BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis

advertisement
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
metode statistika.41 Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal
berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna
untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain,42 di
mana perputaran kasa dan perputaran piutang merupakan variabel independen
dan likuiditas variabel dependen.
Artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan
analisisnya pada data numeric (angka) yang diolah dengan menggunakan
pendekatan penelitian ini akan diperoleh hubungan yang signifikan antar
variabel yang diteliti.43
B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, yaitu adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik data primer atau oleh pihak lain.44 Adapun data sekunder
dalam penelitian ini antara lain berupa dokumen laporan keuangan tahunan
41
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif : Sebuah Pengantar, (Semarang :
Walisongo Press, 2009). Hlm. 18.
42
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2008). Hlm. 8.
43
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Bandung:CV Alfabeta.2003. Hlm
8
44
Yahya Umar,Pendidikan Nasional dalam Ujian, Jakarta: Andi Offset. 2004.Hlm:39
50
dan informasi tertulis berupa neraca laporan keuangan yang berisi tentang
kas, piutang dan likuiditas perusahaan yang berhubungan dengan obyek
penelitian yang diterbitkan oleh pihak lain, dalam hal ini adalah Jakarta
Islamic Index.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada
dokumentasi. Dengan cara mengakses melalaui internet data-data dan
dokumen-dokumen yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaanperusahab yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang berhubungan dengan
pokok bahasan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.45 Populasi
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar pada
Jakarta Islamic Index periode 2010-2014 (5 Tahun). Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 30 perusahaan manufaktur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.46 Pada penelitian ini sampel perusahaan yang terdaftar
pada Jakarta Islamic Index periode 2010-2014 yang digunakan hanya
sebanyak 12 perusahaan yang memenuhi kriteria. Sampel
yang dipilih
adalah perusahaan yang terdaftar di Jakrta Islamic Index selama periode
45
Etta Mamang dan Sopiah, Metodologi Penelitian- Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset. 2010. Hlm176
46
Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung : CV ALFABETA. 2014. Hlm 46
51
2010-2014 yang memenuhi kriteria. Dengan menggunakan metode
penggabungan data seluruh sampel yang dijadikan data penelitian sebanyak
12 x 5 = 60 data observasi.
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian
ini adalah metode purposive sampling, yaitu teknik menentukan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan
sampel yang diambil yaitu:
a. Perusahaan yang telah terdaftar di Jakarta Islamic Index sejak tahun 2010
dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian.
b. Selama periode penelitian, perusahaan menerbitkan laporan keuangan
tahunan dan triwulan yang dipublikasikan secara umum.
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang
Rupiah (RP).
Berdasarkan kriteria di atas, maka perusahaan yang digunakan sebagai
sampel penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
NO KODE
NAMA PERUSAHAAN
1.
AALI
PT Astra agro Lestari Tbk
2.
ASII
PT Astra Internasional Tbk
3.
ASRI
PT Alam Sutera Realy Tbk
4.
CPIN
PT Charoen Pokhand Indonesia Tbk
5.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
52
6.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
7.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
8.
LSIP
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
9.
PTBA
PT Bukit Asam Tbk
10.
SMGR
PT Semen Gresik Tbk
11.
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
12.
UNTR
United Tractors Tbk
Sumber data diolah
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari perputaran kas dan
perputaran piutang sebagai variabel independen dan likuiditas sebagai
variabel dependen. Berikut tabel definisi operasionalnya :
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Konsep
Indikator
Perputaran Untuk mengetahui Perputaran Kas= Penjualan
Rata-rata Kas48
Kas (X1)
beberapa kali
Rasio
Rasio
perusahaan telah
memutar kas
selama periode
pelaporan, yang
dihitung dari
omset tunai
berdasarkan
pendapatan
48
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Keempat Cetakan
Keenam. Yogyakarta : BPFE 2001. hlm 87
53
perusahaan dibagi
saldo kas rata
selama periode
tersebut.47
Perputaran Untuk mengukur
Perputaran Piutang
berapa lama
= Penjualan Tunai
Piutang
penagihan piutang
Rata-rata Piutang
(X2)
selama satu
periode. Atau
berapa kali dana
ditanam dalam
piutang ini
berputar dalam
satu periode.49
Likuiditas Untuk mengukur Quick Ratio
kemampuan
=(Aktivalancar-persediaan)x100%
(Y)
perusahaan
Hutang Lancar51
membayar semua
kewajiban
finansial jangka
pendek pada saat
jatuh
tempo
dengan
menggunakan
aktiva lancar yang
tersedia.”50
47
Rasio
Rasio
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
2010. Hlm 111
49
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan................................hlm 113
50
Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru. Jakarta :PT Raja
Grafindo Persada, 2002. Hlm 41
51
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta :
Erlangga. 2011. hlm 25
54
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada definisi operasional variabel di atas, maka hipotesis
penelitian adalah:
Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas terhadap
likuiditas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index periode 2010-2014.
Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas terhadap
likuiditas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index periode 2010-2014.
Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang
terhadap likuiditas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index periode 2010-2014.
Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang terhadap
likuiditas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index periode 2010-2014.
Ho3: Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara perputaran kas dan
perputaran piutang terhadap likuiditas perusahaan pada perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014.
Ha3: Terdapat pengaruh secara simultan antara perputaran kas dan perputaran
piutang terhadap likuiditas perusahaan pada perusahaan yang terdaftar
di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014.
55
F. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda di
mana untuk bisa dilakukan pengujian hipotesis harus dilakukan pengujian
asumsi klasik terlebih dahulu.
Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian penyimpangan
asumsi klasik terhadap model regresi yang telah diolah yang meliputi:
a. Uji normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang
dipakai dalam penelitian ini terdistribusi secara normal tau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk melihat apakah data
terdistribusi dengan normal atau tidak dilihat dari hasil yang diperoleh
dari grafik Histogram, Normal Probability Plot, dan uji Non-parametrik
(K-S).
Pedoman pengambilan keputusan dengan menggunakan grafik
histogram adalah jika Histogram Standarized Regression Residual
membentuk seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan
normal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik
adalah
menggunakan
Normal
Probability
Plot,
yaitu
dengan
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data normal. Distribusi normal digambarkan
dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas.
56
Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan
ploting.
Jika data normal maka garis menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya.52
Adapun pedoman pengambilan keputusan dalam uji NonParametrik dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov adalah sebagai
berikut:
1. Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi
adalah tidak normal.
2. Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi
adalah normal.
b. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas berarti ada hubungan di antara beberapa atau
semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model
terdapat multikolonieritas maka model tersebut memiliki kesalahan
standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan
ketepatan tinggi. Masalah multikolonieritas juga akan menyebabkan
kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya masalah multikolonieritas yaitu: dengan melihat nilai R2 dan
nilai t statitik, dengan melihat nilai Pair Wise Correlation, dan dengan
52
Suliyanto, Ekonomika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2011), hlm. 69.
57
menggunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation
Factor).53
Dengan menggunakan nilai TOL (Tolerance ) dan VIF (Variance
Inflation Factor). Salah satu cara untuk menguji gejala multikolonieritas
dalam model regresi adalah dengan melihat nilai TOL dan VIF dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah dengan nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥
10.54
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya residual
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data time series (runtut waktu), maka peneliti
menggunakan Uji Statistik Durbin Watson (Uji D-W). Uji D-W
merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada tidaknya masalah
autokorelasi dari model empiris yang diestimasi.55 Uji D-W ini hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya
intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara
variabel penjelas.
53
Suliyanto, Ekonomika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS........................hlm
81-82
54
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 106.
55
Suliyanto,
Ekonomika
Terapan:
Teori
Dan
Aplikasi
Dengan
SPSS.............................hlm. 126.
58
Keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan uji D-W adalah
sebagai berikut.56
1. Bila nilai D-W lebih besar daripada batas atas (Upper Bond, U), maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya tidak ada
autokorelasi positif.
2. Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah (Lower Bond, L),
koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya autokorelasi
positif.
3. Nila nilai D-W terletak di antara batas atas dan batas bawah, maka
tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi yang dipakai dalam penelitian terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Dasar untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah sebagai berikut:
1). Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit)
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
56
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,
(Yogyakarta: STIM YKPN, 2007), Edisi Ketiga, hlm. 91.
59
2). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar tersebut dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.57
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20
atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai
absolut).
Membandingkan nilai statistik t, apabila nilai statistik t hasil
perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
Prosedurnya:
1.
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
masing-masing variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi
variabel terikat secara signifikan.
2.
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti
masing-masing variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi
variabel terikat.
57
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
19(Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), Cetakan IV, hlm. 125-126
SPSS
60
b. Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Bila
nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan
bila nilai Fhitung < nilai Ftabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi
untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2)
yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat
modal tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin
lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.58
d. Analisis Regresi berganda
Regresi ganda adalah regresi dengan dua variabel bebas (misal X!
Dan X2) dan satu variabel terikat (Y). Untuk melihat persamaan garis
regresi bagi masing-masing variabel bebas dapat dilakukan dengan cara
perhitungan regresi linier berganda, yakni regresi Y atas X1 dan X2.59
58
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.............. hlm 87-
91.
59
Suharsaputra, Metodelogi Penelitian : Kuantittif, Kualitattif dan Tindakan Cetakan
Kesatu. Bandung: PT Refika Aditama. 2012, hlm 145.
61
Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas (X1) dan perputaran
piutang (X2) terhadap tingkat likuiditas (Y) digunakan analisis regresi
berganda dengan formula sebagai berikut:
Y = a+b1X1 + b2X2+e
Dimana:
Y
= variabel tak bebas (likuiditas)
a
= bilangan berkonstanta
b1,b2
= koefisien regresi
X1
= variabel bebas X1 (perputaran kas)
X2
= variabel bebas X2 (perputaran piutang)
e
= eror
Download