Kajian Produktivitas dan Fertilitas Itik Cihateup

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peternakan memiliki peranan yang penting dalam ekonomi nasional
terutama untuk penyediaan protein hewani, disamping untuk penyediaan lapangan
kerja dan pendapatan petani. Pentingnya konsumsi protein hewani yang mulai
berkembang
di
masyarakat
mendorong
peternak
untuk
meningkatkan
produksinya. Sebelum tahun 1979, peranan ternak unggas lokal sebagai sumber
pedaging dan telur masih mendominasi, namun permintaan akan protein hewani
yang tinggi, maka untuk memenuhinya didatangkan ayam ras yang dalam waktu
singkat dapat mengatasi kekurangan tersebut. Krisis ekonomi yang melanda
negara kita membuat harga ayam ras yang tinggi, sehingga diperlukan upaya
untuk menumbuhkan dan menggiatkan kembali potensi unggas lokal sebagai
alternatifnya.
Unggas air sebagai salah satu bagian dari unggas lokal memiliki
kemampuan untuk dijadikan tumpuan harapan masa depan. Keunggulankeunggulan tersebut antara lain: 1) tahan terhadap gejolak ekonomi, keuangan
maupun teknis disamping memiliki keunggulan komparatif berbasis pada
kemampuan sendiri; 2) ketersediaan bibit yang mudah didapatkan; 3) volume
produksi telur yang relatif cukup besar; 4) dalam usahatani terdapat saling
keterkaitan dengan usahatani tanaman pangan, dan 5) tersebar luas di seluruh
wilayah Indonesia sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
Populasi itik di Indonesia menurut Dirjen Bina Produksi (2002) sebesar
33 627 000 ekor. Dilihat dari jumlah tersebut, sangatlah kecil dibandingkan
dengan populasi ayam di Indonesia baik ayam lokal, ayam petelur (layer) dan
ayam peranggang (broiler). Dari tahun ke tahun perkembangan ternak itik tersebut
mengalami peningkatan yang cukup baik terutama setelah terjadi krisis moneter.
Itik lokal sebagai salah satu potensi sumberdaya ternak asal Indonesia,
memerlukan pelestarian ternak yang mengacu pada Undang-Undang No. 6 tahun
1967 khususnya Pasal 13, tentang tatacara pengembangbiakan ternak di Indonesia
diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu bangsa ternak.
Banyak wilayah Indonesia yang memiliki itik dengan spesifik lokasi, maka
pengetahuan mengenai itik lokal ini akan bermanfaat untuk pengembangan itik
lokal di daerah tertentu. Itik Jawa Barat memiliki kesamaan genetik dengan itik
Jawa Tengah namun berbeda dengan itik yang terdapat di Jawa Timur, Bali dan
Lombok (Tanabe et al. 1984). Banyak wilayah Indonesia yang memiliki itik
dengan spesifik lokasi, maka pengetahuan mengenai itik lokal ini akan bermanfaat
untuk pengembangan itik lokal. Itik Cihateup merupakan itik unggulan Jawa Barat
yang belum diketahui keunggulan produktivitasnya maupun karakteristik
biologinya. Rintisan untuk pengembangan itik ini masih perlu dilakukan dalam
ska la luas dengan menggunakan contoh lebih banyak. Karakteristik itik lokal yang
jelas tersebut akan memudahkan dalam pembentukan itik unggul seperti pada
ayam ras. Terciptanya galur -galur yang memiliki keunggulan-keunggulan genetik
tertentu, dan mempunyai nilai ekonomi tinggi, maka lahirlah itik komersial seperti
lahirnya ayam komersial yang dibudidayakan saat ini.
Populasi itik Cihateup banyak dijumpai didaerah Tasikmalaya dan Garut.
Hasil penelitian Wulandari (2005) mengatakan bahwa itik Cihateup asal Garut
mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan itik asal Tasikmalaya
apabila dilihat dari protein darahnya. Pola pertumbuhan kedua itik tersebut sama
dengan ukuran dan bentuk tubuh itik jantan yang sama pula, namun untuk itik
betina ukuran tubuh itik asal Tasikmalaya cenderung lebih kecil.
Tujuan Penelitian
Mendapatkan informasi produktivitas (pertumbuhan dan produksi telur)
serta fertilitas itik Cihateup sebagai salah satu jenis itik di Jawa Barat terutama di
dataran tinggi.
Manfaat Penelitian
Sebagai informasi dasar dalam upaya standarisasi pengembangan dan
perbaikan mutu genetik itik Cihateup, yang akan dicalonkan menjadi salah satu
itik unggulan Jawa Barat.
Kerangka Pemikiran
Itik Cihateup
Permasalahan:
1. Informasi karakteristik biologis
/standard masih kurang memadai
2. Program pengembangan dan
perbaikan kualitas belum ada
Pengumpulan informasi kajian
produktivitas dan daya reproduksi
Karakteristik
Produksi
- sifat pertumbuhan
- sifat produksi telur
- kualitas telur
Karakteristik
Reproduksi
- alat reproduksi
- fertilitas
Analisis :
- uji banding deskriptif
- korelasi antar sifat kuantitatif
1. Penyimpulan Informasi Karakteristik Produksi dan
Reproduksi Itik Cihateup
2. Rekomendasi Pengembangan Itik Cihateup
Gambar 1. Diagram kerangka pemikiran penelitian
Download