BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum membuat keputusan investasi saham pada perusahaan go public yang terdaftar dan diperdagangkan sahamnya di pasar modal, seringkali investor atau pemilik modal melakukan proses seleksi dan analisis perusahaan terlebih dahulu. Tujuan dari proses yang dilakukan oleh analis investor tersebut adalah untuk mengevaluasi dan memilih perusahaan yang tepat untuk dijadikan target investasi serta memiliki nilai saham perusahaan yang benar dengan kinerja yang baik agar dapat mencapai tujuan investasi yaitu menguntungkan bagi investor pemegang saham perusahaan. Agar dapat mencapai tujuan investasi, biasanya seorang investor akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimiliki (Husnan, 1994). Berbagai informasi yang dimiliki ini tentunya merupakan informasi yang relevan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan yang terkait dengan nilai perusahaan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai dasar referensi oleh para analis investor untuk menilai dan memilih perusahaan yang tepat untuk dijadikan target investasi yang menguntungkan bagi investor perusahaan. Pentingnya nilai perusahaan dalam suatu investasi saham telah dibuktikan dalam penelitian terdahulu. Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin menggambarkan semakin sejahtera para pemiliknya. 1 tinggi nilai perusahaan 2 Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia untuk dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Pernyataan tersebut berarti bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham perusahaan. McWilliams dan Siegel (1997) dalam Hartono (2012) berargumentasi bahwa harga-harga saham mencerminkan nilai dari perusahaan, karena merefleksikan nilai dari aliran kas masa depan dan sudah memasukkan semua informasi yang relevan. Dibanding dengan laba akuntansi, harga saham dipandang lebih mencerminkan kinerja sesungguhnya dari perusahaan (Hartono, 2012). Harga saham sering kali juga dianggap sebagai cerminan nilai perusahaan yang terbentuk dari proses penawaran dan permintaan saham oleh para investor perusahaan di pasar modal. Proses penawaran dan permintaan saham tersebut sebenarnya didasarkan dari banyak faktor yang berasal dari berbagai informasi yang relevan mengenai perusahaan, baik itu dari dalam maupun dari luar yang terkait dengan nilai perusahaan. Struktur kepemilikan, kebijakan dividen, dan informasi mengenai keuangan perusahaan merupakan informasi dari dalam perusahaan yang sangat penting terkait dengan nilai perusahaan. Penelitian Crutchley (1999) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006) memberikan bukti bahwa terdapat keterkaitan antara keputusan leverage, dividend, insider ownership, dan institutional ownership yang ditentukan secara simultan dalam kerangka agency cost walaupun tidak menyeluruh. Agency cost sendiri merupakan suatu biaya yang ditimbulkan akibat adanya masalah keagenan (agency problem) dalam penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders, dan manajemen yang notabene 3 merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan dalam suatu perusahaan. Dalam penelitian Crutchley (1999) tersebut struktur kepemilikan dan kebijakan dividen merupakan suatu langkah dalam mengurangi agency cost oleh sebab itu baik secara langsung maupun tidak langsung keberadaan struktur kepemilikan yang merupakan bagian dari mekanisme corporate governance dan kebijakan dividen dalam perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Informasi mengenai struktur kepemilikan perusahaan merupakan informasi yang penting karena terkait dengan nilai perusahaan. Keterkaitan struktur kepemilikan dengan nilai perusahaan juga telah diungkapkan oleh beberapa penelitian terdahulu. Ratri (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa dalam praktek bisnis, struktur kepemilikan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Pengambilan keputusan mengenai kebijakan perusahaan kemudian mempengaruhi jalannya operasional perusahaan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam penelitiannya mengenai implikasi struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan, mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan, namun 4 untuk struktur kepemilikan institusional tidak ditemukan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang penting terkait dengan nilai perusahaan karena dari kebijakan tersebut tercermin bagaimana kinerja saham perusahaan serta bagaimana usaha perusahaan dalam mensejahterakan pemilik perusahaan dengan pembagian keuntungan perusahaan dari hasil laba perusahaan. Pentingnya informasi kebijakan dividen bagi investor dan pemegang saham perusahaan juga telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya, Laitupa (2007) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat dua tujuan utama investor dalam berinvestasi di pasar modal yaitu tujuan investasi jangka panjang dan tujuan investasi jangka pendek yang keduanya terkait dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan saham perusahaan. Laitupa (2007) menemukan bahwa tujuan utama dari investasi kepemilikan saham dalam jangka panjang adalah dividen yang merupakan keuntungan perusahaan yang menjadi hak pemegang saham atau investor perusahaan dalam struktur kepemilikan perusahaan. Lebih dari hal tersebut, dividen juga merupakan salah satu informasi yang dapat mempengaruhi harga saham, sehingga dividen juga terkait erat dengan tujuan utama investor saham jangka pendek yaitu untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga penjualan dan pembelian saham atau capital gain. Pentingnya untuk memahami kebijakan dividen perusahaan secara mendalam juga diungkapkan Khan et al. (2011) dalam penelitiannya. Walaupun memiliki alasan yang berbeda dengan Laitupa, namun Khan et al. (2011) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa kebijakan dividen yang di proxy-kan 5 dengan dividend yield dan retention ratio merupakan kebijakan yang penting terkait dengan nilai perusahaan. Kebijakan ini penting bagi manajer dan investor perusahaan karena keterkaitan keduanya dalam perencanaan laba investasi atas portofolio investasi. Khan et al. (2011) juga beranggapan bahwa dividen tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi investor tetapi juga merupakan sinyal kinerja perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi kinerja perusahaan. Informasi mengenai kedua kebijakan tersebut dianggap penting oleh investor karena dari informasi mengenai dividend yield, investor dapat memperoleh informasi mengenai nilai perusahaan saat ini yang tercermin dari harga saham perusahaan dan dari informasi rasio retensi perusahaan, investor dapat mengetahui bagaimana perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa depan. Penelitian tersebut menemukan bahwa dividend yield berpengaruh positif terhadap harga saham karena dianggap memberikan signal positif bagi investor yang tercermin dari kenaikan harga saham sedang retention ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham karena rasio ini dianggap memberikan sinyal negatif kepada investor. Hasil penelitian lain juga ditunjukkan oleh Pani (2008) yang menemukan bahwa dividend retention ratio berpengaruh positif terhadap return perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali untuk membuktikan bagaimana pengaruh struktur kepemilikan perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 hingga tahun 2012. 6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam BEI ? 2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam BEI ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengukur signifikansi pengaruh struktur kepemilikan dan kebijakan dividen perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Memberikan bukti empiris pengaruh struktur kepemilikan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kontribusi pada pengembangan teori pasar modal dan pengembangan literatur penelitian tentang pasar modal Indonesia. 2. Memberikan pemahaman bagaimana pengaruh struktur kepemilikan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan earning per share, dan return on equity sebagai variabel kontrol, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi saham di pasar modal Indonesia. 7 3. Memberikan implikasi terhadap penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini akan diorganisasikan sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah yang merupakan dasar pemikiran dari peneliti yang kemudian di generalisir pada bagian perumusan masalah, serta dijelaskan tujuan, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 2. Bab II Tinjauan Literatur dan Pengembangan Hipotesis Dalam bab ini diuraikan landasan teori dan studi empiris dari penelitian terdahulu, serta pengembangan hipotesis penelitian. 3. Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini dijelaskan mengenai desain penelitian yang mencakup populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, serta metode analisis data dan pengujian hipotesis penelitian. 4. Bab IV Analisis Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan analisis data secara empiris serta pembahasannya. 5. BAB V Simpulan Dalam bab ini diuraikan simpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian, dan implikasi saran untuk penelitian selanjutnya.