LAPQ RAN UTAMA siswa. Pertama kerja sama dengan Polrestabes Semarang yang mengadakan Apel Deklarasi Damai yang diikuti siswa SMA/SMK/MA se Kota Semarang. Dalam apel terse but diingatkan agar siswa harus bisa menjadi teladan dengan berperilaku baik, tidak tawuran apalagi melakukan penyalahgunaan narkoba dan sex bebasDari apel yang diikuti 1.200 siswa itu Kapolrestabes Semarangjuga menyatakan akan terus mengadakan operasi-operasi untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan terutama yang dekat dengan pelajar. Ketua PGRI Kota Semarang ini menjelaskan langkah kedua untuk menangkal radikalisme di sekolah dengan melakukan langkah-Iangkah internal di masing-masing sekolah oleh Satuan Tugas Pelaksana Pembina Kesiswaan (STP2K). Lembaga yang beranggotakan Guru ini bertugas melakukan pendampingan bagi anak-anak yang ditengarai belum bisa menampilkan disiplin, melakukan rasia di sekolah secara rutin. Jika menemukan pelanggaran segera melakukan pembinaan secara intensif. Upaya ketiga dengan membentuk Forum Kemitraan Polisi dengan Masyarakat Sekolah (FKPMS). Dengan instrukturorganisasi dipimpin Kepala Sekolah, Wakil Ketua dari Babinkamtibmas setempat dan Anggota Wakasek Bidang Kesiswaan. Kegiatannya membangun komunikasi, meningkatkan nilai-nilai karaktersiswa dan menyelesaikan terjadinya pelanggaran seperti kekerasan, perkelahian, tawuran, narkoba, miras dan balapan liar. Sehinggajika terjadi kasus tidak perlu ke Polres, karena sudah bisa ditangani FKPMS yang salah satu instrukturnya adalah Petugas Kepolisian. Adanya pendampingan untuk bimbingan keagamaan dengan menampilkan narasumberyang memiliki kompetensijelas menurut Bunyaminjuga menjadi salah satu langkah untuk mengantisipasi adanya radikalisme dan terorisme. Pria yang pernah meraih penghargaan Kepala Sekolah SMK Berprestasi ini menambahkan untuk sekolah di tingkat Dasar, pembinaan pada siswa dilakukan oleh sekolah masing-masing dan Dinas Pendidikan terus melakukan pemantauan. Dan masyarakat diminta kerjasamanya ikut aktif memantau perkembangan putra-putrinya secara terus menerus. Bunyamin berharap setiap anak dibekali bimbingan dan pelatihan untuk pembinaan karakter agar menjadi generasi yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia. Pengembangan karakter bisa melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka, seni, olah raga, kelompok penelitian ilmiah dan lain-lain. Laras DAERAH PEMBINAAN GURU PASCA SERTIFIKASI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN WIROSARI WIROSARI-DERAP GURU. EBANYAK 216 Orang Guru Pasca Sertifikasi dari jenjang TK dan SD di jajaran UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari, Senin,l Februari 2016 menerima Pembinaan umum dari tim Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang berlangsung di gedung serbaguna kopersasi "Tentrem" Wirosari ini diawali laporan ketua panitia H. Sumartono, S.Pd,MM yangjuga Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasihnya serta menyampaikan laporan kesiapan peserta menerima pembinaan dari tim. Dinas Pendidikan Kabupaten Groboganditeruskan penyerahan hasil Monev guru pasca sertifikasi kepada ketua tim. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang PMPTK H. Moch Amin,S.Pd,S.IP,M.Pd dan Kepala Bidang TK,SD Bambang Margono,S.Pd,MM. Dalam isi pembinaannya Moch.Amin menyoroti hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang kurang menggembirakan,mestinya hasil tersebut sebanding lurus dengan tunjangan yang diterima seorang guru professional.Oleh karena itu kedepan guru harus tetap konsisten untuk tetap mau berkembang dan belajar"ungkapnya. "Seorang guru di dikatakan professional bila ia memenuhi kualifikasi akademik yang telah ditentukan dan bersertifikat pendidik, guru yang memenuhi kriteria professional inilah yang akan mampu menjalankan fungsi utamanya se- S 14 cara efektif dan efesien untuk mewujudkan proses pedidikan dan pembelajaran guna mencapai tujuan Nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, berilmu, cakap kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab," ujar Bambang Margono,S.Pd,MM. Lebih lanjut ia menyampaikan guru profesional dituntut mampu mengimplementasikan empat kompetensi yang dikuasai,sehingga kepercayaan masyarakat terhadap guru akan semakin mantap.(Ir-Infokom) DERAP GURU, No. 194 Th. XVI - Maret 2016