pengaruh tingkat suku bunga dan pendapatan perkapita terhadap

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1
Pengertian Manajemen Keuangan
Pada dewasa ini, manajer keuangan memegang peranan yang
sangat penting. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer
keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan
posisi kas, membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan
tetapi, manajer keuangan juga harus mampu menginvestasikan
dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta
pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka
meningkatkan nilai perusahaan.
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka
memenuhi
kebutuhan
operasi
sehari-hari
maupun
untuk
mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa
modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap.
Untuk
memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu
mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban
biaya paling murah.
Menurut Drs. R. Agus Sartono, MBA (2001:6) manajemen
keuangan adalah :
6
sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Sedangkan
menurut
Thomas
E.
Copeland
(2002:7)
manajemen keuangan diartikan sebagai :
suatu proses pengaturan sumber daya yang berkenaan dengan
keuangan
yang
tersedia
di
perusahaan
untuk
dapat
diberdayakan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
melalui
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
2.1.2
Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan menurut Sartono (2001:6)
terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan yaitu : keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
keputusan dividen. Masing-masing keputusan harus berorientasi
pada pencapaian tujuan perusahaan. Kombinasi dari ketiganya
akan memaksimumkan nilai perusahaan.
7
a. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk
investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa
yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari
investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang
diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan
secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko
atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari
investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan,
kebijakan, maupun nilai perusahaan.
b. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan
struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut
untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari
sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna
membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya.
c. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu
dividen
ini
merupakan
8
bagian
dari
penghasilan
yang
diharapkan
oleh
pemegang
saham.
Keputusan
dividen
merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan
besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk cash dividend, stabilitas
dividen yang dibagikan, dividen saham (stock dividend),
pemecahan saham (stock split), serta penarikan kembali saham
yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.
2.1.3
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan hendaknya sesuai dengan
fungsinya yang telah dijabarkan, yaitu menyangkut perencanaan,
perolehan,
pengendalian,
dan
penggunaan
dana.
“Tujuan
manajemen keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh
dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai organisasi.”
(Weston and Copeland, 2003:6)
2.2 Bank
2.2.1
Pengertian Bank
Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai
lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai
tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai
9
tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima
segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran
listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal
10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah :
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam
bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas
dari masalah keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana
dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia
perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana
maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas.
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank
dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau
menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan
10
yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan,
sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
2.2.2
Jenis Bank
Dalam praktek perbankan di Indonesia, saat ini terdapat
beberapa jenis perbankan yang diatur dengan UU Perbankan No.
10 tahun 1998, yaitu :
a. Dilihat dari segi fungsinya, terdiri dari :
1) Bank umum
2) Bank Perkreditan Rakyat
b. Dilihat dari segi kepemilikan, terdiri dari :
1) Bank milik pemerintah, baik bank milik pemerintah pusat
seperti Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara maupun
Bank milik pemerintah daerah seperti Bank SUMUT, Bank
DKI, Bank Jatim, Bank Jabar, dan lain-lain.
2) Bank milik swasta nasional, seperti Bank Central Asia,
Bank Danamon, Bank CIMB NIAGA, Bank OCBC NISP,
Bank Mega, dan lain-lain.
3) Bank milik asing, seperti ABN AMRO Bank, Rabo Bank,
HSBC Bank, dan lain-lain.
c. Dilihat dari segi status, terdiri dari Bank Devisa dan Bank Nondevisa.
11
d. Dilihat dari segi cara menentukan harga, terdiri dari :
1) Bank berdasarkan prinsip konvensional
2) Bank berdasarkan prinsip syariah
e. Dilihat dari target pasar, digolongkan menjadi tiga yaitu :
1) Retail Bank, bank yang memfokuskan pelayanan dan
transaksi kepada nasabah-nasabah retail (nasabah kecil).
2) Corporate Bank, bank yang memfokuskan pelayanan dan
transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala besar
(biasanya nasabah berbentuk korporasi).
3) Retail-Corporate
Bank,
bank
jenis
ini
memberikan
pelayanannya tidak hanya kepada nasabah retail tetapi juga
kepada nasabah korporasi.
2.2.3
Fungsi Bank
Menurut Totok Budisantoro dan Sigit Triandaru (2006:9),
fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan
atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank
dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan
agent of services.
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust),
baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila
12
dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya
bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya
akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada
saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik
kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan
atau menyalurkan dananya pada debitor atau masyarakat
apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di
sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu
berinteraksi dan saling memengaruhi. Sektor riil tidak akan
dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak
bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan
dana dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,
mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak
dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
13
c. Agent of services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang
lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara
umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,
penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan
penyelesaian tagihan.
Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan
gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank
dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan
sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary
institution).
2.3 Sumber-sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha
bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai
dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan di mana kegiatan
sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum
menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli
uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank
mencari keuntungan.
14
Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara
pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping
itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal
sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana
disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Menurut
Kasmir (2002:61), adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para
pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel
belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada
pemegang saham lama. Secara garis besar dapat disimpulkan
pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. setoran modal dari pemegang saham
b. cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan
laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang
sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi
laba tahun yang akan datang
c. laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum
dibagikan
pada tahun
yang bersangkutan
sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
15
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar
bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga
lain.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari
sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber
lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal
dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya. Akan tetapi,
pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika
dibandingkan dari dana sendiri. Adapun sumber dana dari masyarakat
luas dapat dilakukan dalam bentuk :
a.Simpanan Giro
b.Simpanan Tabungan
c.Simpanan Deposito
Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga
atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan dengan
simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan
tabungan dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini
disebabkan bunga yang dibayar kepada pemegangnya relatif lebih
tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro.
16
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank
mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua
diatas. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya
hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari
sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksitransaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat
diperoleh dari :
a.Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang
diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada
pembiayaan sektor-sektor tertentu.
b.Pinjaman antarbank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga
kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang
relatif tinggi.
c.Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang
diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
d.Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak
perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada
pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non
keuangan.
17
Sumber dana dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk
mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat, kemudian persyaratan
untuk mencarinya juga tidak sulit. Asal bank tersebut dapat menarik
minat para penyimpan dengan segala strategi yang dimilikinya sumber
dana dari masyarakat ini tidak terlalu sulit.
2.4Deposito
2.4.1
Pengertian deposito
Simpanan deposito merupakan simpanan yang berbeda jika
dibandingkan dengan produk simpanan lain yang dikeluarkan oleh
bank. Jika dibandingkan dengan giro atau tabungan, simpanan
deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih
panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud
dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpanan dengan bank.
Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk
jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut dapat dicairkan
setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal
jatuh tempo. Apabila deposan mencairkan uangnya sebelum
tanggal jatuh tempo, maka si deposan akan dikenakan denda
18
(penalty rate) yang besarnya tergantung dari bank yang
bersangkutan.
Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di
deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap
jenis
deposito
mengandung
beberapa
perbedaan
sehingga
diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk
deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk
sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.
2.4.2
Macam-macam deposito
Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini
adalah :
a. Deposito berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari
1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka
diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga.
Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang
atau lembaga.
b. Deposito Automatic Roll Over
Deposito Automatic Roll Over adalah suatu bentuk lain dari
deposito berjangka dimana simpanan masyarakat (dalam
bentuk deposito) yang telah jatuh tempo sesuai dengan jangka
19
waktu yang diperjanjikan, namun pihak deposan belum
mengambilnya maka secara otomatis terhadap simpanan tadi
dilakukan
perpanjangan
waktu
tanpa
menunggu
persetujuan/instruksi dari deposan.
c. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan
kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat
dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitan
nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal
dan biasanya dalam jumlah bulat.
Tabel 2.1
Perbedaan Deposito Berjangka dengan Sertifikat Deposito
DEPOSITO BERJANGKA
Atas nama
Bukti
SERTIFIKAT DEPOSITO
Atas Unjuk
kepemilikan
disebut Bukti kepemilikan disebut
dengan bilyet deposito
dengan sertifikat deposito
Tidak dapat diperjual-belikan
Dapat diperjual-belikan
Tidak
dapat Dapat dipindahtangankan
dipindahtangankan
Bunga dibayar dibelakang
Bunga dibayar dimuka
Pencairan sebelum jatuh tempo Pencairan
20
sebelum
jatuh
dikenakan denda (penalty rate)
Nominal
ditentukan
tempo dikenakan rediskonto
oleh Nominal
ditentukan
oleh
nasabah
bank
Dalam mata uang Rupiah
Dalam mata uang Rupiah
saja
Dapat di Roll Over
Tidak dapat di Roll Over
Sumber : Anwari (2003:11)
d. Deposito on Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari
dan paling lama kurang dari satu bulan. Pencairan bunga
dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit
on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah
sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga
biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan
bunga dilakukan negoisasi antara nasabah dengan pihak bank.
2.4.3
Fungsi deposito
Deposito berjangka merupakan produk perbankan yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat kita. Deposito berjangka mempunyai
jangka waktu pengambilan, ini berarti dana deposito cukup lama
mengendap didalam kas suatu bank. Oleh karena itu dana deposito
mempunyai potensi yang cukup tangguh dalam operasional
21
perkreditan bank. Fungsi deposito dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
a. Fungsi intern
Maksudnya, fungsi deposito ini sangat strategis dalam
membantu kegiatan operasional bank khususnya ruang lingkup
bank itu sendiri. Jenis simpanan ini merupakan salah satu
sumber utama modal bank yang praktis berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan modal suatu bank, dan disamping itu
juga membantu menjaga posisi likuiditas bank. Kebutuhan
akan modal kerja suatu bank harus selalu dipenuhi setiap saat
sehubungan dengan salah satu fungsi utamanya yakni sebagai
lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk
kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit.
b. Fungsi Ekstern
Fungsi ekstern ini dikaitkan dengan fungsi yang ada diluar
perusahaan bank yakni sebagai lembaga yang bergerak dalam
bidang jasa yang memperlancar arus pembayaran uang. Dalam
upaya mencapai tujuan pembangunan nasional diharapkan
lembaga
perbankan
dapat
berperan
dalam
mendukung
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke
arah
peningkatan
perkembangan
perekonomian
nasional
maupun internasional yang senantiasa bergerak cepat disertai
22
tantangan yang semakin luas, untuk itu bank harus mampu
menghadapi persaingan yang sehat dan efisien.
Deposito ini merupakan sarana penghimpun dana dalam jumlah
besar, dengan demikian pemerintah sangat mengharapkan inisiatif
dari masyarakat untuk menanamkan dana yang lebih ini melalui
deposito
demi
menunjang
pembangunan
yang
senantiasa
membutuhkan dana yang relatif besar.
2.4.4
Manfaat deposito
Setiap bank tentunya menginginkan memperoleh simpanan
masyarakat dalam jumlah yang besar, dengan banyaknya simpanan
di bank, maka bank akan dapat memenuhi kebutuhan dari nasabah
yang dapat memberikan lebih banyak pinjaman kepada mereka
yang memerlukan.
Persaingan yang tajam menurut setiap bank dapat mencari
dan memperoleh cara yang khusus serta menarik simpanan
masyarakat ini. Dana deposito ini disamping bermanfaat dalam
pembiayaan aktivitas bank juga berguna untuk memenuhi
kebutuhan dana pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dana deposito ini juga berpengaruh
dalam
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank
tersebut atau dapat dikatakan apabila dana yang terkumpul melalui
deposito besar, maka faktor likuiditas dan profitabilitas bank
23
tersebut semakin baik dan ini berarti bank tersebut bonafitasnya
tidak diragukan lagi.
2.5 Tingkat Suku Bunga
2.5.1
Pengertian suku bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan
oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan
sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki
simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank
(nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga
yang diberikan kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut :
a. Bunga simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.
Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.
b. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga
yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Sebagai contoh bunga kredit.
24
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor
biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan
biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan
bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masingmasing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh
seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga
pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.
2.5.2
Teori suku bunga
a. Teori suku bunga aliran klasik
Teori suku bunga aliran klasik dinamakan “The pure theory of
interest”. Menurut teori ini, tinggi rendahnya tingkat suku
bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan modal.
Jadi bunga modal yang telah dianggap sebagai harga dari
kesempatan penggunaan modal sama seperti harga barangbarang dan jasa-jasa, tinggi rendahnya ditentukan oleh
permintaan dan penawaran, demikian pula tinggi rendahnya
bunga modal ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan
modal.
b. Teori suku bunga dari aliran Neo-Klasik
Menurut kaum neo-klasik suku bunga ditemukan dalam
teori loanable funds. Penawaran akan loanable funds menurut
teori neo-klasik adalah fungsi dari suku bunga. Penawaran ini
25
berasal dari anggota masyarakat yang bertindak sebagai
penabung dengan demikian semakin tinggi suku bunga
semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung,
artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi, masyarakat
akan terdorong mengurangi konsumsi untuk mendapatkan
keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya,
apabila suku bunga lebih rendah maka semakin sedikit dana
masyarakat yang akan ditabung.
Permintaan akan loanable funds juga tergantung dari suku
bunga.
Investor
akan
meningkatkan
investasinya
jika
mengharapkan menerima tingkat hasil balik dari hasil investasi
yang lebih besar daripada suku bunga yang harus dibayarkan
atas penggunaan dana tersebut. Sumber kemampuan investor
untuk membayar bunga berasal dari keuntungan usahanya.
Oleh karena itu, semakin rendah suku bunga maka respon
investor akan lebih tinggi untuk melakukan investasi, sebab
biaya penggunaan dana akan semakin lebih kecil.
c. Teori suku bunga dari J.M. Keynes
Teori ini dikemukakan oleh Keynes dan dinamakan
“Liquidity Preference Theory of Interest”. Menurut Keynes
bahwa suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang yang ditentukan dalam pasar uang. Permintaan uang
menurut Keynes berlandaskan pada konsepsi bahwa orang pada
26
umumnya mempunyai keinginan dirinya tetap liquid untuk
memenuhi motif-motif memegang uang. Preferensi atau
keinginan untuk tetap liquid inilah yang membuat orang
bersedia membayar harga tertentu untuk penggunaan uangnya.
Jadi
menurut
Keynes,
tingkat
bunga
ditentukan
oleh
permintaan dan penawaran uang.
Hubungan tingkat suku bunga dengan permintaan akan
uang dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini :
Tingkat bunga (%)
Jumlah uang
Io
Liquidity
0
M
Jumlah uang dan
Permintaan uang
Gambar 2.1 : Tingkat bunga menurut Keynes (Nopirin, 2002:70)
Permintaan uang mempunyai hubungan yang negatif
dengan tingkat suku bunga. Keynes mengatakan bahwa
masyarakat mempunyai keyakinan adanya suatu tingkat bunga
normal. Jika surat berharga dipegang pada waktu tingkat bunga
27
naik, maka akan terjadi kerugian. Hal ini dapat dihindari
dengan cara mengurangi surat berharga dan menambah uang
kas. Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos
memegang uang kas sehingga keinginan memegang uang kas
turun. Sebaliknya, apabila tingkat bunga turun berarti ongkos
memegang uang kas juga semakin rendah sehingga permintaan
uang kas naik.
2.5.3
Fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian
Tingkat suku bunga mempunyai beberapa fungsi atau peran
penting dalam perekonomian, yaitu :
a. membantu mengalirnya tabungan berjalan ke arah investasi
guna mendukung pertumbuhan ekonomi
b. mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya
memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang
menjanjikan hasil tertinggi
c. menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan
akan uang dari suatu negara
d. merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah
melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi
28
2.5.4
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga
Menurut Kasmir (2002:134), faktor-faktor utama yang
mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
sebagai berikut :
a. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan
pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana
tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga
simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan
pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang
ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit,
maka bunga simpanan akan turun.
b. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor
promosi,
yang
paling
utama
pihak
perbankan
harus
memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan
rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat
sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing
misalnya 16%. Namun, sebaiknya untuk bunga pinjaman kita
harus berada di bawah bunga pesaing.
29
c. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga
pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
d. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang
diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan
sebaliknya.
e. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di
masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman
berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
f. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga
kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh
jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat
tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan
jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi
jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening
giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika
dibandingkan dengan jaminan tanah.
30
g. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
nantinya,
karena
biasanya
perusahaan
yang
bonafid
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif
kecil dan sebaliknya.
h. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di
pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang
diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang
kurang kompetitif.
i. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah
utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini
didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang
bersangkutan
terhadap
bank.
Nasabah
utama
biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga
dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah
biasa.
j. Jaminan pihak ketiga
Jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya
terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda.
31
Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya
kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak
dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak
perbankan.
2.6 Pendapatan
2.6.1
Konsep Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan
waktu tertentu yang umum digunakan biasanya 1 bulan. Tingkat
pendapatan ini sering dihubungkan dengan
kehidupan
yang
bersangkutan.
umum
berlaku
Masyarakat
dalam
berdasarkan
suatu standar
masyarakat
pendapatan
yang
sering
digolongkan ke dalam beberapa golongan yaitu : masyarakat
pendapatan rendah, masyarakat pendapatan menengah, dan
masyarakat pendapatan tinggi.
Pendapatan masyarakat ini secara langsung berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan, pendidikan, kehidupan moral, dan rasa
harga diri atau status sosial seseorang dibandingkan orang lain
yang
mempunyai
golongan
pendapatan
berbeda.
Tingkat
pendapatan juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
32
menabung. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka
semakin tinggi pula kemampuannya untuk menabung.
2.6.2
Pendapatan Perkapita
Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian
pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor sekunder
dan tersier. Dengan kata lain arah pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap
dan tingkat pemerataannya semakin membaik yaitu mencapai
masyarakat adil dan makmur.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
pembangunan ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu
ditunjukkan oleh data pendapatan regional perkapita, baik atas
dasar harga berlaku maupun atas harga konstan. Data pendapatan
regional
adalah
salah
satu
indikator
makro
yang
dapat
menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Dengan
terjadinya pertumbuhan pendapatan yang relatif tinggi, belum tentu
mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena hal
ini sangat bergantung pada perkembangan jumlah penduduk.
33
Walaupun pertumbuhan pendapatan perkapita mengalami
peningkatan yang cukup signifikan tetapi jika pertumbuhan
penduduk tidak bisa ditekan bahkan lebih besar persentase
pertumbuhan
penduduk
daripada
persentase
pertumbuhan
ekonomi, maka dalam hal ini tidak dapat mengangkat tingkat
kemakmuran masyarakat.
34
Download