Full page photo

advertisement
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012 (audited)
Perubahan
Asumsi Dasar
pada APBNP dan
Relisasi TA 2012
Tabel 1 Asumsi Dasar APBNP TA 2012
Indikator
APBN 2012
Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,7
Tingkat Inflasi (%)
5,3
Nilai tukar Rupiah (Rp/USD)
8.800
Suku Bunga (SPN) 3 bulan (%)
6,0
Harga Minyak (USD/Barrel)
90,0
Lifting Minyak (Ribu Barrel/Hari)
950
Sumber: Nota Keuangan APBNP 2012
APBNP 2012
6,5
6,8
9.000
5,0
105,0
930,0
POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL DAN PERUBAHAN POSTUR APBN 2012
Tema
Pembangunan
RKP 2012
Tema pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012 yang ditetapkan oleh Pemerintah
bersama dengan DPR RI tahun 2012 adalah “Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang
Berkualitas, Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”. Untuk mendukung rencana
tersebut, Pemerintah memfokuskan pada tiga langkah utama , yakni: (i) melanjutkan pembangunan menuju
Indonesia sejahtera; (ii) memperkuat pilar-pilar demokrasi; dan (iii) memperkuat dimensi keadilan di semua
bidang.
RKP 2012
sebagai
penjabaran
RPJMN 20102014
RKP tahun 2012 adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun
2010-2014. RKP tahun 2012 adalah untuk mendukung sasaran pembangunan dalam RPJM 2010-2014
dalam bentuk: (i) sasaran pembangunan kesejahteraan; (ii) sasaran pembangunan demokrasi; dan (iii)
sasaran penegakan hukum. Pemerintah Indonesia senantiasa konsisten untuk menjalankan komitmen
mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), mengurangi pengangguran (pro-job), mengentaskan
kemiskinan (pro-poor), serta pembangunan berwawasan lingkungan (pro-environment). Sejalan dengan hal
tersebut, sasaran di bidang ekonomi ditujukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan pada kisaran 6,5
persen sejalan dengan sasaran RPJMN 2010-2014 rata-rata 6,3-6,8 persen pertahun. Pengendalian
tingkat inflasi pada tahun 2012 diupayakan sebesar 6,8 persen (APBNP 2012). Penurunan tingkat
pengangguran menjadi sekitar 6,4 - 6,6 persen dimana sasaran RPJMN adalah sebesar 5 sampai 6 persen
pada akhir tahun 2014 dan kemiskinan menjadi 10,5 sampai 11,5 persen dimana sasaran RPJMN pada
akhir tahun 2014 sebesar 8 sampai 10 persen. Untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut,
Pemerintah menetapkan sebelas prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam RKP 2012 yang meliputi
(1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan dan kependudukan; (4)
penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur, (7) iklim investasi dan iklim usaha,
(8) energi, (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pasca-konflik, (11) kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi.
Pokok-pokok
Kebijakan Fiskal
dan Postur APBN
2012
Perubahan APBN 2012, selain menampung perubahan indikator ekonomi makro dalam tahun 2012, juga
dimaksudkan agar berbagai besaran APBN menjadi realistis dan dapat dilaksanakan secara baik.
Perubahan kebijakan fiskal dan langkah-langkah antisipatif dalam perubahan APBN 2012 meliputi antar
lain: (1) Penambahan dana infrastuktur dan kebutuhan mendesak, yang dibiayai dari pemanfaatan saldo
anggaran lebih (SAL); (2) Kebijakan pengendalian subsidi BBM; (3) pemotongan Belanja Pegawai dan
Belanja Barang yang tidak mempengaruhi output dan outcome pada kementerian negara/lembaga; (4)
perluasan defisit anggaran serta (5) optimalisasi pendapatan negara utamanya peningkatan PNBP.
Catatan atas Laporan Keuangan -19-
Download