediter.
Sebagian para ahli berpendapat bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya
nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang ada dalam ludah serangga menyebabkan alergi. Di
samping itu juga terdapat beberapa faktor yang berperan, antara lain : suhu, investasi parasit
(misalnya Ascaris atau Oxyruris). Juga infeksi fokal, misalnya tonsil atau saiuran cerna, endokrin, alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi.
GEJALA KLINIS
Mulainya penyakit sering pada anak berumur di atas satu tahun. Kelainan yang khas ialah adanya
papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. Garukan
yang terus menerus menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan likenifikasi. Sering
pula terjadi infeksi sekunder. Jika telah kronik tampak kulit yang sakit lebih gelap kecotdatan dan
berlikenifikasi. 1,4,5
Tempat predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik, dapat meluas ke bokong dan perut,
muka dapat pula terkena. Biasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan
bagian proksimal. Demikian pula umumnya tungkai lebih parah daripada lengan. 1,4,5
Kelenjar getah bening regional biasanya membesar, meskipun tidak disertai infeksi, tidak nyeri,
tidak bersupurasi, pada perabaan teraba lebih lunak. Pembesaran tersebut disebut bubo prurigo.
Keadaan umum penderita biasanya pemurung atau pemarah akibat kurang tidur, kadang-kadang
nafsu makan berkurang sehingga timbul anemia dan malnutrisi. 1,4,5
Untuk menyatakan berat-ringannya penyakit dipakai istilah prurigo mitis, jika ringan, bila
berat disebut prurigo feroks (agria). Prurigo mitis hanya terbatas di ekstremitas bagian
ekstensor serta sembuh sebelum akil balik. Sebaliknya prurigo feroks, lokasi lesi lebih luas
dan berlanjut sampai dewasa.
HISTOPATOLOGI
Gambaran histopatologik tidak khas, sering ditemukan akantosis, hiperkeratosis, edema pada
epidermis bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pada papul yang masih baru terdapat pelebaran
pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang seki-tar papul dan dermis bagian atas.
Bila telah kronik infiltrat kronis ditemukan di sekitar pembuluh darah serta deposit pigmen di
bagian basal.
PRURIGO NODULARIS
ditandai oleh adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama terdapat di ekstermitas bagian
ekstensor (lengan atau tungkai).
PATOFISIOLOGI
Trauma mekanis kronis terhadap kulit menyebabkan penebalan pada kulit. Penggarukan,
penggosokan, dan penyentuhan yang berulang menghasilkan plak atau likenifikasi nodular dan
hiperkeratosis hingga perubahan pigmen (hiperpigmentasi). Jika tidak ditangani dengan baik, akan
terjadi lesi ekskoriasi yang berskuama, krusta, atau membentuk keropeng. Penjelasan dari rasa gatal
masih belum diketahui.
Sel mast dan netrofil ditemukan lebih banyak dibandingkan nilai normal, namun produk degranulasi
tidak meningkat. Eosinofil tidak meningkat, namun produk granula protein (seperti protein dasar
besar, protein kation eosinofilik, dan neurotoxin derivat eosinofil) secara signifikan mengalami
peningkatan jumlah. Nervus papilar dermal dan sel Merkel merupakan nervus sensoris yang
ditemukan pada dermis dan epidermis, keduanya mengalami peningkatan jumlah pada Prurigo
Nodularis. Ini merupakan reseptor neural terhadap rangsang sentuhan, temperatur, nyeri, dan gatal.
Gen kalsitonin—berhubungan dengan peptida dan nervus imunoreaktif substansi P dinyatakan
meningkat pada kulit dengan prurigo nodularis dibandingkan dengan kulit normal. Neuropeptida ini
akan memediasi inflamasi meurogenik kutaneus dan pruritus. Interleukin 31, a sel T-derivat sitokin
yang menyebabkan pruritus berat dan dermatitis juga mengalami peningkatan.
PREDILEKSI
Dapat muncul di seluruh bagian tubuh, namun yang terbanyak muncul pada ekstermitas bagian
ekstensor (lengan atau tungkai), pada permukaan anterior paha, dan dapat pula timbul pada
batang tubuh; seperti punggung, bokong, dada, dan bahu.
GEJALA KLINIS











Lesi berupa nodus atau papul
Biasanya simetris, bersisik, hiperpigmentasi atau purpura, dan keras
Dapat tunggal atau multiple
Lebih besar dari 0,5 cm dan kurang dari 2 cm (3-20 mm ), ukurannya menetap, jarang
membesar atau mengecil, dan tidak spontan berubah
Jumlahnya semakin bertambah, bisa mencapai ratusan
Lesi ekskoriasi biasanya datar, mencekung, atau terdapat krusta diatasnya Bila
perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan berubah menjadi verukosa atau
mengalami fisurasi.
Nodus awalnya dapat muncul di folikel rambut
Pola nodus dapat berbentuk folikular
Pada Prurigo Nodularis, nodus terbentuk sebelum rasa gatal muncul kemudian menjadi
sangat gatal
Rasa gatal dapat membuat sulit tidur saat maalam dan menganggu aktivitas saat siang
Dapat berdarah, luka, dan terinfeksi jika terus menerus digaruk
HISTOPATOLOGI
Gambaran histologik akan memperlihatkan:
1. Penebalan epidermis, sehingga tampak hiperkeratosis, hipergranulosis, akantosis yang tak
teratur atau disebut juga sebagai hiperplasi psoriasiformis yang tak teratur.
2. Penebalan stratum papilaris dermis, yang ter-diri atas kumpulan serat kolagen kasar, yang arahnya
tegak lurus terhadap permukaan kulit (disebut sebagai collagen in vertical streaks).
3. Sebukan sel-sel radang sekitar pembuluh darah yang melebar di dermis bagian atas. Sel-sel
tersebut terutama terdiri atas limfosit dan histiosit.
Download