11208255 JURNAL 18 feb - Repository Universitas Gunadarma

advertisement
PROYEKSI EKSPOR PRODUK UTAMA INDONESIA
KE NEGARA MITRA DAGANG UTAMA
Vera Puspita
[email protected]
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRACT
The projection is an estimate or estimates of the occurrence of an event (the value
of a variable) for the future. the use of trade to the main product will require
adjustments in processing, meet processing and production output to needs of the
domestic market and foreign markets (exports), the development which means
that industry is still quite slow in increasing the production of products to suit the
number of export deals. Compose projections and factors affecting the export
performance of Indonesia based on several major products and major destinations
of the year 2000-2012. Based on the above calculations in getting the total yield Y
of 1.196330042238727 e +19 (in billions). Of the 13 Indonesian export products
that provide the greatest contribution is the product of Footwear, Textiles and
shrimp. It can be seen from the total yield Y shows the positive value means main
Indonesian exports projected for the following year produced a good export value
and can compete in the world
Keywords: Export, Projuction, Performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonomi dapat diukur dan
digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw
(2007;hal 7) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu
negara disamping indikator-indikator lain seperti tingkat pengangguran, angka
(tingkat) kemiskinan, laju inflasi, dan lain sebagainya. Dengan pertumbuhan
ekonomi yang pesat dan stabil diharapkan akan memberikan dampak positif baik
secara langsung maupun tidak langsung bagi variabel ekonomi lainnya.
Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, pemerintah
di masing-masing negara mempunyai beberapa komponen kebijakan yang bisa
digunakan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapi. Salah
satunya adalah melalui kebijakan perdagangan internasional. Perdagangan
internasional yang menjadi salah satu pokok utama dalam proses ekspor
impor.Menurut Salvatore (2007;hal 34) perdagangan internasional dapat
digunakan sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara (trade as
engine of growth). Dengan adanya aktifitas - aktivitas perdagangan internasional
maka diharapkan akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi di negara
tersebut. Hal ini menunjukkan perdagangan internasional memegang peranan
peran penting dalam pembangunan ekonomi di suatu negara, terutama bagi
negara-negara berkembang seperti Jepang, Amerika, Korea. Jepang merupakan
negara berkembang setelah Amerika Serikat. Indonesia sebagai sebuah negara
berkembang, sejak tahun 1980-an telah menggunakan kebijakan ekspor untuk
mendorong pertumbuhan ekonominya. Ketika terjadi aktifitas perdagangan
internasional yakni berupa kegiatan ekspor dan impor maka besar kemungkinan
juga terjadi perpindahan faktor-faktor produksi dari negara eksportir ke negara
importir yang disebabkan karena adanya perbedaan biaya dalam proses
perdagangan internasional.
Perkembangan globalisasi ekonomi dunia berlangsung sangat cepat. Hal
tersebut
ditandai
semakin
berkembangnya
perekonomian
dunia
dengan
munculnya perdagangan regional maupun intra regional pada dua kurun waktu
terakhir. Salah satu dampak yang muncul dari globalisasi yaitu peningkatan arus
investasi dalam bentuk valuta asing baik berupa capital inflow maupun capital
outflow. Proses globalisasi ditunjukkan semakin berkembangnya hubungan
ekonomi serta semakin terciptanya pasar finansial, pasar barang dan jasa antar
negara.
Berdasarkan kejadian yang terjadi aktifitas perdagangan internasional
yakni berupa kegiatan ekspor dan impor maka besar kemungkinan juga terjadi
perpindahan faktor-faktor produksi dari negara eksportir ke negara importir yang
di sebabkan karena adanya perbedaan biaya dalam proses perdagangan
internasional yang terkait dengan negara berkembang.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menyusun dan menganalisis
produk-produk ekspor utama ke negara mitra dari tahun 2000-2012, berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik Jakarta (BPS).
Tujuan Khusus Penelitian
1. Menyusun proyeksi ekspor Indonesia berdasarkan beberapa produk utama
dan negara tujuan utama dari tahun 2000-2012
2. Faktor-faktor
apa
yang
mempengaruhi
kinerja
ekspor
Indonesia
berdasarkan beberapa produk utama dan negara tujuan utama dari tahun
2000-2012
Urgensi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk-produk ekspor negara
indonesia ke negara mitra. Dari informasi ini diharapkan dapat diambil kebijakan
yang tepat untuk mendorong penjualan luar negeri, dengan meningkatkan
produksi dan produktivitas ekspor di indonesia. Bagaimanakah model proyeksi
ekspor terbaik yang dapat digunakan oleh Pimpinan Departemen Perdagangan dan
Industri dalam menetapkan target jangka pendek maupun jangka panjang,
berdasarkan perkembangan ekonomi dan perdagangan yang terjadi di pasar global
terutama negara tujuan utama ekspor.
Atas kondisi ini maka penulis ingin mengetahui proyeksi produk-produk
utama ke negara mitra yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia umumnya dan petani pada khususnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah ekspor produk-produk utama ke mitra
dagang utama. Dan negara-negara tujuan eksport Indonesia. Data tersebut
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Perdagangan, Departemen
Perindustrian Republik Indonesia.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang digunakan dalam proses penentuan time series. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar, hal ini untuk
mendukung dari data kuantitatif. Secara umum, data yang akan digunakan dalam
penelitian ini berupa data sekunder
(data time series) ekspor Indonesia ke
beberapa negara importir utama serta kebijakan yang terkait. Kebijakan tersebut
mencakup kebijakan perdagangan ataupun kebijakan non-perdagangan namun
dinilai mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Sumber data antara lain
mencakup Pusat Data Perdagangan, Departemen Perdagangan,
Badan Pusat
Statistik, IMF, dan WTIS. Di samping data sekunder, penelitian ini juga akan
memanfaatkan data primer terutama data-data tentang isu-isu kebijakan yang
terjadi di negara-negara partner dagang Indonesia seperti USA, Jepang, dan
negara-negara di Eropa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data makro ekonomi Indonesia baik yang dilaporkan oleh Asian Development
Bank dalam anual report. Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Departemen
Perdagangan dan Industri maupun data-data indikator ekonomi lainnya.
Variabel Penelitian dan Pengukuran
a. Variabel Penelitian:
Dalam penelitian ini akan menggunakan data sekunder dari berbagai
instansi yang berkaitan baik variable yang langsung atau tidak langsung
berkaitan dengan penelitian ini. Variabel-variabel yang diperlukan adalah
mengukur daya saing industri dengan berbagai pendekatan dan alat
analisis dari nilai produksi (RCA,CSM).
b. Alat Pengukuran:
Dilakukan dengan menggunakan alat analisis daya saing, tingkat
spesialisasi untuk mengukur spesialisasi ekspor unggulan dan dengan
menggunakan matlab
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekspor adalah adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor indonesia sudah mulai
dilakukan sejak zaman penjajahan. Tetapi data yang akan dianalisis hanya
beracuan pada data dari tahun 2000-2012. Ekspor indonesia mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan 26,97 persen di
setiap tahunnya. Pada tahun 2010 peningkatan total ekspor sebesar $ 157.778.
Dibanding tahun sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar $ 116.510. Dan
pada tahun 2011 total ekspor Indonesia mengalami peningkatan sebesar $203.525.
Akan tetapi total ekspor Indonesia mengalami penurunan kembali pada tahun
2012 periode januari-april sebesar $ 64.463, (lihat gambar 1). Hal ini karena
melambatnya perekonomian dunia dan melemahnya harga-harga komoditas
unggulan. Harga komoditas ekpor indonesia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penawaran ekspor dan cenderung elastis.
Udang
Alas kaki
Tekstil
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
sumber : BPS (badan pusat statistik )
Gambar 1. Proyeksi ekspor
Ekspor utama Indonesia terdiri dari 13
1 komoditi utama, yaitu pakaian jadi,
tembaga, karet, kertas, plastik, alas kaki, besi/baja, kayu, tekstil, timah,
timah udang,
kopi dan cocoa&coklat (menurut Kemendag dan BPS). Komoditi
K
karet
merupakan komoditi dengan total ekspor terbesar 56.308.303.061 dengan rata-rata
kenaikan sebesar 4.692.358.588,
4.692.358.588, diikuti komoditi kayu dengan total ekspor
34.400.490.796 dengan rata-rata
rata
kenaikan sebesar 6.460.988.386.
6.460.988.386 Di ikuti
komoditi kertas dengan total ekspor sebesar 24.128.023.765 dengan rata-rata
rata
kenaikan 2.260.571.742.
2.260.571.742 Lalu komoditi selanjutnya alas kaki total sebesar
19.129.926.317 dengan rata-rata
rata
kenaikan sebesar 1.594.160.526.
1.594.160.526 Lalu komoditi
tembaga
sebesar
18.434.653.069
dengan
rata-rata
rata
kenaikan
sebesar
1.536.221.089.. Lalu komoditi selanjutnya bahan plastik dengan total sebesar
17.733.562.463 dengan rata-rata
rata
kenaikan sebesar 18.835.838.575.
18.835.838.575 Lalu komoditi
selanjutnya adalah udang dengan total sebesar 16.029.367.632 dengan rata-rata
kenaikan sebesar 1.335.780.636.
1.335.780.636. Lalu komoditi selanjutnya adalah timah dengan
total sebesar 10.968.548.889 dengan rata-rata
rata kenaikan sebesar 914045740,8.
Lalu komoditi selanjutnya adalah besi baja dengan total sebesar 9.400.486.579
dengan rata-rata kenaikan sebesar 1.632.873.927. Lalu komoditi selanjutnya
adalah cocoa&coklat dengan total
sebesar 8.717.624.968 dengan rata-rata
kenaikan sebesar 726.468.747. Lalu komoditi selanjutnya adalah kopi dengan
total sebesar 8.132.218.243 dengan rata-rata kenaikan sebesar 418.358.278. Lalu
komoditi selanjutnya adalah tekstil dengan total sebesar 1.065.754.150 dengan
rata-rata kenaikan sebesar 43708042,5. Dan komoditi yang terkecil adalah pakaian
jadi dengan total 306.090.392 dengan rata-rata kenaikan sebesar 25.507.533.
Produk-produk utama ekspor Indonesia tahun 2000-2011
1.
Pakaian
8.
Kayu
2.
Tembaga
9.
Tekstil
3.
Karet
10.
Timah
4.
Kertas dan pulp
11.
Udang
5.
Plastik
12.
Kopi
6.
alas kaki
13.
kokoa/coklat
7.
Besi/ baja
Sumber : Badan Pusat Statistik
Produk tersebut merupakan produk yang permintaan ekspor paling banyak dan
besar mintaannya ke negara-negara mitra seperti negara-negara Amerika Serikat,
Uni Eropa, Jepang, Singapura, China, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan
Australia. Negara-negara tersebut merupakan negara tujuan utama dan pesaing
utama ekspor Indonesia.
Dari ke 13 produk utama tersebut menurut perhitungan menggunakan
metode Matlab yang paling mempengaruhi atau yang paling peka terhadap Ekspor
Indonesia ada 3 yaitu Alas kaki dengan nilai 0.019, Tekstil dengan nilai 0.002,
udang dengan nilai 0.14 menurut perhitungan matlab. dari ketiga produk tersebut
kemudian disimpulkan lagi yang sangat mempengaruhi dan mendorong ke 13
ekspor utama dalam mengekspor ke negara mitra adalah Tekstil dengan nilai
0.002 karena nilai ekspor kurangi 0.5 yang artinya ekspor tersebut mempunyai
ekspor yang besar. Karena semakin dibawah 0.5 ekspor unggul, semakin
signifikan nilai naik dari 0.5 semakin tidak baik permintaan Ekspor terhadap
negara mitra. Sedangkan menurut hasil keseluruhan memberikan kontribusi atas
produk Alas kaki sebesar 19129926317 US$, Tekstil sebesar 20657541500 US$, dan
udang sebesar 16029367632 US$.
Berdasarkan perhitungan Matlab dapatkan hasil total Y sebesar
1,196330042238727e+19 (dalam milyar ). Dari 13 produk ekspor indonesia yang
memberikan kontribusi terbesar adalah produk Alas kaki, Tekstil dan Udang. Bisa
dilihat dari hasil total Y diatas menunjukkan nilai positif yang artinya proyeksi
ekspor produk utama indonesia untuk periode tahun berikutnya menghasilkan
nilai ekspor yang baik dan dapat bersaing didunia.
Menurut pehitugan metode CMS bahwa produk ekspor HS 2 digit yang
diekspor ke Negara ekspor utama berdaya saing dan dapat dikembangkan di
negara utama selain itu produk-produk Indonesia juga diminati oleh negaranegara lain dilihat dari responsive terhadap permintaan dunia yaitu kurang adanya
respon atau menyesuaikan dengan adanya perubahan permintaan dunia.
Kinerja Ekspor
Kinerja ekspor pada produk-produk ekspor ke negara mitra menunjukkan sangat
baik karena dari 13 produk ekspor terdapat tiga keunggulan yakni alas kaki, tekstil
dan udang, namun dari tiga keunggulan tersebut hanya terdapat satu kinerja
ekspor yang paling baik, yakni terdapat pada tekstil. Kemudian kondisi kegiatan
tekstil dalam mengeluarkan barang dari dalam negeri keluar negeri telah diketahui
dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
hasil suatu instansi.
Hasil Perhitungan Proyeksi
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, maka hasil proyeksi yakni
bahwa produk ekspor indonesia yang memberikan kontribusi terbesar adalah
produk Alas kaki, Tekstil dan Udang. Bisa dilihat dari hasil total perhitungan
menunjukkan nilai positif yang artinya proyeksi ekspor produk utama indonesia
untuk periode tahun berikutnya menghasilkan nilai ekspor yang baik. Dari ke tiga
komoditi ekspor terdapat satu keunggulan pada komoditi ekspor yakni terdapat
pada tekstil. Karena tekstil merupakan salah satu hasil permintaan ekspor terbesar
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan ekspor indonesia
adalah Krisis moneter, lajunya inflasi dan PDB negara-negara mitra dan komoditi
ekspor, melemahnya nilai tukar rupiah, tinggi rendahnya variabel nilai ekspor dan
impor migas & non migas indonesia, biaya produksi seperti tenaga kerja, modal
dan pajak, biaya bahan baku, penggerak kurs, hambatan non tarif seperti
lingkugan, kesehatan dan standar keamanan, ketersediaan valuta asing, harga
pokok produksi ke negara tujuan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Produk ekspor indonesia yang memberikan kontribusi terbesar adalah
produk Alas kaki, Tekstil dan Udang. Bisa dilihat dari hasil total
perhitungan menunjukkan nilai positif yang artinya proyeksi ekspor
produk utama indonesia untuk periode tahun berikutnya menghasilkan
nilai ekspor yang baik. Dari ke tiga komoditi ekspor terdapat satu
keunggulan pada komoditi ekspor yakni terdapat pada tekstil. Karena
tekstil merupakan salah satu hasil permintaan ekspor terbesar baik dalam
negeri maupun luar negeri dan merupakan kebutuhan konsumen.
2.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan ekspor indonesia
adalah Krisis moneter, lajunya inflasi dan PDB negara-negara mitra dan
komoditi ekspor, melemahnya nilai tukar rupiah, tinggi rendahnya
variabel nilai ekspor dan impor migas & non migas indonesia, biaya
produksi seperti tenaga kerja, modal dan pajak, biaya bahan baku,
penggerak kurs, hambatan non tarif seperti lingkugan, kesehatan dan
standar keamanan, ketersediaan valuta asing, harga pokok produksi ke
negara tujuan.
5.2.
Saran
1. Dari hasil proyeksi mengestimasikan permintaan ekspor meningkat dan
untuk ditahun kedepannya agar kondisi proyeksi ekspor akan tetap
meningkat terutama pada tiga komiditi ekspor yakni alas kaki, tekstil dan
udang. Namun pada tiga komoditi ekspor terdapat satu keunggulan yakni
pada udang untuk di tahun berikutnya permintaan akan udang terus
meningkat.kondisi ini menunjukkan nilai positif yang artinya proyeksi
ekspor produk utama indonesia untuk periode tahun berikutnya
menghasilkan nilai ekspor yang baik. Hurufny gak sama
2. Faktor yang mempengaruhi ekspor indonesia merupakan penentuan
melemah atau tidaknya variabel ekspor terhadap negara tujuan. Dalam
melaksanakan peggerakan variabel dilihat dari siklus perkembangan
ekspor ke negara mitra. indonesia saat ini dihadapkan pada salah satu
dampak adanya globalisasi. Keterkaitan ekonomi suatu negara dengan
negara lain serta suatu negara dengan negara lain serta bebasnya mobilitas
faktor produksi termasuk modal, memaksa indonesia yang terus
menghadapi krisis ekonomi yang terus berkepanjangan, maka untuk
menjaga
keseimbangan
pada
variabel
tersebut
indonesia
harus
meningkatkan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia di pasar
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anindita Ratya, dan R. Reed Michael, 2008, Bisnis dan Perdagangan
Internasional,Yogyakarta.
Aritonang,L.R. 2002,Model kegiatanperamalan“Jakarta
BadanPusatStatistik, 2000-2010, IndikatorEkonomiMakro, Jakarta.
Bank Indonesia, 2010.,LaporanTahunan Bank Indonesia., Jakarta. www.bi.go.id
Badan Pusat Statistik, 2012, Laporan Tahunan Badan Pusat Statistik, Jakarta
(www.bps.go.id)
Combinatorial Isomorphisms Beyond a Simion-Schmidt’s Bijection. (Penulis
pertama, bersama Prof. V. Vajnovszki) (CDMTCS-276, January 2006.
Centre for Discrete Mathematics and Theoretical Computer Science.
(http://www.cs.auckland.ac.nz/CDMTCS/researchreports/ 276vincent.pdf)
Departemen Perdagangan, 2011, Rate Comparative Advantage and Constant
Market Share, Jakarta (www.depdag.go.id)
Hamdani Drs., 2011, SelukBelukPerdaganganEksporImpor, Jakarta
HutabaratRoselyne, 2011, TransaksiEksporImpor, Jakarta
MS Amir, 2009, Ekspor Impor , Jakarta.
Mukhyi, Abdul – Juarna, Asep – Benny, Achmad. 2012. Pengembangan
Dinamika dan Proyeksi Ekspor Indonesia ke beberapa negara mitra dagang
utama (Hibah Unggulan Perguruan Tinggi Jakarta). Jakarta
Noegroho Koesoemowibowo, FH UI, 2010, Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia, Jakarta.
Download