Khutbah 2-11-2001 Khu-O Di dalam khutbah sebelumnya, topik subbuwhiyyat-kemahasucian yang tengah berjalan pada waktu itu, kini sedikit bagiannya masih tersisa,yang kurang lebih bahannya cukup untuk satu khutbah atau kurang.Akan tetapi, karena hari ini akan ada pengumuman tahun baru Tahrik Jadid,oleh karena itu topik bahasan khutbah yang saya pilih yang ada keterkaitannya dengan topik razzaaqiyyat-(Tuhan) Maha Pemberi rezeki. arraaziqu warrazzaaqu tertulis dalam Mufradaat Imam Ragib bahwa kata rizqun kadangkala di gunakan untuk anugerah/pemberian yang berlaku/berjalan, apakah itu anugerah dunia atau anugerah ukhrawi atau kadangkala di gunakan untuk nasiyb- bagian atau kadangkala untuk makanan yang masuk ke dalam perut.Di dalam Al-Quran Allah berfirman wattaquw minmaa razaqnaakum maksudnya adalah belanjakanlah harta, kehormatan , ilmu dll milikmu. Kata Raaziq(un) digunakan untuk yang menciptakan kemudahan/kelancaran atau yang memberikan rezeki/pencaharian dan yang menjadi penyebab rezeki/ pencaharian dan itu adalah Allah.Begitu juga kata raaziq digunakan juga untuk manusia/orang yang menjadi perantara untuk sampainya rezeki kepada orang lain. Namun kata razzaaq digunakan hanya untuk Allah. Jadi Allah yang memberikan rezeki, seterusnya yang memberi itu pun menjadi raaziq-pemberi rezekinya.Namun tidak bisa menjadi razzaaq. Razzaaq-Maha Pemberi rezeki hanya khusus untuk Allah.Di dalam (Lisanu.arab) raaziq warrazzaaq adalah sifat-sifat Tuhan. Dan sesuai dengan Lisanul ’Arab raaziq dan razzaaq adalah sifat-sifat Tuhan. Karena Dia memberi rezeki kepada semua makhluk. Ayat pertama dalam seri ini adalah ayat ke tiga dan ke empat surah AlBaqarah:dzaalika.........yunfiquwn- Inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya pemberi petunjuk kepada orang-orang yang muttaqi, orang yang beriman pada yang gaib dan menegakkan shalat dan rezeki apa yang kami berikan pada mereka dari itu mereka belanjakan. Hadhrat Sa’id Aththai berkata bahwa Abu Kabsyah Al-Ansri menerangkan padanya bahwa beliau mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Harta seseorang tidak menjadi kurang karena memberikan sedekah” Ini merupakan pengalaman kita bahwa selalu akibat dari sedekah harta menjadi bertambah, tidak berkurang. Kapan saja seorang hamba teraniaya dan dia bersabar atas hal itu maka Allah akan menambah kemuliaannya.Apabila seorang membuka pintu meminta-minta untuk dirinya maka Allah membuka pintu kemiskinan/kemelaratan untuknya.Inipun merupakan pengalaman setiap hari/umum.Satu kali seseorang memulai kebiasaan meminta,maka akan selalu menjadi lapar dan telanjang/kekurangan dan akibat dari meminta di dalam rezekinya tidak terjadi penambahan. Kemudian bersabda:Saya memberitahukan lagi padamu ingat pula itu. Yakni yang meriwayatkan menerangkan bahwa saya memberitahukan hal lain lagi kepadamu ingatlah pula itu.Kemudian Rasulullah saw. bersabda:Di dunia ini ada empat macam orang. Satu adalah orang yang Allah anugerahkan ilmu dan harta dan berkenaan dengan itu dia bertakwa pada Tuhan dan berlaku baik pada sanak keluarga dan dia mengetahui bahwa di dalam itu ada juga hak Tuhan,orang semacam ini menempati kedudukan/tempat yang paling tinggi. Kedua, adalah orang yang memang Allah telah anugerahkan ilmu, tapi harta tidak Dia anugerahkan.Namun, niatnya baik dan dia menginginkan bahwa jika saya memiliki harta maka sayapun akan melakukan amal seperti si fulan. Jadi,dia akan diperlakukan sesuai dengan niatnya dan keduanya akan meraih ganjaran yang sama. Ketiga, adalah orang yang Allah anugerahkan harta tapi ilmu tidak Dia anugerahkan.Dia membelanjakan hartanya tampa fikir-fikir.Berkenaan dengan itu dia tidak menempuh jalan takwa dan tidak pula memperlakukan keluarga dengan baik dan dia tidak juga mengatahui bahwa di dalam itu juga ada hak Tuhan. Orang serupa ini berada di tempat yang terburuk. Keempat, adalah orang yang Allah tidak anugerahkan harta dan tidak pula ilmu, namun dia menginginkan bahwa jika saya memiliki harta maka saya pun akan beramal seperti si fulan,kepadanyapun akan diperlakukan sesuai dengan niatnya dan beban keduanya akan sama. Hadhrat Khalifatul Masih 1 dalam menafsirkan ini menerangkan: Sifat orang muttaqi yang ketiga di tempat ini yang diterangkan bahwa minma razaqna hum yunfiquwn-Rezeki apa yang kami telah anugerahkan padanya dari itu mereka membelanjakan di jalan Allah. Beliau mengeluarkan satu point/pokok bahasan dari minma razaqna humyunfiquwn- bahwa rezeki apa yang kami telah berikan padanya, dari itu sebagian mereka belanjakan di jalan Allah.Yakni, mereka tidak mendapat taufik untuk memberikan semuanya.Namun apapun yang Allah berikan padanya dari itu sedikit banyak/ada saja yang mereka. belanjakan..Berhubung karena itu merupakan tingkatan awal dari seorang yang bertakwa,maka jangkauan pandangan tidak begitu luas dan di dalam pengenalan Tuhan(kedudukan ‘arifbillah) baru disebutkan hanya sekedar baru masuk.Oleh karena itu berfirman: Apapun rezeki yang telah kami berikan kepada mereka dari itu mereka membelajakan di jalan kami. Pada dasarnya semua itu adalah milik Allah dan Allah-lah yang menganugerahkan.Oleh karena itu yang telah Dia berikan kepada Dialah dia memberikan/membelanjakan. Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam kaitan ini bersabda:sab kuch teri hi ‘atha he ghar se to kuc nah laae(segala sesuatu adalah anugerah engkau (kami) tidak membawa apa-apa dari rumah).Pada hakekatnya memang merupakan anugerah Tuhan.Namun walhasil merupakan perintah Allah bahwa untuk diri sendirpun simpan dan untuk keluaragapun. Dan janganlah meninggalkan orang-orang yang di belakang menjadi meminta-minta. Oleh karena itu, inipun karena perintah Tuhanlah bahwa apa yang telah Dia anugerahkan itu kita tidak kembalikan semua Karena Dia telah memberikan rezeki pada kita untuk kekuatan kita juga. Dia telah menganugerahkan rezeki untuk kita hidup ,Dia telah menganugerahkan rezeki untuk kita menghidupkan sanak keluarga kita. Jadi, semua rezeki ini adalah di bawah minma bahwa dari apa yang Allah anugerahkan dari itu sebagian harus kembalikan kepada Tuhan. Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis: Point ini satu kali Hadhrat Masih Mauud a.s. telah terangkan bahwa disini maksud rezeki tidak hanya barang-barang makanan saja bahkan maksudnya segenap nikmat yang manusia dapatkan dari Tuhan.Yakni, setiap saat selalu siap bersolidaritas pada ummat manusia dan dari setiap segi dan sisi melakukan pengkhidmatan ini. Contohnya adalah ajaran nabi saw yang beliau telah berikan pada manusia itu sesuai kondisi dan sesuai rasa/ naluri manusia. Dari cara-cara (infaq)beliau itu, sebagaimana seorang pedagang berniaga sesuai peraturan Islam dia meraih ridha Ilahi, begitu juga seorang yang suka/ mencari alasan untuk berperang dengan mengambil pelajaran perang dia bisa meraih ridha Ilahi. Merubah adat kebiasaan demi meraih keridhaan Tuhan,meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk inipun merupakan infaq fi ssabilillah-membelanjakan harta di jalan Allah. Begitu juga memberitahukan hal yang baik kepada orang-orang dengan lisan dan mencegah keburukan juga termasuk di dalamnya. Jika Tuhan telah memberikan ilmu maka ajarkanlah kepada orang-orang dan jika harta dan kekayaan Tuhan berikan maka sesuai dengan cara-cara yang Allah beritahukan belanjakanlah harta itu. Dan negeri kita khususnya Hindustan nasib yang paling sial/malang adalah bahwa apapun ilmu yang Allah telah berikan secara istimewa padanya itu secara tidak formal dari orang ke orang mereka teruskan /ajarkan karena takut jangan-jangan ada orang lain yang dengan mengambil faedah dari ilmu itu lalu seperti mereka orang lain mulai meraih keuntungan..Akibatnya ilmu menjadi terbatas dan tidak berkembang untuk seterusnya.Orang-orang Eropa dari hal/pokok ini sangat banyak mengambil faedah.Apapun ilmu yang diperoleh mereka pada waktu itu langsung menyebarkannya. Bahkan mereka mengundang untuk percobaan bahwa kamupun boleh mengadakan percobaan bahwa ilmu ini persis sama.Sebagai hasilnya coba perhatikan, langit dan bumi perbedaannya. Mana perbandingan dunia Timur yang karena membatasi/ menahan ilmu mereka, mereka ditimpa kehancuran/kemunduran yang luar biasa dan mana dunia Barat yang karena mempromosikan/ meneruskan ilmu berapa besar nikmat-nikmat yang mereka ambil mamfaatnya. Jadi, jika nasehat Rasulullah saw. yang kecil sekalipun diamalkan maka faedah-faedah yang sangat agung yang akan diraih. Hadhrat Khalifatul Masih 1 selanjutnya menulis syair Hadhrat Masih Mauud a.s.(Farsi) Tidak pernah dilihat orang yang membelanjakan harta di jalan Allah menjadi miskin/peminta-minta Allah sendiri yang menjadi penolongnya jika dia menciptakan tekad yang kuat. Pada zaman ini tempat/peluang pembelanjaan harta yang paling besar adalah meninggikan gejolak dan semangat demi untuk menyebarkan Jemaat Ahmadiyah,Jemaat Ilahi dengan cara pembelanjakan harta benda. Pada saat inipun(itupun?) siapa yang tidak mencintai harta dan dalam pengkhidmatan agama dia telah membelanjakan lewat tangan Rasulullah saw. dialah yang telah meraih kedudukan tinggi dan telah menjdi siddiq.Kinipun siapa yang melakukan, akan menjadi itu dan Tuhan tidak akan menyia-nyiakan usaha dan kerja kerasnya. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:wa minma razaqna hum yunfiquwn maksud rezeki tidak hanya harta, bahkan apa yang telah diberikan padanya dalam bentuk ilmu, hikmat, ketabiban, ini semua termasuk rezeki. Dari itu membelanjakan harta di jalan Allah. Manusia di jalan ini secara bertahap tingkat demi tingkat akan meraih kemajuan.Di dalam hal bertahap tingkat-demi tingkat mengalami kemajuan Hadhrat Masih Mauud a.s. telah menerangkan point/pokok bahwa dengan membelanjakan harta di jalan Allah di masa permulaan terasa lebih susah dan seberapa terus menerus membelajakan maka hatinya menjadi terus terbuka. Sehingga orang yang membelanjakan sedikit sekalipun pada akhirnya akan menjadi siap melenyapkan yang banyak di jalan Tuhan. Bagian ke dua dari takwa ini adalah minma razaqna hum yunfiquwn- apa yang kami telah berikan dari itu mereka belanjakan.Pada umumnya orang –orang menganggap rezeki itu adalah barang makanan, ini adalah salah. Apapun kekuatan yang diberikan itupun rezeki.Ilmuilmu, keahlian dll makrifat dan hakekat yang dianugerahkan itu secara zahir untuk kemudahan dalam mata pencaharian. Pemerintahan termasuk di dalam katagori rezeki. Nah, inipun merupakan point yang sangat agung yang kurang lebih Hadhrat Masih Mauud a.s. untuk pertama kali beliau berikan dalam topik ini bahwa siapa yang dianugerahi pemerintahan itupun adalah rezeki dari Tuhan dan haknya/kewajibanya pun harus dilunasi/penuhi. Jika kamu diberikan penerintahan karena dianggap jujur maka ini merupakan hadiah Tuhan kepada kalian.Dari itu kalian harus dengan ketakwaan membayar haknya sepenuhnya.Sehingga kemudian bersabda:Akhlak muliapun termasuk rezeki.Seorang yang meraih akhlak mulia itupun merupakan satu corak rezeki dari Tuhan. Dan dari apa yang kami telah berikan mereka belanjakan,yakni berperangai akhlak mulia.Dan akhlak mulia mana Allah ajarkan padanya dari itu mereka belanjakan.Dari roti mereka memberikan roti, dari ilmu ilmu,mereka memberikan ilmu dan dari akhlak memberikan akhlak.. Memberikan ilmu merupakan hal zahir.Hal ini perlu diingat bahwa orang yang bakhil bukan hanya yang tidak memberikan pada yang berhak,bahkan merekapun juga bakhil yang Allah telah anugerahkan ilmu padanya lalu mengajakan pada orang-orang dengan main-main.Hanya dengan fikiran supaya ilmu dan keahliannya jangan diketahui orang lain karena kalau dia mengetahui maka kita tidak akan dihargai atau pendapatan akan berkurang adalah syirik. Karena dalam corak itu dia menganggap ilmu dan keahlian itulah yang dia anggap sebagai pemberi rezekinya. Begitu juga yang tidak berakhlak dengan akhlanya yang baik diapun juga kikir. Memberikan akhlak adalah bahwa akhlak mulia yang hanya dengan karunia-Nya Tuhan telah berikan padanya, dengan akhlak-akhlak itu dia memperlakukan makhluk-Nya.Yang dengan melihat contoh orang-orang mereka sendiri akan berusaha menciptakan akhlak. Akhlak bukanlah maksudnya hanya sekedar memperlakukan orang-orang dengan bahasa yang lemah lembut. Tidak. Bahkan dengan keberanian,prikemanusiaan,kesucian,seberapa potensi yang diberikan kepada manusia itu pada dasarnya adalah potensi akhlak.Menggunakannya pada tempatnya akan membawa pada kondisi akhlak.(yang benar). Penggunaan/perlakuan marah pada tempatnya juga menunjukkan corak akhlak.Akhlak itu adalah bahwa semua kekuatan yang Allah telah anugerahkan digunakan pada tempatnya, semua potensi yang Allah telah anugerahkan di gunakan pada tempatnya.Misalnya akal diberikan pada seseorang dan ada orang lain yang di dalam suatu urusan tidak ada pengetahuan dan memerlukan musyawarahnya dan dia ini dibandingkan dengan dia sepenuhnya memiliki pengetahuan maka hendaknya tuntutan akhlak adalah menolongnya dengan akalnya yang baik dan memberikan musyawarah yang baik. Orang-orang mengaggap ringan hal itu dan berkata apa ruginya kami,biarkanlah dia rusak.Ini merupakan pekerjaan syaitan. Merupakan hal yang jauh dari perikemanusiaan melihat orang lain rusak dan tidak siap untuk menolongnya Bahkan hendaknya dengan penuh perhatian dan dengan hati yang tulus mendengar katakatanya dan dengan akal dan pengertiannya harus menolongnya. Merupakan kebiasaan Hadhrat Masih Mauud a.s. bahwa jika ada seorang perempuan tua sekalipun yang mencegat beliau di jalan dan berkata, dengarlah kata-kata saya maka dengan pernuh perhatian beliau sambil berdiri mendengar kata- katanya.Seorang gelandangan/pengemis sekalipun yang berdiri mencegat beliau maka dengan penuh perhatian beliau mendengar kata-katanya. Jadi, ini adalah merupakan contoh seorang ulama yang beramal. Yangmana ilmu yang Hadhrat Masih Mauud a.s. ajarakan persis seperti itu yang beliau amalkan. Kini adalah ayat kedua dzaalikal kitaabu laa raibafiyhi hudan lil muttaqiyn ......yunfiquwn-Ini adalah kitab yang di dalamnya tidak ada keraguan,pemberi petunjuk bagi orang yang bertakwa,orang yang beriman pada yang gaib dan menegakkan shalat dan rezeki apa yang kami berikan pada mereka dari itu mereka belanjakan. Hadhrat Said Aththai berkata bahwa kepada beliau Abu Kabsyah Al-ansari menerangkan bahwa beliau mendengar Rasulullah saw.bersabda:Harta seseorang tidak berkurang karena memberikan sedekah.Kapan saja seseorang teraniaya dan dia bersabar atas hal itu maka Allah menambah kemuliaannya.Apabila ada orang yang membuka pintu meminta-minta untuk dirinya maka Allah akan membukakan pintu kemiskinan/kemelaratan untuknya.Saya memberitahukan satu hal lain padamu itupun ingatlah. Kemudian Huzur bersabda:di dunia ini ada empat corak manusia.Satu, adalah orang yang Allah telah berikan harta dan ilmu dan berkenaan dengan itu dia bertakwa kepada Tuhannya dan dia memperlakukan baik pada keluarganya dan dia mengetahui bahwa di dalam itu juga ada hak Tuhan Orang ini adalah orang yang duduk di tempat yang paling tinggi.Kedua, adalah orang yang Allah telah berikan ilmu tapi harta tidak dianugerahkan dan niatnya baik dan dia menghendaki bahwa jika saya mempunyai harta maka sayapun melakukan amal seperti si fulan.Maka kepadanya akan diperlakukan sesuai dengan niatnya dan ganjaran keduanya sama.Ketiga, adalah orang yang Allah berikan harta, namun ilmu tidak Dia berikan padanya. Dia membelanjakan hartanya tampa fikir panjang. Berkenaan dengan harta itu dia tidak menempuh jalan takwa dan tidak juga dia bersikap baik kepada keluarga dan tidak pula dia mengetahui bahwa di dalam itu juga ada hak Tuhan. Orang yang semacam itu berada di tempat terburuk.Keempat adalah orang yang Allah tidak berikan harta dan tidak pula ilmu, namun dia menginginkan bahwa jika saya mempunyai harta maka saya pun akan beramal seperti si fulan. Maka dia akan diperlakukan sesuai dengan niatnya dan beban keduanyapun sama. Ayat 23 Al-Baqarah:alladzy........ ta’lamuwn-Yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai pondasi (kelangsungan) hidupmu.Nah, jelasnya langit bukanlah pondasi/dasar,karena itu bagaikan atap.Tapi di atas itu ada asas keberlangsungan hidup manusia dan di dalam itu banyak rahasia yang tersembunyi.Bagaimana hal dengan manusia yang Allah telah anugerahkan langit, dari itu rezeki ruhani dan rezeki jasmani juga turun. Segala jenis (keberlansungan) hidup punya kaitan dengan itu.Coba perhatikan awan bagaimana itu terbang naik keatas dan kemudian Tuhan kembali menurunkan itu dalam bentuk air hujan. Petir yang berbunyi dengan perantaraan itu terjadi air. Jadi, pekerjaan Tuhan merupakan hal yang sangat mengherankan dan aneh. Jika hanya satu saja pekerjaan Tuhan terus direnungkan maka itu merupakan rangkaian yang tidak putus-putusnya.Jadi maksud dari binaa an adalah langit itu tidak difirmankan asas/pondasi, bahkan asas rezeki dan telah Dia jadikan sebagai asas anugerah. Kemudian berfirman: Dan segenap jenis buah-buahan untukmu Dia telah keluarkan sebagai rezeki.Berapa banyak buah-buahan manusia makan dan tidak juga merenungkan bahwa kenapa saya tengah makan, dari mana ini datang.Setiap hari buah itu keluar dari tanah dan manusia tidak pernah bisa merenungkan bahwa setiap hari dari tanah segenap jenis anggur, apel,berbagai jenis buah-buahan dalam berbagai rasa pisang dll, ini semua tercipta dan manusia tidak terfikirkan bahwa Tuhan demi untuk kita betapa Dia telah menciptakan sistim kehidupan. Jadi, dengan mengatahui segala-galanya janganlah menyekutukan Tuhan. Diriwayatkan dari anak Khalid Abba dan Sawa. Yakni riwayat Abba dan Sawa r.a. Ini bukanlah Khalid bin Walid bahkan Khalid bin Walid lain yang bukan sahabah bahkan anaknya Abba dan Sawa adalah sahabah.Mereka berkata bahwa kami pergi kepada nabi Karim saw .Beliau sedang melakukan perkerjaan maka kami menolong beliau.Beliau bersabda; Selama di atas kepala kamu/ubun-ubun ada denyutan janganlah putus asa dengan rezeki.Karena manusia ketika ibunya melahirkannya maka itu dalam kondisi yang sama sekali tidak berdaya hanya gumpalan darah yang sampai kulit/lapisan pun sama sekali tidak ada.Kemudian Allah memberikan rezeki padanya. Hadhrat Khalifatul Masih 1 dengan memberikan misal sirkus bersabda:Mungkin kalian melihat di sirkus bagaimana binatang berjalan sesuai perintah pemiliknya. Padahal pemilik itu tidak memberikan jiwa dan tidak menciptakan barang-barang makanan dan minuman. Jika dengan kebaikan sederhana sedemikian rupa dia diitaati maka apa sebabnya manusia tidak berkurban pada Tuhannya yang Maha mulia yang telah memberikan hidup padanya dan memberikan rezeki kemudian menyiapkan sarana hidup/tinggal di dunia. Coba perhatikan, bagaimana Dia telah berbuat baik kepada kalian.Dia telah menciptakan bumi untukmu dan betapa itu merupakan tempat yang tenteram yang melahirkan berbagai jenis buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan yang dari itu kamu makan.Kemudian Dia telah menciptakan langit yang bagaikan atap dan itu berjalan mengiringi bumi.Kemudian menurunkan air dari awan/langit dan menumbuhkan berbagai jenis buah-buahan yang berwarna warni. Inilah karunia, baru kamu menjadikan sekutu bagi-Nya.Ini merupakan hal sangat disayangkan. Apa menciptakan sekutu/lawan itu ? Dengarlah,mengatakan bahwa teman telah datang, demi untuk melayaninya shalat ketinggalan.”. Di hari-hari Jalsah Salanah nampak banyak hal ini terjadi. Orang-orang dudukduduk berbincang-bincang di malam hari dan tidurnya telat baru berkata bahwa shalat subuh ketinggalan.Jadi semua hal-hal ini hendaknya perlu diperhatikan dengan baik..Demi untuk melayaninya/teman shalat menjadi tertinggal.Karena terfikir akan pakaian anak-anak dan perhiasan istri tidak bisa ikut dalam shalat.Pada malam hari karena sibuk bincang-bicang dengan teman akhirnya menjadi telat/ lama. Oleh karena itu shalat subuh terlewaati dalam tidur pulas.Perhatikanlah, mengenai teman atau orang yang untuknya kamu tidak mengindahkan perintah Tuhan.Apakah dia telah melakukan kebaikan sebagaimana Tuhan telah melakukan kebaikan kepada kamu ? Begitu juga harihari ini/dewasa ini saya mendapat surat bahwa hujan turun dan waktu untuk musim tanam telah tiba.Jika Tuan memberikan izin maka puasa akan kami lakukan di musim panas.Ini adalah menganggap enteng perintah Tuhan.Bertaubahlah, ini adalah menjadikan pekerjaan dunia menjadi tandingan T uhan yang termasuk pengingkaran nikmat/ingkar terhadap nikmat Tuhan. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:Hai orang-orang, sembahlah Tuhan yang telah menciptakan kamu.Dialah yang layak disembah yang telah menciptakan kamu dan Dialah yang kekal, cintailah Dia. Iman adalah menciptakan jalinan yang istimewa dengan Tuhan.Dan menganggap semua benda-benda lainnya sama sekali tidak ada.dan orang yang sedemikian rupa mencintai anak-anak dan ibu Bapak yang menjadikannya setiap saat selalu berfikir untuk itu maka itupun merupakan penyembahan berhala..Penyembahan berhala bukanlah artinya hanya seperti orang Hindu duduk sambil membawa patung lalu kemudian bersujud di depannya.Mencintai secara berlebihan pun juga adalah juga ibadah. Kini adalah surah Al-Baqarah 173: ya ayyuhalladziyna aamanuw...........ta’buduwn-Hai orang-orang yang beriman, rezeki yang kami telah berikan kepada kamu dari itu makanlah dari barang yang bersih dan bersyukurlah kepada Tuhan jika kamu beribadah pada-Nya. Rezeki, adalah segala sesuatu/jenis yang Tuhan telah berikan. Namun bersama itu Dia berfirman bahwa dari itu makanlah yang bersih. Dari rezeki itu ada juga barangbarang yang kotor dan meskipun halal di dalam itu terdapat kekotoran. Misalnya kadal/cecak halal, namun makruh.Maka Allah memerintahkan pada orang-orang Islam bahwa untuk kamu yang halal juga banyak yang kami telah ciptakan.Dari yang halal juga banyak yang tayyib/bersih,yang merupakan rezeki yang lebih tinggi dari yang halal. Jadi kepada orang-orang mu’min Tuhan berfirman bahwa dari rezeki kami gunakanlah barang-barang yang terbaik . Diriwayatkan dari Hadhrat Abu Hurairah r.a.bahwa Nabi yang mulia saw bersabda:Kepada orang jika dia dianugerahi harta tampa dia pernah memintanaya maka barang itu hendaknya diterima, karena itu adalah rezeki yang Allah telah giring kepadanya.Ingatlah, berkeinginan lalu meminta pada seseorang ini merupaka dosa.Ini adalah bertentangan dengan ajaran Rasulullah saw. Akan tetapi orang yang dengan senang hati memberikan sesuatu mengingkarinya pun merupakah dosa.Bersabda:Allah sendiri yang menggiring lalu membawanya kepadamu. Hadhrat Khalid bin Juhani r.a. berkata bahwa saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:Orang yang mendapat sesuatu dari saudaranya tampa dia meminta itu atau di dalam hati tidak pernah tamak/menginginkannya ..Urusan orang yang tamak/rakus pun merupakan masaalah yang serius.Jika tidak meminta sekalipun, namun jika di dalam hati terdapat ketamakan/keinginan bahwa saudara ini akan memberikan pada saya maka inipun juga merupakan satu jenis syirik.Jika tidak demikian, tamak juga tidak dan tidak juga meminta maka itu hendaknya diterima dan jangan hendaknya dikembalikan.Karena itu merupakan rezeki yang Allah giring bawa kepadanya. Surah Al-Baqarah ayat 255 :yaa aayyuhalladzyn aamanuw.........zhaalimuwn –Hai orang-orang yang beriman belanjakanlah dari apa yang kami telah berikan padamu sebelum datang hari yang mana tidak ada jual beli dan tidak ada persahabatan dan tidak ada syafaat dan orang kafirlah yang aniaya. Hadhrat Saad Bin Abi Waqas r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apapun yang kamu belanjakan demi untuk mencari ridha Allah ganjarannya kamu pasti akan peroleh. Hadhrat Abu Masuud Ansari r.a. meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami untuk melakukan sedekah maka sebagian dari kami pergi ke pasar dan mencari pekerjaan berburuh/memikul dan mencari untuk sekedar satu takaran dan mereka membelanjakan itu di jalan Allah. Bagaimana agungnya Rasulullah saw. memberikan akhlak mulia kepada para sahabahnya dan beliau juga memberikan jiwadan semangat berdikari.Jika tidak ada uang untuk memberikan sedekah maka mereka pergi ke pasar menjual kayu api dan mereka mengusahakan sesuatu dan membawa itu dan kemudian dari itu mereka belanjakan untuk sedekah.Dan selanjutnya hari ini kondisinya telah berubah pada mereka yang melakukan cara seperti itu kini ratusan ribu jumlahnya.Dari itupun orang-orang Ahmadi hendaknya mengambil pelajaran.Banyak orang-orang Ahmadi yang telah menjadi jutawan dengan karunia Tuhan.,yang penyebabnya adalah ibu bapak mereka adalah pengkhidmat dan mereka membelanjakan harta mereka demi untuk agama dan mereka itu dulunya orang yang membelanjakan hasil kerja keras mereka.Maka hadiah inipun adalah dari Tuhan akibat dari baiknya ibu Bapak dan nenek moyang mereka.Jadi berterimakasihlah pada Tuhan dan berdoalah juga untuk mereka. Hadhrat Hasan r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Selamatkanlah hartamu dengan memberikan zakat”..Dengan zakat harta menjadi terpelihara dan menjadi bertambah.dan arti zakat secara leterlik juga adalah “bertambah” dan dengan riba harta itu menjadi berkurang dan dengan zakat menjadi bertambah. Jadi bersabda: Jagalah hartamu dan pengobatan orang-orang yang sakit dari kalian pun lakukanlah dengan zakat.dan perlawanan terhadap musibah –musibah yang datang bagaikan gelombang di berbagai daerah lakukanlah dengan doa-doa yang penuh kekhusyukan. Kinipun musibah-musibah turun dalam corak yang sangat sangat berbahaya sekali Negeri kitapun juga mendapat bagian dan di Afganistan dllnya juga. Jadi, mengenai gelombang demi gelombang musibah-musibah yang yang tengah melanda Rasulullah saw. bersabda bahwa berusahalah menjauhkan itu dengan sedekah dan doa.Kemudian sarana ke lima untuk mencapai maksud sebenarnya yang Tuhan telah tetapkan adalah mujahadah.Yakni dengan perantaraan membelanjakan harta di jalan Allah dan dengan membelanjakan kekuatan di jalan Allah dan dengan perantaraan mengorbankan jiwa di jalan Allah dan dengan perantaraan membelanjakan akal di jalan Allah carilah Dia dicari.Sebagaimana berfirman jaahiduw biamwalikum wa anfusikumyakni berjihadlah dengan perantaraan harta dan jiwa demi untuk-Nya wa minmarazaqnahum yunfiquwn –dan apa yang kami telah berikan pada mereka belanjakanlah di jalan-Nya.walladziyna jaahaduw fiyna lanahdiyannahum subulanaSiapapun yang berjihad demi untuk kami dan mereka berjuang dan bekerja keras merupakan pekerjaan kami untuk memberikan petunjuk kepada mereka kepada jalan kami. Yakni dengan harta, jiwa dan raga sendiri beserta semua kekuatan belanjakanlah di jalan Allah Dan apa yang berikan pada mereka dari akal, ilmu pemahaman, keahlian semuanya belanjakanlah di jalan Allah.Orang yang melakukan segala macam usaha di jalan kami, maka kami sendiri akan memperlihatkan jalan kami kepada mereka. Pada tanggal 5 Juli 1903 dalam pertemuan beliau, beliau bersabda:Ummat hendaknya dengan segala macam cara harus melakukan pengkhidmatan untuk Jemaat ini, dan pengkhidmatan dari segi harta juga hendaknya jangan ada kekurangan.Coba lihatlah, di dunia ini tidak ada Jemaat yang bisa jalan tampa candah.Rasulullah saw, Hadhrat Musa a.s. dan Hadhrat Isa a.s. di waktu semua rasul candah dikumpulkan. Jadi, orang-orang Jemaat kita pun perlu memperhatikan hal ini Jika orang-orang ini dengan teratur memberikan satu sen untuk setiap tahun maka akan banyak sesuatu yang bisa di lakukan.Ya, kalau ada yang tidak memberikan satu sen juga maka apa perlunya tinggal di dalam Jemaat” Coba perhatikan itulah uang yang Hadhrat Masih Mauud a.s. meminta kini telah berubah menjadi ratusan ribu bahkan jutaan rupis(ber-miliar-miliar).Jadi berkah yang sebenarnya adalah mereka itulah, yang dengan berkah Hadhrat Masih Mauud a.s. kita dapatkan . Di dalam diri kita hendaknya jangan ada kesombongan dalam membelanjakan harta di jalan Tuhan. Itulah awal yang mulai dari bebrapa sen yang kini berubah menjadi jutaan dan bermiliar-miliar rupiah. Kemudian Tuhan dalam surah An-Nahl ayat 76 berfirman:dharaballahu matsalan.........laa ya’lamuwn-Kemudian Allah menerangakan perumpamaan seorang sahaya yang menjadi milik seseorang yang dalam hal apapun dia tidak memiliki kekuasaan dan kepada yang kami anugerahkan dari sisi kami rezeki yang beik dan dari itu mereka membelanjakan dengan diam-diam dan secara terang-terangan juga,apakah itu bisa sama ? Segenap pujian adalah untuk Allah namun pada hakekatnya adalah kebanyakan orang tidak mengetahui.Berkenaan dengan ayat ini Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:Setiap subuh ada dua malaikat yang turun dari itu seorang berkata: Hai Tuhan,perbanyaklah harta dermawan yang membelanjakan hartanya dan perbanyaklah orang yang mengikuti jejaknya.Yang kedua berkata:Hai Allah, hancurkanlah orang kikir yang menahan harta benda mereka . Perlu diingat bahwa dua malaikat yang turun itu hendaknya jangan diacukan secara lahiriah.Malaikat dalam setiap keadaan selalu bersama manusia.Disini maksud turun adalah dengan membawa perintah Tuhan.nuzuwl-turun segala sesuatu dari Tuhan yang turun ke bumi itu di nyatakan karunia Tuhan. Jadi malaikat juga nuzuwl-turun maksudnya bahwa dengan perintah Tuhan memberikan pada hamba-hamba/ manusia.dan mereka mnyampaikan perintah Tuhan kepada hamba-hamba. Hadhrat Abu Musa Asy’ari meriwayatkan dari kakeknya. Bersedekah wajib bagi setiap muslim.Orang-orang bertanya,jika ada yang tidak berkemampuan ? Bekerjalah dengan tangan sendiri dan sampaikan juga faedah untuk diri sendiri dan sedekahkanlah.Sahabah r.a. berkata bahwa jika tidak mempunyai kemampuan atau tidak melakukan seperti itu maka apa perintah untuk orang lemah yang memerlukan.Orangorang kemudian bertanya- aneh-aneh pertanyaaan yang mereka tanyakan- Orang-orang kemudian bertanya jika ini pun tidak mereka kerjakan ? Beliau berkata lakukanlah kebaikan.Coba dengan keingintahuan itu kitapun mendapat faedah.Kepada siapa yang tidak mempunyai kekuatan diantara kita kepadanya diberitahukan jalan. Bersabda:Lakukanlah kebaikan.Kemudian bersabda:perintahkanlah untuk melakukan kebaikan.Orang-orang kemudian berkata:Jika inipun dia tidak lakukan maka bersabda:Hindarilah selalu keburukan inipun untuknya merupakan sedekah”. Hadhrat Khalifatul Masih 1r.a. bersabda:Di dalam misal ini orang-orang musyrik Arab diberikan pengertian bahwa kalian berada di satu pihak dan di satu pihak adalah Muhammad saw dan Jemaatnya. Di dalam itu siapa yang mengerjakan pekerjaan ajaran/pengajaran Tuhan dan siapa yang berfikir untuk kebaikan ummat manusia.Jelas sekali bahwa Rasulullah saw. –lah yang tengah mengerjakan pekerjaan solidaritas pada ummat manusia. Tuhan telah memberikan lidah dan kemampuan kepada dua kelompok itu. Satu kelompok duduk-duduk tidak bekerja apa-apa dan yang kedua yang tengah mengorbankan jiwa raga. Di hadapan Tuhan orang yang bekerjalah yang akan memperoleh kehormatan dan kemuliaan. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda:Di dalam ini diterangkan mengenai terpilihnya Rasulullah saw. yang merupakan karyawan sempurna,setia sang majikannya dan seorang hamba yang saleh”. Kini, di dalam ini Hadhrat Masih Mauud a.s.bersabda mengenai titik permasaalahan bahwa Allah juga tidak begitu saja memilih hambaNya.Dengan mengingat di dalam dirinya ada kemampuan dan keahlian Dia memilihnya.Jadi Rasulullah saw. adalah karyawan sang majikan, setia,pekerja yang adil/memberi petunjuk pada keadilan,hamba yang saleh yang karenanya Tuhan telah memilih beliau. Kemudian dalam surah Azzariat ayat 58 dan 59: maa uriyduminhum........matiynAku tidak menginginkan rezeki dari mereka dan Aku tidak menginginkan supaya mereka memberi pada-Ku makan sesungguhnya Tuhan-lah yang Maha pemberi rezeki Pemilik kekuatan/kekuasaan, Maha perkasa. Hadhrat Jarir bin Abdullah meriwayatkan bahwa ada beberapa orang Badui datang kepada Rasulullah saw. yang mengenakan pakaian bulu domba.Beliau memperkirakan kondisi buruk mereka bahwa orang ini adalah orang yang memerlukan. Sesuai dengan itu beliau mengingatkan orang-orang untuk bersedekah.Namun orangorang tidak begitu menanggapi yang karenanya di wajah beliau nampak kemarahan. Kemudian dari ansor ada yang datang dengan membawa tas yang di dalam itu ada uang perak kemudian datang seorang. Seperti itulah orang-orang pada berdatangan sehingga di wajah Rasulullah saw. nampak bahagia. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:Orang yang di dalam Islam meletakkan asas sunnah yang baik dan sesudah itu orang-orang memulai mengamalkan sunnah itu maka orang yang memulai sunnah itu juga akan terus mendapatkan ganjaran sama dengan orang yang mengamalkan sunnh itu Sedangkan ganjaran dan pahala dari orang yang mengamalkan sedikitpun tidak akan kurang.Dan orang yang meletakkan asas sunnah yang buruk dalam Islam dan sesudah itu, itu mulai diamalkan maka seberapa dosa orang yang mengamalkan sunah buruk itu maka sebegitu juga dosa orang yang memulai sunnah buruk itu. Sedangkan beban dosa mereka tidak akan kurang sama sekali. Allamah Fakhruddin Razi dalam menafsirkan ayat ini menulis;innallaah .........matiyn- di ayat yang lalu disebabkan perkara yang telah diterangkan difirmankan firman Tuhan huwarrazzaaq diterangkan karena tidak adanya permohonan rezeki,yakni razzaaq bukanlah maksudnya bahwa kalau ada yang meminta baru diberi rezeki. Sedemikian banyak manusia di dunia, bahkan sampai hewan sekalipun semuanya Dia anugerahkan rezeki,karena itu disebut razzaq.Dia menganugerahkan rezeki tampa meminta.Dan firman Tuhan dzulquwwat-Permilik Kekuatan/Pemerintahan adalah diterangkan tampa permohonan amal.Karena yang meminta rezeki itu adalah pemintaminta dan memerlukan dan orang yang menginginkan pekerjaan/amal dari seorang yang lain dia sedemikian lemahnya seolah-olah tidak ada kekuatan.Maka kesimpulanya adalah seolah-olah Allah berfirman bahwa Saya rezeki apapun tidak menginginkan dari mereka karena saya adalah razzaaq-Maha Pemberi rezeki dan Saya tidak menginginkan suatu amal dari mereka,karena Saya adalah Maha perkasa. Rasulullah saw. yang mendidik para sahabah r.a.beliau di dalam itu adalah bahwa janganlah biasakan meminta kepada siapapun.Ada disebutkan mengenai seorang sahabah bahwa dia sedang berjalan menunggang kuda maka dari tangannya cemeti/cambuk jatuh.Maka beliau turun dan mengikat/mendirikan kuda dan lalu mengambil cambuk dan kemudian naik diatas punggung kuda.Seorang anak kecil yang sedang berjalan berkta:Tuan, jika kepaa saya mengatakan maka saya akan mengambilkan cambuk Tuan.Beliau berkata, sama sekali tidak.Rasulullah saw. telah mendidik saya untuk tidak meminta kepada siapaun.. Ilham Hadhrat Masih Mauud a.s.:aataitukum kullana’iym innalladziynattaqauwalladziynaamanuw lahum magfiratun wa rizqun kaariym-saya telah memebrikan kepadamu segala macam nikmat.orang –orang yang bertakwa dan mereka yang beriman untuk mereka ada ampunan dan rezeki yang mulia. Kemudian surah Azzariaat ayat 58 –59:maa uriydu......matiyn- Saya tidak mengingikan rezeki dari mereka dan Saya tidak mengingikan supaya mereka memberikan makan pada Saya Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Maha Pemberi rezeki Maha Kuasa dan Maha Perkasa.(Ini telah saya baca) Kini,setelah penjelasan ayat suci dan hadis-hadis ini, saya akan mengumumkan tahun baru Tahrik Jadid.Dengan karunia dan berkah Tuhan ada 120 negara yang telah mendapat taufik ikut dalam Tahrik Jadid. Sesuai laporan yang diterima sampai 31 Oktober 2001, jumlah seluruh penerimaan Jemaat seluruh dunia dua juta seratus empat puluh lima ribu empat ratus ponsterling. Ini adalah penerimaan Tahrik Jadid. Penerimaan ini dibandingkan penerimaan tahun sebelumnya ada lebih seratus tujuhpuluh ribu delapan ratus ponssterling.Alhamdulillah.Di Pakistan juga,pada tahun ini meskipun terus menerus kondisi yang tidak mendukung mereka telah memberikan pengorbanan yang luar biasa.Tahun yang lalu diantara Jemaat di Pakistan Rabwah berada pada urutan ke tiga.Pada waktu itu saya sambil mengingatkan kepada jemaat di Rabwah berkata: Rabwa`h kinipun bisa menjadi nomer satu”. Maka dari sesuai laporan yang diterima alhamdulillah ,Rabwah dalam tahun yang berjalan dengan karunia Tuhan luar biasa mereka telah berusaha dan setiap lapisan saling berlomba memberikan pengorbanan.Sesuai dengan itu dengan karunia Tuhan di Pakistan Rabwah naik menduduki posisi pertama dari posisi ke tiga. Amerika juga di tahun ini- dengan karunia Tuhan – di negara-negara di luar Pakistan, di Jemaat seluruh dunia menduduki posisi pertama dan di dalam itu mereka meninggalkan Jerman dibelakang dengan selisih seratus sepuluh ribu ponsterling. Jumlah orang yang ikut dalam sistim pengorbanan harta Tahrik Jadid, dengan karunia Tuhan, telah lebih dari tiga ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus orang.Yakni inilah orang-orang yang dari para mubayyiin baru dan dari yang lama juga bersama-sama mengambil bagian dalam jihad Tahrik Jadid. Dibandingkan tahun yang lalu, tahun ini ada dua puluh tujuh ribu para pejanji baru yang ikut. Di dalam penambahan ini Jemaat Pakistan dan Hindustan memegang peran yang menonjol. Dari segi penerimaan secara keseluruhan secara tertib susunan sepuluh nama Jemaat yang utama adalah:Pakistan, Amerika, Jerman, Inggris-Jemaat Inggris selalu nomer empat –Kanada, Indonesia, Hindustan, Maritius, Switzerland dan Abu Dabi. Cabang-cabang Jemaat di Pakistan yang telah bekerja keras tampil menonjol dari semuanya ada sepuluh jemaat besar adalah : Rabwah, Lahor, Karaci, Islamabad, Rawalpindi, Sialkot, Queta, gujranwala, Ukara dan Sargoda. semoga Allah menganugerahi semuanya ganjaran yang baik. Qamaruddin Syahid