88 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Secara

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Secara umum respon emosional yang ditunjukan ketiga
lansia pasca stroke di PSMK adalah timbulnya perasaan marah,
kecewa, takut, penolakan terhadap kondisi yang dialami, cemas
dan perasaan tidak berdaya. Beberapa respon emosional
tersebut dapat dikategorikan dalam jenis mekanisme koping
maladaptif. Namun seiring berjalannya waktu, gaya mekanisme
koping maladaptif berubah ke arah gaya mekanisme koping
adaptif, artinya secara psikologis lansia mulai menerima kondisi
fisiknya dan mulai melakukan usaha-usaha yang dapat bersifat
konstruktif. Usaha yang dilakukan beorientasi pada problem
focused coping dan emotion focused coping seperti kegiatan
yang melibatkan hal-hal religius dengan mengikuti ibadah
ataupun berdoa, berupaya mencari dukungan emosi dan sosial
dengan bercerita/menelpon kerabat, berobat ke dokter dan
mengikuti terapi.
Namun, ada lansia yang belum bisa
mengontrol emosinya seperti marah, hal ini cenderung dapat
memicu hipertensinya, sehingga mekanisme kopingnya masih
maladaptif.
Selain itu, gaya koping individu pada ketiga riset lansia
dalam proses penerimaan dipengaruhi oleh dukungan sosial,
88
89
seperti pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada
diri individu yang diberikan keluarga, saudara, teman, dan
lingkungan sekitar tempat tinggal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa
saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:
5.2.1 Bagi Pihak Panti Sosial Menara Kasih Salatiga
Dalam
proses
perawatan
lansia
pasca
stroke,
diharapkan pihak yayasan selalu memberikan dukungan
sosial dengan tetap mengikut sertakan lansia dalam
kegiatan ibadah di panti. Selain itu diharapkan bagi para
pengasuh lansia di PSMK untuk tetap memperhatikan
aspek psikologis lansia selama perawatan diberikan
dengan mengisi kegiatan yaitu melakukan Range Of
Motion pasif. Selain itu, pihak panti juga bisa menjalin
kerjasama
dengan
rumah
sakit
ataupun
tempat
pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan
lansia secara rutin agar kondisi lansia di panti dapat
terkontrol dengan baik.
90
5.2.2 Bagi profesi perawat
Dalam menangani lansia pasca stroke dengan
kelumpuhan atau disabilitas fisik lainnya perawat harus
berperan aktif sebagai seorang motivator yang selalu
memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh penderita
kelumpuhan pasca stroke. Tidak hanya memberikan
perawatan secara fisik, namun secara komprehensif
meliputi aspek biologis, psikogis, sosial kultural dan
spiritual.
5.2.3 Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
dikembangkan dengan melakukan penelitian case study
yang lain dengan jumlah subjek penelitian yang lebih
banyak, agar temuan tentang gambaran mekanisme
koping lebih bervariasi.
Download