BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini penulis

advertisement
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai langkah-langkah praktek
untuk melakukan penerapan terhadap perancangan yang telah dijelaskan di bab
sebelumnya. Implementasi merupakan penerapan perancangan yang telah
dilakukan ke dalam perancangan fisik dan program kendali yang dapat berajlaan
dengan baik. Selain itu, penulis juga melakukan pengujian untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari hasil Analisa yang telah dibahas sebelumnya. Tujuan
dari pengujian ini adalah mengetahui kinerja dari sistem yang berupa kehandalan
dan ketepatan eksekusi antara program dengan modul yang dibuat unutk
megontrol sistem yang ada.
5.1
Implementasi
Terdapat empat bagian dalam tahapan impplementasi, yaitu implementasi
Sensor DHT22, implementasi Sensor gerak PIR, implementasi Desain Rangkaian
dan implementasi program kendali.
5.1.1
Implementasi Sensor DHT2
Input suhu ruangan inkubator telur ayam otomatis menggunakan model
sensor suhu DHT22 karena sensor terkalibrasi secara akurat. Pada penelitian ini
input suhu yang di dapat sensor dht22 pada inkubator telur ayam otomatis
menentukan output pada dua relay yang ada yaitu relay untuk menyalakan lampu
sebagai penambah suhu ruang tetas dan relay kipas untuk mengurangi suhu ruang
tetas. Modul DHT22 disambungkan ke Arduino Mega dengan menggunakan
kabel jumper yang tersambung di port – port pada Arduino Mega untuk data input
penulis menggunakan port 2 pada Arduino sebagai input data, sedangkan untuk
power penulis menggunakan breadboard power supply.
Sensor DHT22 diletakan ditengah-tengah antara telur ayam agar agar lebih
akurat antar telur ayam dengan sensor suhu.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 5.1 Implementasi sensor suhu DHT22
Gambar 5.2 Implementasi sensor suhu DHT22 (Tampak atas)
Berikut adalah kodingan untuk sensor suhu dht22 .
#include <Adafruit_Sensor.h>
#include "DHT.h"
#include <DHT.h>
#define DHTPIN 2#define DHTTYPE DHT22
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
float temp = 0;
temp = dht.readTemperature();

#include <Adafruit_Sensor.h> : mendefinisikan library untuk sensor
dht22

#include "DHT.h" : mendefinisikan library untuk sensor dht22

#define DHTPIN 2 : digunakan untuk mendeklarasikan sensor suhu dht
terletak pada port 2 arduino mega

#define DHTTYPE DHT22 : untuk mejelaskan bahawa tipe dht sensor
yang digunakan adalah sensor dht22

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE) : untuk mendefinisikan bahwa “dht”
perwakilan dari DHTPIN dan DHTTYPE

float temp = 0 : digunakan untuk mendeklarasikan temperature
menggunakan tipe bilangan float

temp = dht.readTemperature() : mendefinisikan temp adalah variabel
untuk membaca sensor suhu dht22
if (temp <37){
digitalWrite(lampu, LOW);
digitalWrite(kipas1, HIGH);
}
else if(temp >=37 && temp<=39){
digitalWrite(lampu, HIGH);
digitalWrite(kipas1, HIGH);
}
else if(temp>39){
digitalWrite(kipas1, LOW);
digitalWrite(lampu, HIGH)
Kode diatas digunakan untuk menyatakan :
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/z

jika sensor suhu mendeteksi suhu dibawah 37OC maka output yang
dikeluarkan lampu menyala dan kipas mati

jika jika sensor suhu mendeteksi suhu diatas atau sama dengan 37OC dan
atau sama dengan 39O C maka output yang dikeluarkan lampu mati dan
kipas mati

jika sensor suhu mendeteksi suhu diatas 39OC maka output yang
dikeluarkan lampu mati dan kipas mati
5.1.2
Implementasi Sensor Gerak PIR
Sensor PIR menjadi input yang didapatkan melalui deteksi gerakan pada
telur yang menetas. Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran
sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif artinya sensor tidak memancarkan
sinar inframerah tetapi hanya menerima sinar inframerah. Telur yang sedang
menetas akan membuat gerakan yang kemudian sensor akan membandingkan
pancaran inframerah.
Pada
inkubator telur ayam ini akan membandingkan
pancaran inframerah pada satuan waktu 400 miliseconds atau 0,4 detik. Sensor ini
terletak didinding atas inkubator dan tepat diatas telur yang dalam proses
penetasan.
Gambar 5.3 Implementasi Desain Rangkaian Sensor Gerak PIR
Berikut ini adalah kode program untuk sensor gerak PIR
int pinpir = 5;
int pirState = LOW;
int valpir = 0;
int pinbuzzer = 6;
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
int pinpir = 5 digunakan untuk mendeklarasikan variabel pin sensor gerak ke pin
5 pada Arduino Mega
int pirState = LOW : untuk menampung nilai Low pada sensor gerak yang
artinya sensor gerak mendeteksi gerak pada saat nilai Low didapat. Maka sensor
gerak akan bernilai High apabila tidak mendeteksi gerakan.
int valpir = 0 : digunakan untuk membaca variabel sensor PIR untuk menyatakan
logika 1 dan 0 . dimana nilai 1 itu terdapat gerakan dan nilai 0 tidak terdapat
gerakan
int pinbuzzer = 6 : digunakan untuk mendeklarasikan variabel pin buzzer alarm
ke pin 6 pada Arduino Mega
valpir = digitalRead(pinpir);
if (valpir == HIGH){
digitalWrite(pinbuzzer, LOW);
delay(4000);
if (pirState == LOW){
Serial.println ("Telur Bergerak");
pirState = HIGH;
delay(400);
}else{
digitalWrite(pinbuzzer, HIGH);
delay(4000);
if(pirState == HIGH){
Serial.println("Gerakan berhenti!");
digitalWrite(pinpir, HIGH);
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
delay(400);
pirState=LOW;
Kode diatas digunakan untuk menyatakan

jika sensor gerak tidak mendeteksi gerakan maka alarm buzzer tidak
menyala

jika sensor gerak mendeteksi gerakan maka serial monitor akan
menampilkan teks “Telur Bergerak”

jika sensor gerak mendeteksi gerakan maka alarm buzzer menyala selama
4 detik

jika sensor gerak mendeteksi gerakan maka serial monitor akan
menampilkan teks “Gerakan Berhenti”
5.1.3
Implementasi Desain Rangkaian
Implementasi dari desain rangkaian adalah rangkaian komponen-
komponen elektrik dengan port-port arduino yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Berikut adalah hasil implementasi rangkaiannya
Gambar 5.5 Implementasi Desain Rangkaian Inkubator Otomatis (Tampak Atas)
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 5.6 Implementasi Desain Rangkaian Inkubator Otomatis
Gambar 5.7 Implementasi Desain Rangkaian Inkubator Otomatis
5.1.4
Implementasi Program Kendali
5.1.4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak
Pengujian inkubator otomatis menggunakan Laptop Asus U46S dengan
spesifikasi sebagai berikut
1. CPU : intel core i5
2. Ram : 2GB
3. SSD : 128 GB
5.1.4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan dan implementasi Inkubator
Telur Ayam Otomatis ialah sebagai berikut
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1. Arduino IDE
2. Microsoft Office
3. Draw.io
4. Fritzing
5.1.5 Pengisian Program
Penulisan program menggunakan software Arduino IDE. Sebelum melakukan
upload kode program kedalam Arduino mega 2560,terlebih dahulu dilakukan
pengecekkan terhadap kode program yang telah dibuat dengan cara melakukan
compiling atau verify dengan cara klik tab sketch, kemudian klik verify atau compile.
Gambar 5.8 Compile kode program
Berikut adalah tampilan ketika kode program telah berhasil di compile dan tidak
terdapat error didalam kode program 3.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 5.9 Compiling Kode Program Berhasil
Setelah kode program berhasil di compile, dapat langsung melakukan upload kode
program kedalam Arduino mega 2560. Untuk melakukan upload kode program , klik tab
sketch, kemudian klik upload.
Gambar 5.10 Upload Kode Program
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5.2 Pengujian
Dalam pengujian ini menggunakan metode blackbox, pada penelitian ini
terdapat 4 jenis pengujian, yaitu pengujian daya, pengujian sensor suhu dht22, dan
pengujian sensor gerak PIR secara keseluruhan.
5.2.1 Pengujian daya
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian daya/power
supply dapat bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan dengan mensuplai
tegangan input dari adaptor 9 volt kemudian dilakukan pengukuran pada output
masing-masing keluaran diukur dengan menggunakan avometer.
Untuk
pengukuran arus menggunakan multimeter.
Tabel 5.1 Tegangan dan arus pada sensor
Komponen
Tegangan
Arus
Adapter DC 9v
9V
300 mA
Sensor suhu
5V
8 mA
Sensor gerak PIR
5V
23 mA
5.2.2
Pengujian Sensor Suhu
Pengujian ini dilakukan dengan mencoba membandingkan antara dht 22
dan thermogun . Pengujian ini di mulai dari suhu 30 hingga 40, untuk megnetahui
perbedaan dan menghitung kalibrasi antara dht22 dan thermometer.
DHT22
THERMOGUN
SELISIH
30o
31o
1
31o
31o
0
32o
32o
0
33o
33o
0
34o
35o
1
36o
36o
0
o
o
0
37
37
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38o
38o
1
39o
40o
0
40o
40o
0
Tabel 5.2 Pengujian sensor suhu pada thermometer
Dari table 5.2 diatas terlihat bahwa hasil pengujian yang dilakukan selama
sepuluh kali , mendapatkan sebuah perbandingan yang tidak begitu besar
selisihnya pada suhu.
5.2.3
Pengujian Sensor Gerak
Pengujian ini dilakukan dengan mencoba seberapa jauh pendeteksi
gerakan oleh sensor gerak PIR, mulai dari terdekat hingga terjauh jarak
pengujiannya.
Tabel 5.3 Pengujian sensor gerak
Jarak/meter
Status
Waktu/detik
0.5
Terdeteksi Gerakan
2
1
Terdeteksi Gerakan
5
2
Terdeteksi Gerakan
9
3
Terdeteksi Gerakan
11
4
Terdeteksi Gerakan
15
5
Tidak Terdeteksi Gerakan
-
6
Tidak Terdeteksi Gerakan
-
Dari table diatas terlihat bahwa dari pengujian yang dilakukan dari jarak
0,5 meter sampai 6 meter, mendapat sebuah kesimpulan bahwa semakin jauh
jarak objek yang ingin di deteksi maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
sensor pir untuk mendeteksi.
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5.3
Analisa Hasil Pengujian
Setelah melalukan tahap pengujian pada inkubator telur ayam otomatis
yang menggunakan sensor suhu dan sensor gerak, maka dapat di simpulkan
bahwa :

Pengiriman input dari sensor suhu dengan satuan float.

Sensor gerak maksimal mendeteksi gerakan 4 meter dari tempat
sensor gerak.

Sensor gerak mempunyai delay sekitar 4 detik untuk melakukan
statement berikutnya.

Sensor suhu diletakan di tengah telur untuk menambah akurasi
pada suhu telur tersebut.

Saat kondisi awal inkubator telur ayam otomatis di nyalakan semua
kondisi output (lampu,kipas,buzzer) menyala

Selisih perbandingan suhu antar thermotmer gun tidak terlalu besar

Input yang masuk pada setiap sensor mempengaruhi output yang
keluar pada inkubator telur ayam otomatis
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Download