1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Muhammad, 2005) mengemukakan bahwa pada awal tahun sembilan puluhan Indonesia pada khususnya telah menujukan keadaan perubahan yang lebih membaik, perkembangan sistem ekonomi dan bisnis berlandasan Islam telah menunjukan tren yang cukup menggembirakan. Lembaga-lembaga seperti ini adalah organisasi yang bercirikan amanah, bagi umat Islam kegiatan bisnis (termasuk bisnis perbankan) tidak akan pernah lepas dari ikatan etika Islam. Umat Islam Indonesia dan dunia sudah cukup lama mengalami penyakit dualisme ekonomi syariah yang cukup kronis. Dualisme ini muncul karena ketidakmampuan umat islam untuk menggabungkan dua disiplin ilmu, yaitu ekonomi dan syariah yang seharusnya mengisi dan menyempurnakan dan melengkapi (Muhammad, 2005). Ekonomi Islam dengan Ekonomi Tauhid. Tapi secara umum dapat dikatakan sebagai divine economics. Cerminan watak “Ketuhanan” ekonomi Islam bukan pada aspek pelaku ekonominya, sebab pelakunya pasti manusia tetapi pada aspek aturan atau sistem yang harus dipedomani oleh para pelaku ekonomi. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa semua faktor ekonomi termasuk diri manusia pada dasarnya adalah kepunyaan Allah, dan kepadaNya (kepada aturanNya) dikembalikan segala urusan (Q.S.109). 1 2 Sebagai meminjam ekonomi yang ber-Tuhan istilah dari Ismail Al Faruqi maka Ekonomi Islam mempunyai sumber “nilai-nilai normatif-imperatif”, sebagai acuan yang mengikat. Dengan mengakses kepada aturan Ilahiah, setiap perbuatan manusia mempunyai nilai moral dan ibadah. Setiap tindakan manusia tidak boleh lepas dari nilai, yang secara vertikal merefleksikan moral yang baik, dan secara horizontal memberi manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya. Salah satu ajaran islam yang esensial dalam menegakan kaeadilan dan menghapus segala bentuk eksploitasi dalam transaksi bisnis adalah dengan melarang semua bentuk peningkatan kekayaan secara tidak adil (akl amwaalan-naas bil-bathil). Al-Qur’an dengan tegas melarang kaum muslimin mengambil harta yang bukan hak miliknya dengan cara yang bathil atau dengan cara yang tidak benar (Al Baqoroh:188, Annisa’; 161, at-Taubah:34) Gejolak perekonomian global yang terjadi saat ini semakin membuktikan kelemahan atau kebobrokan ekonomi konvesional. Gejolak ini berkaitan dengan efek sistem kapitalis atau konvesional yang mengalami kehancuran, yang sebelumnya didahului dari runtuhnya sistem ekonomi sosialis dan komunis (Fabacharain, 2006). Seiring dengan gejolak tersebut, ekonomi sistem muncul kembali sebagai ekonomi alternatif, yang berarti bahwa ketika masyarakat dunia menjalankan roda perekonomiannya berbasis ekonomi kapitalis yang telah terbukti keburukannya, ekonomi Islam harus tampil sebagai pilihan terakhir masyarakat dunia untuk dijadikannya sebagai sistem ekonomi dunia. Dengan 3 demikian sistem ekonomi islam harus memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat dengan wajah yang lebih baik dan profesional (Fabacharain, 2006) Sejarah akuntansi yang ditulis oleh para ahli sejarah barat, menunjukan bahwa akuntansi secara umum atau apa yang dikenal dengan sistem pembukuan berpasangan secara khusus telah tumbuh dan berkembang di Eropa, tepatnya di Itali. Beberapa referensi yang dapat dilihat, baik yang berbahasa Arab maupun yang berahasa inggris (Muhammad, 2005) Konsep adanya sistem Syariah dapat dijadikan nilai dasar dalam pembangunan kerangka konseptual sistem akuntansi syariah menurut (Muhammad, 2005) memiliki rancangan sebagai berikut: 1. Menunjukan perlunya sistem akuntansi alterntif bagi orang Islam dengan menguji secara kritis sistem akuntansi konvesional yang dikembangkan berdasarkan nilai barat. 2. Memberikan suatu pemahaman konsep dasar akuntansi syariah yang didasarkan pada syariat Islam. 3. Mengusulkan kerangka konseptual akuntasnsi syariah dan implikasinya terhadap peran akuntan muslim. Beberapa nilai-nilai tersebut diatas akan menjadi lengkap dengan adanya prinsip-prinsip umum akuntansi syariah dibawah ini yang menjadi dasar universal dalam operasional akuntansi syariah menurut (Muhammad,2005), yaitu: 1. Prinsip Pertanggungjawaban merupakan suatu konsep yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat muslim. Pertanggungjawaban selalu berkaitan 4 dengan konsep amanah. Karena bagi kaum muslimin, persoalan amanah adalah hasil transaksi manusia dengan sang kholiq mulai dari alam kandungan hingga ia kembali lagi padanya. Senana Allah Swt menciptakan manusia sebagai kholifah dimuka bumi dan inti dari kekholifahan itu ialah menjalankan atau menunaikan amanah. 2. Prinsip Keadilan tidak saja berupa nilai yang sangat penting dalam etika kehidupan sosial dan bisnis, tetapi juga merupakan nilai yang secara melekat dalam diri setiap manusia. 3. Prinsip Kebenaran dalam akuntansi jika dilakukan dengan baik maka akan dapat menciptakan keadilan dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi. Secara prinsip produk dan jasa yang ditawarkan bank syariah dapat dimanfaatkan oleh semua golongan masyarakat baik muslim maupun masyarakat nonmuslim.akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah masyarakat beranggapan bahwa perbankan syriah hanya diperuntukan bagi masyarakat muslim? Anggapan ini kiranya perlu dikaji lebih jauh, karena jika melihat negara-negara barat seperti amerika dan Inggris yang notabene merupakan masyarakat nonmuslim, keberadaan perbankan syariah di Negaranegara tersebut cukup eksis. Dalam memandang pentingnya peranan perbankan syariah dalam memenuhi tuntutan masyarakat, maka pemahamaan terhadap masalah perbankan syariah harus dikaji secara lebih mendalam karena sebagai calon akuntan atau banker harus benar-benar memilki pemahaman yang lengkap dan 5 benar tentang perbankan syriah. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul ”Persepsi Mahasiswa Mercu Buana Terhadap Perbankan Syariah” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap perbankan syariah, perkembangan perbankan syariah secara umum, produk bank syariah dan pelayanan dalam perbankan syariah di wilayah peneliti. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perbankan syariah, dan adakah perbedaan yang signifikan antara mahasiswa terhadap perbankan syariah. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, memberikan pengetahuan tentang persepsi mahasiswa terhadap perbankan syariah saat ini. 2. Bagi mahasiswa atau pembaca, diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap permasalahan yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung dan mengambil sisi positif tentang persepsi perbankan syariah pada mahasiswa dan pembaca juga diharapkan dapat mengimplementasikan nilai etika dan moral yang tekandung didalamnya ketika melakukan kegiatatan bisnis atau usaha.