Mengapa ada bangsa-bangsa dibawah kutuk? Sesungguhnya, TUHAN akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya. Maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam, seperti nasib hamba laki-laki demikianlah nasib tuannya, seperti nasib hamba perempuan demikianlah nasib nyonyanya, seperti nasib pembeli demikianlah nasib penjual, seperti nasib peminjam demikianlah nasib yang meminjamkan, seperti nasib orang yang berhutang demikianlah nasib orang yang berpiutang. Bumi akan ditanduskan setandus-tandusnya, dan akan dijarah sehabis-habisnya, sebab TUHANlah yang mengucapkan firman ini. Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana dan layu, langit dan bumi merana bersama. Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi. Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit. (Yesaya 24:1-6) 1. Dosa awal/dosa Adam. Pertama kita melihat bahwa kutuk itu masuk ke dalam satu bangsa kepada satu negeri, bahkan kepada tanah ini karena dosa mula-mula yang dilakukan manusia (Adam). Ketika manusia pertama berdosa, Tuhan mengutuk ular (setan) itu. Ingat, tadinya Dia mau mengutuk manusia tetapi tidak jadi, di tengah jalan Dia ubahkan kutuk ke tanah. Jadi Tuhan sudah murka dan hampir mengucapkan pengucapanNya (pronunciation), tapi di tengah jalan Dia berkata TIDAK (tidak jadi), tanah ini akan ditimpa kutuk sebagai ganti manusia. Jadi "terkutuklah tanah karena engkau" itu kutuk pertama atas tanah karena dosa manusia. Itu menjelaskan kepada kita prinsip bahwa semua tindakan kita ada konsekuensinya. Jadi tindakan kita itu ada refleksinya di dalam lingkungan/alam kita. Karena manusia, tanah itu dikutuk. Maka setelah manusia ditebus, dia juga harus bertanggung jawab untuk memulihkan kemuliaan Allah ke dalam tanah itu. Yesus datang untuk menebus manusia dari akibat kejatuhan. Kematian Tuhan Yesus di dalam siklus penebusan itu Dia lakukan bukan hanya menebus untuk membayar harga dosa untuk membeli manusia tapi juga untuk memulihkan konsekuensi dosa yang sebagai akibat dari kejatuhan itu. Salah satunya ialah kutuk atas tanah akibat dosa manusia. Sepertinya tidak adil kalau yang ditebus hanya manusia sedangkan tanah yang katanya 'dikutuk akibat dosa manusia itu' tidak ditebus padahal sebetulnya Tuhan menciptakan alam semesta ini refleksi dari kemuliaan Allah juga. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" (Matius 27:27-29) Dalam karya penebusan Tuhan Yesus, Dia juga memperhitungkan harganya untuk mati sebagai konsekuensi untuk menebus tanah/negeri ini. Di atas kayu salib, darah dicurahkan untuk menghapus dosa dan dengan menanggung bilur-bilur di atas tubuh-Nya oleh bilur-bilur itu kita disembuhkan. Dan di atas kayu salib itu juga Dia mengambil kutuk-konsekuensi kutuk atas tanah, dengan memakaikan mahkota duri yang merupakan akibat dari dosa manusia kepada diri-Nya. Yesus melakukan suatu karya yang total (tuntas). Karena Dia sudah membayar keseluruhan harga untuk penebusan dunia ini, juga untuk tanah dimana kita hidup. Jadi Dia telah membayar harga penebusan untuk setiap negara atau tanah. Dia telah membayar harga untuk penebusan tanah Indonesia ini. Sekarang jadi tanggung jawab gereja untuk keluar dari 4 tembok gereja. Kita bertindak sebagai orang yang percaya akan apa yang Yesus kerjakan itu, pergi dan hadapi masalah-masalah konkrit/negara-negara, dan mencabut semak duri yang menyusahkan hidup orang-orang di negeri itu. Jadi kita melihat Yesus dimana Dia sudah menyelesaikan kutuk karena dosa awal (Adam). Itulah hal pertama: Mengapa malapetaka /bencana /musibah itu terjadi kepada satu bangsa? 2. Segala sesuatu yang kita lakukan ada konsekuensinya Seringkali kita menyebut "ini adalah kecelakaan" namun sebetulnya kalau dilihat lebih jauh, ada korelasi langsung antara tindakan penduduk negeri itu dengan apa-apa yang terjadi atas negeri itu. Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. (Kejadian 4:7-11) Pada waktu Kain membunuh saudaranya, Habel. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah (Kejadian 4:9-10). Tuhan katakan: kamu tidak bisa menyembunyikan ini dari padaKu, karena darah adikmu itu berseru-seru dari tanah itu. Jadi apapun yang terjadi atas tanah ini informasinya disimpan di tanah itu dan informasi itu punya korelasi langsung kepada Allah di surga. Bumi ini punya hubungan langsung dengan sang penciptaNya dan setiap informasi yang disimpan oleh bumi ini dicatat di dalam atmosfer ini dan informasi itu naik ke Allah. Saudara tahu, Allah juga Maha Tahu, apapun yang terjadi Dia tahu, dan segala sesuatu yang terjadi informasinya tetap disimpan. Di bumi ini bilamana ada kejahatan yang dilakukan, Tuhan tahu mengenai kejahatan itu, Dia mencatat kejahatan itu dan tanah berseru kepada Allah minta pembalasan. Seperti ada informasi di bumi ini kalau kita melakukan hal-hal baik kepada bumi ini, bumi ini mencatat/menyimpan informasi yang baik. Dan jika bumi bereaksi secara positif dan tanah ini menjadi sehat. Misalnya: Transformasi di Guatemala. Ketika terjadi pertobatan di Guatemala banyak orang diselamatkan, mereka mulai mengucapkan/melepaskan perkataan positif, mereka mulai bertingkahlaku baik, mereka menghancurkan penyembahan-penyembahan berhala, mereka berhenti melakukan kejahatan-kejahatan, maka kelihatan hasil buminya besar-besar. Tanahnya menjadi produktif, wortel sebesar tangan manusia dan kentang sebesar bola kaki terbesar di muka bumi ini, sehingga ahli-ahli pertanian dari Amerika, Eropa datang untuk melihatnya. Ilmu pengetahuan tidak dapat menemukan, tapi kebenaran Injil memberitahukan apapun yang manusia lakukan di atas tanahnya dicatat dan itu yang menentukan bagaimana reaksi bumi ini. Jikalau perbuatannya baik, maka bumi ini akan merespon secara baik. Jika perbuatan itu tindakan jahat/negatif maka hasil bumi itu akan menjadi menurun/tidak baik. Kain berpikir dia bisa menyembunyikan apa yang dia lakukan dari Allah, tetapi tidak bisa! Dia memang membunuh Habel, saudaranya tetapi tanah ini menjerit kepada Tuhan menuntut balas! Bumi ini mencatat tindakan itu dan bumi ini menghukum Kain, dia menjadi "Pelarian", orang yang tidak bisa tenang di bumi ini, karena dia telah mengotori bumi ini. Jadi jikalau ada bangsa-bangsa yang menghancurkan bumi (terutama di dalam masalah pencurahan darah orang yang tak bersalah) hasilnya dikatakan bumi ini akan membalas dengan satu bentuk hukuman. Itulah sebabnya di dalam negara kita ini ada masalah, karena orang-orang saling membunuh, dan juga bentuk kejahatan kekerasan lainnya. Hal-hal itu bukan hanya secara sosial ada konsekuensinya. Di dalam kasus Kain dan Habel, Tuhan katakan itu bukan hanya sebagai kiasan (figuratif), darah berseru dari tanah minta balas, lama-kelamaan itu akan menghasilkan satu bencana nasional. Segala sesuatu yang kita lakukan ada konsekuensinya bukan hanya masalah pembunuhan. Segala sesuatu tindakan yang kita lakukan ada refleksinya. Ini alasan kedua mengapa bangsa-bangsa dikutuk. 3. Bumi dan Angkasa itu menyimpan setiap informasi Tindakan dari penduduk negeri itu setiap harinya menentukan apakah bangsa ini akan dikutuk atau diberkati. Jika penduduk di negeri itu melakukan kebaikan dan menunjukkan kemurahan satu sama lain, maka tanah itu akan menghasilkan hal-hal yang baik yang keluar dari tanah itu. Tetapi kalau penduduk itu terus menerus melakukan kekerasan dan penindasan, maka suatu saat akan berbuah kemalangan /malapetaka/musibah/bencana karena bumi tidak melupakan hal itu-bumi itu mencatat informasi itu. Sama seperti alam semesta di langit ini mencatat/menyimpan gelombang suara semua informasi demikian juga bumi ini mencatat informasi itu sepenuhnya. Misalnya kita mengambil radio dan kita pergi ke jalan lalu menyalakan radio itu untuk mencari gelombang, maka kita akan dengar ada informasi yang keluar (tanpa kelihatan kabel dan stasiun radionya). Begitu juga dengan televisi, saat kita menyalakan televisi, antena itu mengumpulkan informasi dan gambar-gambar. Jadi setiap hari di sekitar kita ada informasi yang berkibar dimana-mana, itulah teknologi. Teknologi itu juga bertanggung jawab untuk telpon kita. Ada orang yang bisa telpon saudara dan saudara bisa mendengar suara mereka. Mengapa? Karena bumi/atmosfir ini penuh dengan gelombang-gelombang informasi. Kita semua dilingkupi oleh informasi, tapi jikalau saudara panggil, maka gelombang itu turun. Demikian juga dengan bumi ini, misalnya: di London, Inggris pernah terjadi pembunuhan seorang gadis dan mereka melempar mayatnya ke Sungai Thames. Hal itu terjadi 9 tahun sebelumnya, dan mayatnya sudah berantakan dan sudah hancur. Setelah 9 tahun baru mayatnya ditemukan ketika ada orang yang menggali di sungai itu. Kemudian tulang-tulang, giginya, semuanya di bawa ke laboratium, maka terlihat DNAnya seorang perempuan dan berapa umurnya. Dari rambut di kepalanya, di giginya dan di tulangnya, mereka mendapat informasi bahwa mayat ini seorang gadis kulit hitam, dia tinggal di Afrika sampai umur 9 tahun. Ketika mereka memeriksa gigi dan tulang tengkoraknya, mereka bisa melihat apa saja yang dimakan oleh gadis ini. Dari stuktur tulangnya dapat diketahui apa yang biasanya dia makan. Bahkan mereka bisa tahu bahwa gadis ini bukan saja orang Afrika, tetapi warga negara Nigeria. Jadi informasi itu terekam, dari struktur tulangnya bagaimana mereka bisa tahu kalau gadis ini dari Nigeria, dari tulangnya. Makanan yang kita makanan berasal dari tanah. Sayur, kentang, nasi itu makanan yang kita makan, semuanya kita ambil dari tanah, kemudian dicerna dan akhirnya menjadi bagian dari tulang kita. Dengan memeriksa DNA di tulang, mereka bisa tahu apa saja yang kita makan, dan dimana makanan ini tumbuh, dari tanah jenis apa, karena tanah itu ada informasinya. Karena iklim tanah dimana kita tinggal, makanan yang kita makan, dan segala sesuatu membuat saudara seperti ini. Orang yang pernah tinggal di Eropa berbeda dengan orang yang tinggal di Eropa terus menerus. Dan orang Chinese Amerika sekarang badannya besar-besar, tinggi-tinggi karena gizinya lain dan tanahnya lain. Ada masalah di Jepang, Korea dan negara-negara Asia yang modern (Hongkong, Singapore, Taiwan) karena orang-orang mulai makan Fast Food. Sekarang mereka bertumbuh di sini (Asia), tetapi makanannya Amerika semua yang berbeda dengan makanan nenek moyang mereka. Mereka sudah tidak lagi kelihatan seperti orang Asia (China, Jepang, Korea) lagi karena mereka makan makanan dari tanah Amerika.