Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENAIKKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDNEGERI SERANG 4 TAHUN AJARAN 2015/2016 Ucu Andariah Program Studi S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Email: [email protected] ABSTRAK: Tindakan penelitian ini dilatar belakangi masih kurangnya dalam masalah menulis puisi bebas siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang 4, terlihat dari masih banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM dalam pembelajaran bahasa khususnya materi menulis puisi, selain itu peserta didik juga cenderung pasing dalam mengikuti pembelajaran. Picture word inductive model sesuai sebagai alternatif untuk menaikkan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa serta menaikkan keterampilan menulis puisi peserta didik. Penelitian ini juga mempunyai tujuan diantaranya yaitu untuk mengetahui model induktif kata bergambar dalam pembelajaran bahasa dalam menaikkan kegiatan pembelajaran dan menulis puisi bebas pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang 4. Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah PTK yang dilakukan dalam tindakan yang terdiri dari dua siklus.Observasi, wawancara dan tes adalah teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.Hasil penelitian membuktikan peningkatan pada kegiatan hasil belajar peserta didik nilai dibawah KKM pada prasiklus, siklus I hingga II telah mengalami peningkatan 66.97pada siklus I, sedangkan 78.06 pada siklus II.Mempraktikan model induktif kata bergambar ini kesimpulannya dapat menaikkan pembelajaran bahasa khususnya menulis puisi. Saran penelitian diberikan kepada guru, kepada kepala sekolah, dan kepada peneliti selanjutnya. Kata Kunci:Induktif Kata Bergambar, Menulis Puisi. Ucu Andariah, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Menaikkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Serang 4 Tahun Ajaran 2015/2016. MODEL APPLICATION FOR INDUCTIVE ILLUSTRATED WORD POETRY WRITING SKILLS RAISE FREE IN CLASS V SD STATE SERANG 4 ACADEMIC YEAR 2015/2016 Ucu Andariah Program S1 PGSD Indonesian Education University Campus Attack Email: [email protected] Abstract Action research background of this lack in trouble writing free verse fifth grade students of State Elementary School Attack 4, seen from the number of students who received grades below KKM in language learning, especially poetry writing material, in addition learners also tend pasing in the following study , Picture inductive word appropriate models as an alternative to raise the activeness of students in language learning and raising the skills of writing poetry learners. This study also has the objective of which is to determine the model of inductive said pictorial language learning in raising the learning activities and free poetry writing in class V students of State Elementary School Attack 4. In this research method used is PTK performed in the act that consists of two cycle. Observation, interviews and tests is a technique used to collect research data. Research shows an increase in the activities of the study of students in grades below KKM prasiklus, the first cycle of up II has increased 66.97 on the first cycle, while 78.06 on the second cycle. Practice models said this illustrated inductive conclusions can boost language learning in particular to write poetry. Suggestions study given to teachers, the principal, and to further research. Keywords: Inductive words Picture, Writing Poetry. Sekolah Dasar dikatakan sebagai jenjang pendidikan paling dasar yang formal di Indonesia.Pada umumnya siswa memperhatikan keutuhan itu sebagai semua sesuatu bersifat holistik, memahami hubungan antara konsep secara sederhana, dan pada usia sekolah dasar juga semua aspek perkembangan kecerdasanseperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa (BSNP, 2006). Pengalaman yang dialami oleh siswa secara langsungdan objek-objek konkret masih menjadi faktor utama dalam pembelajaran dalam keterampilan dasar berbahasa di sekolah dasar, dan keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang sangat diutamakan dalam pendidikan di sekolah dasar. Berdasarkan hasil observasiyang dilakukan pada pembelajaran membuktikan menulis puisi bebas di kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang 4 pada saat pembelajaran bahasakhususnya materi menulis puisi terdapat yang kurang mendapatkan respon yang baik dari peserta didik, dibuktikan dengan nilai rerata kelas 57.5 yang masih kurang denganpresentase siswayang mampu mencapai nilai KKM pada prasiklus hanya 30.56%,dan presentase ketidaktuntasan siswa mencapai 69.44%. Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Penelitan ini rumusan masalahnya yaitu yang pertama bagaimana penerapan model induktif kata bergambar dalam keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang dan bagaimana penerapan model induktif kata bergambar dapatmenaikkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDNegeri Serang 4.Sedangkan,tujuan tindakan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisa, dan mendeskripsikan penerapan dan peningkatan model induktif kata bergambar pada keterampilan menulis puisi bebas. Diharapkan juga diadakannya penelitian ini dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoretis maupun praktis.Manfaat teoretis pada tindakan penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan ilmu pengetahuan tambahan dalam pembelajaran menulispuisi, memberikan inovasi pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, model ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk para guru SD supaya dapat lebih mengembangkan kekreatifan dalam menyusun model pembelajaran menulis puisi, supaya pengajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan dan diperoleh hasil belajar sesuai dengan yang harapkan. Sedangkan, manfaat praktis bagi berbagai pihak, diantaranya: diharapkan dapat menjadi stimulus untuk para guru SD yaitu mengembangkan kekreatifan dalam menyusun rencana pembelajaran menulis puisi bebas. Supaya pengajaran di kelas lebih menyenangkan dan hasil belajar yang sudah sesuai dengan yang peneliti harapkan. Selain itu, diharapkan penelitian ini juga supaya memberikan model pembelajaran menulis puisi yang menyenangkan yang dapatmenaikkan keterampilan menulis puisi bebas dan diharapkan mampu menaikkan keterampilan menulis puisi bebas melalui kreatifitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang menyenagkan. Sejak siswa duduk di bangku sekolah dasar sudah diajarkan menulis. Sebab, pendidikan dasar bagi siswa dirancang dimaksudkanagar siswa mampu mengembangkan kreativitas untuk menulis, baik itu menulis prosa maupun puisi. Sebab, hal ini sesuai dengan standar kompetensi menulis dalam KTSP SDbahwa mengungkapkan segala informasi, perasaan, pemikiran, dan kenyataan secara tertulis dalam bentuk rangkuman, puisi bebas dan laporan. Kemudian yang dijelaskanoleh Depdikbud (2007)bahwa dalam menulis puisi bebas harus menggunakan pilihan kata dengan tepat, agar dalam pembelajaran agar lebih menarik bisa menggunakan model yang lebih efektif. Salah satu model yang bisa diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah model induktif kata bergambar.Seperti yang dikatakan oleh Calhoun (Joyce, 2009)bahwa model pembelajaran picture word inductive sebagai salah satu model pengajaran yang berorientasi terhadap penelitian untuk menunjukan siswa menyudahkan segala tugasnya yang cukup rumit.Kurikulum multidimensi yang disediakan dan ditujukan untuk para pembaca dan penulis pemula. Guru dapat memberikan intruksi dengan jelas dan membentuk konsep melalui kegiatan integritas yang telah disusun dengan benar. METODE Penilitianini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian dilakukan pada objek yang berkembang apa adanya, tidak memanipulasi data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Penelitian tindakan kelas digunakan sebagai metode untuk tindakan penelitian ini.PTK ini dilaksanakan di SD Negeri Serang 4 kelas V, dengan tujuan untuk mengatasi masalah siswa dalam pembelajaran bahasa khususnya menulis puisi bebas.Sepertiyang oleh dikatakan Kemmis (Sanjaya,2009) mengungkapkan bahwa PTK adalah suatu jenis penelitian yang bersifat reflektif dan kolektif yang dilaksanakan oleh peneliti dalam keadaan sosial dengan tujuan supaya menaikkan pemikiran dalam pelaksanaan sosialnya.Seperti halnya yang dikatakan oleh Kemmis dan Taggart bahwaterdapat 4 hal yang harus dilakukan selama proses penelitiantindakan berlangsung, diantaranya:observasi perencanaan, tindakan pelaksanaan, dan refleksi. Peneliti menggunakan beberapa tenik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya:observasi, kegiatan inidilakukan dengan cara mengamati secara langsung pembelajaran menulis puisi bebas di kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang 4, dengan bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah atau kelemahan sehingga dapat diperbaiki. Kemudian jenis observasi terstruktur dan tidak terstruktur yang digunakan dalam penelitian Ucu Andariah, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Menaikkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Serang 4 Tahun Ajaran 2015/2016. ini.Observasi tidak terstruktur disini hanya digunakan pada tahap prasiklus. Sedangkan, siklus 1 dan siklus II jenis observasi terstruktur yang digunakan dalam tindakan penelitian.Dalam penelitian ini juga peneliti sekaligus sebagai observer mengamati apa yang dikerjakan pada saat pembelajaran dikelas berlangsung. Mendengarkan semua yang diucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran.Observasi nonpartisipasif dimanadalam penelitian tindakan kelas peneliti hanya sebagai pengamat.Wawancaradilakukan dengan melakukan jenis wawancara mendalam dengan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri Serang 4.Wawancara tidak terstruktur dilakukan secara mendalamyang menekankan pada suatu topik permasalahan yang sudah peneliti tentukan berdasarkan tujuan dan maksud dilakukan wawancara dalam penelitian ini dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Lembar wawancara yang telah dibuat oleh penelitidilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pertama tentang karakteristik siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.Penelitian ini juga menggunakan tes yang berbentuk produk yang digunakan untuk mengukur keterampilansiswa dalam menulis puisibebas dengan penerapan model induktif kata bergambar. Seperti halnya yang dikatakan Miles dan huberman bahwa aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tindakan penelitian tuntas sehingga data yang diperoleh sudah jenuh. Jadi, penelitipun dalam tindakan penelitian ini menggunakan teknik analisis datamodel Miles dan Huberman.Langkahnya dalam menganalisis data penelitian ini adalah:mereduksi dengan merangkum data yang diperoleh,hasil dari tindakan penelitian yang berlangsung dan dengan mereduksi data akan memberikan gambaran dan memudahkan peneliti bisa melaksanakan pengumpulan data seterusnya. Kemudian setelah mereduksi data dalam penelitian ini langkah yang dilakukan selanjutnya itu penyajian data, seperti yang dikatakan oleh Miles dan Huberman(Sugiyono, 2013)bahwa yang paling sering dilakukan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan tulisan yang bersifat pemaparan.Selain dengan pemaparan penyajian data yang diperoleh juga menggunkan grafik dan tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada tahap prasiklusmembuktikan bahwa aktivitas belajar peserta didik pada saat pembelajaran bahasa indonesia tentang menulis puisi masih kurang mendapatkan respon yang baik dari peserta didik, ditunjukkan nilai rerata kelas 57.5 dengan presentase ketuntasan peserta didik yang masih rendah. Presentase peserta didik yang dapat mencapai nilai KKM pada prasiklus hanya 30.56%, presentase ketidaktuntasan peserta didik mencapai 69.44%.Nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan kurang baik. Selain itu banyak sekali terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang terjadi diantaranya pembelajaran selalu monoton, kurang tepatnya model yang digunakan, sehingga dalam pembelajaran terlihat sebagian siswa hanya melihat dan sebagian siswa asyik dengan kesibukannya masing-masing. Hal ini terjadi karena selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan model ceramah saja, serta kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga menyebabkan rendahnya keterampilan siswa dalam menulis puisi. Selain itu, siswa juga memiliki kesulitan untuk memunculkan dan mengembangkan ide untuk dijadikan puisi. Hal ini bisa diketahui dari hasil pengamatan yang membuktikan bahwa pada saat kegiatan menulis puisi, siswa tampak bingung memulai menulis sehingga waktu yang gunakan juga menjadi lebih banyak yang terbuang. Nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan kurang baik. Selain itu banyak sekali terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran yang terjadi diantaranya pembelajaran selalu monoton, kurang tepatnya metode yang diberikan, sehingga dalam pembelajaran terlihat sebagian siswa hanya melihat dan sebagian siswa asyik dengan kesibukannya masing-masing. Hal ini terjadi karena selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan model ceramah saja, serta kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga menyebabkan rendahnya Keterampilan siswa dalam menulis puisi. Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Dengan demikian dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa pada kemampuan menulis puisi bebas. Untuk menindaklanjuti hal diatas, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai. Perbaikan pembelajaran akan dilakukan pada siklus 1 dan siklus selanjutnya.Penerapan modelinduktif kata bergambar pada proses belajar mengajar diharapkandapat membuat siswa menjadi lebih efektif dan bisa memberi inovasi pada keterampilan menulis siswa dalam mencukupi setiap tujuan pembelajaran bahasa, khususnya pada materi menulis puisi. Selanjutnya pada siklus I hasil pengamatan observasi dan catatan lapangan menunjukkan bahwa pada siklus I siswa mulai antusias dan termotivasi mengikuti pelajaran menulis puisi. Siswa juga sudah mulai memperhatikan penjelasan guru dan berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran yang dibuktikan dengan sebagian besar siswa mengikuti setiap tahap pembelajaran menggunakan model induktif kata bergambar, walaupun masih ada siswa yang kurang serius selama pembelajaran, dan guru masih kurang dalam menjelaskan pembelajaran dengan model induktif kata bergambar misalnya guru dalam meminta mengidentifikasi gambar, mengklasifikasi katakata. Pada kegiatan menulis puisi juga siswa tampak, walaupun masih kurang dalam menulis kata bergambar, menuliskan hasil puisi didepan kelas. Tetapi siswa lebih aktif secara mandiri yang dibuktikan dengan pada saat pratindakan kebanyakan siswa masih bingung memulai menulis puisi, pada siklus I ini jumlah siswa yang bingung sudah tampak berkurang. Dalam buku Joyce, dkk menuturkan bahwa pengaruh model induktif kata bergambardalam pembelajaran bahasa diantaranya yaitu: mengetahui belajar bagaimana membangun kosa kata siswa dan belajar bagaimana meneliti struktur kata dan kalimat. Mengetahui bagaimana siswa mampu menghasilkan tulisan, pemahaman siswa tentang hubungan menulis, mengembangkanketerampilan dalam analisis fonetik, struktural, dan mengembangkan minat dalam kemampuan untuk berekspresi dengan cara menulis, dan menaikkan gairah menulis teks nonfiksi. Mengutip dari buku Joyce, dkk bahwa langkah model induktif kata bergambar diantanya yaitu: guru memilih sebuah gambar yang sesuai dengan tema pembelajaran yang akan diajarkan dikelas misalnya gambar pantai, siswa diberikan tugas oleh guru apa yangdilihat dalam gambar, menandaibagiangambar yang telah diidentifikasi siswa pada saat pembelajaran, guru membuat sebuah garis yang merentang dari objek gambar pada kata dan melafalkankembali kata-kata tersebut.Kemudianguru bersama siswa mengejanya dengan menunjuk setiap huruf dengan jari, mengucapkan dan memberi perintah untuk mengeja kata tersebut.Kemudian, siswa mengerjakan tugas yang dioerintah guru menulisbagan kata bergambar, mengklasifikasi kata, mengidentifikasi konsep umum dalam kata tersebut untuk memfokuskan kelas kata tertentu secara umum. Selanjutnya, siswa menulis katakata itu dengan merujuk pada bagan jika kata tersebut tidak siswa kenali, menulis bagan kata bergambar, menambah kata pada bangan kata. Selanjutnya, diberi intruksi agar berpikir tentang judul untuk bangan kata bergambar itu dengan bimbingan yang diberikan oleh guru untuk berpikir mengenai arahan, informasi dalam bagan dan siswa menyusun sebuah kalimatmenjadi puisi bebas. Dalam aktivitas pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan Model induktif kata bergambar memperoleh nilai 67.69hasil menulis puisi bebas. Secara klasikal sudah mengalami ketuntasan dalam belajar dengan rerata nilai yang diraih siswa yaitu 66.97 dengan data penilaian untuk menulis puisi pada siklus I, dapat disimpulkan secara klasikal bahwa siswa yang telah mencukupi nilai KKM pada refleksi ini yang menunjukkan bahwa hasil tes pada kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan Model induktif kata bergambar. Hasil observasi pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti terhadap keterampilan menulis siswa, dan hasil siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas dengan menerapkan model induktif kata bergambar pada siklus I, hal yang perlu diperhatikan agar menaikkan menulis puisi bebas yaitu dengan merevisi pada kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada keterampilan guru Ucu Andariah, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Menaikkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Serang 4 Tahun Ajaran 2015/2016. dalam mengelola pembelajaran yang ditunjukkan dengan perbaikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mencukupi indikator-indikator dan nilai dibawah nilaai KKM yang belum tercapai pada siklus I dan dapat direvisi pada rencana pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II, siswa lebih berminat ketika diminta menulis puisi, lebih aktif secara mandiri selama kegiatan menulis puisi, dan berpartisipasi aktif mengikuti pembelajaran secara runtut dan baik. Selanjutnya dari segi hasil, hasil observasi pembelajaran keterampilan menulis puisi bebas siswa pada siklus II adalah memperoleh rerata89.58.Penyebabmeningkatnya hasil belajar pada siklus II karena pada saat pembelajaran interaksi antara siswa dan guru lebih baik di siklus I. Perilaku siswa yang antusias dalam pembelajaran, serta sikap guru yang ditunjukkanagar untuk bertanya jika ada materi yang belum diketahui oleh siswa. Dengan demikian dapatmenaikkanpembelajaran bahasadikelas. Selanjutnya pada hasil pengamatan observasi dan catatan lapangan menunjukkan bahwa pada siklus II siswa mulai antusias dan termotivasi mengikuti pelajaran menulis puisi, seperti yang dikatakan oleh Calhoun bahwa picture word inductive model bahwa salah satu model pengajaran yang memfokuskan penelitian yang mengarahkan siswa untuk menyelesaikan tugas yangrumit. Model induktif kata bergambar juga menyediakan kurikulum multidimensi dalam rangka mengajar para pembaca dan penulis pemula. karena guru memberikan penegasan bahwa pembelajaran kali ini siswa harus lebih berkonsentrasi dan serius melaksanakan setiap tahapnya, misalnya dari guru memilih gambar sebagai bahan pembelajaran,menjelaskan langkah menulis puisi, guru memberi bimbingan kepada siswa supaya berpikir tentang arahan dan informasi dalam bagan gambar sesuai tentang tema puisi, sebagian besar siswa sudah aktif secara mandiri dan berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa menandai bagian gambar dengan benar, dan menulis kata dan menambah kata gambar, dan menuliskan hasil puisi di depan kelas, yang dibuktikan dengan siswa mampu lebih berkonsentrasi dan melakukan setiap tahapnya dengan runtut. Hasil menulis puisi bebas pada prasiklus telah mendapatkan nilai rerata sebesar 57.5 dibawah nilai KKM. Nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan kurang baik. Selain itu banyak sekali terdapatkekurangan dalam proses pembelajaran yang terjadi diantaranya pembelajaran selalu monoton, kurang tepatnya model yang diberikan, sehingga dalam pembelajaran terlihat sebagian siswa hanya melihat dan sebagian siswa asyik dengan kesibukannya masing-masing. Hal ini terjadi karena selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan ceramah saja, serta kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga menyebabkan rendahnya keterampilan siswa dalam menulis puisidalam pembelajaran dikelas guru hanya menjelaskan teori puisi tidak memperhatikan kondisi anak dikelas.Selanjutnya, setelah menerapkan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran pada siklus I membuktikan bahwa hasil tes pada kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas secara keseluruhan sudah mengalami keberhasilan dalam belajar dengan rerata nilai yang didapat rerata 69.30 dengan persentase ketuntasan peserta didik 75% dan 25% persentase ketidaktuntasan peserta didik. Ketidaktuntasan siswa dikarenakan masih kurang tepat dalam pemilihan diksi dalam menulis puisi, memilih majas yang kurang bervariasi,dengan data penilaian yang dibuat peneliti untuk menilai hasil tes siswa dalam menulis puisi bebas, hasil analisis puisi yang dibuat siswa pada siklus I mengenai isi dan judul puisi sebagian besar sudah memiliki keterpaduan meskipun masih ada satu atau dua baris yang tidak sesuai dengan judul.Namun tema yang digunakan masih terpaku pada media gambar yang disediakan guru. Disimpulkan pada siklus I ini secara klasikal sebagian besar siswa yang telah mencukupinilai KKM.Pada siklus II, siswa lebih berminat ketika diminta menulis puisi, lebih aktif secara mandiri selama kegiatan menulis puisi, dan berpartisipasi aktif mengikuti pembelajaran secara runtut dan baik. Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Selanjutnya dari segi hasil, hasil observasi pembelajaranketerampilan menulis puisi bebas siswa kelas pada siklus II diperoleh skor94 dengan rerata 89.58.Penyebab aktivitas pembelajaran dikelas meningkat karena adanya ketepatan kolerasi antara siswa dan guru didalam pembelajaran, adanya terlihat respon turut aktif yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari suatu bahan ajar yang diajarkan dengan adanya kesempatan yang dilakukanoleh guru untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami oleh siswa. Dengan menerapkanModel Induktif Kata Bergambarpada siklus II hasil menulis puisi bebas secara umum tidakan penelitian yang dilakukan sudah mengalami ketercapaian dalam hasil belajar adalah dengan rerata nilai yang diraih siswa sebesar 78.42 dengan persentase ketuntasan peserta didik 94.44% dan 5.56% persentase ketidaktuntasan peserta didik. Dengan data penilaian untuk menulis puisi pada siklus II peneliti menarik kesimpulan secara umum bahwa siswa telah mencukupi nilai KKM. Ketidaktuntasan peserta didik dalam menulis puisi bebas dikarenakan ada beberapa hal diantaranya pada kata-kata yang siswa gunakan dalam menulis puisi, masih menggunakan kata-kata yang kurang dimengerti sebagaimana anak-anak, sehingga siswa yang lain tidak mengerti makna puisi tersebut, dan gaya bahasa atau cara yang diungkapkan untuk menciptakan dan membangkitkan daya bayang dalam puisi kurang jelas. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis nilai penelitian tindakan kelas ini mulai dari tindakan prasiklus sampai siklus II tentang penerapanmodel pembelajaran induktif kata bergambarpada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 4 Serang Kecamatan Serang mampu menaikkanketerampilan menulis puisi bebas, maka jawaban hipotesis penelitian tindakan kelas ini yaitu sebagai berikut: penerapan model induktifkata bergambar dapatmenaikkan aktivitas pembelajaran dan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas vsekolah dasar negeri serang 4 tahun 2015/2016, oleh sebab itu, hipotesis penelitian ini dapat diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan Model induktif kata bergambardapatmenaikkan aktivitas pembelajaran serta keterampilan siswa dalam menulis puisi bebas.Mampu dibuktikan dari hasil observasi pembelajaran dan hasil tes menulis siswa yang dikatakan dapat meningkat. Disarankan kepada guru untukbisa menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) mengenai materi yang akan diajarkan dalam tindakan penelitian, menggunakan model dan bahan ajar yang dikatakan supaya menarik perhatian siswa. Kepala sekolah alangkah baiknya dapat mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selanjutnya, kepada peneliti selanjutnyaModel induktif kata bergambardiharapkandapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Karena hal ini dinyatakan bisa membantu menaikkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Penelitian ini dapat tersaji sebagai data acuan atau referensi kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terkait penggunaanmodel induktif kata bergambar dalam proses pembelajaran menulis puisi bebasjuga dapat diterapkan di mata pelajaran lain, materi lain dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta dapat dilakukan pada jenjang kelas yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Depdiknas. Emzir, Rohman, S., & M. Hum. (2015). Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Grafindo Persada. Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009).Models of Teaching.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Kusnadi, S. (2008). Menulis Kreatif Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Nadi Pustaka. Nurgiyantoro, B. (2014). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA. Saini, J. S. (1988). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Ucu Andariah, Widjojoko, Firman Robiansyah. Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Menaikkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Serang 4 Tahun Ajaran 2015/2016. Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: KENCANA. Sastrowardoyo, S. (2013). MenjelangTeori dan Kritik Susastra Indonesia yang Relevan. Bandung: CV Angkasa. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: ALFABETA. Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: ANGKASA.