BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan ditiap dunia usaha salah satunya yaitu pada restoran, dan sampai saat ini pemasaran masih mempengaruhi keberhasilan suatu restoran untuk dapat bertahan di dalam pangsa pasar. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008,p5) pemasaran adalah pemenuhan kepuasan pelanggan demi suatu keuntungan. Dan tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai – nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan pelanggan. Banyak orang menganggap pemasaran hanya sekedar penjualan atau periklanan namun pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian lama “katakan dan jual” tetapi dalam pengertian baru yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika pemasaran memahami nilai superior, menetapkan harga, mendistribusikan, mempromosikan produknya dengan efektif, produk ini akan terjual dengan mudah. Definisi Pemasaran menurut Umar (2005,p31) adalah meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Jadi dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan yaitu menggabungkan suatu perencanaan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan produk dan jasa konsumen serta memperoleh suatu keuntungan.Kegiatan pemasaran harus memuaskan kebutuhan atau keinginan para konsumen, supaya mendapatkan tanggapan yang postif dari konsumen serta memperoleh keuntungan untuk perusahaan itu sendiri. 2.1.2 Definisi Strategi Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan serta pendaya gunaan serta lokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan (Rangkuti,2006,p3) Menurut Porter (Rangkuti,2006,p3) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai suatu keunggulan bersaing. Jadi dapat disimpulkan strategi adalah rencana yang disatukan yang menguhubungkan keunggulan suatu perusahaan dengan tantangan lingkungan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2.1.3 Definisi Strategi Pemasaran Untuk sukses pada pasar yang kompetitif saat ini setiap perusahaan berlomba untuk menjadi pilihan utama konsumen. Perusahaan berharap dapat menciptakan tanggapan yang postif dan mencapai hubungan yang menguntungkan, mereka harus mendapatkan target pelanggan yang dituju dari para pesaing yaitu salah satunya dengan cara selalu mengembangkan kemampuan di perusahaan tersebut. Tetapi sebelum memenuhi kebutuhan para konsumen, perusahaan harus terlebih dahulu menganalisa apa yang dibutuhkan konsumen saat ini. Maka dari itu diperlukannya strategi pemasaran agar perusahaan berhasil di dalam persaingan dunia usaha. Menurut Philip Kotler & Gary Armstrong (2008,p46) diantaranya terdapat banyak perbedaan jenis konsumen dengan perbedaan jenis keinginan. Berikut ini adalah 3 strategi marketing yang perlu diperhatikan : 1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation) Pasar terdiri dari banyak tipe konsumen yang memiliki perbedaan.Hal ini termasuk perbedaan dalam kebutuhan, sumbedaya, lokasi, sifat pembelian, dan pola pembelian.Perusahaan membutuhkan segmentasi pasar untuk membagi dan mengelompokkan pasar yang besar menjadi pasar yang lebih kecil, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Segmentasi pasar adalah suatu proses dalam membagi pasar menjadi kelompok konsumen yang berbeda dengan memiliki kebutuhan yang berbeda, karakteristik, atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk terpisah atau program pemasaran. 2. Penargetan Pasar (Market Targeting) Penargetan pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing – masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen pasar yang dimasuki.Perusahaan menargetkan daya tariksegmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai Pelanggan terbesar dan mempertahankannya sepanjang waktu . 3. Positioning Pasar (Market Positioning) Positioning adalah Pengaturan sebuah produk untuk menduduki tempat produk tersebut ke tempat yang lebih jelas, memiliki ciri khas, dan diinginkan relatif terhadap produk bersaing didalam pikiran para konsumen.Dalam menentukan postioning yang perlu diperhatikan adalah memposisikan produk berdasarkan sifat produk tersebut, memposisikan produk berdasarkan kebutuhan atau manfaat yang ditawarkan, memposisikan produk pada waktu penggunaan, memposisikan produk kelas tertentu bagi penggunaannya, memposisikan produk langsung berhadapan dengan pesaing, dan memposisikan produk untuk kelas yang berbeda. 2.1.4 Strategi Bauran Pemasaran Menurut Philip Kotler & Gary Armstrong (2008,p48) definisi bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Berdasarkan pernyataan diatas unsur pemasaran yang saling berkaitan , di organisir, untuk mencapai tujua dari perusahaan yang telah disepakati dan memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Zeithaml & Bitner mengatakan bahwa terdapat tujuh Unsur bauran pemasaran yaitu produk, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Beriut ini gambaran mengenai unsur - unsur bauran pemasaran : Product Place Promotion Variety Channel Advertising Quality Exposure Personal selling Design Intermediaries Sales promotion Features Location Public relation Brand Name Transportation Publicity Packaging Inventory Price People Physical Evidence List Price Employees Facility design Discount Recruiting Equipment Allowances Rewards Signage Payment period Teamwork Reports Credit terms Customer Employee dress Education training Guarantees Process Standardized Customized Complex Customer involvement Flow of activities Gambar 2.1 Bauran Pemasaran Sumber : Valerie Zethaml & Mary Jo Bitner (2000,p19) 2.1.5 Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008,p370) alat pemasaran yang menghubungkan secara langsung dimana digunakan oleh perusahaan mengkomunikasikan pelanggan secara persuasifdan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Berikut ini ada lima bauran komunikasi pemasaran yaitu : 1. Iklan (Advertising) Komunikasi bersifat nonpersonal mengenai suatu organisasi, ide promosi, produk, atau layanan yang diidentifikasi oleh sponsor. 2. Promosi penjualan (Sales promotion) Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa 3. Hubungan masyarakat (Public Relation) Membangun hubungan yang baik dengan berbagai perusahaan umum dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang baik, mengatasi dan menangani rumor, cerita dan acara – acara yang menguntungkan. 4. Penjualan scara pribadi (Personal Selling) Persentasi perorangan oleh tenaga penjualan oleh perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan bersama konsumen. 5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Hubungan langsung dengan masing – masing pelanggan yang dituju bersama untuk tujuan yang baik, memperoleh tanggapan yang baik serta membina hubungan dengan pelanggan mengunaka telepon, e-mail, dan perangkat lainnya untuk berkomnikasi secara langsung dengan konsumen. 2.2 Periklanan 2.2.1 Definisi Periklanan Kegiatan pemasaran lebih dari mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen.Pemasaran meliputi semua tahapan yaitu mulai dari menciptakan suatu produk, hingga transaksi jual beli terjadi.Salah satu kegiatan pemasaran yang efektif adalah periklanan, iklan adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mengajak para audiensuntuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide atau layanan. Menurut Morissan (2007,p14) pengertian iklan yanga dikutip dari Ralph S.Alexander bahwa iklan adalah bentuk komunikasi non personal, mengenai suatu organisasi produk, pelayanan atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Pengartian pada kalimat “dibayar” waktu bagi suatu pesan di dalam iklan pada umumnya harus dibeli dan pengartian pada kalimat “non personal” berarti iklan tersebut melibatkan media massa seperti tv,radio,majalah,dan Koran yang dapat mengirim pesan iklan tersebut kepada konsumen. Rendra Widyautama (2007) mengemukakan pengertian periklanan yang dikutip dari Philip Kotler (1991) iklan sebagai bentuk penyajian non personal , promosi ide – ide, promosi barang, produk atau jasa, yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Dalam pernyataan diatas yang artinya adalah di dalam penyampaian pesan, komunikator melakukan dengan cara membayar kepada pemilik media. Pernyataan yang berasal dari Kotler dan Armstrong (2007,p14)menyatakan periklanan adalah segala biaya yang harus dikeluarkan oleh sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. 2.2.2 Prinsip Dasar Periklanan Rendra Widyatama (2007,p17) mengemukakan enam prinsip iklan yang mendasar adalah : • Adanya pesan Iklan harus mengandung pesan yang dsampaikan kepada konsumen, tanpa adanya pesan di dalam iklan maka konsumen tidak akan mengerti dengan jelas. • Menggunakan Sponsor Iklan dibuat oleh sponsor yang teridentifikasi, bila tidak ada sponsor.maka tidak ada pesan di dalam iklan tersebut • Dilakukan dengan cara nonpersonal komunikasi Pengertian dari Nonpersonal yaitu tidak dalam bentuk bertatap muka.penyampaian iklan melalui media masa seperti tv,radio, majalah, dan Koran. • Bersifat mempersuasive masyarakat Iklan yang disampaikan kepada masyarakat bersifat membujuk atau meyakinkan para audiens supaya terpengaruh oleh produk yang ditawarkan. • Dalam menyampaikan pesan, dilakukan dengan cara membayar Penyampaian pesan dilakukan dengan cara membayar. Pesan yang dilakukan dengan cara tidak membayar akan dimasukkan kedalam kategori komunikasi yang lain. Membayar iklan tidak saja dilakukan dengan menggunakan uang, bias melakukan dengan cara barter, waktu dan kesempatan. • Penyampaian pesan tersebut , mengharapkan audiens sebanyak banyaknya. Seluruh pesan di dalam iklan merupakan pesan yang efektif, yang artinya adalah mampu mempengaruhi konsumen untuk mengikuti pesan iklan.Berharap pada promosi lewat iklan ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. 2.2.3 Fungsi Iklan Periklanan adalah salah satu alat komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran.Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi yang bermanfaat pada masyarakat. Berikut ini berdasarkan fungsi dari iklan menurut Kotler & Armstrong (2008,p397) yaitu ; 1. Iklan infomasi (Informative advertising) • Iklan bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan mengenai produk baru atau fitur baru dari produk yang sudah ada • Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk • Menjelaskan cara kerja produk • Mengurangi ketakutan konsumen • Mengoreksi produk 2. Iklan yang membujuk (Persuasiv advertising) • Bertujuan untuk menciptakan kesukaan dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan produk dan jasa • Mengajak masyarakat untuk memakai merek tertentu • Menganjurkan untuk membeli • Mengubah persepsi konsumen • Membujuk untuk membeli sekarang 3. Iklan pengingat (Reminder advertising) • Iklan ini bertujuan untuk menstimulasi pembelian produk dan jasa kepada para konsumen secara berulang • Mengingatkanbahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat • Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut • Menjaga kesadaran akan produk • Menjalin hubungan baik dengan konsumen 2.2.4 Jenis – Jenis Iklan Menurut Kotler & Armstrong (2008,p405) periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi barang atau jasa secara non personal oleh suatu ponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Terdapat bemacam jenis iklan yaitu diantaranya: a. Iklan Konsumen Pemasangn iklan meliputi produk yang digunaka masyarakat contohnya seperti sampo, sabun, dsb. b. Iklan Perdagangan Pemasangan iklan ini ditujukan kepada distributor atau pedagang, para agen,eksportir, importir, para pedagang kecil dan besar. Barang – barang yang diiklankan adalah barang yang dijual kembali. c. Iklan Eceran Pemasangan iklan yang dirancang untuk iklan perdagangan dan iklan untuk konsumen. contohnya seperti iklan yang di tayangkan oleh pasar swalayan atau took yang berukuran besar. Iklan ini biasanya ditempatkan di semua toko, grosir, agen, penjual,.Yang menjual produk yang sudah jadi ke tangan konsumen. d. Iklan Antar Bisnis Produk yang iklankan adalah barang yang harus diolah dan menjadi unsur produksi.Termasuk disini adalah penjualan bahan mentah, komponen, suku cadang, asesoris, fasilitas pabrik dsb. e. Iklan Keuangan Pemasangan iklan ini meliputi iklan untuk nasabah, bank, asuransi, terkadang iklan ini disertakan pula laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, catatan investasi dalam bentuk obligasi, dan hal – hal yang menyangkut keuangan. f. Iklan Lowongan Kerja Iklan ini berhubungan dengan pengrekrutan calon karyawan.Iklan ini mengklompokkan target sasaran karena tidak semua audiens dapat menjadi target iklan. 2.2.5 Pengaruh Iklan Begitu banyak iklan yang muncul menyelimuti kehidupan kita, sehingga iklan yang sedikit atau banyak dipastikan akan membawa dampak dan dapak tersebut sangat beragam. Rendra Widyatama (2007,p156) mengatakan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi iklan diantaranya : 1. Faktor ekonomi Pengaruh iklan yang memberikan dampak nyata tejadi dalam bidang ekonomi.Hal ini iklan harus dilihat dari dua sisi. Yang pertama iklan sebagai transaksi yang mampu mempengaruhi kehidupan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat pada sisi ini, kita memandang iklan layaknya kegiatan ekonomi lainnya, semacam jual beli barang atau jasa dan iklan membayar media yang dipilih. 2. Pengaruh psikologis Selain menimbulkan dampak eknomi, iklan juga menimbulkan dampak psikologis.Dampak ini sangat bermacam – macam, meliputi aspek kognitif, afektif, dan kognitif. Pengaruh psikologis yang terjadi dalam aspek kognitif dapat menimbulkan perhatian ke masyarakat terhadap sesuatu yang lebih besar kepada sesuatu produk yang di iklankan secara rutin. Sebaiknya kita sebagai masyarakat tidak perlu terlalu terpengaruh oleh iklan 3. Pengaruh sosial dan budaya Pengaruh sosial dan budaya pada iklan mempengaruhi pada nilai, gaya hidup, maupun standar budaya tertentu, termasuk mempengaruhi standar moral, etika maupun estetika. 2.2.6 Dimensi Periklanan Menurut Ferrinadewi dan Darmawan (2004,p 30) periklanan dapat berbentuk brosur, billboar, poster dll. Iklan membantu memperkuat informasi yang dibutuhkan konsumen melalui berbagai stimulus utama yaitu terdiri dari : 1. Ukuran dan Intensitas Rangsangan yang lebih besar akan lebih diperhatikan daripada yang kecil. Maka dari itu, iklan sehalaman penuh serta intensitas lebih lama ditayang akan lebih mendapat perhatian daripada iklan setengah halaman yang intensitasnya penayangannya hanya sebentar. 2. Warna Kualitas kemasan yang berwarna terang akan mendapat perhatian yang lebih daripada kualitas warna yang buruk. 3. Posisi Arah penempatan suatu objek pada sudut pandang seseorang. 4. Isolasi Pemisahan objek perangsang yang satu dari objek yang lain dengan menempatkan pesan yang jelas ditengah, jadi suatu individu hanya memperhatikan satu rangsangan. 5. Format Mengarah bagaimana pesan disampaikan. 6. Pesan Yang Dipadatkan Mengindikasikan untuk mempercepat suatu pesan sehingga konsumen dapat mengingat produk pada tingkat yang sama dengan standar iklan yang sama. 7. Kuantitas informasi Berkaitan dengan kapasitas konsumen yang terbatas untuk memproses informasi.Iklan dari suatu produk harus memberikan informasi yang relevan. 2.2.7 Berbagai Jenis Media Iklan, Kekuatan dan Kelemahannya Media adalah saluran - saluran komunikasi yang menyampaikan pesanpesan pengiklan ke khalayaknya (Monlee dan Carla, 2007, p230). Menurut Kasali (1995) media dibagi menjadi dua yaitu: 1. Media Lini Atas (above-the-line media) Aktifitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Yang terdiri dari: • Televisi sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Kelebihan: - Dampak yang kuat, kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera: penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaanpekerjaan kreatif dengan mengombinasikan gerakan, kecantikan, suara, suara, warna, drama, dan humor. - Pengaruh yang kuat, televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi, sebagai sumber berita, hibran, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih “percaya” pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafiditas pengiklan. - Efisiensi biaya, banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjagkau khalayak sasaran yang sangat luas.Jutaan orang menonton televisi secara teratur.Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak.Jangkauan masal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. Kelemahan: - Biaya yang besar, kelemahan yang paling serius dalam beriklan di televisi adalah biaya absolut yang sangat ekstrim untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial. Sekalipun biaya untuk menjangkau setiap kepala adalah rendah, biaya absolut dapat membatasi niat pengiklan. Biaya produksi, termasuk biaya pembuatan film dan honoranium artis yang terlibat, bisa menghabiskan jutaan rupiah. Belum lagi penyiarannya yang harus diulangulang pada jam-jam siaran utama. - Khalayak yang tidak selektif, sekalipun berbagai teknologi telah diperkenalkan untuk menjangkau sasaran yang lebih efektif, televisi tetap sebuah media yang tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah. Jadi, iklan-iklan yang disiarkan di televisi memiliki kemungkinan menjangkau pasar tidak tepat. - Kesulitan teknis, media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklaniklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiaran. • Radio Radio media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu.Dalam masyarakat agraris dengan jangkauan wilayah yang sangat luas, radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat. Kekuatan: - Selektifitas pandangan, dibandingkan dengan media lainnya, setiap radio siaran yang mempunyai pendengar yang spesifik. Jika televisi dilihat oleh segala lapisan masyarakat, maka setiap stasiun radio memiliki pendengar yang berbeda-beda. Radio Prambors misalnya, mempunyai pendengar dari kalangan remaja di Jakarta, yang memiliki kelas sosial ekonomi menengah ke atas dan cenderung metropolis. Dari segi ini pengiklan dapat memilih stasiun radio mana yang format programnya cocok atau sesuai dengan prospeknya. - Biaya Produksi yang Rendah, pengiklan tidak perlu menghabiskan biaya yang besar untuk membuat copy atau jingles untuk menyampaikan pesan mereka. Mulai dari yang sederhana, yakni pesan yang dibuat sebagai berita yang dibacakan oleh penyiar, sampai pada pembuatan jingle dengan suara- suara yang khas. - Imajinatif, radio menawarkan peluang kreatif yang unik bagi pengiklan. Karena tidak menyajikan gambar, radio bermain dalam theater of the mind. Ini berarti pendengar membuat gambaran sendiri-sendiri dalam benaknya, visi dan persepsi muncul dalam imajinasi masing-masing pendengar. - Radio Bersifat Mobil, radio dapat dibawa ke mana saja orang pergi. Di kotakota besar radio dibawa dalam mobil menemani orang dalam perjalanan.Sedangkan di pedesaan, radio dapat dibawa ke sawah menemani petani yang tengah membajak sawah. Radio juga tidak memerlukan enerji listrik yang besar. - Menghanyutan Pendengar, dalam radio, penyiar menyajikan infeksi, empasis, dan emosi. Beberapa tekanan pada kata-kata tertentu dengan menggunakan dialog , musik, atau suara-suara tertentu dapat menghanyutkan pendengar sebagai prospek, dapat membuat mereka tertawa, mengkerutkan dahi, mengulangi kata-kata yang bersangkutan, atau menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh. Kelemahan: - Tidak bisa menyampaikan gambar, pengiklan tidak dapat mendemonstrasikan produknya di radio. Media “buta” ini akan menjadi masalah bagi pengiklan produk tertentu. Namun demikian teori persuasif mengatakan bahwa suara di radio lebih efektif daripada semata-mata indera mata seperti yang dipakai pada media cetak. - Radio menyiarkan iklan hanya sekelebat, pendengar umumnya tidakmemiliki waktu untuk mencatat alamat, nomor telepon, spesifikasi produk, dan lain-lain dari sesuatu yang diiklankan. Iklan ini tampil sekelebat dan pembaca tidak tidak dapat meminta penyiar radio mengulangi apa yang baru saja disiarkan. Oleh karena itu pengulangan sangat penting dalam siaran iklan di radio. - Radio bersifat terbagi, dalam satu wilayah tertentu mungkin terdapat 20 sampai 30 stasiun yang harus dipilih oleh pengiklan. Sifat terbagi ini mengakibatkan pengiklan mengalami ke tumpang-tindihan dalam menjangkau pasar. • Papan Reklame Poster dalam ukuran besar.Poster ukuran besar ini didesain untuk dilihat oleh orang-orang yang melakukan perjalanan dengan kendaraan. Kekuatan: - Jangkauan: kemampuan media menjangkau khalayak sararan.Pada media luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah disekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal berpergian, ternyata manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute, kecuali jika ada gangguan. - Ukuran: kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya.Papan reklame memiliki kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tiba- tiba. Dengan ukuran yang besar, papan reklame mampu meyakinkan khalayak sasaran bahwa produknya benar-benar baik karena diiklankan secara serius, mahal dan profesional. - Pengaruh: kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran.Karena media luar ruang menghadapi khalayak sasaran yang hampir tidak memiliki kesempatan membaca saat berkendaraan, maka media ini harus mudah dibaca. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas.Harus dapat dibaca setidaknya dalam hitungan detik.Gunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relatif jauh.Gunakan warna yang tepat sebagai pembantu. Kelemahan: - Papan reklame efektif hanya bagi pengendara kendaraan bermotor - Papan reklame hanya efektif bagi mereka yang duduk di jok depan kendaraan rodaempat • Surat Kabar Menjadi media periklanan terkemuka, namun akhir-akhir ini televisi mampu melewati surat kabar sebagai media yang menerima jumlah belanja iklan terbesar. Namun orang tetap merujuk pada surat kabar harian untuk mencari liputan berita dan informasi mutakhir yang tidak tersedia di televisi. Kekuatan surat kabar: - Jangkauan Pasar, surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (nasional, regional, atau lokal) - Comparison shopping (catalog value), keuntungan kedua menyangkut kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja. Informasi sekelebat yang diberikan oleh radio atau televisi, dimuat secara tertulis pada surat kabar yang dapat dibawa kemanamana. - Pandangan Positif Konsumen, konsumen umumnya memandang surat kabar memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui khalayak pembacanya. - Fleksibilitas, pengiklan dapat bebas memilih pasar mana ( dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian ia dapat memilih media mana yang cocok. Kecuali pada surat kabar nasional yang biasanya harus dilakukan pesanan enam bulan sebelumnya, koran-koran lokal umumnya sangat fleksibel dalam memuat iklan, baik permintaan mendadak yang berkaitan dengan ukuran, frekuensi pemuatan, maupun pengguna warna (spot colour atau full colour) Kelemahan surat kabar: - Rentang Waktu Yang Singkat, sekalipun jangkauannya bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang sangat singkat sekali, umumnya tidak lebih dari lima belas menit dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya berusia 24 jam. - Tidak Teratur, isi yang dipaksakan di halaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca. Orang akan membaca dengan pikiran kusut. Informasi berlebihan yang dimuat oleh redaksi dan pemasangan iklan dapat melemahkan pengaruh sebuah iklan. - Keterbatasan Jangkauan, sekalipin surat kabar memiliki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik. Sebagai contoh, surat kabar tidak dapat menjangkau pembaca yang berusia dibawah 20 tahun. Demikian juga pembaca dengan bahasa yang berbeda. Dan umumnya surat kabar adalah bacaan bagi pria. - Kesesuaian Produk, beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan baik di surat kabar. Terutama produk yang tidak ditujukan untuk umum, atau yang menuntut peragaan untuk merebut tingkat emosi pembaca yang tinggi akan sulit masuk surat kabar. Demikian pula produk tertentu yang dapat dianggap melanggar kesusilaan, misalnya iklan BH. Surat kabar Kompas pun telah memutuskan untuk sama sekali tidak memuat iklan rokok dan minuman keras secara sukarela. • Majalah Dalam beberapa dekade terakhir, majalah merupakan media yang tumbuh pesat untuk melayani kebutuhan dan kepentingan pendidikan, informasi, dan hiburan. Majalah memiliki karakteristik dan kualitas yang menjadikannya menarik sebagai sebuah media periklanan: Kekuatan: - Khalayak Sasaran, salah satu keunggulan majalah jika dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya menjangkau segmen pasartertentu yang terspesialisasi. Pada masa mendatang majalah-majalah special interest akanmempunyai peranan yang penting dan akan sangat disukai sebagai media periklanan karena dianggap memiliki captive market. - Penerimaan Khalayak, keunggulan kedua adalah kemampuannya mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah yang bersangkutan. - Kualitas Visual, kualitas visual majalah sangat prima karena umumnya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi. Dengan demikian kebanyakan majalah dapat menyajikan tata warna, reproduksi foto baik hitam-putih maupun berwarna dengan sangat baik.Kualitas produksi seperti ini mencerminkan kehebatan isi editorialnya.Cetita-cerita fiksi dan features selalu ditulis oleh penulis kenamaan yang mampu menggugah emosi pembaca. Kelemahan: - Fleksibilitas Terbatas, Meskipun majalah memberikan keuntungan berupa waktu edar yang panjang. Para pengiklan harus menyerahkan final artwork iklannya jauh-jauh hari. Dari segi ini majalah dianggap tidak fleksibel. Demikian pula halaman-halaman utama, seperti back cover, inside front/back cover, tidak senantiasa tersedia. Pada beberapa media utama, pesanan atas halaman utama, pesanan atau halaman utama tersebut harus dilakukan enam bulan atau bahkan setahun sebelumnya. Tidak jarang halaman ini sudah dikontrak satu tahun penuh oleh pengiklan besar, seperti rokok, mobil, sampo dan lain-lain. - Biaya Tinggi, kelemahan kedua adalah biaya yang relatif mahal. Biaya untuk menjangkau setiap khalayak sasaran menjadi lebih mahal lagi bila diiklankan pada media-media umum dengan khalayak sasaran yang tidak terseleksi, karena majalah-majalah seperti itu banyak beredar dilingkungan yang bukan menjadi sasaran pasar produk yang diiklankan. - Distribusi, banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga menumpuk di rak-rak toko buku. Beberapa majalah tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat.Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau, majalah sering tidak ada.Misalnya, perumahan karyawan Mobil Oil di Arum, atau lingkungan para pekerja tambang minyak di Bontang, atau kawasan industri penggergajian kayu di Sumatera.Biaya pengiriman yang tinggi ke daerah-daerah tersebut menyebabkan pihak media enggan memasuki pasar ini. 2. Media Lini Bawah (below-the-line media) Segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk prusahaan. Yang terdiri dari: • Selebaran/Flyer selebaran halaman iklan sebuah klub malam, acara , jasa , atau kegiatan lainnya. Flyers biasanya digunakan oleh individu atau bisnis untuk mempromosikan produk atau jasa mereka.Kata kerja “flyering atau fliering” telah berkembang sebagai sebuah ekspresi sehari-hari berarti “untuk memasang selebaran”. Fungsi flyer: - Memberi informasi, dalam pengertian memberi petunjuk lebih detail. Informasi umum yang diperoleh pada media luar ruang yang telah membawa calon pembeli ke suatu lokasi tertentu untuk berbelanja. - Membujuk, menjual features suatu produk meliputi upaya memberikan sejumlah alasan mengapa produk/jasa ini dibutuhkan. Media ini juga bisa membantu membujuk konsumen untuk membeli secara langsung. • Sticker jenis sebuah label. Seringkali selembar kertas atau plastic, lengket di satu sisi, dan biasanya dengan beberapa pola di sisi lain. Mereka bisa datang dalam berbagai bentuk dan ukuran (biasanya berwarna) dan diletakkan pada hal-hal seperti lunchboxes, di kamar anak-anak, di atas kertas, loker, notebook dan sebagainya.Beberapa orang juga memilih untuk mengumpulkan stiker dan perdagangan mereka dengan teman-teman. Fungsi sticker: - Mengingatkan, media ini berfungsi mengingatkan konsumen yang sudah dipengaruhi oleh berbagai media lain seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi. Cara ini menimbulkan kesadaran atas produk yang ditawarkan dan membantu penjualan pada masa mendatang. 1.3 Keputusan Pembelian 2.3.1 Definisi Perilaku Konsumen Perlu diketahui syarat dari suatu perusahaan adalah sukses dalam persaingan dengan berusaha untuk mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Setiap perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen, hal ini sangat tergantung denga perilaku konsumen. Tipe konsumen sangat beragam dari segi usia, pendapatan, tingkat pendidikan dan selera.mereka juga membeli produk yang berbeda – beda. Untuk dapat mendalami lebih jauh mengenai perilaku konsumen, berikut mengenai pendapat ahli : 1. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) yang dikutip bukunya oleh Ristiyanti (2005,p9) perilaku consume adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. 2. Pengertian perilaku konsumen menurut Michael R. Solomon (2007,p7), “ It is the study of the processes involved when individuals or groups select, purchase, use, or dispose of products, services, ideas, or experience to satisfy needs and desires” Mempelajari mengenai proses yang terlibat ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan atau membuang produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. 3. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005,p3) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut. Dari pernyataan menurut ahli dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan tindakan membeli, memilih, mengevaluasi suatu produk dan jasa untuk memenuhi keinginannya tersebut. Pemahaman pada perilaku konsumen tidaklah mudah, tetapi cukup sulit. Menurut Fandy Tjiptono (2008,p19) berikut ini adalah perilaku konsumen yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1. Tahap perolehan (acquisition) : mencari dan membeli. 2. Tahap konsumsi (consumption) : menggunakan dan mengevaluasi. 3. Tahap tindakan pasca beli (disposition) : hal yang dilakukan konsumen setelah produk tersebut digunakan atau dikonsumsi. Dapat digambarkan pada gambar berikut ini : Mendapatkan Konsumsi Pasca beli Mencari : • Menggunakan • Perilaku pasca • Informasi • Mengevaluasi Produk Kebutuhan beli • Alternative • Keputusan pembelian Gambar 2.2 Proses perilaku konsumen Sumber : Ristiyanti Prasetijo 2004 2.3.2 Definisi Keputusan Pembelian Konsumen selalu membuat keputusan sebelum membeli suatu produk dan jasa setiap harinya. Kebanyakan perusahaan meneliti keputusan pembelian konsumen secara sangat rinci seperti apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak yang mereka beli, kapan mereka membeli, dan mengapa mereka membeli. “for companies with billions of dollars on the line, the buying decision is the most crucial part of their enterprise” (Kotler & Armstrong,2008,p122) pada kalimat tersebut dimaksudkan di dalam proses keputusan pembelian adalah bagian yang sangat penting bagi perusahaan. Setiap perusahaan harus mengenali siapa yang ikut dalam peran keputusan pembelian, misalnya terjadi pada penjualan sabun wajah tidak hanya dijual kepada wanita saja tetapi tersedia untuk pria. Berikut ini beberapa peran dalam keputusan pembelian menurut kotler dan Armstrong (2005,p220) : a. Pencetus Seseorang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli produk atau jasa tertentu. b. Pemberi pengaruh Seseorang yang memerikan saran atau pandangan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, c. Mengambil keputusan Seseorang yang akhirnya membuat keputusan membeli atau sebagian dari itu, apakah akan melakukan pembelian, apa yang dibeli, bagaimana membelinya, atau dimana membeli. d. Pembeli Seseorang yang melakukan transaksi dengan menggunakan uang kepada produsen. e. Pengguna Seseorang yang memilih dan menggunakan produk dan jasa. 2.3.3 Proses Keputusan Pembelian Keputusan pembelian menurut Samarwan (2004,p289) adalah suatu keputusan sebagai pemilihan tindakan dari dua atau lebih pillihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus memiliki pilihan alternatif, dengan demikian konsumen bisa mengambil keputusan merek apa yang ingin dibelinya. Keputusan pembelian menurut Schiffman dan kanuk (2004,p547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Berdasarkan pendapat diatas menurut penulis dapat diambil sebuah pemahaman bahwa keputusan pembelian konsumen diawali oleh keinginan membeli, faktor diantara yang dapat mempengaruhi keinginan membeli seperti pengaruh dari iklan, pedapat dari keluarga atau orang sekitar, harga yang diinginkan, keuntungan atau manfaat yang bisa diperoleh dari produk yang akan dipilih. Didalam keputusan pembelian terdapat beberapa proses yang perlu diketahui oleh tiap perusahaan, berikut ini tahap – tahap keputusan pembelian menurut Kotler & Armstrong (2004,p222) : 1. Pengenalan Kebutuhan Proses Pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan, pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan kedaan yang diinginkan. Pada tahap ini orang pemasaran harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau maslaah apa yang akan muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah tadi mengarahkan konsumen pada produk tertentu. Dengan mengumpulkan informasi semacam itu, orang pemasaran dapat mengidentifikasi faktor yang paling sering memicu minat pada suatu produk dan dapat mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor – faktor ini. 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan beda dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak, konsumen mungkin menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berkaitan dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber ini meliputi: • Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga • Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan. • Sumber publik : media massa, organisasi penilai pelanggan. • Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, menggunakan produk. 3. Evaluasi Berbagai Alternatif Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan informasiyang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu. Standar ini membantu konsumen untuk mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut sejalan denga evaluasi atas sejumlah alternatif – alternatif tadi maka konsumen dapat memutuskan apakah produk yang akan dibeli atau diputuskan untuk tida dibeli. Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, maka langkah berikutnya dala proses adalah melakukan evaluasi terhadap suatu produk. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek – merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli. Biasanya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian.faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu : • Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen. • Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Dalam melaksanakan niatpembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian seperti keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan tidak kepuasan.Tugas seorang pemasaran tidak berakhir ketika produknya dibeli konsumen, namun aka berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian. Dalam kenyataannya kelima tahap diatas tidak selalu terjadi, karena ada perilaku pembeli yang melewati tahap – tahap tersebut. Melompatinya atau menjalani tanpa urutan yang sesuai. Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku kebutuhan Informasi berbagai Pembeli Pasca Alternatif Gambar 2.3 Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler & Armstrong (2001,p222) Pembelian 2.4 Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh iklan dan variabel terhadap proses keputusan pembelian di Moodz Gastrobar. Untuk menjelaskan jalan pemikiran, terdapat kerangka pemikiran yang disusun oleh penulis dalam tugas akhir ini digambarkan sebagai berikut : Periklanan Proses Keputusan (x) Pembelian Dimensi: • • • • • • • (y) Ukuran dan Intensitas Warna Posisi Isolasi Format Compressed messages Kuantitas informasi Dimensi : • • • • • Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi berbagai alternative Keputusan pembeli Perilaku pasca pembeli Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran 2.5 Hipotesa Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : H0: ρ=0 Tidak terdapat pengaruh periklanan terhadap proses keputusan pembelian Moodz Gastrobar Jakarta. Ha: ρ≠0 Terdapat pengaruh periklanan terhadap proses keputusan pembelian Moodz Gastrobar Jakarta.