1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Negara

advertisement
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Negara
Republik
Indonesia
sekarang
ini
banyak
ditimpa masalah terutama tentang bencana alam. Bencana
yang
terjadi
beberapa
di
faktor
perkembangan
berbagai
daerah
diantaranya
populasi
manusia
disebabkan
faktor
dan
alam,
oleh
dampak
meningkatnya
gaya
hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat.
Bencana
merupakan
konsekuensi
dari
kombinasi
aktivitas alami dan aktivitas manusia, seperti letusan
gunung,
gempa
bumi,
tanah
longsor,
dan
kecelakaan
Karena ketidak berdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, dan usaha melindungi diri
sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan
struktural,
dihasilkan
bahkan
sampai
tergantung
pada
kematian.
kemampuan
Kerugian
untuk
yang
mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan masyarakat di
negara Republik Indonesia.
Seiring banyaknya musibah yang dialami di negara
Indonesia maka munculah beberapa perbaikan teknologi di
segala bidang salah satunya adalah pada identifikasi
forensik.
1
2
Identifikasi
mengetahui
forensik
identitas
merupakan
seseorang
kepentingan
forensik,
kepentingan
proses
yang
salah
usaha
ditujukan
satunya
peradilan.
untuk
yaitu
dalam
untuk
untuk
identifikasi
terutama pada jenazah tidak dikenal, jenazah yang telah
membusuk, rusak, hangus terbakar dan pada kecelakaan
massal, bencana alam yang mengakibatkan banyak korban
meninggal dunia. Pada kasus tertentu yang kini banyak
terjadi
yaitu
dikenali
keadaan
lagi
dimana
identitasnya
korban
dan
tidak
tidak
dapat
mampu
lagi
dibedakan jenis kelaminnya.
Banyak
kedokteran
metode
forensik,
yang
dilakukan
diantaranya
dalam
ilmu
identifikasi
medis
misalnya pemeriksaan odontologis , antropologis ,DNA,
golongan darah, otopsi.
Berdasarkan
jenis
kelamin
kondisi
masalah
dengan
terbakar
diatas
sampel
menggunakan
perlu
tulang
metode
pendeteksian
jenazah
lacak
korban
biologi
molecular PCR (Polymerase Chain Reaction). Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
analisa DNA dengan metode PCR
informasi
tentang
pada jenazah terbakar
dengan menggunakan sampel tulang jenaza korban letusan
gunung Merapi di daerah Yogyakarta, agar dapat memicu
penelitian selajutnya tentang hambatan identifikasinya.
3
Dan diharapkan pula agar penelitian ini dapat membantu
perkembangan
ilmu
pengetahuan,khusunya
di
bidang
kedokteran forensik .
B. Perumusan Masalah
Apakah
analisa
DNA
(deoxyribose-nucleic
acid)
dengan metode PCR dapat mendeteksi jenis kelamin dengan
menggunakan
sampel
jenazah
yang
meninggal
karena
terbakar?.
C.Tujuan Penelitian
Mendeteksian jenis kelamin dengan sampel jenazah
yang tidak dikenali korban letusan Gunung Merapi pada
kondisi terbakar menggunakan analisa DNA dengan metode
PCR.
D.Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai pendeteksian jenis kelamin dengan
sampel tulang jenazah korban letusan gunung merapi pada
tanggal 26 Oktober 2010 di daerah Yogyakarta dengan
kondisi terbakar menggunakan analisis DNA dengan metode
PCR
(Polymerase
Chain
Reaction)
ini
belum
pernah
dilakukan di Indonesia.
Beberapa
penelitian
yang
sama
telah
dilakukan
dengan menggunakan teknik PCR dalam mengidentifikasi
jenis kelamin dengan target gen amelogenin . salah satu
4
diantaranya Urbani (1999) dan Alvarez Garcia (1996)
telah
melakukan
identifikasi
jenis
kelamin
menggunakan DNA yang diekstraksi dari sampel gusi gigi
permanen
sampel
manusia.
dipanaskan
Pada
pada
kedua
suhu
penelitian
100oC
tersebut,
selama
15
menit
(Urbani, 1999) dan 300oC selama 2 menit (Garcia, 1996).
Penelitian lain juga dilakukan oleh Williams (2004),
yang menggunakan sampel gigi susu menggunakan metode
serupa.
dengan
Yi-Suk
target
(2011)
gen
membuktikan
amelogenin
bahwa
dapat
teknik
menentukan
PCR
jenis
kelamin menggunakan sampel tulang yang berusia lebih
dari 150 tahun.
Penelitian ini secara umum berbeda dengan berbagai
penelitian sebelumnya, meskipun metode yang digunakan
sama. Penelitian ini menggunakan sampel tulang jenazah
yang
tidak
dikenali
dan
dalam
kondisi
terbakar.
Jenazah tersebut diperiksa di SMF Forensik RSUP Dr.
Sardjito
Yogyakarta.
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah PCR dan analisis elektroforesis
dengan
target
gen
amelogenin
untuk
mengidentifikasi
jenis kelamin.
E.Manfaat Penelitian
1. Hasil
penelitian
alternatif
ini
identifikasi
dapat
digunakan
primer
jenis
sebagai
kelamin
5
korban yang tidak dikenali dalam kondisi terbakar
dengan sampel tulang pada jenazah.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai
hambatan
pemicu
penelitian
identifikasi.
selanjutnya
Dan
dapat
tentang
membantu
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
kedokteran forensik.
Download