BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit hipertiroid merupakan bentuk tirotoksikosis yang paling sering dijumpai dalam praktek
sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur dan sering ditemukan pada perempuan dari pada laki-laki.1
Tanda dan gejala penyakit hipertiroid yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan
hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/hipertiroidisme), sering disertai oftalmopati,
dan disertai dermopati, meskipun jarang.2
Penyakit hipertiroid merupakan 60-90% darisemuapenyebab tirotoksikosis diberbagai daerah di
dunia. Insidensi pada wanita di inggris telah dilaporkan 80 kasus tiap 100.000 orang per tahun. Pada
populasi umum prevalensi gangguan fungsi hormon tiroid diperkirakan 6%. Prevalensi tirotoksikosis
pada ibu adalah sekitar 1 kasus per 500 orang. Diantara penyebab tirotoksikosis spontan penyakit Graves’
adalah yang paling umum.3
Diduga faktor genetik dan lingkungan ikut berperan dalam mekanismenya.3,4 Hormon tiroid
mempengaruhi hampir seluruh sistem pada tubuh, termasuk pada pertumbuhan dan perkembangan, fungsi
otot, fungsi sistem syaraf simpatik, sistem kardiovaskular dan metabolisme karbohidrat. 5
Hormon tiroid dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat karena penyerapan karbohidrat dari usus
dipercepat. Pemberian beban glukosa oral cepat meningkatkan konsentrasi glukosa darah dalam waktu
30-60 menit (mungkin lebih dari 200 mg/dl) dan menurun cepat, sehingga konsentrasi glukosa dalam dua
jam mendekati normal. Puncak awalnya berhubungan dengan glukosuria.6
Hipertiroid meningkatkan kebutuhan insulin mungkin dengan mempercepat metabolisme nya.
Variabel intoleransi glukosa dapat terjadi hingga 50% dari pasien tirotoksikosis dengan kejadian diabetes
terjadi pada 2-3% ketika hipertiroidism terjadi pada individu normal. Perubahan metabolik mungkin
terjadi sebagai akibat dari hipertiroidisme dan berkontribusi terhadap penurunan kontrol glikemik.6
Wengjun Li dkk (2010) dari fakultas kedokteran universitas Shanghai- Cina , meneliti tentang
hubungan penyakit Graves’ dan RI,
pada 27 subjek penyakit Graves’ mendapatkan gangguan
metabolisme glukosa sebesar 63,0 % dengan resistensi insulin 44,4 %.7 Chih H C dkk (2011) dari Divisi
endokrin dan metabolik, bagian Penyakit Dalam ,Kaohsiung Veterans General Hospital, Kaohsiung-
Universitas Sumatera Utara
Taiwan meneliti tentang RI pada pasien hipertiroidism sebelum dan sesudah pengobatan hipertiroid dan
dijumpai adanya perbaikan RI pada pasien yang telah mendapat pengobatanselama 3-7 bulan (Journal of
Thyroid Research 2011).
Olek karena beberapa latar belakang tersebutlah kami mencoba meneliti hubungan penyakit
hipertiroid dengan RI.
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada perbaikan RI sebelum dan sesudah pengobatan pada pasien Hipertiroid
selama tiga dan enam bulan?
2. Apakah ada korelasi perbaikan parameter RI dengan fungsi tiroid?
1.3
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesa dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat perbaikan RI pada pasien Hipertiroid yang sudah mendapatkan pengobatan
selama tiga dan enam bulan.
2. Terdapat korelasi perbaikan parameter RI dengan fungsi tiroid
1.4
Tujuan Penelitian.
1.4.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbaikan RI pada Pasien Hipertiroid yang sebelum dan sesudah
pengobatan selama tiga dan enam bulan
1.4.2
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui dengan pengobatan hipertiroid selama tiga dan enam bulan akan
mendapatkan perbaikan RI
2. Untuk mengetahui hubungan antara parameter RI dengan fungsi tiroid
Universitas Sumatera Utara
1.5
Manfaat Penelitian.
1. Dengan mengetahui perbaikan resistensi insulin pada pasien hipertiroid yang remisi dapat
membantu klinisi mengelola pasien yang diketahui mengalami gangguan metabolisme
karbohidrat.
2. Hasil penelitian dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut mengenai kelainan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein pada penyakit hipertiroid
3. Dengan memprediksi lebih dini terjadiya RI pada pasien hipertiroid kita dapat mengelola
secara komprehensif sehingga komplikasi kardiovaskular dapat dicegah.
Universitas Sumatera Utara
Download